Professional Documents
Culture Documents
Pembanding untuk uji daya analgetik ini ada dua macam, yaitu
pembanding positif (zat yang terbukti mempunyai efek analgetik)
dan pembanding negatif (bahan inert yang terbukti tidak berkhasiat
sebagi analgetik).
METODE uji daya analgetik ini adalah metode induksi cara kimia,
parameter yang diamati adalah respons geliat mencit. Untuk itu
perlu dilakukan rangsang nyeri perut pada hewan percobaan dengan
menggunakan asam asetat yang diberikan secara intraperitoneal
(dalam rongga peritonem).
Melalui 7 Tahap
Untuk mendapatkan hasil yang baik, daging bekicot harus melalui
tahap.
Keripik Bekicot
Bahan:
250 gr daging bekicot (dari 1,5 kg bekicot segar)
250 cc minyak goreng
Bumbu:
2 butir bawang putih 3 butir kemiri
1/2 sendok teh ketumbar 1/2 rimpang jahe
1 lembar daun jeruk purut 1 mata asam garam dan penyedap rasa
secukupnya
Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan
tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan
beberapa saat agar bumbu meresap. Jemur di bawah sinar matahari
langsung (usahakan sekali jemur sudah kering). Goreng sampai
kering.
Sate Bekicot
Sate bekicot sudah cukup beken. Setiap warung bekicot atau
warung "nol dua" hampir pasti ada sate bekicotnya. Jika Anda ingin
membuat sendiri sate bekicot, silakan mengikuti resep ini.
Bahan:
500 gram daging bekicot (dari 3 kg bekicot segar)
25 bilah tusuk sate
Bumbu:
1/4 kg kacang tanah 5 sendok makan minyak goreng 5 sendok
makan kecap
5 butir bawang merah 5 butir merica 3 butir bawang putih
3 lembar daun jeruk purut 2 buah jeruk nipis 1/4 sendok teh
penyedap rasa
Cabe rawit, cuka, garam sesuai selera
Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris menjadi dua bagian, tusuk
dengan tusukan sate.
Masukkan ke dalam bumbu yang telah dihaluskan (bawang putih,
merica campur kecap dan cuka), lalu diamkan sementara waktu
agar bumbunya meresap.
Buat bumbu kacang: goreng kacang tanah dan tumbuk hingga
halus. Campur dengan bawang putih, garam, daun jeruk purut, cabe
rawit dan penyedap rasa yang telah dihaluskan. Beri air sedikit lalu
rebus hingga berminyak dan diberi sedikit kecap.
Panggang daging bekicot sampai matang, lalu disiram bumbu
kacang, taburi bawang merah mentah dan irisan jeruk nipis.
Selamat menikmati!!!!
Kita termasuk salah satu negara eksportir bekicot. Tapi volume dan
kontinuitasnya belum memenuhi kebutuhan pasar importir. Nah,
bukankah ini peluang agribisnis yang terbentang di depan mata
kita?
Para perempuan itu diupah secara honorer oleh Satumi, istri Supari.
Tiap seribu tusuk sate bekicot yang dibuat, setiap pekerja mendapat
upah Rp 1.500. "Ada yang bisa membuat sampai dua ribu tusuk,
bahkan tiga ribu. Tetapi juga ada yang cuma seribu, tergantung
cepat-lambatnya mereka bekerja," ujar Satumi.
Bisnis sate dan kripik bekicot, tak pelak lagi, merupakan salah satu
alternatif penampungan lapangan pekerjaan bagi warga Plosokidul.
Sebab, memang tak cuma Supari yang menjalankan bisnis itu di
Plosokidul.
Saya rasa enggak juga. Waktu dulu di kampung, kita kan semua
tahu bahwa bekicot itu sangat ¡§jijik¡¨ sekali. Nah karena jijik itu,
banyak juga yang nolak. Jadi yang menolak bekicot itu bukan hanya
soal agama saja tetapi juga jijiknya itu. Padahal kalau mau tahu,
bekicot itu proteinnya tinggi sekali. Di Perancis¡Xtempat asal bekicot
dijadikan ladang bisnis¡Xbentuk batoknya lain dengan yang ada di
Asia. Di sana batoknya agak kecil, rapih seperti seafood. Namanya
di sana adalah escagot. Sedangkan bentuk bekicot di Asia
(Indonesia, Malaysia, Taiwan dan RRC) ini agak panjang dan
namanya snail. Keduanya mempunyai kandungan protein dan gizi
yang sama.
Sampai saat ini belum. Kenapa? Bekicot itu kalau dibeli dari petani,
per kilonya sekitar Rp2.000. Tetapi kalau budidaya, kita pernah
hitung paling tidak cost-nya mencapai Rp5.000 sampai Rp6.000. Jadi
belum perlulah budidaya. Apalagi supply-nya masih ¡§over¡¨.
Bisnis sari kelapa saya mulai tahun 1994. Saya melihat pengusaha
itu seperti orang berenang di kali. Kalau kita berenang di kali dan
tidak naik, maka akan terbawa arus. Jadi begitu pula saya, harus
ekspansi terus. Kenapa? Karena saya juga harus menjamin manajer-
manajer saya termasuk juga seluruh karyawan saya. Mereka kan
ingin suatu kemajuan. Misalnya mereka sudah ikut saya 5 tahun
atau 10 tahun, mereka kan otomatis punya kebutuhan juga untuk
naik terus, seperti gaji harus naik, anak harus sekolah dan
sebagainya. Nah dari situ, bagaimana saya dapat menjamin mereka
semua? Itulah, mau tidak mau, kami harus ekspansi dalam bisnis.
Itu memang dituntut.
Yang saya cermati dan pikirkan adalah yang punya potensi jangka
panjang dan enggak tersaingi. Contoh yang parah seperti sekarang
di Indonesia, untuk sepatu dan garmen, kita kalah dengan RRC.
Makanya dari jauh-jauh hari saya enggak mau melakukan ekspansi
bisnis yang gampang disaingi oleh yang lain. Saya lihat peluang
bisnis di sari kelapa. Kami pernah hitung, di Lampung tiap hari air
kelapa sekitar 200 ribu liter. Sedangkan saya sekarang baru
memakai sekitar 20¡V30 ribu liter. Masih cukup banyak kan? Di
Lampung, kopra memang luar biasa, apalagi di tempat yang lain.
Padahal ini terbilang limbah.
Untuk bisnis sari kelapa, waktu itu (sekitar 20 tahun yang lalu)
memang Jepang duluan populer. Dan 10 tahun yang lalu, sebelum
saya produksi, di Jepang sudah mulai menurun. Makanya, tahun
1994 saya melihat peluang di sari kelapa. Apalagi di Taiwan
sekarang ini, bagi yang muda-muda, sari kelapa mulai dijadikan
makanan (dijadikan sayur). Di Cina, saya melihat ini juga punya
pasar yang cukup baik. Makanya, kami juga melirik pasar sana. Jadi
memang saya melihat pasar sari kelapa itu di Indonesia dan di luar
cukup besar. Untuk pasar Jepang saja, contohnya, rata-rata tiap
bulan saya mengekspor sari kelapa sekitar 8 kontainer.
Ya. Dan sampai saat ini untuk bekicot dan sari kelapa, bicara
kuantitas maupun kualitas, kami nomor satu di dunia. Dalam sehari,
saya produksi sari kelapa saja hampir 20 ton. Untuk ekspor sekitar
55%, sedangkan lokal 45%. Hampir berimbanglah.
Sejak 2¡V3 tahun yang lalu saya mulai merintis. Di Lampung, kami
punya tempat pengolahan limbah yang luasnya hampir 6 hektar dan
di tempat itu kami termasuk yang terbaik. Di musim kemarau
banyak walet yang ngumpul di sana karena banyak makanannya.
Suatu ketika teman saya yang punya peternakan walet datang dan
bilang sama saya, ¡§Alangkah sayangnya kamu kalau enggak buat
rumah.¡¨ Tetapi waktu itu saya kurang interest karena memang
bukan bidang saya. Apalagi ada mitos kalau punya walet itu, nanti
punya keturunan yang tidak baik dan sebagainya. Nah, baru 2-3
tahun yang lalu saya mulai berpikir kembali, ini adalah sebuah
peluang yang bagus sekali. Saya juga melihat bahwa di negara-
negara tetangga kita seperti Singapura, Hongkong dan Taiwan
punya brand sendiri untuk sarang burung walet. Di Indonesia sendiri
belum ada brand sarang burung walet, padahal yang punya walet
sekitar 80%.
Istana walet ini baru 3 bulan. Konsepnya walet plus restoran. Jadi
begini, kami kan mau membangun suatu brand sarang burung
walet. Nah, kalau enggak gini (menggunakan restoran), kapan brand
itu akan terbangun. Kayak Singapura dan Hongkong, mereka
sejarahnya di walet sudah 10¡V20 tahun lalu. Saya ingin melampaui
mereka. Kalau saya enggak mendirikan restoran kayak begini, kapan
saya bisa melampaui mereka? Apa saya harus mengikuti cara-cara
orang tua dulu seperti bikin warung atau toko kecil yang jual walet.
Enggak begitu kan? Makanya, mau enggak mau, saya bikin istana
walet ini (untuk media komunikasi konsumen).
Ada, bulan Juni nanti kami berencana akan buka Istana Walet di
Hongkong. Kami juga bakal buka di Bali, terus di Jakarta juga akan
buka lagi. Kami sudah menjajaki untuk buka di terminal
keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta.
Saya ini dari kecil jiwanya enggak bisa diam. Saya kadang-kadang
berpikir, kenapa kita yang di Indonesia¡Xkalau dibandingkan dengan
Hongkong, Cina atau Taiwan¡Xselalu kurang bisa bersaing. Saya
selalu berprinsip, untuk bisa bersaing dengan mereka, kita harus
lihai. Apalagi di era AFTA nanti, kita tidak hanya bersaing di dalam
negeri saja tetapi juga di luar negeri.
Cita-cita saya, kalau bisa mensukseskan walet ini, sudah sangat luar
biasa. Maklum ini kan terbilang baru di Indonesia. Berbeda dengan
di Hongkong yang banyak sekali merek sarang burung waletnya. „M
B Pengeluaran
Rp Rp Rp Rp Rp
1 Biaya Operasi
4,043,375.00 8,086,750.00 8,086,750.00 8,086,750.00 8,086,750.00
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Tetap
2,405,000.00 2,405,000.00 2,405,000.00 2,405,000.00 2,405,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Variabel
1,638,375.00 5,681,750.00 5,681,750.00 5,681,750.00 5,681,750.00
Rp Rp Rp Rp Rp
2 Penyusutan
624,504.33 624,504.33 624,504.33 624,504.33 624,504.33
Rp Rp Rp Rp
3 Angsuran Pokok
4,915,543.75 2,287,350.00 2,287,350.00 1,839,633.05
Rp Rp Rp Rp
3 Bunga Bank
2,039,377.82 1,154,579.95 742,856.95 331,133.95
Rp
4 IDC
1,839,633.05
Rp Rp Rp Rp Rp
d Pajak (15%)
- 1,893,659.70 1,484,995.06 1,423,236.61 1,361,478.16
Rp(3,053,062. Rp10,730,738. Rp Rp Rp
C Laba/Rugi
93) 31 8,414,972.03 8,065,007.48 7,715,042.93
D Profit Margin %
(189.07) 66.21 51.92 49.76 47.60
Dana Sendiri
3,694,950 1,415,181
Dana Kredit
6,862,050 2,628,194
Nilai Sisa
3,236,667
B Outflow
Biaya operasi
4,043,375 8,086,750 8,086,750 8,086,750 8,086,750
Angsuran pokok
4,915,544 2,287,350 2,287,350 1,839,633
Biaya bunga
2,039,378 1,154,580 742,857 331,134
Pajak
- 1,893,660 1,484,995 1,423,237 1,361,478
C Total Cashflow
(308,792) 83,976 (727,698) 3,193,958 3,667,439 7,825,304
13,734,18
D Kumulatif Cashflow
(308,792) (224,817) (952,515) 2,241,443 5,908,882 6
(10,865,7
E Cashflow Untuk IRR
92) 83,976 6,227,223 6,635,888 6,697,646 9,996,071
B Pengeluaran
4327462.5 8654925.0 8654925.0 8654925.0 8654925.0
1 Biaya Operasi
0 0 0 0 0
2405000.0 2405000.0 2405000.0 2405000.0 2405000.0
Biaya Tetap
0 0 0 0 0
1922462.5 6249925.0 6249925.0 6249925.0 6249925.0
Biaya Variabel
0 0 0 0 0
2 Penyusutan 624504.33 624504.33 624504.33 624504.33 624504.33
5100200.6 2287350.0 2287350.0 1860406.9
3 Angsuran Pokok
3 0 0 5
2076355.3 1158319.2
3 Bunga Bank 746596.25 334873.25
6 5
1860406.9
4 IDC
5
D Profit Margin %
(206.66) 65.29 51.90 49.92 47.94
BEP (Rp)
3,279,419 4,244,771 4,244,771 4,244,771 4,244,771
Dana Sendiri
3,694,950 1,514,612
Dana Kredit
6,862,050 2,812,851
Nilai Sisa
3,236,667
B Outflow
Biaya operasi
4,327,463 8,654,925 8,654,925 8,654,925 8,654,925
Angsuran pokok
5,100,201 2,287,350 2,287,350 1,860,407
Biaya bunga
2,076,355 1,158,319 746,596 334,873
Pajak
- 2,033,396 1,616,630 1,554,871 1,493,113
C Total Cashflow
(308,792) 63,202 (215,244) 3,932,409 4,405,890 8,542,981
16,420,44
D Kumulatif Cashflow
(308,792) (245,591) (460,835) 3,471,574 7,877,464 6
(10,865,7 10,738,26
E Cashflow Untuk IRR
92) 63,202 6,961,312 7,378,078 7,439,837 2
Pengeluara
B
n
Biaya 4,163,625.0 8,327,250.0 8,327,250.0 8,327,250.0
1 8,327,250.00
Operasi 0 0 0 0
Biaya 2,645,500.0 2,645,500.0 2,645,500.0 2,645,500.0
2,645,500.00
Tetap 0 0 0 0
Biaya 1,518,125.0 5,681,750.0 5,681,750.0 5,681,750.0
5,681,750.00
Variabel 0 0 0 0
Penyusuta
2 624,504.33 624,504.33 624,504.33 624,504.33 624,504.33
n
Angsuran 2,287,350.0 2,287,350.0 1,848,426.3
3 4,993,706.25
Pokok 0 0 3
Bunga 1,156,162.7
3 2,055,029.86 744,439.74 332,716.74
Bank 4
4 IDC 1,848,426.33
Laba
-3,173,312.9 13,850,343.3 11,103,049. 10,691,326. 10,279,603.
sebelum
3 4 88 88 88
pajak
Profit
D 66.70
Margin % (196.51) 53.47 51.49 49.51
BEP (kg
5,585 7,276
bekicot) 7,276 7,276 7,276
Dana Sendiri
3,694,950 1,457,269
Dana Kredit
6,862,050 2,706,356
Nilai Sisa
3,236,667
B Outflow
Biaya operasi
4,163,625 8,327,250 8,327,250 8,327,250 8,327,250
Angsuran pokok
4,993,706 2,287,350 2,287,350 1,848,426
Biaya bunga
2,055,030 1,156,163 744,440 332,717
Pajak
- 2,077,552 1,665,457 1,603,699 1,541,941
C Total Cashflow
(308,792) 75,182 196,095 4,213,413 4,686,894 8,835,966
17,698,75
D Kumulatif Cashflow
(308,792) (233,610) (37,515) 4,175,898 8,862,792 8
(10,865,7 11,017,10
E Cashflow Untuk IRR
92) 75,182 7,244,831 7,656,925 7,718,684 9
B Pengeluaran
4,447,712. 8,895,425. 8,895,425. 8,895,425. 8,895,425.0
1 Biaya Operasi
50 00 00 00 0
2,645,500. 2,645,500. 2,645,500. 2,645,500. 2,645,500.0
Biaya Tetap
00 00 00 00 0
1,802,212. 6,249,925. 6,249,925. 6,249,925. 6,249,925.0
Biaya Variabel
50 00 00 00 0
624,504.3
2 Penyusutan 624,504.33 624,504.33 624,504.33 624,504.33
3
5,178,363. 2,287,350. 2,287,350. 1,869,200.2
3 Angsuran Pokok
13 00 00 3
2,092,007. 1,159,902.
3 Bunga Bank 748,179.04 336,456.04
40 04
1,869,200.
4 IDC
23
D Profit Margin %
(214.10) 64.24 50.75 48.77 46.79
BEP (Rp)
3,527,146 4,669,248 4,669,248 4,669,248 4,669,248
Dana Sendiri
3,694,950 1,556,699
Dana Kredit
6,862,050 2,891,013
Nilai Sisa
3,236,667
B Outflow
Biaya operasi
4,447,713 8,895,425 8,895,425 8,895,425 8,895,425
Angsuran pokok
5,178,363 2,287,350 2,287,350 1,869,200
Biaya bunga
2,092,007 1,159,902 748,179 336,456
Pajak
- 2,000,988 1,580,792 1,519,034 1,457,275
C Total Cashflow
(308,792) 54,408 (517,151) 3,726,164 4,199,645 8,327,943
15,482,21
D Kumulatif Cashflow
(308,792) (254,384) (771,535) 2,954,629 7,154,274 7
(10,865,7 10,533,59
E Cashflow Untuk IRR
92) 54,408 6,753,220 7,173,416 7,235,174 9
ASPEK PRODUKSI
Guna menghasilkan anak dan telur yang baik, bekicot perlu juga
diadakan seleksi. Seleksi ini dapat diperkirakan potensi genetik yang
diharapkan muncul pada keturunan selanjutnya setelah syarat
hidupnya terpenuhi. Adapun ciri-ciri induk yang baik adalah:
- Telah dewasa, ditandai dengan tumbuhnya bibir pada mulut
kerabang.
- Mempunyai kerabang yang tumbuh sempuma (tidak cacat atau
pecah) baik di puncak atau di bibir kerabang.
- Tinggi kerabang sekitar 7 cm, panjang antara 6-7 cm, dan
mempunyai berat kurang lebih 70 gr.
b. Pemasukan Bibit
Pemasukan bibit bekicot dilakukan malam hari agar bekicot tidak
sukar beradaptasi dengan lingkungan baru. Bibit diletakkan pada
tengah kandang atau di tempat-tempat yang dekat dengan
makanan. Banyaknya penebaran bibit tiap kandang perlu
mendapatkan perhatian. Pada kandang yang terlalu sesak atau
padat penebarannya tinggi, bekicot lebih banyak bergerombol atau
membenamkan diri dalam tanah dan tidak melakukan aktivitas
untuk hidupnya termasuk makan, sehingga tubuhnya tidak
berkembang sempuma. Sebaliknya bila padat penebaran lebih kecil
dari daya tampung, pemakaian kandang tidak efisien sehingga
biaya kandang menjadi besar.
c. Pemeliharaan Bibit
e. Pemanenan Bekicot
Dari Hama ke
Hidangan Berkelas
oleh Ike Dian Puspita/Litbang Joglosemar pada 06-03-2008
Tubuhnya bercangkang dan berlendir. Biasanya mereka senang
berkumpul di pematang air di sawah dan tempat-tempat lembab
lainnya. Cara berjalannya yang lambat membuat hewan sejenis siput
ini dijuluki si lambat, atau bekicot. Secara keseluruhan, tidak ada
sesuatu yang istimewa pada bekicot. Bahkan, cara hidup hewan ini
sering kali membuat orang-orang pada umumnya “bergidik”. Apalagi
bila dijadikan makanan. Siapa sangka, hewan berlendir ini ternyata
menjadi menu makanan berkelas di negara-negara lain, seperti
Perancis, Amerika, Kanada, Jepang, ataupun Taiwan. Harga makanan
itu tidak murah. Hewan ini mampu mendatangkan keuntungan
cukup besar setelah diolah menjadi menu makanan.
Kini, bekicot sudah mulai naik pamor. Dari hewan yang dianggap
sebagai hama menjadi bahan makanan yang cukup prestisius. Di
Indonesia, bekicot bisa diolah menjadi aneka masakan yang lezat,
seperti sate bekicot dan keripik bekicot. Tidak hanya itu, di Bali,
bekicot bisa dimasak gule dan pepes. Beberapa penelitian terbaru
menunjukkan, tingginya kandungan protein pada bekicot juga
berguna sebagai bahan pembuat biskuit pendamping ASI, seperti
yang diteliti oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Di Perancis, bekicot diolah menjadi hidangan mewah yang disebut
Escargot d’France. Hidangan ala Prancis dari bekicot itu kini menjadi
hidangan yang sangat khas di sejumlah hotel berbintang.
Pasar Potensial
Bukan tanpa alasan bila “si hama” ini berhasil pindah ke meja
hidangan di restoran megah. Dari segi gizi, bekicot tidak kalah
dengan jenis makanan yang lain. Kandungan gizinya cukup tinggi.
Pasar potensial bekicot adalah Perancis dan Taiwan karena itu kedua
negara itu mengandalkan pasokan daging bekicot termasuk dari
Indonesia. Beberapa negara lain juga selalu mengimpor daging
bekicot, seperti Hongkong, Belanda, Taiwan, Yunani, Belgia,
Luxemburg, Kanada, Jerman dan Amerika Serikat. Indonesia adalah
termasuk salah satu negara eksportir bekicot.
Budi daya bekicot sebenarnya cukup mudah, sederhana dan
menguntungkan karena binatang ini dapat memakan semua jenis
makanan, semua hijau-hijauan dan buah-buahan. Hama dan
penyakitnya boleh dibilang tidak ada dan kemampuan untuk
mengembangkan diri cukup besar. Tingginya perkembangbiakan ini
disebabkan sifat bekicot yang termasuk hewan hermaprodit, yaitu
mempunyai alat kelamin ganda dengan kemampuan bertelur
banyak.
Dua jenis bekicot yang biasa diternakkan, yaitu spesies Achatina
fulica dan Achatina variegata. Ciri bekicot jenis Achanita fulica
biasanya warna garis-garis pada tempurung/cangkangnya tidak
begitu mencolok. Sedangkan jenis Achatina variegata warna garis-
garis pada cangkangnya tebal dan berbuku-buku