You are on page 1of 20

-1-

MIKROTIK STEP BY STEP


by ropix
bl4ck_4n6el@yahoo.com

Sekilas Mikrotik
Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik
warnet. Mikrotik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang
dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.
Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk sederhana dan simple
dalam mengkonfigurasi mikrotik untuk keperluan-keperluan tertentu dan umum yang
biasa dibutuhkan untuk server/router warnet maupun jaringan lainya, konfirugasi tersebut
misalnya, untuk NAT server, Bridging, BW manajemen, dan MRTG.
Versi mikrotik yang penulis gunakan untuk tutorial ini adalah MikroTik routeros 2.9.27
Akses mirotik:
1. via console
Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell
maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
2. via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox
3. via web
Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser

Memberi nama Mirotik

[ropix@IATG-SOLO] > system identity print


name: "Mikrotik"
[ropix@IATG-SOLO] > system identity edit
value-name: name

masuk ke editor ketik misal saya ganti dengan nama IATG-SOLO:

IATG-SOLO
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Kalo menggunakan winbox, tampilannya seperti ini:

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-2-

Mengganti nama interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /interface print


Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[ropix@IATG-SOLO] > /interface edit 0
value-name: name

Nilai 0 adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.
masuk ke editor ketik missal saya ganti dengan nama local:

local
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste

Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Lakukan hal yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul
seperti ini:
[ropix@IATG-SOLO] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R local ether 0 0 1500
1 R public ether 0 0 1500

Via winbox:

Pilih menu interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit
interface.

Seting IP Address :

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address add


address: 192.168.1.1/24
interface: local
[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-3-

Masukkan IP addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama
interface yg ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public,
caranya sama dengan diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2 interface:

[ropix@IATG-SOLO] > /ip address print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local
1 202.51.192.42/29 202.51.192.40 202.51.192.47 public

Via winbox:

Mikrotik Sebagai NAT

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu
metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena
ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang
alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia.
Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke
internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya
akan mengalokasikan satu alamat untuk satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam
arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet.
Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka
membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya
tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke
internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan
di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer
yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-4-

Misal kita ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP


address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur Mikrotik
source network address translation (masquerading) . Masquerading akan merubah paket-
paket data IP address asal dan port dari network 192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk
selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.

Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus
ditambahkan pada konfigurasi firewall:

[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade


out-interface=public

Kalo menggunakan winbox, akan terlihat seperti ini:

Mikrotik sebagai Transparent web proxy

Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN
menggunakan proxy untuk berhubungan dengan Internet, maka yang dilakukan oleh
browser ketika user mengakses sebuah url web server adalah mengambil request tersebut
di proxy server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server maka proxy
mengambilkan langsung dari web server. Kemudian request tersebut disimpan di cache
proxy. Selanjutnya jika ada client yang melakukan request ke url yang sama, akan
diambilkan dari cache tersebut. Ini akan membuat akses ke Internet lebih cepat.

Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web proxy yang
telah kita aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan transparent proxy. Dengan

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-5-

transparent proxy, setiap Browser pada komputer yang menggunakan gateway ini secara
otomatis melewati proxy.

Mengaktifkan fiture web proxy di mikrotik:


[ropix@IATG-SOLO] > /ip proxy set enabled=yes
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy set
cache-administrator= ropix.fauzi@infoasia.net
[ropix@IATG-SOLO] > /ip web-proxy print

enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "IATG-SOLO"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "ropix.fauzi@infoasia.net"
max-object-size: 8192KiB
cache-drive: system
max-cache-size: unlimited
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 4733952KiB
reserved-for-ram-cache: 2048KiB

Membuat rule untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule
untuk NAT masquerading:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat add chain=dstnat in-
interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80
action=redirect to-ports=3128

[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall nat print


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24
protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128

Pada winbox:
1. Aktifkan web proxy pada menu IP>Proxy>Access>Setting ( check box enable)

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-6-

2. Setting parameter pada menu IP>Web Proxy>Access Setting>General

3. Membuat rule untuk transparent proxy pada menu IP>Firewall>NAT

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-7-

Transparent proxy dengan proxy server terpisah/independent


Web Proxy built in MikroTik menurut pengamatan saya kurang begitu bagus
dibandingkan dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa untuk dimodifikasi
dan diconfigure, misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list yang berupa file, belum
ada di mikrotik seri 2.9.x.
Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan PC
Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.
Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip public.
Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada rule NAT
actionnya yaitu sbb:

Dalam contoh diatas 192.168.0.100 adalah IP proxy server port 8080

Mikrotik sebagai bandwidth limiter


Mikrotik juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter (queue) . Untuk mengontrol
mekanisme alokasi data rate.
Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada mikrotik, yaitu simple queue dan
queue tree. Silahkan gunakan salah satu saja.

Tutorial berikutnya semua setting mikrotik menggunakan winbox, karena lebih user
friendly dan efisien.

Simple queue:
Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.0.3 yaitu untuk upstream
64kbps dan downstream 128kbps
Setting pada menu Queues>Simple Queues

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-8-

Queue tree
Klik menu ip>firewall>magle

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:


Pada tab General:
Chain=forward,
Src.address=192.168.0.3 (atau ip yg ingin di limit)
Pada tab Action :
Action = mark connection,
New connection mark=client3-con (atau nama dari mark conection yg kita buat)
Klik Apply dan OK

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
-9-

Buat rule lagi dengan parameter sbb:


Pada tab General: Chain=forward,
Connection mark=client3-con (pilih dari dropdown menu)
Pada tab Action:
Action=mark packet,
New pcket Mark=client3 (atau nama packet mark yg kita buat)
Klik Apply dan OK

Klik menu Queues>Queues Tree

Buat rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 10 -

Pada tab General:


Name=client3-in (misal),
Parent=public (adalah interface yg arah keluar),
Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k (untuk seting bandwith max download)
Klik aplly dan Ok

Buat rule lagi dengan parameter sbb:


Pada tab General:
Name=client3-up (misal),
Parent=local (adalah interface yg arah kedalam),
Paket Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k (untuk seting bandwith max upload)
Klik aplly dan Ok

Mikrotik sebagai Bridging

Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-
sama dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet,
bukan IP address (seperti halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada
Layer 2, maka semua protokol dapat melalui sebuah bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local 192.168.0.0/24
gateway ke sebuah modem ADSL yg juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254
dan ip public 222.124.21.26.
Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai BW management untuk seluruh
client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik tersebut? Diantara hub/switch dan
gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita harus menambahkan
1 blok io privat lagi yang berbeda dari gateway modem?

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 11 -

Solusinya mikrotik di set sebagai bridging, jadi seolah2 dia hanya menjembatani antar
kabel UTP saja. Topologinya sbb:

Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client

Setting bridging menggunakan winbox


1. Menambahkan interface bridge
Klik menu Interface kemudian klik tanda + warna merah untuk menambahkan interface,
pilih Bridge

memberi nama interface bridge, missal kita beri nama bridge1

2. menambahkan interface ether local dan public pada interface


Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda + untuk menambahkan rule baru:
Buat 2 rules, untuk interface local dan public.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 12 -

3. Memberi IP address untuk interface bridge


Klik menu IP kemudian klik tanda + untuk menambahkan IP suatu interface, missal
192.168.0.100, pilih interface bridge1 (atau nama interface bridge yang kita buat tadi)

Dengan memberikan IP Address pada interface bridge, maka mikrotik dapat di remote
baik dari jaringan yg terhubung ke interface local ataupun public.

Mikrotik sebagai MRTG / Graphing


Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau perubahan
parameter-parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa grafik uptodate
dan dapat diakses menggunakan browser.
Graphing dapat menampilkan informasi berupa:
* Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)
* Traffic yang melewati interfaces
* Traffic yang melewati simple queues

Mengaktifkan fungsi graping


Klik menu Tool >Graphing>Resource Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage Mikrotik. Sedangkana allow address
adalah IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebu,. 0.0.0.0/0 untuk semua ip
address.

Klik menu Tool>Graphing>Interface Rules


Adalah mengaktifkan graphing untuk monitoring traffic yang melewati interface, silahkan
pilih interface yg mana yang ingin dipantau, atau pilih “all” untuk semua.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 13 -

Graphing terdiri atas dua bagian, pertama mengumpulkan informasi/ data yang kedua
menampilkanya dalam format web. Untuk mengakses graphics, ketik URL dengan format
http://[Router_IP_address]/graphs/ dan pilih dari menu-menu yang ada, grafik mana
yang ingin ditampilkan.
Contoh hasil grafik untuk traffic interface public:

Demikian, tutorial yang sedikit penulis sampaikan untuk sekedar membagi ilmu atau
menyederhanakan untuk memudahkan pemahaman dari tutorial yang sudah tersedia di
situs resmi mikrotik.
Kritik, saran dan pertanyaan silahkan email ke bl4ck_4n6el@yahoo.com

Referensi:
http://www.mikrotik-id.blogspot.com
http://www.indonesiacyber.net/

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 14 -

Artikel
Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional

Kategori: Fitur & Penggunaan

Selama mengelola Mikrotik Indonesia, banyak sekali muncul pertanyaan bagaimana cara
melakukan pemisahan queue untuk trafik internet internasional dan trafik ke internet
Indonesia (OpenIXP dan IIX). Di internet sebetulnya sudah ada beberapa website yang
menampilkan cara pemisahan ini, tapi kami akan coba menampilkan kembali sesederhana
mungkin supaya mudah diikuti.

Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:

1. Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client


menggunakan IP privat.
2. Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
3. Anda bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda
menggunakan web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan.
Perhatikan bagian NAT dan MANGLE pada contoh di bawah ini.

Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi Anda di lapangan, maka
konfigurasi yang ada di artikel ini harus Anda modifikasi sesuai dengan konfigurasi
network Anda.

Pengaturan Dasar

Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan dalam
contoh ini.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 15 -

Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface


sesuai dengan tugasnya masing-masing.
 

[admin@MikroTik] > /interface pr


Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether-public ether 0 0 1500
1 R ether-local ether 0 0 1500

Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1


difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada router, interface ether-local. Klien dapat
menggunakan IP Address 192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask
255.255.255.0.
 

[admin@MikroTik] > /ip ad pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 202.0.0.1/24 202.0.0.0 202.0.0.255 ether-public
1 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local

Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur
"allow remote request".

Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti
contoh berikut.
 

[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether-public
action=masquerade

Jika Anda menggunakan web-proxy transparan, Anda perlu menambahkan rule nat
redirect, seperti terlihat pada contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).
 

[admin@MikroTik] > /ip fi nat pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether-public
action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=ether-local protocol=tcp
dst-port=80 action=redirect to-ports=8080

Jangan lupa mengaktifkan fitur web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya, dan
disesuaikan dengan port redirect pada contoh di atas.

CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router
maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 16 -

Pengaturan IP Address List

Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List.
Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa
kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter,
nat, ataupun queue.

Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan
IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?
nf=nice.rsc

File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan
merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan
tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.

Contoh isi file nice.rsc :


 

# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id


# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines
/ip firewall address-list
add list=nice address="1.2.3.4"
rem [find list=nice]
add list=nice address="125.162.0.0/16"
add list=nice address="125.163.0.0/16"
add list=nice address="152.118.0.0/16"
add list=nice address="125.160.0.0/16"
add list=nice address="125.161.0.0/16"
add list=nice address="125.164.0.0/16"
.
.
dst...

Proses pengambilan file nice.rsc bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS
dengan perintah:
 

/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc;

Kemudian, import-lah file tersebut.


 

[admin@MikroTik] > import nice.rsc

Opening script file nice.rsc


Script file loaded and executed successfully

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 17 -

Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek
Address-List pada Menu IP - Firewall

Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan
scripting. Misalnya Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download
secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian
Anda tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.

Jika Anda menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara
otomatis.

Perintah yang perlu dibuat adalah :


 

/system sched add comment=”update-nice” disabled=no interval=1d name=”update-nice-


rsc” on-event=”:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool
fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc;/import nice.rsc” start-
date=jan/01/1970 start-time=00:06:00

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 18 -

Hati-hati! : Setelah copy paste, pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste
kadang-kadang menghilangkan beberapa karakter tertentu.

Pengaturan Mangle

Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection
mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.
 

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes

1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no

2 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

Untuk rule #0, pastikanlah bahwa Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk
chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan
passthrough=no.

Jika Anda menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda
membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak
tebal).
 

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

0 chain=prerouting in-interface=ether-local
dst-address-list=nice
action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes

1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no

2 chain=output connection-mark=conn-iix
action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix
passthrough=no

3 chain=prerouting action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 19 -

4 chain=output action=mark-packet
new-packet-mark=packet-intl passthrough=no

Pengaturan Simple Queue

Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini,
kita akan melakukan limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan
limitasi iix (up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down)
32k/128k.
 

[admin@MikroTik]> /queue simple pr


Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-iix direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=64000/256000 total-queue=default-small

1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32
dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none
packet-marks=packet-intl direction=both priority=8
queue=default-small/default-small limit-at=0/0
max-limit=32000/128000 total-queue=default-small

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser
- 20 -

Pengecekan Akhir

Setelah selesai, lakukanlah pengecekan dengan melakukan akses ke situs lokal maupun ke
situs internasional, dan perhatikanlah counter baik pada firewall mangle maupun pada
simple queue.

Anda juga dapat mengembangkan queue type menggunakan pcq sehingga trafik pada
setiap client dapat tersebar secara merata.

www.indonesiacyber.net
Nobody prefect in the net, be clever with browser

You might also like