You are on page 1of 6

Blog ini

Di-link Dari Sini


Daftar Link
Blog ini
 
 
 
 
Di-link Dari Sini
 
 
 
Daftar Link
 
 
 

Pengembangan Kurikulum
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah kunci berkesinambungannya peradaban manusia. perhatian yang


penuh terhadap peningkatan mutu pendidikan akan berefek pula terhadap semakin
tingginya peradaban manusia. artikel pendidikan yang disajikan dibawah ini ingin sedikit
mengupas beberapa sisi pendidikan, karakter pendidikan, metode pendidikan, tujuan
pendidikan, metode pembelajaran, tips-tips belajar, pengembangan pendidikan,
kurikulum pendidikan, serta beberapa kejadian seputarpendidikan.

Dan urikulum merupakan inti dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap
seluruh kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan
kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara
sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang
didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Penyusunan
kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan yang kuat dapat berakibat fatal terhadap
kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan sendirinya, akan berkibat pula terhadap
kegagalan proses pengembangan manusia.

Oleh karena itu, pada makalah ini penulis membahas tentang kurikulum pendidikan
sebagai acuan dalam proses belajar mengajar. Semoga dengan pembahasan ini kita dapat
mengembangkan sistem pendidikan kita sebagai salah satu sumber dari terciptanya
peradaban islam yang kita impikan. Amin.

BAB II
KURIKULUM PENDIDIKAN
A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena
tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish.1
Sedangkan secara terminologis kurikulum adalah bahan atau pengalaman belajar yang
diberikan kepada siswa dibawah pengawasan pendidik / sekolah untuk merealisasikan
tujuan pendidikan.2
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum mempunyia berbagai
macam arti,yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2. pengalaman belajaryang diperoleh murid dari sekolah
3. rencana belajar muid
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan,
mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan
kegiatn belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti
kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan
melakukan brrbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama
dengan kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan
ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata
pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalamankehidupan.

B. Asas-Asas Kurikulum
Pengembangan kurikulum pada hakeketnya sangat kompleks karena banyak factor yang
terlibat di dalamnya. Tiap kurikulum didasarkan atas asas-asas tertentu.3
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut:
a)Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena
filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat
pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila
kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat
mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang di sebut kurikulum.
b)Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara
peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka
selain itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses belajar
mengajar dan tingkat-ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya
disusun agar peerta diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa
kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik
sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan
kurikulum, daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
c)Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan
rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata
digunaka dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi
guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
d)Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe
bentuk kurikulum:
1. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah(separated subject
curriculum)
2. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di hubung-
hubungkan(Correlated curriculum)
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated
curriculum)

Selain dari asas-asas di atas ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum,diantaranya:
a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan
sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun
secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua anak terdapat pula
kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai
program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu

C. Jenis Dan Macam Kurikulum


Kita mengenal berbagai macam kurikulum ditinjau dari berbagai aspek:
Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, kita mengenal beberapa istilah kurikulum
sebagai berikut:
1.Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-
citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum
2.Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun
demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum
dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk
kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka
panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara
bertahap dalam belajar mengajar.
3.Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat
pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa
pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu
sendiri. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh,
akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan
kepribadian peserta didik.4

Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan, kita dapat membedakan:
1.Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum), kurikulum yang mata pelajarannya
dirancang untuk diberikan secara terpisah-pisah. Misalnya, mata pelajaran sejarah
diberikan terpisah dengan mata pelajaran geografi, dan seterusnya.
2.Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kurikulum yang bahan ajarnya diberikan
secara terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi dari beberapa mata
pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya. Dalam proses
pembelajaran dikenal dengan pembelajaran tematik yang diberikan di kelas rendah
Sekolah Dasar. Mata pelajaran matematika, sains, bahasa Indonesia, dan beberapa mata
pelajaran lain diberikan dalam satu tema tertentu.
3.Kurikulum terkorelasi (corelated curriculum), kurikulum yang bahan ajarnya dirancang
dan disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar yang lain.

Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya, kurikulum dapat dibedakan menjadi:


1.Kurikulum nasional (national curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh tim
pengembang tingkat nasional dan digunakan secara nasional.
2.Kurikulum negara bagian (state curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh
masing-masing negara bagian, misalnya di masing-masing negara bagian di Amerika
Serikat.
3.Kurikulum sekolah (school curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh satuan
pendidikan sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan
kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah lahir dari keinginan untuk melakukan diferensiasi
dalam kurikulum.

BAB III
UNSUR DAN KEDUDUKAN KURIKULUM
A.Unsur-Unsur Kurikulum
Selain asas-asas itu, tiap kurikulum mempunyai sejumlah unsur yang saling berkaitan
dank arena itu dapat dikatakan mempunyai suatu struktur, unsur-unsur tersebut meliputi :
1.Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran pendidikan
2. Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di
sekolah.pengalaman-pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa
sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan
3. metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman belajaruntuk
mencapai tujuan
4. Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai
atau tidak.5
B. Kedudukan Kurikulum
Pendidikan berintikan antara pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu
peserta didik menguasai tujuan –tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat
berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah ( pendidikan formal), ataupun
masyarakat.
Pendidikan formal memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pendidikan
informal dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Kelebihan tersebut meliputi :
a.Pendidikan formal di sekolah memiliki lingkup isi pendidikan yang lebih luas, bukan
hanya berkenaan dengan pambinaan moral tetapi juga ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
b.pendidikan di sekolah dapat memberikan pengetahuan yang lebih tinggi, lebih luas, dan
lebih mendalam karena dalam sekolah terdapat kurikulm yang mengatur proses
pembelajaran.
c.Pendidikan sekolah dilaksanakan secara terencana dan sistematis serta lebih disadari.
Dari ketiga kelebihan di atas dapat disimpulakn bahwa kurikulum merupakan syarat
mutlak di sekolah, hal itu berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak
terpisahkandari pendidikan atau pengajaran. 6

BAB IV
KONSEP KURIKULUM INTEGRAL

Kurikulum integral adalah kurikulum yang memadukan aspek intelektual, skill /


keterampilan, dan mentalspritual. Hal ini di lakukan secara terpadu oleh lembaga
pendidikan, baik pendidikan formal ataupun pendidikan non formal yang berjalan secara
kontinyu mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi.
Kurikulum integral berlandaskan Tauhid dan aqidah islamiyah yang tercermin dalam al
qur’an dan sunnah, yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan penciptaan manusia di
muka bumi, yakni sebagai hamba Allah dan khalifah Allah, dengan karakteristik
bertaqwa, cerdas, dan terampil.
Adapun bentuk dari kurikulum integral sesuai dengan tujuan pendidikan integral yang
ingin di wujudkan oleh manusia yang bertaqwa, cerdas, dan terampil. Maka kurikulum
integral mencakup pengetahuan agama, pengetahuan alam, dan pengetahuan tentang
keterampilan.
Ketiga jenis pengetahuan tersebut di sampaikan pada peserta didik dengan landasan
tauhid. Artinya setiap ilmu diberikan kepada peserta didik selalu membuat pesrta didik
makin dekat kepada Allah swt. Salah satu caranya adalah dengan mengaitkan setiap ilmu
dengan Allah swt, manusia, dan alam.

BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa :


Secara etimologis kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena
tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish.
Secara terminologis kurikulum adalah bahan atau pengalaman belajar yang diberikan
kepada siswa dibawah pengawasan pendidik / sekolah untuk merealisasikan tujuan
pendidikan.
Tiap kurikulum didasarkan atas asas-asas tertentu, yaitu Asas filosofis, Asas
Organisatoris, Asas sosiologis,Asas psikologis.
Unsur-unsur kurikulum terdiri dari Tujuan, Isi Kurikulum, metode proses belajar
mengajar, dan Evaluasi.
Kedudukan kurikulum merupakan syarat mutlak di sekolah, hal itu berarti bahwa
kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkandari pendidikan atau pengajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, pengembangan kurikulum , CV.Pustaka setia, Bandung, 1998


Sultoni Ahmad, ilmu pendidikan, LPPM, Srabaya, 2006
Sukmadinata NanaSyaodih, pengembangan kurikulum, PT.Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006

You might also like