Professional Documents
Culture Documents
HUKUM PERBURUHAN)
Abad ke 19 merupakan tonggak penting bagi ciptaan-ciptaan besar dalam bidang
hokum. Pada masa ini terdapat perbedaan antara hokum privat dan hokum public.di bidang
hokum perdata ada kodifikasi prancis yang berupa kitab undang-undang yaitu code civil yang
biasa disebut dengan "code napoleon" yang kemudia diberlakukan di belanda dan sampai di
Indonesia.
Hokum digunakan untuk mengatur masyarakat supaya dapat hidup lebih teratur. Dan
adapun menurut Satjipto Raharjo. Hokum memiliki berbagai fungsi yaitu:
1. Pembuatan norma-norma baik yang menentukan atau memberikan hak kepada
seseorang maupun yang menentukan hubungan antara orang dan orang.
2. Penyelesaian perselisihan
3. Menjamin kelangsungan hidup masyarakat yaitu dalam hal terjadi perubahan-
perubahan.
Dan adapun hokum perburuhan memiliki fungsi sebagai berikut:
1. pembuatan aturan-aturan yang menentukan hak dan kewajiban buruh serta
pengusaha dan menentukan hubungan antara buruh dengan pengusaha.
2. menyelesaikan perselisiahan yang timbul akibat akibat adanya hubungan kerja
antara buruh dengan pengusaha.
3. menjamin kelangsungan hidup masyarakat umum karena lapangan perburuhan
merupakan bagian dari kehidupan masyarakat secara keseuruhan.
Menurut Purnadi Purbacaraka dan soerjono soekanto dari sudut isi terdapat 3 macam
kaedah hokum yaitu:
a) Kaedah yang berisi suruhan
b) Kaedah hokum yang berisi larangan
c) Kaedah hokum yang berisi kebolehan
Sedangkan kaedah hokum perburuhan apabila dilihat dari isi kaedah hokum nya maka
terdiri dari kaedah hokum yang berisi perintah misalnya: kewajiban membayar upah oleh
majikan kepada buruh. Kaedah yang berisi lrangan misalnya: larangan memperkerjakan anak
dalam hubungan kerja. Serta kaedah hokum yang berisi kebolehan seperti menentukan lima
harikerja atau enam hari kerja dalam satu minggu dengan waktu kerja dalam satu minggu
dengan waktu kerja 40 jam dalam satu minggu.
A. Sejarah Hukum Perburuhan
Pada awal mulanya hokum perburuhan merupakan bagian dari hokum perdata yang
diatur dalam bab VII A Buku III KUHPer tentang perjnjian kerja.namun pada
perkembangannya tepatnya setelah Indonesia merdeka hokum perburuhan Indonesia
mengalami perubahan dan penyempurnaan yang akhirnya terbitlah UU No. I Tahun1951
tentang berlakunya UU No. 12 Tahun 1948 tentang kerja, UU No. 22 Tahun 1957 tentang
penyelesaian perselisihan perburuhan, UU No. 14 Tahun 1969 tentang pokok-pokok
ketenagakerjaan dan lain-lain.
Hokum perburuhan yang asalnya merupakan hokum privat, lambat laun didalamnya
mulai terdapat campur tangan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perburuhan di
Indonesia dengan mengelurkan berbagai peraturan perundangan. Hal ini mengakibatkan
lambat laun sifat public semakin kelihatan dalam hokum perburuhan di Indonesia.
Hukum publik menurut Sudikno Mertokusumo adalah hokum yang mengatur
kepentingan umum dan mengatur hubungan pengasa dengan warga negaranya. Hokum public
adalah keseluruhan peraturan yang merupakan dasar Negara dan mengatur pula bagaimana
caranya Negara melaksanakan tugasnya. Hokum ii lansung dilaksanakan oleh penguasa
karena lebih memperhatikan kepentingan umum.
Hokum perdata atau yang biasa disebut dengan hukum privat adalah hokum antara
perorangan yang mengatur hak dan kewajiban perorangan yang satu terhadaap yang lain
didalam hubungan keluaga dan didalam pergaulan masyarakat. Dan pelaksanaannya
diserahkan kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
Adapun perbedaan antara hokum privat dan hokum public yaitu:
1. Hokum public salah satu pihaknya adalah penguasa eedangkan dalam hokum
privat kedua belah pihak adalah perorangan tanpa menutup kemungkinan bahwa
dalam hokum perdatapun penguasa dapat menjadi pihak juga.
2. Peraturan hokum public sifatnya memaksa sedangkan hokum privat bersifat
melengkapi meskipun ada juga yang bersifat memaksa.
3. Tujuan hukum public adalah melindungi kepentingan umum sedangkan hkum
privat adalah melindungio kepentingaperorangan atau individu.
4. hokum public mengatur hubungan Negara dan individu dan hokum privat
berhubungan dengan hukumhubungan hokum antar individu.
Pada awaalnya hukum perburuhan lahir pada abad ke 19 akibat adanya revolusi
Inggris. Sebelum adanya revolusi orang bekerja dengan menggunakan tenaga manusia.tetapi
akibat adanya revolusi industri yang mengedepankan tenaga mesin menjadikan banyaknya
pemutusan hubungan kerja kepada para tenaga kerja.
Akibat adanya revolusi yang terjadi di inggris sedikit banya menjadikan Indonesia
sebagai negeri yang terjajah pada saat itu menjadikan undang-undang perburuhan mereka pun
mengadopsi dari Negara yang menjajah mereka.
Menurt imam soepomo sejarah perburuhan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 fase
yakni:
1. Jaman perbudakan
Pada fase ini buruh dianggap seperti budak karena paa masa ini merupakan masa
penjajahan yang dilakukan pemerintah belanda. Sehingga para udak tersebut tidak
punya hak atas suatu apapun bahkan untuk hidup sekalipun.
2. Pekerjaan Rodi
Kerja rodi yang dikenal dengan kerja paksa juga salah satu kegiatan yang
dilakukan para penjajah pada masa itu.
Adapun rodi digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:
a) Rodi untuk kepentingan gubernemen dan para pegawainya yang dilakukan
tanpa bayaran .
b) Rodi untuk kepentingan para pembesar di Indonesia
c) Rodi desa untuk kepentingan desa
3. Poenale Sanksi
Poenale sanksi memiliki tujuan untuk memberikan kekuasaan bagi majikan untuk
berlaku tidak baik terhadap buruh serta menciptakan keadan perburuhan yang
buruk.
B. Pengertian Hokum Perburuhan
4. Imam Soepomo
Hukum perburuhan adalah himpunan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
yang berkenaan dengan kejadian dimana seseorang bekerja paa orang lain engan
menerima upah.
Jadi hokum perburuhan adalah kumpulan peraturan tertulis mauuntidak tertulis yang
mengatur hubungan searah atau timbale baik antara buruh, majikan dan pemerintah didalam
atau diluar hubungan kerja dimana buruh dalam hubungan kerja dimana buruh dalam
hubungan kerja melaksanakan perintah dari majikan dengan mnerima upah.
Hakikat hokum perburuhan aada dua menurut imam soepomo yaitu:
a) Hakekat secara yuridis.
b) Hakekat secara sosiologis.
Secara yuridis buruh memang bebas dan secara sosiologis buruh tidak bebas,dengan
demikian buruh memiliki kebebasan secara yuridis yang berarti buruh memiliki kebebasan
secara yuridis yang artinya buruh memiliki kedudukan yang sama didepan hokum dengan
majikan.akan tetapi secara sosiologis kedudukan buruh tersubordinasi oleh majikan yang
artinya majikan memiliki kewenangan untuk memerintah buruh dan menetapkan syarat-syarat
kerja dan keadaan perburuhan. Dengan kata lain kedudukan majikan lebih tinggi dari pada
kedudukan buruh dalam hubungan perburuhan.
C. Tujuan Hukum Perburuhan
Tujuan pokok hokum perburuhan adalah Pelaksanaan keadilan social dalam bidang
perburuhan dan pelaksanannya diselenggarakan dengan jalan melindungi buruh terhadap
kekuasaan yang tidak terbatas dari pihak majikan.
Menurut Senjung H. Manulang tujuan hokum perburuhan meliputi:
a) Untuk mencapai atau melaksanakan keadilan social dalam bidang
ketenagakerjaan.
b) Untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tak terbatas dari
pengusaha misalnya dengan membuat perjanjian atau menciptakan peraturan-
peraturan yang bersifat memaksa agar pengusahA tidak bertindak sewenag-
wenang terhadap tenaga kerja sebagai pihak yang lemah.
D. Sumber Hukum Perburuhan
Sumber hokum perburuhan adalah sumber hokum material dan sumber hokum formil.
Adapun sumber hokum materiil daru hokum perburuhan adalah pancasila. Sedangkan sumber
hokum formil dari hokum perburuhan adalah :
1 Undang-Undang
2 peraturan lain yang kedudukannya lebih rendah dari UU seperti PP,KEPPRES.
3 Kebiasaan
Adalah tradisi yang merupakan sumber hokum tertua, sumber dari mana dikenal
atau dapat digali sebagian dari hokum diluar undang-undang, tempat dimana
dapat menemukan atau menggali hukumnya
Kebiasaan bisa menjadi hukm apabila :
a) Syarat materiil: adnya kebiasaan atau tingkah laku yang tetap atau di ulang.
b) Syarat Intelektual: kebiasaan itu harus menimbulkan keyakinan umum bahwa
perbuatan itu merupakan kewajiban hokum.
c) Adanya akibat hokum apabila hokum kebiasaan itu dilanggar.