You are on page 1of 15

RESUME MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(PROBLEM BASED LEARNING)


Oleh: Dr. Syarif Suhartadi, M.Pd

Memperhatikan karakter pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan dukungan


teoritik, maka dapat disimpulkan bahwa (1) model ini bisa menjadi komponen yang
well-established dalam system pendidikan kita, karena model pembelajaran ini
menjadi penggerak yang unggul untuk membantu siswa belajar dengan menggunakan
berfikir kognitif tingkat tingi dan melakukan tugas-tugas otentik dan multidisipliner
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efektif dan bekerja kolaboratif
dengan orang lain, (2) strategi pembelajaran tersebut akan menghasilkan siswa yang
mempunyai inisiatif, berfikir kritis, kreatif, cakap memecahkan masalah, berwatak,
terampil mengembangkan diri, mandiri, dan memiliki prinsip belajar sepanjang hayat
serta mampu “bersaing” dengan tenaga asing dalam mendapatkan pekerjaan di luar
negeri dan dalam negeri.
Belajar berbasis masalah memiliki karakteristik:
a) Pebelajar membuat keputusan, dan membuat kerangka kerja
b) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
c) Pebelajar merancang proses untuk mencapai hasil
d) Pebelajar bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang
dikumpulkan
e) Melakukan evaluasi secara kontinu
f) Pebelajar secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
g) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
h) Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan
RESUME SEKOLAH UNGGUL BERTARAF INTERNASIONAL
NARA SUMBER:
Prof. Dr. Moedjiarto, M.Sc

SEKOLAH UNGGUL
Tipe Sekolah Unggul:
Sekolah yang unggul inputnya 2 sekolah yang unggul fasilitasnya, 3 sekolah yang
unggul proses belajar-mengajarnya
Karakterisik sekolah unggul:
1. Iklim sekolah yang positif
2. Proses perencanaan yang melibatkan warga sekolah
3. Tujuan akademik yang tinggi, kurikulum yang jelas
4. Pemantauan terhadap kemajuan siswa
5. Keefektifan guru
6. Kepemimpinan instruksional kepala sekolah
7. Pelibatan masyarakat dan orang tua
8. Kesempatan, tanggung jawab, dan partisipasi siswa
9. Ganjaran dan insentif
10. Tata tertib yang disiplin

SISTEM PENYELENGGARAAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL


DI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Latar Belakang
1. Pasal 50 ayat (3) UU SPN 20/2003
2. Filosofi eksistensi dan esensialisme
Eksistensi: pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi
peserta didik
Esensialisme: pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan
individu, keluarga maupun berbagai sector dan sub-sub sektornya baik local
maupun internasional
Pengertian SBI
Adalah sekolah nasional yang menyiapkan pesertanya berdasarkan standar
nasional pendidikan (NSP) Indonesia dan tarafnya internasional sehingga
kelulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional.
VISI, MISI, TUJUAN
Visi : terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional
Misi : mewujudkan manusia Indonesia cerdas dan kompetitif secara internasional,
yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global
Tujuan : menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan internasional sekaligus

STANDAR SBI
1. Standar output (memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
canggih serta kemampuan berkomunikasi secara global)
2. Standar proses
 Pro perubahan
 Menumbuhkan dan mengembangakan daya kreasi, inovasi, nalar dan
eksperimentasi
 Bahasa pengantar bahasa Indonesia, dan bahasa inggris dan menggunakan
media pendidikan mutakhir dan canggih seperti laptop, LCD dan DVD
3. Standar input
Intake: diseleksi ketat (kecerdasan unggul, kecerdasan intelektual, emosional,
dan spiritual serta berbakat luar biasa)
Instrument input:
 Kurikulum plus
 Guru memiliki kompetensi professional, pedagogic, kepribadian dan
sosial bertaraf internasional yang ditunjukkan oleh penguasaan bahasa
inggris, mampu menggunakan ICT mutakhir dan canggih
4. Sarana dan prasarana lengkap dan mutakhir

Pengembangan SBI
1. Prinsip pengembangan
2. Kebijakan pengembangan
3. Stratei implementasi

Strategi pengembangan SBI


1. Pemerintah pusat : 50%
2. Pemerintah propinsi : 30%
3. Pemerintah kota/kab : 20%
RESUME TEKNIK MENDESAIN
STRATEGI PEMBELAJARAN MUTAKHIR
Nara Sumber:
Dr. WARA KAMDI

 Pengembangan pembelajaran:
Merancang pembelajaran dan mengembangkan bahan ajar.
 Langkah-langkah perancangan pembelajaran:
1. Analisis kompetensi dan penetapan tujuan pembelajaran
2. Analisis karakteristik siswa
3. Analisis isi pelajaran dan sumber belajar
4. Penataan isi pembelajaran
5. Penetapan strategi pengembangan isi pembelajaran
6. Penetapan strategi pengelolaan
7. Penetapan prosedur pengukuran hasil pembelajaran
 Susunan format RPP (Permendiknas nomor 41/2007)
 Pengembangan perangkat pembelajaran
KTSP : Silabur, RPP: buku ajar, hand out, evaluasi, instrument, media
 Pelaksanaan pembelajaran
Siklus pembelajaran (permendiknas no 41/2007)
Memonitor kemajuan belajar
 Assessment yang terintegrasi dengan proses pembelajaran
 Pentingnya pekerjaan rumah (PR)
 Pemberian balikan
 Terapan siklus belajar
 Fase 1 Persiapan dan perencanaan
Guru melakukan klarifikasi diri atas tindakan yang akan diambil
 Fase 2 Eksplorasi dan klarifikasi
Bagaimana pandangan siswa terhadap sesuatu
Guru memberi focus, kemudian memulai kegiatan menggali pandangan atau
konsepsi siswa dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan menggali
 Fase 3 Tantangan
Siswa terlibat dalam kegiatan yang didesain menantang pandangan-pandangan
intuitif mereka
 Fase 4 Investigasi dan eksplorasi
Siswa melakukan investigasi (eksperimen, observasi lapangan, konsultasi
dengan ahli) untuk mendapatkan informasi
 Fase 5 Aplikasi dan Ekstensi
Pada fase ini ide saintifik dimantapkan, diperluas dan diperhalus, melaui
diskusi atau debat tentang pandangan ahli
 Fase 6 Refleksi
Guru mendorong siswa untuk mengevaluasi belajar mereka
 Penilaian proses
 Kemajuan belajar proyek/semua kegiatan siswa
 Proses actual dari pemecahan masalah kreatif
 Kemajuan kerja kelompok / individu
 Buku catatan dan catatan riset / percobaan
 Penggunaan computer / teknologi lainnya
 Refleksi, diskusi, dan respon siswa selama belajar
RESUME PROJECT BASED LEARNING
PENDEKATAN INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN
Oleh:
SYARIF SUHARTADI YOTO

A. Hakikat Metode Proyek


 Lebih memantapkan pengetahuan yang telah diajarkan, pengetahuan
diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan
 Memungkinkan siswa memperluas wawasan pengetahuan dari suatu mata
pelajaran tertentu
B. Kelebihan Metode Proyek
1) Dapat merombak pola pikir siswa dari yang sempit menjadi yang luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang selalu
dihadapi dalam kehidupan
2) Siswa dibina dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan siukap, dan
ketrampilan dengan terpadu yang praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari
3) Siswa akan menjadi jelas bahwa pengetahuan sikap dan ketrampilan lebih
diperluas dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah kehidupan
4) Sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern
C. Kekurangan Metode Proyek
1) Kurikulum yangberlaku di Negara kita belum menunjang
2) Guru belum disiapkan untuk ini
3) Pemecahan masalah kehidupan dalam banyak hal masih memerlukan
sumbangan dari kekhusuan
4) Memilih topic yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa bukanlah
menerapkan pekerjaan yang mudah
5) Bahan pelajaran yang sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok
unit yang dibahas
D. Tahapan Metode Proyek
1) Tahap perencanaan
Guru mengaitkan pokok bahasan dari suatu mata pelajaran tertentu dengan
pokok bahasan pelajaran lain
2) Tahap pelaksanaan
Mengemukakan tema proyek, mengaitkan tema dengan mata pelajaran lain,
membagi kelas dalam kelompok-kelompok sebanyak mata pelajaran yang
tergabung
Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan, guru memberi
tahu hal-hal penting yang perlu diamati siswa. Data informasi yang terkumpul
didiskusikan, diolah dan ditulis serta dilaporkan.
Guru memimpin laporan, kelompok bersepakat menambah, mengurangi,
daran dari kelompok lain
Guru membantu para siswa memahami hubungan tema dengan mata pelajaran
3) Tahap tindak lanjut
Untuk memantapkan hasil kegiatan belajar
4) Tahap penilaian
Tujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
Cara penilaian: verbal, tertulis, penilaian hasil karya
E. Keuntungan metode proyek
 Bahan pertimbangan tertimonial terhadap guru
 Meningkatkan motivasi
 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
 Meningkatkan kecakapan kolaboratif
 Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber
RESUME
APLIKASI PEMBELAJARAN BERMAKNA
BERBASIS JOYFUL LEARNING

1. Sistem pengelolaan pembelajaran


a. Mengelola pembelajaran: mengelola pembelajaran, merencanakan
pembelajaran, menerapkan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran
b. Merencanakan pembelajaran: menetapkan kompetensi, menentukan strategi
pembelajaran, menetapkan meode dan media, menetapkan evaluasi
c. Melaksanakan / melakukan pembelajaran : melakukan pendahuluan,
melakukan kegiatan inti, melakukan penutup
d. Mengevaluasi pembelajaran: mengembangkan alat evaluasi/uji kompetensi,
menggunakan alat uji, menskor dan membuat judgement skor
2. Skema pengembangan model, metode dan media pembelajaran
a. Perumusan kompetensi
b. Pengembangan stratrgi/model pembealjaran
c. Penentuan metode dan media pembelajaran
3. Definisi kompetensi
Kemampuan (kogniif, afektif, psikomotorik) yan dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan
4. Alur perumusan kompetensi
a. Analisis pekerjaan
b. Analisis kompetensi
c. Penetapan dan perumusan kompetensi
5. Pengembangan strategi/model pembelajaran
a. Strategi/metode pembelajaran
b. Teori pembelajaran (behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme)
c. Teori belajar, learning cycle, meaningful learning, dll
6. Strategi/model pembelajaran berbasis learning cycle
Pendahuluan eksplorasi, invensi, ekspansi, tes
7. Strategi/model pembelajaran berbasis meaningful learning
Pemanasan/apersepsi, eksplirasi, konsolidasi, pembentukan sikap, tes
8. Strategi/model pembelajaran berbasis cognitive network
Hadiri masalah, buat jaringan, tes konseps jaringan, penggalian ajar konsep,
pengayaan, balikan proses, balikan
9. Pembelajaran motorik berbasis learning stage
Pendahuluan, verbal cognitive stage, motor stage, autonomous stage, tes
10. Pembelajaran berbasis masalah (problem based)
Pendahuluan, penyampaian kasus, latihan pemecahan kasus, feed back kasus,
penyampaian kasus, latihan pemecahan kasus, feed back kasus, tes

Pembelajaran
Siswa : belajar
Guru : membuat siswa belajar
 Aktif
Siswa : bertanya, mengemukakan gagasan, melakukan kegiatan belajar
Guru : merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
 Kreatif
Siswa : merancang sesuatu yang baru, menguntungkan apa yang diketahui,
mengembangkan ide-ide baru
Guru : membudayakan sumber belajar
 Efektif
Siswa : mengembangkan kompetensi secara optimal, tujuan tercapai
Guru : mampu mengoptimalkan pengembangan kompetensi siswa
 Menyenangkan
Siswa : asyik belajar, tidak takut dengan guru atau mata pelajaran
Guru : menciptakan suasana nyaman, aman, hangat, mengasyikkan

Peran Guru
1) Merancang dan melaksanakan PAKEM
2) Membangkitkan semangat belajar
3) Memfasilitasi pemecahan masalah
4) Menyediakan sumber belajar
5) Menciptakan suasana yang membuat siswa aktif belajar
6) Menyiapkan berbagai media belajar yang menarik dan bermakna dengan
penuh improvisasi dan kreatifitas

Peran Kepala Sekolah


Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang memfasilitasi terselenggaranya
PAKEM

Kompetensi Sinergis
Murid, guru, kepala sekolah, orang tua
RESUME
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
BERBASIS KOTRUKTIVISTIK
Oleh:
Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd
Dr. H. Ali Imron, M.Pd

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK


a. Proses belajar adalah proses mengkontruksi bikan menerima pengetahuan
b. Strategi memperoleh lebih dioptimalkan dibandingkan mengingat
pengetahuan
c. Siswa belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri menemukan sendiri
dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya
d. Guru memfasilitasi proses

PAKEM
Paradigma baru system pembelajaran
Model pembelajaran yang konstruktivisme – 4 M : menyenangkan,
mengasyikkan, mencerdaskan, menguatkan
PAKEM: Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
Pengertian PAKEM
P = Pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengarahkan timbulnya perilaku
belajar murid atau upaya membelajarkan murid
A = Aktif : Belajar proses aktif pembangunan makna atau pemahaman dari
informasi dan pengalaman oleh si pembelajar
K = Kreatif : Anak dilahirkan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi
E = Efektif : Pembelajaran memiliki tujuan yang harus dicapai untuk
berkelanjutan pembelajaran
M = Menyenangkan : Senang-perhatian terhadap tugas besar/penuh perhatian,
hasil belajar meningkat, senang belajar, belajar seumur hidup.
Pembelajaran menyenangkan ditandai murid yang berani mencoba, berbuat,
berani bertanya, mengemukakan pendapat atau gagasan

Pembelajaran
Siswa : belajar
Guru : membuat siswa belajar
 Aktif
Siswa : bertanya, mengemukakan gagasan, melakukan kegiatan belajar
Guru : merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
 Kreatif
Siswa : merancang sesuatu yang baru, menguntungkan apa yang diketahui,
mengembangkan ide-ide baru
Guru : membudayakan sumber belajar
 Efektif
Siswa : mengembangkan kompetensi secara optimal, tujuan tercapai
Guru : mampu mengoptimalkan pengembangan kompetensi siswa
 Menyenangkan
Siswa : asyik belajar, tidak takut dengan guru atau mata pelajaran
Guru : menciptakan suasana nyaman, aman, hangat, mengasyikkan

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Cooperative learning:
Pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih
asuh, silih asah, silih asih antara sesama siswa
Prinsip dasar:
1) Positive interdependence
2) Face to face interaction
3) Individual accountability
4) Use of collaborative/ social skill
5) Group processing
Cara Pelaksanaan
a) Metode stand
b) Metode jigsaw
c) Metode group investigation
d) Metode structural
a. Think pair share
b. Think pair swuare
c. Numbered head together
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
a) Real word learning
b) Mengutamakan pengalaman nyata
c) Berpusat pada siswa
d) Siswa aktif, kritis, dan kreatif
e) Pengetahuan yang dipelajari bermakna dalam kehidupan
f) Dekat dengan kehidupan nyata
g) Ada perubahan tingkah laku
h) Siswa praktek bukan menghafal
i) Siswa acting guru mengarahkan
j) Teori belajar diukur dengan berbagai cara tidak hanya tes

PENDEKATAN CTL
a) Inkuiri
b) Bertanya
c) Konstruktivisme
d) Masyarakat belajar
e) Penilaian autentik
f) Refleksi
g) Pemodelan

SINTAK CONTEXTUAL LEARNING


Tahap:
a) Pendahuluan
b) Pengendalian informasi
c) Kerja siswa dan belajar kelompok
d) Evaluasi
e) Pengenalan

SINTAK PROBLEM BASED LEARNING


Tahap
a) Orientasi siswa kepada masalah
b) Pengorganisasian sesuatu untuk belajar
c) Membimbing penyelidikan individual atau kelompok
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
TEKNIK REKAYASA
PEMBELAJARAN ABAD XXI
Oleh:
Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd

Karakteristik pembelajaran abad XXI


1) Trilling dan hood dalam learning, technology and education reform in the
knowledge age. Mencoba mendeskripsikan karakteristik pembelajaran dalam
abad industrial.
2) Thimas, Mergendoller, dan Michaelson dalam tulisan, Project based learning:
A handbook for middle and high school teacher (1999) mendeskripsikan ciri-
ciri pembelajaran yang dibutuhkan sekarang
3) Dave Majer dalam The Accelerated Learning Handbook (2000) membedakan
karakteristik pembelajaran tradisional (behavioristik) dengan pembelajaran
dipercepat (accelerated learning)
4) Bobbi de Porter dalam Quantum Learning dan Quantum Teaching
mengemukakan prinsip-prinsip utama pembelajaran masa kini sebagai
berikut:
a) Ketahuilah bahwa segalanya berbicara
b) Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan
c) Sadarlah bahwa pengalaman mendahului penemuan
d) Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran
e) Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan
5) Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
pasal 19 ayat (1) dan ayat (2)
Pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
Kegiatan Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Kegiatan Penutup
Membuat rangkuman
Refleksi, Umpan balik
Merencanakan kegiatan selanjutnya
Menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
PROSPEK SERTIFIKASI 2009 DAN PEMBUATAN PROPOSAL PTK
Oleh:
Dr. Ismed Basuki, M.Pd
Prof. Dr. Hj. Mimin Herie Irawati, MS

Peran Strategi Sertifikasi Guru Dalam Penguasaan IPTEK dan Peningkatan


Profesionalitas Guru dan Pengawas
A. Pengantar
Sertifikasi guru bertujuan untuk:
1) Menentukan kelayakan guru
2) Meningkatkan proses dan hasil belajar
3) Meningkatkan kesejahteraan guru
4) Meningkatkan martabat guru
B. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Dilakukan melalui:
1) Penilaian portofolio
2) Jalur pendidikan
3) Pemberian sertifikat langsung
C. Portofolio dan Kompetensi Guru
Meliputi:
1) Kualifikasi akademik
2) Pendidikan dan latihan
3) Pengalaman mengajar
4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
5) Penilaian atasan
6) Prestasi akademik
7) Karya pengembangan profesi
8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah
9) Pengalaman organisasi
10) Penghargaan yang relevansi
D. Formasi keluusan portofolio
E. PLPG
F. Mekanisme sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2009
G. Mekanisme registrasi peserta
H. Kegiatan guru dalam proses sertifikasi
1) Mengikuti sosialisasi
2) Mempelajari berbagai persyaratan sertifikasi
3) Peserta mengisi formulir
4) Menyususn fortofolio
5) Menyusun dokumen
6) Menyiapkan fortofolio
7) Mengisi formulir pendaftaran
8) Menyerahkan formulir pendaftaran
9) Menunggu hasil penilaian
10) Lulus memperoleh sertifikasi pendidik
11) Peserta yang belum mencapai batas kelulusan direkomendasikan ke LPTK
12) Peserta portofolio perlu diklarifikasi ke rayon LPTK
13) Peserta tidak lulus karena pemalsuan dokumen dikembalikan ke dinas
pendidikan kota untuk dibina

You might also like