You are on page 1of 11

Definisi/Pengertian Malaikat, Sifat dan Fungsi Iman Kepada

Malaikat Allah SWT - Pendidikan Agama Islam


Sat, 26/01/2008 - 3:21pm — godam64

A. Arti Definisi dan Pengertian Malaikat Allah SWT

Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta ketentuan
Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan. Dalam ajaran
agama islam terdapat 10 malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak malaikat yang ada di
dunia dan akherat yang tidak kita ketahui yaitu antara lain :

1. Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Allah kepada nabi dan rasul.
2. Malaikat Mikail yang bertugas memberi rizki / rejeki pada manusia.
3. Malaikat Israfil yang memiliki tanggung jawab meniup terompet sangkakala di waktu hari
kiamat.
4. Malaikat Izrail yang bertanggungjawab mencabut nyawa.
5. Malikat Munkar yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan
manusia di alam kubur.
6. Malaikat Nakir yang bertugas menanyakan dan melakukan pemeriksaan pada amal perbuatan
manusia di alam kubur bersama Malaikat Munkar.
7. Malaikat Raqib / Rokib yang memiliki tanggung jawab untuk mencatat segala amal baik
manusia ketika hidup.
8. Malaikat Atid / Atit yang memiliki tanggungjawab untuk mencatat segala perbuatan buruk /
jahat manusia ketika hidup.
9. Malaikat Malik yang memiliki tugas untuk menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan yang berwenang untuk menjaga pintu sorga / surga.

B. Malaikat Yang Ingin Kita Temui

Yang pasti semua manusia ingin bertemu dengan malaikat izrail yang mencabut nyawa kita
dengan lemah lembut tanpa rasa sakit, malaikat munkar dan nakir dengan penampakan yang baik
serta lemah lembut dalam menginterogasi kita, malaikat rakib yang memiliki catatan amal baik
kita yang tebal, malaikat atid yang hanya memiliki beberapa catatan buruk kita dan malaikat
ridwan yang mempersilahkan masuk ke dalam surga yang kekal dan abadi.

Jika anda mau seperti itu, saya yakin anda tahu apa yang anda harus lakukan di dunia.

C. Sifat-Sifat Dasar Malaikat Allah SWT :

1. Pasti selalu patuh pada segala perintah Allah dan selalu tidak melaksanakan apa yang dilarang
Allah SWT.
2. Tidak sombong, tidak memiliki nafsu dan selalu bertasbih.
3. Dapat berubah wujud dan menjelma menjadi yang dia kehendaki.
4. Memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman.
5. Ikut bahagia ketika seseorang mendapatkan Lailatul Qadar.

D. Iman Kepada Malaikat Allah

Iman kepada Malaikat adalah yakin dan membenarkan bahwa Malaikat itu ada, diciptakan oleh
Allah SWT dari cahaya / nur.

Fungsi iman kepada Malaikat Allah :


1. Selalu melakukan perbuatan baik dan merasa najis serta anti melakukan perbuatan buruk
karena dirinya selalu diawasi oleh malaikat.
2. Berupaya masuk ke dalam surga yang dijaga oleh malaikat Ridwan dengan bertakwa dan
beriman kepada Allah SWT serta berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qodar.
3. Meningkatkan keikhlasan, keimanan dan kedisiplinan kita untuk mengikuti / meniru sifat dan
perbuatan malaikat.
4. Selalu berfikir dan berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan
baik yang baik maupun yang buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

E. Perbedaan Malaikat dengan Jin, Setan / Syetan dan Iblis

Malaikat terbuat dari cahaya atau nur sedangkan jin berasal dari api atau nar. Malaikat selalu
tunduk dan taat kepada Allah sedangkan jin ada yang muslim dan ada yang kafir. Yang kafir
adalah syetan dan iblis yang akan terus menggona manusia hingga hari kiamat agar bisa
menemani mereka di neraka.

Malaikat tidak memiliki hawa nafsu sebagaimana yang dipunyai jin. Jin yang jahat akan selalu
senantiasa menentang dan menjalankan apa yang dilarang oleh Tuhan Allah SWT. Malaikat
adalah makhluk yang baik dan tidak akan mencelakakan manusia selama berbuat kebajikan,
sedangkan syetan dan iblik akan selalu mencelakakan manusia hingga hari akhir.

Malaikat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Malaikat (Bahasa Arab: ‫ملءكة‬ )(baca: malaa-ikah) adalah makhluk yang memiliki
kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.

Bagian dari serial dalam keyakinan Islam:

Aqidah
Rukun Islam (Sunni)

Syahādah - Pernyataan keyakinan


Ṣhalāt - Sembahyang
Zakāh - Membayar sedekah wajib
Ṣaum - Berpuasa selama bulan Ramadan
Haji - Melakukan serangkaian ibadah di Baitullah di Mekkah
Rukun Iman (Sunni)

Allāh - Tawhīd
Malaikat - Keberadaan dan tugasnya
Kitab Allāh - Shuhuf dan kitab
Nabi dan Rasul - Syariat agama
Hari Akhir - Hari Pembalasan
Qada dan Qadar - Ketentuan dan takdir
Lainnya

Eskatologi Islam.

Kotak ini: lihat • bicara • sunting

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Etimologi
• 2 Malaikat di dalam ajaran Islam
o 2.1 Nama dan tugas para Malaikat
o 2.2 Wujud Malaikat
o 2.3 Sifat Malaikat
o 2.4 Tempat yang tidak disukai Malaikat
• 3 Malaikat di dalam ajaran Kristen
o 3.1 Etimologi
o 3.2 Malaikat dalam Tanakh
o 3.3 Malaikat dalam Perjanjian Baru
• 4 Lihat pula
• 5 Catatan kaki

• 6 Referensi

[sunting] Etimologi
Menurut bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak ( ‫ملك‬)
yang berarti kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau misi,
kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.

[sunting] Malaikat di dalam ajaran Islam


Malaikat diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nuur), berdasarkan salah satu hadist
Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”[1]

Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah
meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah
salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah
Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui
jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.

Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat
dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu
menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi
Ibrahim.

[sunting] Nama dan tugas para Malaikat

Di antara para malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun Iman,
berdasarkan Al Qur'an dan hadits. Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka adalah sebagai
berikut:

• Jibril - Pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan


mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
• Mikail - Membagi rezeki kepada seluruh makhluk.
• Israfil - Meniup sangkakala (terompet) pada hari kiamat.
• Munkar dan Nakir - Memeriksa amal manusia di alam barzakh.

Izrail - Mencabut nyawa seluruh makhluk. * Raqib - Mencatat amal baik


manusia ketika hidup di dunia. * Ridwan - Menjaga surga dengan lemah lembut.

• Atid - Mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia. -->

• Izrail - Malaikat Maut pencabut nyawa seluruh makhluk.


• Ridwan - Malaikat penjaga surga dengan sikap lemah lembut.
• Malik - Pemimpin para malaikat penyiksa neraka (Zabaniyah).
• Zabaniah - 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.[2]

• Hamalat al 'Arsy - Empat malaikat pembawa 'Arsy Allah, pada hari kiamat
jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.[3]

• Harut dan Marut - Dua Malaikat yang turun di negeri Babil.


• Darda'il - Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta
ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.[4]

• Hafazhah (Para Penjaga):[5][6]


o Kiraman Katibin - Para malaikat pencatat yang mulia, ditugaskan
mencatat amal manusia dan jin.[7][8]
o Mu’aqqibat - Para malaikat yang selalu memelihara/ menjaga
manusia dari kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang
datang silih berganti.[9][10]

• Arham - Malaikat yang diperintahkan untuk menetapkan rejeki,


keberuntungan, ajal dan lainnya pada 4 bulan kehamilan.

• Jundallah - Para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam


peperangan.[11][12][13]

• Pengurus Hujan - Pembagian hujan menurut kehendak Allah.[14]

• Penjaga Matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan


salju.[15][16]

• Malaikat Rahmat - Penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan


pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut
dan Malaikat `Adzab.[17]

• Malaikat `Adzab - Pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia


datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.[18]

• Pembeda Haq dan Bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk


membedakan antara yang benar dan salah kepada manusia dan jin.[19]

• Penentram Hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk


meneguhkan pendirian sang mukmin tersebut.[20]

• Penjaga 7 Pintu Langit - 7 malaikat yang menjaga 7 pintu langit. Mereka


diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.[21]

• Pemberi Salam Ahli Surga - Para malaikat yang memberikan salam


kepada para penghuni surga.[22]

• Pemohon Ampunan Orang Beriman - Para malaikat yang terdapat


disekeliling 'Arsy yang memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.[23]

• Pemohon Ampunan Manusia di Bumi - Para malaikat yang bertasbih


memuji Allah dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.
[24]
Nama Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran
maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al
Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat Maut.

Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di
banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-
Ruh Al-Amin dan lainnya.

Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al
Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail (QS 2 Al Baqarah:
98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam
Hadits.

[sunting] Wujud Malaikat

Wujud para malaikat telah dijabarkan didalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3
dan 4. surah Faathir 35:1 yang berbunyi:

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat
“ sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1) ”
Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki
1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir dikatakan
bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1200 sayap
Israfil.

Wujud malaikat mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari
unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[25] tidak akan mampu melihat
wujud dari malaikat yang asalnya terdiri dari cahaya, bahkan Muhammad sendiri pun disebutkan
secara jelas hanya mampu melihat wujud asli dari malaikat Jibril sebanyak dua kali.[26]

Mereka tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis
ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih disukai oleh Allah
dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin bisa menentukan pilihannya sendiri
berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas
tertentu dalam mengelola alam semesta. Mereka dapat melintasi alam semesta secepat kilat atau
bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau perempuan dan tidak berkeluarga.

[sunting] Sifat Malaikat

Sifat-sifat malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.[27]
2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan,
tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
3. Selalu takut dan taat kepada Allah.[28][29]
4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-
Nya.[30]
5. Mempunyai sifat malu.[31]
6. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.[32]
7. Tidak makan dan minum.[33]
8. Mampu merubah wujudnya.[34]
9. Memiliki kekuatan[35][36] dan kecepatan[37] luar biasa

Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka.
Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan
dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika
malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian
terhadap kisah Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud
aslinya, penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada saat
menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.

Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia,
seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.

Berbeda dengan ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang
Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek
moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah
dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.

[sunting] Tempat yang tidak disukai Malaikat

Menurut syariat Islam ada beberapa tempat dimana para malaikat tidak akan mendatangi tempat
(rumah) tersebut dan ada pendapat lain yang mengatakan adanya pengecualian terhadap
malaikat-malaikat tertentu yang tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini
telah disampaikan oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau
rumah yang tidak dimasuki oleh malaikat itu diantara lain adalah:

1. Tempat yang didalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan


penjagaan keamanan, pertanian dan berburu);[38]
2. Tempat yang terdapat patung (gambar);[39]
3. Tempat yang didalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan
dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim;[40]
4. Tempat yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.[41]

Kesemuanya itu berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, diantaranya
adalah Ahmad, Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang
menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat
anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin datang
ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.[42] Malaikat Rahmat
pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas orang-orang yang berteman dengan
(memelihara) anjing.[43]

Penjelasan Rukun Iman (2): Iman kepada Malaikat Allah


Posted on April 25, 2008 by maramis setiawan

Malaikat adalah makhluk yang hidup di alam ghaib dan senantiasa beribadah
kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Malaikat sama sekali tidak memiliki
keistimewaan rububiyah dan uluhiyah sedikit pun. Diciptakan dari cahaya
dan diberikan kekuatan untuk mentaati dan melaksanakan perintah dengan
sempurna.

Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,

ْ ُ ‫ف ل َك‬
‫م‬ َ ‫ص‬
ِ ُ‫ماو‬
ّ ‫م‬
ِ ‫م‬ ُ َ‫ن نا َرٍِو‬
ُ َ ‫خل ِقَ آد‬ ِ ‫ن ما َرٍِِج‬
ْ ‫م‬ ْ ‫م‬ ّ َ ‫خل ِقَ اْلجا‬
ِ ‫ن‬ ُ َ‫ن ن ُوْرٍِو‬
ْ ‫م‬ َ ْ ‫ت ال‬
ِ ِ‫مل َئ ِك َة‬ ِ ‫ق‬
َ ِ ‫خل‬
ُ

”Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala,
dan adam ’Alaihissalam diciptakan dari apa yang telah disifatkan kepada
kalian.”i

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

”Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-


malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya.”ii

Beriman kepada malaikat mengandung empat unsur:

1. Mengimani wujud mereka, bahwa mereka benar-benar ada bukan


hanya khayalan, halusinasi, imajinasi, tokoh fiksi, atau dongeng
belaka. Dan mereka jumlahnya sangat banyak, dan tidak ada yang
bisa menghitungnya kecuali Allah. Seperti dalam kisah mi’raj-nya Nabi
Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam, bahwa ketika itu Nabi
Shallahu’alaihi wa sallam diangkat ke Baitul Ma’mur di langit, tempat
para malaikat shalat setiap hari, jumlah mereka tidak kurang dari
70.000 malaikat. Setiap selesai shalat mereka keluar dan tidak kembali
lagi.iii
2. Mengimani nama-nama malaikat yang kita kenali, misalnya Jibril,
Mikail, Israfil, Mautiv. Adapun yang tidak diketahui namanya, kita
mengimani keberadaan mereka secara global. Dan penamaan ini harus
sesuai dengan dalil dari al-Quran dan Hadist Rasulullah Shallahu’alaihi
wa sallam yang shahih.
3. Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita kenali, misalnya:

• Memiliki sayap, ada yang dua, tiga atau empat. Dan juga khususnya
Malaikat Jibril, sebagaimana yang pernah dilihat oleh Nabi
Shallahu’alaihi wa sallam yang mempunyai 600 sayap yang menutupi
seluruh ufuk semesta alam.v

Allah berfirman,

”Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”vi

• Malaikat bisa menjelma menjadi seorang laki-laki, seperti saat diutus


oleh Allah kepada Maryam, Nabi Ibrahim, Nabi Luth. Juga saat
diutusnya Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa
sallam ketika beliau berkumpul dengan para sahabat dalam satu
mejelis untuk mengajarkan agama kepada para sahabat Nabi
Shallahu’alaihi wa sallam.vii

1. Mengimani tugas-tugas yang diperintahkan Allah kepada


mereka yang sudah kita ketahui, seperti membaca tasbih dan
beribadah kepada Allah Azza wa Jalla siang dan malam tanpa merasa
lelah. viii

Sebagian mereka ada yang memiliki tugas khusus. Sebagai contoh,

• Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu Allah kepada para


Nabi dan Rasul. Dan ini bukanlah satu-satunya tugas Malaikat Jibril,
sehingga ada anggapan bahwa telah selesai tugas Malaikat Jibril dan
nganggur setelah selesainya wahyu yang disampaikan kepada rasul
terakhir Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam. Padahal selain
tugas utama tersebut Malaikat Jibril juga mempunyai tugas lain, seperti
yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam:

”Jika Allah mencintai seorang hamba-Nya, maka dipanggillah Jibril,


’Sesungguhnya Aku telah mencintai fulan, maka cintailah dia!’ Lalu
Jibril mencintainya, kemudian Jibril menyeru penghuni langit,
’sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah dia!’ Lalu
seluruh penghuni langit mencintainya, kemudian djadikan dirinya
dapat di terima di muka bumi.”ix
• Malaikat Mikail yang diserahi tugas menurunkan hujan dan
meunmbuhkan tumbuh-tumbuhan.
• Malaikat Isrofil yang diserahi tugas meniup sangkakala tatkala terjadi
peristiwa hari kiamat dan manusia dibangkitkan dari alam kubur.
• Malaikat Maut yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa seseorang.x
• Malaikat Ridwan dan Malik yang diserahi tugas menjaga Surga dan
Neraka.
• Malaikat yang ditugaskan meniupkan ruh pada janin dalam rahim,
yaitu ketika janin telah mencapai usia 4 bulan di dalam rahim, maka
Allah Azza wa Jalla mengutus malaikat untuk menuliskan rizki, ajal,
amal, celaka, dan bahagianya, lalu meniupkan ruh padanya.xi
• Para malaikat (Rokib dan ’Atid) yang diserahi menjaga dan menulis
semua perbuatan manusia. Setiap orang yang dijaga oleh dua
malaikat, yang satu pada sisi kanan dan yang satunya lagi pada sisi
kiri. Allah Azza wa Jalla berfirman:

”(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya,


seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat Pengawas yang selalu hadir.”xii

• Para Malaikat Mungkar dan Nakir yang diserahi tugas menanyai mayit,
yaitu apabila mayit telah dimasukkan ke dalam kuburnya, maka akan
datanglah dua malaikat yang bertanya kepadanya tentang Rabb-nya,
agamanya dan Nabinya.
• Malaikat yang mencatat amal orang yang hadir paling awal saat shalat
Jum’at. Rasulullah Shallahu’alaihi wa sallam bersabda:

‫لَماُم‬
ِ ‫س ْا‬
َ ‫جَل‬
َ ‫َفِإَذا‬،‫ل‬
َ ‫لّو‬
َ ‫ل فْا‬
َ ‫لّو‬
َ ‫ن ْا‬
َ ‫لِئَكُة َيْكُتُبْو‬
َ ‫جِد اْلَم‬
ِ‫س‬ْ ‫ب اْلَم‬
ِ ‫ن َأْبَوا‬
ْ ‫ب ِم‬ ٍِ ‫ل بَا‬
ّ ‫عَلى ُك‬ َ ‫ن‬ َ ‫جُمَعِة كَا‬
ُ ‫ن َيْوُم اْل‬
َ ‫ِإَذاكَا‬
‫ن الّذْكَر‬َ ‫سَتِمُعْو‬
ْ ‫جاُءْوا َي‬
َ ‫ف َو‬َ ‫ح‬ ُ‫ص‬ ّ ‫طّوواال‬ ُ

”Tatkala hari jum’at tiba, malaikat berada di setiap pintu masjid


mencatat amal orang yang hadir paling awal, lalu yang datang
kemudian, jika imam naik ke mimbar di tutuplah buku catatan
tersebut. Lalu mereka masuk mendengarkan nasihar (dzikir).”xiii

Buah Iman Kepada Malaikat Allah

Beriman kepada Malaikat membuahkan pengaruh yang mulia diantaranya:

1. Mengetahui dengan benar keagungan, kebesaran, kekuasaan


malaikat, dan kebesaran makhluk menjadi bukti atas kebesaran
Penciptanya.
2. Bersyukur kepada Allah atas perhatianNya yang diberikan kepada anak
Adam dengan menugaskan beberapa malaikat yang menjaga,
mencatat amal mereka dan tugas-tugas lainnya dalam kemaslahatan
hidup manusia.
3. Kecintaan kita kepada para malaikat atas tugas-tugas yang mereka
tunaikan dalam rangka mengabdi dan taat kepada Allah.

You might also like