Professional Documents
Culture Documents
& EKLAMPSIA
Oleh:
Ana Asmara Janati
Anastasia Maria Loho
Anggara Gilang Dwiputra
Hypertensive Disorders in Pregnancy. Iin Williams Obstetrics. 21 st ed. New York: McGraw-Hill; 2001. p459.
Definisi eklampsia
Hypertensive Disorders in Pregnancy. Iin Williams Obstetrics. 21 st ed. New York: McGraw-Hill; 2001. p459.
Patofisiologi
Propagating
Propagating lipid
Injuri sel endotel Highly toxic
peroxidase
radical
¯ NO + Gangguan
keseimbangan protaglandin
Gejala Klinis
Gejala Klinis Preeklamsia
Kelainan Ringan Berat
Tekanan darah diastole <100 mmHg >100 mmgHg
Proteinuria Sampai 1+ Menetap >2+
Sakit kepala Tidak ada Ada
Gangguan penglihatan Tidak ada Ada
Nyeri abdomen atas Tidak ada Ada
Oliguria Tidak ada Ada
Kejang Tidak ada Ada (eklamsia)
Kreatinin serum Normal Meningkat
Trombositopenia Tidak ada Ada
Peningkatan enzim hati Minimal Nyata
Hambatan pertumbuhan janin Tidak ada Jelas
Edema paru Tidak ada Ada
Gestational hypertension and preeclampsia. In: Leveno KJ et al, editors. Williams Manual of Obstetrics. New York: McGraw-
Hill; 2003. p. 341 – 4.
Patologi Preeklamsia
Perubahan kardiovaskular
Peningkatan afterload jantung, cedera endotel disertai
akstravasasi ke dalam ruang ekstrasel
Hemokonsentrasi
Perubahan hematologik
Trombositopenia, penurunan tingkat faktor pembekuan
darah plasma, dan trauma eritrosit sehingga bentuknya
menjadi aneh dan cepat mengalami hemolisis
Trombositopenia ditambah dengan gejala peningkatan
kadar enzim hati disebut juga sebagai sindrom HELLP
(Hemolysis Elevated Liver enzyme and Low Platelet)
Kekurangan faktor pembekuan darah sangat jarang terjadi
kecuali pada keadaan yang memudahkan terjadinya
koagulopati konsumtif: abruptio placentae atau perdarahan
akibat infark hati.
Perubahan pada ginjal
Pada kehamilan normal, aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus (LFG) meningkat secara bermakna.
Pada preeklampsia dan eklampsia, perfusi ginjal dan LFG
menurun.
Kadar asam urat biasanya meningkat, khususnya pada
wanita dengan penyakit yang lebih berat.
penurunan LFG akibat dari berkurangnya volume plasma
kadar kreatinin darah meningkat dua kali lipat (0,5
mg/dL).
Pada beberapa kasus preeklamsia berat, dapat terjadi
peningkatan kadar kreatinin darah menjadi 2 - 3 mg/dL
Setelah melahirkan, tanpa adanya penyakit renovaskular
kronik, pemulihan fungsi ginjal dapat terjadi.
Perubahan pada hati
Nekrosis hemoragik periportal pada lobus hati perifer merupakan
penyebab yang paling mungkin dari peningkatan kadar enzim
serum.
Perdarahan dari lesi ini dapat mengakibatkan rupture hepar atau
perdarahan tersebut dapat merembes ke bawah kapsul hati dan
menjadikan hematoma subkapsular.4
Perubahan pada sistem saraf pusat
Manifestasi SSP pada preeklampisa, terutama kejang dalam
kasus eklampsia, telah lama diketahui.
Gejala visual juga merupakan salah satu tanda keterlibatan otak.
Lesi utama pada otak yang dapat ditemukan pada beberapa
kasus preeklampsia dan pada sebagian besar kasus eklampsia
adalah edema, hyperemia, anemia fokal, trombosis dan
perdarahan.
Ablasio retina
Pelepasan retina dari tempat asalnya dapat
mengakibatkan penurunan daya penglihatan,
walaupun biasanya terjadi unilateral dan kadang
menyebabkan kehilangan visus total dan pada
beberapa wanita disertai dengan kebutaan
kortikal.
Gestational hypertension and preeclampsia. In: Leveno KJ et al, editors. Williams Manual of Obstetrics. New York: McGraw-
Hill; 2003. p. 341 – 4.
Diagnosis preeklampsia
Minimum kriteria
BP = 140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu
Proteinuria 30mg/24 jam atau tes dipstick +1
Increased certainty of preeclampsia
BP 160/110 mmHg
Proteinuria 2g/24jam atau = tes dipstick serum +2
Serum creatinine >1,2 mg/dl kecuali kalau sebelumnya sudah
meningkat
Platelet <100.000/mm3
Peningkatan LDH (microangiopathic haemolysis)
Peningkatan AST/ALT
Sakit kepala persisten atau pandangan kabur
Nyeri epigastrik persisten
Gejala Klinis Eklamsia
Gambaran kejang mulai di sekitar mulut dalam
bentuk kedutan wajah.
Setelah beberapa detik, seluruh tubuh menjadi kaku
dalam suatu kontraksi otot generalisata. menetap
selama 15 hingga 20 detik.
Kemudian otot-otot berkontraksi dan melemas
secara bergantian dengan cepat selama 1 menit.
Sepanjang kejang, diafragma terfiksasi dan
pernapasan terhenti.
Pasien tidak ingat saat kejang, dan setelah kejang
kesadarannya dapat menurun.
Komplikasi Eklamsia
Edema paru
Aspirasi isi lambung jika kejang disertai muntah
Kombinasi hipertensi berat dan pemberian cairan
iv dalam jumlah besar
Kebutaan
Ablasio retina
Iskemia, infark atau edema lobus oksipitalis
Kematian
Perdarahan otak
TATALAKSANA
MANAGEMENT
Observations and investigations
Maternal
Blood pressure every 15-20 minutes
Oxygen saturation should be monitored continuously
Urine output hourly
Urea and electrolytes, full blood count, liver function
tests and coagulation screen at least every 24 hours
and more often as clinically indicated.
Fetal
Ultrasound biophysical assessment
Basic management objectives :
Termination of pregnancy.
Birth of an infant who subsequently thrives.
Complete restoration of health to the mother
Cunningham G, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gillstrap L, WenstormKD. Williams Obstetrics 22 nd ed.
Sibai BM. Diagnosis and Management of Gestational Hypertension and Preeclampsia. Obstet Gynecol 2003;102:181–92.
Hypotensive agent
jika TD sistolik ≥ 160 mmHg atau TD
Diastolik ≥ 110 mmHg
jika TD sistolik 140-159 mmHg dan/atau TD
diastolik antara 85-109 mmHg penyakit
ginjal atau diabetes sebelum kehamilan
Hypotensive agent
Methyldopa
250 mg twice or three times daily.
Labetalol
reduces peripheral resistance. By blocking
alpha-adrenoreceptors in peripheral arterioles
100-400 mg twice daily.
Nifedipine
10 mg three times daily
Safe in late pregnancy.
MAGNESIUM SULPHATE
sebagai profilaksis maupun terapi eklampsia
4 g IV bolus lambat, diikuti dosis
pemeliharaan 1 g/jam IV drip
Pascapersalinan
Observasi ketat1
tekanan darah
gejala-gejala yang mengarah menuju kondisi
berat
asupan cairan batasi maksimal 80mL/jam2
keluaran urin
auskultasi paru
1. Sibai BM. Diagnosis and Management of Gestational Hypertension and Preeclampsia. Obstet
Gynecol 2003;102:181–92.
2. von Dadelzen P, Menzies J, Gilgoff S, Xie F, Douglas MJ, Sawchuck D, et al. Evidence-based
management for preeclampsia. Front Biosci. 2007;12:2876-89.
TERIMA KASIH