Professional Documents
Culture Documents
PROYEK AKHIR
Oleh :
NIM/Bp : 76564/2006
2010
... alhamdulillahhirabbilalamiin…
… syukur Kehadirat Allah SWT, for all the thing you’ve given to me…
Allah SWT menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang dianugrahi hikmah, ia benar-
benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (Q.S Al-Baqarah : 269)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (sesuatu
urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepadda Allah kamu
berharap. (Q.S Al-Insyirah ayat 5-8)
Ayah (Fachruddin ) dan Ibu (Yuntati ), takkan pernah terbatas dan terukur rasa terima kasihku
kepada Ayah dan Ibu yang selau memberikan doa, semangat, dan didikan yang begitu berguna untuk
anakmu tersayang. Mungkin karena itu semua kebahagiaan ini takkan pernah aku capai.
Terimalah karya kecilku ini yang kupesembahkan sebagai ungkapan terima kasihku kepada Ayah
dan Ibu tercinta.
Special Thanks to Bapak Mukhlidi Muskhir selaku Penasehat Akademis, yang telah banyak
memberi nasehat dan bimbingan selama 4 tahun ini, dan kepada pak Risfendra yang telah
membimbing penulis dalam pembuatan Proyek Akhir ini. Terima kasih juga kepada Bapak
Aswardi, Bapak Oriza, Bapak Azwir, Bapak Hansi, Ibuk Irma, Bapak Ujang, Bang
Habib, Bapak Dalfi, Bapak Armen, Bapak Jek, Bapak Rizki dan seluruh staf pengajar,
tenisi labor dan administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
iv
Thanks to Elo 06 NR….. inyiak (@yuri) langsuang selah toga merah nyiak, The Master of
ngarang indah (@hengki) thanks atas bantuan abstraknyo ki.., pasiak (@ariel) bagi-bagi lah ilmu tu
nak…., pak uo (@afdal) thanks las listriknyo…, bolot 1 (@erick) masuakan lah judul PA tu lai
lot …, jan touring ka touring juo, cikgu (@Uliel) jan lamo-lamo bana pai cikgu ilang adiak cigku
beko…, ajo (@jeky) lamo lai jo….?, bolot 2 (@dodi) gaji partamo tu dod, jan lupo…., ibuk negara
(@rika), mpuang(@niken), komandan (@trisno), @yayan.
Thanks to Elo 06 S1 & D3, R & NR…. @toni D3, @ucup, @ca ill, @win, @amaik,
@sofwan, @waldi, @dani, @angga, thanks laptopnyo ga…, manager PLTS (@parulian),
@mila , @oca, @mona, @yenti, @mega, @iin, @yomi, @dahlan, dan seluh teman Elo yang tidak
mungkin disebutkan namannya satu per satu.
Thanks to Gaza Robotik Team, cimenk (@meki) thanks rangkaian infra merahnyo menk,
@arif, capek sehat yo rif, @asep, @jojo dan angota baru Gaza robotik team.
Thanks to seluruh Civitas Elektro 03, 04, 05, 07, 08, 09,
dan juga seluruh teman-
teman-teman di dunia maya (FB,
Best Regard
Muharmy Kurniawan
76564/2006
v
ABSTRAK
Muharmy Kurniawan (2006-76564), Perancangan Perangkat Lunak Prototype
Alat Pengangkat Sampah Dari Sungai Berbasis PLC.
vi
KATA PENGANTAR
ا
اام
Assalamualaikum Wr,Wb.
Segala puji dan syukur penulis aturkan kepada ALLAH SWT yang telah
menyelesaikan Proyek Akhir ini. Kemudian salawat dan salam penulis kirimkan
bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan semuanya
vii
6. Bapak Risfendra S.Pd, M.T selaku Dosen Pembimbing pada Proyek Akhir
ini.
7. Bapak Mukhlidi Muskhir, S.Pd, M.Kom dan Hansi Effendi S.T, M.Kom
8. Seluruh Staf pengajar pada Jurusan Teknik Elektro beserta Teknisi Labor,
mahasiswa Elektro angkatan 2005, 2007, dan 2008, 2009 baik reguler
10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Proyek Akhir
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk
Semoga Proyek Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan bernilai
ibadah disisi Allah SWT, dan akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTAK ...………………………………………………………………….. vi
ix
A. Prinsip Kerja Alat ………………………………………… 29
1. Pengoperasian Secara Otomatis ………………………. 30
2. Pengoperasian Secara Semi Otomatis ………………… 30
3. Pengoperasian Secara Manual ………………………… 30
B. Langkah – Langkah Perancangan ……………………….... 31
C. Sistem operasional (flowchart) prototype alat pengangkat
sampah dari sungai ……………………………………….. 34
A. Kesimpulan ……………………………………………... 46
B. Saran ……………………………………………………. 46
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Simbol-simbol flowchart ………………………………………….. 28
Tabel 2. Alokasi I/O prototype alat pengangkat sampah dari sungai ………. 32
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Blok diagram PLC ……………………………………………….. 6
xii
Gambar 25. Tampilan window program SYSWIN …………………………….. 23
Gambar 27. a. Dialog box pengaturan komunikasi antara PC dengan PLC ….. 26
Gambar 32. Flowchart Sensor base, Time base dan pengaktifan konveyor ….. 35
Gambar 34. Ladder diagram untuk melakukan pengaturan posisi start komponen
pengangkat ……………………………………………………….. 38
Gambar 35. Ladder diagram untuk melakukan pengaturan posisi start komponen
pembersih ………………………………………………………… 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram alir program alat pengangkat sampah dari sungai …….. 48
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal juga dengan negara kepulauan dengan jumlah 17.504 buah
yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun lokal. Berdasarkan data
yang diperoleh dari situs http://www.detikfinance.com jumlah turis asing yang datang
Namun beberapa bulan belakangan ini jumlah turis asing yang datang ke
Indonesia cenderung menurun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, selain krisis
ekonomi global masalah sampah juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
sungai (Antara news, 5 Mei 2009), dapat dibayangkan jika total penduduk Indonesia
adalah 238 juta jiwa maka sekitar 23,8 juta jiwa yang membuang sampah ke sungai
yang akan bermuara kelaut dan tentunya sampah tersebut akan menumpuk di tepi
pantai.
Adipura, pembersihan sampah dari sungai masih dilakukan secara manual, seperti
daerah Purus (Danau Cimpago). Peralatan pengangkat sampah ini adalah hadiah dari
1
2
Adipura.
Peralatan ini dipasang agar sampah tidak masuk ke danau Cimpago, peralatan
ini mempunyai dua komponen utama yaitu; jeruji penahan yang berfungsi untuk
menahan sampah yang akan masuk dan dua buah garu pengangkat yang akan
Namun peralatan ini kurang efektif, terbukti masih banyaknya sampah yang
masuk kedanau Cimpago. Hal ini dimungkinkan karena pada saat hujan sampah
yang mengalir disungai tersebut akan meningkat. Sehingga sampah akan menumpuk
pada jeruji penahan, sampah yang sudah menumpuk banyak kemudian diangkat dan
setelah itu peralatan tersebut dinonaktifkan. Yaitu dengan cara, garu penahan
sampah diangkat dari sungai sehingga sampah tersebut dapat mengalir dengan bebas
Selain berasal dari sampah masyarakat, sampah disekitar danau cimpago juga
berasal dari pembuangan limbah rumah tangga atau home industry yang berada di
sekitar aliran sungai, Masalah sampah memang menjadi semacam “gunung es” yang
Walaupun begitu alat pengangkat sampah dari sungai ini sudah tergolong
perlatan canggih yang menggunakan dua sistem operasi yaitu, secara manual dan
mengangkat pada posisi yang telah ditentukan, setelah mengangkat sampah dari
sungai pada satu posisi garu pengangkat akan bergeser keposisi berikutnya,
penentuan posisi garu ini menggunakan sensor proximity yang ditempatkan dengan
dapat dioperasikan secara bebas dalam artian, garu pengangkat bergeser tidak
berdasarkan pada penempatan sensor proximity dan digerakan secara terpisah antara
garu pengangkat yang satu dengan yang lainnya sehingga pengangkatan sampah
lebih maksimal.
Namun proses penggangkatan sampah ini, baik secara manual atau otomatis
hanya berdasarkan pada penglihatan atau pantauan dari operator lapangan apakah
jumlah sampah yang telah menumpuk pada jeruji penahan sudah banyak, dan
B. Batasan Masalah
permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan proyek akhir. Batasan masalah
2. Mefungsikan 3 sistem operasi yaitu otomatis, semi otomatis, dan manual pada
1. Tujuan
berbasis PLC.
2. Manfaat
BAB II
LANDASAN TEORI
khusus yang digunakan untuk mengontrol mesin dan proses. Alat ini yang dirancang
Controller (PLC) merupakan salah satu peralatan yang memanfaatkan teknologi digital,
karena PLC melakukan proses kerjanya dengan cara – cara atau aturan digital.
Disamping itu, struktur karakteristik dan cara kerjanya mirip dengan saklar yang
menerapkan sistem digital, dengan dua keadaan yaitu on (‘1’) dan off (‘0’) atau dalam
sistem digital dikenal dengan high (‘1’) jika dalam keadaan terhubung dan low (‘0’)
Selain karakteristik dari PLC yang menerapkan aturan – aturan digital, beberapa
• Beberpa jenis PLC dilengkapi dengan modul – modul untuk tujuan kontrol
kontiniu, misalnya modul ADC/DAC, PID, modul Fuzzy, dan lain – lain.
5
6
Secara umum PLC terdiri dari beberapa bagian yaitu; Central Processing Unit
yang digunakan PLC ini dapat dikategorikan berdasarkan panjang atau ukuran
jumlah bit dan register – register prosesor tersebut. Ukuran standar jumlah bit
yang umum adalah 8, 16, dan 32 bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit,
semakin cepat proses yang terjadi pada PLC terrsebut. Adapun jenis
j
7
input/output yang dimiliki, PLC dibagi menjadi atas lima kelompok besar yaitu:
a. PLC Mikro : PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/output pada
b. PLC Small : PLC dapat dikategorikan Small jika jumlah input/output pada
d. PLC Large : PLC dapat dikategorikan large jika jumlah input/output pada
e. PLC Very Large : PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input/output
input dan output seperti; sensor, limit switch, solenoid dan sebagainya. Beberapa
vendor PLC merancang I/O pada PLC sesuai dengan jenis input atau output yang
dilayaninya.
3. Power Supply
Power supply adalah bagian terpadu dari sebuah PLC dan biasanya
menjadi satu dengan peralatan utama. Tegangan utam diubah menjadi tegangan
4. Programming Device
dan menginputkan program kedalam prosesor PLC. Jenis media pemograman ini
menggunakan operator – operator Boolean (AND, OR, dan NOT) atau lebih
digunakan untuk pengeditan program saja, mengingat jumlah anak tangga pada
diagram ladder yang akan diprogram relatif besar. Sedangkan pemograman PLC
menggunakan PC program yang dipakai adalah Ladder Diagram dan dapat juga
Pada dasarnya, operasi PLC ini relatif sederhana, peralatan luar dikoneksikan
dengan modul input/output PLC yang tersedia. Peralatan ini dapat berupa sensor –
saensor analog, push button, limit switch, motor starter, solenoid, lampu dan lain
sebagainya. Selama prosesnya, CPU melakukan tiga operasi utama: (1) membaca
data masukan dari perangkat luar via modul input, (2) mengeksekusi program
kontrol yang tersimpan di memory PLC, (3) meng-update atau memperbaharui data
10
pada modul output. Ketiga proses tersebut dinamakan scanning, terlihat pada
Gambar 5.
Setiap akhir proses scan, prosesor akan mengeluarkan sinyal yang dinamakan
sinyal End-Of-Scan (EOS). Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kali
scan ini dinamakan waktu scan (scan time). Waktu scan adalah waktu total yang
input/outputnya. Waktu scan ini secara umum dipengaruhi oleh 2 faktor utama : (1)
jumlah memori yang diperlukan oleh program PLC (jumlah anak tangga pada
diagram ladder), dan (2) jenis instruksi yang digunakan dalam program. Waktu yang
dibutuhkan untuk satu kali scan dapat bervariasi antara beberapa milidetik sampai
Jika sebuah sinyal input (pulsa) dalam selang waktu yang sangat cepat
terjadi sesaat setelah proses baca input (seperti terlihat pada Gambar. 7) maka
prosesor tidak dapat menanggapi input tersebut. Untuk mengatasi hal ini,
C. Pemograman PLC
1. Statement List
2. Ladder Diagram
kontrol diskret yang input/outputnya memiliki dua kondisi on atau off, seperti
Pemograman berbasis aliran data secara grafis. Banyak digunakan untuk tujuan
data analog.
13
langkah rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan kendaraan, batch control,
dan sebagainya.
5. Struktur Test
statement – statement yang umum dijumpai pada bahasa level tinggi (high level
matematis yang kompleks, pemrosesan tabel dan data, serta fungsi – fungsi
Seperti semua peralatan digital, PLC bekerja dengan prinsip bilangan biner.
Dimana bekerja dalam dua keadaan, seperti : “high” atau “low”, “on” atau “off”,
“betul” atau “salah”, dan “1” atau “0”. Kondisi seperti ini biasa digunakan pada
gerbang logika seperti gerbang AND, OR, NAND, NOT, NOR, XOR dan XNOR
• Gerbang AND
Gerbang AND adalah suatu gerbang yang sekurang – kurangnya mempunyai dua
input atau lebih dan hanya satu buah output. Output akan benilai (logika) “1” jika
• Gerbang OR
Gerbang OR seperti halnya gerbang AND yang memiliki dua input atau lebih
dan hanya memiliki satu output, namun output ini akan bernilai “1” jika salah
satu atau semua inputnya bernilai “1” dan output akan bernilai “0” jika semua
• Gerbang NAND
Gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND, gerbang ini akan
mengeluarkan logika “1” jika salah satu atau kedua inputnya bernilai “0” dan
• Gerbang NOT
Gerbang NOT adalah gerbang lokika yang hanya memiliki satu input dan satu
output, dimana nilai output adalah kebalikan dari nilai input. Jika nilai input “0”
• Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR. Gerbang logika NORakan
mengeluarkan logika “1” jika semua inputnya bernilai “0”, sedangkan jika salah
satu atau kedua inputnya bernilai “1” maka output akan bernilai “0”.
• Gerbang XOR
Gerbang XOR merupakan gerbang logika yang nilai outputnya akan bernilai “1”
jika nilai inputnya berbeda dan sebaliknya output akan bernilai “0” jika nilai
• Gerbang XNOR
Gerbang XNOR merupakan kebalikan dari gerbang XOR, dimana output akan
bernilai “1” jika nilai inputnya sama, dan output akan bernilai “0” jika logika
Sequential function chart, dan Struktur test), tetapi secara de facto sampai saat ini
yang sangat luas penggunaanya terutama di industri adalah diagram ladder, karena
instruksi – instruksi yang digunakan sangat mudah dipahami oleh teknisi pabrik yang
umumnya telah lebih dahulu familiar dengan jenis diagram ladder elektromekanis,
1. Instruksi input
Merupakan instruksi input dimana pada saat input (saklar) aktif maka
instruksi ini dalam keadaan Normally Closed (NC), sedangkan jika input
(saklar) tidak aktif maka instruksi ini akan kembali dalam keadaan Normally
Open (NO).
Simbolnya adalah :
Merupakan instruksi input dimana pada saat input (saklar) aktif maka
instruksi ini dalam keadaan Normally Open (NO), sedangkan pada saat input
(saklar) tidak aktif maka instruksi ini dalam keadaan Nolmally Closed (NC).
Simbolnya adalah :
2. Instruksi output
output ini akan aktif jika inputnya berlogika 1 dan instruksi output akan mati
Simbolnya adalah :
Simbolnya adalah :
Simbolnya adalah :
Kedua output ini berhubungan. Pada prinsipnya jika input dari ouput
latch berlogika 1 maka ouput latch akan aktif. Jika inputnya kembali
berlogika 0 maka output latch masih tetap aktif. Ouput latch akan off jika
3. Instruksi Timer
a. Timer ON (TON)
Simbolnya adalah :
Simbolnya adalah ;
4. Instruksi Counter
a. Counter Up (CTU)
Simbolnya adalah :
Simbolnya adalah :
Sistem yang terotomasi bisa berupa sebuah mesin atau suatu proses yang
kemudian disebut sebagai sistem kontrol. Fungsi dari sistem kontrol ini secara
relai, starter magnet begitu juga dengan instrumen lain yang bisa menghasilkan
suara atau cahaya (lampu) dan lain sebagainya. setelah menentukan kebutuhan
Dalam hal ini pembuatan program bisa digunakan terminal konsol yang
6. Running program
tersimpan pada PLC. Jika program hasil eksekusi tidak bekerja sebagaimana
Menentukan
keperluan
Sistem kontrol Hubungkan semua
yang diinginkan Peralatan Input
dan
Output ke PLC
Gambar sistem
Umum dari
Sistem kontrol
Periksa semua
Sambungan Input
dan Output
Daftarkan semua peralatan
Input dan
Output ke I/O PLC yang
Bersangkutan
Test Program
Perbaiki Program
Ya Dijalankan
Terjemahkan
Flowchart ke
Diagram Ladder
Apakah
Tidak
Program OK ?
Memprogram Diagram
yang telah dirancang ke Ya
PLC
Simpan program
Dalam eprom, dll
Simulasikan
Perbaiki Program Program dan
Periksa Software
Semua diagram di
Dokumen secara
sistematik
Apakah
Tidak
Program OK ?
End
yang telah diperuntukan untuk setiap PLC, salah satunya adalah Syswin yang
menggunakan Syswin.
1. Lakukan pemanggilan program Syswin dengan cara Start > All Program >
2. Kemudian pilih file > New Project, sehingga akan muncul kotak dialog seperti
Gambar 26a. Lakukan pengaturan sesuai dengan PLC yang akan digunakan.
a. b.
Gambar 26. a. Dialog box project setup Syswin
b. Drawing tool Syswin
untuk memindahkan program yang telah jadi ke dalam PLC. Alat yang
komunikasi serial antara PC dengan PLC (Gambar 27a) dengan cara Project >
Communication. Pilih port serial yang akan digunakan, kemudian klik tombol
Test PLC. Jika port yang dipilih telah sesuai Status akan bertuliskan connect.
4. Beberapa perintah program yang penting dan perlu dipahami pada saat PLC
a. Connect
dengan PLC.
b. Upload Program
Merupakan perintah untuk melihat isi program yang sudah ada dalam PLC.
c. Download Program
PLC.
d. Mode
Dalam perintah Mode ini terdapat 3 pilihan kerja bagi PLC yaitu:
• MONITOR
pada saat bekerja. Pada mode ini diagram ladder yang telah dibuat dapat
• RUN
ditransfer ke dalam PLC. Pada mode ini program yang telah di eksekusi
• STOP/PRG
5. Kemudian lakukan pentransferan ladder diagram yang telah dibuat, dengan cara
pilih tab pilih Online > Download program to PLC. Setelah proses selesai pilih
a. b.
Gambar 27. a. Dialog box pengaturan komunikasi antara PC dengan PLC
b. Dialog box PLC mode
6. Agar program yang tersimpan pada memori PLC dapat langsung dijalankan saat
PLC diaktifkan kembali lakukan pengaturan pada PLC setup, dengan cara pilih
tab project > PLC Setup. Setelah muncul dialog box PLC setup (Gambar 28)
pada combo box View pilih Startup Processing, kemudian akan muncul beberapa
pilihan radio group, yang masing-masing memiliki beberapa radio button. Pada
radio group Startup Mode, pilih radio button yang bertuliskan RUN. Dengan
begitu PLC akan lang sung dalam mode RUN saat dinyalakan.
27
alur dari suatu program yang akan diterjemahkan ke salah satu bahasa programan”.
Diagram alir dapat menunjukan secara jelas perintah pengendalian algoritma dan
dua dimensi berupa simbol-simbol. Kegunaan flowchart sama seperti algoritma yang
menuliskan alur program tetapi dalam bentuk simbol sedangkan algoritma dalam
bentuk gambar. Berikut dapat dilihat pada Tabel 1 simbol-simbol diagram alir
beserta fungsinya:
28
BAB III
Pada bab ini akan dibahas tentang prinsip kerja alat, langkah – langkah
perancangan software alat pengangkat sampah dari sungai. Untuk penggunaan PLC
sendiri digunakan PLC tipe CPM2A-30CDR, PLC jenis ini memiliki 18 input dan 12
adalah 15 input dan 6 output. Sedangkan programming device yang akan gunakan
adalah personal computer (PC) dengan bahasa pemograman yang digunakan untuk
pada alat pengangkat sampah dari sungai ini menggunakan tiga metode yaitu
otomatis, semi otomatis, dan manual. Masing – masing metode ini memiliki fungsi
atau kegunaan yang berbeda – beda, pada saat start alat ini akan mengatur posisi
pembersih pengangkat apakah sudah dalam posisi start. Posisi start masing-masing
sensor dapat dilihat pada Gambar 30. Posisi start untuk komponen pengangkat
adalah pada LS1 sedangkan posisi start untuk komponen pembersih adalah LS3,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Setelah masing – masing komponen
29
30
Pada metode ini pengoperasian alat berdasarkan sensor atau pewaktu yang
berada pada alat tersebut, dimana jika sampah yang menumpuk pada komponen
sebelumnya telah ditentukan tercapai, belt conveyor akan aktif dan kemudian
Metode ini digunakan jika sensor pendeteksi ketinggian sampah pada air
tidak berfungsi dengan baik, yang mana memerlukan bantuan manusia untuk
menekan tombol pada panel kontrol alat tersebut. Kemudian alat akan berjalan
komponen – komponen pada alat dapat dioperasikan secara tersendiri pada panel
pengangkat.
31
Gambar 29. Blok diagram sistem alat pengangkat sampah dari sungai
dengan menentukan prinsip kerja dari alat, pembuatan diagram alir (flowchart)
berdasarkan prinsip kerja alat, pembuatan tabel alokasi I/O (Tabel 2), membuat
simulasi program PLC dengan PLC simulator, pengujian program yang telah dibuat
dengan menggunakan trainer PLC, dan jika program telah sesuai dengan prinsip
kerja alat program dapat langsung didownload ke dalam PLC dari alat tersebut.
32
berbasis PLC
Saat alat mulai diaktifkan lakukan pemilihan mode opersi, jika operasi yang
dan komponen pembersih difungsikan dari panel kontrol. Namun jika mode
operasi yang dipilih adalah otomatis komponen pengangkat dan pembesih akan
2. Atur posisi
Saat alat mulai dijalankan ada kalanya posisi alat belum sesuai, limit
switch 1 dan 3 digunakan sebagai posisi start dari alat tersebut. Jika masing –
masing komponen telah menyentuh limit switch 1 dan 3 alat baru dapat bekerja
Kedua sistem ini digunakan sebagai input pada pengoperasian alat, dimana
sensor base adalah input berdasarkan ketinggian tumpukan sampah di air pada
timer internal pada PLC. Kedua sistem ini dapat diorasikan jika semua
Gambar 32. Flowchart Sensor base, Time base dan pengaktifan konveyor
4. Konveyor aktif
Konveyor akan aktif jika timer mencapai waktu yang telah ditentukan atau
mengangkat sampah yang telah menumpuk sampai batas ketinggian yang telah
ditentukan, begitu limit switch 2 tertekan timer akan menunda waktu agar
Setelah delay waktu tercapai komponen pembersih akan aktif dan bergerak
sampah – sampah yang tertinggal pada komponen pengangkat. Untuk lebih jelas
flowchart dari prototype alat pengangkat sampah dari sungai berbasis PLC dapat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian
Setelah pembuatan alat selesai, alat yang dirancang diuji baik dari segi
hardware maupun software. Tujuan pengujian ini untuk mengetahui sejauh mana
diinginkan.
Pengujian dengan memberikan sinya input pada PLC yang masih dalam mode
STOP, dengan pengaktuasikan sensor dan saklar pada panel. Hasil aktuasi ini dapat
dilihat pada indikator inpul PLC yang akan menyala jika dibei logika 1. Setelah
aktuasi input selesai dan telah sesuai dengan pengalamat pada PLC, PLC kemudian di
RUN-kan. Dan dilakukan pemilihan mode pada alat apakah mode otomatis atau
manual, jika mode otomatis peralatan akan bergerak berdasarkan sensor-sensor yang
terdapat pada alat, namun jika mode manual peralatan difungsikan semuanya dari
panel kontrol.
B. Pembahasan Program
Program yang dibuat disesuaikan dengan flow chart yang telah dirancang
sebelumnya. Dimulai dengan pengaturan posisi alat pada saat start, dimana posisi
Penentu posisi ini sendiri menggunakan limit switch, untuk posisi start komponen
37
38
pembersih adalah limit switch 3. Pengaturan posisi ini hanya dilakuakn jika mode
yang dipilih adalah Auto, namun pada mode Manual program pengaturan posisi start
ini tidak berfungsi. Diagram ladder untuk melakukan pengaturan posisi start dapat
dilihat pada Gambar 34 dan 35, dimana internal relay dengan alamat 020.01 yang
berperan untuk melakukan pengaturan posisi start untuk komponen pengangkat dan
pembersih.
Gambar 34. Ladder diagram untuk melakukan pengaturan posisi start komponen
pengangkat
Gambar 35. Ladder diagram untuk melakukan pengaturan posisi start komponen
pembersih
Setelah komponen pengangkat dan pembersih berada dalam posisi start, timer
(TIM0000) akan mulai bejalan. Timer disini digunakan sebagai durasi waktu
pengangkatan sampah, selain durasi pada alat ditambakan sebuah sensor yang
befungsi jika sampah sudah menumpuk namun durasi pengangkatan belum tercapai.
Diagram ladder untuk pengturan time base dan sensor base dapat dilihat pada
Gambar 36, dimana pewaktu dan sensor hanya akan aktif jika LS1 dan LS3
berlogika 1
39
Pewaktu (TIM000) dan internal relay pada sensor (020.00) kemudian di-OR-
kan (dapat dilihat pada lampiran 2 pada network ke 3) . Sehingga, jika salah satu
time-base atau sensor-base aktif, maka konveyor akan lansung aktif. Setelah
beberapa 5 detik komponen pengangkat akan mulai aktif dan mengangkat sampah
yang telah menumpuk. Tujuan dari diaktifkannya konveyor terlebih dahulu ialah
agar motor penggerak konveyor tidak terbebani oleh sampah yang telah menumpuk
switch 2 komponen pengangkat akan non aktif dan sebaliknya komponen pembersih
pengangkat dan pembersih keposisi start (Gambar 34 dan 35), dan akan tetap seperti
itu seterusnya (loop). Sedangkan untuk manual semua fungsi masing – masing
komponen dapat dikontrol dari panel yang mana switch Manual berada pada alamat
000.04 sedang Auto berada pada alamat 000.03. Sedangkan tombol semi otomatis
(000.02) digunakan jika sensor tidak berfunsi sedangkan sampah yang menumpuk
sudah terlalu banyak dan waktu pengangkatan masih terlalu lama, tombol semi
1. Pengujian otomatis
Pada pengujian otomatis toggle switch pada posisi Auto (Auto = 1, Manual = 0).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada mode otomatis alat akan
switch 3 (LS3=1), jika kedua sensor (LS1 dan LS3) masih berlogika 0 koponen
pengangkat akan terus bergerak turun sampai menyentuh LS1. Begitu juga
LS3. Jika komponen pengangkat telah berada pada posisi start timer 0000
(Gambar 36) akan mulai mengitung selama 30 detik, setelah tiner 0000 mencapai
30 detik atau sensor batas ketinggian sampah tersentuh (logika 1) maka konveyor
akan aktif (logika 1) terlebih dahulu, setelah 5 detik diikuti dengan naiknya
pada batas pembersihan yaitu pada limit switcht 4 (LS4). Saat LS4 berlogika 1
motor konveyor akan non aktif dan diikuti dengan kembalinya komponen
pembersih dan pengangkat keposisi start. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.
42
Pada pengujian semi otomatis toggle switch pada posisi Auto dan Pb semi auto
ditekan (Auto = 1, Manual = 0). Setelah LS1 dan LS3 berlogika 1 ( posisi start)
Pb semi auto ditekan sebelum timer 0000 menghitung 30 detik, sehingga akan
beroperasi seperti pada mode otomatis. Hasil pengujannya dapat dilihat pada
Tabel 4.
43
3. Pengujian manual
Pada pengujian manual toggle switch pada posisi Manual (Auto=0, Manual=1).
tidak bergerak melebihi batas yang telah ditentukan. Hasil pengujian ini dapat
Input Output
Sw Sw
Pb Pengangkat Pembersih
LS1 LS2 LS3 LS4 Pengangkat Pembersih Konveyor
Konveyor
Up Down Up Down Up Down Up Down
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
posisi start.
pembersih up (0100.04)
Solusi :
penggunaan kabel USB to RS232 biasanya port yang digunakan adalah port 4.
Atau port USB to RS232 yang digunakan dapat dilihat pada Device Manager
pada PC (Start > Control Panel > System > Hardware > Device Manager)
2. Jika port yang digunakan telah sesuai namun PLC tidak dapat bekomunikasi
juga, gunakan kabel serial standar yang terhubung dengan konektor RS232 pada
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
prototype alat pengangkat sampah dari sungai berbasis PLC maka dapat diambil
1. Total waktu yang diperlukan untuk sekali proses pengangkatan sampah adalah 4
2. Berdasarkan tiga proses pengujian, otomatis, semi otomatis dan manual. Program
3. Dengan jumlah I/O 15 input dan 6 output, dapat digunakan PLC tipe CPM2A-
B. Saran
alat ini agar diagram ladder yang digunakan dapat disempurnakan, dan diharapkan
pengontrolan alat tersebut tidak hanya dilakukan di panel kontrol saja namun dapat
48
47
DAFTAR PUSTAKA
Juwana, Mokhamad Unggul. 2006. Sistem Kontrol Proses dan PLC. (ed) kelas-
Jenis Festo Pada Jet Pulse Filter (JFP) Dan Program Cleaning Device. Laporan
Padang.
MC Graw Hill.
Rasyid, Bujang & Rusdi 2008. Industrial Automation. Disajikan dalam seminar
Rasyid, Mardi. 2000. Pedoman Pembuatan Karya Ilmiah Skripsi/Tugas Akhir dan