Professional Documents
Culture Documents
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama Mencabut Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 204 Tahun
1997, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka.
Kedua: Mengesahkan Organisasi dan Tata Kerja dan Struktur Organisasi Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga: Mewajibkan kepada seluruh jajaran Gerakan Pramuka khususnya Kwartir Cabang
Gerakan Pramuka, untuk melaksanakan Keputusan ini.
Keempat: Memberikan tenggang waktu selama 1 (satu) tahun, terhitung mulai tanggal
disahkannya Keputusan ini kepada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka, untuk
menyesuaikan dengan isi Keputusan ini.
Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan pembetulansebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
Umum
Kwartir Cabang (Kwarcab) sebagai organisasi yang mewakili Gerakan Pramuka pada tingkat
Kabupaten/Kota, adalah kwartir yang langsung bertanggungjawab atas
pembinaan teknis dan administratif Gugusdepan (Gudep) Gerakan Pramuka.
Mengingat pentingnya fungsi Kwarcab, tuntutan dan perkembangan lingkungan, serta kondisi
geografis masing-masing Kwarcab yang sangat berbeda-beda satu sama lainnya,
maka penyusunan organisasi dan tata kerja Kwarcab perlu dijabarkan dengan
saksama dan jelas, agar dapat diperoleh fleksibilitas penyesuaian tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip pengorganisasiannya..
Dasar
a. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
b. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
c. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 045 Tahun 2003 tentang Pokok-
Pokok Pengorganisasian Gerakan Pramuka.
Tata Urut
Bab I Pendahuluan
Bab II Ketentuan Pokok
Bab III Fungis-fungsi
Bab IV Organisasi
Bab V Tata Kerja
Bab VI Penutup
BAB II
KETENTUAN POKOK
Umum
Dalam pengorganisasian Kwartir Cabang (Kwarcab) diperhatikan ketentuan pokok yang mendasari
penyusunannya, yaitu:
1. Jenjang Organisasi Kwartir Gerakan Pramuka
2. Jenjang Pembinaan Teknis Kepramukaan
3. Penyusunan Struktur Organisasi
4. Rentang Kendali
5. Dana dan Keuangan
6. Pembentukan Kwartir Cabang
Rentang Kendali
Dalam hal pembinaan Gudep, komunikasi tatap muka adalah sangat penting. Rentang kendali efektif
yang mementingkan komunikasi tatap muka, ditentukan oleh jumlah unsur
pembinaan yang harus dicakup dan kondisi komunikasi fisik di daerahnya.
Di Kwarcab yang lingkup tanggungjawabnya mencakup Gudep dalam jumlah besar dan situasi
penyebaran Gudepnya menimbulkan kendala komunikasi fisik, Kwarcab dibantu
oleh Kwarran-Kwarran.
Selain itu, di Kwarcab yang meliputi jumlah Gudep yang besar, dapat diangkat Andalan Cabang
Pembinaan Gudep (Ancab Gudep) yang bertugas khusus membantu Ka Kwarcab
dalam pembinaan Gudep. Rentang kendali seorang Ancab Gudep seyogianya
tidak melebihi 40 Gudep dengan daerah penyebaran yang layak dari segi praktis
dan ekonomis. Fungsi Ancab Gudep dapat dirangkap secara ex-officio oleh Ka
Kwarran.
Pembentukan Kwarcab
Apabila suatu wilayah provinsi berkembang dan terbentuk Kabupaten/Kota baru, maka dibentuk
Kwarcab baru, dengan persyaratan antara lain:
a. mempunyai alamat tetap sebagai kantor,
b. adanya pembina mahir minimal sebanyak 1/4 dari jumlah Gudep di wilayahnya,
c. adanya pelatih minimal sebanyak 5 orang di wilayahnya,
d. adanya Mabicab yang mampu dan bersedia untuk membantu Kwarcab tersebut.
Pembentukan Kwarcab baru serta pengurusnya ditetapkan oleh Musyawarah Cabang yang
diselenggarakan oleh pengurus Kwarcab lama, melalui suatu tim formatur untuk
masa bakti 5 (lima) tahun.
Apabila dalam jangka waktu 2 bulan terhitung sejak terbentuknya Kabupaten/Kota yang baru,
Kwarcab lama belum menyelenggarakan Musyawarah Cabang untuk membentuk
Kwarcab baru, maka pada bulan ke 3, Gudep–gugusdepan dan Kwartir Ranting-
Kwartir Ranting yang ada di wilayah tersebut dapat melaksanakan Musyawarah
Luar Biasa untuk membentuk Kwarcab baru.
Pengurus Kwarcab baru yang terpilih dapat melaksanakan program kerja atau rencana kerja Kwarcab
lama, dan pada masa baktinya menyampaikan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya kepada Musyawarah Cabang.
Penomoran Kode Kwarcab baru diberikan oleh Kwartir Daerah sesuai dengan Sistem Penomoran
Kwatir dan Gudep yang ditetapkan oleh Kwarnas.
Pengurus Kwarcab lama melaporkan terbentuknya Kwarcab baru kepada Kwartir Daerah dengan
tembusan kepada Kwartir Nasional. Terbentuknya Kwarcab baru, diratifikasi
dalam Musyawarah Daerah (Musda) berikutnya..
BAB III
FUNGSI-FUNGSI
Fungsi-fungsi Utama
Fungsi-fungsi utama Kwarcab adalah sebagai berikut:
a. Penggerak dan tumpuan kegiatan kepramukaan, dalam arti memimpin dan membina kegiatan
Gerakan Pramuka di wilayah Kabupaten/Kota; serta menyeleng-garakan pengendalian
operasional terhadap kegiatan kepramukaan dan pelatihan orang dewasa dalam wilayahnya.
b. Pembina Gudep dalam wilayahnya, dalam arti mendorong dan memberi kemudahan
pembentukan Gudep, dengan tetap menjaga agar Gudep-terorganisasi dengan benar sesuai
ketentuan.
c. Pembina Anggota Dewasa dalam wilayahnya, khususnya pelatih dan pembina pramuka,
dalam arti memastikan dapat terpenuhinya kebutuhan pembina pramuka yang berkualifikasi
tepat dalam jumlah yang memadai.
d. Satuan Administrasi Pangkal dalam wilayahnya, dalam arti bertanggungjawab atas
penyelenggaraan Registrasi Gudep, pendataan jumlah anggota dan pembina pramuka serta
pelatih pembina, sertifikasi dan tanda penghargaan, maupun aset Gerakan Pramuka yang
berada dalam wilayah tanggungjawabnya.
Fungsi-Fungsi Teknis
a. Bertanggungjawab, agar Gudep yang terdaftar sebagai Gudep Gerakan Pramuka yang sah,
terorganisasi dan terpimpin dengan baik sesuai ketentuan dan memiliki pembina-pembina
yang cocok dalam jumlah yang memadai.
b. Bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelatihan pembina pramuka dan pembinaan
terhadap anggota dewasa yang diberi sertifikat Tanda Hak Bina (THB) atau Surat Hak Latih
(SHL) di wilayahnya.
c. Memberi petunjuk kepada pembina-pembina Gudep mengenai implementasi Prinsip Dasar
dan Metode kepramukaan, serta implementasi Program Kegiatan Peserta Didik (Youth
Programme) dengan melakukan kunjungan ke Gudep di wilayahnya.
d. Bertanggungjawab, agar penerapan pelatihan di Gudep untuk pemenuhan Syarat Kecakapan
Umum (SKU) dan peraihan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dilaksanakan dengan tepat,
agar pendidikan pramuka terlaksana dengan benar.
e. Melakukan pengawasan terhadap mereka yang memakai TKU/TKK dan menarik kembali
lencananya apabila ternyata bahwa keterampilannya tidak memenuhi persyaratan.
f. Menyelenggarakan registrasi Gudep, registrasi pembina dan pelatih pembina, administrasi
pengeluaran sertifikat THB dan SHL, jabatan kehormatan, kartu tanda anggota (KTA), tanda
penghargaan, dsb.
g. Pemberian izin berkemah kepada pembina dan peserta didik dari cabangnya, membantu dan
memberikan kemudahan serta menyelenggarakan pengawasan terhadap perkemahan dalam
wilayah cabangnya, baik dari cabang sendiri maupun dari luar cabangnya.
1. Penyelenggaraan Kedai Pramuka guna mendukung kegiatan pramuka dan memberikan
kemudahan kepada peserta didik memperoleh perlengkapan dan buku-buku kepramukaan
yang diperlukan.
Fungsi-Fungsi Organik
a. Memimpin dan mengelola Kwarcab;
b. Melaksanakan kegiatan dalam rangka menerapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, Program-program Rencana Strategik dan Rencana Kerja, serta Keputusan-
keputusan Munas, Musda dan Mucab;
c. Mengelola aset Kwarcab dan mendayagunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi
Kwarcab;
d. Mengadakan dan memelihara hubungan dan kerjasama dengan Mabicab, instansi pemerintah,
swasta dan organisasi masyarakat;
e. Menyampaikan laporan kepada Kwartir Daerah dan tembusan kepada Kwartir Nasional
mengenai perkembangan Gerakan Pramuka di wilayahnya;
f. Menyampaikan pertanggungjawaban Kwarcab kepada Musyawarah Cabang;
h. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan kepada Rapat
Kerja Cabang (Rakercab);
i. Membina Hubungan Masyarakat dan memberikan pelayanan informasi kepada anggota
Pramuka di wilayahnya;
j. Mengembangkan dan mengelola keuangan termasuk pengelolaan iuran anggota di
wilayahnya.
BAB IV
ORGANISASI
Komposisi
Komposisi personel Kwarcab terdiri dari :
a. Andalan Cabang, dengan Ketua Andalan Cabang sebagai Ketua Kwarcab.
b. Anggota Dewasa, para pembina dan pelatih
c. Tenaga Staf Eksekutif Profesional
d. Karyawan.
Struktur
Stuktur Organisasi di tingkat Cabang terdiri atas
a. Pimpinan Kwartir
b. Unsur Pembantu Pimpinan
c. Staf Kwartir
d. Lembaga Pendidikan Cabang
e. Unit Pelayanan dan Usaha
1) Kedai Pramuka
2) Bumi Perkemahan
f. Dewan Kehormatan Cabang.
g. Kelembagaan Lain:
1) Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab)
2) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Pimpinan Kwartir
Pimpinan Kwarcab terdiri atas:
a. Ketua Kwarcab.
b. Andalan Cabang urusan Program Kegiatan Peserta Didik (Ancab Prodik).
c. Andalan Cabang urusan Pembinaan Anggota Dewasa (Ancab Binawasa).
d. Andalan Cabang urusan Administrasi dan Manajemen (Ancab Minjemen).
Selain itu, di Kwarcab yang lingkup tanggungjawabnya meliputi jumlah Gudep yang besar, dapat
diangkat Andalan Cabang Pembinaan Gudep (Ancab Gudep) yang bertugas
khusus membantu Ka Kwarcab dalam pembinaan Gudep. Fungsi Ancab Gudep
dapat dirangkap ex-officio oleh Ka Kwarran.
Staf Kwarcab
Staf Kwarcab dipimpin oleh Andalan Cabang Minjemen dan dibantu oleh Sekretaris Cabang, terdiri
dari 3 (tiga) bagian, yaitu:
a. Bagian Tata Usaha.
Kepala Bagian Tata Usaha bertanggungjawab atas penyeleng-garaan tata usaha, urusan dalam dan
administrasi keuangan Kwarcab.
b. Bagian Kegiatan
Kepala Bagian Kegiatan bertanggungjawab atas perencanaan dan pengendalian kegiatan peserta didik,
serta administrasi semua lencana, tanda jatidiri, tanda penghargaan, dan bertindak sebagai
koresponden Kedai Pramuka Pusat.
c. Bagian Registrasi.
Kepala Bagian Registrasi bertindak sebagai administrator, yang menyelenggarakan registrasi Gudep,
sensus anggota, administrasi seluruh pelatih dan orang dewasa yang telah dan belum memiliki Tanda
Hak Bina (THB) dan Surat Hak Latih (SHL).
Jumlah Bagian dapat dirampingkan dengan menggabungkan fungsi-fungsinya atau dapat
dikembangkan sesuai dengan beban kerjanya.
Kelembagaan lain:
a. Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab)
Mabicab yang diketuai oleh tokoh
masyarakat, baik dari pemerintah maupun
swasta, memberi bimbingan dan bantuan
yang bersifat moral, organisatoris, materiel,
dan finansial kepada Kwarcab.
Mabicab membantu Kwarcab dalam
memenuhi kebutuhan fisiknya seperti:
tempat, usaha dana, bumi perkemahan,
materiel dan perlengkapan, serta bertindak
sebagai penghubung dengan pejabat-pejabat
daerah, BUMN/D, organisasi/tokoh
masyarakat dan sebagainya. Selain itu
Mabicab membantu dalam hal merekrut
anggota dewasa dan instruktur-instruktur
yang diperlukan Kwarcab.
b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan
Kwarcab, terdiri atas unsur Majelis
Pembimbing, unsur Gudep, unsur Andalan
sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
BAB V
TATA KERJA
Ketua Kwarcab
Ketua Kwarcab (Ka Kwarcab) merupakan wakil dari Gerakan Pramuka pada tingkat Kabupaten/Kota.
Ka Kwarcablah yang dihubungi Gudep untuk segala permasalahannya.
Registrasi Gudep dilaksanakan melalui Ka Kwarcab. Surat-surat sertifikat seperti
THB dan SHL, diserahkan oleh Ka Kwarcab. Pada pertemuan-pertemuan
pembina, Ka Kwarcab merupakan semangat penggerak yang menjadikan
pertemuan itu sukses. Demikian pula untuk pertemuan-pertemuan besar Pramuka
di wilayahnya. Bila pasukan merencanakan berkemah, Ka Kwarcab memberikan
perhatiannya dan menolong mereka dalam menemukan tempat atau membantu
dalam transportasi dan sebagainya.
Semakin dekat hubungan Gudep dengan Ka Kwarcab, semakin baik kegiatan kepramukaannya.
Kontak pribadi antara Andalan dan satuan-satuan adalah hal yang penting sekali
dalam Gerakan Pramuka. Ka Kwarcab harus selalu berhubungan dekat dengan
Gudep dan harus mudah dihubungi, untuk membicarakan masalah-masalah
Gudep dan membantu memecahkannya.
Ka Kwarcab diharapkan dapat mengunjungi Gudep, sekurang-kurangnya sekali setahun di
pangkalannya atau di perkemahannya. Walaupun waktunya terbatas, ia
menjenguk mereka, berbincang dan bercerita dan memberikan semangat kepada
mereka. Ia merupakan sahabat yang baik bagi anak-anak muda itu dan menolong
mereka dengan berbagai cara. Ia mengunjungi Gudep dalam perkemahannya,
berbagi rasa dalam kegembiraan mereka dan turut dalam api unggunnya.
Apabila Ka Kwarcab secara pribadi tidak dapat menyediakan waktunya, maka ia dapat
mewakilkannya kepada Andalan Cabang, seperti Andalan Cabang Prodik atau
Andalan Cabang Gudep atau Ka Kwarran.
Registrasi Gudep
Permohonan Registrasi Gudep diajukan oleh Pembina Gudep yang bersangkutan. Untuk Gudep baru,
permohonan diajukan oleh (calon) pemimpin atau pembinanya segera setelah
satuan pertama dari Gudep tersebut terbentuk, yaitu kepada Ka Kwarcab, baik
secara langsung atau melalui Ka Kwarran atau Andalan Cabang Pembinaan
Gudep.
Ka Kwarcab (bersama Ka Kwarran atau Andalan Cabang Pembinaan Gudep) harus memastikan
apakah layak dilakukan registrasi itu, apakah ada jaminan bahwa Gudep itu akan
terpimpin dengan wajar dan apakah akan tersedia pembina-pembina yang tepat
untuk Gudep itu.
Pendaftaran (registrasi) hanya berlaku sampai 31 Desember setiap tahun pengeluarannya.
Gudep harus setiap tahun memperbarui registrasinya. Gudep yang tidak melakukan registrasi ulang,
dianggap berhenti sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kehilangan semua
haknya. Anggota peserta didiknya bukan lagi Pramuka dan tidak berhak
mengenakan seragam dan atribut-atribut Gerakan Pramuka.
Rapat-rapat
a. Musyawarah Cabang (Mucab)
Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka,
maka dalam lima tahun sekali, harus
diadakan Musyawarah Cabang, di mana
Kwarcab harus menyampaikan
pertanggungjawabannya selama masa bakti
termasuk pertanggungjawaban keuangan.
Musyawarah Cabang juga menetapkan
Rencana Kerja Kwarcab untuk masa bakti
berikutnya, dan menetapkan kepengurusan
Kwarcab untuk melaksanakannya dalam
masa bakti berikutnya.
b. Rapat Kerja Cabang (Rakercab)
Setiap tahun menjelang Tahun Anggaran
baru, Kwarcab harus menyelenggarakan
Rapat Kerja Cabang (Rakercab), dengan
agenda: evaluasi Program Kerja (Progja)
yang lalu, pengesahan Progja Tahun
Anggaran berikutnya, yang mengacu ke
Rencana Kerja (Renja) Gerakan Pramuka,
serta koordinasi dalam pelaksanaannya.
BAB. VI
PENUTUP
Susunan organisasi, tugas dan tanggungjawab serta tata kerja dalam keputusan ini mengatur ketentuan
dalam garis besar. Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini dapat diatur
oleh Kwarcab dengan sepengetahuan Kwarda masing-masing dan disesuaikan
dengan keadaan di daerah/cabang yang bersangkutan.