Professional Documents
Culture Documents
perubahan yang terjadi. Menurut Hamalik (2008:2), “Sesuai dengan UUD I No. 2
Tahun 1989, Bab I, pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam
pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu pendidikan perlu mendapat
Hamalik (2008:6), “Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh
suatu program studi, bidang studi dan suatu mata ajaran, yang disusun
untuk memahami konsep dan proses sains. Pemahaman ini bermanfaat bagi
SMA negeri 1 Banda Aceh adalah salah satu SMA yang melakukan
sebagaimana SMA lainnya. Berdasarkan hasil observasi penulis selama PPL guru
guru, sehingga membuat siswa pasif dan bosan dalam mengikuti proses belajar
sekolah.
Disamping itu prestasi siswa dalam bidang fisika sangat rendah, hal ini di
buktikan dengan rendahnya nilai siswa setiap mengikuti ulangan pada materi-
materi fisika. Dari hasil ulangan rata-rata hanya ± 10 orang siswa yang tuntas
sehingga guru fisika harus melakukan remedial. Selain itu minat belajar siswa
pada pembelajaran fisika sangat rendah, hal ini bisa dipantau dari setiap tugas
yang diberikan guru fisika hanya sebagian kecil dari siswa yang mau
3
mengerjakan tugas. Setiap pembelajaran fisika banyak siswa yang minta izin
dengan berbagai alasan untuk tidak mengikuti pelajaran. Siswa juga cendrung
menganggap pelajaran fisika sebagai salah satu pelajaran yang penuh dengan
hafalan-hafalan rumus tanpa memahami kaitannya .Hal ini seperti yang dikatakan
oleh Slamet (1995:35 ), “ Bahwa kesulitan kesulitan yang di alami siswa antara
lain kesulitan membaca suatu kalimat atau istilah, kesulitan dalam angka,
kesulitan dalam mengerti konsep fisika dan kesulitan dalam menggunakan rumus
fisika”.
pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini guru harus menguasai materi yang
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hamalik (2008:3), “Pemilihan dan penggunaan satu metode dan teknik
pendekatan ditentukan oleh tujuan pelajaran yang hendak dicapai dan materi yang
hendak diajarkan”.
belajar siswa. Dengan menerapkan model quantum learning siswa dapat belajar
dengan lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan bebas dalam
menemukan berbagai pangalaman baru dalam belajarnya. Dalam interaksi ini guru
4
sebagai penerima atau yang dibimbing. Selain itu perpaduannya dengan metode
sebagaimana yang dinyatakan oleh Gulo (2002:84), “Strategi inkuiri berarti suatu
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis logis dan analitis
diri”.
menggunakan metode inkuiri diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar fisika. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
adalah
berlangsung .
model quantum learning menggunakan metode inkuiri pada pokok bahasan listrik
6
dinamis pada SMA Negeri 1 Banda Aceh. Penelitian dilakukan pada kelas X3
dengan jumlah siswa 32 orang. Penelitian ini dilakukan pada semester genap
tahun ajaran 2009/2010. Pada pokok bahasan listrik dinamis. Jenis penelitian ini
F. Defenisi Operasional
istilah-istilah penting yang menjadi pokok pembahasan utama dalam karya tulis
Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum
adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi. Atau sudah
biasa dikenal dengan E=mc². Tubuh kita secara materi di ibaratkan sebagai materi,
sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi,
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis logis dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri Gulo(2002). Metode ini yang akan
penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan setelah
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online).
Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar siswa pada pelajaran fisika
G. Manfaat Penelitian
berikut:
pelajaran fisika .
lebih menarik.
8
4. Bagi peneliti, sebagai salah satu cara untuk mengembangkan diri menjadi
H. Landasan Teoritis
a. Lahirnya Konsep Quantum Learning
seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis
untuk semua tipe orang dan segala usia”. Quantum Learning pertama kali
menyenangkan.
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan
sugesti positif ataupun negatif, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain
seperti:
2) Teori otak 3 in 1.
Suatu proses pembelajaran akan menjadi efektif dan bermakna apabila ada
interaksi antara siswa dan sumber belajar dengan materi, kondisi ruangan,
fasilitas, penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton diantaranya
melalui penggunaan musik pengiring. Interaksi ini berupa keaktifan siswa dalam
1) Bersikap positif.
2) Meningkatkan motivasi.
3) Keterampilan belajar seumur hidup.
4) Kepercayaan diri.
5) Sukses atau hasil belajar yang meningkat.
1) Kekuatan Ambak
Menurut (De Potter dan Hernacki 2001: 49), “Ambak adalah motivasi
yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu
motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa
akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa
lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar
pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh
siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar
tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru
5) Membiasakan mencatat
siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa
yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai
gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-
6) Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan
wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan
siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan
senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu
perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik. Kekuatan materi
dapat dilatih dengan berbagai cara antara lain dengan mengulangi materi,
memperbanyak jeda ketika belajar dan membuat peta pikiran untuk pelajaran
adalah suatu pola untuk membantu para siswa belajar merumuskan dan
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari sutu masalah
yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
bantuan guru”.
dari tahapan pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Sudjana dalam Trianto
(2007:142) ada lima tahapan yang ditempuh dalam pembelajaran inkuiri. Adapun
Adapun kelebihan metode inkuiri menurut Johar (2006 :135) adalah sebagai
berikut
I. Metode Penelitian
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Banda Aceh. Jln Prof A.
Majid Ibrahim no. 7 Banda Aceh. Pengumpulan data dimulai pada bulan mei 2010
sampai dengan bulan juni 2010. Dengan jadwal penelitian sebagai berikut:
15
No Kegiatan Waktu
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memperbaiki ü ü
proposal
2. Menyusun ü
bab I dan
bab II
3. Menyusun ü ü
bab III
beserta
perangkat
4. Melakukan ü ü ü ü
penelitian
5 Mengolah ü ü ü
data dan
menyusun
bab IV.
6. Menyusun ü
bab V
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMA Negeri 1 Banda
Aceh dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki
dan 20 arang perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika kelas X3 pada materi listrik dinamis melalui penerapan model
suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan
kelas dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu rencana, tindakan observasi dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
dahulu dilakukan pre-test untuk mengetalui kemampuan awal siswa dan juga
dan refleksi.
listrik dan rangkaian arus listrik searah dan disesuaikan dengan hasil pre-test.
terhadap aktivitas guru dan siswa serta kemampuan guru dalam mengelola
metode inkuiri oleh dua orang pengamat. Setelah KBM berlangsung, kepada
terhadap aktivitas guru dan siswa serta kemampuan guru dalam mengelola
metode inkuiri oleh dua orang pengamat. Setelah KBM berlangsung, kepada
Pada siklus ketiga, peneliti menyiapkan materi tentang energi dan daya
terhadap aktivitas guru dan siswa serta kemampuan guru dalam mengelola
metode inkuiri oleh dua orang pengamat. Setelah KBM berlangsung, kepada
yang telah disebutkan di atas dan berlangsung secara siklus, yaitu rencana-
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
c, d, dan e. Tes ini diberikan pada saat pretest dan post test untuk
pembelajaran berlangsung.
inkuiri
menggunakan persentase. Data ini diperoleh dari hasil pre test dan post
f
P= × 100%
N (sudijono 2005: 43)
Keterangan :
N = Jumlah soal
f
P= × 100%
N (sudijono 2005: 43)
Keterangan :
P = angka presentase
sebagai berikut:
f
P= × 100%
N (Sudijono 2005: 43)
Keterangan :
P = angka presentase
DAFTAR PUSTAKA
Johar, Rahmah. 2006. Stategi Belajar Mengajar . Banda Aceh : Universitas Syiah
Kuala
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action
Research). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.