You are on page 1of 12

RANGKUMAN

ILMU SOSIAL DASAR


(ISD)

Dosen Pembimbing :
Astia Erlina, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Mistinaningsih (2009184202B0314)
2. Miftahul Anwar (2009184202B0319)
3. Nurhalimah (2009184202B0354)
4. Moh. Hadi Suharmoko (2009184202B0328)
5. Nur Laila (2009184202B0352)
6. Lailatur Rifqis S. (2009184202B0305)
7. Nurmania (2009184202B0356)
8. Gayuh Untung S. (2009184202B0240)

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA (MATEMATIKA 2 B)


SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SITUBONDO
Tahun Ajaran 2009/2010

RANGKUMAN
ILMU SOSIAL DASAR

Penduduk, Masyarakat, Dan Kebudayaan.


Penduduk.
a) Penduduk Yaitu Sekumpulan orang yang
menempati tempat tertentu dan memiliki identitas.

b) Faktor yang mendorong terjadinya masalah


kependudukan.
a) Kemajuan IPTEK, layanan kesehatan, pendidikan komunikasi, peradaban
manusia.
b) Naluri manusia untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dari
sebelumnya.
c) Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan sumber daya alam.
d) Keamanan dan ketertiban Negara.

 Masalah Kependudukan :
 Kuantitatif.
Jumlah dan Pertambahan penduduk.
 Kualitatif.
Pangan, Kesehatan, Pendidikan, Perumahan, Pendapatan Perkapita, Tenaga Kerja,
Klestarian Lingkungan, Sumber Alam.

Akibat Pertumbuhan Penduduk Terlalu Cepat.


a) Kelebihan tenaga kerja, sehingga bisa juga terjadi penganguran
merajarela.
b) Kesulitan mendapatkan kualitas hidup masyarakat, misalnya perumahan
tidak memadai, pembuangan sampah, Kalitas air minum bersih berkurang.

Pertumbuhan Penduduk Dipengaruhi Oleh :


1. Kematian / Mortalitas
Jumlah Kematian
Tingkat Kematian Kasar (CDR) = Jumlah Penduduk Pertengaha n Th. X 1000

Kematian Penduduk Kelompok U mur


Tingkat Kematian Khusus (ASDR) = X 1000
Jumlah Penduduk Pertengaha n Th.

2. Kelahiran / Fertilitas
Tingginya rendahnya Kelahiran dalam sekelompok penduduk erat hubungannya
dan tergantung pada : Struktur umur, Penggunaan alat kontrasepsi, Pengangguran,
Tingkat pendidikan, Status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.
Jumlah Kelahiran
Tingkat Kelahiran Khusus (ASDR) = X 1000
Jumlah Penduduk Pertengaha n Th.

3. Migrasi / Perpindahan Penduduk.


Perpindahan penduduk dari satu unit geografis ke unit geografis lainnya. Unit
Geografis dapat berarti suatu daerah administratif.
Masyarakat
Sekelompok Orang yang berkelompok yang menepati daerah tertentu dan mempunyai
komunitas.

Kebudayaan.
Keseluruhan yang komplek yang mencakup, pengetahuan, Kepercayaan, Keilmuan,
Sosial Hukum, Adat Istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (EB. Taaylor)

Perkembangan Kebudayaan.
1. Faktor Dari Dalam.
 Adanya Kesadaran masyarakat terhadap ketinggalan oleh kemajuan masyarakat
lain.
 Adanya kualitas anggota masyarakat yang kreatif.
 Adanya kebiasaan reward pada anggota masyarakat yang berprestasi.
2. Faktor Dari Luar.
 Akulturasi : Proses Sosial yang timbul bila dihadapkan dengan unsur dari suatu
kebudayaan asing yang berbeda yang lambat laun diterima dan diolah dalam
kebudayaan sendiri yang menyebabkan hilangnya kebudayaan sendiri.
 Asimilasi : Akibat percampuran manusia dari berbagai kebudayaan maka
unsur-unsur kebudayaan yang terbawa oleh mereka akan tercampur pula.
 Difusi : Proses penyebaran Unsur-unsur kebudayaan dari suatu daerah kedaerah
lain atau dari Negara ke Negara lain.

Individu, Keluarga, Dan Masyarakat.

Manusia adalah makhluk individu,berarti makhluk yang tidak dapat di bagi 2,


tidak dapat dipisah-pisah kan antara jiwa dan raganya. Manusia sebagai makhluk individu,
adalah hakikat manusia sebagai makhluk yang mempunyai keinginan, kebutuhan, dan
perasaan yang berbeda dengan manusia lain. Kalo manusia sebagai makhluk sosial, artinya
manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Individu : merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil & terbatas .

Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi
kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu
dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang
dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

 Perkembangan Individu
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah namun bayi mempunyai
banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak dan anak akan
berkembang menjadi dewasa.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap
pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun
berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan
hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.

Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh


bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada
orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami
sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang
berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti
dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara).

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :


1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada Tujuh tugas pokok
sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
6. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Masyarakat
Sekelompok Orang yang berkelompok yang menepati daerah tertentu dan mempunyai
komunitas.
Pemuda Dan Sosialisasi.

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam


harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus , generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafeta
penbangunan secara terus-menerus.

Anatomi dikalangan remaja akibat kekaburan norma. Masa remaja adalah masa
transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada
dalam anatomi (keadaan tanpa norma / hukum) akibatnya akan terjadi perilaku yang
menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran. Kondisi ini juga
memungkinkan mereka menjadi sasaran pengaruh media massa.
 Orientasi mendua : Orientasi yang bertumpu pada orang tua, harapan
orang tua, masyarakat dan bangsa. Namun sering bertentangan dengan loyalitas teman
sebaya baik didalam maupun luar sekolah.

Suwarniyati Sartomo berpendapat, remaja sebagai individu dalam masa


pancaroba mempunyai penilaian yang belum mendalam terhadap norma, etika dan agama
seperti halnya orang dewasa. Dari penelitian yang dilakukan diketahui pada umumnya
responden merasa tidak sepenuhnya bertanggung jawab terhadap masalah kenakalan
remaja. Mereka menganggap tanggung jawab mengenai masalah kenakalan remaja
sepenuhnya berada dipihak yang berwajib.

Sedangkan kakanwil Depdikbud DKI Jakarta Drs. E. Cold Enhoff melihat


perkembangan sekolah sebagai masyarakat, perlu ditangani secara komprehensif dan
terpadu. Ia juga berpendapat, jalur kulikuler dan ekstrakulikuler pada hakikatnya saling
menunjang dalam pembentukan kepribadian dan pengarahan pada remaja.

Warga Negara Dan Negara.

Negara Adalah Kelompok


manusia yang telah lama tinggal
disuatu wilayah tertentu dan memiliki
undang-undang untuk mengatur
mereka serta mempunyai tujuan yang
sama.

Terbentuknya Negara :
1. Adanya Rakyat
2. Adanya Wilayah.
3. Adanya Undang-Undang.
4. Adanya Pemerintah Yang berdaulat.
5. Adanya Tujuan, Misi, Dan Visi.

Tujuan utama negara :

1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala dalam masyarakat yang bertentangan satu


sama lain
2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan
bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara.

Warga Negara Adalah Penduduk yang mengakui pemerintahannya adalah


negaranya. Penduduk adalah mereka yg telah memenuhi syarat-syarat tertentu penduduk
dibedakan menjadi, penduduk warga Negara, penduduk bukan warga Negara.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut

Lapisan Sosial Persamaan Derajat.

Pelapisan social disebut juga dengan seratifilasi social yang artinya lapisan
masyarakat. Pada agama Hindu Terkenal dengan Kasta-Kasta, brahmana, ksatria, waisya,
dan sudra.

 Pelapisan social dengan adanya beberapa hal antara lain :


a) Kekuatan Ekonomi
b) Kekuatan Polotik
c) Kekuatan Militer.
d) Kekuatan Intelegensi yang tinggi.
e) Pimpinan Agama.

Status social, Dalam berbagai masyarakat, seseorang memiliki sesuatu yang


dinamakan status social Yaitu Individu dalam suatu kelompok pergaulan hidupnya. Status
social dapat dilihat dari 2 aspek yaitu Aspek Statis dan Aspek Dinamis. Dari 2 aspek
tersebut pada prinsipnya setiap individu dalam pergaulan hidupnya memiliki status social
yang pokok yang berupa :
a) Pekerjaan seseorang
b) Status dalam system kedaulatan
c) Status Religius dan Status Politik.

 Peranan social
Tipe dalam keluarga berbeda-beda dalam peranannya dan kekeuasaan dalam
keluarganya dan sebagainya.

 Kesamaan Derajat sebagai Cita-cita.


Dalam diri manusia terdapat akal dan nafsu yang merupakan kekuatan hati nurani yang
selalu berdiri diatas nafsu dan nalar dengan dengan nilai-nilai kebenaran etis yang
Universal, Maka status social tinggi yang dicapainya merupakan tanggung jawab.

Masyarakat Perkotaan Dan Pedesaan.

a. Masyarakat desa
Masyarakat desa memiliki hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam dibandingkan
masyarakat kota. Biasanya mereka hidup berkelompok dan mayoritas bermata
pencaharian petani. Pekerjaan di luar pertanian hanya sekedar sampingan, meskipun ada
pula sebagian kecil yang berstatus pegawai negeri, TNI, POLRI, maupun karyawan
swasta, namun persentasenya relatif kecil.
Kepala desa, tokoh masyarakat dan golongan kaum tua lebih dominant berpengaruh dan
memegang peranan penting sera menjadi tokoh panutan bagi warga setempat san
keputusan – keputusannya sangat mengikat bahkan telah dijadikan pedoman dalam
kehidupan sehari – hari dan menjadi adat setempat.
Rasa persatuan sangat kuat san menimbulkan saling kenal mengenal dan saling tolong
menolong atau gotong royong dalam segala hal. Alat komunikasi sangat kurang sehingga
komunikasi yang berkembang cenderung sangat sederhana bahkan desas – desus, kasak –
kusuk masih menjadi kebiasaan dan sangat cepat diterima oleh masyarakat, meskipun hal
itu biasanya dilakukan pasa hal-hal yang mengarah negatif.

b. Masyarakat Kota
Kehidupan masyarakat kota, cenderung mengarah individual dan kurang mengenal antara
warga yang satu dengan lainnya meskipun tempat tinggalnya berdekatan. Rasa persatuan
tolong menolong dan gotong royong mulai pudar dan kepedulian social cenderung
berkurang.

c. Perbedaan masyarakat desa dan masyarakat kota


Perbedaan masyarakat kota dengan masyarakat desa adalah sebagai berikut :
1) Masyarakat kota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
b.Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
c.Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat.
d.Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menrun.
2) Masyarakat desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.Jumlah penduduk tidak terlalu padat dan bersifat homogen.
b.Kontrol sosial masih tinggi.
c.Sifat gotong royong masih kuat; dan
d.Sifat kekeluargaannya masih ada.
Pertentangan Sosial, Prasangka, Ethnocentrisme Integrasi Masyarakat.

 Pertentangan Sosial
Manusia sebagai mahluk Individu kehidupan selalu tidak terlepas dari
masyarakatnya. Manusia yang berbudaya tercipta dan berkembang sebagai perwujutan
kehidupan individu tersebut dalam bermasyarakat. Ada 4 faktor yang membentuk sikap
mental dan kehidupan manusia yaitu :

1. Keturunan atau faktor warisan biologis


2. Kebudayaan atau faktor warisan social.
3. Lingkungan atau faktor geografis.
4. Faktor kelompok masyarakat.

Dari empat faktor diatas terlihat bahwa pembentukan kepribadian individu


tersebut juga memerlukan keterampilan dari individu tersebut untuk mengolah potensi
yang ada pada diri individu tersebut untuk ditransformasikan dalam kehidupan sekitarnya
(masyarakat).

Tidak jarang dalam bermasyarakat timbul pertentangan antara kepentingan-


kepentingan individu dengan kelompoknya tersebut yang dalam hal tersebut menimbulkan
perubahan-perubahan.

Konflik dimulai dengan pertentangan-pertentangan yang bersifat ideologis dan


kemungkinan akan berakhir pada saat salah satu pihak memaksakan pengertian mereka
tentang moral maupun suatu harapan yang diikuti dengan kesadaran bahwa salah satu
diantaranya telah berbuat kekeliruan.

Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Kemiskinan.

 Teknologi Merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk perwujutan sesuatu.


 Kemiskinan adalah salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat (miskin dalam segi materi)
Teknologi berkembang begitu pesat, tentu saja akan berdampak positif dan
negative antara lain :
1. Teknologi menunjang kelancaran kinerja manusia.
2. Untuk dampak negatifnya, Human skill sangat bergantung pada teknologi.
Contoh : Para akuntan sangat bergantung pada pemanfaatan teknologi untuk
menyelesaikan pekerjaannya.

Teknologi yang berkembang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan merata
oleh semua kalangan karena teknologi membutuhkan biaya dalam pengunaannya. Dengan
demikian masyarakat miskin perkotaan, pinggir kota dan pedesaan akan sangat sulit untuk
mengimbangi perkembangan teknologi. Pendidikan juga merupakan factor yang
menyebabkan masyarakat miskin tidak dapat menikmati teknologi.

Kesulitan meguasai IPTEK semakin mempersulit masyarakat miskin untuk


bersaing dalam dunia kerja, yang pada kualitasnya sangat menuntut kemampuan
penggunaan teknologi.

Berikut ini adalah pernyataan Emil Salim, dikutip dari situs internet “Emil
menyebutkan kenyataan yang menunjukan bahwa kemajuan teknologi ternyata hanya
dinikmati oleh 30% dari penduduk dunia. Kemiskinan tetap terkonsentrasi dibenua afrika.
Tentu saja karena IPTEK dan perkembangannya yang tidak merata”.

Dengan demikian masyarakat miskin akan tetap seperti mata rantai yang tidak
putus dalam belenggu kemiskinan jika lapangan pekerjaan di monopoli oleh teknologi
yang tidak dapat dikuasai oleh masyarakat miskin karana teknologi mahal dalam
kemasannya.

You might also like