You are on page 1of 13

MODEL KURIKULUM

SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007
ABSTRAK
Pengembangan Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional

Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan untuk menyelengarakan sekolah yang bertraf
internasional.

Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang


penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia pada
sekolah yang menyebut diriny bertaraf internasionl bik sekolah swasta maupun negeri
meliputi TK, SD, SMP, dan SMA. Hasil studi memetakan profil sekolah meliputi
keadaan tenaga pendidik dan pesera didik, keberadaan sarana dan prasarana,
kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian yang dilaksanakan di sekolah serta
pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI. Studi merekomendasikan disusunnya
model kurikulum bertaraf internasional.

Tujuan disusunnya model ini untuk memberikan wacan pada satuan pendidikan model
kurikulum yang diperkaya dengan kurikulum sekolah unggul dari negara anggota OECD
dan / atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan. Model kurikulum ini selanjutnya dapat diadaptasi maupun diadopsi oleh
sekolah.
Ruang lingkup model ini adalah 12 model kurikulum meliputi jenjang pendidikan SD,
SMP, dan SMA yaitu mata pelajaran bahasa Ingrris (3 model), Sains (3 model),
Matematika (3 model), dan TIK (3 model).

Berbagai metode kegiatan telah dilakukan baik melalui workshop, kajian literatur,
kerja individu, maupun diskusi. Langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk
mendapatkan model ini antara lain penyusunan desain pengembangan model
kurikulum SBI, kajian konsep kajian kebutuhan lapangan, penyusunan model
kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kegiatan ini didahului dengan
penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan bagaimana kurikulum SBI serta
bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan model kurikulum SD, SMP, dan
SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas Inggris, dan IT. Selanjutnya review
model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba model di dua provinsi dalam Jawa yaitu
Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY. Hasil uji coba dianalisis sebagai dasar
untuk melaksanakan perbaikan model untuk menghasilkan model kurikulum yang
lebih sempurna

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 i


DAFTAR ISI

Abstrak i
Daftar Isi ii

Bab I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 3
C. Ruang Lingkup 4

Bab II. Kajian Konsep 5


A. Landasan Kebijakan 5
B. Konsepsi Sekolah/ Madrasah Bertaraf Internasioal 6
1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional 6
2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian 7
3. Karakteristik SBI dan Implmentasinya
terhadap model Kurikulum 8
4. Sistematika Model Kurikulum SBI 10

Bab III. Model Kurikulum Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

A. SD:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Sains
4. ICT/TIK
B. SMP:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Sains
4. ICT/TIK
C. SMA:
1. Bahasa Inggris
2. Matematika
3. Biologi
4. Fisika
5. Kimia
6. ICT/TIK

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 ii


BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah terus berupaya memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh
layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Sejalan
dengan itu, Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat telah menetapkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selanjutnya, untuk menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu yang didasarkan
pada Standar Nasional Pendidikan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kebutuhan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang
bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi salah satu pranata kehidupan
sosial yang kuat dan berwibawa, serta memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia. Pendidikan telah
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun peradaban bangsa
Indonesia dari satu masa ke masa yang lainnya, baik sebelum kemerdekaan maupun
sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berbagai kajian dan
pengalaman menunjukkan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi
kehidupan suatu bangsa. Pendidikan mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan
berakhlak mulia yang menjadi pilar utama dalam membangun masyarakat sejahtera.
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga mampu hidup harmoni
dan toleran dalam kemajemukan, sekaligus memperkuat kohesi sosial dan
memantapkan wawasan kebangsaan untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis.
Disisi lain era globalisasi saat ini yang ditandai dengan persaingan antar negara, baik tingkat
regional (ASEAN) maupun internasional. Oleh karenanya, tidak hanya potensi Sumber Daya
Alam (SDA) semata, tetapi juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Bahkan Depdiknas berkeinginan menghasilkan “Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”
pada tahun 2025 (Renstra Depdiknas 2005-2009, hal: 12). Keinginan untuk bersaing dengan
mutu pendidikan di negara maju sehingga mendorong beberapa anak belajar ke luar negeri,
dengan harapan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Fakta di atas mendorong perlunya peningkatan kualitas layanan pendidikan, seperti layanan
pendidikan yang berstandar internasional. Salah satu upaya untuk menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 50 Ayat (3), yakni

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 1


“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi
sekolah yang bertaraf internasional”. Pengembangan Sekolah Bertaraf Internasional
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di
forum internasional.
Pada tahun 2006 Pusat Kurikulum melakukan studi/penelitian tentang
penyelenggaraan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia meliputi
satuan pendidikan TK, SD, SMP, dan SMA. Studi dilakukan di 22 provinsi yang
mewakili seluruh Indonesia pada 48 sekolah yang menyatakan dirinya bertaraf
Internasional dari TK hingga SMA baik sekolah negeri maupun swasta. Hasil studi
berhasil memetakan profil sekolah meliputi keadaan tenaga pendidik dan pesera didik,
keberadaan sarana dan prasarana, kurikulum, proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah serta pandangan dan pendapat sekolah tentang SBI.

Hasil studi membuat rekomendasi perlunya disusun sebuah model kurikulum bertaraf
internasional yang dapat disejajarkan dengan kurikulummnegara maju di bidang
pendidikan atau kurikulum bertaraf internasional lainnya, yang menggunakan standar
yang lebih tinggi dari Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional. Dalam buku Pedoman
Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan dasar
dan Menengah menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan
“Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan
diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara
maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga
memiliki daya saing di forum internasional”.
Dari sisi kurikulum sekolah/madrasah bertaraf internasional harus menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), memenuhi Standar Isi, dan memenuhi Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), serta dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP.
Selain itu muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yag sama dari
sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan melalui adaptasi atau adopsi. Serta
menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
Sama halnya dengan proses pembelajaran dan penilaian diperkaya dengan model proses
pembelajaran atau penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan / atau negara

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 2


maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan, serta
menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran.

Berdasarkan hal-hal di tas perlu kiranya disusun model kurikulum untuk dapat digunakan
pada sekolah yang bertaraf internasional. Model kurikulum ini selanjutnya dapat
diadaptasi maupun diadopsi oleh sekolah. Berbagai metode kegiatan telah dilakukan
baik melalui workshop, kajian literatur, kerja individu, maupun diskusi. Adapun
langkah kegiatan telah dilaksanakan untuk mendapatkan model ini antara lain
penyusunan desain pengembangan model kurikulum SBI, kajian konsep kajian
kebutuhan lapangan, penyusunan model kurikulum satuan pendidikan SD, SMP, dan
SMA. Kegiatan ini didahului dengan penyamaan persepsi tentang apa, mengapa, dan
bagaimana kurikulum SBI serta bentuk formatnya yang dilanjutkan penyusunan
model kurikulum SD, SMP, dan SMA mata pelajaran IPA, Matematika, Bahas
Inggris, dan IT. Selanjutnya review model kurikulum dilanjutkan dengan ujicoba
model di dua provinsi dalam Jawa yaitu Bandung -Jawa Barat dan Yogyakarta – DIY.
Hasil uji coba sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan model untuk
menghasilkan model yang sudah final.

B. Tujuan
Model kurikulum ini disusun untuk sekolah bertafaf internasional yang agar dapat
menghasilkan lulusan yang kompetitif pada level internasional, Dengan adanya model
kurikulum ini diharapkan satuan pendidikan dapat:
1. memiliki persepsi yang sama tentang pola pengembangan kurikulum SBI yang
dilakukan untuk memperkaya Standar Isi atau KTSP satuan pendidikan;
2. memiliki persepsi yang sama tentang jenis mata pelajaran yang dapat diperkaya
dari kurikulum negara maju;
3. melakukan penyesuaian baik adopsi maupun adaptasi terhadap model-model
kurikulum yang sudah ada berdasarkan kebutuhan masing-masing;

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model adalah model kurikulum sekolah bertaraf internasional meliputi
jenjang pendidikan SD, SMP, SMA sedangkan ruang lingkup mata pelajaran adalah
Bahasa Inggris, Sains, Biologi, Fisika, Kimia, dan ICT/TIK sebagai berikut:

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 3


1. Model kurikulum SD terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
2. Model kurikulum SMP terdiri dari 4 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Sains, dan ICT/TIK
3. Model kurikulum SMA terdiri dari 6 mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika,
Biologi, Fisika, Kima, dan ICT/TIK

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 4


BAB II. KAJIAN KONSEP

A. Landasan Kebijakan
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional secara yuridis formal berlandaskan
pada:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam Pasal 50 menyatakan bahwa:
• Ayat (1): Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab
Menteri.
• Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional.
• Ayat (3): Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada
jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang
pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf
internasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan
bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf
internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara
pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk
mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional sebanyak 112
unit di seluruh Indonesia.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 5


8. Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Beraraf Internasional Pada Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam bab IV tentang peranan Institusi berkenaan
dengan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional menyatakan bahwa Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) melakukan model adaptasi dan adopsi kurikulum, proses
pembelajaran, dan penilaian dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara
anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan.

B. Konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional

1. Pengertian Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional (SBI)


Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang
sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan
mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for
Economic Co-operation and Development dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki
daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf
Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang
lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional
Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian.
b. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:
c. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam
Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 6


d. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar
Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu
negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

2. Kurikulum, Proses Pembelajaran, dan Penilaian SBI


Selain memenuhi Standar Isi, memenuhi SKL, dan menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), serta menerapkan sistem satuan kredit semester di
SMP/MTs, model kurrikulum SBI ini memenuhi:
1. sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing;
2. muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang
sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan; dan
3. menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar
Kompetensi Lulusan.
Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik yang memenuhi Standar Proses.
Selain itu, proses pembelajaran ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan sebagai berikut:
1) proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi
sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur,
kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa
inovator;
2) diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan;
3) menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;
4) pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan
menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya,
kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan
5) pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan
matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 7


Dalam proses pembelajaran selain menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, juga bisa menggunakan bahasa lainnya yang sering digunakan dalam forum
internasional, seperti bahasa Perancis, Spanyol, Jepang, Arab, dan China.
Penilaian dilakukan untuk mengendalikan mutu pendidikan sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penilaian
terhadap peserta didik dilakukan oleh para guru untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan yang memenuhi
Standar Penilaian.
Selain itu, proses penilaian diperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model
penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya
yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

3. Karakteristik SBI dan Implementasinya terhadap Model Kurikulum


Berdasarkan konsepsi SBI di atas, ada 4 aspek yang terkait dengan karakteristik
SBI yang digunakan sebagai acuan pengembangan model Kurikulum SBI yang
diperkaya dengan cara mengadaptasi kurikulum dari negara anggota OECD dan /
atau negara maju lainnya berstandar Internasional, yaitu:
a. Aspek Fisik
b. Aspek Intelektual
c. Aspek Sosial
d. Aspek Spiritual
Keempat aspek disebut sebagai aspek FISS dijabarkan dalam karakteristik SBI dan
implikasinya terhadap kurikulum sebagai berikut:
a. ASPEK FISIK

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum


1. Melatih peserta didik 1. Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard
untuk disiplin dan yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu,
bermotivasi tinggi agar budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargai
mampu bersaing di orisinalitas, taat pada peraturan sekolah dan negara, berani
dunia internasional. mengambil resiko, dll).
2. Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasi
di tingkat nasional maupun internasional.
3. Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkan
kemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara-negara
lain.
4. Menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 8


b. ASPEK INTELEKTUAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum


2. Menggunakan standar 1. Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi,
yang lebih tinggi dari metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara
Standar Isi dan Standar komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu.
Kompetensi Lulusan 2. Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasuk
yang diperkaya dengan riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran dengan
mengadaptasi kurikulum eksperimen)
negara lain yang sudah 3. Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antara
maju dan atau kurikulum etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning)
internasional 4. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan
iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti
pelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikan
kesehatan dan sosial)
5. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan riset
dan penulisan karya ilmiah.
3. Mengembangkan kemam- 1. Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)
puan komunikasi peserta dalam sekolah.
didik dengan sekurang- 2. Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan,
kurangnya satu bahasa baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara
asing lisan dan tulisan
4. Menerapkan bidang ICT 1. Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi
sebagai daya saing di informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas
dunia internasional. sekolah.
2. Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat
menerapkan ICT dengan baik.
3. Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah.
4. Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk
menerapkan ICT di sekolah.
5. Menggunakan sistem 1. Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika
pengelolaan sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasarana
pembelajaran satuan pendukung.
kredit semester (sks)
2. Menerapkan sistem SKS di SMA.

c. ASPEK SOSIAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum


6. Mengembangkan sikap 1. Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang
peduli terhadap konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung
lingkungan alam, sosial, jawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnya
dan budaya Indonesia menggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon,
membuang sampah pada tempatnya).
2. Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap
lingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuk
sampah organik dan non organik, menyediakan lahan untuk
bercocok tanam/green house)
3. Mendorong peserta didik mengerti mengenai masalah-masalah
sosial dan berperan aktif dalam memecahkannya.

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 9


Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum
4. Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat
pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari-
tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampilan khas Indonesia,
dll)
7. Menyiapkan peserta didik a. Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai
menjadi warga dunia sudut pandang
yang bangga terhadap b. Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerima
budaya bangsanya, perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain
mampu berpikir kritis c. Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin
dan holistik, kerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain
memecahkan masalah, d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik
mandiri serta dapat bersifat nasional maupun internasional
berkerja sama dengan e. Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budaya
orang lain bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.

d. ASPEK SPIRITUAL

Karakteristik SBI Implikasi terhadap Kurikulum


8. Mengembangkan peserta 1. Menjadikan peserta didik subyek pembelajaran
didik menjadi manusia 2. Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk
Indonesia yang beriman mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga
dan bertakwa kepada negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain.
Tuhan Yang Maha Esa, 3. Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yang
berahklak mulia, dan benar (Learning How to Learn).
menjadi warga negara 4. Memberikan pengenalan nilai-nilai universal
yang demokratis

4. Sistematika Model Kurikulum SBI


Model kurikulum disusun dengan sistematika berikut:
1. Pendahuluan
2. Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Proses pembelajaran
5. Penilaian

Model Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional-2007 10

You might also like