Professional Documents
Culture Documents
oleh :
H. MAS’OED ABIDIN 1
4 Q.S 47;7, artinya, '' Jika Kamu Menolong ( Agama ) Allah, Niscaya Dia
Akan Menolong Kamu. Kemudian,
"Kamu Hanya Akan Dapat Pertolongan Dari Allah Dengan (Menolong)
Kaum Yang Lemah Diantara Kamu". (Al-Hadist).
Suatu aturan menuruti Sunnah Rasul adalah, “Dan, Tiap-Tiap Kamu
Adalah Pemimpin, Dan Tiap-Tiap Pemimpin Akan Di Minta
Pertanggungan Jawab Atas Pimpinannya" (Al-Hadist). Jadinya,
kewajiban kepemimpinan menjadi tanggung jawab setiap orang.
5 QS.53:39-41.
• Kebiasaan meminum minuman keras (Miras) bagi
sebahagian kalangan muda/remaja di desa serta keinginan
bergaul bebas (diluar batas-batas adat dan agama) mulai
tumbuh merajalela.
• Banyaknya umat kembali kepada Islam sebagai hasil
perjuangan para ulama dan da’i seringkali tidak terikuti
oleh pembinaan yang intensif, antara lain disebabkan :
a. Kurangnya tenaga da’I, tuangku, ulama yang
berpengalaman, berkurangnya jumlah mereka di
daerah-daerah (karena perpindahan ke kota dan
kurangnya minat menjadi da’i .
b. Terabaikannya kesejahteraan da’i secara materil yang
tidak seimbang dengan tuntutan yang diharapkan oleh
masyarakat dari seorang da’i .
c. Jauhnya daerah-daerah yang harus didatangi oleh juru
dakwah sementara tidak tersedianya alat transportasi.
d. Sering ditemui transport umum sewaktu-waktu ke
daerah-daerah binaan dakwah jarang pula tersedia.
e. Umumnya juru dakwah bukanlah pegawai negeri yang
memiliki penghasilan bulanan yang tetap, akan tetapi
senantiasa dituntut oleh tugasnya untuk selalu berada
ditengah umat yang dibinanya.
Khulasahnya adalah,
Memerankan kembali organisasi informal, refungsionisasi
peran alim ulama cerdik pandai “suluah bendang dalam negari”
yang andal sebagai alat perjuangan dengan sistem komunikasi
dan koordinasi antar organisasi di nagari pada pola pembinaan dan
kaderisasi pimpinan organisasi non-formal secara jelas.
Dalam gerak “membangun negari” maka setiap fungsionaris di
nagari akan menjadi pengikat umat untuk membentuk jamaah
(masyarakat) yang lebih kuat, sehingga merupakan kekuatan sosial
yang efektif.
Negari semestinya berperan pula menjadi media
pengembangan dan pemasyarakatan budaya Islami sesuai dengan
adagium “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah melalui
efektifitas media pendidikan dalam pembinaan umat untuk
mencapai derajat pribadi taqwa, serta merencanakan dan
melaksanakan kegiatan dakwah Islamiyah.
Di nagari mestilah di lahirkan media pengembangan minat
mengenai aspek kehidupan tertentu, ekonomi, sosial, budaya, dan
politik dalam rangka mengembangkan tujuan kemasyarakatan yang
adil dan sejahtera. Terakhir tentulah merupakan keharusan untuk
dikembangkan dakwah yang sejuk, dakwah Rasulullah bil ihsan.
a. Dengan prinsip jelas, tidak campur aduk (laa talbisul
haq bil bathil).
b. Integrated , menyatu antara pemahaman dunia
untuk akhirat, keduanya tidak boleh dipisah-pisah.
c. Belajar kepada sejarah, dan amatlah perlunya gerak
dakwah yang terjalin dengan net work (ta’awunik)
yang rapi (bin-nidzam), untuk penyadaran kembali
(re-awakening) generasi Islam tentang peran Islam
membentuk tatanan dunia yang baik. Insya Allah.
Begitulah semestinya peranan lembaga-lembaga
dakwah dalam menapak alaf baru.