You are on page 1of 52

PANDUAN

PENYUSUNAN
KTSP
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 1
LANDASAN
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
 PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
 PERMENDIKNAS Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
 PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
 PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007
tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun
2006
 PERMENDIKNAS Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
 PERMENDIKNAS Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian
Pendidikan
 PERMENDIKNAS Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana
 PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 2


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 2
LANDASAN PENYUSUNAN KTSP

1. UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 38 (2)


Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 3
LANDASAN PENYUSUNAN KTSP
lanjutan…

2. PP Nomor 19 Tahun 2005 :


a. Pasal 16 (1) Penyusunan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah
berpedoman pada panduan yang disusun
oleh BSNP.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 4
LANDASAN PENYUSUNAN KTSP
lanjutan…
2. PP Nomor 19 Tahun 2005 :
b. Pasal 17 (2) Sekolah dan komite sekolah, atau
madrasah dan komite madrasah, mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum
dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di
bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK,
dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs,
MA, dan MAK.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 5
PENGERTIAN
Kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.

(PP Nomor 19 tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 6
KTSP
merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
desentralisasi di bidang pendidikan agar
kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik di sekolah
dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,
nasional dan tuntutan global dengan semangat
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 7
SEMANGAT MBS
 MBS sebagai bentuk otonomi sekolah memotivasi guru
untuk mengubah paradigma sebagai “curriculum user"
menjadi "curriculum developer".

 Guru mampu keluar dari kultur kerja konvensional


menjadi kultur kerja kontemporer yang dinamis.

 Guru mampu memainkan peran sebagai "agent of


change"

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 8
PRINSIP
PENGEMBANGAN KTSP
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 9
ACUAN OPERASIONAL KTSP
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai
dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan
lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 10
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11. Kesetaraan Jender
12. Karakteristik satuan pendidikan

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 11
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia


menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun
yang memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 12


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 12
ACUAN OPERASIONAL KTSP

Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai


dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik

Kurikulum disusun agar memungkinkan


pengembangan keragaman potensi, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, spritual, dan
kinestetik peserta didik secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 13


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 13
ACUAN OPERASIONAL KTSP

Keragaman potensi dan karakteristik daerah


dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan,
tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan,
oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 14


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 14
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan


keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan
nasional.
Tuntutan dunia kerja
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik dan
kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 15
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan
toleransi dan kerukunan umat beragama, dan
memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan
sekolah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 16
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik
mampu bersaing secara global dan dapat hidup
berdampingan dengan bangsa lain.

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 17
ACUAN OPERASIONAL KTSP
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya.

Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuh kembangnya
kesetaraan jender.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 18
ACUAN OPERASIONAL KTSP

Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi,
misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 19
Mekanisme
PENYUSUNAN KTSP
Analisis : • Pembentukan
• Kekuatan/
kelemahan TIM
• Peluang/ • penyiapan dan
tantangan
penyusunan Naskah
• Dokumen
Standar isi, SKL,
Standar
draf, KTSP
Pengelolaan, • review dan diberlaku-
Standar Pro-
revisi, serta
ses, Standar kan
Penilaian, dan finalisasi,
Panduan
Penyusunan KTSP
• pemantapan
dan penilaian

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 20
ISI / MUATAN
KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
(KTSP)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 21
KTSP
DOKUMEN I
 BAB I . PENDAHULUAN
 BAB II . TUJUAN PENDIDIKAN
 BAB III. STRUKTUR dan MUATAN
KURIKULUM
 BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 22
KTSP
DOKUMEN II
 SILABUS DARI SK/KD YANG
DIKEMBANGKAN PUSAT.
 SILABUS DARI SK/KD YANG
DIKEMBANGKAN SEKOLAH
(MULOK, MAPEL TAMBAHAN)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 23
KTSP
Dokumen I

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 24
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang (dasar pemikiran
penyusunan KTSP)
 Tujuan Pengembangan KTSP
 Prinsip Pengembangan KTSP

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 25
BAB II
TUJUAN
 Tujuan pendidikan (Disesuaikan dengan jenjang satuan
pendidikan)

 Visi Sekolah

 Misi Sekolah

 Tujuan Sekolah

 Cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pihak yang


berkepentingan, yang menggambarkan dan memberikan
inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk kepentingan masa
mendatang
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 26
BAGAIMANA MENYUSUN VISI ?
Visi Sekolah/madrasah:
 Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
 Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
 Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya
serta visi pendidikan nasional;
 Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 27
Misi Sekolah

arah untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, menjadi


dasar program pokok sekolah dengan penekanan pada
kualitas layanan pada peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan

Tujuan Sekolah

dirumuskan dan ditetapkan serta dikembangkan, mengacu


pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 28
BAGAIMANA MENYUSUN MISI ?
Misi sekolah/madrasah:
 Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;
 Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
 Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
 Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah;
 Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah;
 Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan
unit sekolah/madrasah yang terlibat;
 Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan;
 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 29
BAGAIMANA MENYUSUN TUJUAN ?
Tujuan sekolah/madrasah:
 Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan);
 Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan
dengan kebutuhan masyarakat;
 Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah dan Pemerintah;
 Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 30
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
A. Struktur KTSP
merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

B. Muatan KTSP, meliputi:


1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Ketuntasan belajar
6. Kenaikan kelas dan kelulusan
7. Penjurusan
8. Pendidikan kecakapan hidup
9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 31
A. STRUKTUR KTSP
Berisi “Struktur Kurikulum Tingkat Sekolah” yang disusun
berdasarkan kebutuhan peserta didik dan sekolah terkait
dengan upaya pencapaian SKL.
Pengembangan Struktur Kurikulum dilakukan dengan cara
antara lain:
 Mengatur alokasi waktu pembelajaran “tatap muka” seluruh
mata pelajaran.
 Memanfaatkan 4 jam tambahan untuk menambah jam
pembelajaran pada mata pelajaran tertentu atau menambah
mata pelajaran baru.
 Mencantumkan jenis mata pelajaran muatan lokal dalam
struktur kurikulum.
 Tidak boleh mengurangi mata pelajaran yang tercantum
dalam standar isi

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 32
B. MUATAN KTSP
1. Mata Pelajaran

 Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam


satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X
sampai dengan kelas XII.
 Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA dibagi ke dalam
dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum
yang diikuti oleh seluruh peserta didik, kelas XI dan XII
merupakan program penjurusan yang terdiri atas tiga
program yaitu program IPA, IPS, dan Bahasa.
 Jumlah mata pelajaran di kelas X minimal 16 mata
pelajaran, kelas XI dan XII minimal 13 mata pelajaran

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 33
2. Muatan Lokal
Berisi tentang: Jenis, Strategi Pemilihan dan
pelaksanaan muatan lokal yang diselenggarakan
oleh sekolah. Dalam pengembangannya
mempertimbangkan hal-hal sbb:
 Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 34
 Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
 Substansi yang akan dikembangkan, materinya
tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain, atau terlalu luas substansinya sehingga harus
dikembangkan menjadi mata pelajaran tersendiri;
 Merupakan mata pelajaran wajib yang tercantum
dalam Struktur Kurikulum;

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 35
 Bentuk penilaiannya kuantitatif (angka).

 Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih


dari satu jenis dalam setiap semester, mengacu
pada: minat dan atau karakteristik program yang
diselenggarakan di sekolah

 Peserta didik boleh mengikuti lebih dari satu jenis


mulok pada setiap tahun pelajaran, sesuai dengan
minat dan program mulok yang diselenggarakan
sekolah.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 36
 Substansinya dapat berupa program keterampilan
produk dan jasa, Contoh:
 Bidang Budidaya: Tanaman hias, tanaman
obat, sayur, pembibitan ikan hias dan konsumsi,
dll.
 Bidang Pengolahan: Pembuatan abon, kerupuk,
ikan asin, baso dll.
 Bidang TIK dan lain2: Web desain, berkomunkasi
sebagai guide, akuntansi komputer,
kewirausahaan dll.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 37
 Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk
mulok yang diselenggarakan.

 Pembelajarannya dapat dilakukan oleh guru mata


pelajaran atau tenaga ahli dari luar sekolah yang
relevan dengan substansi mulok.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 38
3. Pengembangan Diri
 Bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat,
minat peserta didik, dan kondisi sekolah.
 Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
- Bimbingan konseling, (kehidupan pribadi, sosial,
kesulitan belajar, karir ), dan atau
- Ekstra kurikuler, Pengembangan kreativitas dan
kepribadian peserta didik, seperti: Kepramukaan,
Kepemimpinan, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) .

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 39
 Bukan Mata Pelajaran dan tidak perlu dibuatkan
SK, KD dan silabus, tetapi perlu dibuat
programnya.
 Dilaksanakan secara terprogram, rutin, spontan
dan keteladanan.
 Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi),
yang difokuskan pada “Perubahan sikap dan
perkembangan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pengembangan diri”.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 40
4. Pengaturan Beban Belajar
 Berisi tentang jumlah beban belajar per mata
pelajaran, per minggu per semester dan per tahun
pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai
dengan alokasi waktu yang tercantum dalam
struktur kurikulum.
 Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan
kebutuhan, tetapi jumlah beban belajar per tahun
secara keseluruhan tetap.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 41
5. Ketuntasan Belajar
 Berisi tentang kriteria ketuntasan minimal (KKM)
per mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
 Ketuntasan belajar untuk setiap indikator adalah 0 –
100 %, dgn batas kriteria ideal minimum 75 %.
 Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas dan
daya dukung.
 Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah batas
kriteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat
mencapai kriteria ketuntasan maksimal (100%).

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 42
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
 Berisi tentang kriteria dan mekanisme kenaikan
kelas dan kelulusan, serta strategi penanganan
peserta didik yang tidak naik atau tidak lulus
yang diberlakukan oleh sekolah. Program
disusun mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
 Panduan kenaikan kelas yang disusun oleh Dit.
Pembinaan terkait
 Ketentuan kelulusan diatur secara khusus dalam
peraturan tersendiri.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 43
7. Penjurusan
 Berisi tentang kriteria dan mekanisme
penjurusan serta strategi/kegiatan
penelusuran bakat, minat dan prestasi yang
diberlakukan oleh sekolah, yang ditentukan
dengan mengacu pada panduan penjurusan
yang disusun oleh Direktorat terkait.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 44
8. Pendidikan Kecakapan Hidup
 Bukan mata pelajaran tetapi substansinya
merupakan bagian integral dari semua mata
pelajaran.
 Tidak masuk dalam struktur kurikulum secara
khusus.
 Dapat disajikan secara terintegrasi dan atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 45
9. Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global
 Program pendidikan yang dikembangkan dengan
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya
saing global.
 Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa,
TIK, Ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik.
 Dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran yang
terintegrasi, atau menjadi mapel Mulok.
 Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan atau satuan pendidikan nonformal.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 46
BAB IV
Kalender Pendidikan
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan
oleh sekolah, yang disusun berdasarkan kalender
pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan aturan
kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam
Standar Isi.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 47
KTSP
DOKUMEN II
(SILABUS)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 48
SMP
A. Silabus dan RPP Mata Pelajaran (Kelas VII,
VIII dan IX)
B. Silabus dan RPP Muatan lokal dan Mapel
lain (jika ada)
C. Silabus dan RPP Mapel IPA dan IPS
Terpadu (Kelas VII, VIII dan IX)

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


HALAMAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Pengembangan KTSP
 Disusun bersama-sama oleh guru, komite
sekolah/pengurus yayasan, konselor (BK), dan nara
sumber, dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan.
 Ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Ketua
Komite sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan
 Mengacu pada SI, SKL, Standar proses, standar
penilaian dan panduan penyusunan KTSP yang
disusun oleh BSNP serta UU nomor 20 tahun 2003
dan PP nomor 19 tahun 2005.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 50
 Tim penyusun KTSP pada satuan pendidikan terdiri
atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai
ketua merangkap anggota. Melibatkan komite
sekolah dan nara sumber, serta pihak lain yang
terkait.
 Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk
rapat kerja dan atau lokakarya sekolah/madrasah
dan atau kelompok sekolah/madrasah yang
diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun
pelajaran baru.

MATERI PELATIHAN KTSP 2009


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 51
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
HALAMAN 52

You might also like