You are on page 1of 28

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI

BAGI BINTARA PUSDIKAJEN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Kita sadari dan rasakan bersama bahwa tugas dan tanggung


jawab TNI AD semakin berat, dan ini merupakan tantangan yang harus
dihadapi dengan upaya-upaya nyata, baik yang bersifat jasmani maupun
non jasmani secara serasi dan bersinambungan. Kesamaptaan jasmani
dalam lingkungan TNI AD adalah salah satu landasan pembentukan
insan yang memiliki ketangkasan dan ketrampilan dalam menjalankan
tugas-tugas dibidang pertahanan. TNI AD sebagai bagian dari TNI
memprasyaratkan taraf kesegaran jasmani yang tinggi bagi anggotanya
sebagai dasar pemupukan dari kesegaran jasmani yang sangat
diperlukan dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya.

b. Pada dasarnya pembinaan jasmani di satuan berupaya untuk


mencapai nilai guna dan daya guna secara maksimal. Sudah barang
tentu memerlukan perencanaan dan program yang memadai dengan
didukung masukan data dan atas pelaksanaan pembinaan jasmani
secara lengkap dan objektif. Dengan demikian, agar dapat melakukan
tugas pokoknya secara berdaya guna dan berhasil guna, setiap satuan
harus dapat mewujudkan kesiapan mental jasmani dan inteligensia
anggotanya. Atau dengan kata lain kemampuan jasmani seorang prajurit
termasuk didalamnya prajurit Bintara Pusdikajen adalah modal dasar
yang paling utama.

b. Dalam rangka menunjang hal tersebut di atas, perlu diupayakan


suatu bentuk latihan secara terus-menerus, terarah dan terkendali
dengan perencanaan yang sebaik-baiknya, mengingat pentingnya
kemampuan jasmani yang prima bagi prajurit Bintara Pusdikajen. Latihan
jasmani tersebut akan dapat meningkatkan kemampuan tubuh manusia.
Tubuh menjadi lebih fit, sirkulasi darah lancar, metabolisme menjadi
lebih baik, relaksasi menjadi lebih sempurna sehingga proses berpikir
setelah istirahat yang cukup lebih maksimal. Oleh karena itu upaya
meningkatkan kemampuan kesegaran jasmani bagi Bintara Pusdikajen
menjadi salah satu wujud peran pembinaan jasmani satuan yang perlu
untuk diwujudkan..

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Untuk memberikan gambaran tentang upaya


Pusdikajen dalam meningkatkan kemampuan kesegaran jasmani anggota
khususnya Bintara.

b. Tujuan. Agar para Bintara Pusdikajen dapat meningkatkan


jasmaninya sehingga mampu melaksanakan tugas pokok dengan baik di
satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Tulisan ini dibatasi dengan ruang
lingkup tentang upaya meningkatkan kemampuan kesegaran jasmani bagi
Bintara Pusdikajen melalui bentuk latihan, agar dalam melaksanakan tugasnya
dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal. Sedangkan tata
urut penulisan adalah sebagai berikut :

a. Pendahuluan
b. Latar belakang Pemikiran
c. Kemampuan kesegaran jasmani Bintara Pusdikajen saat ini
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
e. Kemampuan kesegaran jasmani Bintara Pusdikajen yang
diharapkan

f. Upaya meningkatkan kemampuan kesegaran jasmani Bintara


Pusdikajen.
3

g. Penutup

4. Metode dan Pendekatan. Penulisan disusun menggunakan metode


pendekatan deskriptif analisis dan metode teoritis serta studi kepustakaan.

5. Pengertian.

a. Kesamaptaan Jasmani. Adalah kegiatan atau kesanggupan


seseorang untuk melaksanakan tugas atau kegiatan fisik secara lebih
baik dan efisien.1

b Kesegaran Jasmani. Adalah kemampuan salah satu komponen


kesamaptaan jasmani dasar yang harus dimiliki prajurit untuk melakukan
suatu pekerjaan tertentu dengan baik tanpa mengalami cedera dan
kelelahan yang berarti.2

c. Kebugaran Jasmani. Adalah kemampuan dan kesanggupan


tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik
yang diberikannya kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang
berlebihan.3

1 Bujuk Bin Tentang Jasmil Skep/467/XII/2002 bagian pengertian hal. 4


2 Ibid
3 ibid
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

6. Umum. Kemampuan fisik bagi setiap prajurit merupakan faktor penting


dan pendukung utama dalam pelaksanaan tugas, demikian pula terhadap
kesiapan fisik prajurit Ajen yang setiap saat siap digerakan untuk kepentingan
tugas, untuk itu perlu adanya upaya pemeliharaan yang dapat dilakukan dalam
rangka memelihara kesamaptaan jasmani tersebut.

7. Landasan Pemikiran. Pusdikajen sebagai bagian dari organisasi TNI


AD adalah satuan yang berperan sebagai lembaga pendidikan di lingkungan TNI
AD dengan tugas pokok menyelenggarakan operasional pendidikan bagi prajurit
maupun PNS TNI AD khususnya bagi koprs Ajen sesuai dengan program yang
telah ditentukan oleh Komando Atas. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
Pusdikajen menyelenggarakan fungsi pembinaan termasuk di dalamnya
pembinaan kesegaran jasmani bagi para prajuritnya. Untuk mendukung fungsi
tersebut sehingga berjalan dengan baik serta sesuai aturan-aturan yang ada,
maka diperlukan adanya bahan referensi sebagai dasar pedoman dalam
implementasinya meliputi :

a. Buku Petunjuk TNI AD Nomor : Skep/ 36/ VI/ tanggal 30 Juni


tentang Tes Kesemaptaan Jasmani.

b. Buku Petunjuk Lapangan nomor : Skep /884/IX/ 1986 tanggal 18


September 1986 tentang Pembinaan Kesemaptaan Jasmani.

8. Permasalahan. Dari hasil pelaksanaan tes Kesamaptaan jasmani ada


beberapa personel Bintara Pusdik Ajen yang mempunyai nilai akhir tes belum
sesuai standar yang telah ditentukan. Hal ini terjadi disebabkan adanya
kendala-kendala dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik dari diri pribadi
maupun dari lingkungan prajurit yang bersangkutan antara lain faktor usia,
intensitas latihan yang kurang, kepadatan kegiatan satuan itu sendiri sesuai
5

dengan fungsinya atau mungkin pula terjadi karena kurangnya motivasi dan
kondisi satuan yang kurang memberikan dorongan sehingga prajurit khususnya
Bintara menjadi malas/enggan melakukan kegiatan olahraga. Disamping itu,
kurangnya tenaga pelatih yang memadai dapat juga menyebabkan menurunnya
motivasi Bintara Pusdikajen untuk melaksanakan latihan karena dapat
diyakinkan bahwa latihan tanpa pengawasan pelatih, maka latihan tersebut tidak
akan berhasil secara maksimal karena latihan cenderung tidak terencana dan
tidak terprogram dengan baik.
BAB III
KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI
BINTARA PUSDIKAJEN SAAT INI

9. Umum. Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam


dinamika pencapaian tugas organisasi. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok
Pusdikajen mutlak perlu didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten
dibidangnya secara profesional dan proporsional. Untuk itu, dalam rangka
menghadapi tantangan tugas masa depan, perlu adanya upaya penyiapan
sumber daya prajurit khususnya Bintara secara bertahap, bertingkat dan
berlanjut sehingga setiap pelaksanaan tugas dapat berhasil secara efektif dan
efisien. Namun demikian berkaitan dengan kemampuan jasmani prajurit
Bintara Pusdikajen, kenyataan yang dihadapi saat ini masih terdapat beberapa
Bintara yang mempunyai kemampuan fisik tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan, semuanya ini di kembalikan kepada diri pribadi prajurit itu sendiri
dan dukungan dari komandan bawahan yang langsung berhubungan dalam
kegiatan sehari-hari berada di tengah-tengah prajuritnya.

10. Kondisi Fisik Bintara Pusdikajen Rendah. Dari data hasil laporan
kesemaptaan jasmani periodik tiap satuan masih ada terlihat hasil yang belum
maksimal Karena masih ada nilai standart yaitu 61. Hal ini bisa disebabkan
oleh banyak faktor diantaranya adalah kurangnya keinginan/kesadaran dari
tiap-tiap perorangan untuk melaksanakan kegiatan olah raga atau tidak adanya
sarana penunjang atau tidak adanya tenaga pelatih yang berkualifikasi, bila
seorang prajurit apalagi prajurit tersebut bertugas di satuan yang mempunyai
tugas cukup berat apalagi pada saat menyelenggarakan pendidikan mempunyai
nilai kesemaptaan jasmani kurang dari 61 maka prajurit tersebut tidak bisa
melaksanakan tugas yang berkaitan dengan fisik ia tidak bisa melaksanakan
tugas dengan maksimal. Terlepas dari ini semua sebenarnya faktor yang paling
penting adalah kemauan atau kesadaran untuk melaksanakan latihan olah
raga, di samping itu peranan seorang Komandan dalam pelaksanaan kegiatan
pembinaan fisik sangat menentukan, adakalanya proses pemaksaan kehendak
seorang Komandan ditinjau dari satu sisi ada baiknya, sebab seorang
7

personel/prajurit dipaksa untuk melaksanakan kegiatan fisik. Karena memang


proses pertama pembentukan fisik melalui pemaksaan lama kelamaan
semestinya kegiatan fisik atau olah raga dapat dijadikan suatu kebutuhan.
Apabila kegiatan olah raga dari orang perorang sudah dijadikan suatu
kebutuhan maka layaknya olah raga seperti makan jadi kalau personel/prajurit
tersebut tidak olah raga ia akan merasa tidak enak atau merasa ada yang
kurang.

11. Tingkat Kesehatan Bintara Pusdikajen Rendah. Dari beberapa


yang ada di mana kegiatan banyak yang sifatnya mendadak (di luar latihan
Proglatsi) dihadapkan kepada tugas yang dihadapi. Program pembinaan
jasmani yang sudah dirumuskan dan sudah di programkan terkadang tidak
berjalan sebagaimana yang di inginkan, banyak program kegiatan yang sudah
separuh berjalan tiba-tiba dihentikan karena harus melaksanakan tugas
pengamanan dimana tugas pengamanan tersebut tidak mendukung kegiatan
pembinaan jasmani yang sudah direncanakan, sehingga peningkatan fisik yang
berjalan tiba-tiba terhenti dan hal ini tentunya akan menurun kembali dalam
latihan jasmani karena materi latihannya tidak berubah sehingga apabila
diulang akan menimbulkan kebosanan. Padahal dalam kemampuan jasmani
menurut sifatnya kekuatan yang dimiliki apabila tidak dipelihara akan terjadi
penurunan bahkan akan hilang, sehingga untuk memulihkan kembali akan
memakan waktu yang lama.
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

12. Umum. Peninjauan masalah fisik harus dipandang sebagai suatu sisi
yang integral sehingga dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang
kondisi nyata yang ada sebagai landasan tolok ukur bagi upaya ke depan yang
akan dilaksanakan. Disamping itu, faktor-faktor yang mempengaruhi baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar personel Bintara yang bersangkutan juga
perlu untuk diperhatikan karena pada dasarnya banyak terjadi faktor yang
mempengaruhi tentang kemampuan kesemaptaan jasmani termasuk upaya
pembinaan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.

13. Faktor Internal

a. Kekuatan.

1) Adanya kesadaran dari prajurit yang berada di satuan, baik


itu yang remaja maupun yang sudah berkeluarga untuk
melaksanakan kegiatan jasmani dengan sebaik-baiknya dengan
kesadaran dan tanggung jawab.

2) Manusia terdiri dari jasmani dan rohani yang terpadu


menjadi satuan yang utuh, yang tentunya tidak dapat dipisah-
pisahkan. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sumber
kemampuan jasmani tersebut berasal dari sumber fisis (organ-
organ tubuh) yang dirawat dengan baik sehingga dapat
melaksanakan segala aktivitas dengan optimal.

b. Kelemahan. Pada umumnya faktor utama yang merupakan


kelemahan dalam pembinaan jasmani adalah motivasi prajurit yang
bersangkutan. Masih banyak terdapat prajurit Bintara Pusdikajen yang
kurang punya motivasi dan kemauan untuk meningkatkan kemampuan
fisik yang dimilikinya melalui latihan. Hal tersebut secara umum
9

disebabkan oleh faktor dalam (Endogen) pada diri manusia itu sendiri
antara lain :

1) Jenis kelamin.
2) Usia.
3) Ras atau keturunan.
4) Keadaan dan sifat biologis.
5) Keadaan dan sifat psikologis.
6) Keadaan kesehatan.
7) Bakat dan minat.

14. Faktor Eksternal

a. Peluang.

1) Seringnya diadakan pertandingan jasmani antara prajurit


yang mendapat kepercayaan untuk mewakili dan ataupun menjadi
duta–duta pada saat perlombaan pertandingan baik antar satuan
maupun secara intern di dalam satuan secara tidak langsung akan
memberi motivasi kepada prajurit agar lebih giat melaksanakan
latihan jasmani.

2) Adanya pola pemikiran di kalangan prajurit yang positifk


antara lain :

a) Dengan postur yang baik dapat memberikan


penampilan yang memancarkan adanya kewibawaan
lahiriah serta gerak yang efisien.
b) Dengan kesegaran yang tinggi dapat tahan
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat tanpa
mengalami kelelahan yang berarti atau cedera sehingga
banyak hasil yang dicapai dalam pekerjaannya.
c) Dengan ketangkasan yang tinggi banyak rintangan
yang dapat diatasi sehingga semua dapat berjalan dengan
baik, cepat dan tepat untuk mencapai tugas pokok.

b. Kendala.

- Kondisi Pangkalan Pusdikajen yang kurang kurang


memadai khususnya dibidang sarana dan prasarana perumahan
dan olah raga. Hal ini merupakan suatu masalah yang harus
dihadapi berkaitan dengan peningkatan bagi pembinaan
kemampuan jasmani prajurit khususnya Bintara.
11

BAB V
KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI BINTARA PUSDIKAJEN
YANG DIHARAPKAN

15. Umum. Program pembinaan latihan di lingkungan TNI AD di arahkan


untuk dapat meningkatkan dan memelihara kesiapan operasional satuan untuk
dapat memenuhi tuntutan kemampuan satuan tugas TNI AD. Maka pola
pembinaan latihan di arahkan pada latihan dalam rangka pembinaan kekuatan
latihan dalam rangka penggunaan kekuatan dan latihan bersama. Latihan yang
berorientasi pada pencapaian kemampuan standar program latihan
kesemaptaan jasmani yang penyelenggaraannya di dasarkan pada siklus suatu
latihan dan proglatsi yang berlaku. Penentuan kemampuan standar
kesemaptaan jasmani yang ingin dicapai diarahkan pada tuntutan untuk
kemampuan pelaksanaan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh prajurit dan
satuan. Pelaksanaan pembinaan kesemaptaan jasmani di jajaran TNI AD pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan manajemen latihan yaitu pengelolaan
sumber daya latihan, pengaturan kegiatan latihan secara efektif dan efisien
untuk dapat mencapai suatu kemampuan standar yang harus dimiliki oleh
setiap prajurit perorangan dan satuan melalui kegiatan pemrograman,
pengorganisasian latihan, pelaksanaan latihan pengawasan dan pengendalian
latihan, pencatatan latihan, evaluasi latihan serta laporan latihan.

16. Kondisi Fisik Bintara Pusdikajen Meningkat. Kemampuan fisik bagi


setiap prajurit merupakan faktor penting dan pendukung utama dalam
pelaksanaan tugas, demikian pula terhadap kesiapan fisik personel yang setiap
saat siap digerakan untuk kepentingan tugas, untuk itu perlu adanya upaya
pembinaan dan peningkatan dalam rangka memelihara kemampuan
kesamaptaan jasmani tersebut. Beberapa hal yang diharapkan terkait kondisi
fisik Bintara Pusdikajen antara lain :

a. Adanya pembinaan latihan fisik sesuai jadwal latihan yang telah


direncanakan/dibuat oleh komando.
b. Semakin meningkatkan kesadaran perorangan dalam arti
memelihara kemampuan fisik termasuk kesehatannya masing-masing.
c. Latihan olah raga umum sesuai cabang olah raga yang disenangi
dilaksanakan secara rutin seperti tennis lapangan, bola volley, sepak
bola, bola basket dan lain-lain sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
d. Program latihan aerobik dan olah raga senam secara rutin agar
tingkat kebugaran dapat terpelihara dengan baik.

17. Tingkat Kesehatan Bintara Pusdikajen Meningkat. Dihadapkan


dengan kondisi cuaca di lingkungan satuan yang berada pada tingkat
kelembaban cukup tinggi, maka pembinaan fisik merupakan suatu metode
efektif untuk menjaga kesehatan seorang prajurit termasuk Bintara Pusdikajen.
Tingkat kesehatan yang diharapkan bagi prajurit Bintara Pusdikajen pada
dasarnya adalah kesiapan mental dan fisik untuk menghadapi dan menjalankan
setiap tugas-tugas yang dibebankan kepada prajurit Bintara tersebut, sehingga
mampu mencapai daya guna dan hasil guna secara optimal dalam rangka
mendukung tugas-tugas pokok satuan Pusdikajen secara umum. Disamping itu,
dengan adanya peningkatan kesehatan di kalangan Bintara secara tidak
langsung juga merupakan salah satu bentuk dari tercapainya keberhasilan
pembinaan satuan.
13

BAB VI
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KESEGARAN
JASMANI BINTARA PUSDIKAJEN

18. Umum. Wujud kegiatan Binjas dengan proses pembentukan,


peningkatan dan pemeliharaan di satuan diatur dengan program latihan baik
perorangan maupun satuan. Apabila dilaksanakan sepenuhnya berdiri sendiri
seolah-olah akan terjadi yang akhirnya akan cenderung diinterpretasikan
sebagai pusat latihan jasmani. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan
yang terorganisasi sebaik-baiknya agar pelaksanaan latihan jasmani
dilaksanakan tidak mutlak seperti apa yang tertulis dalam program, tetapi selalu
fleksibel dan teriterogasi dengan latihan di satuan atas dasar latihan tersebut
maka kegiatan Binjas dengan wujud kegiatan jasmani yang dilaksanakan oleh
satuan.

19. Tujuan. Agar tercapai kesemaptaan jasmani A & B guna mendukung


pelaksanaan tugas-tugas satuan Pusdikajen, karena sehat jasmani dan rohani
merupakan modal dasar dalam mengikuti serta menjalankan setiap bentuk
kegiatan khususnya yang menggunakan tenaga/jasmani.

20. Subjek. Sebagai subyek dalam upaya pembinaan jasmani adalah


Komandan Pusdikajen (Danpusdikajen) dan Perwira Jasmani (Pajas).

21. Objek. Meliputi seluruh prajurit Bintara yang ada di satuan Pusdikajen
yang dibagi sesuai dengan kategori usia masing-masing.

22. Metode.

a. Edukasi. Mendidik seluruh prajurit agar menjadi prajurit yang


mempunyai fisik yang prima.

b. Pembinaan Latihan. Melatih seluruh prajurit dengan sistem


pembinaan yang ada agar menjadi prajurit yang handal sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing prajurit.

c. Pembinaan Personil. Agar diperoleh daya guna yang maksimal


dari tenaga manusia dalam organisasi TNI melalui suatu proses
pembinaan yang sesuai dengan norma-norma.

23. Sarana dan Prasarana. Sarana yang digunakan dalam pembinaan


jasmani disatuan :

a. Lembaga pendidikan. Pendidikan pembentuk dan pengembangan


bagi seluruh prajurit Tamtama, Bintara dan Perwira.

b. Pusat-pusat pelatihan disetiap fungsi baik yang berada dipusat


maupun didaerah.

c. Sosialisasi dapat menggunakan sarana berupa tatap muka, buletin


kesatuan, majalah, ceramah, jam komandan dan pembuatan buku saku.

d. Fasilitas yang dimiliki oleh setiap satuan dan daerah latihan yang
tersedia.

24. Upaya yang Dilakukan. Agar terwujud kemampuan Bintara Pusdikajen


dengan tingkat kemampuan fisik yang memadai serta didukung oleh kesehatan
yang prima sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, maka
upaya-upaya yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan Latihan Fisik. Memberikan porsi latihan yang


sesuai bagi prajurit Bintara sesuai dengan kategori usia yang
bersangkutan harus dilaksanakan melalui penyusunan program latihan
secara tepat. Program latihan sebagai upaya untuk meningktkan
kemampuan fisik dan kesehatan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Program latihan Pembinaan. Merupakan kegiatan


15

terkendali untuk mencapai sasaran latihan. Dalam melaksanakan


program latihan jasmani tidaklah berarti kegiatan yang lain lebih-
lebih yang pokok dalam satuan terhenti sama sekali. Dalam
program latihan jasmani tercantum jumlah jam latihan per minggu
lebih kurang hanya 20 jam latihan sehingga dalam satu hari hanya
2 atau 3 jam latihan berarti program latihan jasmani dapat
dilaksanakan :

a) Di luar kegiatan satuan.


b) Bersama kegiatan satuan.
c) Sebagai bahan kegiatan khusus satuan.

2) Program latihan pemeliharaan. Merupakan kegiatan


terkendali untuk mempertahankan sasaran yang telah dicapai.
Dalam pelaksanaannya dengan jumlah 10 jam seminggu latihan
setiap harinya rata-rata tidak melebihi 2 jam atau kadang-kadang
yang dilaksanakan, berarti kegiatan latihan tidak mengganggu
kegiatan pokok atau lainnya dalam satuan. Jadi latihan jasmani
dapat dilaksanakan :

a) Di luar kegiatan satuan.


b) Bersama kegiatan satuan.
c) Sebagai bahan kegiatan khusus satuan.

3) Latihan Secara Terprogram. Untuk dapat menjaga dan


meningkatkan kesegaran jasmani prajurit dilaksanakan dengan
latihan yang terprogram dengan bimbingan, pengawasan dan
diawasi oleh pelatih - pelatih secara benar. Semua materi
tersebut diulangi dalam sirkulasi baik per minggu, per bulan
maupun per tahun.

b. Ceramah atau Pengarahan. Seluruh anggota dituntut untuk


melakukan kegiatan pembinaan dengan baik dan benar namun perlu
diingat bahwa tidak semua anggota mengetahui bagaimana latihan yang
baik dan benar itu dilaksanakan dan apa manfaat latihan tersebut bagi
individu maupun satuan. Hal ini perlu menjadi bahan koreksi bagi
penyelenggara kegiatan latihan bahwa memberikan ceramah atau
pengarahan tentang arti pentingnya latihan pembinaan jasmani bagi
prajurit dalam menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani akan
memberikan keuntungan bagi satuan karena memiliki anggota yang sehat
dan samapta. Ceramah atau pengarahan tersebut dapat dilaksanakan
secara bertahap.
17

BAB VII
PENUTUP

25. KesimpuIan. Dari pembahasan karangan militer mengenai upaya


meningkatkan kemampuan kesemaptaan jasmani di satuan peralatan dalam
rangka menghadapi tugas di masa depan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :

a. Kemampuan kesemaptaan jasmani dinilai masih harus ditingkatkan


dalam rangka menghadapi berbagai tugas di masa depan.

b. Dalam upaya meningkatkan kesemaptaan jasmani ditemukan


beberapa faktor yang mempengaruhi berupa faktor dari dalam dan faktor
dari luar yang dapat menghambat pelaksanaan tugas di masa depan.

c. Pemahaman dan penguasaan materi kesemaptaan jasmani masih


sangat kurang. Oleh karena itu perlu diterapkan cara-cara untuk
memelihara dan meningkatkan nilai-nilai kesemaptaan jasmani.

26. Saran. Demi terciptanya tujuan dalam upaya meningkatkan


kemampuan jasmani di satuan disarankan sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan kemampuan jasmani baik individu atau satuan


hendaknya terprogram dengan baik kemudian dilaksanakan evaluasi
selesai melaksanakan kegiatan atau latihan.

b. Perlunya dukungan sarana dan prasarana latihan.

c. Untuk meningkatkan motivasi dalam berlatih agar setiap komandan


satuan memberikan penghargaan kepada setiap anggota yang nilai
jasmaninya bagus guna memberikan motivasi kepada anggota yang
lainnya.
d. Pelatih jasmani yang saat ini belum memiliki kwalifikasi sebagai
pelatih jasmani militer hendaknya di ikutsertakan untuk mengikuti
pendidikan atau kursus.

Lembang, April 2010

Perwira Siswa

Josua Tarigan
Letda Caj Nosis 14100035
KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT
PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

TA. 2010

KARANGAN MILITER

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI


BAGI BINTARA PUSDIKAJEN

Diajukan Oleh :

Nama : Josua Tarigan


Pangkat/Corps/Nosis : Letda Caj / 14100035

Dalam Rangka Memenuhi Kurikulum Sesarcab Ajen TA. 2010

Lembang, April 2010


i

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT


PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Karmil : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN


KESEGARAN JASMANI BAGI BINTARA
PUSDIKAJEN

Penyusun : Josua Tarigan

Pangkat/Corps/Nosis : Letda Caj / 14100035

Perwira Siswa

Josua Tarigan
Letda Caj Nosis 14100035

Telah disetujui oleh :

Kepala Deppengmilum Perwira Pembimbing

Eko Waluyo Suwardi


Letnan Kolonel Caj NRP 31348 Mayor Caj NRP 11970062060374
ii

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT


PUSAT PENDIDIKAN AJUDAN JENDERAL

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Josua Tarigan

Pangkat/Corps/Nosis : Letda Caj / 14100035

Judul Karmil : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN


JASMANI BAGI BINTARA PUSDIKAJEN

Telah dipaparkan dihadapan Penguji Karmil Sesarcab Ajen TA. 2010 pada :

Hari :
Tanggal :
Pukul :

Dinyatakan : LULUS / TIDAK LULUS

Ketua Tim Penguji : ............................... NRP ..........................

Anggota Tim Penguji : ............................... NRP ..........................

Anggota Tim Penguji : ............................... NRP ..........................


iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Pusat Pendidikan Ajudan
Jenderal TNI AD TA. 2010, berupa karangan militer perorangan ini tepat pada
waktunya.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta kemampuan
penulis, maka dalam penulisan Karmil ini sudah tentu akan terdapat kekurangan-
kekurangan baik dalam penyusunan kata - kata maupun isi, sehingga masih jauh
dari sempurna. Dengan segala kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam
penulisan Karmil ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirnya kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada para Gumil sebagai pembimbing kami selama mengikuti pendidikan
Sesarcab Ajen TNI AD TA. 2010 yang telah memberikan petunjuk, koreksi,
dorongan dan ilmu yang sangat berarti bagi kami yang akan kami aplikasikan
nantinya dalam tugas-tugas sebagai prajurit TNI AD. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa Karangan Militer ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan sumbangan pikiran baik berupa saran, pendapat maupun
kritikan demi terwujudnya karangan militer yang sesuai dengan harapan. Demikian
karangan militer ini kami persembahkan sebagai wujud kecintaan kami kepada
Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal.

Lembang, April 2010

Perwira Siswa

Josua Tarigan
Letda Caj Nosis 14100035
iv

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI


BAGI BINTARA PUSDIKAJEN

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum............................................................................... 1
2. Maksud dan Tujuan. ......................................................... 2
3. Ruang Lingkup Dan Tata Urut.......................................... 2
4. Metode dan Pendekatan................................................... 3
5. Pengertian......................................................................... 3

BAB II LATAR BELAKANG PEMIKIRAN


6. Umum............................................................................... 4
7. Landasan Pemikiran......................................................... 4
8. Permasalahan................................................................... 4

BAB III KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI BINTARA PUSDIKAJEN


SAAT INI
9. Umum............................................................................... 6
10. Kondisi Fisik Bintara Pusdikajen Rendah......................... 6
11. Tingkat Kesehatan Bintara Pusdikajen Rendah............... 7

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


12. Umum............................................................................... 8
13. Faktor Internal................................................................... 8
14. Faktor Eksternal................................................................ 9
v

Halaman

BAB V KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI BINTARA PUSDIKAJEN


YANG DIHARAPKAN
15. Umum............................................................................... 11
16. Kondisi Fisik Bintara Pusdikajen Meningkat..................... 11
17. Tingkat Kesehatan Bintara Pusdikajen Meningkat........... 12

BAB VI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI


BINTARA PUSDIKAJEN
18. Umum............................................................................... 13
19. Tujuan............................................................................... 13
20. Subyek............................................................................... 13
21. Obyek................................................................................ 13
22. Metode.............................................................................. 13
23. Sarana dan Prasarana...................................................... 14
24. Upaya yang Dilakukan.................................................... 14

BAB VII PENUTUP


25. Kesimpulan....................................................................... 17
26. Saran................................................................................ 17

LAMPIRAN :

Lampiran 1 PENARIKAN JUDUL DARI PROPOSISI


Lampiran 2 POLA PIKIR
Lampiran 3 DAFTAR PUSTAKA
TN I AD
= TNI
TNIAD
AN SECARA BERTAHAP BERTINGKAT DAN BERLANJUT DAPAT
= TNIMENDUKUNG
AL TUGAS POKOK TNI
= TNI AU
LATIHAN SATUAN Lampiran 1

PROPOSISI :

LAT PROGRAM
LAT NONPROGRAM

GKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN JASMANI BAGI BINTARA PUSDIK AJEN

= PBB
= JAS
= MENEMBAK SATPUR
SATBANPUR

JASMANI
SATBANPUR

= KESEMAPTAAN
AJEN
= HR
BEKANG
= LINTAS MARS
PM
= LINTAS MEDAN
PERALATAN
= KESEGARAN

KESEGARAN AJEN
Lampiran 3

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Juklap TNI AD Tentang Pembinaan Kesemaptaan Jasmani Personil TNI


(Skep Kasad No.Skep/884/IX/1986).

2. Naskah Sementara TNI AD Tentang Teknik Evaluasi Kemampuan Jasmani


Hasil Pembinaan dalam Pendidikan TNI AD (Skep Danjen Kobangdiklat TNI AD
No:Skep/201/II/1984).

3. Pembinaan Jasmani Militer Oleh Mayor Ckm M. Yasin ( Lembaga Kesehatan


Militer DITKESAT ).

4. Kasad ( Tentang TNI AD Mengacu Pada Catur Tunggal Sasaran Pembinaan


Jasmani ).

5. Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Paspampres di Lapangan.


KEMAMPUAN GAR JAS BA KEMAMPUAN GAR JAS BA
UMPAN BALIK
SAAT INI YANG
Lampiran 2 DIHARAPKAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEGARAN


JASMANI BAGI BINTARA DI PUSDIK AJEN

POLA PIKIR

LANDASAN PEMIKIRAN

= BUJUK NO. SKEP/ 36/ VI/ 1990


= BUJUK LAP NO: SKEP /884/IX/ 1986

SUBJEK OBJEK METODA

DANPUSDIK BINTARA = LATIHAN


PAJAS PUSDIK AJEN = BINPERS
= KETELADANAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


INTERNAL EKSTERNAL
- KEKUATAN - PELUANG
- KELEMAHAN - KENDALA

You might also like