You are on page 1of 4

EMBRIOLOGI UMUM

Pembuahan

 Terjadi di ampulla tuba fallopi


 Sebelum pembuahan, sperma harus mengalami
o Kapasitasi : sekitar 7 jam, adaptasi dengan saluran reproduksi wanita
o Reaksi akrosom : pelepasan enzim2 untuk menembus zona pelusida
 Ada 3 fase dalam pembuahan :
o Penembusan corona radiata
o Penembusan zona pelusida
o Penyatuan oosit dengan membran sel sperma, yang mengakibatkan 3 reaksi :
 Reaksi kortikal dan zona : zona pelusida tidak bisa ditembus spermatozoa
lain
 Melanjutkan meiosis kedua
 Penggiatan metabolik sel telur
 Hasil pembuahan :
o Pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid
o Penentuan jenis kelamin
o Dimulainya pembelahan

Pembelahan dan Perkembangan setelah Pembuahan

 Blastomer : sel yang menjadi semakin kecil setiap pembelahan


 Sel terus membelah, 1  2  4  8  16
 16 sel disebut morula, yang dibagi menjadi 2 bagian
o Bagian dalam : membentuk embrio
o Bagian luar : membentuk plasenta
 Nantinya, ruang antar sel di morula menyatu menjadi blastokel,
 Sel2 yang mengelilingi blastokel : blastokista
 Ada 2 bagian dalam blastokista :
o Massa sel dalam : embrioblas
o Massa sel luar : trofoblas, membentuk dinding epitel blastokista
 Hasil pembuahan ini siap melakukan impantasi pada hari ke 6 di selaput lendir rahim

Implantasi dst

 Bagian rahim :
o Endometrium : selaput lendir dalam
o Miometrium : lapisan otot polos
o Perimetrium : peritoneum dinding sebelah luar
 Selama mengalami siklus menstruasi, endometrium menjalani 3 tahapan :
o Fase folikuler / proliferatif
o Fase sekretorik / progrestasional
o Fase menstrual
 Implantasi terjadi di fase 2
 Endometrium dibagi menjadi 3 bagian :
o Lapisan kompakta (permukaan)
o Lapisan spongiosa (tengah)
o Lapisan Basal atau dasar

Cakram Mudigah Bilaminer (Minggu ke 2)

 Trofoblas yang dekat embrioblas berdiferensiasi menjadi :


o Sitotrofoblas : lapisan dengan sel tunggal
o Sinsitiotrofoblas : lapisan dengan inti sel banyak tanpa batas sel yang jelas
 Embrioblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan :
o Hiploblas : sel kuboid dekat rongga blastokista
o Epiblas : sel silinder dekat rongga amnion
 Rongga Amnion : rongga di dalam epiblas
 Epiblas yang dekat sitotrofoblas : amnioblas

Hari ke 9

 Tahap Lakunarisasi : pembentukan lakuna / vakuola pada sintitium.


 Terbentuk selaput heuser yang membentuk membran heuser dan menciptakan rongga
heuser (heuser atau eksoselom)

Hari ke 11 – 12

 Pembuluh darah yang tersumbat dan melebar disebut sinusoid


 Darah mulai masuk ke lakuna dan menciptakan sirkulasi utero-plasenta
 Terbentuk mesoderm ekstraembrional, ada 2 macam :
o Mesoderm ekstraembrional somatopleural , membatasi sitotrofoblas dan amnion
o Mesoderm ekstraembrional splanknopleural, membatasi kantung kuning telur
 Di dalam Mesoderm ekstraembrional, ada rongga, disebut rongga khorion / selom
ekstraembrional
 Terjadi reaksi residua : sel endometrium menjadi polihedral, banyak mengandung glikogen
dan lemak, ruang antarsel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi sembab

Hari ke 13

 Terbentuk villi primer : silinder2 sel yang dibungkus sintitium


 Hipoblas membentuk kantong kuning telur definitif, yang mengkaibatkan terbentuknya kista
eksoselom di rongga khorion.
 Ada tangkai penghubung (calon tali pusat)
 Terjadi penebalan di cakram hipoblas : lempeng prekordal

Cakram Mudigah Trilaminer

 Pada minggu ke 3, terjadi gastrulasi, dimulai dengan munculnya Primitive Streak, dengan
ujung kepalanya Primitive Node.
 Terjadi invaginasi di daerah nodus primitif membentuk lapisan sel endoderm dan
mesoderm
 Sel prenotokord masuk dalam lubang primitif, bergerak ke arah lempeng prekordal,
menempatkan diri dalam mesoderm menjadi lempeng notokord yang akan mengelupas
menjadi tali padat yang disebut notokord yang menjadi dasar kerangka sumbu badan.
 Vili primer akan berubah menjadi villi sekunder, lalu villi tersier / plasenta definitif, yang
sudah siap digunakan untuk memasok zat makanan dan oksigen untuk mudigah
 Sel sitotrofoblas akan menembus ke dalam sintitium hingga mencapai endometrium ibu
yang akan membentuk kulit sitotrofoblas luar yang akan melekatkan kantung korion ke
endometirum

Masa Embriogenik (Minggu ke 3 – 8)

 Disebut juga masa organogenesis, dimana ketiga lapisan mudigah akan berkembang menjadi
organ / jaringan
 Lapisan mudigah ektoderm membentuk :
o SSP & SST
o Epitel sensorik telinga, hidung, dan mata
o Kulit, termasuk rambut dan kuku
o Kelenjar hipofisis, mammae, keringat, serta email gigi
 Mesoderm ada 3 bagian :
o Mesoderm Paraaxial
o Mesoderm intermediate
o Lempeng Lateral
 Mesoderm paraaxial membentuk semitomer yang jika terorganisir menjadi somit.
 Somit akan membentuk
o miotom (jaringan otot)
o sklerotom (tulang rawan dan tulang)
o dermatom (jaringan subkutan kulit)
 Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh, yaitu jantung, pembuluh darah & getah
bening, sel2 darah dan getah bening.
 Mesoderm juga membentuk sistem kemih kelamin, limpa, dan korteks adrenal
 Lapisan mudigah endoderm menghasilkan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan,
kandung kemih.
 Endoderm juga membentuk parenkim tiroid, kel.paratiroid, hati dan pankreas, kavum
timpani, dan tuba eustachius.

Masa Janin (Bulan ke 3 - Lahir)

 Penambahan panjang mancolok pd bulan ke 3-5


 Penambahan berat mencolok pd 2 bulan terakhir
 Gambar 6.2
 Pada minggu ke 12 terjadi
o Osifikasi primer
o Perkembangan alat kelamin luar
 Gelung usus yang ada pada tali pusat sejak minggu ke 6 akan masuk ke rongga perut pada
minggu ke 11
 Pada bulan ke 4-5, panjang bayi kira2 setengah bayi lahir, yaitu sekitar 15cm, namun
beratnya biasanya masih kurang dari 500g
 Rambut Lanugo : Rambut halus yang membungkus janin
 Pada bulan ke 5, gerakan janin dapat dirasakan ibu
 Pada bulan ke 6, bayi terlihat kemerahan dan keriput karena tidak ada jaringan ikat di bawah
kulit.
 Pada 2 bulan terakhir, bayi akan membulat karena jaringan lemak dibawah kulit mulai diisi.
 Menjelang dilahirkan, kulit dibungkus verniks kaseosa
 Bayi lahir lebih dini disebut prematur, lahir lewat waktu disebut postmatur
 Umur janin dapat ditentukan dengan menggunakan USG

You might also like