Professional Documents
Culture Documents
IMPLEMENTASI
Adat basandi
syarak,Syarak basandi
Kitabullah
DAYA SAING MINANGKABAU, MEMBENTUK MASYARAKAT
MANDIRI
DI SUMATERA BARAT
MUKADDIMAH
rang Minangkabau terkenal kuat agamanya dan
kokoh adatnya. Seorang pemangku adat
1
Sama artinya dengan bodoh. Sangat menarik pemakaian angka-
angka di Minangkabau, lebih nyata bilangan genap, realistis seperti ”kato
nan ampek (4), undang-undang nan duopuluah (20), urang nan ampek jinih,
nagari nan ba ampek suku, cupak nan duo (2), cupak usali jo cupak buatan,
rumah basandi ganok, tiang panjang jo tonggak tapi, basagi lapan (8) atau
sapuluah (10) artinya angka genap. Datang agama Islam, di ajarkan pula
pitalo langik nan tujuah (7), sumbayang nan limo wakatu, rukun Islam nan
limo (5), maka secara batinnya antara adat dan agama saling melengkapi
dari yang genap sampai yang ganjil.
H. Mas’oed Abidin 2
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Pekerjaan utama kita di ranah Minangkabau untuk
sumando atau bibit asal usul. Hal ini sebagai satu cerminan dari
H. Mas’oed Abidin 3
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
pangabek dan Nak urang Koto
hilang raso jo malu, bak kayu lungga pangabek,
Hilalang, nak lalu ka Pakan Baso, malu jo sopan kalau lah hilang,
“Indak nan merah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan
indah pado budi, indak nan indah pado baso”, “Anak ikan dimakan
H. Mas’oed Abidin 4
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
ikan, gadang di tabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun
baok ba –laia, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah dibaie,
rumpun padi, nak pandai rajin baguru, nak tinggi naiakkan budi”.2
ِّ ُ ن ك
ل م ْه ً َّن لِيَنْفُِروا كَاف
ِ ة فَلَوْل َ نَفََر ُ ْ ن ال
ِ ْمؤ
منُو َه ما كَا َه
َ وَه
2
Tidak ada yang lebih indah daripada budi dan basabasi. Yang dicari
bukan emas dan bukan pula pangkat, akan tetapi budi pekerti yang paling
dihargai. Hutang emas dapat di bayar, hutang budi dibawa mati. Agar jauh
silang sengketa, perhalus basa dan basi (budi pekerti yang mulia). Jika ingin
pandai rajin belajar, jika ingin tinggi (mulia), naikkan budi pekerti.
H. Mas’oed Abidin 5
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu
pengetahuan mereka tentang agama (syariat, syarak), dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya (dengan cara-cara
mengamalkannya pada setiap perilaku dan tindakan kehidupan
beradat), apabila mereka telah kembali kepadanya – ke kampung
halamannya --, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS.IX,
at Taubah, ayat 122).
H. Mas’oed Abidin 6
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Secara jujur, kita harus mengakui bahwa adat
Minangkabau tidak mungkin lenyap, manakala orang
Minangkabau memahami dan mengamalkan fatwa adatnya,
“Kayu pulai di Koto alam, batangnyo sandi ba sandi, Jikok pandai
kito di alam, patah tumbuah hilang baganti”. Artinya, secara
alamiah (natuurwet) adat itu selalu ada dalam prinsip, jika
patah, dia akan tumbuh (hidup dan dinamis) mengikuti
perputaran masa yang tidak mengenal kosong, karena selalu
terisi, dengan dinamika dan kekuatan ilmu (raso jo pareso)
yang di topang keyakinan bahwa yang hilang akan berganti.
Di sini, ditemui kearifan menangkap perubahan yang terjadi,
“sakali aie gadang, sakali tapian baralieh, sakali tahun baganti, sakali
musim bakisa” lebih komprehensif bahwa perubahan tidak
mengganti sifat adat. Sungguhpun penampilannya di alam
nyata mengikut zaman dan waktu, “kalau dibalun sabalun kuku,
kalau dikambang saleba alam, walau sagadang biji labu, bumi jo
langit ado di dalam”.
H. Mas’oed Abidin 7
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Perputaran harmonis dalam “patah tumbuh hilang
berganti”, menjadi sempurna dalam “adat dipakai baru, kain
dipakai usang”. Maknanya, adat tidak mengalah kepada hal
yang tidak sejalan. Akan tetapi, perubahan yang datang
seharusnya menyesuaikan dengan adat yang ada. Adat adalah
aturan satu suku bangsa, menjadi pagar keluhuran tata nilai
yang dipusakai. Tanggungjawab pemiliknya dengan sekuat
tenaga menjaga dan memelihara untuk diri dan masyarakat
sekarang dan menjadi pengawal generasi yang akan datang.
H. Mas’oed Abidin 8
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
menjadi perekat antara pengalaman sejarah dengan
melahirkan sikap batas-batas patut dan pantas, tidak terbawa
hanyut materi dan hawa nafsu yang merusak; terbentuk umat
utama yang kuat dengan sehat fisik, jiwa, dan ide (pemikiran),
dan sehat sosial, ekonomi, pendidikan dalam ruang lingkup
sama (integratif); memiliki interrelasi dalam satu garistengah
pemikiran Islam, menjadi "benang hijau" dan tidak
menimbulkan gesekan karena pemikiran konstruktif (amar
makruf) dan meninggalkan pemikiran destruktif (nahyun 'anil
munkar) melalui pembentukan tata cara hidup menurut ajaran
Islam (syarak). Berdikari terhadap diri sendiri tanpa tergantung
orang lain (self help), membantu dengan ikhlas karena Allah
SWT (selfless help), dan saling bekerjasama membantu satu sama
lain (mutual help).
Menghormati Perbedaan
alam era persaingan global, masyarakat yang
H. Mas’oed Abidin 9
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
menghormati perbedaan, sebagai inti ajaran syarak. “Perbedaan
di tengah-tengah umatku adalah rahmat” (Al Hadist).
adat yang kokoh dan agama (syarak) yang kuat, yang tidak
H. Mas’oed Abidin 10
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
bertentangan satu dan lainnya. Malahan saling kuat
“kok gadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba
H. Mas’oed Abidin 11
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Alangkah indahnya masyarakat yang hidup dalam
H. Mas’oed Abidin 12
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
lalu, sabuah si Tinjau Lauik, panengggang anak korong kampuang,
birawari lumbuang nan banyak, makanan anak kamanakan”.
H. Mas’oed Abidin 13
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
selektif dan moderat. Kitabullah yakni Alquran
“mengeluarkan manusia dari sisi gelap ke alam terang cahaya
(nur)”4 dengan akidah tauhid.
4
Lihat QS.14, Ibrahim : 1.
5
Basalang tenggang, artinya saling meringankan dengan dukungan
terhadap kehidupan dan “Karajo baiak ba-imbau-an, Karajo buruak
bahambau-an”.
H. Mas’oed Abidin 14
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
K
IMAN
SDA
H. Mas’oed Abidin 15
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
tingkah laku yang menghancurkan nilai fithrah itu. Masyarakat
yang lalai dan senang menerima akan terjerumus ke dalam
penggadaian diri yang melecehkan nilai-nilai bangsa.
M
َ )ال َمدَاِئ نatau banaa-ha ( )بَنَاهَاyakni membangun atau
hadhdhara (َحضّر
َ ), memperadabkan dan tamaddana
(َ ) َت َمدّننArtinya menjadi beradab dengan hidup
berilmu (rasio), memiliki rasa (arif, emosi) secara individu,
maupun kelompok mempunyai kemandirian (kekuatan dan
kedaulatan) dalam tata ruang, peraturan dan perundangan yang
saling berkaitan.7
6
Lihat QS.14, Ibrahim : 1.
7
Lihat Kamus Arab-Indonesia, Al Munawwir, Cet.XIV, Pustaka
Progressif Surabaya, 1997, hal.1320. Lihat juga Al-Munjid fi al-Lughah
al-'Arabi'ah al-Mu'ashirah, Cet. I, Daarul Musyrif Bairut, 2000, hal. 1326-
1327.
H. Mas’oed Abidin 16
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Masyarakat madani (ّحضْرِي
َ = الal hadhariyyu) adalah
masyarakat berbudaya yang maju, modern, berakhlak dan
memiliki peradaban melaksanakan ajaran agama (syarak) dengan
benar.
H. Mas’oed Abidin 17
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
H. Mas’oed Abidin 18
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
َ َ َ
ه لَغَفُوٌر
َ ّ ن الل
ّ ِ صوهَا إ ْ ُ ة الل ّهِ ل ت
ُ ح َ ْن تَعُدُّوا نِع
َ م ْ ِ وَإ
مٌ حيِ َر
“Dan jika kamu menghitung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu
tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-
benar Maha Pengampun lagi maha Penyayang” (QS.16, An
Nahl : 18).
H. Mas’oed Abidin 19
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
2. “MENYADARI DAN MENSYUKURI NIKMAT ALLAH”
Nikmat Allah, sangat banyak.
َاتت
ٍ ِمت َب َرك
ْ عَل ْيه
َ َوَلوْ أَنّ أَهْلَ الْ ُقرَى آ َمنُوا وَ اتّ َقوْا لَ َفتَحْنَا
ِلرْض
َ ْسمَاءِ و ا
ّ مِنَ ال
Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.8
Di dalam upaya memerangi kemaksiatan mesti di
awali dengan mengahapus kemelaratan. Usaha ini mesti
dilakukan terus menerus dalam menciptakan kemakmuran di
ranah Minangkabau.
Kemakmuran harus dilihat di dalam kondisi sehari-
hari masyarakat.
Mereka dapat memenuhi keperluan perumahan,
makanan, pakaian untuk dirinya, keluarga dan anak
kemenakannya.
H. Mas’oed Abidin 20
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Rangkiang tujuah sajaja,
Sabuah si bayau-bayau,
Panenggang anak dagang lalu,
9
Rumah gadang (= rumah besar) tempat tinggal anak kemenakan di
Minangkabau, ibarat gajah maharam (=gajah duduk). Lumbung padi
(rangkiang) berjejer di halamannya. Rangkiang (=lumbung padi
bergonjong) tempat menyimpan hasil panenan anak nagari tujuh sejajar
(=gambaran kemakmuran diperdapat karena rajin mengolah alam menjadi
sawah pertanian. Satu di antaranya bernama “si bayau-bayau”, isinya untuk
membantu “anak dagang lalu” (pendatang, penuntut ilmu yang lewat di
Nagari itu). Artinya, perhatian terhadap orang datang (asing) sangat tinggi.
Kemakmuran tidak semata untuk putra asli di Nagari. Satu rangkiang
bernama “si tinjau laut”, isinya untuk keperluan anak kemenakan yang
memerlukan pertolongan. Inilah inti semua persiapan (hasil) yang diperoleh
keluarga Minangkabau didalam tatanan banagari. Ide bahwa kepentingan
bersama berada pada tingkat paling utama dibanding kepentingan sendiri.
Dapat di maknai bahwa individualistic sangat tidak diminati dalam tatanan
masyarakat adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah itu .(Catatan
dari penulis).
10
Jika hendak berbersih (manjilih) tentulah dengan tersedianya air yang
cukup (di tapi aie= di tepi air). Kalau hendak merdeka di dalam menentukan
sikap dan leluasa berkebaikan (mardeso= leluasa), syarat utama perut anak
nagari keadaannya kenyang (kemakmuran tercipta). Apabila anak nagari
kelaparan, kemakmuran tidak diciptakan, maka ada harapan anak nagari
akan di kuasai oleh kekuatan asing dari luar.
H. Mas’oed Abidin 21
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Allah telah menjadikan bumi mudah untuk
digunakan, berjalanlah di atas permukaan bumi, dan
makanlah dari rezekiNya dan kepadaNya tempat kamu
kembali.
ض
ِ شُروا فِي الْر َّ ت ال
ِ َ صلة ُ فَانْت ِ ُفَإِذ َا ق
ِ َ ضي
َ َ
َ ّ ل الل ّهِ وَاذ ْكُُروا الل
ه كَثِيًرا ْ َن ف
ِ ض ْ م
ِ وَابْتَغُوا
َ
ن
َ حو ْ ُ لَعَل ّك
ُ ِ م تُفْل
H. Mas’oed Abidin 22
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Selalu ditanamkan pentingnya kehati-hatian, “Ingek
sa-balun kanai, Kulimek sa-balun abih, Ingek-ingek nan ka-pai,
Agak-agak nan ka-tingga”.
H. Mas’oed Abidin 23
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Merantau tetap dengan berbekal ilmu adat dan budi
pekerti.
Kok pai anak merantau,
Mandilah di bawah-bawah, manyauak di hilia-hilia.
Tapi kok di pakok urang banda sawah,
Dialiah urang lantak pasupadanan,
Busuangkan dado padek-padek,
Paliekkan tando laki-laki,
Jan takuik tanahg kasirah,
Aso hilang duo tabilang,
Sabalun aja bapantang mati.
Namun di dalam kabanaran,
Bago dipancuang lihie putuih,
Satapak jan namuah suruik.
Artinya, kalaupun pergi merantau ada beberapa larang
pantang perlu di jaga. Di antaranya, kalau berkata di bawah-
bawah, tidak sombong dan pongah, ambillah air di sebelah hilir.
Tetapi, kalau masalah prinsip adat dan syarak sudah
diganggu, yakni kalau ditutup orang bandar sawah, dikisarnya
tiang batas, busungkanlah dada dan perlihatkan bahwa kita
adalah jantan berpantang menyerah kepada kezaliman. Laki-laki
wajib menjaga kebenaran. Jangan takut tanah akan merah. Satu
hilang kedua terbilang, sebelum ajal berpantang mati. Kuatnya
perpegangan syarak ini, akan memberi motivasi bahwa hidup di
rantau, atau di mana saja, selalu tegak pada kebenaran. Jika di
dalam kebenaran, biarpun putus leher dipancung, setapak
jangan engkau surut.
Perkembangan diri seorang tidak boleh mengakibatkan
jika cerdik tidak boleh melanggar dan jika besar tidak boleh
melenda. Adab dan adat yang akan dipakai adalah, Nan cadiak
tampek batanyo, Nan kayo tampek batenggang, artinya, yang cerdik
tempat bertanya dan yang kaya tempat orang miskin minta
pertolongan. Dengan bimbingan adat basandi syarak ini pasti
terbina kehidupan saling bantu membantu.
H. Mas’oed Abidin 24
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Dalam membina umat di Nagari yang dicari adalah
“opsir lapangan”. Yang bersedia dan pandai berkecimpung di
tengah-tengah umat. Mereka akan menjaga umat di Nagari.
Mereka akan menjadi pawang penjaga. Agar umat tidak semata
menerima perubahan karena zaman telah berubah atau musim
telah berganti. Opsir lapangan itu adalah imam khatib adat
suluah bendang di nagari.
Suluah bendang menjaga umat berada di dalam
keteguhan nilai adat istiadat sesuai bimbingan syarak (agama
Islam) yang dinasehatkan oleh Rasulullah SAW;
تُنوْا
َ ت أَحْس
ْ إِن،ِت النّاست
َ أَنَتا مَع:ُلَ َت ُك ْو ُنوْا إ ّمعَةً يَ ُقوْل
إنت
ْ ُْستكُم
َ طنُوا أنْف
ّ َِنت و
ْ َلك،ُإنت أستَاءُوا أستْأت
ْ و،ُْستْنت
َ أَح
(رواه ظِلمُوا
ْ َ و إن أستَاءُوا أَلّ ت،أحْس َتنَ النّاس ُت أن ْت تُحْس ِتنُوا
)الترمذي
H. Mas’oed Abidin 25
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
meruyak berbagai penyakit masyarakat lainnya. Karena
itu, sangatlah perlu diawasi secara ketat dengan berbagai
perturan di daerah.13
Upaya ini perlu di iringi pula dengan menanamkan
kembali kehati-hatian masyarakat Minangkabau di dalam
mengelola kehidupan mereka.
Ingek sa-balun kanai,
Kulimek sa-balun abih,
Ingek-ingek nan ka-pai,
Agak-agak nan ka-tingga.14
H. Mas’oed Abidin 26
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
berbagai disiplin ilmu untuk segera kembali ketengah
masyarakatnya di Nagari–Nagari.
H. Mas’oed Abidin 27
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
َ
حت ّههَى يُغَيُِّروا َهه
ما َ ٍ ما بِقَوْههم َ ن الل ّهه
ه ل يُغَيُِّر َهه َّ إ ِهه
َ َ َ
َّمَرد
َ سوءًا فَل ُ م وَإِذ َا أَراد َ الل ّه
ه بِقَوْهم ٍ ُه ْ ِسه
ِ بِأنْفُه
.ل
ٍ ن وَا
ْ م
ِ ه
ِ ِ ن دُون
ْ م ْ ُما لَه
ِ م ُ َل
َ َه و
H. Mas’oed Abidin 28
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
6. TAWAKKAL DENGAN BEKERJA DAN TIDAK BOROS
َ جعَلْنَا النَّهَاَر
ً م َعا
شا َ َو - سا َ ْ جعَلْنَا اللَّي
ً ل لِبَا َ َو
9. HIDUP DINAMIS
H. Mas’oed Abidin 29
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Pemahaman syarak menekankan pada kehidupan
yang dinamis, mempunyai martabat (izzah diri), bekerja
sepenuh hati, menggerakkan semua potensi yang ada,
dengan tidak menyisakan kelalaian ataupun ke-engganan.
Tidak berhenti sebelum sampai. Tidak berakhir sebelum
benar-benar sudah.
َصحّ َتك
ِ و،َشبَابَ كَ قَبْلَ َه َرمِ ك
َ :ٍخمْ س
َ َخمْ سًا قَبْل
َ اِغْتَنِم
و،َش ْغلِ ك
ُ َ و َفرَاغَ كَ َقبْل،َ و غِنَا كَ قَبْلَ َف ْقرِ ك،َس َق ِمك
َ َقَبْل
َحَيَا َتكَ قَبْلَ مَوْ ِتك
Manfaatkanlah sebaik-baiknya lima macam kesempatan sebelum
datang lima yang lainnya; masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu, saat kayamu sebelum saat
miskinmu, waktu senggang – lapangmu – sebelum datang waktu sibukmu
dan hidupmu sebelum matimu’15
Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar hidup
mengejar keperluan dunia dengan tidak melupakan akhirat
setiap waktu ada kesempatan. Berbuatlah untuk hidup akhiratmu
seolah-olah kamu akan mati besok dan berbuatlah untuk hidup
duniamu, seolah-olah akan hidup selama-lamanya. (Hadist).
15
HR.Hakim, dan ia mensahihkannya menurut syarat Bukhari Muslim
dengan disetujui oleh Mundziri, al Munthaqa : 2089, dan Dzahabi (4/306).
H. Mas’oed Abidin 30
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
ُحةُ و ال َفرَا غ
ّصّ ال:ِِن ْعمَتَا نِ َم ْغبُوْ نٌ فِ ْيهِمَا َكثِ ْيرٌ مِ نَ النّا س
)(رواه البخاري
H. Mas’oed Abidin 31
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
kepada orang lain (self help),
2. membantu orang lain tanpa pamrih dengan ukuran
ikhlas karena Allah SWT (selfless help),
3. membentuk sebuah ketergantungan membantu satu
sama lain, ta’awunitas (mutual help).
H. Mas’oed Abidin 32
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
berkembang tidak sesuai kepada kondisi positif. Interaksi ini
mengharuskan pemahaman ajaran agama Islam tidak lagi
secara eksklusif. Ajaran Islam tidak berada dalam ruang
lingkup pergaulan sebuah komunitas sosial yang tertutup dari
dunia sekitarnya.
Ajaran Islam sesungguhnya bersifat inklusif. Dapat
dipahami oleh semua orang.
Karena itu, tidak dapat ditolak perkembangan dakwah
yang diminati di nagari-nagari di Minangkabau sejak lama,
adalah dakwah inklusif, terbuka untuk semua orang.
Pemeranan pemikiran baru, adat dan syarak, dalam
mencerahkan problematika sosial, budaya, ekonomi dan
politik dalam segenap masyarakat yang ada, menjadi sangat
penting.
Terutama membentengi anak nagari dari pelunturan
kadar budaya, sebagai akibat proses westernisasi yang dibawa
kebudayaan Barat. Perpaduan adat dan syarak bersumber
ajaran Islam (Kitabullah) menjadi satu antitesis terhadap
masalah (kondisi) tersebut. Pemikiran Dakwah Islam
merupakan pemikiran ahlul salaf. Gerakan dan pemikiran
Dakwah Islam berada di tengah-tengah.
H. Mas’oed Abidin 33
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. (QS. al Baqarah : 143)
Sebagai pemikiran aplikatif dari problemtika sosial
yang ada, maka penerapan idea (pemikiran) yang dijiwai oleh
syarak (Islam) menjadi sebuah kebutuhan mutlak yang
diharapkan masyarakat saat ini.
Frustrasi sosial yang melahirkan agresi dalam segenap
bidang kehidupan dilahirkan oleh kesenjangan. Tidak sejalan
antara sebuah ide dengan aplikasi ide tersebut. Kesenjangan
ini, akan teratasi oleh pembentukan masyarakat self help, self-
less help dan mutual help di atas. Upaya untuk menjembatani
kesenjangan tersebut hanya bisa dilakukan melalui upaya
nyata dengan "Berorientasilah kepada ridha Allah SWT."
ان فسى الجسسد مضغسة اذا صسلحت صسلح الجسسد كله واذا
أل وهي القلب,فسدت فسد الجسد كله
“Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal mudhghah
(benda darah), jika ia sehat maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia fasad
maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (Hadith
riwayat Bukhari).
H. Mas’oed Abidin 34
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
besar untuk menerima semua perintah Allah dengan
sempurna. Inti dari perjalanan menuju redha Allah sebenarnya
adalah perjalanan hati (rihlah qalbiyah) menuju kebaikan.
Mempertahankan kebaikan hati terus menerus, dengan
melaksanakan kewajiban ibadat yang ikhlas kepada Allah
sampai kematian datang menjelang.19
Maqam redha hanya bisa dicapai setelah melalui
maqam-maqam di bawahnya, seperti taubat, wara, zuhud, shabr,
fakir dan tawakkal. Ketujuh maqam tersebut hanya bisa dilalui
oleh mereka yang telah mengalami pencerahan
(enlightenment), baik dalam bidang pemikiran maupun
spritual rohani.
Di saat pergulatan penetrasi budaya, peran ulama
suluah bendang di nagari-nagari amat menentukan. Terutama
di dalam membuat generasi Minangkabau masa datang yang
bertanggung jawab. Suatu pengabdian mulia dan tugas sangat
berat. Kewajiban kita untuk selalu memberi ingat kepada
generasi pengganti di Minangkabau. Agar mereka menjadi
berani hidup dan senang mati. Budi adalah sebuah dasar
utama untuk dapat melaksanakan prinsip adat di
Minangkabau.
19
Said Hawwa, Tarbiyatuna al-Ruhiyah, hal. 64-72.
H. Mas’oed Abidin 35
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Artinya, tidak ada yang merah daripada kundi, tidak
ada yang bulat dari sago. Tidak ada yang indah dari budi
tidak ada yang baik daripada basa-basi”.
H. Mas’oed Abidin 36
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Karena itu, dulang emas dibawa berlayar, batang badi
dibawa pengganti. Hutang emas dapat dibayar secara
berangsuran lunas juga. Akan tetapi, hitang budi dibawa mati.
H. Mas’oed Abidin 37
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
H. Mas’oed Abidin 38
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Nan barek sa pikua, nan ringan sa jinjiang.
H. Mas’oed Abidin 39
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Budi halus bukan pula tidak ada batasnya. Budi halus
akan tegak dengan izzah an-nafs atau harga diri yang tertanam
H. Mas’oed Abidin 40
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
20
As-Syams, 7-8
H. Mas’oed Abidin 41
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Pucuaknyo lenggang-lenggangkan,
Di baok ka Saruaso.
21
HR. Muttafaq ‘alaih, sepakat perawi hadist.
H. Mas’oed Abidin 42
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
bertanggung jawab melindungi kemenakannya di dalam
kaedah patah tumbuh hilang berganti.
H. Mas’oed Abidin 43
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Melindungi dari segala bahaya yang dapat merusak anak
nagari baik dari dalam tubuh anak nagari seperti “pagar
memakan tanaman” atau dari bahaya luar (penetrasi budaya)
dalam ungkapan “jalan di alih orang lalu”.
ْفت و
ِ ْنت با ْلمَ ْعرُو
َ خ ْيرِ و َي ْأ ُمرُو
َ ْنت إلى ا ْل
َ ُمت ُأمّةٌ َيدْعُو
ْ ُنت ِم ْنك
ْ وَ ْل َتك
.َك ُهمُ ا ْلمُفِْلحُ ْون
َ ن ا ْل ُم ْنكَر و أول ِئ
ِ ََي ْنهَ ْونَ ع
23
QS.3, ali Imran : 104
H. Mas’oed Abidin 44
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
do’a permohonan untuk mendapatkan hidayah, kelapangan
hati dan kekayaan materi.
H. Mas’oed Abidin 45
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Seorang pemikir dan pelaku politik yang mempunyai
wawasan idea filosofis akan senantiasa hidup dalam
memikirkan kesejahteraan umat banyak.
Satu keniscayaan semata, tatkala seorang pemimpin
politik hidup di tengah anak nagari yang memilihnya
(konstituen) selalu berpikir dan berbuat untuk orang banyak
atau anak nagari itu. Inilah modal utama para pemimpin
Minangkabau sepanjang masa.
Jalan pikiran filosofis selalu melihat bahwa peranan
masyarakat kecil merupakan ide (pemikiran) politik praktis
yang paling utama.26
Demikian pula dengan kondisi ekonomi yang digeluti
oleh umat. Masyarakat di nagari-nagari saat ini sedang di
dalam proses globalisasi. Merekalah yang paling utama untuk
selalu didukung dan diperhatikan.
26
Ide atau pemikiran tersebut di tuangkan di dalam menciptakan produk
kecil (handy craft) di nagari-nagari dalam masyarakat yang dikenal hari ini
dengan sebutan “satu desa satu produk” (one village one product), yang
dilaksanakan dalam proyek pengembangan ekonomi masyarakat kecil
pedesaan di Jepang dan berperan menjadi salah satu upaya pemerkasaan
rakyat kecil (people empowerment) dan menjadi tiang proses kompetisi
perekonomian dunia dalam proses globalisasi.
H. Mas’oed Abidin 46
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
،صغِ ْيرَنَا
َ ُ و َيرْحَ م،لَيْ سَ مِ نْ ُأمّتِي مَ نْ لَ مْ ُيجِلّ كَبِ ْي َرنَا
27
HR. Imam Ahmad.
H. Mas’oed Abidin 47
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
eran syarak di Ranah Minang adalah menyadarkan
mereka sendiri.
َ َ َ
ْ ِسه
... م َ حتَّى يُغَيُِّروا
ِ ما بِأن ْ ُف َ ٍ ما بِقَوْم َ ّ ن الل
َ ه ل يُغَيُِّر ّ ِ إ...
(QS.Ar-Ra’du : 11)
H. Mas’oed Abidin 48
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
28
Pada masa dahulu banyak penulisan cerita tentang wanita yang
dianggap hanya sejenis komoditi penggembira, penghibur, teman bercanda.
29
Bila Annisa'-nya baik, baiklah negeri itu, dan bila Annisa'-nya rusak,
celakalah negeri itu (Al Hadits). Sorga di bawah telapak kaki ibu (Umma-
hat) sesuai ajaran Islam. Kaidah Alqurani menyebutkan, Nisa'-nisa' kamu
adalah perladangan (persemaian) untukmu, kamupun (para lelaki) menjadi
benih bagi Nisa'-nisa' kamu. Kamu dapat mendatangi ladang-ladangmu
darimana (kapan saja). Karena itu kamu berkewajiban memelihara eksistensi
atau identitas (Qaddimu li anfusikum) dengan senantiasa bertaqwa kepada
Allah (Q.S.2:23).
H. Mas’oed Abidin 49
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Perempuan menyimpan arti pemimpin (raja), orang
pilihan, ahli, yang pandai, pintar dengan segala sifat
keutamaan yang lain.30
H. Mas’oed Abidin 50
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
IBU, dapat diartikan "Ikutan Bagi Umat" dan tiang suatu
31
negeri. Sunnah Nabi menyebutkan “ad-dun-ya mataa-’un, wa
khairu mata-'iha al-mar-’atu as-shalihah artinya dunia ini adalah
perhiasan, dan perhiasan paling indah adalah perempuan saleh
(artinya perempuan baik-baik yang tetap pada peran dan
konsisten menjaga citranya). Tafsir Islam tentang perempuan
menjadi konsep utama keyakinan Muslim bermu’amalah.
Alquran menempatkan perempuan pada derajat sama dengan
jenis laki-laki di posisi azwajan atau pasangan hidup.32
31
Bila Annisa'-nya baik, baiklah negeri itu, dan kalau sudah rusak,
celakalah negeri itu (Al Hadits). Kaidah Alqurani menyebutkan, Nisa'-nisa'
kamu adalah perladangan (persemaian) untukmu, kamupun (para lelaki)
menjadi benih bagi Nisa'-nisa' kamu. Kamu dapat mendatangi
ladang-ladangmu darimana (kapan saja). Karena itu kamu berkewajiban
menjaga anfus (diri, eksistensi dan identitas) sesuai perintah Qaddimu li
anfusikum, dengan selalu bertaqwa kepada Allah (Q.S.2:23).
32
lihat Q.S.16:72, 30:21, 42:11
H. Mas’oed Abidin 51
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Memakai rasa dan periksa –cerdas akal dan terkendali
emosi--, memiliki rasa malu dan sopan dalam bergaul,
menjauhi perbuatan salah dan perangai tercela (sumbang),
tutur-kata disenangi orang, ungkapan baik dan penyayang,
karena pandai bergaul dikalangan sebaya.
Hormat kapado ibu bapo,
khidmat kapado urang tuo-tuo,
labiah kapado pihak laki-laki (suami).
Takuik kapado Allah,
manuruik parentah Rasulullah.
H. Mas’oed Abidin 52
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
kacupak tuladan batuang.
33
Meleleh boleh di ambil, menetes boleh di tampung, setetes dapat di
lautkan, sekepal (tangan) dapat digunungkan (artinya walaupun kecil tapi
besar manfaatnya), oleh orang (penduduk) senagari.
H. Mas’oed Abidin 53
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Perempuan Minangkabau adalah seorang yang
pemurah dan penyantun. Buatannya dapat dipedomani.
Bermanfaat oleh orang senagari.
Maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka).35
34
Semut terpijak tidak mati (jalannya hati-hati), namun alu tertarung
patah tiga (prinsipnya sangat tegas).
35
QS.4, an Nisak : 34.
H. Mas’oed Abidin 54
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
orang rumah,36
hiduik batampek,
mati bakubua,
kuburan hiduik di rumah gadang,
kuburan mati di tangah padang,37
Artinya, ada tempat dikala hidup, ada kuburan di saat
mati.
Tempat bagi perempuan semasa hidupnya adalah di
rumah gadang, dan kalau sudah mati kuburan terletak di
tengah padang.
Lebih jauh dipahamkan bahwa tidak pantas
perempuan Minangkabau bermain di tengah lapang, kalau
tidak ada keperluan yang mustahak.
induak bareh,38
nan lamah di tueh,
nan condong di tungkek,
ayam barinduak,
siriah bajunjuang,39
36
Artinya, perempuan (istri) itulah sebenarnya pemilik rumah.
37
Hidup itu ada tempatnya (rumah dan kampung halaman). Mati juga
ada kuburannya (berkejelasan). Kuburan hidup (tempat tinggalnya orang
hidup) adalah di rumah gadang (yang pemilik hakikinya adalah perempuan
di Minangkabau). Kuburan mati di tengah padang ( yaitu pandam
pekuburan yang sudah disiapkan di tempat yang lapang).
38
Induk beras. Kiasan untuk istri di Minangkabau bahwa perempuan
itulah sumber segala-galanya. Padanya ada induk beras yang menjadi tujuan
seorang mencari hidup dan peruntungannya.
39
Lemah di dukung, condong di topang. Lamah baraiah, pantai batitih =
lemah di raih landai bertitih, akan halnya orang yang menjalankan perintah,
menilik kepada yang akan menerima beban perintah tersebut. Ayam
berinduk, sirih berjunjung. Induk ayam membantu dan mengajari anak-
anaknya mencari makan. Sirih akan subur tumbuh, banyak ranting cabang
daunnya karena ada junjungan yang kuat. Setiap yang lemah perlu di bantu.
Ini peran sentral perempuan Minangkabau.
H. Mas’oed Abidin 55
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
pemimpin
tahu di mudharat jo manfaat,
mangana labo jo rugi,
mangatahui sumbang jo salah,
40
Tahu dengan mudarat dan manfaat, Mengenal laba dan rugi.
Mengetahui sumbang dengan salah. Artinya pemimpin yang arif. Kearifan,
digambarkan dari; Mengetahui duri yang akan menghalangi, Mengetahui
ranting yang akan menusuk. Ingat akan dahan yang dapat menimpanya.
Tahu di angin yang berkisar, Tahu di ombak yang bersabung = bergulung
(memilik kehati-hatian yang tinggi), Tahu di alamat kata sampai (artinya
mengetahui akan perubahan maksud orang). Gambaran sifat alam
sedemikian sebenarnya sikap yang di pakai oleh perempuan Minangkabau.
H. Mas’oed Abidin 56
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
jago limbago nan kasumbiang,41
H. Mas’oed Abidin 57
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
5. Tabah (redha) yang tampak dalam kejeliannya memilih
waktu ketika yaitu, haniang ulu bicaro, naniang saribu aka,
dek saba bana mandatang,44 Mengerti, kapan harus bicara dan
kapan mesti diam.
6. Jimek (hemat tidak mubazir), shalihat
dikana labo jo rugi,
dalam awal akia membayang,
ingek di paham katagadai,
ingek di budi katajua,
mamakai malu dengan sopan.45
a. benar,
b. jujur lahir batin,
c. cerdik pandai,
d. fasih mendidik dan terdidik,
e. bersifat malu
44
Hening hulu bicara. Naning seribu akal. Karena sabar bana (pandangan
yang benar) itu akan datang. Perempuan Minangkabau sangat hati-hati
memilih tutur kata. Adakalanya dia diam. Diam itulah jawabannya. Ada
masanya dia seperti orang naniang (kelihatannya seperti pening), akan tetapi
sebenarnya sedang memikirkan akal jawab yang paling baik. Dan karena
berhati-hati itulah, pikiran yang benar selalu datang.
45
Diingat laba dan rugi. Dalam awal (langkah) akhir (tujuan akhirnya)
sudah terbayang. Ingat di paham akan tergadai. Ingat di
H. Mas’oed Abidin 58
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
bak kayu lungga pangabek 46
Apabila malu sudah hilang, tidak ada lagi yang
mengikat seseorang untuk berbuat seenak hatinya.
Anak urang Koto Hilalang,
Handak lalu ka Pakan Baso,
malu jo sopan kalau lah hilang,
habihlah raso jo pareso. 47
H. Mas’oed Abidin 59
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Memperlihatkan dengan amat jelas kokohnya
kedudukan perempuan Minangkabau pada posisi sentral.
Hadist).
H. Mas’oed Abidin 60
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Demikian kearifan syara’ mangato dalam Kitabullah. 50
50
QS.2, al Baqarah : 216.
51
Kalangan liberal (sekuler) seringkali merendahkan peran perempuan
sebagai ibu di dalam rumah tangga. Melahirkan dan mengasuh anak dilihat
sebagai suatu peran yang out of date. Bila seseorang memerlukan anak, ada
jalan pintas melalui adopsi tanpa harus mengandung. Mungkinkah satu
ketika, manusia akan dicipta dengan teknologi kloning (?). Na’udzubillah.
H. Mas’oed Abidin 61
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
membuat lingkungan sehat. Bijak menata pergaulan baik,
penuh kenyamanan, tahu diri, hemat, dan tidak malas.
Manyuruah babuek baik, Malarang babuek jahek,
Mahirik mambantang, Manunjuak ma ajari,
Managua manyapo.
Tadorong mahelo, talompek manyentak,
Gawa maasak, ma asak lalu ka nan bana.
H. Mas’oed Abidin 62
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
52
Anak-anak generasi pelanjut akan berkembang menyerupai ibu dan
bapaknya. Peran pendidikan amat menentukan. Pendidikan adalah teladan
paling ideal dimata anak (lihat Nashih ‘Ulwan, dalam Tarbiyatul Aulaad).
Jika ibu menegakkan hukum-hukum Allah, maka generasi yang
dilahirkannya agan menegakkan pula hukum Allah itu. Urgensi pelatihan
ibadah untuk anak sedari kecil dengan membiasakan mengerjakan shalat dan
ibadah (puasa, shadaqah, mendatangi masjid, menghafal Alquran) akan
menjadi alat bantu utama melatih disiplin anak dari dini.
Sabda Rasulullah SAW. membimbingkan; “Suruhlah anak-anak kamu
mengerjakan shalat, selagi mereka berumur tujuh tahun, dan pukulllah
mereka (dengan tidak mencederai) karena meninggalkan shalat ini, sedang
mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur
mereka” (HR.Abu Daud dan Al Hakim).
H. Mas’oed Abidin 63
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
besar-besaran ke kota sebenarnya merupakan penyakit
menular di tengah negeri berkembang.
Dusun-dusun mulai ditinggalkan, kota-kota menjadi
sempit untuk tempat tinggal pendatang baru. Kehidupan yang
keras menyebabkan orang terpaksa menjual diri. Dasar-dasar
kehidupan menjadi rapuh, akhlak karimahpun hilang.53
Materi dan uang sudah menjadi buruan. Kehidupan
terancam bahaya, karena kesinambungannya berubah oleh
meluasnya keluarga nomaden modern.
Beban resikonya tidak mudah dihitung lagi.
Hari paneh kok indak balinduang,
Hari hujan kok indak batuduang,
Hari kalam kok indak basuluah,
Jalan langang kok tak bakawan,
53
Peran orangtua menjadi tumpul karena ketegangan-ketegangan antara
ayah dan ibu yang umumnya timbul karena tekanan ekonomi dan desakan
materi. Ujungnya, anak-anak terlantar dan keluarga menjadi berantakan.
Efisiensi sebagai kaidah produktifitas mulai diterapkan secara salah dalam
kehidupan keluarga modern. Orangtua lanjut usia (Lansia) mulai tak
dihiraukan, dan tempat mereka adalah Panti Jompo. Suatu tempat yang tak
memungkinkan para lansia mewariskan nilai-nilai luhur pada anak dan
cucunya.
H. Mas’oed Abidin 64
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
(malam) tidak mempunyai suluh, jalan lengang sepi tak ada
berkawan. Tenbtu banyak bahaya yang akan mengadang.
Mungkin saja, bahaya entah mendatang (mengulak) dari
hilir, entah banjil (galodo) dari hulu.
Dalam suasana apapun, maka anak nagari di
Minangkabau wajib diberi bekal dengan iman yang tidak
boleh beranjak.
Kemudi tidak boleh patah, pedoman tidak boleh
goyang, dan haluan tidak boleh berubah. Yakni teguh di
dalam melaksanakan ketentuan adat basandi syarak syarak
basandi Kitabullah.
H. Mas’oed Abidin 65
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
jenjang. Ladang sudah berbidang-bidang. Bandar sawah
berliku-liku dengan irigasi tertatur, bandar diatas dan sawah
di bawah untuk mengairi sawah dengan baik. Sawah
bertumpak di tempat yang datar.
Ladang berbidang di tempat yang lereng, dan bandar
berliku menurut bukit. Sawah sudah mempunyai lantak, batas
dan pancang. Ladang sudah mempunyai ranji. Dengan
keteraturan ini anak anagri terhindar dari silang sengketa
tentang kepemilikan tanah tempat berusaha. Sebagai pusako
tinggi, sesuai hukum adat dikuasai oleh lini materilineal, hukum
garis keibuan.
Orang Minangkabau harus mempunyai tahanan dan
persiapan di dalam perekonomian, yaitu untuk menunaikan
kewajiban yang utama.
H. Mas’oed Abidin 66
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Tanah ulayat atau milik bersama kaum dan suku akan
dikisar letaknya kalau akan mambuek rumah (memperbaiki
rumah karena rumah gadang sudah ketirisan), dan perkawinan
(gadih gadang alun balaki).
H. Mas’oed Abidin 67
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
54
Hani'ah, "Wanita Karir dalam Karya Sastra: Ada Apa Dengan
Mereka?", makalah Munas IV dan Pertemuan Ilmiah Nasional VIII, HISKI
12-14 Desember 1997 di Padang).
H. Mas’oed Abidin 68
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Tidak hanya ajaran Islam yang mengungkapkan
dengan jelas peran dan citra perempuan.
Penulis sastera juga menceritakan peran perempuan
Melayu (Timur) dengan pendirian yang kokoh dan teguh
berakidah.
Terungkap dalam Syair Siti Zubaidah Perang China,
"Daripada masuk agama itu, baiklah mati supaya tentu, menyembah
berhala bertuhankan batu, kafir laknat agama tak tentu,"55
Perempuan Melayu dengan sifat-sifat mulia di
antaranya lembut hatinya, penyabar, penyayang kepada
sesama, keras dalam mempertahankan harga diri, tegas, teguh
dan kuat iman dalam melaksanakan suruhan Allah, pendamai,
suka memaafkan dan mampu menjadi pemimpin
masyarakatnya.
Wanita Melayu juga mempergunakan akal di dalam
berbuat dan bertindak, bahkan terkadang terlalu keras dan
berani, seperti ditunjukkan dalam syair Siti Zubaidah itu.56
Perempuan menjadi pemilik dari apa yang dimiliki
pasangannya.
(1). Hak kepribadian
1. Dijaga rahasia dari kepribadian perempuan yang amat
karakteristik,
2. Suami istri adalah ibarat pakaian.
55
Syair Siti Zubaidah Perang China, Edisi Abdul Muthalib Abdul Ghani,
hal. 230).
56
Ibid. Pendapatnya diketengahkan pada Munas PIN VIII, HISKI 12-14
Desember 1997 di Padang.
H. Mas’oed Abidin 69
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
pun adalah pakaian bagi mereka. (QS. Al Baqarah, 187),
3. Dipergauli dengan ma'ruf
H. Mas’oed Abidin 70
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka. (QS.4, an Nisak : 34)
H. Mas’oed Abidin 71
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
H. Mas’oed Abidin 72
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
j. Tidak boleh memisahkan dari tempat tidurnya
kecuali dalam rumah sendiri (HR. Abu Daud).
H. Mas’oed Abidin 73
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
57
Gerakan dakwah ini, terbukti telah mengubah masyarakat jahiliyah
menjadi masyarakat maju, melalui proses civilisasi yang beradab, dari gelap
kepada terang (QS.14,Ibrahim:1)
H. Mas’oed Abidin 74
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Esaan Allah dan penyerahan total kepada kedaulatan Allah. 58
Setiap permintaan perlindungan kepada selain Allah, adalah
terlarang. Berpijak kepada paradigma ini, manusia terbimbing
dengan tauhid (akidah kokoh), sabar (teguh sikap jiwa yang
konsisten), ikhlas (motivasi amal ikhtiar), tawakkal (penyerahan
diri secara bulat) kepada kekuasaan Allah. Ciri utama (sibghah,
identitas) iman dan takwa secara nyata yang relevan di
perlukan setiap masa untuk menata sisi-sisi kehidupan kini
dan masa depan.
58
Tiada sesuatupun yang berhak di sembah dan tidak ada pula tempat
meminta pertolongan, kecuali semata hanya kepada Allah zat Yang Esa
(QS.1,al-Fatihah: 5, juga QS.112, al-Ikhlas:1-5).
59
Nabi Muhammad SAW, mengingatkan perintah Allah Yang Maha
Menjadikan “Janganlah berbuat perusakan (fasad) di bumi, Allah tidak suka
kepada pembuat kerusakan” (Alquran).
H. Mas’oed Abidin 75
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
tidak ada satupun perintah yang paling utama untuk di ikuti,
kecuali hanya perintah Allah semata.
H. Mas’oed Abidin 76
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
mampu mewujudkan “rahmatan lil-‘alamin”, atau tatanan
hidup berkebahagian dan rahmat untuk seluruh alam ini.
KONSEP TATA-RUANG
agari di Minangkabau berada di dalam konsep tata
ikan,
H. Mas’oed Abidin 77
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Kesepakatan orang ampek jinih, yaitu ninikmamak
H. Mas’oed Abidin 78
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Jaranglah urang nan ma-ungkai, Tibo nan punyo rarak sajo”. Dalam
H. Mas’oed Abidin 79
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Hal ini perlu dipahami, jangan tersua “ibarat mengajar
dicapai.
M dijadikan.
ن
ِ س إِل لِيَعْبُدُو
َ ْ ن وَالِن ِ ْ ت ال
َّ ج ُ ْخلَق
َ ما
َ َو
“tidak dijadikan makhluk jin dan manusia, hanya
semata untuk mengabdi kepada Allah“.(QS. Adz-dzariyat,
ayat 56). Allah telah mengingatkan agar tidak menjadi
masyarakat tak tahu diri ;
H. Mas’oed Abidin 80
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
H. Mas’oed Abidin 81
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
1. Ukhuwah,
Ukhuwah esensi kesatuan bernegara,
bernegara
Wawasan 2. Menghormati
enghormati hak & kewajiban asasi
Ideologis 3. Membantu orang kesusahan
Bina Surau 4. Taat undang-
undang-undang (law enforcement),
5. Mua’
Mua’malat ma’
ma’an naas.
naas.
&
Taklim Pemikiran 1.
2.
Amaliyah prikemanusiaan beradab,
beradab,
Mengedepankan integrasi bangsa,
bangsa,
Strategis 3. Berkeadilan social,
4. Alam takambang jadikan guru
H. Mas’oed Abidin 82
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
masyarakat (hablum-minan-naas) dan memelihara ibadah
dengan Khalik (hablum minallah), sebagai lambang
terlaksananya hukum yang disebut dalam pepatah : “Camin
nan tidak kabua, palito nan tidak padam”—di dalam pemahaman
“adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah., syarak mangato
adat nan kawi syarak nan lazim”
J aringan
Sikap Network Ide
Sabar dan Gagasan
Syukur
Konsistensi Gerak
Keteguhan
Misi
Harakah
Gerak
Himmah
Cita-Cita
H. Mas’oed Abidin 83
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
mudah menyelesaikan, kecuali dengan mendekatkan diri
kepada Allah.
di urat masyarakat.
H. Mas’oed Abidin 84
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
muda dengan kehidupan tak menentu (X-Generation). Mereka
nilai akhlak terpuji. Untuk itu, setiap Imam Khatib, Tuanku, alim
Akhlak.
H. Mas’oed Abidin 85
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
kepada masyarakat lain", (Al Hadist). Inilah cara yang tepat.
H. Mas’oed Abidin 86
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
bergaul dengan sopan, mencintai, menarik, mengajak (da'wah)
َ َ الْيو
ْ ُ ت ع َلَيْك
َ ْم نِع
متِي ُ م
ْ م
َ ْ م وَأت ْ ُ ت لَك
ْ ُ م دِينَك ُ ْ مل
َ ْ م أك
َ ْ َ
َ سَل
م دِينًا ْ ِ م اْل
ُ ُ ت لَك
ُ ضي
ِ وََر
tidak di ridhai,
H. Mas’oed Abidin 87
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
َه وَهُو
ُ من ْه
ِ ل ْ سَلم ِ دِين ًها فَل َه
َ َ ن يُقْب ْ ن يَبْت َهِغ غَيَْر اْل ِه
م ْه
َ َو
ن
َ سرِي َ ْ ن ال
ِ خا َ م ِ فِي اْل
ِ ِخَرة
SAW),
َ َه َ
َه لِل ّههِ وَهُو
ُ جهَه َ َ سل
ْ َم و ْ نأ َّ م
م ْه ِ ن دِين ًها
ُ س
ح َه
ْ نأم ْه
َ َو
َ َ
ُ خذ َ الل ّه
ه َ َّ حنِيفًها وَات
َ م َ ّ مل
ة إِبَْراهِي َه ِ َن وَاتَّب َهع
ٌ س
ح ِه
ْ م
ُ
ًخلِيل
َ م
َ إِبَْراهِي
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang
menyerahkan dirinya kepada Allah secara ikhlas, yakni orang
H. Mas’oed Abidin 88
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Muslim, merekapun mengerjakan kebaikan-kebaikan" (QS. An
Nisak, 4 : 125).
ilmu yang kuat dan ajaran Islam yang jelas, “Iman nan tak
buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah
H. Mas’oed Abidin 89
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
ameh timbangannyo, Kaki tataruang inai padahannya, Urang
Alang alim rusak agamo, Alang sapaham kacau nagari. Dek ribuik
Kok tak kajo barani pakai. Baburu kapadang data, Dapeklah ruso
balang kaki, Baguru kapalang aja, Bak bungo kambang tak jadi”.
H. Mas’oed Abidin 90
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
berunding. Sebaliknya kaedah musyawarah melemah, akan
H. Mas’oed Abidin 91
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
(apatis) dapat dihilangkan mengerjakan segala sesuatu dengan
tiga cara hidup, yakni: bantu dirimu sendiri (self help), bantu
H. Mas’oed Abidin 92
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
Iman
(Landasan Ketuhanan yg Maha Esa)
Esa)
Ukhuwah
(Wawasan Kesaudaraan & Kebangsaan)
Kebangsaan)
Tafahum Ta’
Ta’aluf
(Kesepahaman)
Kesepahaman) (Kesatuan)
Kesatuan)
Tawazun Ta’
Ta’awun Takaful
(Keselarasan)
Keselarasan) (Kerjasama)
Kerjasama) (Keterpaduan)
Keterpaduan)
H. Mas’oed Abidin 93
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
manurun, tatukiak jajak mandaki, adaik jo syarak kok tasusun,
bumi sanang padi manjadi”. Konsep ini tumbuh dari akar nagari
itu sendiri. Tidak suatu pemberian dari luar. “Lah masak padi
'rang Singkarak, masaknyo batangkai-tangkai, satangkai jarang nan
mudo, Kabek sabalik buhul sintak, Jaranglah urang nan ma-ungkai,
Tibo nan punyo rarak sajo”, Artinya ada keahlian di bidang
masing-masing dalam menatap setiap perubahan yang sedang
berlaku.
H. Mas’oed Abidin 94
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
“Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai,
H. Mas’oed Abidin 95
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
2. Menggali potensi SDA dengan memperkuat ketahanan
ekonomi kerakyatan, bertolak dan unsur tolong-menolong
dan berbagi pekerjaan (ta'awun), dan kerja sama sesuai
ajaran syarak dan efisiensi semua fungsi dari elemen
masyarakat.
ن
َ سدِي ُ ْ ب ال
ِ ْمف ُّ ح
ِ ُي
H. Mas’oed Abidin 96
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
َ ُه
ٌ َ سن
ة ح َهَ ٌ سوَة ْ ل الل ّههِ أ ِ سو م فِهي َر ُه ْ ن لَك ُه
لَقَد ْ كَا َه
َ َ
هَ خَر وَذ َكََر الل ّهِ م اْل
َ ه وَالْيَوْهَ جو الل ّه
ن يَْر ُهن كَا َهم ْهَ ِل
كَثِيًرا
“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik (uswah hasanah), yaitu bagi orang yang
mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah” (QS.33, al Ahzab : 21).
H. Mas’oed Abidin 97
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
tipisnya penghormatan terhadap pemangku adat, alim ulama,
cerdik pandai suluah bendang, maka kewajiban utama adalah,
membuka hati keluarga dan umat lebih luas, dan menjadikan
manusia lebih sadar, bahwa tujuan hidup duniawi hanya alat
untuk menuju akhirat yang kekal abadi. Lemahnya bekalan
agama di lapis umat terbawah dan tipisnya pemahaman Islam
berpengaruh besar terhadap kehidupan umat itu. sehingga
tubuh yang kasar (jasad dan fisik) perlu diberi percikan cahaya
Ilahi yang lebih dalam.
H. Mas’oed Abidin 98
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
akhlak dalam diri umat, solat, zikir dan membuhul erat ikatan
mahabbah yang teguh sebagai curahan rahmat Allah dalam
mengangkat posisi (darjah) dengan iman.
61
Hawwa, Syeikh Mohd Said, Muzakarah Fi Manazil al-Siddiqin
Wa-al-Rabbaniyin, Dar al-Salam Li al-Tibaah, Kairo, 1987, hal 3-4, berkata
;
اما الربانية فى مع,"اما الربانية فانها صديقية وزيادة فمبنى الصديقية على معرفة ال والعبودية له
"....ذلك علم وتعليم ونصيحة وشهادة على الخلق وحكم بما انزل ال و امر بمعروف ونهي عن منكر
H. Mas’oed Abidin 99
Implementasi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Daya Saing Minangkabau Membangun Masyarakat Madani di
Sumatera Barat
SDA/ Adat
ULAYAT Iman Istiadat
Interaksi EFISIENSI
Ukhuwah Amaliyah
م َ
ْ ِسه
ِ ُبِأنْف
dinamis.
ن
َ شرِكِي ُ ْ ال
ْ م
KHULASAH
ْ َّ ُ م أ
ن
مُرو َههه َ ْ ن إِلَى ال
ُ خيْرِ وَيَأ ة يَدْعُو َههه
ٌ م ْ منْك ُههه ْ وَلْتَك ُههه
ِ ن
ن
َ حو ُ ْ م ال
ُ ِ مفْل َ ِ منْكَرِ وَأُولَئ
ُ ُك ه ُ ْ ن ال
ِ َن ع
َ ْف وَيَنْهَو َ ْ بِال
ِ معُْرو
Jiwa Adat
Sadar Istiadat
Iman
Interaksi Amaliyah
Bio Data
H. MAS’OED ABIDIN
Bukittinggi,
web-site : http://www.ppim.org
http://www.abssbkranahnagaribundo@yahoogroups.com
http.//masoedabidin@yahoogroups.com