You are on page 1of 23

ANGGARAN DASAR

GERAKAN PEMUDA 165

MUKADDIMAH

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta‘ala telah menganugerahi kemuliaan bagi


bangsa Indonesia berupa kemerdekaan dari belenggu penjajahan. Sebagai ungkapan rasa
syukur, kami warga negara Indonesia bertekad untuk mengisi kemerdekaan agar terwujud
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju dan bermartabat.
Kami yakin bahwa peradaban besar yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan
berakhlaq mulia, senantiasa dibangun atas bimbingan ilahi. Bangsa yang besar adalah yang
mengutamakan nilai-nilai luhur dan mulia, menjadikan Allah sebagai prinsip dan tujuan
hidup.
Kami menyadari bahwa segala krisis yang menerpa bangsa Indonesia beberapa
tahun belakangan ini karena budi, moral, etika, serta akhlak tidak lagi diutamakan. Karena
itu kami mendeklarasikan 7 Budi Utama yaitu Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin,
Kerjasama, Adil, dan Peduli yang akan tercipta bila hidup dilandaskan prinsip 165 yaitu 1
hati, 6 prinsip dan 5 langkah, yang diambil dari nilai-nilai 1 Ihsan, 6 rukun Iman dan 5 rukun
Islam yang disertai dengan cinta terhadap tanah air.
Kami percaya bahwa nilai-nilai inilah yang akan menjadikan bangsa ini kembali
bangkit. Kami akan bersama-sama menyebarkan nilai-nilai ini di manapun, ke setiap jengkal
tanah di negeri ini. Hingga keutamaan masyarakat bangsa ini bukan lagi pada apa yang
ditunjukkan secara fisik, yaitu kekayaan, jabatan dan kekuasaan.
Alumni ESQ pemuda sadar akan hak dan kewajibannya serta peran dan tanggung
jawab kepada umat manusia, bangsa Indonesia, dan warga dunia, bertekad untuk mencapai
cita-cita mulia ini. Mudah-mudahan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan dengan
tekad kuat, dan kerja keras maka pada tahun 2020 Indonesia Emas akan tercapai, tahun
2030 Indonesia maju secara ekonomi, dan di tahun 2050 menjadi negara adidaya.
Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah Subhanahu
wa Ta‘ala serta usaha-usaha yang teratur, terencana, dan penuh kebijaksanaan, dengan
nama Allah kami Gerakan Pemuda 165 menghimpun diri dalam organisasi yang digerakkan
dengan pedoman berbentuk Anggaran Dasar sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR
GERAKAN PEMUDA 165

BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama

Gerakan Pemuda 165 disingkat GEMA 165

Pasal 2
Tempat Kedudukan

GEMA 165 ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 2008 berkedudukan di Jakarta

BAB II
ASAS, SIFAT DAN TUJUAN

Pasal 3
Azas
GEMA 165 berasaskan Pancasila dan berlandaskan kepada Undang-Undang Dasar 1945
(seribu sembilan ratus empat puluh lima) dan nilai-nilai satu enam lima yaitu satu hati, enam
prinsip, lima langkah
Pasal 4
Sifat

GEMA 165 bersifat netral seperti oksigen dan menganut prinsip kekeluargaan dan gotong
royong
Pasal 5
Tujuan

1. Terciptanya masyarakat yang cerdas spiritual, emosional dan intelektual secara integral
2. Mencetak sumber daya manusia (SDM) yang menjunjung tinggi 7 Budi Utama ESQ
yaitu jujur, tanggungjawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli
3. Ikut serta dalam usaha mewujudkan Indonesia Emas 2020, Indonesia Makmur Ekonomi
2030 dan Dunia Emas 2050 yang damai dan sejahtera
4. Memberikan ruang kepada alumni muda untuk menjadi profesional muda

Pasal 6
Kegiatan

1. Menjalin silaturahmi alumni ESQ khususnya alumni muda ESQ


2. Membangun silaturahmi dan kerjasama dengan lembaga - lembaga eksternal
3. Melakukan pembinaan terhadap alumni ESQ pemuda, mahasiswa dan remaja dalam
rangka kaderisasi untuk mencapai Indonesia Emas dan Dunia Emas
4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat
5. Melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan
6. Menyebarkan nilai-nilai 165 dan 99 Asmaul Husna
7. Mengadakan sarana dan prasarana untuk kegiatan organisasi

BAB III
KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 7
Kekayaan Organisasi

Kekayaan organisasi terdiri dari kekayaan yang bersumber dari :


1. Usaha mandiri GEMA 165
2. Iuran dari anggota GEMA 165
3. Sumbangan dari alumni ESQ 165
4. Wakaf
5. Warisan
6. Hibah
7. Hibah wasiat
8. Perolehan lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
organisasi

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 8
Kepemimpinan

Kepemimpinan Organisasi GEMA 165 terdiri dari:


1. Dewan Pendiri
2. Dewan Pembina
3. Dewan Penasihat
4. Dewan Pengurus

Pasal 9
Susunan Organisasi

Susunan Organisasi GEMA 165 terdiri dari :


1. Tingkat Pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat
2. Tingkat Provinsi disebut Dewan Pimpinan Wilayah
3. Tingkat Kabupaten/Kota disebut Dewan Pimpinan Daerah
4. Tingkat Instansi disebut Dewan Pimpinan Chapter/Komisariat

Pasal 9
Kekuasaan

Kekuasaan masing-masing struktur organisasi adalah :


1. Dewan Pendiri
a. Dewan Pendiri adalah perangkat GEMA 165 yang memiliki kewenangan tertinggi
dalam organisasi yaitu memberikan landasan visi dan misi serta memegang segala
wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Penasihat dan Dewan Pengurus
b. Berhak dan berwenang untuk menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi
(GBHO)
2. Dewan Pembina
a. Bersama-sama dengan Dewan Pendiri berhak dan berwenang untuk sewaktu-
waktu mengangkat, memberhentikan dan menggantikan Dewan Penasihat dan
Dewan Pengurus
b. Membuat Kode Etik pengurus organisasi
3. Dewan Penasihat
Berhak dan berwenang memberikan kontribusi pandangan dan arahan tentang
permasalahan yang ada atau yang akan dihadapi GEMA 165 baik diminta maupun tidak
diminta dalam arti seluas-luasnya
4. Dewan Pengurus
a. Dewan Pengurus berhak dan berwewenang menjalankan organisasi yang sesuai
dengan nilai-nilai 165 dan 7 Budi Utama ESQ
b. Dewan Pengurus Pusat berhak dan berwewenang untuk menunjuk, menetapkan,
mengangkat dan memberhentikan Ketua Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan
Pengurus Daerah berdasarkan Kode Etik yang dibuat oleh Dewan Pembina
c. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GEMA 165
d. Mematuhi arahan-arahan, kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan Dewan
Pendiri dan Dewan Pembina GEMA 165

BAB V
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 10

1. Perubahan Anggaran Dasar dan pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh
Dewan Pendiri dan Dewan Pembina berdasarkan rekomendasi MUNAS GEMA 165
sejauh tidak merubah visi dan misi organisasi
2. Harta benda GEMA 165 sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada Yayasan Wakaf
Bangun Nurani Bangsa
Pasal 11
Aturan Tambahan

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur kemudian dalam
Anggaran Rumah Tangga
2. Apabila terdapat ketidakjelasan atau timbul perbedaan pendapat atas ketentuan dan
penafsiran Anggaran Dasar ini, maka penyelesaianya diputuskan oleh Dewan Pendiri
dan Dewan Pembina
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN PEMUDA 165

BAB I
KEANGGOTAAN

BAGIAN I
ANGGOTA

Pasal 1
Anggota Gerakan Pemuda 165

1. Anggota biasa. Adalah Alumni Training ESQ Basic dengan usia minimal 23 tahun atau
yang sudah lulus kuliah D3/S1 dan maksimal berusia 40 tahun
2. Anggota luar biasa. Adalah pemuda yang belum mengikuti Training ESQ Basic, namun
memiliki komitmen dan kepedulian tinggi atas kehidupan dan kelangsungan hidup dan
perkembangan The ESQ Way 165 serta bersedia mengisi formulir anggota GEMA 165

BAGIAN II
SYARAT-SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 2

1. Setiap pemuda yang telah mengikuti Training ESQ Basic dan bersedia mengikuti
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan/peraturan organisasi lainnya
2. Apabila yang bersangkutan sudah berusia di atas 40 tahun, maka yang bersangkutan
dinyatakan tidak lagi sebagai anggota GEMA 165 dan selanjutnya yang bersangkutan
berhak mengikuti organisasi FKA-ESQ

BAGIAN III
MASA KEANGGOTAAN

Pasal 3
Masa Keanggotaan

1. Masa keanggotaan GEMA 165 dimulai usia minimal 23 tahun atau yang sudah lulus
kuliah D3/S1 dan maksimal 40 tahun
2. Masa keanggotannya berakhir apabila :
a. Telah berakhir masa keanggotaannya
b. Meninggal dunia
c. Mengundurkan diri
d. Diberhentikan oleh DPP GEMA 165 karena terbukti telah mencemarkan nama baik
GEMA 165 dan melanggar Kode Etik GEMA 165

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 4
Hak Anggota

1. Anggota mempunyai hak bicara dan hak partisipasi


2. Anggota memiliki hak untuk dipilih

Pasal 5
Kewajiban Anggota

1. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik GEMA 165


2. Setiap anggota berkewajiban menjalankan visi dan misi organisasi
3. Setiap anggota berkewajiban menjalankan nilai-nilai 165 dan menjunjung tinggi 7 (tujuh)
Budi Utama ESQ dalam berperilaku dan menjalankan aktivitas organisasi
4. Setiap anggota berkewajiban tunduk dan patuh kepada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan GEMA 165 sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
5. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol organisasi
BAGIAN IV
MUTASI ANGGOTA

Pasal 6

1. Mutasi anggota adalah perpindahan status keanggotaan dari satu daerah ke daerah lain
2. Dalam keadaan tertentu, seorang anggota GEMA 165 dapat memindahkan status
keanggotaannya dari satu daerah ke daerah lain dengan mengajukan pemberitahuan
secara tertulis ke daerah asalnya untuk selanjutnya diberikan surat keterangan
3. Mutasi anggota hanya dapat dilakukan jika yang bersangkutan pindah studi dan/atau
pindah domisili/kerja
4. Apabila seorang anggota dalam studi/kerja dan domisili berbeda, maka yang
bersangkutan harus memilih salah satu daerah

BAGIAN V
RANGKAP JABATAN

Pasal 7

1. Dalam keadaan tertentu, anggota pengurus GEMA 165 dapat merangkap menjadi
pengurus organisasi lain atas sepengetahuan Dewan Pengurus GEMA 165 setingkat
dan sejauh tidak bertentangan dengan asas, visi, dan misi GEMA 165
2. Selain Ketua, anggota pengurus GEMA 165 yang lainnya tidak dibenarkan untuk
merangkap jabatan dalam FKA-ESQ
3. Anggota pengurus GEMA 165 yang mempunyai kedudukan pada organisasi lain di luar
GEMA 165, harus menyesuaikan tindakannya sesuai dengan nilai-nilai 165 dan 7 Budi
Utama ESQ
BAGIAN VI
SANKSI PENGURUS

Pasal 8
Sanksi Pengurus

1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan yang diberikan
organisasi kepada pengurus yang melalaikan tugas, melanggar ketentuan organisasi,
merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi, dan/atau melakukan tindakan
kriminal dan tindakan melawan hukum lainnya
2. Sanksi dapat berupa teguran, peringatan, skorsing, pemecatan atau bentuk lain yang
ditentukan oleh Dewan Pengurus Pusat
3. Pengurus yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum yang ditunjuk
untuk itu

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR KEKUASAAN

BAGIAN I
MUNAS

Pasal 9
Status

a. MUNAS (Musyawarah Nasional) adalah merupakan musyawarah tertinggi GEMA 165


b. MUNAS memegang kekuasaan rekomendasi tertinggi
c. MUNAS diadakan 2 (dua) tahun sekali
d. Dalam keadaan luar biasa, MUNAS dapat diadakan atas persetujuan minimal 2/3
Dewan Pembina, yang direkomendasikan oleh 2/3 Dewan Pengurus Wilayah
Pasal 10
Kekuasaan/Wewenang

1. Meminta laporan hasil pelaksanaan program Dewan Pengurus Pusat


2. Merekomendasikan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja
Nasional beserta pedoman organisasi lainya
3. Merekomendasikan susunan Tim Formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang untuk
selanjutnya diserahkan kepada Dewan Pendiri dan Dewan Pembina untuk ditetapkan
salah satunya menjadi Ketua Dewan Pengurus Pusat
4. Menetapkan kebijakan dan rekomendasi lainnya sesuai dengan kesepakatan peserta
Musyawarah Nasional dan atau usulan-usulan dari Dewan Pendiri

Pasal 11
Tata Tertib

1. Peserta MUNAS terdiri dari Dewan Pengurus Pusat GEMA 165, Dewan Pengurus
Wilayah GEMA 165, Dewan Pengurus Daerah GEMA 165 serta Dewan Pengurus Pusat
FOSMA 165
2. Peninjau MUNAS adalah Dewan Pendiri GEMA 165, Dewan Pembina GEMA 165,
Dewan Penasihat GEMA 165, serta undangan lainnya yang dipandang perlu
3. Peserta MUNAS memiliki hak bicara dan hak suara, sedangkan peninjau memiliki hak
bicara
4. Banyaknya peserta MUNAS terdiri dari :
a. Anggota Dewan Pengurus Pusat
b. Ketua dan 4 (empat) orang Dewan Pengurus Wilayah
c. Ketua dan 2 (dua) orang Dewan Pengurus Daerah
d. Ketua dan 4 (empat) orang Dewan Pengurus Pusat FOSMA 165
5. Jumlah peninjau ditentukan oleh Dewan Pengurus Pusat
BAGIAN II
MUSWIL

Pasal 12
Status

1. MUSWIL (Musyawarah Wilayah) merupakan musyawarah tertinggi di tingkat provinsi


2. MUSWIL memegang kekuasaan rekomendasi tertinggi di tingkat provinsi
3. MUSWIL diadakan paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah MUNAS
4. Dalam keadaan luar biasa, MUSWIL dapat diadakan atas inisiatif Dewan Pengurus
Pusat

Pasal 13
Kekuasaan/Wewenang

1. Meminta laporan hasil pelaksanaan program Dewan Pengurus Wilayah


2. Menetapkan rekomendasi organisasi dan program kerja wilayah
3. Merekomendasikan Tim Formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang untuk selanjutnya
diserahkan kepada Dewan Pengurus Pusat untuk ditetapkan salah satunya menjadi
Ketua Dewan Pengurus Wilayah

Pasal 14
Tata Tertib

1. Peserta MUSWIL terdiri dari Dewan Pengurus Wilayah GEMA 165, Dewan Pengurus
Daerah GEMA 165, Dewan Pengurus Chapter GEMA 165 serta Dewan Pengurus
Wilayah FOSMA 165
2. Peninjau MUSWIL adalah Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pengurus Pusat
GEMA 165 serta undangan lainnya yang dipandang perlu
3. Peserta MUSWIL memiliki hak bicara dan hak suara, sedangkan peninjau memiliki hak
bicara
4. Banyaknya peserta MUSWIL terdiri dari :
a. Anggota Dewan Pengurus Wilayah
b. Ketua dan 4 (empat) orang Dewan Pengurus Daerah
c. Ketua dan 2 (dua) orang Dewan Pengurus Chapter
d. Ketua dan 4 (empat) orang Dewan Pengurus Wilayah FOSMA 165
5. Jumlah peninjau ditentukan oleh Dewan Pengurus Wilayah

BAGIAN III
MUSDA

Pasal 15
Status

1. MUSDA (Musyawarah Daerah) merupakan musyawarah tertinggi di Kabupaten/Kota


2. MUSDA memegang kekuasaan rekomendasi tertinggi tingkat Kabupaten/Kota
3. MUSDA diadakan paling lambat 2 (dua) bulan setelah MUSWIL
4. Dalam keadaan luar biasa, MUSDA dapat diadakan atas rekomendasi Dewan Pengurus
Wilayah yang disetujui Dewan Pengurus Pusat

Pasal 10
Kekuasaan/Wewenang

1. Meminta laporan hasil pelaksanaan program Dewan Pengurus Daerah


2. Menetapkan rekomendasi organisasi dan program kerja daerah
3. Merekomendasikan Tim Formatur yang berjumlah 3 (tiga) orang untuk selanjutnya
diserahkan kepada Dewan Pengurus Pusat untuk ditetapkan salah satunya menjadi
Ketua Dewan Pengurus Daerah

Pasal 11
Tata Tertib

1. Peserta MUSDA terdiri dari Dewan Pengurus Daerah GEMA 165, Dewan Pengurus
Chapter GEMA 165 serta Dewan Pengurus Daerah FOSMA 165
2. Peninjau MUSDA adalah Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pengurus Wilayah
GEMA 165 serta undangan lainnya yang dipandang perlu
3. Peserta MUSDA memiliki hak bicara dan hak suara, sedangkan peninjau memiliki hak
bicara
4. Banyaknya peserta MUSDA terdiri dari :
a. Anggota Dewan Pengurus Daerah
b. Ketua dan 8 (delapan) orang Dewan Pengurus Chapter
c. Ketua dan 4 (empat) orang Dewan Pengurus Daerah FOSMA 165
5. Jumlah peninjau ditentukan oleh Dewan Pengurus Daerah

STRUKTUR KEPENGURUSAN

BAGIAN IV
DEWAN PENGURUS PUSAT

Pasal 12
Status

1. Dewan Pengurus Pusat (DPP) adalah badan kepengurusan tertinggi organisasi GEMA
165
2. Masa jabatan DPP adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan oleh Dewan Pembina
dan serah terima jabatan dari DPP GEMA 165 demisioner

Pasal 13
Personalia Dewan Pengurus Pusat

1. Formasi Dewan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum
2. Formasi Dewan Pengurus Pusat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi kinerja kepengurusan
3. Yang dapat menjadi personalia Dewan Pengurus Pusat adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi
c. Telah mengikuti Training ESQ Intermediate (MCB) yang dibuktikan dengan sertifikat
dan kartu alumni
4. Yang dapat menjadi Ketua/Tim Formatur Dewan Pengurus Pusat adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi
c. Telah mengikuti Training ESQ Intermediate (MCB) yang dibuktikan dengan sertifikat
dan kartu alumni
d. Tidak sedang diperpanjang masa keanggotaannya karena sedang menjadi
Pengurus
e. Sehat secara jasmani maupun rohani
5. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah MUNAS, personalia Dewan Pengurus
Pusat harus sudah dibentuk dan pengurus demisioner sudah mengadakan serah terima
jabatan
6. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Pejabat
Ketua
7. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan
berturut-turut
c. Tidak hadir dalam Rapat Pleno selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa
keterangan jelas
8. Ketua dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua sebelum MUNAS apabila
memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut :
a. Membuat pernyataan kepada publik atas nama GEMA 165 yang melanggar
Anggaran Dasar Bab II pasal 3, 4 dan 5
b. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga dan
Kode Etik Organisasi
9. Pemberhentian Ketua dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua
sebelum MUNAS hanya dapat dilakukan melalui Keputusan Rapat Pleno Dewan
Pembina
10. Dalam hal Ketua mangkat atau mengundurkan diri, Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat
secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua, hingga dipilih, diangkat dan diambil
sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno Dewan Pembina
11. Bila Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Ketua
karena mangkat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap hingga 2 (dua) kali Rapat
Pleno Dewan Pengurus Pusat yang terdekat dari mangkat atau mundurnya Ketua, maka
secara otomatis Sekretaris Jendral diangkat menjadi Pejabat Sementara Ketua hingga
dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno Dewan
Pembina
12. Sebelum diadakan Rapat Pleno Dewan Pembina untuk memilih Pejabat Ketua, Pejabat
Sementara Ketua memberitahukan mangkat atau pengunduran diri Ketua kepada
Dewan Pembina untuk menjadi saksi dalam Rapat Pleno Bersama
13. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina atau
anggota Dewan Pembina yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan Dewan Pembina
14. Ketua dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Dewan Pengurus Pusat
dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Melanggar aturan AD/ART dan Kode Etik Pengurus
b. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Dewan Pengurus Pusat
c. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu) semester
d. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Dewan Pengurus Pusat (di luar
bidang yang bersangkutan)

Pasal 14
Tugas dan Wewenang

1. Menggerakkan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


2. Melaksanakan ketetapan-ketetapan MUNAS
3. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan GEMA
165 kepada seluruh aparat dan anggota GEMA 165
4. Melaksanakan Rapat Pleno bersama Dewan Pembina dan Dewan Penasihat 1 (satu)
tahun sekali selama periode berlangsung
5. Melaksanakan Rapat Pleno bersama Dewan Pengurus Wilayah minimal 1 (satu) tahun
sekali selama periode berlangsung
6. Melaksanakan Rapat Dewan Pengurus Pusat minimal 2 (dua) minggu sekali, selama
periode berlangsung
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Pendiri, Dewan Pembina,
Dewan Penasihat, Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pengurus Daerah setiap 2
(dua) tahun sekali
8. Mengesahkan dan melantik Dewan Pengurus Wilayah
9. Mengesahkan dan melantik Dewan Pengurus Daerah, namun apabila tidak dapat maka
pelantikannya dapat dimandatkan kepada Dewan Pengurus Wilayah
10. Rapat Koordinasi dengan Dewan Pendiri, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, dan
FOSMA 165 dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
BAGIAN V
DEWAN PENGURUS WILAYAH

Pasal 15
Status

1. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) adalah badan kepengurusan tertinggi organisasi


GEMA 165 di tingkat provinsi atau luar negeri setelah Dewan Pengurus Pusat
2. Masa jabatan DPW adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan oleh Dewan
Pengurus Pusat dan serah terima jabatan dari DPW GEMA 165 demisioner

Pasal 16
Personalia Dewan Pengurus Wilayah

1. Formasi Dewan Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris


dan Bendahara
2. Formasi Dewan Pengurus Wilayah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi kinerja kepengurusan
3. Yang dapat menjadi personalia Dewan Pengurus Wilayah adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
c. Telah mengikuti Training ESQ Basic yang dibuktikan dengan sertifikat dan kartu
alumni
4. Yang dapat menjadi Ketua /Formatur Dewan Pengurus Wilayah adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi
c. Telah mengikuti Training ESQ Intermediate (MCB) yang dibuktikan dengan sertifikat
dan kartu alumni
d. Sehat secara jasmani maupun rohani
5. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah MUSWIL, personalia Dewan Pengurus
Wilayah harus sudah dibentuk dan pengurus demisioner sudah mengadakan serah
terima jabatan
6. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Pejabat
Ketua
7. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan
berturut-turut
c. Tidak hadir dalam Rapat Pleno selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa
keterangan yang jelas
8. Ketua dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua sebelum MUSWIL apabila
memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut :
a. Membuat pernyataan kepada publik atas nama GEMA 165 yang melanggar
Anggaran Dasar Bab II pasal 3, 4 dan 5
b. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga dan
Kode Etik Organisasi
9. Pemberhentian Ketua dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua
sebelum MUSWIL hanya dapat melalui Keputusan Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat
dan Dewan Pembina Wilayah
10. Dalam hal Ketua mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah
secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua hingga dipilih, diangkat dan diambil
sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah dan
disetujui Dewan Pengurus Pusat
11. Bila Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Ketua
karena mangkat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap hingga 2 (dua) kali Rapat
Pleno Dewan Pengurus Wilayah yang terdekat dari mangkat atau mundurnya Ketua,
maka Pejabat Sementara Ketua diangkat secara otomatis dari Ketua Bidang Organisasi
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno
Dewan Pimpinan Wilayah dan disetujui Dewan Pengurus Pusat
12. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus
Pusat atau anggota Dewan Pengurus Pusat yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan
Dewan Pengurus Pusat
13. Ketua dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Dewan Pengurus
Wilayah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Melanggar aturan AD/ART dan Kode Etik Pengurus
b. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Dewan Pengurus Wilayah
c. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu) semester
d. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Dewan Pengurus Wilayah (di
luar bidang yang bersangkutan)
Pasal 17
Tugas dan Wewenang

1. Menggerakkan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


2. Melaksanakan ketetapan-ketetapan MUSWIL
3. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan GEMA
165 kepada seluruh aparat dan anggota GEMA 165
4. Melaksanakan Sidang Pleno bersama Dewan Pembina minimal 1 (satu) tahun sekali
selama periode berlangsung
5. Melaksanakan Rapat Pleno bersama Dewan Pengurus Daerah minimal 1 (satu) tahun
sekali selama periode berlangsung
6. Melaksanakan Rapat Harian minimal 2 (dua) minggu sekali, selama periode
berlangsung
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Pengurus Pusat dan
Dewan Pengurus Daerah setiap 2 (dua) tahun sekali
8. Melantik Dewan Pengurus Daerah apabila ditunjuk oleh Dewan Pengurus Pusat
9. Mengesahkan dan melantik Dewan Pengurus Chapter

BAGIAN VI
DEWAN PENGURUS DAERAH

Pasal 18
Status

1. Dewan Pengurus Daerah (DPD) adalah badan kepengurusan tertinggi organisasi GEMA
165 setelah Dewan Pengurus Wilayah
2. Masa jabatan DPD adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan oleh Dewan
Pengurus Pusat dan serah terima jabatan dari DPD GEMA 165 demisioner

Pasal 19
Personalia Dewan Pengurus Daerah

1. Formasi Dewan Pengurus Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan
Bendahara
2. Formasi Dewan Pengurus Daerah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dengan
mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi kinerja kepengurusan
3. Yang dapat menjadi personalia Dewan Pengurus Daerah adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi
c. Telah mengikuti Training ESQ Basic yang dibuktikan dengan sertifikat dan kartu
alumni
4. Yang dapat menjadi Ketua /Formatur Dewan Pengurus Daerah adalah :
a. Bertaqwa kepada Allah SWT
b. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi
c. Telah mengikuti Training ESQ Basic yang dibuktikan dengan sertifikat dan kartu
alumni
d. Sehat secara jasmani maupun rohani
5. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah MUSDA, personalia Dewan Pengurus
Daerah harus sudah dibentuk dan Pengurus Demisioner sudah mengadakan serah
terima jabatan
6. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugas/non aktif, maka dapat dipilih Pejabat
Ketua
7. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif adalah:
a. Meninggal dunia
b. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas selama 6 (enam) bulan
berturut-turut
c. Tidak hadir dalam Rapat Pleno selama 2 (dua) bulan berturut-turut
8. Ketua dapat diberhentikan dan diangkat Pejabat Ketua sebelum MUSDA apabila
memenuhi satu atau lebih hal-hal berikut :
a. Membuat pernyataan kepada publik atas nama GEMA 165 yang melanggar
Anggaran Dasar Bab II pasal 3, 4 dan 5
b. Terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana diatur Anggaran Rumah Tangga dan
Kode Etik Organisasi
9. Pemberhentian Ketua dan pengangkatan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua
sebelum MUSDA hanya dapat melalui Keputusan Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat,
Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pembina Daerah
10. Dalam hal Ketua mangkat atau mengundurkan diri, Sekretaris Dewan Pengurus Daerah
secara otomatis menjadi Pejabat Sementara Ketua hingga dipilih, diangkat dan diambil
sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah dan
disetujui Dewan Pengurus Pusat
11. Bila Sekretaris Dewan Pengurus Daerah tidak dapat menjadi Pejabat Sementara Ketua
karena mangkat, mengundurkan diri, atau berhalangan tetap hingga 2 (dua) kali Rapat
Pleno Dewan Pengurus Daerah yang terdekat dari mangkat atau mundurnya Ketua,
maka Pejabat Sementara Ketua diangkat secara otomatis dari Ketua Bidang Organisasi
hingga dipilih, diangkat dan diambil sumpah jabatan Pejabat Ketua dalam Rapat Pleno
Dewan Pimpinan Daerah dan disetujui Dewan Pengurus Pusat
12. Pengambilan sumpah jabatan Pejabat Ketua dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus
Pusat atau anggota Dewan Pengurus Pusat yang ditunjuk atau Dewan Pengurus
Wilayah yang ditunjuk berdasarkan kesepakatan Dewan Pengurus Pusat
13. Ketua dapat melakukan reshuffle atau penggantian personalia Dewan Pengurus
Daerah dengan mempertimbangkan hal-hal berikut :
a. Melanggar aturan AD/ART dan Kode Etik Pengurus
b. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat-rapat Dewan Pengurus Daerah
c. Realisasi Program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 1 (satu) semester
d. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja Dewan Pengurus Daerah (di
luar bidang yang bersangkutan)

Pasal 20
Tugas dan Wewenang

1. Menggerakkan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


2. Melaksanakan ketetapan-ketetapan MUSDA
3. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan GEMA
165 kepada seluruh aparat dan anggota GEMA 165
4. Melaksanakan Sidang Pleno bersama Dewan Pembina minimal 1 (satu) tahun sekali
selama periode berlangsung
5. Melaksanakan Rapat Pleno bersama Dewan Pengurus Chapter atau anggota minimal 1
(satu) tahun sekali selama periode berlangsung
6. Melaksanakan Rapat Harian Dewan Pengurus Daerah minimal 2 (dua) minggu sekali
selama periode berlangsung
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Pengurus Pusat dan
Dewan Pengurus Wilayah setiap 2 (dua) tahun sekali
BAGIAN VII
CHAPTER

Pasal 21

Untuk Dewan Pengurus Chapter menyesuaikan dengan situasi dan kondisi instansi yang
bersangkutan sejauh tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GEMA 165 dan berkoordinasi dengan Dewan Pengurus Wilayah

BAGIAN VIII
LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 22

Lambang dan atribut organisasi lainya diatur dalam ketentuan tersendiri

BAGIAN IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 23

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat direkomendasikan melalui MUNAS


2. Apabila terdapat pertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga FKA ESQ, maka FKA
ESQ dapat melakukan perubahan tersebut tanpa meminta persetujuan GEMA 165

BAGIAN X
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 24

Setiap struktur organisasi berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran Dasar, Anggaran


Rumah Tangga kepada seluruh anggota GEMA 165
BAGIAN XI
ATURAN PERALIHAN

Pasal 25

1. Pedoman-pedoman pokok organisasi dibahas pada forum tersendiri yang disahkan di


Rapat Pleno Dewan Pengurus Pusat
2. Pedoman-pedoman pokok tersebut adalah :
a. Pedoman kerja kepengurusan
b. Pedoman administrasi dan kesekretariatan
c. Pedoman keuangan dan perlengkapan
d. Ikrar pelantikan pengurus
e. Atribut organisasi

Ditetapkan di Jakarta, Januari 2009


Tertanda Sekretaris Jenderal

You might also like