You are on page 1of 21

KELOMPOK 2

VICTORY
• Tutor : DR Humala Hutagalung SpB
• Ketua : Vivi R M Sibarani
• Sekretaris : Luxiana Siagian
• Anggota : Pipin N Tambunan
Sweety Dillon
Daniel Parapat
Junyul K Sarumaha
Iin N Situmorang
Theresia M Hutauruk
Kochoe B Siahaan
Pemicu
Pasien A, pria, umur 17 tahun, siswa, TB 160
cm, BB 50 kg, merasa jantung berdebar-debar,
tiba-tiba lumpuh di rumahnya pada kedua
tungkai dan kakinya setelah pulang dari sekolah.
Oleh orang tuanya kemudian dibawa ke suatu
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan medis.
Status present : sensorium compos mentis
pasif, TD 110/80 mmHg, nadi 76x/menit, irreg,
unequal, pernafasan 24x/menit, temperatur
36,50C
More Info
Di waktu kanak-kanak os sering mengalami demam,
sakit kerongkongan, nyeri pada sendi-sendi yang
berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi lain. Riwayat
nyeri dada tidak ada. Selama ini os tidak berobat ke dokter
tetapi hanya membeli obat parasetamol, kadang-kadang
ampisilin di apotik, jika mengalami keluhan seperti di atas.
Pasien A tidak merokok.
Pemeriksaan fisik didapati desah sistolik tingkat 3/6
dan desah diastolik pada apeks kordis. Saat ini tidak
didapati demam, nyeri sendi, sakit menelan dan tidak
didapati tanda-tanda dekompensasi kordis. Pemeriksaan
laboratorium dalam batas normal. EKG :hipertrofi atrium
kiri.
MASALAH
• Pasien A merasa berdebar-debar dan tiba-tiba
lumpuh pada kedua tungkai dan kakinya
• Pada waktu kanak-kanak pernah mengalami demam
rematik, tidak berobat ke dokter tetapi hanya
membeli obat-obat parasetamol kadang-kadang
ampisilin jika mengalami keluhan dari penyakit
• Pada pemeriksaan fisik didapati desah sistol 3/6 dan
desah diastolik pada apeks kordis dan EKG didapati
hipertrofi atrium kiri
HIPOTESIS

PASIEN A MENDERITA PENYAKIT


JANTUNG REMATIK
Learning Issue
1. Definisi demam rematik dan PJR
2. Patogenesis PJR
3. Gejala, manifestasi klinis dan penegakan
diagnosa PJR
4. Diagnosis Diferensial
5. Penatalaksanaan
6. Komplikasi
Definisi demam rematik dan PJR

• Demam rematik : penyakit sistemik akut atau


kronik, dapat sembuh sendiri oleh sebab yang
belum jelas atau menimbulkan cacad katup
jantung secara lambat laun. Penyebab dari
penyakit ini masih belum jelas, diduga karena
infeksi streptococcus Hemolyticus group A
• PJR : Penyakit yang ditandai dengan kerusakan
pada katub jantung akibat serangan karditis
reumatik akut yang berkali-kali. PJR
merupakan komplikasi dari demam rematik.
Patogenesis
Mekanisme patogenesis yang pasti sampai saat ini tidak diketahui, tetapi peran
antigen histokompatibility mayor, antigen jaringan spesifik potensial dan
antibody yang berkembang segera setelah infeksi streptokokkus telah diteliti
sebagai faktor resiko yang potensial dalam patogenesis penyakit ini. Terbukti sel
limfosit T memegang peranan dalam patogenesis penyakit ini dan ternyata tipe
M dari Streptokkokus grup A mempunyai potensi rheumatogenik. Terdapat
bukti kuat bahwa respons autoimmune terhadap antigen streptokokkus
memegang peranan dalam terjadinya DR dan PJR pada orang yang rentan.
Infeksi streptokokkus dimulai dengan ikatan permukaan bakteri dengan
reseptor spesifik sel host dan melibatkan proses spesifik seperti pelekatan,
kolonisasi dan invasi. Ikatan permukaan bakteri dengan permukaan reseptor
host adalah kejadian yang penting dalam kolonisasi dan dimulai oleh fibronektin
dan oleh streptococcal fibronectin-binding proteins. Faktor lingkungan seperti
kondisi kehidupan yang jelek, kondisi tinggal yang berdesakan dan akses
kesehatan yang kurang merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi
penyakit ini. Variasi cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya
infeksi streptokokkus untuk terjadi DR.
Gejala, manifestasi klinis dan penegakan
diagnosa PJR
• Demam
Tipe demam adalah remittent, tetapi umumnya
tidak sering melampaui 390 C dan akan kembali
normal dalam 2-3 minggu.
• Sakit Persendian
Artritis sering berpindah-pindah (migrans), mulai
kaki, lutut (75%), pergelangan kaki (50%), siku,
pergelangan tangan, pinggul dan persendian kecil
(masing2 12-15 %), bahu dan persendian kecil
tangan (7-8%).
• Pankarditis
Pankarditis berupa endokarditis, miokarditis dan
perikarditis
• Nodul subkutan
Nodul ini merupakan jaringan padat, tidak nyeri,
berhubungan dengan tendon, kapsul persendian
dan fasia. Kulit diatasnya dapat digerakkan
sedangkan besarnya beberapa milimeter
sampai1-2cm.
Eritema Marginatum
Kelainan ini berupa ruam tidak gatal,
makuler dengan tepi erithema
(kemerahan) yang menjalar dari
bagian satu ke bagian lain mengelilingi
kulit yang tampak normal, terjadi
pada 5% penderita. Gangguan ini
berdiameter 2,5 cm dan paling sering
ditemukan pada batang tubuh dan
tungkai bagian atas, tidak melibatkan
muka. Erithema ini timbul sewaktu-
waktu selama sakit, meskipun yang
tersering adalah pada stadium awal,
dan biasanya terjadi hanya pada
penderita demam reumatik dengan
karditis.
Chorea (St.Vitus dance)
Dapat dianggap sebagai bentuk
neurologik demam rematik.
Gerakan yang timbul adalah
sekonyong-konyong dan tak dapat
diulangi lagi, tonus otot
menghilang. Jika lengan dalam
keadaan ekstensi maka
pergelangan tangan dalam
keadaan fleksi dan jari-jari dalam
hiperekstensi,seakan-akan
merupakan garpu.
Penegakan diagnosis
Kriteria Jones
Mayor Minor
Karditis Demam
polyarthritis migrans Poliartralgia
sydenham’s chorea /chorea minor/St riwayat demam rematik atau penyakit
Vitus dance jantung rematik
nodul subkutan interval PR memanjang pd EKG
eritema marginatum. tanda2 fase akut (LED ↑, C Reactive
protein positif)
tanda2 infeksi stroptokok β hemolitik
sebelumnya dengan titer ASTO ↑

Dua kriteria mayor atau satu mayor disertai dua minor,


menandakan kemungkinan besar adanya demam rematik
Diagnosis Diferensial DR
• Nyeri pada ekstremitas
• Artritis reumatoid
• Artritis Infeksiosa
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Status Jantung Penatalaksanaan

Tanpa Karditis Tirah baring selama 2 minggu dan


mobilisasi bertahap selama 2 minggu
disertai pengobatan salisilat

Karditis tanpa Tirah baring selama 4 minggu dan


Kardiomegali mobilisasi bertahap selama 4 minggu

Karditis dengan Tirah baring selama 6 minggu dan


Kardiomegali mobilisasi bertahap selama� 6 minggu

Karditis dengan Tirah baring selama dalam keadaan


kelemahan jantung kelemahan jantung lalu mobilisasi
bertahap selama 3 bulan
• Pada penderita yang hanya dengan atralgia saja  analgesik
• Pada artritis sedang atau berat tanpa karditis atau bila ada
karditis tanpa kardiomegali  aspirin diberikan 100 mg/kg
BB/h dengan dosis tak melampaui 6 g sehari dibagi dlm 3
dosis selama 2 minggu pertama kemudian 75 mg/kg BB/h
selama 4-6 minggu
• Penderita dengan karditis dan kardiomegali  steroid
(prednison) dengan dosis 2 mg/kg BB/h dlm 3 dosis (maks 80
mg/h) tapering off 5 mg tiap 2-3 h setelah 2-3 minggu.
• Untuk eradikasi streptococ  Benzatin penisilin 1 x/bln 1,2
juta U.
• Alergi : sulfadiazin 0,5 g/h pd BB < 30 kg, 1 g/h pd BB≥ 30 kg
Komplikasi
• Dapat terdengar murmur jantung pada individu
yang sebelumnya tidak memperlihatkan
murmur, atau memburuknya murmur yang
sudah ada sebelumnya, jika terjadi penyakit
jantung rematik
• Dapat juga terjadi kardiomegali, perikarditis,
atau gagal jantung kongestif pada orang yang
sebelumnya sehat
Pembahasan masalah
• Pasien A menderita demam rematik semasa kanak-kanak.
Diagnosis dapat kita tegakkan melalui keluhan yang dialami
oleh pasien yaitu, demam, sakit kerongkongan, nyeri pada
sendi-sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi yang lain.
• Pada saat ini pasien A menderita PJR yang merupakan
komplikasi dari demam reumatik yang pernah dideritanya
semasa kanak-kanak. Berdasarkan pemicu, kita dapat
mengetahui bahwa pasien sewaktu menderita demam
rematik, tidak pernah berobat ke dokter, hanya membeli
parasetamol dan kadang-kadang ampisilin di apotik jika
mengalami keluhan seperti di atas. Hal inilah yang menjadi
penyebab pasien menderita PJR. Diagnosis PJR juga didukung
kuat dari pemeriksaan fisik pasien dimana didapati desah
sistolik 3/6 dan desah diastolik pada apeks kordis serta pada
EKG terlihat hipertrofi atrium kiri.
THANK YOU
XIE – XIE
MAULIATE
TERIMA KASIH
KAMSAMIDAH

You might also like