dan Plasentasi Shinta Prawitasari Bagaimanakah endometrium mempersiapkan terjadinya implantasi?
Bagaimanakah nasib oosit setelah terjadinya
ovulasi?
Bagaimanakah terjadinya proses fertilisasi dan
implantasi?
Apakah fungsi corpus luteum gravidarum?
Bagaimanakah endometrium mempersiapkan terjadinya implantasi? Endometrium selama siklus menstruasi
Fase proliferasi awal: pada hari pertama siklus
menstruasi, lapisan endometrium tipis. Pada hari ke-5, sel epitel endometrium mengalami regenerasi kembali diikuti dengan revaskularisasi a. spiralis karena pengaruh estrogen dari ovarium
Fase preovulasi: epitel endometrium yang
membentuk kelenjar bertambah tinggi dan epitel di permukaan bersilia. Fase sekresi awal: pengaruh progesteron dari ovarium menyebabkan sel-sel kelenjar endometrium memproduksi mukopolisakarida dan glikoprotein
Fase sekresi akhir: sel-sel kelenjar
endometrium makin berkelok-kelok dan terjadi sekresi mukopolisarakida dan glikoprotein. A. spiralis (percabangan dari a. arcuata yang berada di endometrium) menjadi berkelok- kelok pula Transformasi Predesidual. Pada hari ke 20 – 25 : Window of implantation. Window of implantation: sel-sel endometrium di permukaan cavum uteri mengalami penonjolan yang disebut pinopods persiapan untuk implantasi blastokis.
Bila tidak terjadi fertilisasi regresi korpus
luteum pada ovarium luteolisis proses desidualisasi tidak berlanjut menstruasi Bagaimanakah nasib oosit setelah terjadinya ovulasi? Ovulasi oosit sekunder yang diselubungi cumulus oophorus dikeluarkan ke dalam cavum peritonii ditangkap infundibulum tuba fallopi didorong menuju uterus oleh gerakan cilia dan peristaltik tuba fallopi Bagaimanakah terjadinya proses fertilisasi dan proses setelah terjadinya ferlitisasi? Fertilisasi umumnya terjadi beberapa jam dan tidak lebih dari 1 hari setelah terjadinya ovulasi.
Spermatozoa harus ada di dalam tuba fallopi pada
saat oosit tiba disana. Sebagian besar kehamilan terjadi bila coitus dilakukan 2 hari sebelum atau pada hari saat terjadinya ovulasi. Spermatozoa harus bisa menembus sel folikel dan zona pellucida untuk bisa mencapai sitoplasma oosit dan membentuk zygote (sel diploid yang mengandung 46 kromosom). Dalam perjalanannya menuju endometrium, zygote akan terus mengalami pembelahan blastomere ( 2 sel) 4 sel 8 sel morula ( 12 – 16 sel) blastokis awal ( 50 – 60 sel). Pada fase ini terjadi diferensiasi sel menjadi trofoblas dan inner cell mass (bakal embrio)). Pada fase blastokis awal, zygote masih dilindungi oleh zona pellucida blastokis akhir zona pellucida sudah menghilang. Setelah zona pellucida menghilang blastokis mengeluarkan hormon dan sitokin (βhCG, IL 1ά dan IL 1β) untuk mempengaruhi reseptivitas endometrium
Reseptivitas endometrium hanya bisa terjadi pada hari ke-20 –
24 siklus menstruasi Implantasi harus terjadi pada hari-hari tersebut setelah hari ke-24 endometrium akan mensekresi glikoprotein anti adesif mencegah interaksi reseptor pada blastokis – endometrium
Endometrium yang reseptif akan mengeluarkan leukemia
inhibitory factor dan colony stimulating factor-1 merangsang trofoblas untuk memproduksi protease yang akan merusak protein ekstraseluler endometrium invasi trofoblas Apakah fungsi corpus luteum gravidarum? Lapisan endometrium akan mengalami transformasi menjadi lapisan decidua setelah terjadinya fertilisasi dipengaruhi oleh estrogen dan progesteron yang disekresi oleh corpus luteum gravidarum dan zat kimia yang disekresi oleh blastokis