You are on page 1of 7

SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI

Pada hari ini, ......... tanggal ...... bulan ..... tahun ........................ (...–...–... ) telah disepakati
antara 2 ( dua ) pihak dengan dihadiri para saksi yang nama - namanya akan disebutkan pada
bagian akhir kesepakatan ini untuk melakukan kerjasama pengelolaan tanah untuk kawasan
perumahan yang terletak di :

Jalan : ...................
Kelurahan : ...................
Kecamatan : ...................
Kotamadya : ...................
Provinsi : ...................

Dengan data tanah terlampir dalam perjanjian ini, antara :

Tuan/Nyonya ....................; Warga Negara Indonesia Asli, lahir di ----------------------- pada


tanggal ------------------------ bulan ---------------- tahun ------------------------ (-----------------------),
pekerjaan ------------------------, bertempat tinggal di Jalan ----- nomor -- Rukun Tetangga ---,
Rukun Warga ---, Kelurahan ------------, Kecamatan ----------------- , Kotamadya --------------------
.

Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : -------------------

Selaku pemilik modal tanah disebut : PIHAK PERTAMA

Tuan ....................... ; Warga Negara Indonesia Asli, lahir di .............. pada tanggal ...............
tahun ..........., pekerjaan ................., bertempat tinggal di Jalan ................. Rukun Tetangga
........, Rukun Warga ......., Kelurahan ..........., Kecamatan ......., Kota .............

Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : .....................

Selaku pemodal bangunan dan insfrastuktur disebut : PIHAK KEDUA

Dalam kedudukan mereka masing - masing seperti tersebut diatas terlebih dahulu menerangkan
dan menyatakan sebagai berikut :
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah selaku pemilik sah atas tiga bidang tanah sebagaimana
yang akan diuraikan dibawah ini.
Bahwa atas bidang tanah atau sebagian bidang tanah milik PIHAK PERTAMA yang terurai
dalam bidang – bidang tanah :
1. Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................
2. Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................
3. Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................

Bahwa PIHAK PERTAMA menyerahkan sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK
KEDUA sepenuhnya akan menerima dan mengelola tanah dengan luas sebesar kurang lebih .........
m2 (sebidang lahan kosong tanpa bangunan), berikut dengan segala sesuatu yang tertanam,
tumbuh, dan berdiri diatasnya tanpa kecuali, dengan patok - patok dan batas - batasnya sudah
diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak sehingga tidak memerlukan keterangan lebih
lanjut dalam kesepakatan ini.

Bahwa harga dasar tanah tersebut dihitung sebesar Rp. ....... (..........................rupiah) per meter
persegi, sehingga jumlah yang harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA atas pengelolaan tanah
tersebut sebesar Rp. .................,- (.........................rupiah) dan apabila luasan tanah yang ada
setelah diadakan pengukuran ulang melebihi atau kurang dari luasan yang ada maka akan
diperhitungkan pembayaran sesuai dengan luasan yang muncul di surat ukur resmi dari BPN
setempat.

Bahwa sambil menunggu proses pemecahan sertifikat yang disesuaikan dengan site plan yang
diajukan PIHAK KEDUA, dengan tanpa mengurangi ketentuan peraturan perundang - undangan
yang berlaku baik PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA saling menyetujui untuk mengikatkan
diri dalam Kesepakatan kerjasama ini dengan memakai ketentuan dan syarat - syarat yang saling
diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagai berikut :

 Pasal 1
Atas dasar kesepakatan kerjasama ini maka PIHAK PERTAMA akan memiliki hak atas
pembagian laba bersih usaha sebesar Rp...............,- ....................................rupiah ).
Sehingga total yang akan diterima Pihak Pertama senilai Rp............,- (..........................
rupiah ).
Seluruh uang yang akan diterima PIHAK PERTAMA atas usaha proyek perumahan
tersebut akan diterimakan dalam bentuk unit rumah yang dibangun di atas lahan yang
dikerjasamakan, sesuai dengan jumlah unit rumah dan tipe yang terlampir. Rumah-rumah
tersebut akan diterima secara proporsional bersamaan dengan pengambilan pemecahan
sertifikat dengan jumlah uang yang akan dirincikan dalam lembaran yg terlampir oleh
PIHAK KEDUA yang akan dibalik nama kepada pihak ketiga/konsumen.

 Pasal 2
Bidang tanah atau sebagian bidang tanah yang akan dikerjasamakan milik PIHAK
PERTAMA terurai dalam sertifikat sebagai berikut :
 Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................
 Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................
 Sertifikat Hak Milik nomor ....... / desa ........., tanggal surat ukur ......... no. ..........,
luas yang tercatat dalam sertifikat ........m2, terletak di Jalan ........., kelurahan
............, Kecamatan ............, Kotamadya ........, tercatat atas nama pemegang hak
: ..................

Pada saat / bersamaan penanda - tanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli secara
autentik ( dihadapan Notaris ) PIHAK KEDUA sepakat dan setuju akan membayarkan uang
muka pembayaran atas tanah sebesar Rp.............,- (...........rupiah ), jumlah tersebut akan
dibayarkan dan diterima oleh PIHAK PERTAMA mengikuti dengan lampiran perjanjian ini,
dan Perjanjian Kerjasama Proyek Perumahan ini berlaku pula sebagai tanda - terima yang
sah dan sempurna ( kwitansi ).

Dengan dibayarkannya sejumlah uang oleh PIHAK KEDUA dan telah diterima dengan baik
oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan menyerahkan semua dokumen
bukti kepemilikan tanah obyek kerjasama berupa sertifikat asli, SPPT PBB terakhir, foto
copy KTP, berikut data – data pendukung lainnya kepada pihak notaris yang ditunjuk oleh
KEDUA BELAH PIHAK untuk diproses pecah menjadi bidang kaVling sesuai dengan site
plan yang diajukan oleh PIHAK KEDUA.

Proses pemecahan tersebut dijalankan atas site plan yang telah dibuat PIHAK KEDUA dan
dilakukan di notaris yang ditunjuk. Hal ini dijalankan agar proses pecah sertifikat dapat
terpantau dengan baik. Bila proses pecah telah selesai, maka sejumlah sertifikat yang
telah pecah tersebut akan diterima notaris untuk dititipkan sebagai jaminan atas kerjasama
ini, dan PIHAK PERTAMA diperbolehkan secara langsung mengambil pecahan sertifikat
tersebut sebagian sesuai dengan kavling yang menjadi hak PIHAK PERTAMA. Agar
proses dapat berjalan dengan baik maka PIHAK PERTAMA memberikan ijin kepada
PIHAK KEDUA untuk :

 Mengurus proses pemecahan sertifikat sesuai sesuai dengan rencana site plan yang
ada, tanpa proses balik nama kepada pihak lain. Apabila perijinan menggunakan atas
nama PT, maka PIHAK PERTAMA mengijinkan PIHAK KEDUA membalik nama ke
nama PT, dan PIHAK KEDUA memberi Kuasa jual kepada PIHAK PERTAMA sebagai
jaminan, dan agar secara otomatis pula PIHAK PERTAMA bisa membaliknamakan
kembali apabila PIHAK KEDUA belum menyelesaikan segala kewajibannya ketika
batas waktu perjanjian ini telah berakhir, atas biaya PIHAK KEDUA.

 Mengurus perizinan bangunan sampai dengan IMB atas bangunan yang akan
didirikan oleh PIHAK KEDUA diatas tanah tersebut, kemudian menawarkan dan
memasarkan sebagai sebuah kawasan perumahan.

 Mengelola secara fisik dalam arti seluas - luasnya atas obyek tanah yang diperjual
belikan tersebut, termasuk melakukan penimbunan kawasan, membangun plat
jembatan masuk, membuat pondasi dan pagar kawasan, pondasi kavling dan rumah
contoh diatas tanah tersebut kemudian menawarkan, memasarkan, membuat
perikatan jual beli dan menerima uang hasil penjualan.

 Pasal 3
Sedangkan sisa pembayaran yang belum dibayarkan, PIHAK KEDUA berjanji akan
melunasi sisa pembayaran kepada PIHAK PERTAMA dimulai dengan tahapan, dengan
mengikuti proses penjualan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

Dalam setiap pembayaran akan dibuatkan lembar kwitansi yang sah sebagai data
pendukung / bukti pembayaran dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. Proyeksi
waktu penyelesaian pembayaran adalah 36 bulan terhitung semenjak surat perijinan dari
instansi terkait keluar untuk mendirikan kawasan perumahan oleh.

Tahapan yang tercantum di atas adalah batas waktu yang paling lama disepakati oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dengan catatan apabila tingkat penjualan atas
kavling perumahan tersebut cepat terjual, maka PIHAK KEDUA sepakat dan setuju untuk
melakukan pembayaran lebih cepat dari jadwal dan tahapan yang tercantum di atas.
Apabila sampai waktu yang disepakati telah habis, maka atas sisa tanah kavling tersebut
akan secara otomatis dinaikkan 15% dari harga semula / harga awal, kemudian
perpanjangan akan dilakukan secara otomatis per tahun berikutnya dengan kenaikan 5 %
atas sisa kavling yang belum terjual.

 Pasal 4
PIHAK KEDUA menyanggupi dan mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA. Apabila
PIHAK KEDUA membatalkan perjanjian kerjasama proyek ini secara sepihak, maka
seluruh dana yang telah dibayarkan akan hangus serta tidak dapat diambil kembali
termasuk segala sesuatu yang telah tertanam, berdiri dan diatasnya tanpa kecuali di atas
tanah tersebut.

PIHAK PERTAMA menyanggupi dan mengikatkan diri kepada PIHAK KEDUA tidak akan
membatalkan perjanjian kerjasama ini dan akan melanjutkan yang tertuang dalam
perjanjian kesepakatan kerjasama ini.
Untuk menjamin perjanjian kesepakatan kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, maka
PIHAK PERTAMA akan membuatkan kuasa menjual tiap bidang kavling yang ada untuk
disimpan di Notaris.

 Pasal 5
Untuk melakukan perbuatan hukum kerjasama secara resmi dihadapan Pejabat yang
berwenang, PIHAK PERTAMA menyatakan bersedia dan bertanggung jawab untuk
menghadap kepada Pejabat yang berwenang dalam rangka balik nama dari PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KETIGA.

 Pasal 6
PIHAK PERTAMA menjamin kepada PIHAK KEDUA bahwa PIHAK PERTAMA adalah satu
- satunya yang berhak atas sebidang tanah itu, oleh karena itu PIHAK PERTAMA berhak
untuk melakukan perbuatan hukum perjanjian kerjasama sekaligus menerima sejumlah
uang sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ( dua ) perjanjian kerjasama ini.

 Pasal 7
PIHAK PERTAMA menjamin pula kepada PIHAK KEDUA bahwa tanah yang menjadi
obyek perbuatan hukum perjanjian kerjasama ini bukan merupakan sebidang tanah yang
menjadi sengketa baik didalam maupun di luar pengadilan. Maka selanjutnya PIHAK
PERTAMA menjamin dan bertangung jawab penuh, baik dari segi hukum dan materi,
apabila di kemudian hari tanah tersebut terjadi sesuatu kasus sengketa, maka PIHAK
PERTAMA yang akan menyelesaikan persoalan tersebut.

Atas kejadian tersebut di atas, apabila ada kerugian yang ditimbulkan baik secara hukum
ataupun secara materi, maka PIHAK PERTAMA akan menanggung seluruhnya biaya
kerugian Pihak Kedua yang timbul, dengan jumlah dan besarannya akan dihitung dan
ditentukan oleh Pihak Kedua.

 Pasal 8
Biaya pengurusan, penyelesaian balik nama dan biaya - biaya lainnya yang berkaitan
dengan proses kerjasama proyek ini akan ditanggung dan dibayar sepenuhnya oleh
PIHAK KEDUA.

 Pasal 9
PIHAK PERTAMA akan mengikatkan dirinya untuk memberikan bantuan yang seluas -
luasnya kepada PIHAK KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan kerjasama proyek
perumahan ini, terutama menanda - tangani akta jual beli yang dibuat Pejabat Pembuat
Akta Tanah.

 Pasal 10
Hal - hal yang belum diatur atau belum cukup sempurna sebagaimana yang tertuang
dalam akta ini, baik PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA bersepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah mufakat terlebih dahulu dengan berpedoman pada
Perjanjian Kerjasama Proyek Perumahan ini. Apabila musyawarah dan mufakat tidak
dapat diselesaikan maka seluruh persoalan akan diselesaikan secara Perdata di
Pengadilan Negeri Makassar.

Demikianlah dokumen Perjanjian Kerjasama Proyek Perumahan ini kami buat, untuk selanjutnya
dapat digunakan sebagai dokumen dalam pembuatan Perjanjian Kerjasama Proyek Perumahan
secara autentik dihadapan Notaris, dengan memakai ketentuan dan syarat - syarat yang saling
diterima dengan baik oleh kedua belah pihak.

Dibuat untuk menjadi bukti yang sah, dihadiri kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
para saksi – saksi di Kotamadya Makassar pada hari, tanggal, bulan dan tahun seperti tersebut
pada permulaan dokumen Perjanjian Kerjasama Proyek Perumahan ini.

MAKASSAR, 11 September 2009


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

___________ _____________

Diketahui oleh para saksi – saksi dokumen Kesepakatan kerjasama ini :

---------------------------- ----------------------------
Saksi PIHAK PERTAMA Saksi PIHAK KEDUA
---------------------------- ----------------------------
Saksi PIHAK PERTAMA Saksi PIHAK KEDUA

You might also like