PENGANTAR UNTUK MAHASISWA
Bila anda mempelajari Mekanika Teknik (Engineering Mechanics),
pertama Statika (statics), kemudian Dinamika (Dynamics), maka anda
akan membangun dasar-dasar kemampuan analitis untuk menyelesaikan
berbagai macam masalah-masalah teknik (engineering). Rancangan
Teknik modern memerlukan kemampuan analitis tingkat tinggi, dan
anda akan menemukan bahwa pembelajaran anda tentang mekanika
akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan tersebut.
Dalam mekanika teknik kita belajar membentuk dan memecahkan
PENGANTAR UNTUK MAHASISWA
Bila anda mempelajari Mekanika Teknik (Engineering Mechanics),
pertama Statika (statics), kemudian Dinamika (Dynamics), maka anda
akan membangun dasar-dasar kemampuan analitis untuk menyelesaikan
berbagai macam masalah-masalah teknik (engineering). Rancangan
Teknik modern memerlukan kemampuan analitis tingkat tinggi, dan
anda akan menemukan bahwa pembelajaran anda tentang mekanika
akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan tersebut.
Dalam mekanika teknik kita belajar membentuk dan memecahkan
PENGANTAR UNTUK MAHASISWA
Bila anda mempelajari Mekanika Teknik (Engineering Mechanics),
pertama Statika (statics), kemudian Dinamika (Dynamics), maka anda
akan membangun dasar-dasar kemampuan analitis untuk menyelesaikan
berbagai macam masalah-masalah teknik (engineering). Rancangan
Teknik modern memerlukan kemampuan analitis tingkat tinggi, dan
anda akan menemukan bahwa pembelajaran anda tentang mekanika
akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan tersebut.
Dalam mekanika teknik kita belajar membentuk dan memecahkan
Bila anda mempelajari Mekanika Teknik (Engineering Mechanics),
pertama Statika (statics), kemudian Dinamika (Dynamics), maka anda akan membangun dasar-dasar kemampuan analitis untuk menyelesaikan berbagai macam masalah-masalah teknik (engineering). Rancangan Teknik modern memerlukan kemampuan analitis tingkat tinggi, dan anda akan menemukan bahwa pembelajaran anda tentang mekanika akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam mekanika teknik kita belajar membentuk dan memecahkan model-model matematik yang menggambarkan efek dari gaya dan gerakan pada berbagai struktur dan mesin yang menjadi bidang pemikiran insinyur. Dalam menerapkan prinsip-prinsip mekanika, kita formulasikan model-model tersebut dengan memasukkan asumsi-asumsi fisika yang sesuai dan cocok dan pendekatan matematika. Dalam merumuskan dan memecahkan masalah-masalah mekanika, anda akan memperoleh banyak kesempatan dalam menggunakan latar belakang pengetahuan dalam bidang geometri bidang datar dan benda padat, aljabar skalar dan vektor, trigonometri, geometri analitik, kalkulus. Bahkan anda benar-benar akan menemukan signifikansi penggunaan perangkat-perangkat matematika tersebut, sebagaimana anda membuatnya berguna dalam masalah mekanika. Keberhasilan anda dalam mekanika (dan keteknikan secara keseluruhan) akan menjadi dasar kuat dalam mengembangkan sebuah metoda dengan disiplin yang baik dalam menaklukkan masalah teknik mulai dari hipotesa hingga kesimpulan, dimana didalamnya kita aplikasikan prinsip-prinsip dasar dengan baik dan tegas. Pengalaman bertahun-tahun dalam mengajar keteknikan (engineering) mengungkapkan bahwa sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dalam merepresentasikan (menampilkan) karya seseorang dengan jelas, logik dan ringkas. Mekanika merupakan wadah yang sangat baik untuk mengembangkan kebiasaan (habit) berfikir logika dan berkomunikasi dengan efektif. Mekanika Teknik memiliki contoh-contoh soal sangat banyak, dan cara pemecahan soalnya juga disajikan dengan detil. Dalam contoh- contoh tersebut, juga dicantumkan observasi-observasi yang sangat membantu yang menyebutkan kesalahan-kesalahan (error) yang harus dihindari. Sebagai tambahan buku ini juga memuat pilihan soal-soal tentang masalah-masalah sederhana, pengenalan dan juga masalah- masalah dengan tingkat kesulitan sedang, untuk membantu anda memperoleh rasa keyakinan awal dan mengerti setiap topik baru. Buku ini juga berisikan berbagai masalah-masalah/soal yang menggambarkan contoh-contoh situasi rancangan yang menentukan dan yang banyak ada dewasa ini, hal ini diberikan untuk merangsang ketertarikan anda dan membantu menumbuhkan apresiasi anda pada berbagai aplikasi mekanika dalam keteknikan (engineering).
Diktat Kuliah PENGANTAR UNTUK MAHASISWA DAN PENGAJAR iii
PENGANTAR UNTUK PENGAJAR
Tujuan utama dalam mempelajari Mekanika Teknik adalah untuk
mengembangkan kemampuan dalam memprediksi/menduga efek/akibat dari gaya dan gerakan dalam melakukan fungsi rancangan kreatif (creative design) dari keteknikan. Keberhasilan dalam memprediksi suatu permasalahan membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan tentang prinsip-prinsip fisika dan matematika dari mekanika. Memprediksi juga membutuhkan kemampuan dalam memvisualisasikan konfigurasi fisik dalam terminologi material nyata, batasan-batasan aktual, dan batasan-batasan praktis yang mengatur mesin-mesin dan struktur. Salah satu tujuan utama kita dalam mengajar mekanik adalah membantu mahasiswa dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam visualisasi, yang sangat vital dalam memformulasikan suatu masalah. Memang, membangun sebuah model matematika yang bermakna adalah sering jauh lebih penting daripada solusinya. Kemajuan maksimum dapat dicapai bila prinsip- prinsip dasar dan batasan-batasannya dipelajari bersama-sama dalam konteks aplikasi keteknikan. Mata kuliah Mekanika sering dianggap oleh mahasiswa sebagai mata kuliah sulit dan sering dikatakan sebagai mata kuliah tidak menarik dan sekaligus sebagai penghambat akademik. Namun demikian tingkat- tingkat kesulitan mulai dari alasan-alasan fundamental hingga penerapan yang luas, namun bukan sebagai belajar hafalan, sangat diperlukan untuk diajarkan. Ketidak-tertarikan mahasiswa, menurut pengalaman, sering sering disebabkan karena mekanika diajarkan sebagai disiplin akademik (keilmuan), sangat kurang diberikan tujuan nyata dan tantangan tekniknya. Kebiasaan ini dapat dilihat dari adanya kecenderungan dalam mengajarkan mekanika dengan memberikan soal- soal sebagai cara untuk menjelaskan teori, daripada membangun teori untuk memecahkan suatu masalah. Bila pandangan pertama tadi diberlakukan maka soal-soal cenderung menjadi sangat ideal dan menjadi tidak berkait dengan permasalahan teknik yang nyata, yang kemudian mengakibatkan latihan-latihan menjadi tumpul, sangat bersifat akademik dan tidak menarik. Pendekatan ini akan mendorong mahasiswa untuk memformulasikan soal-soal dan mengungkapkan makna teoritisnya. Pendekatan kedua akan memberikan motivasi yang lebih kuat untuk mempelajari teori dan akan mengarahkan mahasiswa kepada kesetimbangan yang lebih baik antara teori dan aplikasi. Peran penting kita dalam mendorong motif tersebut tidak perlu terlalu berlebihan. Selanjutnya, kita harus menekankan bahwa, yang terbaik adalah bahwa teori dapat dipakai untuk mendekati masalah dunia nyata mekanika bukan sebaliknya bahwa masalah dunia nyata dipergunakan untuk mendekati teori. Perbedaan falsafah ini benar-benar mendasar untuk membedakan antara mekanika dipandang dari segi teknik (engineering) dengan dengan mekanika dipandang dari segi ilmu (Science). Dalam tiga puluh tahun terakhir, ada kecenderungan kuat dalam pendidikan teknik untuk meningkatkan tingkat teori dalam kuliah- kuliah ilmu-keteknikan (Engineering-science). Kecenderungan tersebut
Dept. Teknik Pertanian (TEP), FATETA, IPB
iv PENGANTAR UNTUK MAHASISWA DAN PENGAJAR
sangat jelan nampak pada kuliha-kuliah mekanika. Hingga pada suatu
tingkat tertentu, mahasiswa menjadi siap untuk menangani masalah- masalah yang lebih sulit, kecenderungan terebut cukup baik. Namun demikian ada bukti dan pandangan yang dapat dipercaya bahwa perbedaan nyata belakangan ini nampak antara cakupan (coverage) dan pemahaman (comprehension). Diantara faktor-faktor yang ikut berperan, kami catat ada tiga kecenderungan. Pertama, penekanan pada pengertian geometri dan fisik dari matematika nampaknya semakin berkurang. Kedua, telah terjadi pengurangan signifikan bahkan penghapusan penjelasan dalam bentuk grafik, yang mana pada masa lalu banyak diberikan untuk memperjelas visualisasi dalam bidang mekanik. Ketiga, dalam meningkatkan tingkat kemampuan matematika dalam memberlakukan masalah mekanika, ada kecenderungan membiarkan dilakukan manipulasi notasi (penandaan) operasi vektor untuk menutupi atau menggantikan visualisasi geometri. Mekanika adalah satu bidang ilmu yang secara menyatu sangat tergantung pada persepsi gemtris dan fisik, dan kita harus meningkatkan upaya kita dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu tanggung jawab kita sebagai pengajar mekanika adalah menggunakan matematika yang memang benar-benar cocok dengan masalah yang dihadapi. Penggunaan notai vektor untuk masalah- masalah satu dimensi adalah trivial (sepele, tidak perlu), untuk masalah dua dimensi sering masih optional (pilihan saja), namun untuk masalah mekanika tiga dimensi adalah essential (harus). Pada saat kita memperkenalkan operasi vektor dua dimensi, sangat perlu untuk menekankan bahwa pengertian geometrinya adalah sangat penting. Sebuah persamaan vektor akan menjadi hidup oleh sebuah sketsa dari suatu poligon vektor, yang mana sering pemecahannya dapat dilakukan dengan lebih singkat dengan melihat geometri tersebut. Sudah tentu, ada banyak masalah mekanika dimana kompleksitas variabel bebasnya terlalu tinggi sehingga sangat sulit atau tidak mungkin divisualisasikan atau dipersepsikan secara fisik. Untuk masalah sepertii ini, penggunaan analisis menjadi sangat penting. Namun demikian, mahasiswa- mahasiswa kita akan menjadi insinyur yang lebih baik apabila kemampuan mereka dalam mempersepsikan, memvisualisasikan dan menjelaskan dikembangkan secara penuh. Sebagai pengajar mata kuliah engineering mechanic (mekanika teknik), kita memiliki kewajiban penuh pada profesi engineering untuk menetapkan standar kinerja dalam mengajar mahasiswa. sebagai tambahan, kita memiliki tanggung jaab serius untuk mendorong dan memberi semangat mahasiswa agar lebih aktif berfikir sendiri. Terlalu banyak bantuan secara detil dimana seharusnya mahasiswa dapat menangani masalah sendiri adalah sama buruknya dengan terlalu sedikit bantuan. Hali ini akan membuat mahasiswa menjadi sangat bergantung pada orang lain, padahal seharusnya mereka melatih inisiatif dan kemampuan mereka. Demikian juga, bila mekanika dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil dengan instruksi-instruksi berulang- ulang, hal ini akan menggiring mahasiswa menjadi sulit melihat beda antara “hutan dan pohon”, sehingga kita akhirnya gagal memahani
Diktat Kuliah PENGANTAR UNTUK MAHASISWA DAN PENGAJAR v
kesatuan makna mekanika dan kemampuan penerapannya yang luas
dari beberapa metoda dan prinsipnya yang mendasar.