You are on page 1of 18

APLIKASI INVENTORY TOKO SEPATU

Laporan ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Interaksi Manusia dan Komputer

Oleh :

Asep Hendar Rustiawan ( 0706014 )


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2010
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam sistem inventory sistem penyimpanan barang sangatlah penting peranannya.


Tidak mungkin barang produksi yang dihasilkan akan langsung didistribusikan ke semua
pelanggannya. Hal ini menyebabkan kebutuhan adanya tempat penyimpanan dan sistem
penyimpanan yang baik. Tempat penyimpanan yang baik tidak harus sangat besar sebab jika
ditunjang dengan sistem penyimpanan atau sistem inventory yang baik maka pemanfaatan
tempat penyimpanan bisa maksimal. Selain itu proses pemasukan dan pengeluaran barang
juga merupakan hal yang umum terjadi. Dengan banyaknya jenis barang yang mungkin akan
disimpan dan dalam jumlah yang berar pula maka akan timbul kesulitan dalam melaksanakan
proses pemasukan dan pengeluaran barang. Akan sangat lebih menyulitkan lagi jika proses
tersebut masih dicatat dan diatur secara manual.
Sistem inventory yang baik haruslah memperhatikan efektivitas dan efisiensi dalam
melakukan proses pemasukan dan pengeluaran barang. Hal – hal yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana menyusun barang agar tempat yang ada termanfaatkan secara maksimal,.
Jika proses pengaturan dilakukan secara manual, butuh banyak catatan barang yang setiap
saat bisa berubah. Selain membutuhkan banyak catatan juga memungkinkan terjadinya
kesalahan yang berulang-ulang, seperti penumpukan suatu barang di atas tumpukan barang
yang berbeda sehingga mudah terjadi kesalahan pencocokan catatan stok barang dengan
barang yang ada di gudang. Selain itu tercecernya barang juga sangat mungkin terjadi,
terutama jika aktivitas sangat tinggi sedangkan pengawasan kurang. Dengan adanya
perangkat lunak yang dapat membantu pencatatan keluar masuk barang, maka proses keluar
masuk barang akan lebih efektif dan efisien.
Perangkat lunak yang dikembangkan dimaksudkan untuk mencatat keluar masuk
barang serta jumlahnya dan transaksi penjualan-pembelian.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Inventory


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem inventory perusahaan adalah sistem
pemasukan, pengeluaran, pemeriksaan stok barang dan pembuatan laporan. Berikut adalah
penjelasan sistem inventory yang berlaku dalam gudang.
Untuk sistem inventory, yang akan ditekankan pada proses pemasukan barang,
pengeluaran barang serta pemeriksaan stok barang. Berikut akan dijabarkan lebih detail lagi
mengenai ketiga proses tersebut.
1. Pemasukan barang
Pemasukan barang merupakan proses penambahan inventori barang. Proses
pemasukan barang dalam perusahaan terjadi setelah adanya pembelian dari supplier. Jika
terjadi retur penjualan, barang tidak akan disimpan sebagai inventori barang baru tetapi akan
disimpan sebagai barang rusak.
2. Pengeluaran barang
Pada proses pengeluaran barang, kegiatan utamanya yaitu pengiriman barang kepada
pelanggan sesuai dengan pesanan ataupun pengiriman barang ke distributor pelanggan.
Pengeluaran barang sesuai dengan nota penjualan yang sudah dibuat dan dibuat juga surat
jalan untuk barang yang sudah dikeluarkan.
3. Pemeriksaan stok
Pemeriksaan stok dilakukan secara periodik, misal per triwulan namun bisa juga
dilakukan tidak secara periodik. Pemeriksaan stok tidak selalu dilakukan secara keseluruhan,
tetapi lebih sering dilakukan untuk beberapa barang yang dianggap memiliki penjualan yang
baik.

2.2 Flowchart
Dari sistem inventory yang sudah dijabarkan di atas, maka berikut akan dibuat
flowchart bagi ketiga proses tersebut. Tujuan pembuatan flowchart adalah untuk
mempermudah dalam pembuatan perangkat lunaknya serta memperbaiki kesalahan yang
timbul saat pengujian sistem. Flowchart proses pemasukan barang dapat dilihat pada
Gambar1, flowchart proses pengeluaran barang pada Gambar 2 dan flowchart proses
pemeriksaan stok pada Gambar 3.
START

Periksa data Catat secara


barang masuk dan Jumlah barang manual jumkah
T
dibandingkan telah sesuai? barang yang tidak
dengan surat jalan sesuai

Cari lokasi yang


Catat secara
dianggap sesuai
Tambah jumlah manual jumlah
dengan barang
stok barang yang
berdasarkan
masuk
perkiraan

Letakkan barang
pada lokasi FINISH
tersebut

Gambar 1. Flowchart proses pemasukan barang

Konfirmasi barang
START
Stok yang tidak
T
mencukupi ? mencukupi kepada
UDAneka Mainan

Catat data barang


Y
yang akan
dikeluarkan yang
diminta melalui Catat barang yang Penegeluaran
memo atau dikeluarkan barang ditunda
telepon oleh UD
Aneka Mainan

Periksa kecukupan Kurangi jumlah


stok stok

Ambil barang dari


lokasi dimana
barang sejenis
paling awal tiba

Buat Surat Jalan FINISH

Gambar 2. Flowchart Proses Pengeluaran Barang


START

Lakukan
pemeriksaan
Bandingkan
dengan
dengan data stok
perhitungan
yang tercatat
manual terhadap
stok barang

Hitung selisih
jumlah barang
Catat hasil yang ada
perhitungan

FINISH

Gambar 3. Flowchart Proses Pemeriksaan Stok Barang


BAB III
PENERAPAN PRINSIP IMK DALAM APLIKASI INVENTORY

3.1 Prinsip Utama Imk

1. User compatibility
2. Product compatibility
3. Task compatibility
4. Work flow compatibility
5. Consistency
6. Familiarity
7. Simplicity
8. Direct manipulation
9. Control
10. WYSIWYG
11. Flexibility
12. Responsiveness
13. Invisible Technology
14. Robustness
15. Protection
16. Ease Of Learning And Ease Of Use

3.2 Formulasi Prinsip Utama Imk

1. User compatibility
2. Product compatibility
3. Task compatibility
4. Work flow compatibility
5. Familiarity
6. Consistency
7. Simplicity
8. Flexibility
9. WYSIWYG
10. Responsiveness
11. Invisible Technology
12. Robustness
13. Protection
14. Direct manipulation
15. Control
16. Ease Of Learning And Ease Of Use

3.3 Prinsip Utama Mendesain Antarmuka

1. User compatibility
Sebelum kita mendesain antarmuka ada baiknya kita harus mencari dan
mengumpulkan (mengetahui) karakteristik pengguna. Bagaimana karakteristik
pengguna apa sesuai atau tidak dengan aplikasi yang akan kita buat, ini bisa dilakukan
dengan survei, dialog antara desainer dengan pengguna dengan mengajukan beberapa
pertanyaan yang sesuai dengan sistem aplikasi antarmuka yang akan dibuat.
Untuk mengetahui karakteristik pengguna saya membuat beberapa pertanyaan kepada
pengguna (Misalkan pengguna : Kakak saya) mengenai sistem aplikasi antarmuka
yang akan saya buat (aplikasi Inventory Toko Sepatu).

2. Product compatibility
Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus sesuai dengan sistem aslinya.
Jelas, sistem aplikasi ini sesuai dengan sistem aslinya terutama dalam hal penyajian
laporan (laporan pelanggan, mobil, penyewaan, pengembalian) dan penyajiaannya
pun lebih cepat dan detail dibandingkan dengan sistem lama. Serta terdapat beberapa
form yaitu form Pemasok, Stok Barang, Transaksi Pembelian dan Penjualan, dan
User.
3. Task compatibility
Aplikasi antarmuka ini jelas sangat membantu para pengguna, contohnya dalam
memasukan data pelanggan pengguna hanya mengetikan beberapa baris dan bisa
langsung menyimpan data pelanggan tersebut salah satunya. Dalam penyajian laporan
pengguna hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
User hanya klik setup, tekan tombol next, next, next, finish, ok untuk menginstal
suatu sotfware.

4. Work flow compatibility


Aplikasi sistem ini sudah pasti mengapdopsi sistem manualnya dan didalamnya
Terdapat urutan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan bagi pengguna.
Selain itu user jangan dibingungkan dengan pilihan-pilihan menu yang terlalu banyak
dan semestinya menu-menu merupakan urutan dari runutan pekerjaan.
Sehingga dengan workflow compatibility dapat membantu seorang user dalam
mempercepat pekerjaannya.
5. Consistency
Sebuah sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta sesuai dengan produk yang
dihasilkan. Dari beberapa tampilan antarmuka yang saya buat menggunakan ukuran
font, warna, form, menu, dan format design yang seragam.

6. Familiarity
Sifat manusia itu kan mudah mengingat dengan hal-hal yang sudah sering dilihatnya
atau didapatkannya.
Antarmuka sebisa mungkin didesain sesuai dengan antarmuka pada umumnya, dari
segi tata letak, model, dsb.
Hal ini dapat membantu user cepat berinteraksi dengan sisem melalui antarmuka yang
familiar bagi user.
7. Simplicity
Kesederhanaan perlu diperhatikan pada saat membangun antarmuka.
Antarmuka ini sederhana memiliki menu dan sub-sub menu yang tidak banyak.

8. Flexibility
Fleksibel merupakan bentuk dari dari solusi pada saat menyelesaikan masalah.
Sebagai contoh adanya menu, hotkey, atau model dialog yang lainnya.
9. WYSIWYG
WYSIWYG = what you see is what you get = apa yang didapat adalah apa yang
dilihatnya.
Contoh : apa yang tercetak di printer merupakan informasi yang terkumpul dari data-
data yang terlihat di layar monitor pada saat mencari data.
Tidak ada perbedaan antara yang dilihat dilayar dengan hasil outputnya saat
melakukan pencetakan.

10. Responsiveness
Setelah memberikan inputan atau memasukkan data ke aplikasi sistem melalui
antarmuka, sistem langsung memberi tanggapan/respon dari hasil data yang
diinputkan.
11. Invisible Technology
Secara umum, pengguna mempunyai keingintahuan sebuah kecanggihan dari aplikasi
yang digunakannya. Untuk itu aplikasi yang dibuat hendaknya mempunyai kelebihan
yang tersembunyi. Bisa saja kelebihan itu berhubungan dengan sistem yang
melingkupinya atau bisa saja kecanggihan atau kelebihan itu tidak ada hubungannya.
Sistem aplikasi ini mempunyai kelebihan dimana sistem ini ada menu untuk merubah
posisi toolbar ( Atas, bawah, kanan, kiri, disembunyikan dan ditampilkan kembali ).
Contoh : Toolbar posisi dibawah.
12. Robustness
Gaya bahasa dalam aplikasi sistem ini menggunakan bahasa yang sopan serta user
friendly.

13. Protection
Proteksi disini lebih menjaga kenyamanan user ketika menggunakan aplikasi sistem
khususnya data-data berupa file. Dari sisi protection aplikasi sistem ini mempunyai
beberapa keunggulan dan otentikasi pengguna.
Contoh : Login dan apabila user salah klik tombol delete maka sistem akan memberi
informasi dahulu seperti terlihat pada gambar dibawah sebelah kanan.

14. Direct manipulation


User mendapatkan dampaknya dengan segera setelah melakukan suatu aksi. Misalnya
pada form pengembalian, pengguna bisa langsung menampilkan dan mencetak
kwitansi dengan hanya mengklik tombol tampil kwitansi.
Untuk Cetak laporanpembelianuser tinggal
tekan tombol F1 pada keyboard

15. Control
Mengijinkan user mengontrol dan menginisialisasi aksi. Misalnya form Pembelian
diakses melalui menu, toolbal atau ctrl + B.

16. Ease Of Learning And Ease Of Use


Kemudahan dalam mengoperasikan software hanya dengan memandangi atau belajar
beberapa jam saja. Kemudahan dalam memahami icon, menu-menu, alur data
software, dsb. Sesudah mempelajari, user dengan mudah dan cepat menggunakan
software tersebut. Jika sudah memahami tentunya akan membantu proses
menjalankan sistem dengan cepat dan baik.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah melakukan analisa, desain, implementasi dan pengujian sistem oleh user maka
dengan ini dapat diambil kesimpulan terhadap sistem yang dihasilkan sebagai berikut:
1. Manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem secara keseluruhan dapat memberikan
bantuan dalam hal efisiensi waktu kegiatan pencatatan dan pelaporan, serta efisiensi
penggunaan tenaga kerja.
2. Banyak kesalahan pencatatan inventory barang yang dapat direduksi karena sistem
pencatatan yang terkomputerisasi.
3. Dari segi interface, sistem mampu mempercepat kinerja saat pemasukan serta
pengeluaran barang. Karena tidak lagi dilakukan secara manual. Selain itu solusi yang
dihasilkan mampu mempermudah persadiaan stok barang.

You might also like