Professional Documents
Culture Documents
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
HADITS PADA ASA TABIIN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Ulumul Hadits
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
AGUS SALIM
SELY PURWASIH
LOKAL D (BUKHARI)
SEMESTER II (PAI)
2. Pusat-pusat hadits
Kota-kota yang menjadi pusat haits ialah
a. Madinah
Diantara tokoh hadits dikota Madinah ialah Abu bakar, Umar, Ali
(Sebelum berpindah Ke Kufah), Abu Hurairah, Aisyah, Ibnu Umar, Abu
Said Al Khudry dan Zaid ibn Tsbit
Diantara sarja-sarjana tabiin yang belajar pada sahabat-sahabat itu
ialah said, urwah, az Zahri, ubaidullah ibn Abadillah ibn Utbah ibn
masud, salim ibn abdullah ibn Umar, al Qasim ibn Muhamma Ibn Abi
Bakar, Nafi’ Abu Bakar ibn Abdir Rahman Ibn Al Harits Ibn Hisam dan
Abul Zihad
b. Mekkah
Diantara tokoh-tokoh hadist di mekkah ialah Muadz kemudian Ibnu
Abas, diantara tabiin yang belajar padanya ialah mujahid, ikrimah Atha
ibn Abi Rabahi abu Zubair, Muhammad ibn Muslim
c. Kufah
Ulama sahabat yang mengembangkan hadits di Kufah ialah, Ali
Abdullah Ibn Masud, Saad ibn Abi Waqash, said ibn Zaid Kahabbab
ibn Al Arat, Salman al Farysy, Hudaifah ibnul yaman ammar ibn Yasir
Abu Musa al Baraq, al Muqirah, al Numam, abul thufail, abu Jahaifah
dan lain-lain
d. Bashrah
Pemimpin hadis di bashrah dari golongan sahabat ialah Anas Ibn
Malik, Utbah, Imran ibn Husain, Abu Barzah, MA’qil ibn Yusar Abu
Bakrah, Abdur Rahman Ibn samurah, Abdullah Ibn Syikhir, jariah Ibn
Qadamah
Sarjana tabiin yang belajar pada mereka antara lain :
Aul Aliyah, Kafi ibn Mihram, Al Riyahy, Al Hasan Al Bishry Muhammad
Ibn Sirin Abu Syatsa Jabir Ibn Zaid, Qatadah, Muthararaf ibn Abdullah
ibn Syikhkhir dan Abu Bardah ibn Abi Musa.
e. Syam
Tokoh Hadist dari sahaba di sayam ini adalah muadz ibn jabal ubadah,
ibn shamit dan Abu darda, pada beliau-beliau itulah banyak tabiin
belajar di antaranya, Abu Idris Al Khaulany, Qabishah Dzuaib Makhul,
Raja’ ibn Haiwah.
f. Mesir
Diantara sahabat yang mengembangkan hadits di mesir, Ialah
Abdullah Ibn Amer, Uqbah ibn Amir, Kharijah ibn Mudzafah Abdullah
Ibn Saas mahmiyah Ibn juz abdullah Ibn Harits, Abu Basyriah, Abu
Saad Al Khair, Muads Ibn Anas Al Juhari.
.َإل َعلى
Artinya :
“Barang siapa ingin melihat kepada Adam tentang ketinggian lmunya ingin
melihat kepada nuh tentang ketaqwaannya, ingin melhat keapdaIbrahim
tentang kebaikan hatinya ingin melihat kepada Musa tentang kehebatannya,
ingin melihat kepada Isa tentang ibadatnya, maka hendaklah ia melihat
kepada Ali.”
ُّوريْ ِن
ُ الن
“tak ada sesuatu pohon dalam surga melainkan pada tiap-tiap daunnya,
Lailalhailllah Muhammad Rasululllah,Abu Bakar Ash Shiddiq Umar al Faruq
dan Utman dzunnuraini”
Perlu sedikit ditegaskan bahwa partai Khawarij walaupun mereka memyalahi
hali sunah wal jamaah, namun mereka tidak relah membiat hadits palsu.
Untuk menguatkan mahdzabnya lantaran itu, kita kita tidak boleh terpedaya
dengan pernyataan sebagia ulama bahwa partai Khawarij juga membuat
haits palsu.
Diantara dalil yang membuktikan kebersiha mereka dari membuat hadits
maudhu ialah akuan yang diberikan oleh pujangga haits yang terkenal.
Kata Abu daud tak ada didalam golongan para pengikut nafsu yanglebih
benar perkataanya dari yang lebih sahih haditsnya selain dari golongan
khawarij.
Kata Ali Imam Ibnu Taimiyah dalam risalahnya
Mulai saat itu terdapatlah diantara riwayat yang shaih riwayat yang palsu, dan
kian hari kian betambah banyaknya dan beraneka rupa pula.
Mula-mula merekamemalsukan hadits menganai pribadi orang yang mereka
agung-agungkan.
Dan yang mula-mula melakukan pekerjaan sesat itu ialah golongan syiah
sebagai yang diakui sendiri oleh ibnu abik hadid, seorang ulama syiah dalam
kitabnya Wahyul Balaghah dia menulis “ketahuiliah bahwa asal mula timbul
haits yang menerangkan keutamaan pribadi adalah dari golongan syiah
sendiri”
Perbuatan mereka ini ditandingi oleh golongan sunnah (jumhur) yang
bodoh-bodoh. Mereka juga membuat hadits untuk mengimbangi hadits yang
dibuat oleh golongan syiah itu.
Maka dengan keterangan ringkas ini nyatalah bahwa kota yang mula-mula
mengembangkan hadis palsu (Maudhu) ialah baqdad (irak) kaum syiah
berpusat disana
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan penjelasan ini selesailah pemabhasna kita tentang pertumbuhan dan
perkembangan haditspada masa tabiin sehingga ktia menyempurnakan ilmu
kemampuan dengan segala aspek ilmu yang agung ini, mudah-mudahan
Allah memberikan jalan yang lurus kepada orang-orang yang dikehendakinya
amin.
B. Saran
Didalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan jadi pemakalah
mengharapkan kepada para mahasiswa untuk memperluaskan pokok materi
sesuai dengan buku-buku yang bersangkutan karena pembahasan kami
hanya menerangkan beberapa poin yang bisa kita jadikan pedoman untuk
menghubungkan isi bahasan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Teuku Muhammmad Habsi, Ash Shiddiq, 1999, Ilmu Hadist, PT Pustaka Rizki
Putra
Segala puji syukur bagi Allah Tuhan Semesta Alam, sholawat serta
salam, semoga dilimpahkan kepada Rasaulullah SAW, penulis makalah
bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingamkalah Ulmul Hadits telah diselesaikan.
Untuk memenuhi tugas makalah dalam mata kuliah ilumuh hadits dapat
dilaksanakan dengan baik, penulis makalah berusaha dengan kemapuan dan
kekurangannya penyusunan makalah ini.
Sebagai bahan materi ulumul hadits yang disajikan dalam makalah ini
diringkas secara sederhana peraktis, dan sistematika, sesuai dengan judul
kurikulum nasional agar mudah dipelajari dan dipahami dalam belajar ulumul
hadits.
Untuk itu kami sebagai penulis kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dalam meringkas, untuk itu kami harapkan kritik dan
saran kepada dosen demi perbaikan makalah yang akan datang lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PEMBAHASAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HADITS PARA TABIIN
A. Pusat-pusat pembinaan Hadits.............................................. 1
B. Pergolakan politik dan pemalsuan hadits..............................
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSATAKA