You are on page 1of 74

Laporan Keuangan Konsolidasi

Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada


Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(TIDAK DIAUDIT)

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 SEPTEMBER 2006 DAN 2005
(TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi

Halaman

Neraca Konsolidasi .................................................................................................................... 1-4

Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................ 5-6

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ................................................................................... 7

Laporan Arus Kas Konsolidasi .................................................................................................. 8-9

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ........................................................................... 10-72

***************************
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

AKTIVA

AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2t,3 1.892.256.038.403 944.109.871.977
Investasi jangka pendek 2a,2b,2d 529.862.368.814 408.427.553.420
Piutang 2t
Usaha 4
Pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu
sebesar Rp14.956.764.164
pada tanggal 30 September 2006
dan Rp12.296.328.356 pada
tanggal 30 September 2005 2e,2x 1.466.183.810.691 1.465.873.778.949
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2s,23a 111.392.032.021 134.195.621.766
Bukan usaha
Pihak ketiga - bersih 2u,2x,24b,
24c 175.608.967.916 324.214.451.794
Pihak yang mempunyai 2s,5,23c,
hubungan istimewa 23d,24a 31.855.052.328 108.843.338.460
Persediaan - bersih 2a,2f,2x,
6,10 3.075.782.642.224 2.584.168.828.047
Uang muka dan jaminan 2t 314.051.223.377 442.351.992.747
Pajak dibayar di muka 13 313.925.521.005 128.205.077.132
Biaya dibayar di muka dan aktiva
lancar lainnya 2g,23h 77.916.989.790 77.745.914.932
Jumlah Aktiva Lancar 7.988.834.646.569 6.618.136.429.224

AKTIVA TIDAK LANCAR


Tagihan pajak penghasilan 2q,2x 225.698.297.621 193.478.234.248
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,2x 104.035.604.704 60.477.762.940
Penyertaan saham 2a,2b,7 24.370.417.991 37.161.278.289
Tanaman perkebunan
Tanaman menghasilkan - setelah
dikurangi akumulasi amortisasi
sebesar Rp191.791.144.160 pada
tanggal 30 September 2006 dan
Rp147.980.359.789 pada
tanggal 30 September 2005 2h,27 204.831.651.642 150.963.077.195
Tanaman belum menghasilkan 2h,2n 330.523.439.813 169.095.825.804

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005


Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp3.814.836.132.507 pada
tanggal 30 September 2006 dan 2a,2i,2j,2m,
Rp3.215.120.103.228 pada 2n,8,14a,
tanggal 30 September 2005 14b,27 6.531.869.873.754 6.010.812.052.193
Beban ditangguhkan - bersih 2i,2k 217.425.711.245 204.210.325.726
Goodwill - bersih 2b 245.841.894.361 212.405.043.327
Aktiva tidak lancar lainnya 2g,23e,24g 835.497.520.900 844.058.463.480

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 8.720.094.412.031 7.882.662.063.202

JUMLAH AKTIVA 27 16.708.929.058.600 14.500.798.492.426

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
dan cerukan 2t,9 1.763.047.257.698 1.063.891.229.064
Hutang “trust receipts” 2t,6,10 726.786.180.192 513.221.404.779
Hutang 2t
Usaha 11
Pihak ketiga 1.523.862.448.841 1.305.911.958.256
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2s,23b,23f,23g 73.788.627.286 64.651.943.574
Bukan Usaha
Pihak ketiga 24c 222.119.644.536 295.849.949.183
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2s,5 9.049.566.222 3.949.229.135
Beban masih harus dibayar 2t,2x,12 747.736.055.647 532.267.389.805
Hutang pajak 2q,2x,13 197.816.502.285 175.631.331.583
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank 2t,8,14a 1.524.840.404.415 322.811.862.748
Hutang sewa guna usaha 2j,14b - 194.337.704
Jumlah Kewajiban Lancar 6.789.046.687.122 4.278.380.635.831

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Hutang obligasi dan
wesel bayar - bersih 2o,2t,15 2.190.555.496.000 3.752.289.721.936
Hutang bank 2t,8,14a 1.084.931.085.485 995.306.239.873
Hutang sewa guna usaha 2j,14b - 3.018.558.352
Jumlah pinjaman jangka panjang 3.275.486.581.485 4.750.614.520.161

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,2x 770.123.050.781 578.806.764.036


Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja 2r,2x,25a 466.774.628.950 234.979.850.673
Goodwill - bersih 2b 3.356.365.604 6.371.249.493
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 4.515.740.626.820 5.570.772.384.363

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA


BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b,19 637.461.024.257 421.988.489.891

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100
per saham
Modal dasar - 30.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 9.444.189.000 saham 16 944.418.900.000 944.418.900.000
Agio saham 2l,17 1.182.045.893.487 1.182.045.893.487
Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi
antara entitas sepengendali 2b,23c (989.440.806.568) (917.740.764.594)
Laba yang belum terealisasi
atas investasi efek - bersih 2a,2b,2d 87.922.746.045 41.591.134.460
Selisih dari perubahan ekuitas
Anak Perusahaan 2b,8 151.623.889.614 72.131.323.780
Selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan 2b 3.001.285.710 5.444.745.828
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 18 50.000.000.000 45.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 18 4.078.178.152.835 3.597.835.090.102
Modal saham yang diperoleh kembali -
915.600.000 saham 2l,16 (741.069.340.722) (741.069.340.722)
Jumlah Ekuitas Bersih 4.766.680.720.401 4.229.656.982.341

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16.708.929.058.600 14.500.798.492.426

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

PENJUALAN BERSIH 2p,2s,20,


23a,27 16.038.156.117.616 13.528.959.916.505

BEBAN POKOK PENJUALAN 2i,2p,2r,2s,8,


21,23f,23g,25 12.261.013.667.050 10.230.965.282.624

LABA KOTOR 3.777.142.450.566 3.297.994.633.881

BEBAN USAHA
Penjualan 2i,2p,2r,2s,
8,22,23f,25 1.457.779.026.171 1.245.098.519.388
Umum dan administrasi 2i,2p,2r,2s,8,
22,23e,24g,25 848.227.983.541 737.533.636.272
Jumlah Beban Usaha 2.306.007.009.712 1.982.632.155.660
LABA USAHA 27 1.471.135.440.854 1.315.362.478.221

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 2s,2t,3 42.434.782.435 35.064.876.618
Beban bunga dan pendanaan 2n,2s,2t,9,
lainnya 10,14,15 (635.555.145.269) (664.549.292.146)
Laba (rugi) kurs - bersih 2n,2t,2u,
2x,24b,24c 84.823.568.487 (563.862.125.622)
Lain-lain - bersih 2b,2k,2p,2s,2t,5,
7,8,24a,24b,24c (7.397.069.576) 118.696.326.824
Beban Lain-lain - Bersih 27 (515.693.863.923) (1.074.650.214.326)

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN)


PAJAK PENGHASILAN 955.441.576.931 240.712.263.895

MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2q,2x,27


Kini (336.520.579.832) (217.342.651.764)
Tangguhan (48.837.687.337) 113.561.795.808
Beban Pajak Penghasilan - Bersih (385.358.267.169) (103.780.855.956)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

5
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

LABA SEBELUM HAK MINORITAS


ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN - Bersih 570.083.309.762 136.931.407.939

HAK MINORITAS ATAS


LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN - Bersih 2b,19,27 (63.974.467.296) (94.733.112.025)

LABA BERSIH 26,27 506.108.842.466 42.198.295.914

LABA PER SAHAM 2v

Laba Usaha 172 154

Laba Bersih 26 59 5

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Sembilan Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Selisih Nilai Laba yang Selisih dari


Modal Ditempatkan dari Transaksi Belum Terealisasi Perubahan Selisih Kurs Saldo Laba Modal Saham
dan Disetor Restrukturisasi Antara atas Investasi Ekuitas atas Penjabaran Telah Ditentukan Belum Ditentukan yang Jumlah
Catatan Penuh Agio Saham Entitas Sepengendali Efek - bersih Anak Perusahaan Laporan Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Diperoleh Kembali Ekuitas Bersih

Saldo 1 Januari 2006 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (930.493.028.251) 57.626.876.023 128.061.638.566 3.145.270.211 45.000.000.000 3.619.712.255.369 (741.069.340.722) 4.308.448.464.683

Laba yang belum terealisasi atas


kenaikan nilai pasar investasi
efek - bersih 2a,2b,2d - - - 30.295.870.022 23.562.251.048 - - - - 53.858.121.070

Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi


antara entitas sepengendali 2b - - (58.947.778.317 ) - - - - - - (58.947.778.317)

Selisih kurs atas penjabaran laporan


keuangan 2b - - - - - (143.984.501 ) - - - (143.984.501)

Pencadangan saldo laba sebagai


cadangan umum 18 - - - - - - 5.000.000.000 (5.000.000.000) - -

Dividen kas 18 - - - - - - - (42.642.945.000) - (42.642.945.000)

Laba bersih - - - - - - - 506.108.842.466 - 506.108.842.466

Saldo 30 September 2006 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (989.440.806.568) 87.922.746.045 151.623.889.614 3.001.285.710 50.000.000.000 4.078.178.152.835 (741.069.340.722) 4.766.680.720.401

Saldo 1 Januari 2005 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (917.740.764.594) 22.553.207.262 8.358.002.100 1.405.834.893 40.000.000.000 3.709.887.101.688 (741.069.340.722) 4.249.858.834.114

Laba (rugi) yang belum terealisasi atas


kenaikan nilai pasar investasi
efek - bersih 2a,2b,2d - - - 19.037.927.198 (1.459.177.590) - - - - 17.578.749.608

Penilaian kembali atas aktiva tetap


anak perusahaan - bersih 8 - - - - 65.232.499.270 - - - - 65.232.499.270

Selisih kurs atas penjabaran laporan


keuangan 2b - - - - - 4.038.910.935 - - - 4.038.910.935

Pencadangan saldo laba sebagai


cadangan umum 18 - - - - - - 5.000.000.000 (5.000.000.000) - -

Dividen kas 18 - - - - - - - (149.250.307.500) - (149.250.307.500)

Laba bersih - - - - - - - 42.198.295.914 - 42.198.295.914

Saldo 30 September 2005 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (917.740.764.594) 41.591.134.460 72.131.323.780 5.444.745.828 45.000.000.000 3.597.835.090.102 (741.069.340.722) 4.229.656.982.341

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

7
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 15.987.941.213.534 13.274.822.316.125
Pembayaran kepada pemasok (9.895.214.786.031) (8.403.259.839.819)
Pembayaran beban produksi dan operasi (2.632.828.373.344) (2.332.743.758.421)
Pembayaran kepada karyawan (1.244.426.344.700) (1.117.073.093.112)
Kas yang diperoleh dari operasi 2.215.471.709.459 1.421.745.624.773
Penerimaan bunga 42.434.782.435 35.064.876.618
Pembayaran beban bunga (646.884.249.947) (659.123.292.500)
Pembayaran pajak - bersih (276.088.031.911) (331.810.989.768)
Penerimaan lainnya - bersih 95.227.579.513 76.271.631.774
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Operasi 1.430.161.789.549 542.147.850.897

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan dari penjualan aktiva tetap 8 20.764.024.540 36.375.713.563
Akuisisi saham Anak Perusahaan baru 2b (393.856.975.077) (18.200.000.000)
Penambahan aktiva tetap (terdiri dari aktiva tetap
dan tanaman perkebunan) dan aktiva lainnya 27 (337.167.822.668) (376.127.065.682)
Penerimaan dari penghentian transaksi derivatif - 920.841.250.000
Kompensasi yang diterima dari transaksi investasi 7 - 130.000.000.000
Penempatan investasi jangka pendek - bersih - (209.651.638.420)
Pembayaran untuk transaksi derivatif - (52.357.340.719)
Pembayaran akhir untuk pembelian investasi
obligasi dengan hak konversi saham 2b - (48.000.000.000)
Penambahan investasi penyertaan saham 2b - (25.200.000.000)
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (710.260.773.205) 357.680.918.742

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan dari penambahan hutang bank
jangka pendek dan cerukan 9 2.424.478.078.818 1.545.956.487.350
Penerimaan dari penambahan pinjaman
jangka panjang 14a 1.429.409.519.630 873.787.656.830
Pembayaran hutang bank jangka pendek
dan cerukan 9 (2.110.780.710.538) (1.034.918.132.877)
Pembayaran atas pembelian kembali wesel bayar 15 (1.443.579.944.925) (1.182.784.685.000)
Pembayaran pinjaman jangka panjang 14a (150.108.328.600) (289.479.464.051)
Pembayaran dividen 18 (42.642.945.000) (149.250.307.500)
Penerimaan atas pembayaran kembali piutang
jangka panjang dari pihak ketiga - 352.004.244.150
Penerimaan dari penambahan hutang
sewa guna usaha 14b - 3.212.896.056
Pembayaran hutang obligasi Rupiah I 15 - (1.000.000.000.000)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

8
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah)
(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


(lanjutan)
Pembayaran atas pembelian obligasi
Rupiah II dan III 15 - (267.339.500.000)
Pembayaran dividen kas oleh Anak Perusahaan
kepada pemegang saham minoritas 19 - (219.370.000.000)
Pembayaran hutang sewa guna usaha 14b - (9.956.918.857)
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 106.775.669.385 (1.378.137.723.899)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS


DAN SETARA KAS 826.676.685.729 (478.308.954.260)

Kas dan setara kas yang diperoleh dari


akuisisi Anak Perusahaan baru 94.668.351.986 28.344.213.186

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 970.911.000.688 1.394.074.613.051

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 1.892.256.038.403 944.109.871.977

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian


yang tidak terpisah dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

9
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal
14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta notaris Benny
Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran
dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir sehubungan dengan
perubahan salah satu anggota Dewan Direksi yang diaktakan dalam akta notaris No. 06 tanggal
2 Juni 2006 dari notaris yang sama. Perubahan tersebut telah didaftarkan dan diterima oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya Menteri Kehakiman) berdasarkan suratnya
No. C-UM.02.01.10592 tanggal 26 Juni 2006.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari,
antara lain, produksi mie, penggilingan tepung terigu, kemasan, jasa manajemen serta penelitian
dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan
penggilingan tepung terigu.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna Said
X-2, Kav. 5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1990.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya

Pada tahun 1994, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 21,0 juta saham baru kepada
masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp6.200 per saham. Kemudian pada tahun 1996,
pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split) dari
Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. Sehubungan dengan hal ini, jumlah modal dasar
Perusahaan meningkat dari 1,0 miliar saham menjadi 2,0 miliar saham, sedangkan jumlah saham
yang diterbitkan meningkat dari 763,0 juta saham menjadi 1.526,0 juta saham pada tanggal
31 Desember 1996.

Pada tahun 1997, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 2,0 miliar saham menjadi
6,0 miliar saham. Perusahaan juga melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I, dimana setiap
pemegang saham berhak untuk memesan satu (1) saham baru atas setiap lima (5) saham yang
dimiliki, dengan harga penawaran sebesar Rp3.300 per saham. Jumlah saham baru yang
diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut adalah 305,2 juta saham.
Hal ini menyebabkan jumlah keseluruhan saham yang diterbitkan menjadi 1.831,2 juta saham pada
tanggal 31 Desember 1997.

Pada bulan Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi
dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,0 triliun [lihat Catatan
15a.(i) untuk penjelasan lebih lanjut].

Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham
(stock split) dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham. Oleh karenanya, jumlah modal dasar
Perusahaan meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi 30,0 miliar saham, sedangkan jumlah saham
ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 1.831,2 juta saham menjadi 9.156,0 juta saham.

10
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya (lanjutan)

Sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham karyawan Perusahaan (ESOP) tahap
I, II dan III yang telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 16 Mei 2001, yang telah diaktakan
dengan akta notaris Benny Kristianto. S.H., No. 30, pada tanggal yang sama, Perusahaan
menerbitkan tambahan saham baru masing-masing sejumlah 228.900.000 lembar pada tahun 2002,
58.369.500 lembar pada tahun 2003 dan 919.500 lembar pada tahun 2004 untuk karyawan
Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi yang memenuhi persyaratan. Hal ini
menyebabkan jumlah keseluruhan saham yang diterbitkan menjadi 9.444.189.000 saham.

Pada bulan Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi
dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,5 triliun
[lihat Catatan 15a.(ii) untuk penjelasan lebih lanjut].

Kemudian pada bulan Juli 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi
tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp1,0 triliun [lihat Catatan 15a.(iii) untuk penjelasan lebih lanjut].

Saham Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sedangkan obligasi dalam
negeri Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Surabaya.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan

Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2006 adalah sebagai
berikut:

Dewan Komisaris Dewan Direksi


Manuel V. Pangilinan - Komisaris Utama Anthoni Salim - Direktur Utama
Benny Setiawan Santoso - Komisaris Franciscus Welirang - Wakil Direktur Utama
Edward A. Tortorici - Komisaris Cesar M. dela Cruz - Wakil Direktur Utama
Ibrahim Risjad - Komisaris Darmawan Sarsito - Wakil Direktur Utama
Albert del Rosario - Komisaris Aswan Tukiaty - Direktur
Robert Charles Nicholson - Komisaris Tjhie Tje Fie - Direktur
Graham L. Pickles - Komisaris Taufik Wiraatmadja - Direktur
Utomo Josodirjo - Komisaris (Independen) Philip Suwardi Purnama - Direktur
Torstein Stephansen - Komisaris (Independen) M. P. Sibarani - Direktur
Wahjudi Prakarsa - Komisaris (Independen) Mulyawan Tjandra - Direktur

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2006, para pemegang
saham menyetujui penunjukan Mulyawan Tjandra untuk menggantikan C.M. Djoko Wibowo, yang
mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu anggota Dewan Direksi Perusahaan.

Pada tanggal 30 September 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 45.855 karyawan
tetap.

11
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang
berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan
peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk perusahaan publik.

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual dan menggunakan konsep biaya historis,
kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (Catatan 2f), aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar nilai setelah revaluasi
(Catatan 2i), investasi efek dan unit reksadana yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar
(Catatan 2d), aktiva dan kewajiban kontrak valuta serta kontrak komoditi berjangka dinyatakan
sebesar nilai wajar (Catatan 2u), dan investasi tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas
(Catatan 2b).

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dan menyajikan
penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali Anak Perusahaan
yang berdomisili di luar negeri.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan
(bersama-sama selanjutnya disebut “Group”). Berikut ini adalah Anak Perusahaan yang lebih dari
50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (baik secara langsung maupun tidak langsung):

Tahun Presentase Jumlah Aktiva


Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi
Secara Efektif (dalam miliar)
Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan
Langsung
PT Gizindo Bandung 1989 Produksi makanan bayi 100,0 100,0 334,39 318,85
Primanusantara
(GPN)
PT Ciptakemas Abadi Tangerang 1991 Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 608,31 538,64
(CKA)
PT Intranusa Citra (INC) Jakarta 1991 Perantara distribusi 100,0 100,0 0,33 31,10
PT Prima Intipangan Jakarta 1994 Jasa investasi dan 100,0 100,0 43,38 41,32
Sejati (PIPS) manajemen
PT Tristara Makmur Jakarta 1991 Distribusi 100,0 100,0 60,15 58,51
(TSM)
Purply Holding B.V. Belanda 1997 Anak Perusahaan yang 100,0 100,0 6,79 6,99
(Purply) didirikan untuk tujuan
khusus
PT Bogasari Sentra Jakarta - Penggilingan tepung 100,0 100,0 44,48 44,59
Flour Mills (BSFM)
PT Indobiskuit Mandiri Purwakarta 2005 Produksi biskuit 100,0 100.0 92,69 14,85
Makmur (IMM)
(dahulu PT Intisari
Flour Mills - IFM)

12
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Tahun Presentase Jumlah Aktiva


Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi
Secara Efektif (dalam miliar)
Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan
Langsung (lanjutan)
PT Inti Abadi Kemasindo Citeureup 2002 Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 72,28 65,39
(IAK)
PT Indobahtera Era Jakarta 2002 Pelayaran 100,0 100,0 49,26 44,65
Sejahtera (IES)
PT Mileva Makmur Pasuruan - Produksi makanan 100,0 100,0 11,22 14,21
Mandiri (MMM) dari susu
Witty East Holdings British Virgin - Investasi 100,0 100,0 - -
Limited (WEHL) Islands
Indofood International Mauritius 2002 Anak Perusahaan yang 100,0 100,0 - 1.584,43
Finance Limited didirikan untuk tujuan
(IIFL) khusus
Perfect Wealth British Virgin 2001 Investasi 100,0 100,0 378,59 392,70
Investment Ltd. (PWI) Islands
PT Saripangan Mandiri Jakarta - Penggilingan tepung 100,0 - 17,05 -
Sejahtera (SMS)
PT Cereko Reksa Surabaya 1992 Distribusi 100,0 100,0 0,63 7,97
Corporatama (CRC)
PT Bina Makna Jakarta - Investasi 100,0 100,0 66,77 99,73
Indopratama (BMI)
PT Salim Ivomas Jakarta 1994 Perkebunan kelapa sawit, 83,8 80,0 3.775,27 1.736,05
Pratama (SIMP)16 pengolahan dan produksi
minyak goreng dan
produk sejenis lainnya
dengan cara maklon
PT Indomarco Adi Jakarta 1951 Distribusi 100,0 100,0 1.734,22 1,323.07
Prima (IAP)9
PT Intiboga Sejahtera Jakarta 1992 Produksi minyak goreng, - 100,0 - 652,30
(IBS)9,16 mentega dan lemak nabati
dan produk sejenis lainnya
PT Sawitra Oil Grains Jakarta 1991 Perdagangan dan distribusi - 100,0 - 264,64
(SOG)9,16 minyak kelapa sawit dan
hasil olahannya
PT Bitung Menado Manado 1972 Produksi kopra, pengolahan - 100,0 - 790,31
Oil Industry minyak kelapa dan
(BML)16 produksi minyak goreng
serta produk sejenis
lainnya
PT Argha Giri Perkasa Ternate 1987 Produksi kopra dan 80,0 80,0 5,84 6,91
(AGP) pengolahan
minyak kelapa
PT Indosentra Pelangi Cibitung 1991 Produksi penyedap 92,2 92,2 233,99 214,51
(ISP) makanan
PT Putri Daya
Usahatama (PDU) Bandung 1988 Distribusi 65,0 65,0 106,55 83,83
PT Indofood Fritolay Jakarta 1990 Produksi makanan ringan 51,0 51,0 241,28 196,75
Makmur (IFL)
PT Arthanugraha Mandiri Jakarta 1991 Produksi kopi 51,0 51,0 10,94 10,94
(ANM)
Indofood (M) Food Malaysia - Distribusi mie di Malaysia 100,0 - 7,13 -
Industries Sdn. Bhd.

13
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)


Tahun Presentase Jumlah Aktiva
Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi
Secara Efektif (dalam miliar)
Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan
Langsung (lanjutan)
Pacsari Pte., Ltd. (PPL) Singapura 1998 Pelayaran 55,0 - 427,35 -
PT Pelayaran Tahta Jakarta 1995 Pelayaran 90,9 - 41,46 -
Bahtera (PTB)
Indofood Singapore Singapura - Investasi 83,8 - - -
Holdings Pte., Ltd
(ISHPL)

Anak Perusahaan
Tidak Langsung
Bogasari International Singapura 2001 Pengolahan dan 100,0 100,0 147,59 139,12
Pte., Ltd. (BI)4 perdagangan tepung
PT Bogasari Pangan Jakarta - Penggilingan tepung beras 100,0 - - -
Sejahtera (BPS)4
PT Manggala Batama Jakarta - Investasi 83,8 80,0 0,55 0,55
Perdana (MBP)2
PT Kebun Mandiri Jakarta 1997 Perkebunan karet 78,3 - 127,27 -
Sejahtera (KMS)11
Asian Synergies British Virgin 2004 Investasi 83,8 80,0 23,57 23,57
Limited (ASL)6 Islands
PT Pratiwimba Utama Jakarta - Investasi - 100,0 - 29,04
15,16
(PU)
PT Gentala Artamas Jakarta - Investasi - 100,0 - 0,25
(GA)15,16
Silveron Investments
Limited (SIL)8 Mauritius 2004 Investasi 83,8 80,0 54,71 54,15
PT Kebun Ganda Jakarta 2001 Perkebunan kelapa sawit 83,8 80,0 94,79 82,89
6
Prima (KGP)
PT Citranusa Intisawit (CI)7 Jakarta 2005 Perkebunan kelapa sawit 83,8 80,0 127,46 55,54
PT Indoagri Inti Plantation Jakarta 1990 Jasa investasi dan 83,0 79,2 171,70 162,14
(IIP)10 manajemen
PT Gunung Mas Raya Jakarta 1992 Perkebunan dan 82,1 78,4 303,73 267,16
(GMR)1 pengolahan kelapa sawit
1
PT Indriplant (IP) Jakarta 1989 Perkebunan dan 82,1 78,4 99,83 83,88
pengolahan kelapa sawit
PT Cibaliung Tunggal Jakarta 1989 Perkebunan kelapa sawit 82,1 78,4 104,09 73,71
Plantations (CTP)1
PT Serikat Putra (SP)1 Jakarta 1992 Perkebunan dan 82,1 78,4 382,91 255,48
pengolahan kelapa sawit
PT Mekar Prima Lestari Purwakarta 1994 Produksi mie dan 91,2 91,2 7,55 8,33
(MPL)3 perdagangan umum
PT Surya Rengo Jakarta 1993 Produksi bahan kemasan 60,0 60,0 265,76 266,31
Containers (SRC)5
PT Sarana Inti Pratama Riau 1991 Pembibitan dan perkebunan 58,7 - 89,48 -
(SAIN)12 kelapa sawit dan
manajemen riset
PT Riau Agrotama Kalimantan 2006 Perkebunan 58,7 - 92,35 -
Plantation (RAP)13 Barat kelapa sawit
PT Citra Kalbar Sarana Kalimantan - Perkebunan 58,7 - 45,64 -
(CKS)13 Barat kelapa sawit
PT Jake Sarana (JS)14 Kalimantan - Perkebunan 58,7 - 1,01 -
Barat kelapa sawit
Indofood Oil & Fats Singapura - Investasi 83,8 - - -
Pte., Ltd. (IOFPL)17

14
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

“1” 98,01% dimiliki oleh SIMP melalui IIP.


“2” 83,84% dimiliki oleh SIMP pada tahun 2006 sesudah merger; dan 95,20% dimiliki oleh SOG dan 4,80% dimiliki oleh IBS pada tahun 2005.
“3” 91,20% dimiliki oleh PIPS.
“4” 100,00% dimiliki oleh BSFM.
“5” 60,00% dimiliki oleh PWI.
“6” 100,00% dimiliki oleh SIL.
“7” 100,00% dimiliki oleh ASL.
“8” 100,00% dimiliki oleh SIMP.
“9” 80,00% dimiliki secara langsung dan 20,00% dimiliki secara tidak langsung BMI dan Anak Perusahaan.
“10” 99,00% dimiliki oleh SIMP.
“11” 93,44% dimiliki oleh SIMP.
“12” 70,02% dimiliki oleh SIMP.
“13” 99,99% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN.
“14” 99,90% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN.
“15” 100,00% dimiliki oleh BMI.
“16” Perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri efektif tanggal 1 Juni 2006. Lihat paragraf di bawah untuk penjelasan lebih lanjut.
“17” 100,00% dimiliki oleh ISHPL.

Empat (4) Anak Perusahaan di atas, yaitu BSFM, IFM, IAK dan IES, didirikan sesuai dengan
Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 tahun 1967 yang disempurnakan dengan
Undang-undang PMA No. 11 tahun 1970, dalam kaitannya dengan rencana restrukturisasi
perusahaan menyangkut pemecahan kegiatan usaha (“spin-off”) Divisi Bogasari Perusahaan. Pada
tanggal 30 September 2006, penyelesaian proses “spin-off” di atas belum dilaksanakan. Namun
demikian, IAK dan IES sudah memulai operasi komersial pada tahun 2002. Demikian pula IFM juga
telah memulai operasi komersial pada tahun 2005 dengan kegiatan usaha pada pengolahan produk
biskuit dan berganti nama menjadi PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM).

Selain itu, Purply dan IIFL, Anak Perusahaan untuk tujuan khusus, didirikan untuk melakukan
kegiatan pendanaan dan transaksi-transaksi lainnya yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dana Group.

Pada tanggal 30 September 2006, MMM, WEHL dan MBP masih belum aktif. Lingkup kegiatan
usaha MMM yang terdaftar terutama di bidang industri yang menghasilkan produk-produk dari susu.
Sedangkan lingkup kegiatan usaha WEHL yang terdaftar terutama adalah kegiatan investasi. Di lain
pihak, MBP terdaftar dan didirikan sebagai perusahaan investasi.

ANM dan AGP telah menghentikan operasinya masing-masing mulai bulan Juli 1998 dan
Oktober 2001. Di samping itu, INC telah menghentikan operasinya sejak tahun 2005, dan dalam
proses likuidasi. Pengaruh dari akun Anak Perusahaan ini terhadap jumlah konsolidasi dianggap
tidak material.

Akuisisi Usaha

a) Pada tanggal 7 Juni 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan
Market Bright Profits Limited, Grampian Group Limited and Moonrise Management Limited
(pihak ketiga yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, dan selanjutnya
bersama-sama disebut sebagai Penjual), untuk membeli 100% kepemilikan saham di Asmindo
(M) Trading Sdn. Bhd., Malaysia (Asmindo), dengan biaya perolehan sebesar RM6,0 (atau
setara dengan Rp15.000). Kemudian, Asmindo mengubah namanya menjadi Indofood (M) Food
Industries Sdn. Bhd. (IFI). Selanjutnya, Perusahaan juga menempatkan dan menyetor penuh
atas tambahan 2 juta lembar saham baru (dengan nilai nominal RM1,0 Malaysia per saham)
yang diterbitkan oleh IFI. Biaya perolehan sehubungan dengan penambahan saham senilai
RM2,0 juta telah dilunasi seluruhnya melalui konversi piutang Perusahaan ke penyertaan
saham di IFI dalam jumlah yang sama. Pada tanggal 30 September 2006, IFI untuk sementara
belum melakukan aktivitas operasional.

15
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Akuisisi Usaha (lanjutan)

b) Pada tanggal 7 Juni 2006, Perusahaan (melalui Divisi Bogasari) menandatangani Perjanjian
Jual Beli Saham dengan Shinetown Holdings Ltd., Singapura, pihak ketiga, untuk membeli
55% kepemilikan saham di Pacsari Pte. Ltd. (PPL), perusahaan pelayaran di Singapura, dengan
biaya perolehan sebesar US$40.465.312.

c) Pada tanggal 24 November 2005, SIMP menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Success
Cheer Limited, pihak ketiga yang didirikan sesuai dengan Undang-undang British Virgin Islands,
untuk membeli obligasi konversi (OK) dengan nilai nominal US$515.000 yang diterbitkan oleh
PT Pelayaran Tahta Bahtera (PTB). OK tersebut dapat dikonversi menjadi 5.000 lembar saham
PTB, dan akan jatuh tempo pada tahun 2008.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, SIMP menyerahkan surat pemberitahuan konversi
kepada PTB pada tanggal 3 Januari 2006. Dengan demikian, berdasarkan akta notaris
Margarreta Binyola, S.H., No. 3, tertanggal 6 Januari 2006, PTB menerbitkan 5.000 lembar
saham kepada SIMP dengan jumlah nilai nominal Rp5 miliar, yang mewakili 90,9% kepemilikan
saham di PTB setelah penambahan saham baru. Pada tanggal 30 Mei 2006, berdasarkan akta
notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 104, SIMP menjual seluruh kepemilikannya di PTB
kepada Perusahaan sebesar biaya perolehannya.

d) Pada tanggal 15 Desember 2005, SIMP juga menandatangani Perjanjian Pembelian Obligasi
Konversi dengan Beeager Investments Limited (BIL), pihak ketiga yang didirikan berdasarkan
Undang-undang British Virgin Islands, untuk membeli OK dengan nilai nominal US$3.620.000
yang diterbitkan oleh PT Sarana Inti Pratama (SAIN). OK tersebut dapat dikonversi menjadi
36.200 lembar saham SAIN, dan akan jatuh tempo pada tahun 2008. Harga pembelian adalah
sebesar US$16.410.000, dimana 90% (US$14.769.000 atau setara dengan
Rp145.792.176.000) telah dibayar dimuka oleh SIMP. Sebagaimana yang tercantum dalam
perjanjian, sisa 10% akan dibayarkan pada saat atau sebelum tanggal penutupan transaksi
yaitu 30 Juni 2006. Pada saat tanggal penutupan Transaksi yaitu 2 Juni 2006, SIMP telah
membayar sisa 10% dari harga pembelian yang setara dengan US$1.641.000.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, SIMP menyerahkan surat pemberitahuan konversi
kepada SAIN pada tanggal 20 Juni 2006. Dengan demikian, berdasarkan akta notaris
Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 60, tertanggal 21 Juni 2006, SAIN menerbitkan
36.200 lembar saham kepada SIMP dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp36,2 miliar, yang
mewakili 70,02% kepemilikan saham di SAIN setelah penambahan saham baru.

SAIN memiliki tiga (3) anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yaitu
RAP, CKS dan JS, dimana CKS dan JS masih dalam tahap pengembangan.

16
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Akuisisi Usaha (lanjutan)

e) Pada tanggal 24 Januari 2005, Perusahaan membeli 50% kepemilikan saham yang dimiliki oleh
pemegang saham lainnya, pihak ketiga, di CRC (terdiri dari 700 lembar saham) dengan nilai
nominal Rp1 juta per saham atau keseluruhan nilai perolehan sebesar Rp700.000.000. Dengan
demikian, CRC menjadi anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan sejak saat
itu. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih atas tambahan
kepemilikan ekuitas yang diperoleh dibebankan langsung pada tahun berjalan dengan
pertimbangan bahwa jumlah tersebut tidak material. Sesudah itu, kegiatan usaha distribusi
CRC diambilalih oleh IAP. Oleh karenanya, sejak saat itu CRC telah menghentikan operasinya.

f) Pada tanggal 24 November 2005, SIMP membeli 93,44% kepemilikan saham KMS dari
PT Arka Kirana Sawita, pihak ketiga, dengan nilai perolehan sebesar Rp75,0 miliar.

g) Pada tanggal 27 Desember 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat
dengan Canary Associated Limited, pihak ketiga, yang berkedudukan di British Virgin Islands,
untuk membeli obligasi konversi dengan nilai nominal sebesar Rp62,2 miliar yang diterbitkan
oleh PT Bina Makna Indopratama (BMI). Pembelian OK yang dimiliki BMI difinalisasikan dan
diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2005 pada saat Perusahaan melakukan pembayaran penuh
atas nilai pembelian sebesar Rp240,0 miliar. Kemudian, pada tanggal 20 Juli 2005, Perusahaan
menyampaikan surat pemberitahuan konversi kepada BMI. Dengan demikian, berdasarkan akta
notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. No. 76 tertanggal 25 Juli 2005, BMI menerbitkan
62.200 lembar saham baru kepada Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp62,2 miliar.
Sesudah itu, Perusahaan juga membeli sisa kepemilikan minoritas di BMI sebesar 0,3% pada
tanggal 29 Agustus 2005 dengan nilai perolehan sebesar Rp200,0 juta. Dengan demikian, sejak
saat itu, BMI menjadi anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan. BMI adalah
perusahaan investasi yang memiliki 20% kepemilikan minoritas di IAP, IBS, SOG, dan BML.
Dengan demikian, sebagai hasil dari pengambilalihan BMI oleh Perusahaan, sejak saat itu IAP,
IBS, SOG dan BML secara efektif menjadi anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh
Perusahaan.

h) Pada tanggal 29 Desember 2004, SIMP menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan
Reserve Cash Limited, Hongkong (”RCL”), pihak ketiga, untuk membeli 100% kepemilikan
saham RCL di SIL. Transaksi jual beli tersebut difinalisasikan dan diselesaikan pada tanggal
1 Juni 2005 dengan nilai pembelian sebesar Rp175,0 miliar. SIL memiliki 100% kepemilikan
langsung dan tidak langsung masing-masing di KGP dan CI, dimana keduanya bergerak
di bidang perkebunan kelapa sawit.

Seluruh akuisisi tersebut dicatat dan dibukukan dengan menggunakan metode pembelian
(“Purchase Method”). Dengan demikian, mulai tanggal efektif akuisisi, seluruh akun entitas yang
telah diakuisisi diikutsertakan di dalam Group konsolidasi. Lihat pembahasan di bawah sehubungan
dengan kebijakan akuntansi terkait atas selisih biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih
perusahaan yang diakuisisi dan sebaliknya, kecuali jumlah yang timbul dari akuisisi tambahan atas
kepemilikan di CRC, sebagaimana diungkapkan pada paragraf sebelumnya.

17
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Pendirian Anak Perusahaan Baru

a. Pada tanggal 11 September 2006, Perusahaan mendirikan ISHPL yang 83,8% sahamnya
dimiliki oleh Perusahaan. Jumlah modal saham ISHPL adalah sebesar Sin$100.000, terdiri dari
100.000 lembar saham. Ruang lingkup kegiatan usaha ISHPL yang terdaftar adalah investasi.
Pada tanggal 30 September 2006, ISHPL masih belum beroperasi.

b. Pada tanggal 11 September 2006, IOFPL juga didirikan sebagai anak perusahaan yang 83,8%
kepemilikannya dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan (melalui ISHPL) dengan jumlah
modal sebesar Sin$100.000, yang terdiri dari 100.000 lembar saham. Ruang lingkup kegiatan
usaha IOFPL yang terdaftar adalah investasi. Pada tanggal 30 September 2006, IOFPL masih
belum beroperasi.

c. Pada tanggal 30 November 2005, Perusahaan mendirikan SMS yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Perusahaan. Jumlah modal saham SMS adalah sebesar Rp15,0 miliar, terdiri dari
15.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1,0 juta per saham, yang seluruhnya diambil dan
disetor penuh oleh Perusahaan dan PIPS. Ruang lingkup kegiatan usaha SMS yang terdaftar
adalah melakukan penggilingan tepung. Pada tanggal 30 September 2006, SMS masih dalam
tahap pengembangan.

d. Pada tanggal 2 Mei 2005, BPS juga didirikan sebagai anak perusahaan yang 100%
kepemilikannya dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan (melalui BSFM) dengan jumlah
modal sebesar Rp10,0 miliar, yang terdiri dari 10.000 lembar saham pada nilai nominal
Rp1,0 juta per saham. Ruang lingkup kegiatan usaha BPS yang terdaftar di antaranya adalah
melakukan penggilingan tepung beras. Pada tanggal 30 September 2006, BPS masih dalam
tahap pengembangan.

Transaksi Merger

Sesuai dengan perjanjian merger antara SIMP, IBS, SOG, BML, dan dua anak perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya oleh BMI, yaitu GA dan PU, pada tanggal 16 Agustus 2006 (“Perjanjian
Merger”), perusahaan-perusahaan tersebut (selanjutnya bersama-sama disebut sebagai
“Perusahaan Peserta Merger”) setuju untuk melakukan transaksi merger. Berdasarkan Perjanjian
Merger, persyaratan dan konsisi penting dari transaksi merger tersebut, antara lain, sebagai berikut:

(i) SIMP akan menjadi perusahaan yang dipertahankan (“surviving company”) dan akan
melanjutkan kegiatan usahanya dan perusahaan yang menggabungkan diri;

(ii) Semua aktiva, kewajiban dan kegiatan usaha perusahaan yang menggabungkan diri akan
dialihkan kepada dan menjadi milik SIMP;

(iii) Anggaran Dasar SIMP tidak akan mengalami perubahan, oleh karena itu, tidak diperlukan
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;

(iv) Transaksi merger tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan
(“pooling of interest”) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali”;

18
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Transaksi Merger (lanjutan)

(v) Perhitungan konversi dan penentuan pembagian saham tambahan baru SIMP akan dilakukan
dengan menggunakan nilai pasar wajar atas masing-masing saham Perusahaan Peserta
Merger; dan,

(vi) Seluruh karyawan tetap dari perusahaan yang menggabungkan diri akan disalurkan ke dalam
dan menjadi karyawan tetap SIMP; dan

(vii) Tanggal efektif merger tersebut adalah 1 Juni 2006 dengan menggunakan tanggal pisah batas
(“cut off”) pada tanggal 31 Mei 2006.

Masing-masing pemegang saham Perusahaan Peserta Merger telah menyetujui rancangan merger
terkait pada tanggal 16 Agustus 2006. Pada tanggal 30 September 2006, persetujuan dari Kantor
Pajak untuk menggunakan nilai buku atas transaksi merger tersebut telah diperoleh.

Untuk menjalankan transaksi Merger tersebut di atas, dan sesuai dengan metode konversi saham
yang disepakati, SIMP, sebagai Perusahaan yang dipertahankan, akan menerbitkan
103.061 lembar saham baru sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 253.061 lembar saham
dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham. Saham baru tersebut akan didistribusikan
secara proporsional kepada pemegang saham Perusahaan Peserta Merger berdasarkan nilai pasar
wajar masing-masing Perusahaan Peserta Merger. Sebagai akibatnya, komposisi kepemilikan
saham SIMP akan berubah dan menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang saham Disetor penuh Pemilikan Jumlah

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 202.437 80,00% 202.437.000.000


PT Birina Multidaya 32.708 12,92 32.708.000.000
PT Bina Makna Indopratama 9.739 3,85 9.739.000.000
PT Metro Lintas Nusa 8.177 3,23 8.177.000.000

Jumlah 253.061 100,00% 253.061.000.000

Sehubungan Perusahaan Peserta Merger merupakan perusahaan-perusahaan dalam entitas


sepengendali, transaksi Merger tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dan dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK No. 38
(Revisi 2004). Namun demikian, sehubungan semua akun Perusahaan Peserta Merger telah
termasuk di dalam konsolidasi, pengaruh dari merger tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasi Group pada tanggal dan untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal
30 September 2006 dianggap tidak material. Oleh karena itu tidak ada penyajian kembali atas
laporan keuangan konsolidasi tahun 2005.

19
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Transaksi Merger (lanjutan)

Untuk keperluan konsolidasi, akun-akun keuangan Anak Perusahaan di luar negeri dijabarkan ke
mata uang Rupiah berdasarkan ketentuan di bawah ini:

Akun-akun neraca - Kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
neraca.

Akun-akun laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan.

Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai “Selisih Kurs atas
Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan telah dieliminasi.

Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan,
(dan berlaku sebaliknya) atau ”Goodwill” (termasuk yang timbul dari akuisisi investasi baru yang
telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya) ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 sampai
dengan 20 tahun untuk goodwill positif dan 20 tahun untuk goodwill negatif, kecuali untuk selisih
yang timbul dari akuisisi penyertaan saham atas entitas sepengendali, yang disajikan sebagai akun
“Selisih dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca
konsolidasi, sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali”.

Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi berikut, di mana persentase kepemilikan


Group sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:

Tahun Persentase Jumlah Aktiva


Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi
Secara Efektif (dalam miliar)
Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

PT Cemako Mandiri Semarang 1992 Distribusi 50 50 48,73 42,46


Corporatama (CMC)
PT Suryapangan Surabaya 1990 Produksi mie - 50 - -
Indonusa (SPI)
PT Prima Aneka Berjaya Purwakarta 1993 Produksi biskuit dan - 50 - 64,43
(PAB) perdagangan umum
PT Nissinmas Jakarta 1992 Produksi mie 49 49 35,41 43,91
PT Nestle Indofood Jakarta 2005 Pemasaran produk 50 50 101,15 90,32
Citarasa Indonesia kuliner dan distribusi
(NICI)

Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan
bagian Group atas laba atau rugi bersih dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak
tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus
selama periode 20 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian
proporsional Group atas taksiran nilai wajar dari aktiva bersih perusahaan asosiasi
yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Periode amortisasi selama 20 tahun tersebut di atas
mengingat prospek usaha yang baik di masa depan perusahaan asosiasi.

20
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Pada tanggal 9 Maret 2005, Perusahaan dan Nestle S.A., Swiss, bersama-sama mendirikan NICI
dengan kepemilikan yang sama yaitu masing-masing sebesar 50%. NICI memiliki jumlah modal
disetor sebesar Rp50 miliar yang terdiri dari 50.000 lembar saham dengan nilai per lembar saham
Rp1.000.000. Ruang lingkup kegiatan utama NICI adalah pemasaran produk kuliner dan distribusi.
NICI mulai beroperasi secara komersial pada bulan April 2005.

SPI dan PAB telah menghentikan usahanya masing-masing sejak tahun 2004 dan 2005, dan
keduanya sedang dalam proses likuidasi. Namun, pengaruh akun-akun SPI dan PAB terhadap
jumlah konsolidasi secara keseluruhan dianggap tidak material.

Investasi lainnya dicatat sebesar biaya perolehan.

Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan/Perusahaan
Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar
aktiva bersih Anak Perusahaan dan/atau perusahaan asosiasi yang timbul dari perubahan pada
ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak
Perusahaan/perusahaan asosiasi yang terkait, disajikan sebagai akun tersendiri di bagian Ekuitas
dalam neraca konsolidasi sebagai “Selisih dari Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dan penempatan dana pendapatan tetap dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas
kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Investasi Jangka Pendek

Wesel tagih dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi tidak
lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya
diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.

Investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu pada efek (terdiri dari saham dan efek hutang
yang tercatat di bursa) yang diklasifikasikan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual”, dinyatakan
sebesar nilai wajar/pasar sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba
(rugi) yang belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar/pasar investasi ini dibukukan
dan disajikan sebagai “Laba yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek - bersih” di bagian
Ekuitas dalam neraca konsolidasi, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat
realisasi.

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Group menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan berkala terhadap


kemungkinan tertagihnya piutang masing-masing pelanggan.

21
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih
(harga pasar). Biaya perolehan terutama ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-
average) untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu GPN, ISP, IFL dan CKA; metode
rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Anak Perusahaan tertentu, yaitu SIMP dan Anak
Perusahaan, IBS, BML, SOG dan SRC; dan metode “first-in, first-out (FIFO)” untuk Anak
Perusahaan lainnya.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi
fisik persediaan.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya
dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca
konsolidasi.

h. Tanaman Perkebunan

Perkebunan kelapa sawit direklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman
menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan terdiri dari akumulasi biaya penanaman, pemupukan
dan pemeliharaan sampai dengan saat tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat
dipanen. Beban tersebut termasuk pula kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas
pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi, yang digunakan untuk membiayai pengembangan
perkebunan. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat tanaman perkebunan menjadi
tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak
diamortisasi.

Tanaman belum menghasilkan diklasifikasikan menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman
mulai menghasilkan tandan buah segar, dengan rata-rata sekurang-kurangnya empat (4) ton
per hektar dalam satu (1) tahun. Secara rata-rata, perkebunan kelapa sawit dinyatakan
menghasilkan setelah empat (4) tahun sejak ditanam di area perkebunan. Tanaman menghasilkan
dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan merupakan akumulasi seluruh biaya yang terjadi
selama masa pengembangan sampai saat dilakukan reklasifikasi dari tanaman belum
menghasilkan. Tanaman menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
selama taksiran masa ekonomis produktif yaitu 20 tahun.

Tanaman karet dinyatakan menghasilkan apabila minimal 70% dari jumlah seluruh pohon per blok
sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 160 cm
dari permukaan tanah. Perkebunan tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat sebesar biaya
perolehan sampai dengan saat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan
diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang
bersangkutan (20 tahun).

22
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

i. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali untuk aktiva tertentu yang direvaluasi
sesuai dengan peraturan pemerintah pada tahun 1986, dan selisih nilai revaluasi aktiva tetap
tersebut telah dikapitalisasi ke modal saham pada tahun 1994), dikurangi akumulasi penyusutan
dan amortisasi. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut:

Tahun
Hak atas tanah 10 - 35
Sarana dan prasarana tanah; bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 5 - 40
Mesin dan peralatan 5 - 25
Alat-alat transportasi 5 - 20
Jalan dan jembatan 20
Tangki penyimpanan 15
Perabotan dan peralatan kantor 2 - 10
Pengembangan gedung yang disewa 3

Seluruh hak atas tanah lainnya, kecuali hak tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan,
dan hak tanah tertentu yang digunakan oleh Perusahaan dan IBS (yang diamortisasi selama
10 - 35 tahun, sebagaimana disebut di atas), dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak
diamortisasi.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan
dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi,
biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan
secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang
ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - bersih” dalam
neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan
dengan menggunakan metode garis lurus. Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak
atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi yang telah ditentukan.

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk
kapitalisasi beban bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi
sehubungan dengan pembiayaan aktiva dalam penyelesaian dan/atau pembangunan tersebut
(Catatan 2n, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke
aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau instalasi selesai dan aktiva
tersebut telah siap untuk dipergunakan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang
bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi periode yang
bersangkutan.

23
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

j. Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease)
apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna
Usaha”, sebagai berikut:

i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada saat
akhir periode masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disepakati bersama pada saat
perjanjian sewa guna usaha;

ii. Jumlah pembayaran periodik ditambah dengan nilai sisa seluruhnya telah memenuhi biaya
perolehan barang sewa guna usaha termasuk bunga atas transaksi tersebut yang merupakan
laba perusahaan sewa guna usaha (full payout lease);

iii. Periode sewa guna usaha minimum dua (2) tahun.

Jika salah satu kriteria di atas tidak dipenuhi, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan
menggunakan metode sewa-menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan
hak opsi dicatat sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” berdasarkan nilai tunai dari seluruh
pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga
opsi) yang akan dibayar pada akhir masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha,
yang diterapkan sesuai pada aktiva tetap yang dimiliki secara langsung (Catatan 2i, “Aktiva Tetap”).
Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan
diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan
metode garis lurus.

k. Beban Ditangguhkan

Biaya-biaya tertentu (terutama terdiri atas beban yang ditangguhkan dan biaya-biaya lain
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan implementasi sistem), yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus (Catatan 2i, “Aktiva Tetap”).

l. Modal Saham yang Diperoleh Kembali

Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual
kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai
pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari
penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau
sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.

m. Penurunan Nilai Aktiva

Nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan adanya penurunan nilai wajar aktiva pada
saat adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
aktiva tidak dapat direalisasikan seluruhnya.

24
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi), “Biaya Pinjaman”, Group mengkapitalisasi beban bunga dan
rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk membiayai
pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas utama sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam
Penyelesaian” sampai fasilitas-fasilitas tersebut siap untuk digunakan (Catatan 2h, “Tanaman
Perkebunan” dan 2i, “Aktiva Tetap”).

o. Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar

Beban dan biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran/emisi obligasi tanpa hak konversi dan
wesel bayar Perusahaan dengan tingkat bunga tetap Perusahaan kepada masyarakat dikurangkan
langsung dari hasil penawaran/emisi dalam menentukan hutang obligasi/wesel bayar bersih yang
bersangkutan. Selisih antara penerimaan bersih dari penawaran/emisi dengan nilai nominal
obligasi/wesel bayar diakui sebagai diskonto atau premium, yang diamortisasi selama jangka waktu
obligasi/wesel bayar tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan dan jasa masing-masing diakui pada saat barang diserahkan dan jasa
diberikan kepada pelanggan. Pendapatan pelayaran dari Divisi Bogasari Perusahaan diakui pada
saat perjalanan telah sampai di tujuan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

q. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Beban pajak penghasilan kini dibukukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk
periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer
antara pencatatan komersial dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban pada setiap
tanggal pelaporan terutama yang timbul dari aktiva tetap dan penyisihan. Manfaat pajak di masa
yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar
kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
aktiva fiskal maupun rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan dan aktiva fiskal maupun rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Jumlah tercatat aktiva pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca. Nilai tercatat aktiva
pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal pada masa yang akan datang tidak mungkin
memadai untuk merealisasikan sebagian atau seluruh aktiva pajak tangguhan.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan
diberlakukan pada saat aktiva direalisasikan atau kewajiban diselesaikan berdasarkan peraturan
perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substansial berlaku pada tanggal neraca. Aktiva
dan kewajiban pajak tangguhan pada entitas yang sama disalinghapuskan (offset) dan disajikan
pada neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva atau kewajiban tergantung pada posisi bersih
hasil saling hapus tersebut. Penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan
temporer selama periode berjalan diakui sebagai penghasilan atau beban dan termasuk dalam laba
rugi bersih periode berjalan.

Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat
keberatan yang diajukan Group diputuskan.

25
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

r. Manfaat Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” (PSAK No 24 Revisi), Group
membukukan penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut,
perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang
pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut
terpenuhi. Divisi Bogasari Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu IAP serta SIMP dan
Anak Perusahaan tertentu, menyelenggarakan program pensiun bagi karyawannya sebagaimana
dijelaskan lebih lanjut pada paragraf berikut, dan apabila diperlukan, akan membukukan penyisihan
tambahan atas kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja sebagai tambahan atas imbalan yang telah
ada pada masing-masing program pensiun dalam rangka memenuhi batas minimum imbalan yang
harus dibayar kepada karyawan berdasarkan UUK tersebut.

Sehubungan dengan hal di atas, berdasarkan persyaratan yang terdapat di PSAK No. 24 Revisi,
Group telah membukukan penyisihan yang diperlukan untuk imbalan kerja karyawan lainnya
berdasarkan kebijakan dan praktik Group yang relevan.

Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana disebutkan di atas, diestimasi oleh manajemen
dengan menggunakan perhitungan aktuaria. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang memenuhi syarat.
Sebaliknya, biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi.

Divisi Bogasari Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti dan iuran
pasti. Program pensiun manfaat pasti mencakup karyawan yang dipekerjakan oleh Divisi Bogasari
sebelum tanggal 1 April 1992, sementara karyawan yang bekerja setelah tanggal tersebut tercakup
dalam program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun manfaat pasti, manfaat pensiun
yang didanai oleh Divisi Bogasari, dihitung terutama berdasarkan masa kerja dan penghasilan
rata-rata selama beberapa tahun terakhir, yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Di lain
pihak, berdasarkan program pensiun iuran pasti, iuran terdiri dari bagian Divisi Bogasari sebesar
10,0% dan bagian karyawan sebesar 2,5% dari gaji bulanan karyawan. Beban pensiun langsung
dibebankan pada operasi pada saat terjadinya.

Divisi perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaan tertentu menyelenggarakan program dana
pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran, yang ditanggung oleh divisi
perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung sebesar 10% dan 7% masing-masing
dari penghasilan pokok karyawan staf dan bukan staf. Biaya jasa masa lalu, yang juga diterima dan
didanai seluruhnya oleh divisi perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung
berdasarkan rumus tertentu sesuai dengan Peraturan Karyawan yang berlaku sebelum program
pensiun iuran pasti didirikan. Biaya jasa masa lalu diamortisasi mulai tahun 1999 selama sisa masa
kerja karyawan yang memenuhi syarat tersebut.

IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan
tetapnya. Iuran yang didanai oleh IAP, mencakup biaya jasa masa depan dan masa lalu. Biaya jasa
masa depan dihitung sebesar 5% dari gaji pokok bulanan karyawan, sedangkan biaya jasa masa
lalu dihitung berdasarkan masa kerja dikalikan dengan gaji pokok bulanan karyawan pada bulan
November 1998. Berdasarkan program tersebut, iuran yang dibayar dicatat atas nama karyawan
dan hak karyawan untuk menarik dana tidak tergantung dari kelangsungan kerjanya dengan IAP.
Oleh sebab itu, iuran langsung dibebankan pada operasi berdasarkan asas akrual.

26
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

s. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Group melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan
istimewa didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan mengenai Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”, sebagai berikut:

(i) Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi;

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan
hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan,
dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota
keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga
dekat orang-orang tersebut; dan

(v) Perusahaan, di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara
langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada bagian (iii) atau (iv)
di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham
utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota
manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik
yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasi.

t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan
sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul,
dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan, kecuali untuk yang dimaksud
dalam Catatan 2n, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp9.235
dan Rp10.310 untuk US$1.

Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.

27
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

u. Instrumen Derivatif

Sebagai tambahan atas lindung nilai yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga
melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko
perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga
risiko penjabaran mata uang.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan
untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif
(termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar
setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar
atas instrumen derivatif dicatat pada operasi berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang
memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif” lainnya) bagi beberapa jenis
akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan ketentuan khusus
untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada
Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai
lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar kontrak komoditi berjangka yang digunakan
oleh salah satu Anak Perusahaan untuk mengelola risiko fluktuasi harga komoditi diakui secara
langsung pada operasi. Kontrak komoditi berjangka tersebut juga tidak memenuhi dan oleh karena
itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi sebagaimana diatur
dalam PSAK No. 55 seperti yang disebutkan di atas.

v. Laba per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan (setelah dikurangi
jumlah modal saham yang diperoleh kembali).

Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, Perusahaan tidak mempunyai efek
berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, oleh
karenanya, tidak ada laba per saham dilusian yang dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
konsolidasi.

w. Informasi Segmen

Suatu segmen merupakan suatu komponen Group yang dapat dibedakan baik dalam menghasilkan
produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk dan jasa dalam suatu lingkungan
ekonomi tertentu (segmen geografis).

Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah)
ekonomi lain.

Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum
saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses
konsolidasi.

28
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

x. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan
dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:


2006 2005
Kas 9.623.958.783 9.057.703.120
Kas di bank
Rekening Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 503.042.966.951 308.937.258.892
PT Bank Mega Tbk 147.112.499.299 49.587.986.972
PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk 19.560.009.868 12.360.982.927
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.849.932.483 11.431.284.452
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 41.364.261.329 30.024.041.819
Rekening Dolar AS (US$45.291.915, RM239.931,
SIN$870.408 pada tanggal 30 September 2006 dan
US$32.969.408 pada tanggal 30 September 2005)
PT Bank Central Asia Tbk 144.025.616.791 152.479.884.424
PT Bank Mega Tbk 113.884.326.115 113.332.324.254
Citibank N.A., Jakarta 55.319.499.002 17.221.981.308
ABN AMRO Bank N.V., Jakarta 54.985.839.497 5.356.850.623
Commerzbank Ltd., Singapura 33.556.296.000 -
Development Bank of Singapore, Jakarta 10.090.859.945 23.174.857.742
Standard Chartered Bank 1.334.037.954 18.447.650.730
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 10.740.768.506 9.901.044.463
Jumlah kas di bank 1.139.866.913.740 752.256.148.606
Setara kas
Deposito berjangka
Dalam Rupiah
PT Bank Mega Tbk 88.509.434.314 86.748.371.422
PT Bank Central Asia Tbk 66.580.540.000 74.922.148.829
PT Bank International Indonesia Tbk - 10.000.000.000
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 8.873.419.892 300.000.000
Dalam Dolar AS (US$51.202.631 pada tanggal
30 September 2006 dan US$1.050.000
pada tanggal 30 September 2005)
Commerzbank Ltd., Singapura 379.398.097.747 -
Development Bank of Singapore, Jakarta 93.458.200.000 -
PT Bank Central Asia Tbk - 10.825.500.000
Jumlah deposito berjangka 636.819.691.953 182.796.020.251

29
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2006 2005
Penempatan dana pendapatan tetap
PT Danatama Makmur 105.945.473.927 -

Jumlah kas dan setara kas 1.892.256.038.403 944.109.871.977

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 8,75%
sampai 11,25% dan 5,50% sampai 10,00% masing-masing untuk sembilan bulan yang berakhir pada
tanggal 30 September 2006 dan 2005. Sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh
suku bunga tahunan yang berkisar antara 3,50% sampai 5,29%, dan antara 0,65% sampai 3,50%
masing-masing untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005.

Penempatan dana pendapatan tetap kepada PT Danatama Makmur memliki jangka waktu (1) bulan
sampai dengan tanggal 20 Oktober 2006 dan menghasilkan nilai pendapatan tetap saat jatuh tempo
sebesar 16,5% per tahun.

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

2006 2005
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
Pedagang besar dan eceran 659.880.376.650 596.973.292.713
PT Alamjaya Wirasentosa 69.809.553.053 61.624.481.377
PT Lestari Eka Perdana 38.090.497.599 -
PT Sakti Setia Sentosa 19.933.534.628 21.412.155.636
PT Intiboga Mandiri 18.300.781.408 14.822.219.221
PT Mahameru Mitra Makmur 15.494.357.593 9.617.962.258
PT Ultra Prima Abadi 14.372.102.375 -
PT Bumi Mustika Putra 13.007.561.050 11.100.656.675
PT Danone Biscuit Indonesia 12.192.051.530 9.156.752.045
PT Kaya Makmur Perkasa 9.785.653.100 16.169.180.026
PT Australia Indonesian Milk Industries 8.463.320.222 12.623.867.050
PT Santoso Megah Abadi 8.063.348.250 10.902.652.250
PT ABC President Indonesia 7.364.459.000 11.217.476.162
PT Birina Multidaya 613.298.400 23.565.725.606
PT Central Sumber Makmur - 15.715.524.838
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 338.630.773.945 416.506.872.638
Dalam Dolar AS (US$26.761.116 pada tanggal
30 September 2006 dan US$23.934.170
pada tanggal 30 September 2005)
Procter & Gamble International Operations Pte., Ltd. 19.596.541.032 16.247.412.784
Unilever Food Phillipines Inc. 18.306.348.284 -
Trumpston Pte., Ltd. 15.999.637.500 -

30
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

2006 2005

Pihak Ketiga (lanjutan)


Dalam Dolar AS (lanjutan)
Shanghai Yinfu Oil & Fats Industry Co. Ltd. 14.054.561.800 11.665.765.000
Kuantan Flour Mills 12.475.686.927 17.890.725.992
Ferjidson Pte., Ltd., Singapura 4.826.224.096 15.922.351.600
National Supply Corporation. - 58.272.012.480
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 161.879.906.413 126.763.020.954
Jumlah 1.481.140.574.855 1.478.170.107.305
Penyisihan piutang ragu-ragu (14.956.764.164) (12.296.328.356)
Pihak Ketiga - Bersih 1.466.183.810.691 1.465.873.778.949
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam Rupiah
PT Cemako Mandiri Corporatama 28.814.302.988 21.649.828.412
PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia 25.552.326.995 17.414.354.704
PT Indotirta Suaka 7.291.483.292 1.933.500.000
PT Nissinmas 1.908.092.250 2.564.626.900
PT Sarana Tempa Perkasa 301.253.680 -
PT Sarpindo Soyabean Industries - 2.910.681.477
PT Prima Aneka Berjaya - 18.841.604.836
PT Sawit Malinda - 1.770.120.000
Dalam Dolar AS (US$5.146.137 pada tanggal
30 September 2006 dan US$6.509.302
pada tanggal 30 September 2005)
De United Food Industries Ltd., Nigeria 29.057.994.770 44.522.348.811
Pinehill Arabia Food Ltd., Saudi Arabia 18.466.578.046 22.588.556.626
Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 111.392.032.021 134.195.621.766
Jumlah 1.577.575.842.712 1.600.069.400.715

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

Umur Piutang 2006 2005


Lancar 1.116.014.738.580 1.206.994.906.297
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 215.817.141.465 174.758.752.633
31 - 60 hari 57.177.894.174 31.793.048.613
61 - 90 hari 99.095.153.639 116.492.494.845
Lebih dari 90 hari 104.427.679.018 82.326.526.683
Jumlah 1.592.532.606.876 1.612.365.729.071

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (14.956.764.164) (12.296.328.356)


Piutang Usaha - Bersih 1.577.575.842.712 1.600.069.400.715

31
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Analisis mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2006 2005
Saldo awal periode 11.172.108.649 13.664.605.011
Penambahan (pengurangan):
Penambahan penyisihan selama periode berjalan 5.823.386.322 2.149.025.675
Penghapusan selama periode berjalan (2.038.730.807) (3.517.302.330)

Saldo akhir periode 14.956.764.164 12.296.328.356

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23.

5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA

Saldo piutang dan hutang bukan usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
2006 2005
Piutang Lancar
Dalam Rupiah
Karyawan dan pegawai 27.933.774.607 25.669.755.565
PT Prima Aneka Berjaya - 56.443.354.534
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.650.022.092 7.211.111.828
Dalam Dolar AS (US$137.656 pada tanggal
30 September 2006 dan US$1.893.222 pada
tanggal 30 September 2005)
De United Food Industries Ltd., Nigeria 1.271.255.629 7.147.116.533
PT Prima Aneka Berjaya - 12.372.000.000

Jumlah 31.855.052.328 108.843.338.460

Hutang Bukan Usaha


Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 9.049.566.222 3.949.229.135
Jumlah 9.049.566.222 3.949.229.135

Piutang lancar di atas yang berasal dari PT Prima Aneka Berjaya (PAB), perusahaan asosiasi, pada
tanggal 30 September 2005 dijaminkan dengan aktiva tetap tertentu milik PAB (Catatan 23c).

Lihat Catatan 2s dan 23 mengenai sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.

32
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

6. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:


2006 2005
Barang jadi 1.281.685.616.350 917.228.754.837
Barang dalam proses 60.105.605.977 57.189.977.600
Bahan baku dan bahan kemasan 1.387.733.025.708 1.153.975.029.839
Pupuk, bahan bakar, perlengkapan umum,
suku cadang dan lainnya 294.296.241.621 241.392.245.240
Persediaan dalam perjalanan 65.023.617.332 226.593.372.287
Jumlah 3.088.844.106.988 2.596.379.379.803
Penyisihan persediaan usang (13.061.464.764) (12.210.551.756)
Bersih 3.075.782.642.224 2.584.168.828.047

Analisis perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

2006 2005
Saldo awal periode 16.299.526.862 16.538.817.979
Penambahan (pengurangan):
Penyisihan selama periode berjalan 7.374.889.311 3.192.069.643
Penghapusan persediaan selama periode berjalan (10.612.951.409) (7.520.335.866)
Saldo akhir periode 13.061.464.764 12.210.551.756

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian yang timbul
dari penurunan nilai persediaan.

Persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket
polis asuransi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.972.254.601.450 dan
Rp1.869.977.011.666 pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang menurut pendapat manajemen
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan
(Catatan 23h).

7. PENYERTAAN SAHAM

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2006

Akumulasi
Nilai Bagian Laba/
Perolehan (Rugi) Bersih Nilai Tercatat

Metode Ekuitas
PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) 25.000.000.000 (14.834.712.358) 10.165.287.642
PT Nissinmas (Nissinmas) 17.794.725.005 (12.847.110.274) 4.947.614.731
Lain-lain 1.500.000.000 5.384.189.934 6.884.189.934

Jumlah 44.294.725.005 (22.297.632.698) 21.997.092.307

Jumlah dengan metode biaya perolehan 2.373.325.684 - 2.373.325.684

Jumlah penyertaan saham 46.668.050.689 (22.297.632.698) 24.370.417.991

33
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

7. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)


2005
Akumulasi
Nilai Bagian Laba/
Perolehan (Rugi) Bersih Nilai Tercatat
Metode Ekuitas
PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) 25.000.000.000 (4.005.888.925) 20.994.111.075
PT Nissinmas (Nissinmas) 17.794.725.005 (10.991.642.836) 6.803.082.169
PT Prima Aneka Berjaya (PAB) 10.388.000.000 (10.388.000.000) -
Lain-lain 1.550.000.000 5.444.947.361 6.994.947.361
Jumlah 54.732.725.005 (19.940.584.400) 34.792.140.605

Jumlah dengan metode biaya perolehan 2.369.137.684 - 2.369.137.684

Jumlah penyertaan saham 57.101.862.689 (19.940.584.400) 37.161.278.289

Seperti disebutkan pada Catatan 2b, pada tanggal 9 Maret 2005, Perusahaan dan Nestle S.A.,
Switzerland (Nestle) bersama-sama mendirikan NICI dengan kepemilikan masing-masing 50%.
Sehubungan dengan hal tersebut dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian “Joint
Venture” tanggal 24 Februari 2005, Perusahaan menerima pembayaran kompensasi yang telah disetujui
sebesar Rp130,0 miliar dari Nestle, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-
lain - Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005. Tujuan dari kompensasi tersebut adalah
untuk mencapai kepentingan bisnis yang sama dari kedua belah pihak yang tergabung dalam
perusahaan “Joint Venture”, tersebut di atas.

8. AKTIVA TETAP

Aktiva tetap terdiri dari:

2006

Penambahan dari
Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai tercatat
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah 584.116.632.006 4.615.422.020 - 17.195.113.867 571.536.940.159
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan 2.394.293.539.480 65.729.738.445 14.007.839.810 27.489.196.427 2.446.541.921.308
Mesin dan peralatan 5.030.837.745.174 123.474.530.531 729.046.684 5.561.969.827 5.149.479.352.562
Alat-alat transportasi 660.318.111.024 25.790.895.840 835.139.048.893 48.926.918.015 1.472.321.137.742
Tangki penyimpanan 16.659.421.243 2.598.657.558 - 19.258.078.801 -
Perabotan dan
peralatan kantor 416.804.165.407 34.786.721.947 6.538.900.158 9.117.703.310 449.012.084.202
Jalan dan jembatan 29.373.133.469 - - - 29.373.133.469
Pengembangan gedung
yang disewa 30.733.268.534 69.137.200 - 257.835.638 30.544.570.096
Aktiva dalam
penyelesaian 134.722.775.596 196.587.231.054 90.160.281 133.503.300.208 197.896.866.723

Jumlah Nilai Tercatat 9.297.858.791.933 453.652.334.595 856.504.995.826 261.310.116.093 10.346.706.006.261

34
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

2006

Penambahan dari
Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah 35.415.100.872 5.631.053.265 - 20.473.052 41.025.681.085
Bangunan, struktur dan
pengembangan 528.690.817.856 71.055.349.746 3.089.448.985 91.737.341 602.743.879.246
Mesin dan peralatan 2.006.449.595.969 222.700.803.201 292.956.642 1.555.257.797 2.227.888.098.015
Alat-alat transportasi 385.465.002.610 57.526.521.450 195.258.326.491 26.674.630.537 611.575.220.014
Tangki penyimpanan 13.017.297.033 466.720.056 - 13.484.017.089 -
Perabotan dan
peralatan kantor 267.156.992.700 40.504.926.409 5.644.587.843 3.968.557.932 309.337.949.020
Jalan dan jembatan 6.870.880.770 1.152.630.535 - - 8.023.511.305
Pengembangan gedung
yang disewa 13.030.169.143 1.469.457.317 - 257.832.638 14.241.793.822

Jumlah Akumulasi
Penyusutan
dan Amortisasi 3.256.095.856.953 400.507.461.979 204.285.319.961 46.052.506.386 3.814.836.132.507

Nilai buku 6.041.762.934.980 6.531.869.873.754

2005

Penambahan dari
Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai tercatat
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana
tanah 532.623.823.228 68.862.039.480 5.125.351.848 25.696.444.891 580.914.769.665
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan 2.051.022.791.147 214.024.600.859 1.038.346.330 28.265.142.316 2.237.820.596.020
Mesin dan peralatan 4.611.754.290.410 323.394.943.991 8.980.237.753 24.217.174.450 4.919.912.297.704
Alat-alat transportasi 675.120.831.574 53.995.684.977 3.897.361.713 64.290.808.958 668.723.069.306
Tangki penyimpanan 17.189.736.651 112.676.500 - - 17.302.413.151
Perabotan dan
peralatan kantor 437.382.069.179 86.016.459.517 2.918.124.676 28.156.525.959 498.160.127.413
Jalan dan jembatan 20.258.736.047 4.163.921.537 - - 24.422.657.584
Pengembangan gedung
yang disewa 33.006.489.812 802.234.552 - 400.484.200 33.408.240.164
Aktiva sewa guna usaha 55.423.392.896 3.527.373.080 3.258.033.576 58.681.426.472 3.527.373.080
Aktiva dalam
penyelesaian 467.029.113.671 267.484.474.317 4.440.000.000 497.212.976.654 241.740.611.334

Jumlah nilai tercatat 8.900.811.274.615 1.022.384.408.810 29.657.455.896 726.920.983.900 9.225.932.155.421

35
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

2005

Penambahan dari
Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi penyusutan,
Amortisasi
Hak atas tanah, sarana
dan prasarana tanah 28.082.834.397 3.275.621.360 - - 31.358.455.757
Bangunan, struktur dan
pengembangan
bangunan 433.741.061.000 66.021.677.815 583.905.311 22.614.931 500.324.029.195
Mesin dan peralatan 1.763.413.404.812 182.520.163.711 1.087.800.847 8.179.591.654 1.938.841.777.716
Alat-alat transportasi 326.450.569.878 84.910.390.419 7.746.242.363 33.156.951.465 385.950.251.195
Tangki penyimpanan 12.334.347.671 863.780.293 - - 13.198.127.964
Perabotan dan
peralatan kantor 283.809.096.289 53.107.753.908 2.057.176.263 14.414.068.018 324.559.958.442
Jalan dan jembatan 5.699.187.465 842.735.466 - - 6.541.922.931
Pengembangan gedung
yang disewa 11.784.110.045 2.595.673.895 - 151.783.016 14.228.000.924
Aktiva sewa guna usaha 22.106.469.114 2.080.896.945 1.318.238.042 25.388.024.997 117.579.104

Jumlah akumulasi
penyusutan
dan amortisasi 2.887.421.080.671 396.218.693.812 12.793.362.826 81.313.034.081 3.215.120.103.228

Nilai Buku 6.013.390.193.944 6.010.812.052.193

Rincian reklasifikasi aktiva dalam penyelesaian ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan
untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005
Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 3.512.962.601 16.154.882.656
Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 67.818.276.618 168.503.136.926
Mesin dan peralatan 55.813.226.427 274.232.835.303
Perabotan dan peralatan kantor 3.817.655.304 38.322.121.769
Alat-alat transportasi 99.125.000 -
Tangki penyimpanan 2.405.818.058 -
Pengembangan gedung yang disewa 36.236.200 -

Jumlah 133.503.300.208 497.212.976.654

Aktiva sewa guna usaha pada periode 2005 terdiri dari mesin dan peralatan. Analisis sehubungan
dengan nilai tercatat pada tanggal 30 September 2005 adalah sebagai berikut:

Biaya perolehan 3.527.373.080


Dikurangi akumulasi penyusutan (117.579.104)
Nilai buku 3.409.793.976

36
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, aktiva dalam penyelesaian terdiri dari:

2006

Perkiraan % Jumlah
Penyelesaian Tercatat Perkiraan Penyelesaian
Sarana dan prasarana tanah 67,35% 4.917.649.194 Desember 2006
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan 87,56% 66.633.783.091 Oktober – Desember 2006
Mesin dan peralatan 86,23% 123.986.297.618 Oktober – Desember 2006
Perabotan dan peralatan kantor 73,46% 2.359.136.820 Oktober – Desember 2006

Jumlah 197.896.866.723

2005

Perkiraan % Jumlah
Penyelesaian Tercatat Perkiraan Penyelesaian
Sarana dan prasarana tanah 67,54% 4.630.686.107 Nopember 2005 – Desember 2005
Bangunan, struktur dan
pengembangan bangunan 89,72% 163.720.623.813 Oktober 2005 – Desember 2005
Mesin dan peralatan 78,62% 69.170.022.752 Oktober 2005 – Desember 2005
Perabotan dan peralatan kantor 75,80% 4.219.278.662 Oktober 2005 – Desember 2005

Jumlah 241.740.611.334

Penyusutan dan amortisasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September
2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp400.507.461.979 dan Rp396.218.693.812, yang dibebankan
pada operasi sebagai bagian dari:
2006 2005
Beban pokok penjualan 325.667.205.091 286.886.623.463
Beban penjualan 29.936.355.214 36.453.666.494
Beban umum dan administrasi 44.903.901.674 72.878.403.855
Jumlah 400.507.461.979 396.218.693.812

Jenis pemilikan hak atas tanah milik Group seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB), kecuali hak
atas tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan yang berupa Hak Guna Usaha (HGU).
Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara 15 sampai 33 tahun. Manajemen
berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 30 September 2006, SIMP sedang dalam proses perpanjangan HGU dan HGB tertentu
yang mencakup tanah seluas sekitar 871 hektar.

Hak atas tanah dan bangunan milik IAP yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 14a).

37
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Aktiva tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan
paket polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp11.257.810.458.688 pada tanggal
30 September 2006 dan Rp14.158.583.890.318 pada tanggal 30 September 2005, yang menurut
pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan
(Catatan 23h).

BML melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan berdasarkan ketentuan yang tercantum
dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 486/KMK.03/2002 tanggal 28 November 2002 dan Surat
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Penilaian
kembali aktiva dilakukan oleh PT Asian Appraisal Indonesia, perusahaan penilai independen, dengan
menggunakan metode data pasar (market data) dan pendekatan biaya perolehan. Pada tanggal
20 Januari 2005, penilaian kembali atas aktiva tersebut telah disetujui oleh Dirjen Pajak melalui Surat
Keputusan No. KEP-01/WPJ.16/BD.04/2005. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap tersebut
adalah sebesar Rp81.540.624.088 (sesudah dikurangi pajak tangguhan terkait atas rugi fiskal yang
dikompensasikan dan tambahan pembayaran pajak final sebesar 10%). Untuk tujuan konsolidasi pada
laporan keuangan konsolidasi, jumlah proporsional (sesuai dengan kepemilikan Perusahaan di BML
pada tanggal disetujuinya revaluasi aktiva tetap oleh kantor pajak) sebesar Rp65.232.499.270, diakui
dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih dari Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan ” pada bagian
Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sedangkan sisanya dibukukan dan disajikan sebagai bagian dari hak
minoritas.

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN

Rincian dari hutang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut:

2006 2005
Dalam Rupiah
Perusahaan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Modal kerja 850.000.000.000 -
Pinjaman sementara - 500.000.000.000
PT Bank Lippo Tbk
Pinjaman tetap 350.000.000.000 -
PT Bank Central Asia Tbk
Cerukan 3.645.211.113 -
Pinjaman berjangka - 200.000.000.000

Anak Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman berjangka 130.000.000.000 110.000.000.000
Cerukan 4.612.430.813 19.928.450.444
PT Bank Lippo Tbk
Pinjaman berjangka 100.000.000.000 -
Sub-jumlah 1.438.257.641.926 829.928.450.444
Dalam Dolar AS
Perusahaan
PT Bank BNP Paribas Indonesia
(US$10.000.000 pada tanggal
30 September 2006 dan 2005) 92.350.000.000 103.100.000.000

38
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

2006 2005
Anak Perusahaan
Citibank N.A., Jakarta
Modal kerja (US$20.500.000 pada tanggal
30 September 2006 dan US$12.500.000
pada tanggal 30 September 2005) 189.317.500.000 128.875.000.000
PT Bank Rabobank International Indonesia
Modal kerja (US$4.646.800 pada tanggal
30 September 2006) 42.913.198.000 -
PT Bank Central Asia Tbk
Kredit impor (US$22.622 pada tanggal
30 September 2006 dan US$192.801
pada tanggal 30 September 2005) 208.917.772 1.987.778.620
Sub-jumlah 324.789.615.772 233.962.778.620
Jumlah 1.763.047.257.698 1.063.891.229.064

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara
10,25% sampai 15,25%, dan antara 8,88% sampai 10,75%, masing-masing untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005. Di lain pihak, pinjaman dalam mata uang Dolar AS
dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 5,93% sampai 7,44%, dan antara 3,75% sampai
6,13% masing-masing untuk periode yang sama.

Perusahaan

Pinjaman sementara “Bridging Loan” dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
dengan saldo penarikan Rp500,0 miliar pada tanggal 30 September 2005, merupakan penarikan penuh
atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari Bank tersebut pada bulan Juli 2005. Pinjaman ini
jatuh tempo dan dilunasi pada bulan Januari 2006.

Pada tanggal 30 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp500,0 miliar yang berlaku sampai
dengan 29 Januari 2007. Jumlah maksimum fasilitas kredit telah ditarik seluruhnya dan menjadi
terhutang pada tanggal 30 September 2006.

Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan kemudian memperoleh kembali tambahan fasilitas modal kerja
dari bank yang sama dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp350,0 miliar, yang berlaku sampai
dengan 29 Juni 2007. Pada tanggal 30 September 2006, saldo terhutang atas penarikan fasilitas
pinjaman ini adalah sebesar Rp350,0 miliar.

Saldo pinjaman dari PT Bank Lippo Tbk merupakan penarikan penuh atas fasilitas pinjaman tetap yang
diberikan oleh bank tersebut kepada Perusahaan pada bulan Mei 2006, termasuk fasilitas cerukan.
Batas maksimum fasilitas pinjaman tetap adalah sebesar Rp350,0 miliar sementara untuk fasilitas
cerukan adalah sebesar Rp50,0 miliar. Pada tanggal 30 September 2006, tidak ada penarikan atas
fasilitas cerukan tersebut. Pinjaman-pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2006.

39
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

Saldo pinjaman cerukan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebesar Rp3,6 miliar merupakan
penarikan atas fasilitas cerukan dengan batas maksimum Rp50 miliar yang diberikan bank tersebut
kepada Perusahaan pada bulan Juli 2006. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juli 2007.

Pinjaman kredit berjangka dalam mata uang Rupiah dari BCA, dengan saldo penarikan Rp200,0 miliar,
merupakan penarikan atas keseluruhan fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut
pada bulan September 2005 dan telah dilunasi pada bulan Juni 2006.

Pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, dengan saldo
sebesar US$10,0 juta merupakan perpanjangan dari fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari
bank tersebut pada bulan September 2005, yang semula merupakan pinjaman sementara (bridging
loan). Berdasarkan perpanjangan atas jatuh tempo yang telah disetujui oleh bank pada bulan Januari
2006, fasilitas pinjaman modal kerja tersebut akan jatuh tempo pada bulan November 2006.

Anak Perusahaan

Pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan saldo
pinjaman gabungan sebesar Rp130.000.000.000 dan Rp110.000.000.000 masing-masing pada tanggal
30 September 2006 dan 2005, diperoleh secara terpisah dari bank tersebut oleh Anak Perusahaan
sebagai berikut:

2006 2005
IAP (batas maksimum kredit sebesar Rp80,0 miliar
pada tahun 2006 dan 2005) 80.000.000.000 80.000.000.000
CI (batas maksimum kredit sebesar Rp47,0 miliar
pada tahun 2006 dan Rp5,0 miliar pada tahun 2005) 25.000.000.000 5.000.000.000
KGP (batas maksimum kredit sebesar Rp29,0 miliar
pada tahun 2006 dan Rp5,0 miliar pada tahun 2005) 15.000.000.000 5.000.000.000
SRC (batas maksimum kredit sebesar Rp50,0 miliar
pada tahun 2006 dan 2005) 10.000.000.000 15.000.000.000
GPN (batas maksimum kredit sebesar Rp5,0 miliar
pada tahun 2005) - 5.000.000.000

Jumlah 130.000.000.000 110.000.000.000

Penerimaan dari penarikan pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal
kerja.

Pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan saldo pinjaman gabungan sebesar
Rp4.612.430.813 dan Rp19.928.450.444 masing-masing pada tanggal 30 September 2006 dan 2005,
diperoleh secara terpisah dari bank tersebut oleh Anak Perusahaan sebagai berikut:

2006 2005
IAP (batas maksimum kredit sebesar Rp15,0 miliar
pada tahun 2006 dan 2005) 4.612.430.813 15.837.878.690
CKA (batas maksimum kredit sebesar Rp20,0 miliar
pada tahun 2006 dan 2005) - 4.090.571.754
Jumlah 4.612.430.813 19.928.450.444

40
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

Tidak ada saldo terhutang atas fasilitas cerukan CKA pada tanggal 30 September 2006. Penerimaan
dari penarikan pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja.

Pinjaman berjangka dari PT Bank Lippo Tbk, dengan saldo pinjaman gabungan sebesar Rp100,0 miliar
pada tanggal 30 September 2006, diperoleh oleh SIMP dan IAP masing-masing sebesar Rp50,0 miliar.
Batas maksimum kredit yang diberikan oleh bank tersebut kepada kedua Anak Perusahaan tersebut
masing-masing sebesar Rp50,0 miliar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan September 2007.

Pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari Citibank N.A., Jakarta, dengan saldo pinjaman
gabungan sebesar US$20,5 juta (atau setara dengan Rp189.317.500.000) dan US$12,5 juta (atau
setara dengan Rp128.875.000.000) masing-masing pada tanggal 30 September 2006 dan 2005,
diperoleh secara terpisah oleh Anak Perusahaan berikut:

2006 2005
BML (US$15.000.000 pada tanggal 30 September 2006
dan US$10.000.000 pada tanggal 30 September 2005) 138.525.000.000 103.100.000.000
IAP (US$3.000.000 pada tanggal 30 September 2006) 27.705.000.000 -
CKA (US$2.500.000 pada tanggal 30 September
2006 dan 2005) 23.087.500.000 25.775.000.000
Jumlah 189.317.500.000 128.875.000.000

BML juga memperoleh pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Rabobank
International Indonesia (Rabobank) dengan batas maksimum kredit sebesar US$5,0 juta. Saldo
terhutang dari fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 30 September 2006 adalah sebesar
US$4.646.800 (atau setara dengan Rp42.913.198.000).

Di lain pihak, fasilitas pinjaman impor L/C dalam mata uang Dolar AS dari BCA diperoleh SRC, dengan
fasilitas maksimum pinjaman masing-masing sebesar US$1,0 juta pada tahun 2006 dan 2005. Saldo
terhutang dari fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar US$22.622 dan US$192.801 pada tanggal
30 September 2006 dan 2005.

Pinjaman-pinjaman yang disebutkan di atas harus memenuhi syarat dan/atau dijaminkan oleh salah
satu atau gabungan dari:

a) Jaminan dari Perusahaan; dan


b) “Letter of awareness” dari Perusahaan dan persyaratan “negative pledges”.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak Perusahaan


yang menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank kreditur
sehubungan dengan transaksi-transaksi yang mencakup jumlah yang melebihi batas tertentu yang telah
disetujui oleh setiap bank kreditur, antara lain, merger atau akuisisi; penjualan atau penjaminan aktiva
dan melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak sama jika dilakukan dengan pihak ketiga
dan perubahan kepemilikan mayoritas.

Pada tanggal 30 September 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya.

41
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

10. HUTANG TRUST RECEIPTS

Rincian akun ini pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
Dalam Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) 213.517.729.055 -
PT Bank International Indonesia Tbk (BII) 196.456.618.630 -
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Jakarta (HSBC) 154.442.683.178 91.390.233.776
PT ANZ Panin Bank (ANZ) 107.076.387.654 90.728.553.296
Standard Chartered Bank (SCB) - 126.834.719.900
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) - 107.640.521.807
Citibank N.A., Jakarta (Citibank) - 49.021.456.000
ABN Amro Bank N.V. (ABN AMRO) - 47.605.920.000

Dalam Dolar AS
ABN AMRO Bank N.V. (ABN AMRO)
(US$5.806.180 pada tanggal 30 September 2006) 53.620.072.300 -
Standard Chartered Bank (SCB) (US$181.125 pada
tanggal 30 September 2006) 1.672.689.375 -
Jumlah 726.786.180.192 513.221.404.779

Hutang “trust receipts” dari bank-bank di atas berkaitan dengan impor gandum yang diterbitkan dan
diberikan kepada Divisi Bogasari Perusahaan oleh bank-bank di atas. Hutang “trust receipts” tersebut
merupakan penarikan dalam Rupiah dan Dolar AS atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Divisi Bogasari
Perusahaan sebagaimana dijelaskan di bawah.

Hutang “trust receipts” dalam mata uang Rupiah di atas dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar
antara 12,19% sampai dengan 16,91%, dan antara 10% sampai dengan 15% masing-masing untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005. Sedangkan hutang “trust
receipts” dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,12%
sampai dengan 6,85% untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006.

Sebagaimana dijelaskan di atas, rincian hutang “trust receipts” yang diperoleh Divisi Bogasari
Perusahaan dan jumlah fasilitas maksimum hutang “trust receipts” (seluruhnya dalam Dolar AS)
masing-masing pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
,

Citibank 50.000.000 35.000.000


ANZ 40.000.000 40.000.000
HSBC 35.000.000 35.000.000
SCB 30.000.000 30.000.000
ABN AMRO 30.000.000 14.000.000
BII 25.000.000 25.000.000
Mandiri 25.000.000 -
DBS 20.000.000 10.000.000
Danamon 15.000.000 15.000.000
BNI 10.000.000 10.000.000
Rabobank 10.000.000 10.000.000
Jumlah 290.000.000 224.000.000
Seluruh fasilitas hutang “trust receipts” di atas tersedia untuk ditarik dalam mata uang Rupiah dan
Dolar AS.
.

42
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

11. HUTANG USAHA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:


2006 2005
Pihak Ketiga
Dalam Rupiah
PT Indolakto 184.970.142.666 88.037.041.389
PT Australia Indonesian Milk Industries 130.987.153.624 69.675.357.381
PT Total Chemindo Loka 73.987.178.900 -
PT Fajar Surya Wisesa 34.841.549.110 32.559.634.842
PT Supernova 13.854.254.764 11.996.240.486
PT Surabaya Perdana Rotopack 10.604.816.356 -
PT Birina Multidaya 5.729.087.592 44.491.667.356
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 520.145.517.034 369.918.938.812

Dalam Dolar AS (US$59.419.897 pada tanggal


30 September 2006 dan US$66.850.929
pada tanggal 30 September 2005)
Sojitz Asia Pte., Ltd., Singapura 307.617.296.177 499.439.389.960
Sumitomo Corp. 59.057.915.285 47.996.657.046
Dow Chemical Pacific, Ltd. 28.906.623.907 6.708.095.213
United Nations World 19.191.439.493 17.013.954.811
PT Inamulti Intipack 16.080.517.630 11.311.874.250
Guerin System Asia Pte. 13.475.651.172 -
Harvest Gain International 13.291.654.202 -
PT Essence Indonesia 10.620.600.930 10.157.906.880
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 80.501.049.999 96.605.199.830
Jumlah - Pihak Ketiga 1.523.862.448.841 1.305.911.958.256
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam Rupiah
PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia 48.601.589.509 29.068.736.858
PT Nissinmas 12.378.077.529 10.104.959.937
PT Buana Distrindo 10.449.877.715 5.413.206.377
PT Cipta Subur Nusajaya 188.990.617 1.279.472.025
PT Prima Aneka Berjaya - 10.314.618.149
PT Sarpindo Soyabean Industries - 1.237.885.937
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 2.170.091.916 7.233.064.291
Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 73.788.627.286 64.651.943.574
Jumlah 1.597.651.076.127 1.370.563.901.830

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23b.

43
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

11. HUTANG USAHA (lanjutan)

Analisis umur hutang usaha pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Umur Hutang 2006 2005


Lancar 1.441.632.988.987 1.281.224.124.885
Telah jatuh tempo:
1 - 30 hari 125.367.003.656 64.100.543.174
31 - 60 hari 19.597.129.027 7.954.883.997
61 - 90 hari 5.972.646.644 17.080.557.329
Lebih dari 90 hari 5.081.307.813 203.792.445
Jumlah 1.597.651.076.127 1.370.563.901.830

12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Beban masih harus dibayar terutama terdiri dari, antara lain, beban iklan dan promosi, bunga, ongkos
angkut, gaji dan upah, serta insentif distributor.

13. PERPAJAKAN

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:

2006 2005
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21 6.169.742.688 3.646.796.935
Pasal 23 1.045.376.265 1.201.068.785
Pasal 25 28.300.045.396 -
Pasal 26 411.491.832 1.333.164.968
Pajak pertambahan nilai - bersih 48.564.087.068 60.580.454.928
Sub - jumlah 84.490.743.249 66.761.485.616
Anak Perusahaan
Taksiran hutang pajak penghasilan badan 85.481.808.545 73.699.284.986
Pajak penghasilan:
Pasal 21 3.167.689.798 3.112.492.604
Pasal 23 4.173.469.591 4.298.916.194
Pasal 26 4.635.907 50.107.542
Pajak pertambahan nilai - bersih 18.517.014.974 25.628.993.499
Pajak bumi dan bangunan 1.981.140.221 2.080.051.142
Sub - jumlah 113.325.759.036 108.869.845.967
Jumlah 197.816.502.285 175.631.331.583

Beberapa Anak Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal untuk sembilan bulan yang berakhir pada
tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005. Oleh karenanya, Anak Perusahaan tersebut tidak
membukukan beban pajak penghasilan badan (kini) untuk periode-periode tersebut.

44
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Rincian pajak dibayar di muka pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005
Pajak penghasilan:
Pasal 21 162.500.000 188.207.946
Pasal 22 6.637.341.205 6.285.999.283
Pasal 23 6.184.521.656 17.210.027.144
Pasal 25 66.877.623.280 54.954.289.694
Pajak pertambahan nilai - bersih 234.063.534.864 49.343.680.070
Lain-lain - 222.872.995
Jumlah 313.925.521.005 128.205.077.132

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG

a. Hutang bank

Hutang jangka panjang merupakan saldo terhutang atas pinjaman yang diperoleh dari beberapa
bank lokal dan asing dengan rincian sebagai berikut:

2006 2005
Dalam Rupiah
Perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman berjangka 750.000.000.000 500.000.000.000
Pinjaman investasi - 2.500.000.000
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 155.000.000.000 155.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 120.000.000.000 200.000.000.000
PT Bank Lippo Tbk - 200.000.000.000
Anak Perusahaan
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 130.000.000.000 145.000.000.000
PT Bank Central Asia Tbk
Pinjaman investasi 50.000.000.000 13.000.000.000
Pinjaman cicilan 17.463.839.865 34.575.702.621
Pinjaman “revolving” berjangka - 200.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 46.954.675.035 -
PT Bank Permata Tbk 16.000.000.000 19.000.000.000
Sub-jumlah 1.285.418.514.900 1.269.275.702.621

45
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

2006 2005
Dalam Dolar AS
Perusahaan
ING Bank N.V., Singapura
(US$100.000.000 pada tanggal
30 September 2006) 923.500.000.000 -

Anak Perusahaan
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
(US$25.000.000 pada tanggal
30 September 2006) 230.875.000.000 -
Development Bank of Singapore,
Singapura (US$14.625.000 pada
tanggal 30 September 2006) 135.061.875.000 -

Dalam Dolar Singapura


Anak Perusahaan
Development Bank of Singapore,
Singapura (Sin$6.000.000 pada tanggal
30 September 2006 dan Sin$8.000.000
pada tanggal 30 September 2005) 34.916.100.000 48.842.400.000
Sub-jumlah 1.324.352.975.000 48.842.400.000
Jumlah 2.609.771.489.900 1.318.118.102.621
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 1.524.840.404.415 322.811.862.748
Bagian jangka panjang 1.084.931.085.485 995.306.239.873

Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar
antara 12,25% sampai 17,75%, dan antara 8,93% sampai 11,50% masing-masing untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005. Sedangkan pinjaman jangka
panjang dalam mata uang Dolar AS dan Dolar Singapura dikenakan suku bunga tahunan yang
berkisar antara 6,75% sampai 7,25%, dan 5,22% sampai 10,375% masing-masing untuk sembilan
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005.

Perusahaan

Pada bulan Juli 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang
Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum pinjaman sebesar
Rp500,0 miliar, yang telah ditarik seluruhnya dan terhutang pada tanggal 30 September 2006.
Penerimaan dari pinjaman ini, yang akan jatuh tempo pada bulan Juli 2007, digunakan sebagian
untuk membiayai kembali (refinance) obligasi Rupiah sebesar Rp1,0 triliun dengan tingkat bunga
tetap 16% yang jatuh tempo pada bulan Juli 2005.

Pada bulan Januari 2006, Perusahaan kembali memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berjangka
dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp250 miliar.
Fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik seluruhnya pada tanggal 30 September 2006, dan akan
jatuh tempo di bulan Januari 2008.

46
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

Fasilitas pinjaman investasi dari BCA dengan batas maksimum sebesar Rp150,0 miliar, dengan
saldo penarikan sebesar Rp2,5 miliar pada tanggal 30 September 2005, telah dilunasi seluruhnya
pada bulan Desember 2005.

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan saldo
terhutang sebesar Rp155,0 miliar pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 merupakan pencairan
sebagian fasilitas pinjaman dengan batas maksimum sebesar Rp300,0 miliar yang diperoleh
Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Juli 2005. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal
20 Juli 2007.

Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh pada bulan September 2002 sebesar
Rp500,0 miliar, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun sampai tahun 2007. Hasil perolehan
pinjaman ini terutama digunakan oleh Divisi Bogasari untuk melunasi hutang dagang kepada
pemasok gandum. Sampai dengan bulan Agustus 2006, Perusahaan telah melakukan pelunasan
atas sebagian pinjaman sebesar Rp400,0 miliar. Pada bulan September 2006, Perusahan menarik
kembali sebesar Rp100,0 miliar dari fasilitas yang sama dan melunasi sebesar Rp80,0 miliar pada
bulan yang sama. Saldo pinjaman terhutang pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-
masing sebesar Rp120,0 miliar dan Rp200,0 miliar.

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk yang masih terhutang pada tanggal
30 September 2005 merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas pinjaman tetap sebesar
Rp200,0 miliar yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut. Pinjaman ini telah dilunasi pada saat
jatuh tempo di bulan Oktober 2005.

Pada tanggal 18 Mei 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dalam mata uang
Dolar AS dari ING Bank N.V., Cabang Singapura, dengan batas maksimum kredit sebesar
US$100 juta. Fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik sepenuhnya dan terhutang pada tanggal
30 September 2006. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2008.

Seluruh pinjaman Perusahaan yang disebutkan di atas diberikan tanpa jaminan dan merupakan
pinjaman dengan persyaratan “negative pledge”.

Anak Perusahaan

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan saldo
terhutang sebesar Rp130,0 miliar dan Rp145,0 miliar masing-masing pada tanggal 30 September
2006 dan 2005 diperoleh secara terpisah oleh GPN dan CKA. Rincian pinjaman tersebut sebagai
berikut:
2006 2005
GPN 70.000.000.000 90.000.000.000
CKA 60.000.000.000 55.000.000.000
Jumlah 130.000.000.000 145.000.000.000

47
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

Pinjaman tersebut diatas digunakan sebagai modal kerja. Kedua pinjaman tersebut akan jatuh
tempo pada bulan Juli 2007.

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari BCA terdiri dari:

i. Pinjaman investasi yang diperoleh CI dan KGP dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman
masing-masing sebesar Rp35,0 milliar dan Rp15,0 miliar. Saldo pinjaman yang ditarik oleh
CI pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp35,0 miliar dan Rp8,0
miliar, sementara saldo pinjaman yang ditarik oleh KGP pada tanggal yang sama masing-
masing sebesar Rp15,0 miliar dan Rp5,0 miliar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni
2012.

ii. Pinjaman cicilan yang diperoleh CKA dengan saldo terhutang pada tanggal 30 September 2006
dan 2005 masing-masing sebesar Rp9,2 miliar dan Rp19,2 miliar; dan yang diperoleh IAP
dengan saldo terhutang pada tanggal-tanggal yang sama masing-masing sebesar Rp8,3 miliar
dan Rp15,4 miliar. Pinjaman yang diperoleh CKA akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2007
sedangkan pinjaman yang diperoleh IAP akan jatuh tempo pada bulan November 2007.

iii. Pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh IAP dengan saldo terhutang sebesar
Rp200,0 juta pada tanggal 30 September 2005.

Pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh IAP tersebut di atas dijamin dengan hak atas tanah
dan bangunan yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi, sudah dilunasi pada bulan Juli 2006.

RAP dan CKS memiliki fasilitas pinjaman investasi yang diperoleh dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp83,17 miliar dan
Rp85,36 miliar. Saldo penarikan dari fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 September 2006
masing-masing sebesar Rp31,81 miliar dan Rp15,14 miliar. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo
pada bulan Juli 2016.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, ISP memiliki saldo pinjaman “revolving” berjangka
dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Permata Tbk masing-masing sebesar Rp16,0 miliar dan
Rp19,0 miliar, yang merupakan saldo terhutang atas fasilitas pinjaman berjangka yang diperoleh
ISP dari bank tersebut dan mempunyai batas kredit maksimum pinjaman Rp40,0 miliar. Pinjaman ini
akan dilunasi atas dasar cicilan dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2008.

Pada bulan Maret 2006, SIMP memperoleh pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar AS dari
Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura, dengan batas maksimum kredit sebesar
US$25 juta. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik dan menjadi terhutang pada tanggal 30
September 2006. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2009.

Pinjaman dalam mata uang asing yang diperoleh dari Development Bank of Singapore, (DBS)
dengan saldo terhutang sebesar Sin$6.000.000 dan US$14.625.000 (atau setara dengan
Rp169,98 miliar) pada tanggal 30 September 2006 dan Sin$8.000.000 (atau setara dengan
Rp48,84 miliar) pada tanggal 30 September 2005, terdiri dari:

48
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

a) Saldo terhutang oleh BI sejumlah Sin$6,0 juta dan Sin$8,0 juta masing-masing pada tanggal
30 September 2006 dan 2005, yang merupakan penarikan dari fasilitas pinjaman yang diperoleh
BI dari DBS di bulan September 2005, yang mempunyai batas maksimum pinjaman sebesar
Sin$10,0 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo di bulan Desember 2007.

b) Saldo terhutang oleh PPL sejumlah US$14.625.000, yang merupakan saldo penarikan atas
fasilitas pinjaman yang diperoleh dari DBS. Pinjaman ini akan jatuh tempo di bulan April 2007.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak


Perusahaan terkait diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari para
kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh setiap
kreditur seperti, antara lain, merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva tetap utama;
investasi dalam saham; pembayaran hutang kepada pemegang saham; pengumuman dan
pembagian dividen kas; pemberian jaminan atau ganti rugi; penjaminan atas aktiva Group yang ada
sekarang dan di masa depan; perubahan pemegang saham mayoritas Perusahaan;
penjualan/pengalihan saham yang ada; dan perubahan lingkup bidang usaha. Perusahaan dan
Anak Perusahaan terkait juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.

Pada tanggal 30 September 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya.

b. Hutang Sewa Guna Usaha

Pada tanggal 30 September 2005, beberapa Anak Perusahaan tertentu mengadakan perjanjian
sewa guna usaha dengan PT Mitsui Leasing Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan PT Central
Sari Finance dengan jangka waktu sewa masing-masing selama tiga (3) tahun untuk kendaraan
dan empat (4) tahun untuk mesin, dan telah jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2005.

Selain itu, Perusahaan, IBS dan SOG juga mengadakan perjanjian sewa guna usaha
masing-masing dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Jaya Fuji Leasing dan PT Mitsui Leasing
Indonesia untuk mesin dan kendaraan. Fasilitas sewa guna usaha tersebut telah jatuh tempo pada
berbagai tanggal di tahun 2005.

Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang sesuai dengan perjanjian sewa
guna usaha tersebut di atas pada tanggal 30 September 2005 sebesar Rp3.212.896.056 yang telah
dilunasi pada berbagai tanggal di tahun 2005.

49
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR

Analisis saldo akun ini pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005
Nilai Nominal
Obligasi Rupiah II 1.226.500.000.000 1.226.500.000.000
Obligasi Rupiah III 976.000.000.000 976.000.000.000
Wesel bayar Dolar AS
Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375%
(US$153.667.000 pada tanggal
30 September 2005) - 1.584.306.770.000
Jumlah nilai nominal 2.202.500.000.000 3.786.806.770.000
Dikurangi
Diskonto dan beban emisi yang
ditangguhkan - setelah dikurangi
akumulasi amortisasi sebesar
Rp19.397.456.000 pada tanggal
30 September 2006 dan Rp43.408.203.548
pada tanggal 30 September 2005 11.944.504.000 34.517.048.064
Jumlah 2.190.555.496.000 3.752.289.721.936

Rincian diskonto, beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
2006 2005
Diskonto
Wesel bayar Dolar AS
dengan tingkat bunga 10,375% - 14.014.284.416
Beban emisi ditangguhkan
Obligasi Rupiah II 24.431.880.000 24.431.880.000
Obligasi Rupiah III 6.910.080.000 6.910.080.000
Wesel bayar Dolar AS
dengan tingkat bunga 10,375% - 32.569.007.196
Jumlah 31.341.960.000 77.925.251.612
Dikurangi akumulasi amortisasi
Diskonto (termasuk amortisasi sebesar
Rp2.102.142.662 untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal 30 September 2005) - 9.109.284.871
Beban emisi ditangguhkan (termasuk
amortisasi periode berjalan sebesar
Rp4.701.294.000 dan Rp9.586.645.079
masing-masing untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2006 dan 2005) 19.397.456.000 34.298.918.677
Jumlah 19.397.456.000 43.408.203.548
Diskonto dan beban emisi yang ditangguhkan bersih
atas bagian jangka panjang obligasi dan wesel
bayar 11.944.504.000 34.517.048.064

50
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

a. Obligasi Rupiah

(i) Obligasi dengan tingkat bunga 16% - Rp1.000.000.000.000

Pada tanggal 3 - 5 Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak
konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh
peringkat “Id AA+”; “Stable Outlook”, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 4 Juni 2004, untuk periode
4 Juni 2004 sampai dengan 1 Juli 2005, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA”; “Stable
Outlook” untuk obligasi tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat
kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.

Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian besar digunakan untuk
pendanaan beberapa proyek Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu seperti yang
diungkapkan pada prospektus penawaran tanggal 28 Juni 2000, sedangkan sisanya digunakan
untuk keperluan modal kerja.

Obligasi tersebut, yang jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal
12 Juli 2005, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 16%
per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank
Niaga Tbk, pihak ketiga.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan


diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup
persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan
tertulis sebelumnya dari Wali Amanat untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu
yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas;
pemberian jaminan atas pinjaman pihak ketiga; merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan
aktiva; dan penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain dan/atau hutang bank yang
mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, dan perubahan kegiatan usaha
Perusahaan.

Obligasi tersebut di atas telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada
tanggal 12 Juli 2005.

(ii) Obligasi dengan tingkat bunga 13,5% - Rp1.500.000.000.000

Pada tanggal 3 sampai 5 Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi
tanpa hak konversi, tingkat bunga tetap dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp1,5 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh
peringkat “Id AA+”, “Stable Outlook” dari Pefindo. Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo
pada tanggal 20 September 2006, untuk periode 18 September 2006 sampai dengan
1 Juli 2007, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA”; “Stable Outlook” untuk obligasi
tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.

51
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

a. Obligasi Rupiah (lanjutan)

(ii) Obligasi dengan tingkat bunga 13,5% - Rp1.500.000.000.000 (lanjutan)

Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal
10 Juni 2008, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,5%
per tahun yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank
Niaga Tbk, pihak ketiga.

Penerimaan dari penawaran obligasi di atas terutama digunakan untuk melunasi kewajiban
pinjaman Perusahaan yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dari obligasi tersebut.

Perjanjian dalam Obligasi tersebut mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan-


persyaratan tertentu yang sama dengan persyaratan yang ada pada wesel bayar Dolar AS
di butir b paragraf di bawah ini.

Selama bulan September 2005, Perusahaan membeli kembali sebagian obligasi dengan
tingkat bunga 13,5% tersebut di atas dengan nilai keseluruhan Rp273,5 miliar (sekitar 18,2%
dari jumlah nilai nominal obligasi yang diterbitkan) dengan harga rata-rata pembelian sebesar
90,6% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali obligasi tersebut adalah
sebesar Rp247,77 miliar. Semua beban yang timbul sehubungan dengan pembelian kembali
obligasi (termasuk penghapusan secara proporsional atas beban emisi ditangguhkan yang
belum diamortisasi sekitar Rp3,0 miliar) dibebankan pada operasi. Di lain pihak, keuntungan
bersih yang diakui dari pembelian kembali sebagian obligasi tersebut adalah sebesar
Rp25,73 miliar.

(iii) Obligasi dengan tingkat bunga 12,5% - Rp1.000.000.000.000

Pada tanggal 2 - 7 Juli 2004, Perusahaan telah menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa
hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh
peringkat “Id AA”; “Stable Outlook”, dari Pefindo, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan
yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh
tempo (lihat butir (ii) diatas untuk peringkat kredit terakhir Perusahaan dari Pefindo).

Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal
13 Juli 2009, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 12,5%
per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah PT Bank Niaga
Tbk, pihak ketiga.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan


diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup
persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan
tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu
yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas,
penjualan dan pengalihan aktiva, penjaminan dan penggadaian aktiva untuk menjamin
pinjaman pihak ketiga, merger, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain
dan/atau hutang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada,
perubahan kegiatan utama Perusahaan, penjualan atau pemindahan hak opsi, waran, atau hak
untuk memiliki Anak Perusahaan yang menyebabkan Perusahaan kehilangan hak
pengendalian atas Anak Perusahaan.

52
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

a. Obligasi Rupiah (lanjutan)

(iii) Obligasi dengan tingkat bunga 12,5% - Rp1.000.000.000.000 (lanjutan)

Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian digunakan untuk mendanai
pembayaran pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari ING Bank (yang telah dilunasi pada
tanggal 30 Juli 2004) dan sisanya digunakan untuk mendanai pembayaran hutang jangka
pendek tertentu dalam mata uang Rupiah (termasuk pinjaman jangka panjang yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun) yang diperoleh Perusahaan dari bank-bank lokal
dan bank-bank luar negeri tertentu yang mempunyai cabang di Indonesia, sehingga
pinjaman-pinjaman tersebut secara efektif dikonversikan menjadi pinjaman jangka panjang.

Selama bulan September 2005, Perusahaan membeli kembali sebagian obligasi dengan
tingkat bunga 12,5% tersebut di atas dengan jumlah keseluruhan Rp24 miliar (sekitar 2,4% dari
nilai nominal obligasi yang diterbitkan) dengan harga rata-rata pembelian sebesar 81,53% dari
nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali obligasi tersebut adalah sebesar
Rp19,57 miliar. Semua beban yang timbul sehubungan dengan pembelian kembali obligasi
(termasuk penghapusan secara proporsional atas beban emisi ditangguhkan yang belum
diamortisasi sekitar Rp130,3 juta) dibebankan pada operasi. Sebaliknya, keuntungan bersih
yang diakui dari sebagian pembelian kembali obligasi adalah sebesar Rp4,4 miliar.

Pada tanggal 30 September 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti
disebutkan pada paragraf sebelumnya.

b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - US$280.000.000

Pada tanggal 18 Juni 2002, IIFL, menerbitkan wesel bayar dalam mata uang Dolar AS dengan nilai
nominal sebesar US$280,0 juta kepada investor-investor dan institusi-institusi keuangan tertentu,
di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu yang dimiliki sepenuhnya bertindak sebagai
“Penjamin”. Sehubungan dengan penawaran ini, Perusahaan memperoleh peringkat “B3” dari
Moody’s dan “B” dari Standard & Poor’s. Pada bulan September 2003, Moody’s telah menaikkan
peringkat wesel bayar tersebut dari “B3” menjadi “B2”. Pada bulan Februari 2005, Moody’s tetap
mempertahankan peringkat wesel bayar tersebut. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tetap
sebesar 10,375% per tahun, yang dibayarkan setiap setengah tahun, dan jatuh tempo pada tahun
2007. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk mendanai
pembayaran pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari Credit Suisse First Boston dengan jumlah
keseluruhan sebesar US$254,65 juta, yang jatuh tempo di bulan Juni 2002. Sisa dari hasil
penerimaan digunakan untuk keperluan modal kerja.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian wesel bayar tersebut di atas, Perusahaan


dan Anak Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah
disepakati yang mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan harus
memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, JP Morgan - pihak ketiga,
sehubungan dengan transaksi dengan nilai yang melebihi jumlah tertentu yang telah disetujui oleh
Wali Amanat yaitu, antara lain, penjualan, penyewaan atau pengalihan sebagian besar aktiva tetap;
konsolidasi, merger dan penjualan aktiva; akuisisi saham atau aktiva; pengumuman dan pembagian
dividen kas; pembatasan pembayaran dividen oleh Anak Perusahaan; pembatasan hutang Anak
Perusahaan; pembatasan atas tata cara usaha (“conduct of business”) penerbit (IIFL); dan
penjualan atau pengalihan kepemilikan saham Perusahaan pada Anak Perusahaan penjamin.

53
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - US$280.000.000
(lanjutan)

Selama bulan Februari sampai dengan September 2005, IIFL telah membeli kembali sebagian
besar wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% dengan jumlah pembelian keseluruhan
US$126.333.000 (sekitar 45% dari nilai nominal wesel bayar yang diterbitkan sebagaimana
dijelaskan di atas) dengan harga rata-rata pembelian sebesar 102% dari nilai nominal. Jumlah
pembayaran atas pembelian kembali wesel bayar tersebut sebesar US$128,86 juta (atau setara
dengan Rp1.206,53 miliar) termasuk pajak atas premium sebesar Rp5,97 miliar atau seluruhnya
sebesar Rp1.212,5 miliar. Sehubungan dengan pembelian kembali wesel bayar tersebut di atas,
semua beban yang timbul dari pembelian kembali wesel bayar (termasuk penghapusan secara
proporsional atas diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sebesar
Rp17,6 miliar) sebesar Rp47,3 miliar dibebankan pada operasi.

Pada tanggal 15 Februari 2005, sehubungan dengan pembatalan perjanjian penghindaran pajak
berganda antara Indonesia dan Mauritius yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2005,
IIFL mengajukan surat permohonan pada Pengadilan Tinggi di Inggris (U.K. High Courts of Justice,
Chancery Division) untuk suatu pernyataan dan pengesahan atas hak IIFL untuk melakukan
pelunasan awal atas wesel bayar yang seharusnya akan jatuh tempo pada tahun 2007, seperti yang
telah disebutkan sebelumnya. Pada tanggal 2 Agustus 2005, Pengadilan Tinggi Inggris
memutuskan untuk tidak mengabulkan permohonan yang diajukan oleh IIFL untuk melakukan
pelunasan lebih awal Wesel Bayar tersebut. Untuk menanggapi hal tersebut, IIFL mengajukan surat
banding resmi ke Pengadilan Banding Inggris (U.K. Court of Appeal) sehubungan dengan
keputusan dari Pengadilan Tinggi di Inggris.

Selama bulan Januari sampai dengan Maret 2006, IIFL juga telah membeli kembali sebagian besar
wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% dengan jumlah pembelian keseluruhan US$9.965.000
dengan harga rata-rata pembelian sebesar 102% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas
pembelian kembali wesel bayar tersebut sebesar US$10.174.475. Sehubungan dengan pembelian
kembali wesel bayar tersebut di atas, semua beban yang timbul dari pembelian kembali wesel bayar
(termasuk penghapusan secara proporsional atas diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang
belum diamortisasi sebesar Rp825,8 juta) sebesar Rp3,25 miliar dibebankan pada operasi.

Pada tanggal 2 Maret 2006, Pengadilan Banding Inggris (U.K. Court of Appeal) secara resmi
mengabulkan banding IIFL sehubungan dengan pelunasan lebih awal atas Wesel Bayar tersebut.

Dengan mengacu pada keputusan dari Pengadilan Banding Inggris yang memenangkan banding
seperti yang disebut diatas, Perusahaan membeli kembali seluruh wesel bayar sebesar
US$143.702.000 pada tingkat harga 100,0% dari nilai nominal. Akibatnya, seluruh beban atas
diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sebesar Rp9,44 miliar dihapuskan
dan dibebankan pada operasi.

54
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

16. MODAL SAHAM

Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan pada tanggal 30 September 2006 dan 2005
adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

CAB Holdings Limited, Seychelles 4.394.603.450 51,53% 439.460.345.000


Lain-lain (dengan pemilikan
di bawah 5%) 4.133.985.550 48,47% 413.398.555.000

Sub-jumlah 8.528.589.000 100,00% 852.858.900.000

Saham yang dibeli kembali 915.600.000 91.560.000.000

Jumlah 9.444.189.000 944.418.900.000

Informasi mengenai susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan tersebut di atas
berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal 30 September 2006
dan 2005.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diadakan pada
tanggal 16 Mei 2001, yang telah diaktakan dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 30, pada
tanggal yang sama, seperti ditegaskan dalam akta notaris No. 37 tanggal 30 Juli 2001, No. 12 tanggal
10 Juni 2002 dan No. 14 tanggal 12 Juli 2002 dari notaris yang sama, para pemegang saham
menyetujui, antara lain, pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik, dengan jumlah tidak
lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum
915.600.000 saham.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan telah membeli kembali seluruh saham yang
diperbolehkan untuk dibeli kembali seperti disebutkan di atas dengan jumlah harga perolehan sebesar
Rp741.069.340.722. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai
“Modal Saham yang Diperoleh Kembali” (sebagai pengurang modal saham) pada bagian “Ekuitas”
dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang,
Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang relevan.

55
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

17. AGIO SAHAM

Saldo akun ini pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 terdiri dari:

Selisih antara jumlah nilai nominal dari saham baru


yang diterbitkan pada tahun 2004 dan 2003
dalam rangka pelaksanaan ESOP tahap I, II dan III
dengan hasil yang diterima, ditambah beban
kompensasi 218.285.893.487
Selisih antara jumlah nilai nominal dari 305.200.000
saham baru yang diterbitkan dalam rangka
Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
pada tahun 1997 dengan hasil penerimaan terkait
(Catatan 1b) 854.560.000.000
Selisih antara jumlah nilai nominal dari 21.000.000
saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat pada
tahun 1994 dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1b) 109.200.000.000

Jumlah 1.182.045.893.487

18. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2006 dan
24 Juni 2005, yang masing-masing telah diaktakan dengan akta notaris No. 6 tertanggal 2 Juni 2006
dan No. 42 tertanggal 24 Juni 2005 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., para pemegang saham
menyetujui, antara lain:

i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya
masing-masing sebesar Rp5,0 miliar pada tahun 2006 dan 2005; dan

ii. Pembagian dividen kas masing-masing sejumlah Rp5 per saham atau sejumlah Rp42.642.945.000
pada tahun 2006 dan Rp17,5 per saham atau sejumlah Rp149.250.307.500 pada tahun 2005, yang
masing-masing diambil dari laba bersih konsolidasi Perusahaan pada tahun 2005 dan 2004.

Dividen kas yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2006 dan 2005 telah dibayar seluruhnya oleh
Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2006 dan September 2005.

19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas
aktiva bersih Anak Perusahaan yang sahamnya tidak seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 2b).

Selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2005, jumlah dividen kas yang
dibayarkan kepada pemegang saham minoritas Anak Perusahaan sebesar Rp219.370.000.000. Tidak
ada dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham minoritas selama sembilan bulan tahun
2006.

56
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

20. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:


2006 2005
Pihak ketiga 15.405.924.604.263 13.017.173.600.742
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 632.231.513.353 511.786.315.763
Jumlah 16.038.156.117.616 13.528.959.916.505

Selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005, tidak ada
transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatifnya melebihi 10% dari
penjualan bersih konsolidasi.

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23.

21. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2006 2005
Bahan baku yang digunakan 7.891.466.932.654 6.879.160.221.686
Beban produksi 2.526.501.967.309 2.080.489.957.778
Jumlah beban produksi 10.417.968.899.963 8.959.650.179.464
Persediaan Barang dalam Proses
Awal periode 54.955.226.795 56.149.258.235
Akhir periode (60.105.605.977) (57.189.977.600)
Beban pokok produksi 10.412.818.520.781 8.958.609.460.099
Persediaan Barang Jadi
Awal periode 894.824.441.055 747.907.154.419
Pembelian 2.235.056.321.564 1.441.677.422.943
Akhir periode (1.281.685.616.350) (917.228.754.837)
Beban pokok penjualan 12.261.013.667.050 10.230.965.282.624

Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif melebihi 10%
dari penjualan bersih konsolidasi, kecuali untuk pembelian gandum dari Sojitz Asia Pte., Ltd., Singapura
(sebelumnya Nissho Iwai Int’l Ltd., Singapura) untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 September 2006 dan 2005.

57
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

22. BEBAN USAHA

Beban usaha terdiri dari:

2006 2005
Beban Penjualan
Iklan dan promosi 469.800.039.537 447.201.612.741
Pengangkutan dan penanganan 383.511.057.324 260.074.547.351
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) 286.933.390.532 250.988.140.596
Sewa 36.755.042.035 29.545.208.276
Barang rusak 35.209.870.976 42.430.989.248
Distribusi 35.074.877.015 20.281.496.547
Penyusutan (Catatan 8) 29.936.355.214 36.453.666.494
Perjalanan dinas dan transportasi 26.810.237.901 21.759.788.924
Perbaikan dan pemeliharaan 20.287.472.019 16.903.671.265
Peralatan kantor 16.449.077.780 11.089.361.337
Ekspor dan administrasi 15.099.464.092 21.632.184.793
Telepon, telegram, V-SAT 14.090.338.085 10.831.307.025
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 87.821.803.661 75.906.544.791
Jumlah Beban Penjualan 1.457.779.026.171 1.245.098.519.388
Beban Umum dan Administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) 525.333.590.707 439.164.616.907
Jasa tenaga ahli 51.372.227.466 28.125.359.694
Penyusutan (Catatan 8) 44.903.901.674 72.878.403.855
Perbaikan dan pemeliharaan 37.402.340.157 35.938.893.116
Representasi 29.661.148.855 8.837.848.861
Sewa (Catatan 23e dan 24g) 27.406.885.974 29.890.821.069
Sumbangan 16.815.143.041 11.131.264.155
Utilitas 13.956.879.805 11.513.443.458
Transportasi dan perjalanan dinas 12.233.855.261 12.971.754.989
Hubungan investor dan masyarakat 11.549.242.350 14.871.628.774
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 77.592.768.251 72.209.601.394
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 848.227.983.541 737.533.636.272
Jumlah Beban Usaha 2.306.007.009.712 1.982.632.155.660

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Group melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Sifat dari hubungan Group dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

i. CMC, Nissinmas, PAB dan NICI merupakan perusahaan asosiasi (Catatan 2b).

ii. Seluruh pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang disebutkan dalam butir (i) di atas,
mempunyai hubungan afiliasi dengan Group melalui kepemilikan baik secara langsung maupun
tidak langsung dan/atau kepemilikan yang sama, terutama dengan keluarga Salim, dan melalui
manajemen yang sama.

58
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)

Transaksi-transaksi dan saldo akun yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa adalah sebagai berikut:

a. Group menjual barang jadi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu.
Jumlah persentase penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebesar 3,94% dan 3,80% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk sembilan bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005. Saldo piutang yang timbul dari
transaksi penjualan ini sebesar Rp111.392.032.021 dan Rp134.195.621.766 masing-masing pada
pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 4).

b. Group membeli bahan baku dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Jumlah
persentase pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar
3,10% dan 3,00% dari seluruh pembelian konsolidasi, masing-masing untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005. Saldo hutang yang timbul dari
transaksi pembelian ini adalah sebesar Rp73.788.627.286 dan Rp64.651.943.574, masing-masing
pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 11).

c. Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan memiliki uang muka kepada PAB, yang dikenakan
tingkat bunga komersial yang berlaku umum. Uang muka tersebut disajikan sebagai bagian dari
“Piutang Jangka Panjang - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi
tanggal 30 September 2005 (lihat Catatan 5).

Pada tanggal 28 Oktober 2005, PAB melunasi seluruh sisa hutangnya kepada Perusahaan sebesar
Rp60,3 miliar, termasuk uang muka jangka pendek di atas, melalui penyerahan dan pengalihan
semua aktiva yang digunakan sebagai jaminan untuk menjamin hutang tersebut ke Perusahaan.
Jumlah nilai buku dari aktiva yang diserahkan pada tanggal pengalihan sebesar Rp42,1 miliar.
Karena PAB dianggap sebagai entitas sepengendali, transaksi penyelesaian dan pengalihan aktiva
dibukukan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi untuk Transaksi Restrukturisasi
antara Entitas Sepengendali”. Dengan demikian, perbedaan antara nilai buku atas aktiva PAB yang
diserahkan dan nilai piutang Perusahaan yang dilunasi disajikan sebagai bagian dari “Selisih Nilai
dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca
konsolidasi.

d. Group memberikan pinjaman kepada karyawan dan pegawai dengan kriteria dan syarat tertentu,
sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman karyawan dan pegawai ini dilunasi dengan cara
pemotongan gaji.

e. IBS menyewa tanah di mana pabrik dan gedung kantornya berdiri berdasarkan perjanjian sewa
dengan PT Adithya Suramitra (Adithya). Jumlah biaya sewa yang terjadi sehubungan dengan
perjanjian sewa tersebut sejumlah Rp412.325.640 untuk setiap periode sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari
“Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Di lain pihak, saldo yang belum
diamortisasi dari uang muka sewa yang dibayar oleh IBS sehubungan dengan perjanjian sewa
dengan Adithya tersebut masing-masing sebesar Rp5.314.419.407 dan Rp5.864.186.927 pada
tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak
Lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi.

59
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)

f. SIMP dan Anak Perusahaannya menggunakan jasa angkutan darat dari PT Ciptasubur Nusajaya
(CSNJ) dan PT Permai Dianpusaka dan jasa pompa dari PT Sarana Tempa Perkasa. Beban jasa
angkut dan pompa dari transaksi ini adalah sebesar Rp4.155.106.840 dan Rp5.898.869.887
masing-masing untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006
dan 2005 serta disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan’” dan ”Beban Usaha -
Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi
tersebut masing-masing berjumlah Rp317.463.557 dan Rp1.871.297.359 pada tanggal
30 September 2006 dan 2005; yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha -
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada Neraca Konsolidasi.

g. SIMP memiliki kontrak penyedia jasa pabrikasi (“tolling”) dengan PT Sawit Malinda (SM) untuk
memproduksi minyak goreng yang telah disuling. Berdasarkan kontrak terakhir yang telah
diperbaharui oleh kedua belah pihak, periode kontrak penyedia jasa pabrikasi berlaku selama
3 tahun sampai dengan tanggal 31 Maret 2008. Jumlah biaya jasa pabrikasi yang dibayarkan oleh
SIMP kepada SM adalah sebesar Rp628.473.579 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada
tanggal 30 September 2005, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada
laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar
Rp195.517.572 pada tanggal 30 September 2005, disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang
Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal
2 Januari 2006, SIMP dan SM menandatangani perubahan perjanjian pemrosesan yang
menyatakan bahwa perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2005.

h. Grup mempunyai polis asuransi yang diperoleh dari PT Asuransi Central Asia (ACA) dan
PT Indosurance Broker Utama (IBU) yang merupakan penutupan asuransi atas sebagian
persediaan, aktiva tetap, dan kargo laut, antara lain, dengan nilai keseluruhan pertanggungan
asuransi sebesar Rp19.093.067.634.440 pada tanggal 30 September 2006. Beban asuransi yang
terkait untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006 sebesar
Rp21.358.299.660. Di lain pihak, saldo yang belum diamortisasi sehubungan dengan premi asuransi
dibayar di muka sebesar Rp2.329.300.178 pada tanggal 30 September 2006, yang disajikan
sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Di muka dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca
konsolidasi.

i. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Lihat Catatan 24 untuk rincian
perjanjian-perjanjian tersebut.

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

a. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu mempunyai perjanjian jasa manajemen dan jasa teknik
dengan CMC, Pinehill Arabia Food Limited, Saudi Arabia (Pinehill) dan De United Food Industries
Limited, Nigeria (DUFIL). Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan
tertentu setuju untuk memberikan jasa bantuan teknik, jasa administrasi dan jasa manajemen
kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Selain itu, Perusahaan juga
mempunyai perjanjian royalti dengan Pinehill, DUFIL dan NICI. Sebagai imbalannya, pendapatan
yang diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berasal dari perjanjian-perjanjian tersebut
sejumlah Rp13.080.938.592 dan Rp24.227.261.565 masing-masing untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari
akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang
yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha -
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 5).

60
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Divisi Bogasari Perusahaan mengadakan kontrak derivatif jangka pendek dengan beberapa bank
lokal maupun asing dan lembaga keuangan, yang bertujuan untuk mengelola risiko nilai tukar mata
uang asing.

Pada tanggal 30 September 2005, Divisi Bogasari Perusahaan mempunyai perjanjian kontrak
valuta jangka pendek dengan PT Net Sekuritas, Standard Chartered Bank, PT ANZ Bank, PT Bank
Central Asia Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Rabobank International Indonesia
dan PT Bank International Indonesia Tbk., dengan jumlah nominal keseluruhan sebesar
US$4.000.000.

Saldo piutang bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut di atas pada tanggal 30 September
2005 sebesar Rp725.400.003, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha -
Pihak Ketiga” pada bagian aktiva lancar dalam neraca konsolidasi.

Pada tanggal 30 September 2006, Divisi Bogasari Perusahaan tidak mempunyai perjanjian derivatif.

Instrumen derivatif di atas tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan
sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi berdasarkan PSAK No. 55 (Catatan 2u, “Instrumen
Derivatif”).

c. BML mengadakan kontrak komoditi berjangka dengan beberapa perusahaan asing, terutama
ditujukan untuk lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditi
yang diperdagangkan oleh BML. Sehubungan dengan ketentuan di PSAK No. 55, “Akuntansi
Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, kontrak komoditi berjangka tersebut tidak
memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif
untuk tujuan akuntansi.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, keseluruhan piutang dan hutang yang timbul dari
penyelesaian kontrak untuk periode sembilan bulan di tahun 2006 dan 2005 masing-masing
sebesar Rp31.527.258.935 dan Rp32.132.882.713 pada tanggal 30 September 2006 dan
Rp160.664.507.299 dan Rp158.050.833.701 pada tanggal 30 September 2005. Piutang dan hutang
tersebut masing-masing disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga”
dan “Hutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi.

d. Perusahaan dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa menerima panggilan dari
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan gugatan hukum yang diajukan oleh Djajadi
Djaja (Djajadi), dahulu pemegang saham pendiri PT Sanmaru Foods Manufacturing Co. Ltd.
(Sanmaru), sebuah perusahaan yang telah bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 1994.
Gugatan tersebut diajukan melalui Surat Gugatan No. 1850/LSM/XII/98 tertanggal 17 Desember
1998, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan
No. 587/Pdt./G/1998/PN.JKT.SEL pada tanggal 17 Desember 1998. Dalam gugatan hukum yang
ditujukan kepada Perusahaan dan beberapa individu terkait, Djajadi menggugat bahwa merek
dagang “Indomie” dan “Chiki” yang sekarang digunakan oleh Perusahaan dibeli darinya dengan
harga yang tidak wajar di bawah paksaan dan karenanya, meminta Pengadilan untuk membatalkan
Perjanjian Jual Beli tersebut. Djajadi menuntut ganti rugi sebesar Rp620,0 miliar ditambah bunga
3% per bulan, mulai dari tanggal gugatan didaftarkan sampai dengan tanggal pembayaran
kompensasi, untuk menggantikan kerugiannya karena tidak dapat menggunakan merek dagang
tersebut sejak tahun 1984.

61
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Ia juga meminta pengadilan untuk menyita pabrik mie instan tertentu milik Perusahaan selama
proses peradilan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan keputusan pada tanggal
3 Februari 2000 yang menyatakan penolakan atas semua gugatan yang diajukan Djajadi terhadap
Perusahaan. Sebagai tanggapan atas hasil keputusan pengadilan tersebut, Djajadi mengajukan
banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 26 Juni 2000, Pengadilan Tinggi menanggapi banding
tersebut dan mengeluarkan keputusan yang juga menolak tuntutan dari Djajadi. Kemudian, Djajadi
mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk dipertimbangkan kembali. Untuk menanggapi
hal tersebut, Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan terakhir pada tanggal 31 Mei 2002
atas banding yang diajukan oleh Djajadi, yang pada dasarnya menegaskan keputusan
dua (2) pengadilan sebelumnya.

Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2003, Djajadi kembali mengajukan peninjauan kembali perkara
tersebut kepada Mahkamah Agung. Untuk menanggapi permintaan Djajadi, Perusahaan telah
mengajukan surat banding hukum perdata ke Mahkamah Agung pada tanggal 16 April 2003.
Pada tanggal 19 Januari 2006, Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali perkara tersebut
dan memutuskan untuk memenangkan Perusahaan.

e. Pada tanggal 26 Februari 2001, pihak tertentu mengajukan gugatan hukum yang ditujukan kepada
BML pada Pengadilan Negeri Bitung sehubungan dengan tuntutan kepemilikan sebidang tanah
milik BML. Berdasarkan Hasil Putusan Perkara No. 09/PDT.G/2001/PN.Btg tanggal 11 Oktober
2001, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML.

Selanjutnya, pihak penggugat mengajukan keberatan atas keputusan pengadilan tersebut di atas
dan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Manado, dimana berdasarkan Surat Keputusan
No. 49/PDT/2002/PT.Mdo tanggal 15 Juli 2002, juga mengeluarkan keputusan yang memenangkan
BML.

Untuk menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan kasus tersebut kepada Mahkamah
Agung pada tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal 30 September 2006, Mahkamah
Agung belum memberikan tanggapan atas kasus tersebut. Manajemen berpendapat bahwa
gugatan hukum tersebut di atas tidak mempunyai dasar hukum dan akhirnya akan dimenangkan
oleh BML.

Pada tanggal 12 Oktober 2004, beberapa pihak tertentu mengajukan gugatan hukum kepada BML
pada Pengadilan Negeri Manado sehubungan dengan tuntutan kepemilikan tanah dan gedung
kantor BML di Manado sebesar Rp4,7 miliar. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Manado
pada tanggal 6 Juli 2006, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan
BML.

62
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Pada tanggal 3 Oktober 2005, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Bersyarat Aktiva
(Perjanjian JBBA) dengan Shanghai Yinfu Oils & Fats Industry Co. Ltd. (SYOFIC), sebuah
perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang Republik Rakyat China, dimana
Perusahaan menyetujui untuk membeli fasilitas produksi penyulingan minyak yang dimiliki oleh
SYOFIC dan berlokasi di Shanghai, China, yang terdiri dari tanah, bangunan, mesin, peralatan
kantor, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian JBBA. Penyelesaian akhir dari jual beli aktiva
tersebut tergantung pemenuhan sejumlah prasyarat yang ditetapkan dalam perjanjian JBBA. Nilai
pembelian yang disetujui adalah sebesar US$20,0 juta, dimana US$15,0 juta telah dibayar oleh
Perusahaan pada tahun 2005.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada tanggal 3 April 2006, Perusahaan dan SYOFIC
menandatangani perubahan pertama perjanjian JBBA (Amandemen JBBA Pertama) yang
menetapkan perubahan, antara lain, sebagai berikut:

i. Perubahan identifikasi pihak “Pembeli” menjadi Perusahaan atau anak perusahan yang dimiliki
sepenuhnya (“Anak Perusahaan Pihak Pembeli”) yang akan didirikan berdasarkan Undang-
undang Republik Rakyat China;

ii. Perubahan jadwal pembayaran yang telah disetujui sebelumnya dimana (i) 5% dari harga
pembelian (atau sebesar US$1,0 juta) harus dibayar di muka; dan (ii) sisa 95% (atau sebesar
US$19 juta) yang harus dilunasi pada tanggal penyelesaian transaksi jual-beli tersebut.

iii. Perubahan tanggal penyelesaian perjanjian jual-beli menjadi pada atau sebelum tanggal
1 Oktober 2006 (semula tanggal 2 April 2006).

Sebagai tambahan, perubahan Perjanjian JBBA juga mengatur apabila Perusahaan dan/atau Anak
Perusahaan Pihak Pembeli tidak dapat menyelesaikan transaksi pada tanggal penyelesaian yang
disepakati di atas, SYOFIC secara sepihak mempunyai hak untuk membatalkan Perjanjian JBBA
yang telah diamandemen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perusahaan dan/atau Anak
Perusahaan Pihak Pembeli, dan SYOFIC mempunyai hak untuk mengenakan denda kepada
Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan Pihak Pembeli; yang akan ditentukan oleh SYOFIC, kecuali
disepakati lain oleh kedua belah pihak.

Selain itu, sesuai dengan perubahan jadwal pembayaran pembelian tersebut di atas, maka SYOFIC
mengembalikan kepada Perusahaan sebesar US$14 juta (atau setara dengan 70% dari harga beli)
dari jumlah pembayaran di muka yang dibayarkan pada tahun 2005 sebagaimana yang dijelaskan
sebelumnya, sehingga saldo uang muka adalah sebesar US$1 juta pada tanggal 30 September
2006.

g. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan PT Aston Inti
Makmur dan PT Inti Fauzi Corpora atas sewa ruang perkantoran. Beban sewa sehubungan dengan
perjanjian sewa tersebut masing-masing sejumlah Rp13.441.327.706 dan Rp16.225.431.405 untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Saldo jaminan sewa terkait yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp1.581.117.500 dan
Rp1.482.655.250 pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari
akun “Aktiva Tidak Lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi.

63
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Pada tanggal 16 Agustus 2006, SIMP menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat
(PJB Bersyarat) dengan Rascal Holding Limited (“Rascal”), pihak yang mempunyai hubungan
istimewa yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, dimana SIMP pada
dasarnya menyetujui untuk membeli seluruh kepemilikan Rascal sebesar 60% di beberapa
perusahaan perkebunan kelapa sawit, yaitu PT Swadaya Bhakti Negaramas; PT Mentari Subur
Abadi dan anak perusahaan yang dimiliki 100% (dikurangi 1 lembar saham) yaitu PT Agrosubur
Permai; dan PT Mega Citra Perdana dan anak perusahaan yang dimiliki 100% (dikurangi 1 lembar
saham) yaitu PT Gunta Samba dan PT Multi Pacific International (bersama-sama selanjutnya
disebut Perusahaan Perkebunan Target). Penyelesaian usulan akuisisi yang diharapkan akan
diselesaikan sebelum tanggal 31 Desember 2006, tergantung kepada pemenuhan beberapa
prasyarat, sebagaimana ditetapkan dalam PJB Bersyarat, yang termasuk antara lain, persetujuan
dari mayoritas pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
Hal ini disebabkan usulan akuisisi tersebut dikategorikan sebagai “transaksi benturan kepentingan”
sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No.IX.E.I, dimana Rascal adalah pihak
yang mempunyai hubungan istimewa dari pemegang saham mayoritas Perusahaan. PJB Bersyarat
tersebut akan berlaku selama enam (6) bulan dari tanggal perjanjian tersebut.

Sebagaimana yang telah tercantum dalam PJB Bersyarat, SIMP dan Rascal telah menyetujui
bahwa harga pembelian seperti yang diusulkan diatas adalah sebesar Rp125.0 miliar, di mana
harga pembelian tersebut tergantung kepada (i) persyaratan dan kondisi yang tercantum dalam
perjanjian; (ii) “due diligence” akan dilakukan oleh SIMP; dan (iii) laporan penilaian saham yang
dikeluarkan oleh penilai independen yang ditunjuk SIMP.

Perusahaan Perkebunan Target tersebut memiliki tanah perkebunan di Sumatera Selatan,


Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan luas keseluruhan sebesar 85.541 hektar.

Pada tanggal 16 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang
saham untuk mengakuisisi kepemilikan Rascal atas Perusahaan Perkebunan Target (Catatan 29b).

i. Pada tanggal 23 Agustus 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat
(“Perjanjian”) dengan ISG Asia Limited, perusahaan publik berkedudukan di Singapura, yang
sahamnya tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) Dealing and
Automated Quotation System (SGX-SESDAQ), yang mencantumkan, antara lain:

i. Perusahaan mengusulkan (melalui salah satu anak perusahaan yang akan didirikan
di Singapura, yang selanjutnya disebut sebagai “Vendor”) untuk mendirikan suatu perusahaan
di Singapura (“Perusahaan Singapura”). Vendor secara hukum akan memiliki 100% modal
saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Perusahaan Singapura (“Saham yang Dijual”);

ii. Perusahaan akan melakukan restrukturisasi, termasuk antara lain (1) transaksi Merger yang
dijelaskan di Catatan 2b, dan (2) menerbitkan saham baru di SIMP (sebagai entitas yang
dipertahankan dalam transaksi Merger tersebut) kepada Perusahaan Singapura, yang
mengakibatkan Perusahaan Singapura memiliki 90% kepemilikan saham di SIMP setelah
penerbitan saham baru;

iii. ISG Asia Limited (“Pihak Pembeli”) telah menyetujui untuk mengakuisisi dan Perusahaan telah
menyetujui Vendor untuk menjual Saham yang Dijual berdasarkan ketentuan dan dengan
mengindahkan syarat-syarat yang harus dipenuhi (“Syarat”) sebagaimana yang ditetapkan dalam
Perjanjian (“Rencana Akuisisi”);

64
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

i. Perjanjian Jual Beli Bersyarat sehubungan dengan Rencana Pengambil-alihan (Reverse Take Over)
(lanjutan)

Perjanjian jual beli saham tersebut diatas diharapkan akan dapat diselesaikan paling lambat 7 hari
kerja setelah Syarat terpenuhi atau dibebaskan pemenuhannya sesuai ketentuan dalam Perjanjian
atau tanggal lain yang disetujui secara tertulis oleh Perusahaan dan/atau Vendor dan Pihak Pembeli
(“Tanggal Penyelesaian”).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, nilai pembelian Saham yang Dijual yang harus dibayar oleh
Pihak Pembeli kepada Vendor (atau pihak lain yang ditunjuk oleh Vendor sendiri atau Perusahaan)
senilai Sin$392.691.880, yang harus dilunasi seluruhnya pada saat penyelesaian transaksi jual beli
melalui penjatahan dan penerbitan 9.982.000.000 lembar saham baru yang disetujui (“Consideration
Shares”, yang didefinisikan secara lebih spesifik dalam Perjanjian) oleh Pihak Pembeli kepada
Vendor (atau pihak lain yang ditunjuk oleh Vendor sendiri atau Perusahaan) dengan harga
penerbitan yang disetujui sebesar Sin$0,03934 per Consideration Shares, yang dikreditkan sebagai
pembayaran penuh pada Tanggal Penyelesaian.

Sehubungan dengan Rencana Akuisisi tersebut, Pihak Pembeli mengusulkan untuk


mengkonsolidasikan (“Usulan Konsolidasi Saham”) setiap sepuluh (10) lembar saham menjadi satu
(1) lembar saham (“Saham Konsolidasian”).

Pada saat penyelesaian Rencana Akuisisi, Vendor dan/atau nominee-nya akan memiliki sekitar
98,67% dari jumlah saham Pihak Pembeli setelah penerbitan saham baru. Seluruh pihak
bermaksud untuk menempatkan saham baru oleh Pihak Pembeli dan/atau mengalihkan sebagian
dari saham Vendor (atau nominee-nya) (“Placement Shares”, yang didefinisikan secara lebih
spesifik dalam Perjanjian) dengan jumlah yang akan ditentukan oleh Perusahaan dan/atau Vendor
yang mewakili paling sedikit 15,0% tetapi tidak lebih dari 30,0% jumlah saham Pihak Pembeli
setelah penerbitan saham baru, segera setelah penyelesaian penempatan saham tersebut
(“Placement”, yang didefinisikan secara lebih spesifik dalam Perjanjian). Placement atas saham
tersebut bertujuan untuk memenuhi penyebaran dan distribusi kepemilikan saham yang disyaratkan
oleh SGX-ST dan perolehan dana untuk Perusahaan Singapura dengan tujuan yang akan
ditetapkan oleh Perusahaan dan/atau Vendor.

Dengan mengindahkan Syarat dalam Perjanjian, Perusahaan menyetujui bahwa dalam hal harga
penempatan saham tersebut (“Placement Price”) lebih rendah dari Sin$0,75 per lembar saham
(setara dengan Sin$0,075 per lembar saham sebelum Usulan Konsolidasi Saham), para pemegang
saham dari Pihak Pembeli (selain dari pemilik Consideration Shares dan Placement Shares) akan
diberikan kompensasi secara tunai dengan nilai yang setara dengan selisih (jika ada) antara
Sin$0,75 dan Placement Price dengan mengindahkan maksimum kompensasi sebesar Sin$0,37
untuk per lembar Saham Konsolidasian yang dimilikinya.

65
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

a. Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2r, Group telah mencatat estimasi kewajiban untuk
imbalan kerja karyawan sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (UUK), dan juga untuk imbalan kerja lainnya yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan kebijakan dan praktik internal sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan
Kerja”. Selain itu, penyisihan tambahan juga dibukukan oleh Divisi Bogasari Perusahaan, divisi
perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaan, dan IAP sebagai tambahan atas imbalan kerja yang
telah disediakan dalam dana pensiun mereka dalam rangka memenuhi ketentuan di UUK tersebut.

Pada tanggal 30 September 2006 dan 2005, saldo estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan
(terdiri dari biaya jasa masa lalu dan biaya jasa kini), termasuk tambahan yang dibukukan oleh Divisi
Bogasari, divisi perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaan, dan IAP masing-masing sebesar
Rp466.774.628.950 dan Rp234.979.850.673, dan disajikan pada neraca konsolidasi sebagai
“Kewajiban Diestimasi untuk Imbalan Kerja”.

Analisis mutasi saldo estimasi kewajiban imbalan kerja kepada karyawan untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal 30 September 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Saldo awal periode 354.430.166.944 194.584.912.088


Penyisihan dan pembayaran selama periode berjalan 111.429.695.006 40.394.938.585
Sub-jumlah 465.859.861.950 234.979.850.673
Tambahan dari akuisisi Anak Perusahaan baru 914.767.000 -
Saldo akhir periode 466.774.628.950 234.979.850.673

Imbalan kerja yang dibebankan pada beban operasi untuk periode yang berakhir pada tanggal-
tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp111.429.695.006 dan
Rp40.394.938.585.

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan penilaian
aktuaria dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan
pada perhitungan aktuaria tersebut pada periode 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut, antara lain:

Suku bunga diskonto : 11% per tahun


Tingkat kenaikan gaji : 8% per tahun
Tingkat mortalitas : CSO’80
Usia pensiun : 55 tahun

Manajemen berpendapat bahwa saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja pada tanggal
30 September 2006 cukup untuk memenuhi pembayaran di masa yang akan datang bagi karyawan
yang memenuhi syarat berdasarkan UUK, dan juga imbalan kerja lainnya berdasarkan kebijakan
dan praktik Group yang relevan.

66
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

b. Divisi Bogasari Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti yang
mencakup hampir seluruh karyawan dan pekerjanya yang memenuhi syarat.

Berdasarkan program pensiun iuran pasti Divisi Bogasari, manfaat pensiun yang dibebankan pada
beban operasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan
2005 masing-masing adalah sebesar Rp8.003.583.826 dan Rp7.068.637.475. Aktiva program
pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Iuran Pasti Bogasari.
Di lain pihak, manfaat pensiun yang dibebankan pada beban operasi masing-masing untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 berdasarkan
program pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari adalah sebesar Rp18.640.102.119 dan
Rp8.386.505.925.

Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Manfaat Pasti Bogasari. Berdasarkan hasil
perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh akturaris independen, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro
Pusat Aktuaria), yang tercakup dalam laporannya tertanggal 28 Februari 2006, aktiva program
pensiun dan kewajiban aktuarial pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

2006
Kewajiban aktuarial 99.328.637.000
Nilai wajar dari aktiva program pensiun (45.170.309.000)
Bersih 54.158.328.000

c. IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan
tetapnya. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi untuk
sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 masing-masing
sebesar Rp7.916.138.495 dan Rp8.690.889.953. Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana
Pensiun Indolife Pensiontama dan Central Asia Raya.

d. Divisi perkebunan dari SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti
yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Biaya sehubungan dengan
manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk sembilan bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005 sebesar Rp8.403.272.680 dan
Rp7.082.761.550. Aktiva program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Salim Ivomas
Pratama dan Dana Pensiun Salim Indoplantation.

67
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

26. LABA PER SAHAM

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal


30 September 2006
Jumlah Rata-rata
Tertimbang
Laba Bersih Saham Laba per Saham
Laba per Saham Dasar 506.108.842.466 8.528.589.000 59

Untuk Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal


30 September 2005
Jumlah Rata-rata
Tertimbang
Laba Bersih Saham Laba per Saham
Laba per Saham Dasar 42.198.295.914 8.528.589.000 5

27. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen di bawah ini
dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap
segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya.

a. Informasi Segmen Primer

Group mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi sembilan (9) segmen usaha primer, yaitu,
mie, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati, komoditi, perkebunan, penyedap makanan,
makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus dan distribusi. Informasi segmen usaha primer
tersebut adalah sebagai berikut:

68
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2006

Minyak Goreng dan Lemak Nabati

Minyak Goreng Penyedap Nutrisi dan


Mie Bogasari* dan Lemak Nabati Komoditi*** Perkebunan Makanan Makanan Ringan Makanan Khusus** Distribusi Eliminasi Jumlah

PENJUALAN
Penjualan kepada pelanggan eksternal 5.340.618.422.585 5.419.533.133.652 1.655.716.008.994 525.604.012.360 141.511.803.420 177.423.000.115 300.080.385.992 263.802.160.556 2.213.867.189.942 - 16.038.156.117.616
Penjualan antar segmen 131.311.439.546 1.067.321.229.784 534.614.362.841 10.209.358.306 812.082.998.640 104.859.934.977 1.620.333.225 - - (2.662.019.657.319) -

Jumlah Penjualan 5.471.929.862.131 6.486.854.363.436 2.190.330.371.835 535.813.370.666 953.594.802.060 282.282.935.092 301.700.719.217 263.802.160.556 2.213.867.189.942 (2.662.019.657.319) 16.038.156.117.616

Laba (Rugi) Usaha Segmen Sebelum


Alokasi Biaya 548.779.485.572 605.206.179.612 39.787.596.075 (45.820.655.630) 430.125.078.241 10.263.237.472 22.830.804.749 45.370.508.784 23.711.948.387 (37.631.849.901 ) 1.642.622.333.361

Alokasi Biaya (82.636.833.486) (38.659.228.533 ) (4.476.103.951 ) (347.762.691 ) (30.131.120.358 ) (4.348.143.119 ) (2.755.347.406 ) (6.724.104.019 ) (1.408.248.944 ) - (171.486.892.507 )

Laba (Rugi) Usaha Segmen Setelah


Alokasi Biaya 466.142.652.086 566.546.951.079 35.311.492.124 (46.168.418.321 ) 399.993.957.883 5.915.094.353 20.075.457.343 38.646.404.765 22.303.699.443 (37.631.849.901 ) 1.471.135.440.854

Beban Lain-lain - Bersih (515.693.863.923 )

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (385.358.267.169 )

Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak


Perusahaan - Bersih (63.974.467.296 )

LABA BERSIH 506.108.842.466

AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Aktiva Segmen 6.563.194.225.870 6.550.116.188.585 1.499.940.379.048 636.356.772.991 2.025.830.296.547 233.986.716.948 241.282.204.628 334.385.971.585 1.900.922.699.326 (3.301.456.814.919 ) 16.684.558.640.609

Penyertaan Saham 724.835.111.153 860.180.684 305.145.000 1.020.000.000 - - - - - (702.650.018.846 ) 24.370.417.991

Jumlah Aktiva 7.288.029.337.023 6.550.976.369.269 1.500.245.524.048 637.376.772.991 2.025.830.296.547 233.986.716.948 241.282.204.628 334.385.971.585 1.900.922.699.326 (4.004.106.833.765 ) 16.708.929.058.600

Kewajiban Segmen 7.385.329.028.353 4.266.831.745.611 827.914.572.110 409.306.529.199 851.214.028.276 106.671.992.756 67.900.734.786 172.138.655.007 1.482.727.544.847 (4.265.247.517.003) 11.304.787.313.942

Informasi Segmen Lainnya

Pengeluaran Barang Modal 31.831.806.582 56.403.715.805 28.568.114.565 9.032.141.603 177.173.900.539 1.537.029.455 2.757.855.988 1.410.068.724 28.453.189.407 - 337.167.822.668

Penyusutan dan Amortisasi 152.910.792.008 164.299.723.905 20.300.197.178 12.061.974.859 73.917.863.162 6.416.428.340 5.089.541.625 10.369.803.541 45.872.582.934 9.937.669.977 501.176.577.529

“*” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Tepung”


“**” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Makanan Bayi”
“***” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Perdagangan”

69
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

Sembilan Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2005

Minyak Goreng dan Lemak Nabati

Minyak Goreng Penyedap Nutrisi dan


Mie Bogasari* dan Lemak Nabati Komoditi*** Perkebunan Makanan Makanan Ringan Makanan Khusus** Distribusi Eliminasi Jumlah

PENJUALAN
Penjualan kepada pelanggan eksternal 4.316.725.661.935 4.806.277.562.675 1.537.405.237.052 557.900.319.678 110.370.965.958 126.747.464.184 212.036.176.236 186.600.796.129 1.674.895.732.658 - 13.528.959.916.505
Penjualan antar segmen 108.284.465.231 838.510.978.652 386.798.655.676 32.282.000.077 778.187.032.417 80.157.215.954 1.204.070.537 - - (2.225.424.418.544) -
.

Jumlah Penjualan 4.425.010.127.166 5.644.788.541.327 1.924.203.892.728 590.182.319.755 888.557.998.375 206.904.680.138 213.240.246.773 186.600.796.129 1.674.895.732.658 (2.225.424.418.544) 13.528.959.916.505

Laba (Rugi) Usaha Segmen Sebelum


Alokasi Biaya 433.496.585.018 438.820.942.396 62.922.361.579 13.446.221.323 502.854.654.243 (16.433.480.938 ) 10.910.436.039 32.581.421.821 3.637.727.648 55.660.468.610 1.537.897.337.739

Alokasi Biaya (80.674.855.926) (53.544.781.427 ) (1.198.218.327) (2.110.949.632) (69.560.473.279 ) (4.727.454.135 ) (1.772.834.459 ) (5.508.108.307 ) (3.437.184.026 ) - (222.534.859.518)
.

Laba (Rugi) Usaha Segmen Setelah

Alokasi Biaya 352.821.729.092 385.276.160.969 61.724.143.252 11.335.271.691 433.294.180.964 (21.160.935.073 ) 9.137.601.580 27.073.313.514 200.543.622 55.660.468.610 1.315.362.478.221

Beban Lain-lain - Bersih (1.074.650.214.326 )

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (103.780.855.956 )

Hak Minoritas atas Laba Bersih


Anak Perusahaan - Bersih (94.733.112.025 )

LABA BERSIH 42.198.295.914

AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Aktiva Segmen 6.890.626.856.165 5.813.556.350.947 1.089.271.165.739 952.662.717.603 1.141.277.997.973 214.504.507.709 196.754.311.938 318.853.207.085 1.473.381.165.027 (3.627.251.066.049) 14.463.637.214.137

Penyertaan Saham 696.100.000.000 860.180.684 300.957.000 1.020.000.000 175.000.000.000 - - - - (836.119.859.395) 37.161.278.289

Jumlah Aktiva 7.586.726.856.165 5.814.416.531.631 1.089.572.122.739 953.682.717.603 1.316.277.997.973 214.504.507.709 196.754.311.938 318.853.207.085 1.473.381.165.027 (4.463.370.925.444) 14.500.798.492.426

Kewajiban Segmen 7.127.039.522.368 4.507.528.868.138 323.285.746.620 550.861.448.316 339.625.832.715 91.031.512.506 48.267.723.489 187.248.760.931 1.070.934.498.623 (4.396.670.893.512) 9.849.153.020.194

Informasi Segmen Lainnya

Pengeluaran Barang Modal 69.003.118.904 134.677.798.886 7.624.965.814 994.532.499 130.838.954.014 8.697.227.501 910.715.297 11.709.261.162 11.670.491.605 - 376.127.065.682

Penyusutan dan Amortisasi 186.473.076.817 148.028.019.619 20.166.945.719 14.114.432.190 46.893.628.184 17.301.856.415 5.535.507.375 8.506.954.584 41.053.665.806 - 488.074.086.709

“*” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Tepung”


“**” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Makanan Bayi”
“***” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Perdagangan”

70
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

b. Informasi Segmen Sekunder

Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut:

2006 2005
Penjualan Bersih
Domestik 14.399.036.336.426 11.915.133.817.408
Luar Negeri 1.639.119.781.190 1.613.826.099.097
Jumlah 16.038.156.117.616 13.528.959.916.505

Laba Usaha
Domestik 1.302.981.911.452 1.067.933.709.824
Luar Negeri 168.153.529.402 247.428.768.397
Jumlah 1.471.135.440.854 1.315.362.478.221

Jumlah Aktiva
Domestik 16.259.885.064.733 14.040.821.277.214
Luar Negeri 449.043.993.867 459.977.215.212
Konsolidasi 16.708.929.058.600 14.500.798.492.426

28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS

a. Operasi Group mungkin akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan
datang, yang kemungkinan menyebabkan labilnya nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor
seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah, yang
merupakan tindakan yang berada di luar kendali Group.

b. Pada tahun 1998, Indonesia memberlakukan undang-undang anti-monopoli yang melarang


kegiatan bisnis yang tidak sehat. Undang-undang ini memfokuskan pada perilaku para pesaing
dalam suatu pasar dan karakteristik struktural dari pasar tersebut. Walaupun pangsa pasar
dianggap sebagai satu di antara beberapa indikator adanya monopoli atau persaingan yang tidak
sehat, namun hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang digunakan dalam
menentukan kegiatan bisnis yang tidak sehat. Di samping itu, Pemerintah belum mengeluarkan
peraturan pelaksanaan untuk menjelaskan beberapa ketentuan dalam Undang-undang tersebut,
oleh karena itu, masih terdapat ketidakpastian dalam interpretasi mengenai pasar dan pangsa
pasar. Sebagai tambahan, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh “Komite Pemantau dan
Pengawasan Usaha” yang dibentuk oleh pemerintah pada bulan September 2000, suatu
perusahaan tidak akan didenda karena memiliki pangsa pasar yang signifikan kecuali perusahaan
tersebut melanggar peraturan “persaingan usaha yang sehat”.

Manajemen memonitor perkembangan yang signifikan atas implementasi undang-undang tersebut


di atas, dan akan terus menjalankan kebijakan-kebijakan yang ketat untuk meyakinkan bahwa
Group di setiap waktu telah menjalankan usahanya dengan hati-hati untuk menghindari
pelanggaran dan konsekuensi risiko denda atau sanksi berdasarkan undang-undang tersebut.

71
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 September 2006 dan 2005
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(TIDAK DIAUDIT)

29. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada tanggal 4 Oktober 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki langsung sebesar
100%, yaitu PIPS, membeli kepemilikan 1.500 lembar saham PT Cemako Makmur Corporatama,
pemegang 1.500 lembar saham CMC, dengan nilai Rp2.000.000.000, sehingga kepemilikan
Perusahaan atas CMC secara tidak langsung menjadi 100%.

b. Pada tanggal 16 Oktober 2006, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari para pemegang
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengakuisisi 60% kepemilikan
saham dari Rascal Holding Limited di PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas dan
PT Mega Citra Perdana (Catatan 24h).

72

You might also like