You are on page 1of 25

Willkommen ..

Ich habe glich.. Kebutuhan


Seksual

YULIUS TIRANDA, S.KEP.,NS


Motivasi:

Milikilah harapan besar dan beranilah


meraihnya. Milikilah impian tinggi dan
beranilah bersanding dengannya.
Milikilah penghargaan yang dahsyat dan
percayalah padanya.
Pengertian

Seks adalah topik yang sudah lama dianggap tabu


untuk diperbincangkan oleh orang dewasa.
Seksualitas sulit untuk didefinisikan karena
seksualitas memiliki banyak aspek kehidupan kita
dan diekspresikan melalui beragam perilaku.
Kesehatan seksual adalah pengintegrasian aspek
somatik, emosional, intelektual dan sosial dari
kehidupan seksual dengan cara yang positif
memperkaya dan meningkatkan kepribadian,
komunikasi dan cinta (WHO, 1975).
Tinjauan Seksual Pada Beberapa Aspek

Aspek Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan
kultural yang menentukan apakah perilaku yang
diterima didalam kultur.
Setiap masyarakat memainkan peran yang sangat kuat
dalam membentuk nilai dan sikap seksual, juga
dalam membentuk atau menghambat perkembangan
dan ekspresi seksual anggotanya. Setiap kelompok
sosial mempunyai aturan dan norma sendiri yang
memandu perilaku anggotanya.
Aspek Agama dan Etik
Keputusan seksual yang melewati batas kode etik
individu dapat mengakibatkan konflik internal.
Apa yang dianggap seseorang sebagai benar dan salah
secara seksual didasarkan terutama pada agama.
Aspek Psikologi

Pandangan thd identitas jenis kelamin, perasan diri


sendiri thd kesadaran identitasnya.
Seksualitas mengandung perilaku yang dapat dipelajari.
Apa yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini dalam
kehidupan dengan mengamati perilaku orang tua. Orang
tua biasanya mempunyai pengaruh yang signifikan,
mereka sering mengajarkan tentang seksualitas melalui
komunikasi yang halus dan nonverbal. Baik ibu dan ayah
juga cenderung mempertegas permainan sesuai dengan
jenis kelamin pada anak-anak prasekolah.
Perkembangan Seksual

1. Masa Pranatal dan Bayi


• Tahap Oral
Kenikmatan dpt dicapai dgn cara menghisap,
menggigit, mengunyah / bersuara.

• Tahap anal (1-3 th).


Kepuasan pd saat pengeluaran feses
Masa Usia Bermain dan Prasekolah (1-5/6 tahun)

Anak mengamati perilaku orang dewasa, mulai untuk


menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin
sama dan mempertahankan/memodifikasi perilaku yang
didasarkan pada umpan balik orangtua.
Eksplorasi dapat mencakup mengelus diri sendiri,
manipulasi genital; memeluk boneka,, hewan peliharaan,
atau orang disekitar mereka; dan percobaan sensual
lainnya.
Pertanyaan tentang dari mana bayi berasal atau perilaku
seksual yang diamati oleh anak harus dijelaskan dengan
terbuka, jujur dan sederhana.
Masa Usia Sekolah (6-10 tahun)

Penekanan tentang seksualitas datang dari orangtua


dan gurunya tetapi lebih signifikan dari kelompok
teman sebayanya.
Anak-anak dalam kelompok usia ini akan terus
mengajukan pertanyaan tentang seks dan
menunjukkan kemandirian mereka dengan menguji
perilaku yang sesuai. Sebagian anak laki-laki dan
wanita sudah mengalami masa pubertas.
Masa Pubertas

Tahap Genital (>12 th)


Kematangan fisik & Psikososial: trjd perbuahan citra
tubuh (body image), perhati an terhadap perubuhan tubuh:
BB, TB, perkembangan otot, bulu pubis, buah dada dan
menstruasi, mempelajari perilaku.
Masa Dewasa Muda dan Pertengahan Umur

Pada usia 18-30 th terjd perubahan hormonal:


 P estrogen, P cairan vagina, P reaksi ereksi
 P ukuran penis dan semen.
Proses pernikahan dan memiliki anak sehingga
terjadi perubahan peran.
Masa Dewasa Tua

 P cairan vagina, P intensitas orgasme & terjadi


atrofi vagina dan jaringan payudara.
 P produksi sperma, berkurangnya intensitas
orgasme, terlambatnya pencapaian ereksi, dan
pembesaran kelenjar prostat,
Penyimpangan Seksual

 Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi
pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan
lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini
adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan
risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran
Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang "mencari"
pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular
seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak.
 Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan
seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan
terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan
masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual.
Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa
untuk memperoleh kepuasan seksual.
 Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan
memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai
dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia
akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan
memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga
ejakulasi.
 Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis
yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan
memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang
lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual.
Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan
tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip
atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara
bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya.
Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan
rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual.
 Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita
fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui
bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos
kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau
dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami
ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga
penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan
benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan
seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
 Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks
/ kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan
seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi,
kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga
sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak
perempuan dan ibu dengna anak cowok
Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan
orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
 Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat
hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
 Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur
pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun
dengan pasangan perempuan.
 Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki
mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek /
menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di
tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
Gerontopilia
Adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana
sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan
seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut
(nenek-nenek atau kakek-kakek).
Siklus Respon Seksual

Fase 1: Excitement/Perangsangan
Secara umum karakteristiknya adalah tahap ini bisa berlangsung dari hanya
beberapa menit sampai bahkan beberapa jam, termasuk di dalamnya:
Meningkatnya tekanan otot-otot
Denyut jantung yang semakin cepat dan nafas yang memburu
Kulit yang menjadi memerah (terkadang timbul semburat merah di sekitar
dada dan punggung)
Puting yang mengeras
Aliran darah menuju organ genital yang meningkat, yang berakibat klitoris
dan labia minora (bibir vagina dalam) pada wanita menjadi basah serta penis
pria menegang.
Organ intim (vagina) wanita secara umum menjadi basah.
Payudara menjadi tegang dan seakan-akan penuh serta organ intim wanita
merekah.
Testis pria akan mengembang dan scrotum akan penuh cairan yang siap
dikeluarkan.
Fase 2: Dataran tinggi (plateau)
Karakteristiknya adalah kelanjutan dan titik sebelum
terjadinya orgasme yang ditandai dengan:
Organ intim wanita yang semakin mengembang karena
meningkatnya aliran darah serta perubahan kulit sekitar organ
intim menjadi ke-ungu-an dan menjadi lebih gelap.
Klitoris yang menjadi semakin sensitif (bahkan terkadang
nyeri bila disentuh) dan terkadang kembali masuk tertutup
klitoris untuk menghindari perangsangan oleh penis.
Napas, denyut jantung dan tekanan darah yang terus
meningkat
Otot mengejang di kaki, muka dan tangan
Tekanan otot meningkat
Fase 3: Orgasme
Orgasme adalah puncak dari siklus rangsangan seksual. Fase ini
adalah fase terpendek dan umumnya hanya berlangsung selama
beberapa detik saja. Tanda-tandanya antara lain:
Kontraksi otot yang tak beraturan dan tidak terkontrol
Teakan darah, denyut jantung dan nafas berada dalam kondisi
puncak dengan kebutuhan oksigen yang masimal.
Otot sekitar kaki yang mengejang penuh.
Pelepasan yang tiba-tiba dari tekanan seksual
Pada wanita organ intim akan berkontraksi, rahim akan terus
berkontraksi.
Pada pria, kontraksi ritmis otot pada pangkal penis akan
mengakibatkan ejakulasi dan pengeluaran semen.
Gerakan tubuh tak beraturan akan berlanjut dan keringat akan
cenderung keluar dari pori-pori tubuh.
Fase 4: Resolusi
Selama fase ini, tubuh akan kembali pada kondisi normal.
Bagian-bagian tubuh yang mengembang dan pmeregang lambat
laun akan kembali normal pada ukuran dan warna semula.
Tahap ini juga ditandai dengan perasaan puas oleh pasutri,
keintiman dan bahkan kelelahan.
Beberapa wanita mampu melanjutkan fase orgasme tersebut
dengan sedikit rangsangan dan inilah yang disebut sebagai
multiple orgasm. Sebaliknya pri memerlukan waktu setelah
orgasme yang disebut dengan periode refraksi, dimana pada
waktu ini pria tidak akan mampu orgasme lagi. Periode refraksi
ini berlangsung berbeda-beda pada pria, biasanya semakin tua
umur maka periode refraksi ini akan berlangsung makin lama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
seksual

Faktor Fisik
Faktor Hubungan
Faktor Gaya Hidup
Faktor Harga Diri
Asuhan Keperawatan Pasa Masalah Seksual

Disfungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh,


perubahan fungsi tubuh.
Perubahan pola seksualitas b.d ketakutan
kehamilan, kerusakan hubungan dengan orang lain,
konflik dengan orientasi seksual.
Sindrom trauma perkosaan b.d perkosaan
Perubahan body image b.d biophysical.
Chronic low self esteem
Situational self esteem r.t disturbed body image,
functional impairment.
The End.......

Puasa
ooommm.
...

You might also like