You are on page 1of 9

BAB IV

PEMBAHASAN

Pelaksanaan sistem tata usaha bendahara pengeluaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) pada dasarnya merupakan suatu aturan atau peraturan

dalam proses penyelenggaraan kerja kebendaharaan untuk menerima, menyimpan,

membayarkan, menata-usahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk

keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan Angaran Pendapatan dan

belanja Daerah (APBD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Proses

penyelenggaraan kerja kebendaharaan tersebut selanjutnya dituangkan dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006

yang kemudian di revisi dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Tahun 2007 tanggal 26 Oktober 2007 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 55 Tahun 2008 Tanggal 01 Desember 2008. Sebagai pejabat fungsional,

bendahara pengeluaran memiliki peranan penting dalam proses kinerja SKPD

untuk menyusun dokumen SPP yang berupa : Uang Persediaan (UP), Ganti Uang

Persediaan (GU), Tambah Uang Persediaan (TU) dan Langsung (LS) pembayaran

gaji dan tunjangan, serta pengadaan barang dan jasa.

SKPD Kecamatan Gambut pun dalam menyusun kinerjanya mempunyai

orang yang menduduki jabatan fungsional sebagai bendahara pengeluaran yang

bertugas untuk mengelola uang persediaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsi

pengelolaan uang persediaan, bendahara pengeluaran dibantu oleh bendahara

pengeluaran pembantu. Selanjutnya proses pengelolan UP oleh bendahara

pengeluaran pada SKPD Kecamatan Gambut dapat diuraikan sebagai berikut :

34
35

4.1. Pengajuan Surat Pemintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP)

SKPD Kecamatan Gambut

Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP)

oleh bendahara pengeluaran dalam lingkup SKPD Kecamatan Gambut

dilakukan 1 (satu) tahun sekali. besaran UP yang diminta sesuai dengan

Surat Keputusan Bupati Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penetapan Jumlah Uang Persediaan (UP) untuk SKPD Kecamatan Gambut

yaitu sebesar Rp, 25.000.000,-.

Proses pengajuan SPP-UP dilakukan setelah diterbitkannya SPD dari

PPKD selaku BUD Kabupaten Banjar. Berdasarkan SPD tersebut bendahara

pengeluaran mengajukan SPP-UP kepada Camat Gambut selaku Pengguna

Anggaran (PA) melalui PPK-SKPD untuk diterbitkan Surat Perintah

Membayar (SPM). dokumen yang di gunakan terdiri dari :

a. Surat Pengantar SPP-UP (lampiran 2)

b. Ringkasan SPP-UP (lampiran 3)

c. Rincian Rencana Penggunaan SPP-UP (lampiran 4)

d. Salinan SPD (lampiran 5)

e. Surat Pernyataan Pengguna Anggaran (lampiran 6)

Setelah SPM (lampiran 7) diterbitkan dan di otorisasi pengguna

anggaran, bendahara pengeluaran menyerahkan SPM beserta

kelengkapannya kepada Kuasa BUD / PPKD (Selaku Kuasa BUD) untuk

diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana Uang Persediaan (SP2D-UP)

(lampiran 8).
36

4.2. Penatausahaan Pembukuan Belanja SKPD Kecamatan Gambut

4.2.1. Pembukuan Penerimaan SP2D-UP

Setelah SP2D-UP diterima bendahara pengeluaran

melakukan pencairan dana kemudian melakukan pembukuan dalam

BKU sebesar Rp. 25.000.000,- pada kolom penerimaan, pencatatan

yang dilakukan sebagai berikut :


PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


No Kode
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. Rekening
01 09-02-09 Penerimaan SP2D-UP 1.1.1.03.01 25.000.00 - 25.000.00
0 0

Tabel 4.1. Tabel Buku Kas Umum Penerimaan SP2D-UP SKPD


Kecamatan Gambut

Dari uraian diatas bendahara pengeluaran tidak melakukan

pembukuan pada Buku Pembantu Simpanan/Bank dan Buku

Pembantu Kas Tunai, seharusnya setelah SP2D-UP diterima

bendahara pengeluaran sudah mulai melakukan pembukuan. Adapun

pembukuan yang dilakukan diuraikan sebagai berikut :

a. Menerima SP2D-UP

Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan “penerimaan

SP2D-UP” dalam BKU dan Buku Pembantu Simpanan/Bank

pada kolom penerimaan sebesar Rp. 25.000.000,-, pencatatan

dapat dilihat pada tabel berikut :


BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


No Kode
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. Rekening
01 09-02-09 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0
37

Tabel 4.2. Tabel Buku Kas Umum Penerimaan SP2D-UP

BUKU PEMBANTU SIMPANAN/BANK


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


Tanggal No.
Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. BKU
09-02-09 01 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0

Tabel 4.3. Tabel Buku Pembantu Simpanan/Bank Penerimaan


SP2D-UP

b. Pencairan UP yang ada di bank ke kas tunai

Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan “pergeseran uang”

dalam BKU pada kolom penerimaan dan pengeluaran, dalam

Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom pengeluaran dan

dalam Buku Pembantu Kas Tunai pada kolom penerimaan sebesar

Rp. 25.000.000,-, pencatatan dapat dilihat pada tabel berikut :


BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


No Kode
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. Rekening
01 09-02-09 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0
02 09-02-09 Pergesaran Uang - 25.000.00 -
0
03 09-02-09 Pergeseran Uang 25.000.00 - 25.000.000
0

Tabel 4.4. Tabel Buku Kas Umum Pencairan SP2D-UP

BUKU PEMBANTU SIMPANAN/BANK


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


Tanggal No.
Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. BKU
09-02-09 01 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0
09-02-09 02 Pergeseran Uang - 25.000.00 -
0

Tabel 4.5. Tabel Buku Simpanan Simpanan/Bank Pencairan


SP2D-UP

BUKU PEMBANTU KAS TUNAI


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


38

Tanggal No.
Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. BKU
09-02-09 03 Pergeseran Uang 25.000.00 - 25.000.000
0

Tabel 4.6. Tabel Buku Kas Tunai Pencairan SP2D-UP

4.2.2. Pembukuan Belanja Uang Persediaan

Dalam proses belanja menggunakan uang persediaan

bendahara pengeluaran SKPD Kecamatan Gambut melakukan

pembayaran tanpa melalui uang panjar dengan membayarkan

sejumlah uang tunai atas belanja yang dilakukan. Proses pembukuan

dimulai ketika bendahara pengeluaran membayarkan sejumlah uang

atas belanja yang telah dilakukan. Berdasarkan bukti-bukti belanja

yang disiapkan oleh PPTK, bendahara pengeluaran melakukan

pembayaran. Atas pembayaran tersebut, bendahara pengeluaran

melakukan pembukuan sebesar nilai belanja bruto sebagai “belanja”

pada BKU di kolom pengeluaran. Selain itu bendahara pengeluaran

juga melakukan pengisian dalam Buku Pembantu Rincian Obyek di

kolom UP/GU sesuai nomor urutan dalam BKU. Sebagai contoh

disini penulis mengambil salah satu transaksi yang terjadi pada

SKPD Kecamatan Gambut yaitu Belanja Telepon untuk bulan

Januari sebesar Rp.34.320,-, pencatatan yang dilakukan sebagai

berikut :
PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


No Kode
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. Rekening
01 09-02-09 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0
02 09-02-09 Pergesaran Uang - 25.000.00 -
39

0
03 09-02-09 Pergeseran Uang 25.000.00 - 25.000.000
0
04 09-02-09 Belanja Telepon ub. Januari 5.2.2.03.0 - 34.320 24.965.680
1

Tabel 4.7. Tabel Buku Kas Umum Belanja SP2D-UP SKPD


Kecamatan Gambut

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR


BUKU RINCIAN OBYEK BELANJA
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


Kode Rekening : 1.20.15.00.28.04.5.2.2.03.01
Nama Rekening : Belanja Telepon
Jumlah Anggaran (DPA) : Rp. 2.400.000,-
Jumlah Anggaran (DPPA) : Rp. -

No.
Tanggal Uraian Belanja LS Belanja TU Belanja UP/GU Saldo
BKU
09-02-09 04 Belanja Telepon - - 34.320 34.320
ub.
Januari

Tabel 4.8. Tabel Buku Rincian Obyek Belanja SP2D-UP SKPD


Kecamatan Gambut

Dari uraian diatas bendahara pengeluaran tidak melakukan

pembukuan pada Buku Pembantu Kas Tunai, seharusnya bendahara

pengeluaran selain melakukan pencatatan pada BKU juga melakukan

pencatatan pada Buku Pembantu Kas Tunai kolom pengeluaran

sebesar Rp. 34.320,-, pencatatan dilakukan sebagai berikut :


BUKU PEMBANTU KAS TUNAI
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


Tanggal No.
Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. BKU
09-02-09 03 Pergeseran Uang 25.000.00 - 25.000.000
0
09-02-09 04 Belanja Telepon ub. Januari - 34.320 24.965.680

Tabel 4.9. Tabel Buku Kas Tunai Belanja SP2D-UP

Apabila terdapat pungutan pajak atas transaksi belanja, bendahara

pengeluaran wajib melakukan pembukuan sebesar jumlah pajak yang


40

dipotong sebagai “pemotongan PPh / PPN” di BKU dan Buku

Pembantu Pajak masing-masing pada kolom penerimaan. Uang

hasil pemotongan pajak yang berada dalam kas bendahara

pengeluaran, suatu saat akan menyetorkan uang tersebut sebesar

jumlah pajak yang disetorkan sebagai “setoran PPh/PPN” pada BKU

dan Buku Pembantu Pajak masing-masing pada kolom pengeluaran

Sebagai contoh penulis mengambil salah satu transaksi yang terjadi

pada SKPD Kecamatan Gambut yaitu Belanja Honorarium Panitia

Musrembang tahun 2009 sebesar Rp. 2.000.000,- dengan PPh pasal

21 telah dihitung sebesar Rp.247.500,-. Bendahara pengeluaran

memotong dan langsung menyetorkan PPh pasal 21 tersebut.

Pencatatan yang dilakukan untuk pemotongan dan penyetoran PPh

tersebut sebagai berikut :


PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
BUKU KAS UMUM
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


No Kode
Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. Rekening
01 09-02-09 Penerimaan SP2D-UP 25.000.00 - 25.000.000
0
02 09-02-09 Pergesaran Uang - 25.000.00 -
0
03 09-02-09 Pergeseran Uang 25.000.00 - 25.000.000
0
04 09-02-09 Belanja Telepon ub. Januari 5.2.2.03.0 - 34.320 24.965.680
1
05 23-03-09 Honorarium Panitia 5.2.1.02.0 - 2.000.000 22.965.680
Musrembang 1
06 23-03-09 Terima PPh Psl 21 Honorarium 247.500 23.213.180
Panitia Musrembang
07 23-03-09 Setor PPh Psl 21 Honorarium 247.500 22.965.680
Panitia Musrembang

Tabel 4.10. Tabel Buku Kas Umum Belanja SP2D-UP Kena Pajak

BUKU PEMBANTU PAJAK


BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD : Kecamatan Gambut


Tanggal No.
Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
. BKU
23-02-09 06 PPh Psl 21 Honorarium Panitia 247.500 - 247.500
Musrembang
23-02-09 07 PPh Psl 21 Honorarium Panitia - 247.500 -
41

Musrembang

Tabel 4.11. Tabel Buku Pembantu Pajak Belanja SP2D-UP

4.3. Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan

uang persediaan kepada pengguna anggaran dan setiap akan mengajukan

permintaan pergantian uang persediaan (GU). Dalam pertanggungjawaban

penggunaan uang persediaan bendahara pengeluaran tidak membuat dan

menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan kepada

pengguna anggaran tetapi langsung membuat Surat Pertanggungjawaban

Administratif dan Surat Pertanggungjawaban Fungsional dilampiri dengan

dokumen pendukungnya.
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA PENGELUARAN

SPJ – LS Gaji SPJ – LS Barang – Jasa SPJ UP/GU/TU Jumlah SPJ


Kode
Jumlah s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. (LS+UP/GU Sisa Pagu
Rekenin Uraian Bln Bln Bln s.d. Bln
Anggaran Bln Bln Bln Bln Bln /TU) s.d. Bulan Anggaran
g ini ini ini ini
Lalu ini Lalu ini Lalu ini

5.2.1.02.01 Honorarium 12.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000


Panitia
5.2.2.03.01 Belanja 2.400.000 34.320 34.320 34.320 2.365.680
Telepon

JUMLAH 14.400.000 34.320 34.320 34.320 12.365.680


Penerimaan
- SP2D 25.000.000 25.000.000 25.000.000
- Potongan Pajak
a. PPN
b. PPh 21
c. PPh 22
d. PPh 23
- Lain-lain
Jumlah Penerimaan 25.000.000 25.000.000 25.000.000
Pengeluaran
- SPJ (LS + UP/GU/TU) 2.034.320 2.034.320 2.034.320
- Penyetoran Pajak
a. PPN
b. PPh 21
c. PPh 22
d. PPh 23
- Lain-lain
Jumlah Pengeluaran 2.034.320 2.034.320 2.034.320
Saldo Kas 22.965.680 22.965.680 22.965.680

Tabel 4.12. Tabel Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran

Seharusnya sebelum membuat Laporan Pertanggungjawaban bendahara

pengeluaran terlebih dahulu membuat Laporan Pertanggungjawaban Uang

Persediaan sebagai salah satu dokumen pertanggungjawaban uang

persediaan yang dikelola bendahara pengeluaran. Pencatatan dilakukan

sebagai berikut :
42

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN


BENDAHARA PENGELUARAN

Kode Rekening Uraian Jumlah


1 20 15 28 04 5 2 2 03 01 Belanja Telepon 34.320
1 20 15 28 04 5 2 1 02 01 Honorarium Panitia Musrembang 2.000.000

Total 2.034.320

Uang Persediaan Awal Periode 25.000.000

Uang Persediaan Akhir Periode 22.965.680

Tabel 4.13. Tabel Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan


Bendahara Pengeluaran

You might also like