Professional Documents
Culture Documents
1. Pengantar.
Ada perubahan besar terjadi di dunia ini, sejak 250 tahun yang
lalu, disebabkan oleh terjadinya Revolusi Industri yang dimulai
dari Inggeris pada pertengahan abad XVIII yang lalu.
Sebelum revolusi industri ini dilaksanakan, semua kegiatan
ekonomi berdasarkan pada kompetensi manusia dengan
menggunakan tenaga yang disediakan alam seperti tenaga manusia,
tenaga hewan, tenaga angin, tenaga panas matahari, dan
sebagainya, baik itu dalam kegiatan pertanian, kegiatan industri,
kegiatan transportasi dan perdagangan.
Orang bertani menggunakan bajak yang dihela oleh kerbau, perahu
berlayar digerakkan oleh angin, proses pengeringan dilakukan
dengan menjemur di matahari, kereta kereta dihela kuda, industri
kerajinan tangan menggunakan bantuan tenaga yang digerakkan
oleh kincir air.
Ini berlangsung sudah seumur manusia yang caranya ditingkatkan
segara terus menerus. Kegiatan ekonomi merupakan pemenuhan
kebutuhan hidup sehari hari. Lama lama bila ada kelebihan
diadakan barter dengan barang lain antara produsen. Setelah
diciptakan uang sebagai alat pembayaran yang diakui bersama,
maka bisnis berter bertambah dengan bisnis jual beli.
Zaman ini kita sebut zaman budaya ekonomi berdasarkan
kompetensi manusia.
Untuk memudahkan, untuk selanjutnya kita sebut budaya ini
budaya agraris, sebuah terminologi yang akrab ditelinga kita saat
ini
3. Inkompatibilitas budaya.
Kenapa gagal?
Budaya agraris dan budaya industri memiliki perbedaan yang
sangat menyolok. Kedua budaya ini tidak dapat dicampur satu
sama lain. Orang berbudaya agraris tidak mampu mengerjakan
pekerjaan yang ada dalam lingkup budaya industri, sebab dalam
budaya industri dibutuhkan pengertian dan ketrampilan tentang,
teknologi, manajemen, konsistensi mutu, biaya dan waktu
penyerahan, yang tidak ada pada budaya agraris. Itulah sebabnya
orang yang berbudaya agraris pasti gagal jika harus mengerjakan
pekerjaan di wilayah kebudayaan industri. Seorang petani,
keahliannya bertani dan dia tidak memiliki kompetensi mengurus
usaha tani yang sangat membutuhkan kemampuan manajerial,
teknologi, ketepatan waktu membayar hutang dan sebagainya.
Kredit usaha tani tidak akan pernah berhasil membuat petani
menjadi usahawan pertanian.
4
Eddy Boekoesoe
0812 8767 939