You are on page 1of 6

PROSEDUR-PROSEDUR DI PELAYANAN RAWAT JALAN

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama :

1. Peserta yang membutuhkan pelayanan kesehatan wajib mengunjungi PPK I sesuai pilihan
peserta yang tercantum pada Kartu Pemeliharaan Kesehatan (KPK).

2. Peserta mendaftarkan diri pada petugas (loket) di PPK tingkat I sesuai poli yang dituju (poli
Umum/Gigi/KIA).

3. Peserta menunggu giliran untuk mendapat pelayanan pada tempat yang tersedia sesuai
urutan pendaftaran.

4. Jika dokter menganggap perlu untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana atau
tindakan medis maka pemeriksaan laboratorium sederhana.

5. Atau tindakan medis dapat dilakukan di tempat (bila PPK tingkat I menyediakan dan mampu
memberikan layanan tersebut) atau di rujuk ke laboratorium maupun Rumah Sakit yang
ditunjuk.

6. Jika peserta mendapat resep, peserta menyerahkan resep tersebut pada petugas (loket) di
Ruang Obat dan menunggu giliran untuk mendapatkan obat.

7. Jika dokter memberikan resep obat yang tidak tersedia (pada penyakit kronis/degeneratif) di
Ruang Obat PPK I, maka peserta harus mengambil obat tersebut ke Apotek terdekat yang
ditunjuk dengan membawa resep.

8. Jika dokter PPK I menganggap perlu untuk pemeriksaan lebih lanjut, maka peserta melakukan
pemeriksaan lebih lanjut dengan membawa surat rujukan ke Rumah Sakit yang ditunjuk.

Prosedur Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan:

1. Pasien yang memerlukan rawat jalan tingkat lanjut mendaftar di loket rawat jalan spesialis di
RS yang ditunjuk dengan membawa surat rujukan dari PPK I berikut KPK asli disertai fotokopinya

2. Pasien akan menunggu panggilan pada poli dokter spesialis yang dituju sesuai surat rujukan

3. Pasien akan mendapat pemeriksaan/ tindakan sesuai indikasi medis dan menerima resep dari
dokter spesialis untuk diambil pada apotek yang ditunjuk

4. Bila pasien memerlukan pemeriksaan penunjang diagnostik, maka akan berlaku prosedur
Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Diagnostik.
5. Setiap selesai pemeriksaan/tindakan, maka dokter spesialis akan mengisi formulir jawaban
rujukan (pasien meminta dokter mengisi jawaban rujukan) berupa:

* Diagnosis penyakit yang sudah ditegakkan,

* Obat/tindakan yang sudah diberikan

* Pemeriksaan penunjang yang diperlukan

* Tanggal kembali bila masih diperlukan kontrol ulang

* Paraf dokter beserta stempel RS

Penggunaan Surat Rujukan

* Surat rujukan dapat digunakan untuk diagnosis yang sama, maksimum 4 kali dalam 1 (satu)
bulan, bila pemeriksaan dan pengobatan belum selesai

* Bila pemeriksaan atau pengobatan dianggap telah selesai atau penggunaan surat rujukan
sudah mencapai 4 kali dalam 1 (satu) bulan, dokter spesialis harus mengisi jawaban rujukan.
Pasien meminta kepada dokter spesialis untuk menuliskan tanggal harus kembali pada tempat
yang sudah tersedia, bila diperlukan pelayanan lanjutan setiap kali selesai pemeriksaan

* Pasien membuat fotocopy surat rujukan (sebanyak 2 kali) yang sudah diisi tanggal berkunjung
kembali setiap kali akan berobat ke dokter spesialis

* Bila penyakit masih berlanjut sehingga membutuhkan ulangan lebih dari 4 kali, maka peserta
harus membawa surat rujukan baru dengan cara mengunjungi PPK I pilihan peserta dengan
membawa surat rujukan terdahulu yang telah diisi jawabannya oleh dokter spesialis untuk
dibuatkan surat rujukan baru oleh Dokter PPK I

* Surat rujukan ulangan hanya dapat digunakan untuk penyakit dengan diagnosis yang sama

* Untuk rujukan diagnosis penyakit berbeda harus dibuatkan surat rujukan baru.
Prosedur Penerimaan Pasien Baru :

1. Petugas menanyakan identitas pasien lengkap untuk dicatat pada formulir rekam medis
rawat jalan, KIB, dan KIUP.
2. Petugas menyerahkan KIB kepada pasien dengan pesan untuk dibawa kembali bila
datang berobat berikutnya.
3. Petugas menyimpan KIUP sesuai huruf abjad (alfabetik)
4. Petugas menanyakan keluhan utamanya guna memudahkan untuk mengarahkan pasien
ke poliklinik yang sesuai.

Petugas menanyakan apakah membawa surat rujukan. Bila membawa,

1) Tempelkan pada formulir rekam medis rawat jalan.

2) Baca isinya ditujukan kepada dokter siapa atau diagnosisnya, guna mengarahkan
pasien menuju poliklinik yang sesuai.

5. Petugas mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu poliklinik yang sesuai.


6. Petugas mengirimkan dokumen rekam medis ke poliklinik yang sesuai dengan
menggunakan buku ekspedisi.

Prosedur Penerimaan Pasien Lama :

1. Petugas menanyakan terlebih dahulu membawa KIB atau tidak.


2. Bila pasien membawa KIB, maka dicatatlah nama dan nomor rekam medisnya pada tracer untuk
dimintakan dokumen rekam medis lama ke bagian filing.
3. Bila tidak membawa KIB, maka ditanyakanlah nama dan alamatnya untuk dicari di KIUP.
4. Petugas mencatat nama dan nomor rekam medis yang ditemukan di KIUP pada tracer untuk
dimintakan dokumen rekam medis lama ke bagian filing.
5. Petugas mempersilahkan pasien lama membayar di loket pembayaran.
6. Pelayanan pasien asuransi kesehatan disesuaikan dengan peraturan dan prosedur asuransi
penanggung biaya pelayanan kesehatan.
7. Petugas mempersilahkan pasien ke poli yang dituju.

Prosedur Penyimpanan Rekam Medis :

1. Petugas menerima rekam medis rawat jalan dari bagian indeks.


2. Petugas menyortir /mengelompokan RM berdasarkan no. RM berdasarkan petunjuk
penyimpanan.
3. Petugas mencocokan dengan buku peminjaman dan bon peminjaman.Jika sudah cocok maka
petugas mencatat tanggal pengembalian pada buku peminjaman,merobek bon peminjaman.
4. Petugas membawa beberapa RM ke rak penyimpanan
5. Petugas mencar/memperlihatkan petunjuk penomoran pada rak penyimpanan yang sesuai
dengan kelompok no. RM yang akan disimpan.
6. Setelah ditemukan nomor yang sesuai, kemudian petugas mengambil out guide dengan cara
satu tangan menahan RM yang didepan atau dibelakangnya dan satu tangan lagi mengambil out
guide kemudian memasukan RM.
7. Petugas merapihkan kembali RM yang tersimpan di rak penyimpanan
8. Petugas mengambil bon peminjaman pada out guide kemudian meyobeknya /membuangnya ke
tempat sampah.

Prosedur Pengambilan/Peminjaman Rekam Medis :

1. Petugas menerima permohonan peminjaman RM.


2. Petugas membuat bon peminjaman dengan rangkap 3 (1 unuk peminjam,1 untuk di ot guide,1
untuk di bagian penyimpanan).
3. Petugas mencatat identitas peminjam, keperluan, tanggal peminjaman dan harus kembali, no.
RM dan nama pasien yang akan disimpan, petugas yang meminjamkan dan petugas yang
memberi rekomendasi,pada bon peminjaman dan buku registrasi peminjaman.
4. Petugas meminta peminjam untuk emnandatangani bon peminjaman
5. Petugas mengambil out guide dan memasukan bon peminjaman pada kantong yang ada di out
guide
6. Petugas mencari dan mencocokan no.RM yang akan dipinjam
7. Setelah menemukan no atau RM yang diperlukan maka petgas mengambil dengan cara salah
satu tangan menarik, menahan RM yang didepan atau dibelakangnya satu tangan lagi
mengambil RM secara lurus horizontal, kemudian langsung memasukan out guide.
8. Petugas merapihkan kembali rekam medis pada rak penyimpanan.
9. Petugas menyerahkan RM ke peminjam atau bagian distribusi
Prosedur Umum (keseluruhan) Pelayanan Rawat Jalan :

1. Pasien datang mengambil no. antrian dan melakukan pendaftaran / registrasi

2. Pasien membayar ke Kasir

3. Pasien menuju Poliklinik

4. Jika pasien tersebut mendapatkan tindakan di Poliklinik, maka pasien harus bayar ke Kasir terlebih
dahulu

5. Pasien perlu layanan penunjang (laboraturium dan radiologi)

6. Pasien membayar ke Kasir

7. Pasien ke Poliklinik untuk dibacakan hasilnya

8. Pasien di rujuk ke Poli Spesialis dan melakukan pembayaran di Kasir

9. Pasien menuju ke Poli Spesialis

10. Pasien ke Farmasi / Apotek untuk pengesahan obat

11. Pasien membayar ke Kasir

12. Pasien mengambil obat ke bagian Farmasi / Apotek

13. Pasien pulang

* Prosedur Umum (keseluruhan) Pelayanan Rawat Jalan (sebagai tambahan)


PROSEDUR – PROSEDUR DI PELAYANAN
RAWAT JALAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PSRM II

Disusun Oleh :

Nur Mega Sari

Otih Nurhayati

Reni Purwaningsih

Siti Halimah Bugis

POLITEKNIK PIKSI GANESHA


BANDUNG
2010

You might also like