Professional Documents
Culture Documents
Penulis:
Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim
Penerjemah:
Ahmad Afandi1
Teman yang baik adalah teman yang merasakan apa yang kamu rasakan, menjaga
rahasiamu dan memperhatikan setiap tindak tandukmu. Gembira saat kamu gembira, sedih saat
kamu sedih, bahagia saat kamu bahagia, menyukai sesuatu milikmu yang menurutnya baik,
membenci yang menurutnya jelek, menegurmu saat kamu di hadapannya atau tidak,
mengingatkanmu untuk berbuat kebaikan, melarangmu berbuat keburukan,
memperdengarkanmu pada ilmu yang bermanfaat, ucapan yang benar, hikmah, mendorongmu
beramal shalih dan berlaku produktif, mengingatkanmu atas segala nikmat yang kamu rasakan
agar kamu selalu bersyukur, memberitahukan cela dan kekuranganmu agar kamu dapat
memperbaikinya serta mengajakmu pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Demikian halnya dengan guru, gurumu yang baik adalah guru yang mencurahkan segenap
jiwanya untuk mendidikmu, membuatmu mengerti, memperbaikimu dan memberikan benteng
bagimu. Dia senantiasa menyuruhmu beramal, menanti buah dari yang tertanam di hatimu dn
mengingatkanmu bila kamu lalai. Jika kamu merasa malas atau bosan, dia akan memberikanmu
semangat dan terus mengingatkanmu, “Berpangku tangan tidak akan menyelesaikan masalah.”
Dia bagaikan ayah kedua bagimu. Carilah teman yang memiliki perhatian seperti gurumu;
menerima kamu apa adanya, kekurangan dan kelebihanmu. Jika dia melihat kekrunganmu, maka
dia merahasiakannya. Jika kamu sedang dalam tren positif, maka dia akan terus memberikanmu
motivasi, mengingatkanmu bahwa perbuatanmu akan diberi balasan yang baik dan berlipat. Dia
juga menyertai dan membantumu. Jika kamu berkata kotor atau berbuat buruk, dia akan
mencegahmu dan menjadi pengadil yang paling adil.
Temanmu yang baik tidak akan bosan berdekatan denganmu dan tidak akan menjauhimu.
Jika kamu mendapat anugerah kebaikan, dia mengucapkan selamat. Jika kamu tertimpa musibah,
1 Mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. E-mail: fandi_rrr@yahoo.com, cp:
085743904236/ 085292134678. Penerjemah terbuka untuk berdiskusi seputar Hukum dan Hukum Islam.
dia membesarka hatimu. Memberimu solusi dengan perkataan dan perbuatannya. Mengajakmu
untuk menghadiri majelis-majelis ilmu, halaqah dzikir, dan tempat-tempat ibadah. Dia juga
mengajakmu pada perbuatan yang dapat meningkatkan ketakwaan seperti shalat, puasa,
shadaqah di jalan Allah, menghindari perbuatan keji, menghadapi kesulitan dengan tabah,
bertetangga dan bergaul dengan baik pada sesama. Jika perbuatan yang kamu lakukan
menimbulkan dampak yang buruk bagimu pada masa sekarang atau pada masa yang akan
datang, dia akan mengingatkanmu agar tidak lagi melakukannya.
Temanmu yang baik akan selalu memberikan manfaat dan hal-hal yag positif bagimu dan
berusaha menghilangkan hal-hal negatif darimu, sampai seakan-akan dia adalah penjual parfum
yang sangat harum dan kamu adalah pembeliya. Dia akan memilihkanmu parfum yang paling
baik dan tidak akan membodohimu. Sekalipun kamu tidak jadi membelinya, dia akan tetap
bersikap baik kepadamu, bahkan dia akan menyemprotkan parfum miliknya secara cuma-cuma,
sampai-sampai setiap jalan yang kamu lalui penuh dengan bau wewangian. Orang-orang yang
menghirup bau wewangian itu juga merasa senang dan akan ikut bersamamu. Rahmat turun pada
mereka. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh seseorang kecuali atas dasar takwa kepada Allah
dan rasa segan pada manusia.
Kebaikan yang kamu dapatkan dari temanmu yang baik jelas terasa lebih baik dan lebih
harum daripada wewangian parfum. Yang dia lakukan padamu bisa berbentuk ilmu yang
bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat, juga bisa berbentuk nasehat dan petunjuk agar kamu
tidak terjerumus dalam kubangan kehinaan. Dia mendorongmu agar terus meningkatkan
ketakwaan kepada Allah, berbuat baik pada orang tua, menjalin silaturrahmi, dan juga
mengajakmu untuk berakhlak baik dan mulia melalui perkataan dan perbuatannya.
Hal ini sangat ditekankan karena manusia cenderung terpengaruh dan ikut pada teman-
temannya. Kelakuan dan motivasi yang melatarbelakangi juga saling mempengaruhi, kepada
kebaikan kah dia menuju atau sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda, “(keagamaan) seseorang
sangat dipengaruhi keagamaan temannya. Maka lihatlah seseorang melalui temannya.” 2 Dalam
sebuah petuah terkenal disebutkan, “Janganlah bertanya (tentang) seseorang (pada orangnya
langsung), tetapi tanyalah pada temannya.”
Jika tidak banyak memberikan hal-hal yang positif, teman baik setidaknya dapat membuat
seseorang lebih baik dari sebelumnya; menjauhi kebejatan dan maksiat serta banyak melakukan
3 Hadits dalam kisah meninggalnya Abu Thalib. HR. Bukhari dan Muslim.
4 HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim. As-Suyuti mengatakan kesahihan hadits ini.
5 HR. Bukhari dan Muslim.
Su’di (177-179), Ahadits al-Jum’ah karangan Syeikh Abdullah bin Qu’ud (93-96).6
6 Sumber: Bahjah an-Nadhirin fima yashluh ad-Dunya wa ad-Din karangan Syeikh Abdullah rah al. 237.