Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Saat ini hipertensi diderita oleh lebih dari 800juta orang di seluruh dunia.
Sekitar 10-30% penduduk dewasa di hampir semua negara mengalami hipertensi.
Beban kesehatan global akibat hipertensi juga sangat besar karena merupakan
pemicu utama dari stroke, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal.
I.3 Tujuan
Tujuan dari referat ini adalah untuk mengetahui patofisiologi hipertensi yang
dapat menimbulkan gagal ginjal sehingga dari pengetahuan ini dapat ditentukan
pencegahan dan penatalaksanaan yang baik untuk mencegah hipertensi sehingga
tidak menimbulkan gangguan ginjal.
BAB II
HIPERTENSI GINJAL
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih
tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai
tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca
seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.Tekanan
darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak
secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat
tidur malam hari.
II.2 Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Stadium 1
140-159 mmHg 90-99 mmHg
(Hipertensi ringan)
Stadium 2
160-179 mmHg 100-109 mmHg
(Hipertensi sedang)
Stadium 3
180-209 mmHg 110-119 mmHg
(Hipertensi berat)
Stadium 4
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
(Hipertensi maligna)
GINJAL
ANATOMI
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium, didepan dua
kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas
mayor). Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kelenjar
adrenal terletak terletak di atas kutub masing-masing ginjal.
Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung di sebelah posterior dilindungi oleh
iga dan otot-otot yang meliputi iga, sedangkan di anterior dilindungi oleh bantalan usus yang
tebal. Bila ginjal mengalami cedera, maka hampir selalu terjadi akibat kekuatan yang
mengenai iga kedua belas, yang berputar ke dalam dan menjepit ginjal di antara iga itu
sendiri dengan korpus vertebrae lumbalis. Perlindungan yang sempurna terhadap cedera
langsung ini menyebabkan ginjal dengan sendirinya suka untuk diraba dan juga sukar untuk
dicapai sewaktu pembedahan. Ginjal kiri yang berukuran normal, biasanya tidak teraba pada
waktu pemeriksaan fisik karena dua pertiga atas permukaan anterior ginjal tertutup oleh
limpa. Namun kutub bawah ginjal kanan yang berukuran normal, dapat diraba secara
bimanual. Kedua ginjal yang membesar secara mencolok atau tergeser dari tempatnya dapat
diketahui dengan palpasi, walaupun hal ini lebih mudah dilakukan di sebelah kanan.
Bentuknya seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari pada
ginjal wanita. Ginjal pada orang dewasa penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat
kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.
Ukuran tidak berbeda menurut bentuk dan ukuran tubuh. Perbedaan panjang dari kutub ke
kutub kedua ginjal (dibandingkan dengan pasangannya) yang lebih dari 1,5 cm atau
perubahan bentuk merupakan tanda yang penting karena sebagian besar manifestasi penyakit
ginjal adalah perubahan struktur.
Permukaan anterior dan posterior kutub atas dan bawah serta tepi lateral ginjal berbentuk
cembung sedangkan tepi medialnya berbentuk cekung karena adanya hilus. Beberapa struktur
yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus adalah arteri dan vena renalis, saraf,
pembuluh limfatik, dan ureter. Ginjal diliputi oleh suatu kapsula fibrosa tipis mengkilat, yang
berikatan longgar dengan jaringan di bawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari
permukaan ginjal.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu korteks dan
medulla.Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-piramid
tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus
pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini
yang terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul. Setiap duktus
papilaris masuk ke dlam suatu perluasan ujung pelvis ginjal berbantuk seperti cawan yang
disebut kaliks minor. Beberapa kaliks minor bersatu membentuk kaliks mayor, yang
selanjutnya bersatu sehingga membentuk pelvis ginjal. Pelvis ginjal merupakan reservoar
utama sistem pengumpul ginjal. Ureter menghubungkan pelvis ginjal dengan vesika urinaria.
a. NEFRON
Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Dalam setiap ginjal
terdapat sekitar 1juta nefron yang pada dasarnya mempunyai srtuktur dan fungsi yang
sama. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, yang mengitari rumbai kapiler
glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan tubulus kontortus
distal, yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul.
b. KORPUSKULAR GINJAL
Kapsula Bowman dilapisi oleh sel-sel epitel. Sel-sel epitel parietalis berbentuk
gepeng dan membentuk bagian terluar dari kapsula, sel epitel visceralis jauh lebih
besar dan membentuk bagian dalam kapsula dan juga bagian luar dari rumbai kapiler.
Sel visceralis membentuk tonjolan yang disebut podosit, yang bersinggungan dengan
membrana basalis pada jarak tertentu sehingga terdapat daerah yang bebas dari
kontak antar sel epitel.
Sel-sel endotel bagian terdalam dari rumbai kapiler. Sel endotel langsung
berkontak dengan membrana basalis.
c. APARATUS JUXTAGLOMERULUS
Makula densa adalah sekelompok sel epitel tubulus distal yang diwarnai
dengan pewarnaan khusus. Sel ini bersebelahan dengsn ruangsn yang berisi sel lacis
dan sel juxtaglomerulus yang mensekresi renin.
Secara umum, sekresi renin dikontrol oleh faktor ekstrarenal dan intrarenal.
Dua mekanisme penting untuk mengontrol sekresi renin adalah sel JG dan makula
densa. Setiap penurunan tegangan dinding arteriol aferen atau penurunan pengiriman
Na ke makula densa dalam tubulus distal akan merangsang sel JG untuk melepaskan
renin dari granula tempat renin tersebut disimpan didalam sel. Sel JG, yang sel
mioepitelnya secara khusus mengikat arteriol aferen, juga bertindak sebagai
transducer tekanan perfusi ginjal. Volume ECF atau volume sirkulasi efektif (ECV)
yang sangat menurun menyebabkan menurunnya tekanan perfusi ginjal, yang
dirasakan sebagai penurunan regangan oleh sel JG. Sel JG kemudian melepaskan
renin ke dalam sirkulasi, yang sebaliknya mengaktifkan mekanisme renin-angiotensi-
aldosteron.
VASKULARISASI
Ginjal menerima aliran darah secara langsung dari aorta melalui arteri renalis,
biasanya hanya tunggal tetapi dapat juga lebih dari satu yang muncul dari sisi lateral
aorta tepat di kaudal dari arteri mesenterika superior. Sifat dari arteri renalis adalah
end-arteri sehingga makin proksimal arteri ini mengalami oklusi maka makin besar
jaringan ginjal yang rusak. Arteri terletak posterior dari vena renalis dan anterior dari
pelvis renalis.
2. Posterior : tidak ada percabangan sampai memasuki ginjal dan mensuplai segmen
posterior ginjal.
Pembuluh darah vena biasanya mengikuti arteri, dan berbeda dengan arteri
venasaling berhubungan sehingga bila terjadi ligasi vena intra renal, drainase vena
akan menuju vena yang lain. Vena renalis kiri bersifat unik karena menerima darah
dari dua cabang vena yang berbeda. Pada sisi kranial menerima darah dari kelenjar
adrenal kiri dan bagian kaudal menerima darah dari vena ovarium kiri atau vena
spermatika kiri.
ALIRAN LIMFE
Terdapat dua jalan utama aliran limfatik ginjal, yang pertama terletak
sepanjang pembuluh darah utama dan yang kedua berasal dari subkapsuler, keduanya
kemudian bergabung ke hillum dan menuju kelenjar limfa para aorta. Terjadi juga
hubungan dengan limfonodi yang terletak pada bagian inferior vena kava dan
kelenjar limfe dari daerah lumbar.
INERVASI
Inervasi ginjal berasal dari pleksus renalis yang merupakan sistem saraf autonom,
berjalan melewati aorta tepat pada bagian kranial dari arteri renalis, berasal dari
serabut-serabut preganglionik dari T12 dan segmen lumbar bagian atas. Serabut-
serabut ini bersama-sama dengan arteri renalis masuk ginjal melalui hillum dan
melanjutkan diri mengikuti percabangan arteri. Sinaps terjadi dalam ganglion renal.
Inervasi parasimpatik berasal dari N.vagus.
FUNGSI GINJAL