Professional Documents
Culture Documents
I. Mukadimah
Visi propinsi Sumatera Barat adalah ingin menjadikan masyarakat
Sumatera Barat sejahtera dunia akhirat. Visi tersebut akan sulit dicapai bila
tidak dirumuskan misi yang jelas, tujuan yang akan dicapai, dan sasaran yang
hendak diraih, serta cara yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan
tersebut secara tepat. Berhasilnya teknik pencapaian tujuan dimaksud, di
antaranya adalah pemahaman masyarakat dan para ninik mamak pemangku
adat Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan
sehari-hari. Ninik mamak sebagai pemimpin masyarakat adat Minangkabau
sebagian besar berada di propinsi Sumatera Barat kini, sedang menghadapi
perubahan besar, sebagai akibat dari proses globalisasi dan dunia informasi.
Minangkabau sejak dahulu hingga sekarang, tatanan kehidupan
masyarakatnya sangat ideal karena didasari nilai-nilai, norma-norma adat dan
agama Islam yang menyeluruh, dalam satu ungkapan adat berbunyi Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah Adat dan syarak di Minangkabau
merupakan benteng kehidupan dunia akhirat yang disebutkan dalam petatah
adat “kesudahan adat ka balairung, kasudahan syarak ka akhirat”. Mamangan
ini menyiratkan teguhnya benteng orang Minangkabau yang terkandung di
dalam adat dan kokohnya perisai Islam yang di pagar oleh syarak.
Fenomena sekarang terlihat norma lama yang luhur mulai agak memudar,
sementara tatanan baru belum pula terbentuk. Nilai-nilai kehidupan pada
mulanya bersifat kebersamaan di masa sekarang agak cendrung bersifat
individual. Nilai-nilai kehidupan selama ini tumbuh di nagari, sekarang
kecendrungan masyarakat lebih suka hidup di perkotaan. Pada masa doeloe
norma kehidupan berpegang kepada budi dan rasa malu, sekarang cenderung
mulai meninggalkan sifat tenggang rasa, dan fenomena seperti itu sering
menjadikan adat Minangkabau yang mempunyai banyak sekali nilai-nilai ideal
itu, mulai jadi bahan cercaan.
Nilai-nilai universal dalam masyarakat Minangkabau berkaitan dengan
nilai-nilai adat dan syarak dapat dikategorikan ke dalam 6 kelompok, yaitu: (1)
nilai-nilai ketuhanan, (2) nilai-nilai kemanusiaan, (3) nilai-nilai persaudaraan
atau ukhuwah Islamiyah / kesatuan dan persatuan, (4) nilai musyawarah dan
demokrasi, (5) raso pareso / akhlak / budi pekerti, (6) gotong royong / sosial
kemasyarakatan.
Keenam nilai-nilai tersebut sangat dipahami oleh para ninik mamak
pemangku adat Minangkabau dan menjadi prilakunya sehari-hari, karena ninik
mamak adalah suri teladan bagi anak kemenakannya.
1 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
Fenomena terjadi akhir-akhir ini sosok ninik mamak kurang dihargai oleh
kemanakannya. Anak kemenakan seolah-olah tidak ambil pusing lagi dengan
ninik mamaknya. Terkadang perkataan ninik mamak sering tidak diacuhkan
oleh kemanakannya. Bahkan kehadiran ninik mamak di tengah-tengah anak
kemanakannya seolah-olah tidak diperlukan lagi.
Saat ini terjadi krisis kepercayaan terhadap ninik mamak oleh anak
kemenakan. Ninik mamak seharusnya memegang kendali dan menentukan
dalam pembentukan kepribadian anak kemenakan. Penyebab terjadinya krisis
kepercayaan di kalangan anak kemenakan terhadap ninik mamak saat ini di
antaranya adalah karena kurangnya pemahaman Ninik Mamak Pemangku Adat
Minangkabau terhadap nilai-nilai adat dan syarak. Jika masalah ini dibiarkan
terus menerus, maka tidak mustahil masyarakat Minangkabau yang dikenal
masyarakat beradat, mungkin hanya akan tinggal kenangan, dan hanya
menjadi sebuah catatan sejarah bahwa dulu masyarakat Minangkabau sangat
menjunjung tinggi adatnya yang kokoh dipagari oleh nilai-nilai agama atau
syarak.
2 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan aturan adat yang dibuat dengan mufakat niniak
mamak dalam suatu nagari. Peraturan ini menampung segala kemauan anak
nagari yang sesuai menurut alua jo patuik, patuik jo mungkin. Aspirasi yang
disalurkan ke dalam adat istiadat ialah aspirasi yang sesuai dengan adat jo
3 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
Kelarasan di Minangkabau
Laras (lareh) adalah dasar pemerintahan menurut adat Minangkabau.
Kelarasan adalah sistem pemerintahan menurut adat Minangkabau. Ada dua
kelarasan di Minangkabau, yaitu Kelarasan Bodi Caniago dan Kelarasan Koto
Piliang.
Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak Dikembangkan dan dipimpin oleh Datuak
Parpatiah Nan Sabatang Katumangguangan
Penggantian gelar pusaka secara hiduik Penggantian gelar pusaka secara mati
bakarelaan, artinya penghulu bisa batungkek budi, artinya penghulu baru
diganti jika sudah tidak mampu lagi bisa diganti jika sudah meninggal
melaksanakan tugasnya
Pewarisan gelar disebut gadang bagilia, Pewarisan gelar disebut patah tumbuah
5 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
artinya gelar penghulu boleh digilirkan hilang baganti, artinya gelar penghulu
pada kaum mereka walau bukan harus tetap di pihak mereka yang
saparuik, asalkan melalui musyawarah saparuik (sekeluarga).
adat
Rumah gadang lantainya rata saja dari Rumah gadang mempunyai anjung pada
ujung sampai pangkal lantai kiri dan kanan
6 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
وما امر الليعبدوا ال مخلصين له الدين حنفاء ويقموا الصلوة ويؤتوا الذكوة
)5 :وذلك دين القيمة (البينة
Allah berfirman:
)20 :(النفال يايها الذين امنوا اطيعوا ال ورسوله ولتولوا عنه وانتم تسمعون
“Wahai ummat yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya
dan janganlah kamu berpaling dari padanya, padahal kamu mendengar”.
(al-Anfal: 20)
“Karena siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya maka mereka itu
adalah beserta ummat yang Allah beri nikmat atasnya, dari Nabi-Nabi,
Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin dan alangkah baiknya mereka ini
sebagai sahabat karib”. (an-Nisa: 69)
Allah berfirman:
8 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
وعسى ان تكرهوا شيئا خيرلكم وعسى ان تحبوا شيئا وهو شر لكم وال يعلم
)216 :وانتم لتعلمون (البقرة
“ Mungkin kamu benci kepada sesuatu, padahal ia itu satu kebaikan bagi
kamu, dan mungkin kamu suka akan sesuatu tapi ia tidak baik kamu, dan
Allah itu Maha Mengetahui dan kamu tidak mengetahuinya”. (al-Baqarah:
216)
)157 :(البقرة الذين إذا اصابتهم مصيبة قالوا انا ال وانا اليه راجعون
“Yang apabila terjadi terhadap mereka suatu kesusahan, mereka
berkata: Sesungguhnya kami ini milik Allah dan sesungguhnya kepada-
Nyalah kami akan kembali”. (al-Baqarah: 156)
Allah berfirman
)7 :(ابراهيم واذا تأذن ربكم لئن شكرتم لزيدنكم ولئن كفرتم ان عذابى لشديد
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan kamu memberi tahu jika kamu berterima
kasih niscaya Aku akan tambah nikmat bagi kamu, bila kamu tidak
bersyukur akan nikmat maka azab-Ku itu sangat pedih”. (Ibrahim: 6-7)
“Dan alangkah baiknya jika mereka ridha dengan apa yang Allah dan
Rasul-Nya berikan kepada mereka, sambil mereka berkata: cukuplah
Allah bagi kami, sesungguhnya Allah dan rasul-Nya akan beri kepada
kamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintai Allah”. (al-Taubah: 59)
وا ما تعرضن عنهم ابتعاء رحمة من ربك ترجوها فقل لهم قولميسورا
)28 :(بني اسرائيل
9 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
)5 :(العنكبوت من كان يرجوا لقاء ال فان اجل ال رات وهو السميع عليم
“Siapa saja yang mengharapkan pertemuan (dengan) Allah, maka
sesungguhnya waktu (perjanjian) Allah akan datang, dan Dia yang
Mendengar, yang Mengetahui”. (al-Ankabut: 5)
ان الذين امنوا والذين هاجروا وجاهدوا فى سبيل ال اولئك يرجون رحمت ال وال
)218 :غفور رحيم (البقرة
“Sesungguhnya ummat yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras
(berjihad) di jalan Allah, mereka itu (ummat yang) berharap rahmat Allah
dan Allah itu Pengampun, Penyayang”. (al-Baqarah: 218)
Allah Berfirman:
ان في ذلك لية لمن خاف عذاب الخرة ذلك يوم تجموع له الناس وذلك يوم
)103 :مشهود … (هود
10 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
“Sesungguhnya di dalam itu ada tanda bagi orang yang takut kepada
azab akhirat: ialah hari yang dikumpulkan padanya manusia dan ialah
hari yang akan disaksikan”. (Hud: 103)
كمثل الشيطن اذ قال لل نسان اكفر فلما كفر قال اني بريء منك انى
)16 :اخاف ال رب العالمين … (الحشر
Allah berfirman:
واذا سألك عبادي عنى فانى قريب أ جيب دعوة الداع إذا دعان فليستجبوا لى
)186 :(البقرة وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, maka
katakanlah bahwa Aku dekat (hampir), Aku akan …
11 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
)32 :(القلم عسى ربنا أ ن يبدلنا خيرا منها إ نا إلى ربنا راغبون
“Mudah-mudahan Tuhan kita mengganti untuk kita (kebun) yang lebih
baik dari pada itu. Sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita berpegang
baik”. (al-Qarim: 32)
2. NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
Nilai-nilai kemanusiaan ini dinyatakan dalam adat meliputi:
a) Duduak samo randah, tagak samo tinggi, duduak sahamparan, tagak
sapamatang.
“menjaga kesetaraan dalam bermasyarakat.”
b) Sasakik sasanang, sahino samalu, sabarek sapikua.
”peduli dan solidaritas mesti dipelihara.”
c) Kaba baiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan.
“setia kawan, dengan pengertian membagi berita
baik kepada semua orang.”
d) Nan ketek dikasihi, nan samo gadang lawan baiyo, nan tuo dihormati.
Nan bungkuak ka tangkai bajak, nan luruih ka tangkai sapu, satampok ka
papan tuai, nan ketek ka pasak suntiang, panarahan ka kayu api.
“santun dan hormat terhadap orang yang lebih tua,
memungsikan semua elemen masyarakat yang ada.”
e) Kok gadang jan malendo, panjang jan malindih, cadiak jan manjua.
“berbuat sesuai dengan aturan yang berlaku,
cerdik tidak memakan lawan.”
f) Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palapeh badia, nan lumpuah
pangajuik ayam, nan binguang pangakok karajo, nan cadiak lawan baiyo,
nan pandai tampek batanyo, nan tahu tampek baguru, nan kayo tampek
batenggang, nan bagak ka parik paga dalam nagari.
“memberikan tugas sesuai dengan kemampuan,
menghargai sesama.”
Allah berfirman:
Sabda rasulullah
)(رواه البخارى ومسلم ل يؤمن أ حدكم حتى يحب ل خيه ما يحب لنفسه
Tidaklah dikatakan seorang muslim, sehingga dia menyenangi apa yang
disenangi oleh saudaranya, sebagaimana dia menyenangi apa yang
disenanginya (HR. Bukari Muslim)
Sabda rasulullah
e. Memenuhi janji
Allah berfirman
وأ فوا بعهد ال إذا عاهدتم ول تنقضوا اليمان بعد توكيدها وقد جعلتم ال
)91 :(النحل عليكم كفيل إ ن ال يعلم ما تفعلون
Dan penuhilah janji-janji tatkala kamu berjanji, dan janganlah kamu
mengingkari itu sebab kamu telah menjadikan Allah sebagai pemelihara.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Nahl:
91).
Firman Allah:
يأ يها الذين أ منوا ل يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم
)11 :(الحجرات
Janganlah kamu mengejek atau merendahkan diri orang lain, saudara
atau teman dekatmu dengan membicarakan kekurangan atau membuka
aib dan cacatnya, atau menjulukinya sampai menyakitkan hatinya,
sesungguhnya perbuatan demikian adalah sikap yang tercela.
Allah berfirman:
ول يغتب بعضكم بعضا أ يحب أ حدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه
)12 :(الحجرات
Dan janganlah mengumpat atau menceritakan kesalahan sebagian dari
kamu terhadap sebagian yang lain, sukakah kamu memakan daging
saudaramu yang sudah menjadi bangkai, sedangkan kamu membencinya
(al-Hujurat: 12)
Allah berfirman
14 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
15 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
16 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
e. Pikia palito hati, tanang hulu bicaro, aniang saribu aka, dek saba
bana mandatang
f. Suri tagantuang batanuni, luak taganang nan basawuak, kayu
batakuak barabahkan, janji babuek batapati.
g. Duduak basamo balapang-lapang, duduak surang basampik-sampik,
kato surang babulati, kato basamo dipaiyokan
h. Baiyo-iyo jo adiak, batido-tido jo kakak, elok diambiak jo mufakek,
buruak dibuang jo etongan.
i. Sabalik bapaga kawek, randah tak dapek dilangkahi, tinggi tak
dapek dipanjek.
j. Galugua buah galugua, tumbuah sarumpun jo puluik-puluik,
badampiang jo batang jarak, basilang kayu dalam tungku, sinan nasi
nasi mangko masak.
k. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takana, nan bana kato
saiyo, nan rajo kato mufakek.
4.3.2 Nilai Demokrasi dan Musyawarah
4.3.2.1 Umumnya NMPA Minangkabau dapat memahami maksud mamangan
tentang “tagak kampung paga kampung” secara baik dan benar.
4.3.2.2 Sebagian besar NMPA Minangkabau dapat memahami maksud
mamangan tentang “malu tak dapek dibagi” dengan benar dan baik.
4.3.2.3 Sebagian besar NMPA Minangkabau memahami mamangan tentang
“satinggi-tinggi tabang bangau hinggoknyo ka kubangan juo” dengan
baik dan benar, namun demikian masih ada di antara NMPA Minangkabau
pemahamannya belum tepat.
4.3.2.4 NMPA Minangkabau umumnya memahami mamangan tentang “jauh
banyak diliek lamo iduik banyak dirasai” secara baik dan benar (perlu
adanya pengalaman hidup).
4.3.2.5 Sebagian besar NMPA Minangkabau memahami maksud mamangan
tentang “nan tampuak hanyolah sabuah nan batang iyolah satu” dengan
benar dan baik (bersatu dalam perbedaan), sedangkan yang lainnya
tidak memahami secara tepat dan benar.
4.3.2.6 Umumnya NMPA Minangkabau memahami maksud mamangan tentang
“nan tampuak hanyo sebuah” secara benar dan tepat (satu keturunan).
4.3.2.7 NMPA Minangkabau umumnya memahami maksud mamangan tentang
“satinggi-tinggi tabang bangau hinggoknyo ka kubangan juo” dengan
tepat dan benar (kita semua akan kembali ke asal).
4.3.2.8 Walaupun pemahaman mereka bervariasi namun sebagian besar NMPA
Minangkabau dapat memahami maksud mamangan tentang “suku tak
dapek di asak” secara benar dan tepat (suku tak bisa dipertukarkan).
17 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
، ولو كنت فظا غليظ القلب لنفضوا من حولك،فبما رحمة من ال لنت لهم
إ ن،فاعف عنهم واستغفرلهم وشاورهم فى المر فإ ذا عزمت فتوكل على ال
.)159 :(ال عمران ال يحب المتوكلين
Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah ia menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS. Ali
Imran: 159).
Firman Allah SWT
المستشار مؤتمن
“Orang-orang yang melakukan musyawarah akan tentram (aman)”
18 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
g. Pisang ameh baok balayia, masak sabuah di dalam peti, utang ameh
dapek dibayia, utang budi dibaok mati.
h. Dek ribuik rabahlah padi, dicupak Datuak Tumangguang, jikok hiduik
indak babudi, duduak tagak ka mari tangguang.
i. Nilai Budi Pekerti dan Raso Pareso
1. Sebagian besar NMPA Minangkabau dapat memahami
makna mamangan tentang “nan bayiak iyolah budi”
dengan baik dan benar.
2. Sebagian besar mereka memahami maksud mamangan
tentang “nan indah iyolah baso” dengan banar.
3. Umumnya NMPA Minangkabau dapat memahami
maksud mamangan tentang “nan baiak iyolah budi nan
indah iyolah baso” secara tepat dan benar.
4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh
NMPA Minangkabau memahami maksud mamangan
“utang budi dibaok mati” secara tepat dan benar.
5. NMPA Minangkabau seluruhnya dapat memahami
maksud mamangan tentang “sekali lancuang kaujian
salamo iduik urang tak picayo” dengan baik dan benar.
6. Umumnya NMPA Minangkabau dapat memahami
mamangan tentang “barunding sesudah makan”
dengan benar.
7. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
NMPA Minangkabau dapat memahami maksud
mamangan tentang “pareso dibao turun” secara baik
dan benar (memikirkan akibat sebelum berbuat).
8. Umumnya NMPA Minangkabau memahami maksud
mamangan “raso dibao naik” secara tepat dan benar
(mempergunakan akal sehat sebelum berbuat).
19 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
:(التغابون هو الذي خلقكم فمنكم كا فر ومنكم مؤمن وال بما تعملون بصير
)2
Dialah yang menciptakan kamu, maka diantara kamu ada yang kafir dan
diantaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan (QS. Al-Taghabun: 2)
21 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
22 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
23 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
g. Menepati janji
Firman Allah:
ل يحل لمسلم ان يحجر اخاه فوق ثلث يلتقيان
Penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan diper-
tanggungjawabkan (al-Isra’: 34)
Firman Allah SWT:
)1 :يايها الذين امنوا اوفوا بالعقود (المائدة
Wahai umat yang beriman, penuhilah selalu janji-janjimu (QS. al-Maidah:
1)
Firman Allah SWT:
)177 :والموفون بعهدهم إذا عاهدوا (البقرة
Dan orang-orang yang selalu menyempurnakan janji-janjinya, jika ia
membuat perjanjian (QS. al-Baqarah: 177)
h. Bersikap adil
24 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
ل: قال رسول ال صلى ال عليه وسلم:عن ابى هريرة رضى ال عنه قال
تحاسدوا ول تباغضوا ول تجسسوا ول تسسو ول تناجشوا وكونوا عبد ال اخوانا
.)(متفق عليه
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; janganlah kamu
saling mendengki, saling membenci, saling mencari kesalahan yang lain,
saling mengumpat dan jangan pula saling menipu. Tetapi jadilah kam
hamba-hamba Allah penuh persaudaraan (HR. Bukhari dan Muslim).
Sabda Rasulullah:
.)(رواه ابو داود وترميذي ليس منا من لم يرحم صغيرنا ولم يعرف حق كبيرنا
Tidak termasuk umatku orang yang tidak mengasihi generasi muda dan
tidak menghormati orang tua (HR. Abu Daud dan Tirmizi)
Sabda Rasulullah:
Sabda Rasulullah:
يايها الذين امنوا كونوا قوامين ل شهداء بالقسط ول تجر منكم شنان قوم
)8 :(المائدة على ال تعدلوا اعدلوا هو اقرب للتقوى ان ال خير بما تعملون
Wahai umat yang beriman, hendaklah kamu menjadi manusia yang lurus
karena Allah dan menjadi saksi dan janganlah kebencian atas suatu kaum
menyebabkan kamu tidak adil. Berlaku adillah kamu, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa (kebaktian). Bertakwalah kamu kepada Allah, karena
sesungguhnya Allah amat mengetahui terhadap apa yang kamu
kerjakan. (QS. al-Maidah: 8).
Allah SWT berfirman:
26 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
27 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
sekitarnya. Selain itu, di masjid juga digunakan untuk pelaksanaan MTQ dan
Khatam Quran, dan untuk pelaksanaan ijab Qabul (nikah).
Disamping masjid juga ada banyak mushalla, yang digunakan oleh
sebagian besar masyarakat untuk pelaksanaan ibadah sholat lima waktu
(wajib), sholat Tarwih saat bulan puasa. Hampir di setiap nagari di Pauh IX
memiliki surau. Bahkan setiap komplek memilikinya. Bila dibandingkan
jumlahnya, mushalla lebih banyak daripada masjid. Selain tempat ibadah
sholat, mushalla juga digunakan untuk pelaksanaan pendidikan Islami.
Saat-saat situasi azan beberapa anggota masyarakat usia lanjut pergi ke
masjid dan surau untuk melaksanakan ibadah sholat. Namun, jumlah jamaah
yang paling banyak adalah saat sholat Magrib dan Isya.
Pengamalan keagamaan dalam ABSSBK di Kenagarian Pariangan Tanah
Datar, masih jauh dari harapan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk
yang melaksanakan shalat berjama’ah di masjid. Pada umumnya yang
melaksanakan shalat berjama’ah adalah kaum ibu yang sudah tua-tua.
Sementara para remaja lebih senang nongkrong di kedai-kedai sekitar masjid
saat azan berkumandang, sedang kaum bapak sibuk dengan pekerjaannya.
Begitu juga mushalla-mushalla yang ada di Kanagarian Pariangan kurang
dimanfaatkan untuk pembinaan pendidikan anak, bahkan ada mushalla yang
tidak dimanfaatkan sama sekali. Akan tetapi dalam pembayaran zakat dan
zakat fitrah masyarakat melaksanakan dengan sepenuhnya.
Nilai-Nilai Kemanusiaan. Pemahaman masyarakat Nagari Pauh IX
terhadap nilai-nilai kemanusiaan terlihat pada hari baik dan hari buruk. Filosofi
adat yang berbunyi “kaba bayiak bahimbauan, kaba buruak bahambauan”
masih terlihat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat acara kematian,
mereka selalu melakukan “tagak payuang” sebagai lambang duka. Masyarakat
sekitarnya ikut mendatangi rumah yang ditimpa musibah (manjanguak). Hari
berikutnya, masyarakat juga masih mendatangi rumah yang berduka untuk
menyumbangkan “kaji” (mangaji di rumah yang kemalangan, yaitu
membacakan yasin secara bersama-sama) sebagai rasa ikut membantu si
almarhum melapangkan dari azab kubur. Dalam pesta kebaikan seperti
baralek, di masyarakat Pauh IX Padang ditemukan nilai-nilai kemanusiaan
seperti tetangga terdekat ikut membantu mamasak di rumah si Alek tanpa
diperintahkan terlebih dahulu.
Pengamalan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah masih dijumpai
pengamalannya dalam masyarakat di Kanagarian Pariangan, namun tidak
seerat pada masa lalu. Dahulu aspek kehidupan yang membutuhkan orang
banyak selalu dikerjakan secara gotong royong, seperti dalam mengolah
sawah, pembuatan rumah, perhelatan/upacara perkawinan, pembuatan
28 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
aurat (anak gadis pergi sekolah atau ke pasar mengenakan pakaian ketat dan
celana pendek), main bola dan main domino dengan anak kemenakan. Hal ini
seperti terlihat di sebuah kedai di Pauh IX, kemenakan dan mamaknya satu
meja domino. Bahkan sama-sama mencari nomor buntut di kedai tersebut.
Nilai-nilai akhlak/budi pekerti dalam masyarakat Kanagarian Pariangan
nampaknya semakin kurang seperti juga masyarakat lain, masyarakat
Kanagarian Pariangan mengalami krisis identitas terutama di kalangan anak
muda. Para remaja dalam berpakaian tidak lagi mengikuti norma-norma agama
dan adat, begitu juga dalam pergaulan, para remaja putri banyak yang
berpakaian tidak menutup aurat. Remaja putra dan putri sering keluar malam
berdua-duan tanpa didampingi oleh muhrimnya.
Gotong Royong/Sosial Kemasyarakatan. Nilai-nilai gotong royong
masih dijumpai dalam masyarakat Nagari pauh IX, terutama dalam
pembangunan masjid, mushalla dan perbaikan/pemeliharaan jalan. Mereka
melakukannya dengan hati ikhlas, bahkan kaum ibunya ikut menyumbangkan
nasi bungkus untuk pelaksanaan gotong royong tersebut.
Nilai-nilai sosil kemasyarakat yang diamalkan oleh masyarakat Pariangan
dapat dilihat dari aplikasi “syarak mangato adat mamakai”. Ini terbukti bahwa
antara Ninik Mamak Pemangku Adat, selalu bekerja sama dengan ulama dalam
membangun dan membina masyarakat. Tradisi-tradisi yang berlaku disana sulit
untuk dibedakan apakah tradisi tersebut adat atau agama, karena tradisi
tersebut disokong oleh Ninik Mamak dan ulama.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Pemerintah Sumatera Barat hendaknya menyediakan dana untuk
peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai adat basandi syarak dengan
perencaanan yang tepat dengan hasil yang berlipat.
Pemerintah Sumatera Barat hendaklah menempatkan nilai-nilai adat dan
syarak sebagai paradigma kultural landasan pembangunan di Sumatera Barat.
ABS-SBK hendaklah diimplementasikan dalam seluruh sendi kehidupan
masyarakat Sumatera Barat. Untuk itu ABS-SBK perlu ditingkatkan
pengkajiannya dengan menggunakan berbagai pendekatan seperti pendekatan
empiris, normatif, historis dan integralistik.
30 H Mas’oed Abidin
Kompilasi ABS SBK
DAFTAR BACAAN
Azyumardi Azra. 1999. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju
Milenium Baru. Jakarta: Logis.
Donal Ary, dkk. 1984. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, terjemahan
Arief Farchan. Sutabaya. Usaaha Nasioanl.
Haroen,dkk. 2001. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Penerbit
I.H.Dt. Rajo Panghulu. 1984. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di
Minangkabau. Bandung: CV. Remaja Karya.
M. Nasroen. 1971.Dasar Filsafat Adat Minangkabau. Jakarta: Bulan Bitang, 1971
M.R.M. Dt. Radjo Panghoeloe. 1969. Minangkabau: Sejarah Ringkas. Padang:
t.p.
Muchtar Naim. 1984. Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta:
UGM Press.
Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. 2001. Program Pembangunan Daerah
Propinsi Sumatera Barat Tahun 2001-2005. t.p.
Ramayulis. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Salmadanis, dkk,. 2003. Adat Basandi Syarak: Nilai dan Aplikasinya Menuju
Kembali ke Nagari dan Surau. Jakarta: Kartina Insan Lestari.
31 H Mas’oed Abidin