You are on page 1of 11

B.

VAGINA

1. Pengertian

Vagina adalah saluran sepanjang 7,5-10 cm; ujung atasnya berhubungan

dengan serviks (leher rahim/bagian terendah dari rahim), sedangkan ujung

bawahnya berhubungan dengan vulva.

Dinding vagina dilapisi oleh epitelium yang terbentuk dari sel-sel skuamosa.

di bawah epitelium terdapat jaringan ikat, otot involunter, kelenjar getah

bening dan persarafan. Dinding vagina memiliki banyak lipatan yang

membantu agar vagina tetap terbuka selama hubungan seksual atau proses

persalinan berlangsung.

a. Tumor Jinak Vagina

1) Tumor Kistik

Tumor-tumor di vagina pada umumnya mempunyai sifat yang sama

dengan yang didapatkan pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya

dibedakan dari vaginitis emfisematosa. Dapat juga kista saluran muller

terjadi di dekat serviks biasanya soliter akan tetapi dapat mulitipel. Kista

ini dapat dilapisi epitel seperti endoserviks, berisi cairan musin

2) Tumor Solid

Pada umumnya juga mempunyai sifat yang sama pada urethra dan

yang terdapat pada vulva, kecuali granuloma, tumor miksoid serta

adenosis vagina.

Granuloma bukan neoplasma yang sebenarnya. Jaringan merupakan

granulasi yang berbatas-batas, seringkali berbentuk polip terutama terjadi

pada bekas operasi kolporafi dan histerektomi total dan dapat bertahan

sampai bertahun-tahun.
Tumor miksoid vagina mempunyai konsistensi lunak seperti kista

berisi jaringan miksomatosa, jaringan pengikat dan jaringan lemak

seperti yang biasa terdapat pada daerah glutea, fossa iskhiorektales, serta

apabila terdapat di vaginaberada pada daerah parakolpos. Kadang-kadang

kambuh kembali dan dapat juga menjadi ganas

Adenosis vagina berasal dari sisa saluran paramesonefridikus Muller

berupa tumor jinak vagina, terutam terletak dekat serviks uteri, terdiri

dari epitel torakyang mengeluarkan mucus. Di tempat itu mukosa vagina

tampak merahdan granular / berbintik. Adenosis vagina ini dapat

disebabkan karena pemberian dietilstilbestrol atau hormone estrogen

sintesis lain, diberikan pada ibu penderita waktu hamil muda (Sindrom

D.E.S). tumor ini dapat menjadi adenokarsinoma (clear cell

adenocarcinoma). Diagnosis ditegakkan dengan kolposkopi yang terlihat

sebagai ulserasi kemudian dilanjutkan dengan biopsy dan pemeriksaan

histopatologi.

b. Tumor Ganas Vagina

Tumor ganas pada vagina disebut juga kanker vagina. Di RSCM Jakarta

sebanyak 0,3 % dari semua tumor ganas ginekologik pada kelompok umur

45-73 tahun. Di RS dr. Sardjito Yogyakarta sebanyak 0,6 % dari semua

keganasan ginekologik pada kelompok umur 50 – 70 tahun. Kanker vagina

jarang terjadi, biasanya diderita oleh wanita berumur 50 tahun ke atas.

Insidensi kurang dari 1 kasus baru per 100.000 populasi wanita setahun.
2. Jenis Ada beberapa jenis kanker vagina:

a. Karsinoma sel skuamosa (85-90%)

Berasal dari lapisan epitelium vagina. lebih banyak ditemukan di vagina

bagian atas. Karsinoma skuamosa biasanya ditemukan pada wanita berusia

60-80 tahun. Karsinoma verukosa adalah sejenis karsinoma sel skuamosa

yang tumbuhnya lambat. Karsinoma ini tumbuh ke arah rongga vagina dan

tampak seperti kutil atau bunga kol.

Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini berkembang

selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada vagina yang disebut

neoplasi intraepitel vagina (NIVA). Biasanya lesi muncul pada 1/3 bagian

proksimal dinding belakang vagina, yang kemudian akan melibatkan septum

rektovaginal. Tumor mulai sebagai lesi ulseratif dengan tepi induratif yang mudah

berdarah pada sentuhan.

b. Adenokarsinoma (5-10%)

Adenokarsinoma paling sering terjadi pada wanita berusia 12-30 tahun.

c. Melanoma maligna (2-3%)

Berasal dari sel-sel penghasil pigmen, lebih banyak ditemukan di vagina

bagian bawah.

d. Sarkoma (2-3%)

Kanker ini tumbuh jauh di dalam dinding vagina, bukan pada epitelium.

Ada beberapa jenis sarkoma, yang paling sering ditemukan adalah

leiomiosarkoma, yang menyerang wanita berusia 50 tahun ke atas.

Rabdomiosarkoma adalah kanker pada masa kanak-kanak, biasanya

terjadi sebelum usia 3 tahun. sel-selnya mirip dengan sel otot volunter, yang
merupakan suatu jaringan yang dalam keadaan normal tidak ditemukan pada

dinding vagina.

Karsinoma sel skuamosa tidak tumbuh secara tiba-tiba, kanker ini

berkembang selama bertahun-tahun dari suatu perubahan prekanker pada

vagina yang disebut neoplasi intraepitel vagina (niva).

3. Etiologi

Sampai saat ini penyebabnya tidak diketahui. Faktor resiko terjadinya

kanker vagina:

a. Usia

Sekitar 50% penderita karsinoma skuamosa adalah wanita berusia 60

tahun keatas. Sebagian besar kasus kanker vagina ditemukan pada wanita

yang berusia 50-70 tahun.

b. DES (dietilstilbestrol)

DES adalah suatu obat hormonal yang banyak digunakan pada tahun

1940-1970 untuk mencegah keguguran pada wanita hamil.

Sebanyak 1 diantar 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES,

menderita adenokarsinoma sel bersih pada vagina maupun serviks. Resiko

tertinggi terjadi jika ibu mengkonsumsi DES pada usia kehamilan 16

minggu.

c. Adenosis vagina

Dalam keadaan normal vagina dilapisi oleh sel gepeng yang disebut sel

skuamosa. Pada sekitar 40% wanita yang telah mengalami menstruasi, pada

vagina bisa ditemukan daerah-daerah tertentu yang dilapisi oleh sel-sel yang

serupa dengan sel-sel yang ditemukan di dalam kelenjar rahim bagian

bawah dan lapisan rahim. Keadaan ini disebut adenosis. Hal tersebut terjadi
pada hampir semua wanita yang terpapar oleh DES selama perkembangan

janin. Adenosis ini kemudian dapat menjadi clearcell adenocarcinoma

(mesonephroid carcinoma).

d. Tumor ganas juga dapat tumbuh di vagina sesudah tindakan histerketomi

pada kasus tumor ganas ovarium dan uterus.

e. Infeksi HPV (human papiloma virus).

HPV adalah virus penyebab kutil kelamin yang ditularkan melalui

hubungan seksual.

f. Hubungan seksual pertama pada usia dini

g. Berganti-ganti pasangan

h. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sering berganti-ganti

pasangan

i. Kanker serviks

j.Iritasi vagina

k.Merokok.

4. Gambaran Klinis

a. Kanker vagina menyebabkan kerusakan pada lapisan vagina dan

menyebabkan terbentuknya luka terbuka yang bisa mengalami perdarahan

dan terinfeksi.

b. Dispareunia (merasa sakit saat bersetubuh)

c. Coital bleeding (perdarahan saat coitus)

d. Keluar cairan abnormal dari vagina

e. Flour albus dan foetor (berbau busuk) ditemukan pada tingkat lanjut

f. Jika kanker berukuran besar bisa mempengaruhi fungsi kandung kemih dan
rektum sehingga penderita mengalami urgensi untuk berkemih dan

mengalami nyeri ketika berkemih.

g. Nyeri panggul yang menetap

5. Prosedur Pemeriksaan

a. Kolposkopi (pemeriksaan dinding vagina dengan bantuan kaca pembesar)

dan kolpomikroskopi dapat dilakukan pada klinik yang lebih maju

b. Inspekulo: ditemukan ulkus dengan tepi yang induratif atau pertumbuhan

tumor eksofitik seperti bunga kol (cauliflower) yang mudah berdarah pada

sentuhan

c. Biopsy (pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh jaringan vagina)

Pembagian Tingkat Keganasan (Staging)

Tingkatan pra-maligna

a. NIV ( Neoplasia Intraepitaeal Vagina) : I, II, III (displasia ringan, sedang,

berat)

b. KIS (Karsinoma In Situ) yang berlangsung beberapa tahun dan dapat

dideteksi awal melalui papsmear dan biopsy

c. Leukoplakia pada mukosa vagina dapat dianggap sebagai lesi pra-maligna

Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:

Tingkat Kriteria

0 Karsinoma in situ, karsinoma intra epiteleal, NIVA 3, sel-sel kamker

terbatas pada epithelium vagina dan belum menyebar ke lapisan

vagina lainnya

IA IBKanker telah menyebar ke bawah epithelium tetapi masih terbatas

pada mukosa vagina yaitu lamina propria atau stroma subepitel.

Proses masih terbatas pada dinding vagina


Tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam

dinding sedalam kurang dari 1 milimeter.

Tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding

sedalam lebih dari 1 milimeter

II Proses sudah meluas sampai jaringan para vaginal (jaringan ikat),

tetapi belum mencapai dinding panggul

III Proses telah meluas sampai ke salah satu / kedua dinding panggul

dan / atau telah menyebar ke kelenjar getah bening

Pembagian Tingkat Keganasan (Staging)

Tingkatan pra-maligna

a. NIV ( Neoplasia Intraepitaeal Vagina) : I, II, III (displasia ringan, sedang,

berat)

b. KIS (Karsinoma In Situ) yang berlangsung beberapa tahun dan dapat

dideteksi awal melalui papsmear dan biopsy

c. Leukoplakia pada mukosa vagina dapat dianggap sebagai lesi pra-maligna

Stadium kanker vagina berdasarkan sistem FIGO:

Tingkat Kriteria

0 Karsinoma in situ, karsinoma intra epiteleal, NIVA 3, sel-sel kamker

terbatas pada epithelium vagina dan belum menyebar ke lapisan

vagina lainnya

IBKanker telah menyebar ke bawah epithelium tetapi masih terbatas

pada mukosa vagina yaitu lamina propria atau stroma subepitel.

Proses masih terbatas pada dinding vagina

Tumor berukuran kurang dari 2 cm dan telah tumbuh ke dalam

dinding sedalam kurang dari 1 milimeter.


Tumor lebih besar dari 2 cm dan telah menembus ke dalam dinding

sedalam lebih dari 1 milimeter

II Proses sudah meluas sampai jaringan para vaginal (jaringan ikat),

7. Penanganan

a. Pengobatan untuk keadaan prekanker (NIVA)

Untuk menentukan lokasi NIVA yang pasti, dilakukan pemeriksaan

kolposkopi. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan biopsy.

Pilihan pengobatan untuk NIVA:

1)Bedah laser untuk menguapkan jaringan yang abnormal.

2) LEEP (loop electroexcision procedure) : digunakan kauter panas

untuk membuang lesi pada vagina. Efektif untuk lesi yang kecil.

3)Kemoterapi topikal : digunakan kemoterapi (5FU/fluorouracil) yang

dioleskan langsung ke vagina setiap malam selama 1-2 minggu atau

setiap minggu selama 10 minggu. Obat ini bisa menyebabkan iritasi

vagina dan vulva.

NIVA tingkat rendah seringkali menghilang dengan sendirinya, karena itu

pengobatan biasanya hanya dilakukan pada NIVA tingkat menengah atau

tinggi

b. Pengobatan untuk kanker vagina

1) Pembedahan

a) Bedah laser

b) Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan

sebagian jaringan di sekitarnya. Untuk memperbaiki vagina bisa

dilakukan pencangkokan kulit yang diambil dari bagian tubuh

lainnya.
c) Vaginektomi (pengangkatan vagina). Jika kanker telah

menyebar keluar vagina, dilakukan vaginektomi dan histerektomi

radikal (pengangkatan rahim, ovarium/indung telur dan tuba

falopii/saluran indung telur). Pembedahan tersebut bisa disertai

dengan pengangkatan kelenjar getah bening.

d)Eksenterasi dilakukan jika kanker telah menyebar keluar

vagina dan organ wanita lainnya. Pada pembedahan ini dilakukan

engangkatan kolon bawah, rektum atau kandung kemih (tergantung

lokasi penyebaran tumor) disertai pengangkatan serviks/leher rahim,

rahim dan vagina. Setelah pembedahan ini mungkin perlu dilakukan

pencangkokan kulit dan bedah plastic untuk membuat vagina buatan.

2)Terapi penyinaran

Pada terapi penyinaran digunakan sinar X dosis tinggi atau sinar

berenergi tinggi lainnya untuk membunuh sel-sel kanker dan

memperkecil ukuran tumor. Penyinaran yang berasal dari sebuah mesin

disebut radiasi eksterna, sedangkan penyinaran yang berasal dari sebuah

kapsul/tabung yang mengandung zat radioaktif dan dimasukkan ke dalam

vagina radiasi interna. Radiasi bisa digunakan secara terpisah atau

sesudah pembedahan.

3) Kemoterapi

Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.

Kemoterapi tersedia dalam bentuk pil atau suntikan intravena (melalui

pembuluh darah). Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik karena

obat masuk ke dalam aliran darah dan bergerak ke seluruh tubuh serta

membunuh sel-sel kanker yang berada diluar vagina. Pada kemoterapi


intravagina, obat kemoterapi dimasukkan langsung ke dalam vagina.

c. Pengobatan berdasarkan stadium

1) Pada tingkat klinik 0 dapat dilakukan vaginektomi, elektrokoterisasi,

bedah krio (cryo surgery), penggunaan sitostatika topical atau sinar laser

2) Pada tingkat kilinik I dan II : dilakukan operasi atau penyinaran. Operasi

pada bagian atas vagina dilakukan lebih luas sama dengan operasi

karsinoma serviks uterus. Operasi pada bagian bawah vagina mendekati

operasi karsinoma vulva namun memerlukan pertimbangan eksenterasi

panggul posterior / anterior dengan kolostomi dan / atau ureterostomi

sehubungan dengan letak kandung kemih atau rectum yang sangat dekat

dengan vagina

3) Pada pengobatan embrional rabdomiosarkoma pada anak-anak :

kemoterapi dengan peraturan VAC (Vincristine, Actinomisin-D, dan

Cytoxan / Endoxan
DAFTAR PUSTAKA

Sartrawinata, Sulaiman. 2004. Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

http://nisaulya.blogspot.com/

http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t25948.html

http://ksuheimi.blogspot.com/search?q=TUMOR+JINAK+ALAT+GENITAL

http://ksuheimi.blogspot.com/search?q=TUMOR+GANAS+ALAT+GENITAL

http://medicastore.com/penyakit/890/Kanker_Vulva.html

You might also like