You are on page 1of 15

Bab 4

Tobat dan Raja’


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar :

Membiasakan berperilaku terpuji Menjelaskan pengertian tobat dan raja’

Menampilkan contoh-contoh perilaku


tobat dan raja.
Membiasakan perilaku bertobat dan raja
dalam kehidupan sehari-hari
TOBAT
1.Pengertian Tobat
Tobat menurut etimologi ialah bentukan dari kata dasar
.Sedangkan menurut

terminologi ialah sadar dan menyesal akan dosanya.memiliki


keinginan untuk memperbaiki atau mengubah tingkah laku ,
dan memohon ampun kepada Allah SWT, serta bertekad
untuk tidak akan mengulangi lagi perbuatan maksiat,
Dasar hukum bertobat kepada Allah termaktub didalam
kitab suci Al-Qur’an pada Q.S. An-Nisa’: 17-18,Q.S. Al-
Baqarah : 222 , Q.S. At-Thamrin : 8 , dan Q.S. An-Nur : 31 .
2.Allah SWT Maha Penerima tobat dan
Maha Penyanyang
Sesungguhnya Allah SWT memerintah-kan hamba-
Nya untuk bertobat kepada-Nya dari segala dosa dan
kesalahan.Karena Allah pada dasarnya tidak ingin
hamba-Nya masuk kedalam neraka yang menyala-nyala
dan sesungguhnya Allah maha penerima tobat dan
Maha Penyanyang .(Q.S. Al-Baqarah : 173 ),(Q.S. An-Nisa
: 96 ) , ( Q.S. Al-Baqarah : 54) , (Q.S. Az-Zumar : 53),
( Q.S. An-Nisa : 48) , dan surah-surah lainnya didalam
Al-Qur’an.
3.Syarat-Syarat untuk bertobat
A.Ibnu mardawaih dari Ibnu Abbas mengatakan : “ Tobat
nasuha ialah apabila seorang hamba menyesali
perbuatan yang telah dilakukannya , sehingga ia
memohon ampunan kepada Allah Swt , kemudian
Tidak melakukan dosa itu lagi untuk selama-lamanya
Sebagaimana susu yang telah jatuh tidak akan kembali
Kepada sumbernya.”
B.Imam An-Nawawi mengatakan “ Tobat nasuha ialah tobat
Yang memenuhi 3 hal yaitu berhenti dari perbuatan
Maksiat,menyesali perbuatan itu , dan memiliki kemauan’
Yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan serupa
Untuk selama-lamanya.”
4.Tingkatan Tobat
Imam Al-Gazali mengatakan bahwa tingkatan tobat kepada Allah SWT terdiri dari 4
macam , yaitu:
A. Orang yang bertobat sebenar-benarnya tobat dengan tidak mengulanginya bahkan
meningkatkan amal
Ibadahnya , dinamakan juga dengan dengan tobat
Nasuha atau dalam istilah ilmu akhlak dinamakan
Dengan nafsul mutma’inah.
B. Orang yang bertobat , semua dosa besar tidak dilakukan kembali , namun
dosa-dosa yang Kecil masih sering dilakukan dengan tidak Sengaja , sehingga ia
cepat sadar dan bertobat.Dalam
Ilmu akhlak dinamakan nafsul lawwamah.
C. Orang yang bertobat disertai dengan niat tidak akan mengulanginya ,
namun ia tidak berdaya melawan Hawa nafsu untuk berbuat dosa itu ,
Setelah Berbuat dosa ia segera bertobat .Dalam ilmu akhlak
Dinamakan dengan nafsul mussawalah.
D. Orang yang bertobat , setelah itu melakukan perbuatan dosa dan
Tidak ada penyesalan atas dosa yang dilakukannya , sehinggaTerus-menerus
melakukan maksiat kepada Allah SWT.
Dalam Ilmu akhlak dinamakan dengan nafsul ammarah.
5.Beberapa amalan yang dapat menghapus
dosa
 Ada Beberapa amalan yang dapat menebus dosa manusia , Yaitu :

Mengambil air wudhu


Salat Fardu berjamaah
Bersujud dalam salat
Puasa Ramadhan
Salat Tarawih
Melakukan ibadah haji dan
umrah
Sabar dalam menghadapi
cobaan Allah SWT
Berziarah dan mendoakan
orang tua

Selalu memberikan sedeqah


6.Beberapa kerugian dalam melakukan
perbuatan dosa
Menjauhkan diri dari pertolongan Allah SWT karena
sesungguhnya Allah SWT Maha Penolong hamba yang taat
kepada-Nya (Q.S. Hud : 44)
Menjadikan hidups seseorang tidak berkah , tidak berdaya dan
tidak mendatangkan manfaat sedikitpun ( Q.S. Al-Araf : 96)
Dapat mendatangkan kerusakan pada lingkungan hidup
sekitarnya dan mendatangkan penderitaan kepada sesamanya
(Q.S.Ar-Rum : 41 )
Membuat hati seseorang menjadi keras dan membatu ,
sehingga amat sulit untuk menerima kebenran dari Allah SWT
( Q.S. Al-Baqarah : 7).
7.Hikmah Tobat
1. Mengembalikan cahaya keimanan didalam hati dari kegelapan dan
kebodohan .
2. Mendapat kebahagiaan atas pahala yang berlipat ganda
3. Mendapat ampunan Allah SWT , dan tetap dipelihara pada jalan kebenaran.
4. Untuk menghindari sebutan orang yang zalim atau menganiaya diri sendiri
dan orang lain.
5. Akan mendapatkan kasih sayang Allah SWT yang amat mencintai orang-
orang yang bertobat,
6. Menentramkan seseorang masuk kedalam surga Allah SWT yang mengalir
didalamnya sungai-sungai yang menyejukkan .
7. Akan menyelamatkan diri dari sesuatu yang menghancurkan martabat
kemanusiaan .
8. Menjadikan obat untuk penyakit hari dan dapat menyelamatkan sesorang
dari siksa api neraka.
Raja’
1.Pengertian raja’
Raja’ menurut pengertian bahasa ialah
mengharap.Sedangkan menurut istilah ialah sikap
mengharap rida,rahmat, dan pertolongan Allah SWT ,
serta yakin bahwa semua itu dapat diraih .Imam Al-
Gazali mengatakan bahwa raja’ adalah kegembiraan hati
karena menanti harapan yang kita senangi , dan harapan
yang kita nantikan itu harus disertai dengan usaha dan
doa.
2.Sifat raja’
Optimis, yaitu penenang hati, karena yakin atas
kehendak-Nya segala yang kita inginkan akan
tercapai,sehingga orang akan menjadi sabar , tidak putus
asa , dan percaya pada diri sendiri (Q.S. Yusuf : 87)
Dinamis, yaitu suatu sikap yang terus-menerus dan
selalu berkembang , baik dalam berpikir, bekerja ,,
bermasyarakat dan lain sebagainya (Q.S. Al-Insyirah:
71).Rasulullah SAW bersabda “bekerjalah kamu untuk
duniamu , seakan-akan kamu hidup selama-lamanya.Dan
bekerjalah kamu untuk akhiratmu, seakan-akan kamu
akan mati esok.” (H.R. Ibnu Majah)
Adapun ciri-ciri orang yang dinamis , diantaranya :
1) Selalu memikirkan dan meniliti alam semesta , bahwa
sanya seluruh ciptaan Allah diperuntukkan bagi
kepentingan hidup manusia (Q.S. Yunus101 dan Q.S.
Al-Baqarah : 29
2) Lebih berperan aktif bagi kepentingan umum daipada
kepentingan pribadi (Q.S. Ali ‘Imran : 104 dan Q.S.
At-Taubah : 105 )
3) Memiliki azas keseimbangan (Q.S. Al-Qasas : 77)
4) Memiliki semangat dalam melakukan suatu pekerjaan
dan berkarya (Q.S. Al – Insyirah : 7)
5) Mampu mengadakan perubahan dalam tata
kehidupan( Q.S. Ar-Ra’du : 11).
3.Faktor-faktor dalam Raja’
a) Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah
SWT yaitu agama Islam ( Q.S. Ali ‘Imran : 1030
b) Selalu berharap kepada Allah SWT , agar selalu
diberikan kesuksesan dalam berbagai macam usaha
dan mendapat rida dari-Nya (Q.S. Al –Kahfi : 11o).
c) Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan
Allah SWT di hari akhirat kelak ( Q.S. Al-Baqarah :
201 ).
d) Selalu cinta atau mahabbah kepada Allah SWT ( Q.S.
Ali ‘Imran : 31)
4.Hikmah Raja’
a. Menciptakan prasangka baik dan membuang jauh prasangka buruk .
b. Mengharapkan rahmat allah SWT dan tidak mudah putus asa.
c. Menjadikan dirinya tenang, aman , dan tidak merasa takut pada
siapa pun kecuali kepada Allah SWT.
d. Dapat meningkatkan amal saleh untuk bertemu Allah SWT.
e. Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah SWT
f. Dapat meningkatkan kesadaran bahwasanya zab Allah SWT itu amat
pedih sehingga harus berpacu dalam kebaikan.
g. Dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah
diterimanya.
h. Dapat menghilangkan rasa hasud, dengki dan sombong kepada
orang lain .
i. Dapat menigkatkan perasaan halus untuk mencintai sesama
manusia dan dicintainya
Membiasakan diri Melakukan tobat dan
Raja’
1. Bersegeralah memohom ampunan kepada Allah Swt
dari segala noda dan dosa (Q.S. Ali-Imran : 133)
2. Lakukanlan zikir kepada Allah SWT dalam rangka
bertbat kepada-Nya .Karena zikir dapat
menentramkan hati seseorang , jika dilakukan
dengan benar dan hanya berharap rida Allah SWT .
Dalma melaksanakan zikir hendaknya seseorang
selalu berprasangka baik dengan penih harap
( raja’)bahwasanya Allah SWT akan mengabulkan
harapannya

You might also like