You are on page 1of 4

Perbedaan cumi-cumi dan sotong

Ciri-ciri cumi-cumi adalah memiliki badan bulat panjang, bagian

belakang meruncing, di kiri kanannya terdapat sirip yang berbentuk

segitigayang panjangnya kurang lebih 2/3 badan, sekitar mulut terdapat 8

tangan yang agak pendek dengan dua baris lubang penghisap di tiap

tangan, panjangnya dapat mencapai 45-50 cm. Sementara itu ciri-ciri sotong

adlah bentuk badan bulat panjang agak pendek dengan sirip daging

melingkari seluruh badan, bagian belakang bundar, punggung keras karena

di dalam daginnya terdapat kerangka dari kapur yang bentuknya lonjong dan

berwarna putih, sekitar mulut terdapat 8 tangan yang pendek dan 2 tangan

yang panjang, dipunggungnya terdapat garis-garis bengkok dan panjang

dapat mencapai 30-35 cm.

Sentra Produksi cumi-cumi

Cumi-cumi banyak terdapat di perairan Barat Sumatera, Selatan

Jawa, Selat Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusatenggara,

Perairan Selatan dan Barat Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara Sulawesi

dan Perairan Maluku-Papua. Cumi-cumi biasanya ditangkap dengan alat

tangkap Bagan, Trawl, Pancing cumi-cumi dan Jermal. Sementara itu jenis

cumi-cumi yang tertangkap di perairan Indonesia diantaranya Sepiotheuthis

lessoniana (cumi-cumi lamun), Urotheutis bartschi (cumi-cumi jarum), Loligo

edulis (Cumi-cumi tarusan), Loligo duvauceli (cumi-cumi jamak), Loligo

chinensis, Loligo sibogae, dan Loligo beka. Diantara jenis cumi-cumi ini yang

paling dominan tertangkap adalah cumi-cumi jamak sebesar 80%.


Hasil produksi cumi-cumi pada tahun 2002-2006 realtif bervariasi,

periode 2002-2003 produksinya mengalami penurunan 17,1%; periode 2003-

2004 mengalami kenaikan produksi sekitar 34,7%; periode tahun 2004-2005

produksinya kembali turun sekitar 15,75%; dan pada periode 2005-2006

produksinya turun 1,06%. Data produksi cumi-cumi pada tahun 2005-2006

tersaji pada tabel berikut

No Propinsi Jumlah (Ton)


2005 2006
1 Sumatera Utara 3.148 3.311
2 Sumatera Barat 1.052 1.375
3 Kepulauan Riau 3.194 2.933
4 Kepulauan Bangka Belitung 4.580 4.639
5 Lampung 2.345 2.591
6 Banten 2.121 2.216
7 Jakarta 4.894 6.620
8 Jawa Barat 2.498 1.872
9 Jawa Tengah 2.024 2.087
10 Jawa Timur 7.736 4.848
11 NTB 2.179 1.044
12 NTT 1.471 2.479
13 Kalimantan Selatan 2.434 2.190
14 Sulawesi Selatan 2.546 2.505
15 Sulawesi Tenggara 1.375 1.488
16 Papua 6.634 2.556
17 Maluku 1.538 3.713
18 Lainnya 11.533 9.354
Jumlah 58.433 57.821

Bentuk produk olahan cumi-cumi

Cumi-cumi merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan gizi

tinggi. Kandungan zat gizi cumi-cumi per 100 gr BDD (Berat Dapat Dimakan)

antara lain: protein 16,1 gr; energi 75 kkal; lemak 0,7 gr; karbohidrat 0,1

gr;kalsium 32 mg; phosphor 200 mg dan besi 0,1 mg.


Cumi-cumi banyak dijual di pasar tradisional maupun supermarket

dalam bentuk segar maupun olahan. Bentuk produk olahan cumi-cumi yang

ada dipasaran meliputi bakso, dendeng juhi, asin, kering dan tepung. Di

Indonesia, masakan tradisional berbahan baku cumi-cumi, juga sering

dijumpai dalam bentuk goreng kering dengan atau tanpa tepung, goreng

basah dengan aneka bumbu, pepes, bakar, gulai, woku dan lain sebagainya.

Pemasaran Cumi-cumi

Ekspor cumi-cumi Indonesia pada tahun 2005 mencapai 13.675 ton

dengan nilai US$ 14,6 Juta dan mengalami kenaikan sekitar 46,6 % pada

tahun 2006 menjadi 20.052 ton dengan nilai US$ 19,7 Juta. Persentase

Jumlah ekspor cumi-cumi pad tahun 2005 sekitar 23,4% dari jumlah total

produksi, sementara pada tahun 2006 persentase jumlah ekspor mengalami

kenaikan sebesar 11,27% menjadi 34,67% dari jumlah total produksi cumi-

cumi. Ekspor cumi-cumi biasanya dilakukan dalam bentuk segar sekitar

4,6%, cumi-cumi beku sekitar 94,4% dan cumi-cumi kering sekitar 0,91%.

Negara tujuan utama ekspor cumi-cumi meliputi Jepang, Amerika dan Uni

Eropa. Dibanyak Negara cumi-cumi dimanfaatkan untuk bahan baku

berbagai jenis makanan, juga digunakan sebgai umpan untuk memancing

ikan di laut.

Sementara itu, perkembangan harga cumi-cumi segar dibeberapa

pasar tradisional pada bulan April 2008, tertinggi di Pasar Induk Jayapura

dan Pasar Candra Bandar Lampung mencapai Rp. 35.000,-/kg, harga

terendah terdapat di Pasar Rau Serang sekitar Rp. 14.500,-/kg. Harga cumi-
cumi pada bulan April 2008 pada beberapa pasar tradisional yaitu Pasar

Jaka Baring sekitar Rp.21.000,-/kg; Pasar Besar Palangkaraya sekitar Rp.

28.000,-/kg; Pasar Bringharjo Yogyakarta sekitar Rp. 27.250,-/kg; Pasar

Flamboyan Pontianak sekitar Rp. 15.250,-/kg; Pasar Manonda Palu sekitar

Rp. 23.400,-/kg; dan Pasar Pabean Surabaya sekitar Rp. 22.000,-/kg.

Jumlah penjualan cumi-cumi pada Bulan April 2008 di Pasar Flamboyan

Pontianak sekitar 6.510 kg, di Pasar Manonda palu sekitar 550 kg dan di

Pasar Rau Serang sekitar 3.825 kg.

You might also like