Professional Documents
Culture Documents
PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007
ABSTRAK
Pengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertraf
internasional.
Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan model
kurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD
dan / atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh
sekolah.
Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD,
SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model),
Matematika (3 model), dan TIK (3 model).
Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui workshop, kajian literatur,
kerja individu, maupun diskusi. Langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk
mendapatkan model ini antara lain penyusunan desain pengembangan model
kurikulum SBI, kajian konsep kajian kebutuhan lapangan, penyusunan model
kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini didahului dengan
penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kurikulum SBI serta
bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan model kurikulum SD, SMP, dan
SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review
model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba model di dua provinsi dalam Jawa yaitu
Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY. Hasil uji coba dianalisis sebagai dasar
untuk melaksanakan perbaikan model untuk menghasilkan model kurikulum yang
lebih sempurna
Abstrak i
Daftar Isi ii
Bab I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Ruang Lingkup 4
A. SD:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Sains
4. ICT/TIK
B. SMP:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Sains
4. ICT/TIK
C. SMA:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Biologi
4. Fisika
5. Kimia
6. ICT/TIK
A. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan
pada Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang
bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan
sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa
Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun
sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi
kehidupan suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan
berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni
dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan
memantapkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis.
Disisi lain era globalisasi saat ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat
regional (ASEAN) maupun internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potensi Sumber Daya
Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”
pada tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005-2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan
mutu pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri,
dengan harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan
pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 Ayat (3), yakni
Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf
internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang
pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar
yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar
dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan
“Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan
diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.
Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP.
Selain itu muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari
sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta
menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
Sama halnya dengan proses pembelajaran dan penilaian diperkaya dengan model proses
pembelajaran atau penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan / atau negara
Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan
pada sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat
diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan
baik melalui workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun
langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain
penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian
kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan
SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan
bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan
model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas
Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba
model di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.
Hasil uji coba sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untuk
menghasilkan model yang sudah final.
B. Tujuan
Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model
kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:
1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang
dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;
2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya
dari kurikulum negara maju;
3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model
kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi
jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah
Bahasa Inggris, Sains, Biologi, Fisika, Kimia, dan ICT/TIK sebagai berikut:
A. Landasan Kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan
pada:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Pasal 50 menyatakan bahwa:
• Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab
Menteri.
• Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
• Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada
jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang
pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan
bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf
internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara
pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk
mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112
unit di seluruh Indonesia.
c. ASPEK SOSIAL
d. ASPEK SPIRITUAL