Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi tentang data hasil belajar siswa
kelas VI SDN 2 Suka Mulya Kecamatan Pugung pada hasil ulangan akhir
semester ganjil tahun pelajaran 2009–2010 pada mata pelajaran matematika,
siswa yang mendapat nilai lebih dari 60 hanya 35 % . Ini berarti jumlah siswa
yang mendapat nilai di atas KKM 60 dengan standar ketuntasan 65 % dari
jumlah siswa tidak terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak
siswa yang tidak tuntas dan memiliki nilai rata-rata rendah.
1
tahapan-tahapan berpikir tingkat tinggi seperti di atas diharapkan hasil belajar
siswa akan lebih meningkat .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ditemukan, maka rumusan masalah yang ak-
an diteliti adalah “Apakah melalui pendekatan pemecahan masalah dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 2 Suka Mulya?
C. Pemecahan Masalah
Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah diatas adalah menggunakan
pendekatan pemecahan masalah matematika untuk meningkatkan aktivitas
belajar, pemahaman konsep-konsep matematika, melatih keterampilan
berpikir tingkat tinggi serta meningkatkan hasil belajar siswa, sedangkan bagi
guru,untuk memantapkan dalam penguasaan materi.
D. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Hasil belajar siswa
yang akan diukur dalam penelitian ini adalah prestasi dan aktivitas belajar
siswa.
E. Manfaat Penelitian
2
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthenein yang
artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan
kata Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian atau intelegensi
(Andi Hakim Nasution, 1980:12).
4
Beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika di SD:
1. Pembelajaran matamatika adalah berjenjang (bertahap), yaitu dimulai dari
konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih sukar,dimulai dari yang
konkrit, semi konkrit dan berakhir pada yang abstrak.
2. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral, memperkenalkan
konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan
yang telah dipelajari sebelumnya.
3. Pembelajaran matematika menekankan pola pendekatan induktif,
matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara deduktif
aksiomatik,namun sesuai dengan perkembangan intelektual siswa di SD,
maka pembelajaran matematika perlu ditempuh pola pikir atau pola
pendekatan induktif.
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi, kebenaran
dalam matematika sesuai dengan stuktur deduktif aksiomatiknya,
kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan
kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu
konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila
didasarkan atas pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima
kebenarannya.
5
menunjukkan adanya tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu
prosedur rutin yang sudah diketahui oleh si pelaku.
1. Memahami masalah
Pada langkah pertama ini, pemecah masalah harus dapat menentukan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Dengan mengetahui apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan maka proses pemecahan masalah akan
memunyai arah yang jelas.
2. Merencanakan cara penyelesaian
Untuk dapat menyelesaikan masalah, pemecah masalah harus dapat mene-
mukan hubungan data dengan yang ditanyakan. Pemilihan teorema-
teorema atau konsep-konsep yang telah dipelajari, dikombinasikan
sehingga dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Jadi diperlukan aturan-aturan agar selama proses pemecahan masalah
berlangsung, dapat dipastikan tidak akan ada satupun alternatif yang
terabaikan.
6
3. Melaksanakan rencana
Berdasarkan rencana, penyelesaian-penyelesaian masalah yang sudah
direncanakan, dilaksanakan. Di dalam menyelesaikan masalah, setiap
langkah dicek, apakah langkah tersebut sudah benar atau belum. Hasil
yang diperoleh harus diuji apakah hasil tersebut benar-benar hasil yang
dicari.
4. Melihat kembali
Tahap melihat kembali hasil pemecahan masalah yang diperoleh mungkin
merupakan bagian terpenting dari proses pemecahan masalah. Setelah
hasil penyelesaian diperoleh, perlu dilihat dan dicek kembali untuk
memastikan semua alternatif tidak terabaikan.
Agar siswa dapat berhasil dalam belajar pemecahan masalah, mereka harus
memiliki:
1. Kemampuan mengingat konsep, aturan atau hukum yang telah dipelajari.
Misalnya, dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan
matematika, siswa harus mengingat aturan-aturan penghitungan dan dapat
mengingatnya dalam waktu yang cepat.
7
2. Informasi yang terorganisasi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.
3. Kemampuan strategi kognitif, yaitu kemampuan yang berfungsi untuk
mengarahkan dan memonitor penggunaan konsep-konsep atau aturan.
Misalnya kemampuan dalam memilih dan mengubah cara-cara
mempelajari, mengingat, dan memikirkan sesuatu. Kemampuan ini
merupakan keterampilan internal yang terorganisasi,yang mempengaruhi
proses berpikir individu. Contoh kemampuan strategi kognitif adalah cara
menganalisis masalah, teknik berpikir, pendekatan masalah,dan
sebagainya. Fungsi dari strategi kognitif adalah memecahkan masalah
secara praktis dan efisien.
8
3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak
melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam rangka mencari pemecahan.
4. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
5. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
6. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
7. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
BAB III
9
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VI SDN 2 Suka Mulya, dengan jumlah siswa
14 yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan pada mata
pelajaran matematika semester genap tahun pelajaran 2009-2010.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2009-
2010 selama 4 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2010 di
kelas VI yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
C. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan (persiapan )
10
Kegiatan dalam perencanaan meliputi :
a. Menetapkan dan mendiskusikan rancangan pembelajaran yang
akan diterapkan di kelas.
b. Membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan.
c. Menyusun soal-soal latihan yang akan dikerjakan siswa saat
pembelajaran.
d. Menyiapkan lembar pengamatan.
e. Menyiapkan perangkat tes hasil tindakan
f. Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan lembar observasi.
g. Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesuai dengan
respon terhadap.tindakan yang akan dilakukan, baik data kuantitatif
maupun data kualitatif.
h. Menetapkan cara refleksi yang akan dilakukan oleh observer dan
peneliti pada setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.
Siklus pertama : Pada siklus ini materi pokok yang menjadi inti
pembelajaran adalah perbandingan. Pelaksanaan pembelajaran diawali
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali pengetahuan
siswa terhadap konsep perbandingan yang dimiliki siswa yang terkait
dengan materi yang akan diberikan. Selanjutnya guru mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan kejadian sehari-hari yang berhubungan
dengan materi yang akan diberikan misalnya seseorang mengendarai sepeda
motor sejauh 18 km dan menghabiskan bensin sebanyak 2 liter. Berapa
literkah bensin yang dibutuhkan untuk menempuh jarak sejauh 36 km?
11
Semua hipotesis jawaban siswa dicatat di papan tulis,jawaban yang salah
dan benar tidak perlu dikomentari sebelum dijelaskan cara menyelesaikan
soal dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Setelah
dijelaskan dengan contoh-contoh soal, dalam hal ini siswa akan menyadari
bahwa untuk menjawab soal seperti contoh di atas tidak bisa langsung
menuliskan hasil dari jawaban,melainkan harus dengan langkah-langkah
pemecahan masalah yaitu,memahami masalah pada soal dengan menuliskan
apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
12
Dalam kegiatan penutup guru memberikan pemantapan, sehingga apa yang
dipelajari dapat benar-benar menjadi pengetahuan milik siswa. Observer dan
peneliti selain sebagai pengamat pada saat diskusi berlangsung juga
berperan sebagai fasilitator. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan tes
formatif untuk mengukur pemahaman siswa terkait dengan materi yang baru
dibahas. Kriteria keberhasilan pada siklus pertama ditunjukkan dengan rata-
rata nilai 6,0. Sementara untuk aktivitas siswa pada saat pembelajaran
berlangsung mencapai 70% dari jumlah siswa. Pada akhir siklus, dilakukan
refleksi oleh peneliti dan observer untuk mengkaji pembelajaran yang sudah
dilaksanakan oleh guru peneliti, baik mengenai kelebihan maupun
kekurangannya.
Siklus kedua : Materi pokok yang akan diberikan pada siklus kedua adalah
skala,pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus kedua ini sama
dengan siklus I,guru masih tetap harus membimbing siswa dalam
memecahkan masalah matematika yang berhubungan dengan skala.
Observer selain melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa
pada saat pembelajaran,juga sekaligus membantu guru memfasilitasi
kegiatan pembelajaran. Kriteria keberhasilan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi, observasi dan refleksi sama seperti yang dilakukan pada siklus
pertama.
13
Evaluasi terhadap keberhasilan tindakan dilakukan melalui tes
formatif,untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
yang telah dipelajari pada setiap siklusnya.
Pada kegiatan refleksi akan ada beberapa pertanyaan yang akan dijadikan
acuan keberhasilan misalnya, apakah proses pembelajaran sudah berjalan
dengan baik yang berarti sudah mengikuti metodologi pembelajaran,
bagaimana dengan teknik bertanya, pemberian motivasi, pengelolaan kelas
dan sebagainya, apakah dalam proses pembelajaran tersebut tujuan dan
kompetensi dasar sudah tercapai, bagaimana hasil dari proses pembelajaran
secara kuantitatif (ditinjau dari ketuntasan belajar siswa sesuai dengan yang
telah ditetapkan, yaitu 6,0),bagaimana respon siswa terhadap proses
pembelajaran tersebut, dan sebagainya. Hasil analisis ini akan digunakan
sebagai bahan untuk membuat rencana tindakan baru pada siklus berikutnya.
D. Instrumen Penelitian
14
Instrumen yang digunakan selama pelaksanaan penelitian adalah :
1. Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa.
2. Lembar pengamatan terhadap guru yang sedang
melaksanakan pembelajaran di kelas
3. Tes akhir yang berfungsi untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa guna melihat hasil belajar yang diperoleh.
15
Tes awal Tes akhir Meningkat Tidak
1.
2.
3
4
Keterangan :
Nilai = Jumlah jawaban benar
Meningkat = Nilai tes akhir > nilai tes awal.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatnya aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dari siklus ke
siklus.
2. Meningkatnya prestasi belajar dari siklus ke siklus.
G. Jadwal Kegiatan
16
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam rentang waktu
4 bulan sesuai dengan jadwal berikut:
DAFTAR PUSTAKA
17
Clara Ika Sari Budhayanti, dkk, 2008.Pemecahan Masalah Matematika,Dirjen
Dikti Departemen Pendidikan Nasional
LAMPIRAN 1 :
18
Nama :………………………………
Kelas :………………………………
Mata Pelajaran:………………………………
Materi :………………………………
Siklus :………………………………
Kriteria penilaian aktivitas siswa pada pembelajaran dilihat dari skor yang
di peroleh siswa.
Pugung, 2010
Observer,
LAMPIRAN 2 :
19
Mata Pelajaran : Matematika
Materi :
Pertemuan ke / Siklus ke :
Kelas / Semester : VI / 2
20
Saran / Pendapat Observer
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Pugung, ………………..2010
Observer
21