Professional Documents
Culture Documents
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL 1
PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN
2. Panitia, adalah Panitia Pengadaan Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti
Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.
1
4. Penyedia Barang/Jasa, adalah Badan Hukum (Badan Usaha/Perusahaan) Pihak
yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa (Pemberi Tugas)
sebagai Pelaksana Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Insfrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, melalui Proses Pelelangan dan
telah mendapat Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari Pengguna
Barang/Jasa (Pemberi Tugas).
PASAL 2
LINGKUP, LOKASI PENYERAHAN PEKERJAAN DAN SUMBER DANA
2. Sumber Dana
Sumber Dana dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan sesuai dengan Petunjuk
Operasional Kegiatan DIPA (POK DIPA) Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.
PASAL 3
DOKUMEN PENGADAAN
2
PASAL 4
DOKUMEN KONTRAK
PASAL 5
KETENTUAN PENAWARAN
a. Dokumen Penawaran dibuat dalam Rangkap 3 (Tiga), terdiri 1 (Satu) Asli dan
2 (Dua) Rangkap Copy.
b. Pada sisi sudut kanan atas ditulis kata-kata “Asli” untuk Dokumen Penawaran
yang asli dan kata-kata “Copy” untuk Dokumen Penawaran yang berupa
copy-an.
2. Surat Penawaran
a. Surat Penawaran Harga dibuat di atas kertas berkop Surat Perusahaan dan
harus diketik rapi tidak boleh di tip-ex, jelas/terang.
b. Surat penawaran harga asli dibubuhi materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
yang dibubuhi tanggal, bulan, tahun, cap perusahaan dan dilintasi tanda
tangan pimpinan/direktur perusahaan serta mencantumkan masa berlakunya
penawaran yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender.
c. Ditandatangani oleh pimpinan/direktur atau penerima kuasa dari
pimpinan/direktur yang namanya tercantum dalam akte pendirian/perubahan
atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili.
d. Penulisan harga dengan angka dan bilangan dalam huruf harus sesuai dan
jelas (terbaca), apabila terjadi perbedaan antara angka dengan huruf, maka
yang dipakai adalah huruf.
3
3. Kelengkapan Dokumen Penawaran
4
18). Surat Pernyataan Tunduk Kepada Keppres 80 Tahun 2003 beserta
Perubahannya, dan bersedia dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black
List) apabila mengundurkan diri sebelum habis masa berlaku
penawaran, diatas kertas berkop Badan Usaha/Perusahaan Asli,
bermaterai Rp. 6.000,- dan diberi tanggal, bulan, tahun sesuai dengan
tanggal SPH.
19). Surat Pernyataan bahwa Pemilik atau Pemimpin Perusahaan
tidak/bukan berstatus pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI,dibuat di atas
kertas kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
dibubuhi tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan dan di cap perusahaan.
20). Surat Pernyataan berkinerja baik dan tidak masuk dalam daftar hitam
atau daftar sangsi di suatu instansi Pemerintah, dibuat di atas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
dan dicap perusahaan.
21). Surat Pernyataan bahwa Perusahaan tersebut sanggup tidak mengikuti
Pengadaan di lingkungan Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut apabila menyalahi Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak), dibuat di atas kertas kop perusahaan
bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi tanggal,
ditandatangani oleh Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan dan dicap
perusahaan.
22). Surat Pernyataan bahwa keikutsertaannya dalam Pengadaan ini tidak
bertentangan dengan kepentingan tugasnya (conflict of interest)
dibuat di atas kertas kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) dibubuhi tanggal, ditandatangani oleh Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan.
23). Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan apabila
ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan, dibuat kertas kop perusahaan
bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi tanggal,
ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan dan dicap
perusahaan.
24). Surat Pernyataan Tidak Akan Menuntut Ganti Rugi, apabila Pengadaan
dinyatakan gagal karena tidak tersedianya dana, dibuat diatas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
dan dicap perusahaan.
25). Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen yang menyatakan bahwa data-
data di dalam dokumen penawaran adalah benar, dibuat di atas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
serta dicap perusahaan.
5
b. Dokumen Teknis :
1). Metode Pelaksanaan Pekerjaan mengacu pada RKS.
2). Kesesuaian terhadap Spesifikasi Teknis.
3). Melampirkan brosur asli dari merk produk yang ditawarkan serta
sertifikat ISO dari produk tersebut.
4). Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/Time Schedule + Curva S
5). Struktur Organisasi Pelaksanaan Lapangan.
6). Daftar Personil yang bertugas berikut Tenaga Ahli dan pendukungnya.
7). Surat Keterangan Garansi dan Jaminan Layanan Purna Jual.
8). Melampirkan surat dukungan dari distributor atau principle dari merk
produk yang ditawarkan.
9). Pengalaman Perusahaan untuk pekerjaan sejenis.
c. Dokumen Harga :
1). Surat Penawaran Harga Asli bermaterai Rp. 6.000,- dibuat di atas kertas
berkop perusahaan asli, distempel perusahaan serta diberi tanggal,
bulan, tahun sesuai dengan tanggal SPH.
2). Ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Utama atau penerima kuasa dari
Pimpinan/Direktur Utama yang namanya tercantum dalam akte
pendirian/perubahan atau kepala cabang perusahaan yang diangkat
oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama
adalah yang berhak mewakilinya.
3). Menyebutkan besaran harga yang ditawarkan.
4). Harga Penawaran dalam mata uang rupiah dan harus dinyatakan dalam
angka dan huruf, dengan ketentuan jumlah yang tertera dalam angka
harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf. Jika tidak sesuai
maka yang dipakai adalah nilai yang ditulis dengan huruf.
5). Perincian Penawaran Harga dibuat di atas kertas berkop perusahaan asli
ditandatangani direktur perusahaan, distempel perusahaan serta diberi
tanggal, bulan, tahun sesuai dengan tanggal SPH (harga dasar
rekapitulasi ditambah PPN 10%), dibulatkan kebawah (keribuan rupiah).
6) Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
7) Harga Satuan, Upah dan Bahan.
8). Penawaran Harga Pekerjaan ini berlaku/mengikat selama 30 (Tiga
puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Surat Penawaran.
4. Harga Penawaran
Harga Penawaran yang ditawarkan harus sudah termasuk Upah Kerja, Biaya
Pengiriman, Pemasangan, Uji Coba, dan Jasa Perusahaan serta Pajak-pajak yang
sesuai dengan pekerjaan yang dituangkan dalam Dokumen Pengadaan ini.
6
5. Cara Penyampaian Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran dimasukkan ke dalam kotak penawaran yang telah
disediakan dengan disaksikan oleh Panitia, dengan menggunakan Metode Dua
Sampul.
Sampul Kedua berisi Data Perhitungan Biaya Penawaran dan pada sampul ditulis
“Data Harga Penawaran”.
Sampul Pertama dan Kedua dimasukkan ke dalam 1 (Satu) Sampul disebut sampul
penutup kemudian dilem dan tidak boleh ada coretan.
7
OE Rp 1.998.167.000
PASAL 6
JAMINAN PENAWARAN
4. Jaminan Penawaran akan dicairkan untuk disetor ke Kas Negara apabila Rekanan
mengundurkan diri.
7. Nama Peserta Pengadaan sama dengan nama yang tercantum dalam Surat
Jaminan penawaran.
10 Surat Jaminan Penawaran asli dimasukkan kedalam amplop besar tetapi tidak
dijilid.
8
PASAL 7
JAMINAN PELAKSANAAN
1. Bentuk surat Jaminan Pelaksanaan harus terdiri dari Nama dan Alamat Pemberi
Tugas, Badan Usaha/Perusahaan yang ditunjuk, dan pihak penjamin, Nama
Pekerjaan, besar jumlah jaminan pelaksanaan dalam angka dan huruf, kewajiban
pihak penjamin untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan dengan segera kepada
Pemberi Tugas sesuai dengan Ketentuan dalam Jaminan Pelaksanaan, masa
berlaku Jaminan Pelaksanaan mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata khususnya Pasal 1831 dan 1832, dan ditandatangani oleh penjamin.
PASAL 9
PENJELASAN PEKERJAAN
Hari : Selasa
Tanggal : 20 September 2009
Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Sidang Ditjen Dikti Lt. 9 Gedung D Komplek Depdiknas
9
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270.
PASAL 10
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
a.. Surat penawaran yang terlambat dimasukkan, sesuai dengan Hari dan
Tanggal serta Jam yang telah ditentukan di atas akan ditolak dan Peserta
Pengadaan dianggap mengundurkan diri.
10
PASAL 11
PENILAIAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Dasar Penilaian :
a. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, serta perubahannya dengan Perpres Nomor 8 Tahun
2006 Juncto Nomor 95 Tahun 2007.
b. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan
DIPA (POK-DIPA) Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Tahun Anggaran 2009, beserta Revisinya.
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berikut Spesifikasi Teknis.
d. Harga Perkiraan Sendiri/Owners Estimate (HPS/OE).
11
3). Nilai ambang batas lulus (passing grade) yang dipersyaratkan untuk
dokumen teknis adalah sebesar 70 (tujuh puluh) dengan persyaratan
nilai spesifikasi alat tidak boleh 0 (nol).
4). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Panitia Pengadaan membuat daftar
urutan penawaran, yang dimulai dari urutan penawaran yang
memperoleh nilai tertinggi.
c. Klarifikasi
Apabila dalam evaluasi administrasi, tehnik dan harga ada hal-hal yang
meragukan, maka panitia dapat melakukan klarifikasi.
3. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap Peserta Pengadaan yang akan diusulkan sebagai pemenang dapat
dilakukan verifikasi dan validasi terhadap semua data dan informasi yang ada
dalam Formulir Isian Kualifikasi dengan meminta rekaman atau Asli Dokumen
yang sah dan bila perlu dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.
4. Kriteria Penilaian :
12
3). Tata cara penilaian adalah sebagai berikut :
30 Spesifikasi Alat
a). Spek alat memenuhi yang diminta 30
b). Spek alat di bawah yang diminta 0
10 Tenaga Ahli
a). Ada 10
b). Tidak ada 0
PASAL 12
PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG
13
1. Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta Pengadaan
kurang dari 3 (Tiga).
3. Dari Dokumen Penawaran yang masuk setelah diteliti kelengkapannya oleh Panitia
Pengadaan, tidak ada yang memenuhi syarat atau yang dinyatakan sah.
5. Calon Pemenang Pengadaan urutan I, II dan III mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk;
6. Apabila terjadi keadaan sebagaimana tersebut dalam butir 1 s.d 5 maka Panitia
Pengadaan diharuskan mengadakan Pengadaan Ulang.
PASAL 13
PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN
PASAL 14
SANGGAHAN
14
d. Ketua Panitia Pengadaan.
PASAL 15
HARGA/NILAI KONTRAK PEKERJAAN
Harga/Nilai Kontrak Pekerjaan adalah Jumlah Harga Penawaran yang telah disepakati
oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Barang/Jasa yang sudah termasuk seluruh pajak dan
kewajiban lain yang harus dibayarkan oleh Penyedia Barang/Jasa.
PASAL 16
RESIKO DAN KEAMANAN
1. Segala resiko kebakaran, pencurian dan lain-lain di tempat pekerjaan atas segala
bahan, alat-alat dan lain-lain menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PASAL 17
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
15
1. Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini
Studio dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini selama 25 (Dua puluh lima) Hari Kalender terhitung sejak tanggal
dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
3. Jika 7 (Tujuh) Hari setelah waktu yang telah ditentukan pekerjaan belum juga
dimulai/dilaksanakan, maka Penyedia barang/Jasa akan menerima Surat Teguran
Pertama dari Pemberi Tugas.
6. Pemutusan kontrak secara sepihak itu dilakukan setelah 3 (tiga) kali teguran
selang 3 (tiga) hari tanpa ada penjelasan. Semua biaya/kerugian akibat
pemutusan hubungan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pengguna Barang/Jasa secara sepihak mempunyai kekuasaan penuh
membatalkan surat penunjukan pelaksanaan pekerjaan yang telah dikeluarkan.
PASAL 18
PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK
2. Apabila permintaan perpanjangan waktu dalam batas-batas yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan, dengan alasan yang rasional maka akan
dipertimbangkan oleh Pemberi Tugas.
3. Pengunduran waktu karena adanya keadaan kahar dengan keterangan dari
instansi yang berwenang.
16
4 Permohonan perpanjangan waktu diajukan secara tertulis paling lambat 7 (tujuh)
Hari Kalender sebelum waktu penyerahan pekerjaan, dengan disertai alasan-
alasannya;
PASAL 19
JANGKA WAKTU MASA PEMELIHARAAN & GARANSI
PASAL 20
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA,
KONTRAK DAN SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
PASAL 21
PENGIRIMAN DAN PENYERAHAN BARANG
1. Barang-barang diserahkan tepat pada waktunya dan dalam keadaan baru, baik,
utuh dan tanpa cacat, berfungsi sebagaimana mestinya.
17
2. Barang diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen tersebut Pasal 2 angka 1,
sampai ke tempat yang telah ditetapkan di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Komplek Depdiknas Gedung D Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan -
Jakarta 10270, dalam batas waktu seperti yang dimaksud dalam pasal 17 Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini.
5. Untuk barang-barang yang kurang lengkap, cacat dan tidak memenuhi syarat
teknis, tidak akan diterima, dan Rekanan harus segera mengambil barangnya
untuk diganti dengan barang yang memenuhi syarat sesuai dengan Spesifikasi
Teknis, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).
PASAL 22
PEMBAYARAN
PASAL 23
UANG MUKA
18
1. Apabila diperlukan dapat diberikan Uang Muka maksimum sebesar 20% (Dua
puluh prosen) dari Nilai Kontrak.
PASAL 24
SANKSI DAN DENDA
PASAL 25
RESIKO KENAIKAN HARGA DAN “KEADAAN KAHAR”
2. Keadaan Kahar adalah suatu akibat dari kejadian di luar kemampuan pihak
Pelaksana Pekerjaan baik langsung ataupun tidak langsung, antara lain : gempa
bumi, topan, petir, kebakaran, sabotase, huru-hara, tindakan pemerintah dalam
bidang moneter dll.
19
3. Atas kejadian/akibat tersebut pada butir 2 (Dua) di atas, Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan untuk melaporkan/ mengajukan persoalan tersebut kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam jangka waktu paling
lambat 3 X 24 jam, secara tertulis, disertai surat pengesahan dari Instansi yang
berwenang. Jika waktu ini dilampaui tanpa alasan yang rasional maka Pelaksana
Pekerjaan akan kehilangan hak untuk mengklaim atas kejadian-kejadian yang
bisa dikatagorikan sebagai keadaan kahar.
PASAL 26
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang timbul dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini akan diselesaikan secara musyawarah antara Pejabat
Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Penyedia Barang/Jasa. Apabila
musyawarah tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut, maka masing-masing
pihak akan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PASAL 27
PEMUTUSAN KONTRAK
3. Pemutusan kontrak secara sepihak itu dilakukan setelah 3 (Tiga) Kali Teguran
selang 3 (Tiga) Hari tanpa ada penjelasan. Semua Biaya/Kerugian akibat
pemutusan hubungan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pemberi Tugas secara sepihak mempunyai kekuasaan penuh membatalkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) yang telah dikeluarkan.
20
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
PASAL 28
LINGKUP PEKERJAAN
2. Menyediakan peralatan
Peralatan yang harus disediakan dalam pekerjaan ini meliputi:
a. Peralatan Video Conference
b. Peralatan Audio
c. Peralatan efek video
d. Peralatan Simultaneous Translation
e. Peralatan Video Streaming
f. Peralatan TI pendukung
3. Instalasi
Lingkup instalasi meliputi:
a. Instalasi semua peralatan
b. Mengintegrasikan semua peralatan menjadi sebuah sistem video
conference terpadu
4. Pengujian
Pengujian dimulai dengan uji fungsi tiap-tiap peralatan sebelum pengujian
terintegasi. Semua fitur diuji dan pengujian dilakukan dengan
mengkombinasikan/menggabungkan fitur-fitur yang ada.
Semua tahapan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan secara terjadwal.
Tahapan yang harus dilaksanakan antara lain:
a. Perancangan dan perencanaan
b. Design Review Meeting (DRM)
c. Koordinasi dan Pelaksanaan
d. Pengawasan dan Pelaporan
e. Pengujian/Testing (Load Test, Acceptance Test, dsb)
f. Dokumentasi (Konfigurasi, Setup, as build drawing, dsb)
21
PASAL 29
PENJELASAN TEKNIS
Dalam pekerjaan ini akan dibangun fasilitas video conference yang meliputi Ruang
Utama Video Conference dan Ruang Lecture. Peralatan pendukung diletakkan dalam
Ruang Kontrol.
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
1.1.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-
alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan agar
dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara
pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak dibongkar atau
kesiapan-kesiapan pekerjaanya.
c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi
tanggung jawab pelaksana pembongkaran/kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus
segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
22
e. Semua bongkaran berupa barang yang
masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan kembali,
disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui
oleh Konsultan Pengawas/MK dengan disertai daftar/list item
barang-barang tersebut.
1.2. Pekerjaan Pengamanan
1.2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang
kantor/peralatan di lokasi proyek, maka kontraktor wajib
mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat
pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa
plastik lembaran atau karton kardus atau material lain yang disetujui
Konsultan Pengawas/MK.
1.2.2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus
dipasang secara hati-hati.
1.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau
panel partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang
diijinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.
1.4. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk
menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar
perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh
kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar
kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.
23
2.2.3. Bahan penutup sambungan partisi : Compound atau bahan plester ex
UB400 atau produk lain yang setara. Paper tape yang berpori/berlubang
dan bergaris tengah, serta Corner Bead berbahan metal, yaitu untuk
menutup bagian sudut dinding partisi.
2.2.4. Semua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK,
Perencana dan Pemberi Tugas.
24
3. PEKERJAAN PINTU
c. Semua ukuran harus sesuai dengan ukuran gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di
luar tempat pekerjaan / pemasangan.
d. Kusen yang terpasang harus sesuai dengan petunjuk gambar dan
diperhatikan ukuran, bentuk profil, tipe kusen dan arah pembukaan pintu
e. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan
tipe pintu yang akan terpasang.
f. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku,
sehingga mekanisme pembukaan pintu bekerja dengan sempurna.
g. Setelah kusen dan daun pintu/jendela dipasang, antara kusen dan daun
pintu tidak terjadi gap/jarak yang besar, maksimal toleransi adalah 2 mm.
h. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran
dari pelaksanaan pekerjaan lain.
i. Sekeliling daun pintu diberi edging kayu solid, dengan ketebalan sesuai
dengan gambar detail.
j. pintu yang sudah benar-benar rata dan tidak melengkung kecuali disebutkan
lain dalam gambar rencana.
25
4. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFON.
5. PEKERJAAN KACA
5.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan
rincian pekerjaan seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi
dan dengan tata cara penanganan pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan
teknis pelaksanaan dokumen teknis.
26
Bahan yang dipakai adalah :
- Kaca lembaran bening (Clear Float glass), t= 6 mm
- Produksi ex local PT. MULIA GLASS atau PT ASAHIMAS.
- Silicon sealant GE glaze N 10 clear.
- Ketebalan masing-masing kaca adalah sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana.
6.3.2. Pelaksanaan
a. Hardware harus terpasang dengan baik, sempurna, kokoh dan siku,
sesuai dengan yang disyaratkan dan disetujui Konsultan Pengawas.
Termasuk pemasangan kunci dan alat-alat bantu yang
digunakannya.
b. Seluruh pemasangan hardware dilaksanakan di lokasi pekerjaan,
dengan mempergunakan peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
c. Semua sistem mekanis dari hardware harus dapat bekerja dengan
baik dan sempurna.
27
d. Kontraktor harus menjaga hardware yang sudah selesai
dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan kerusakan.
e. Hasil pekerjaan pemasangan hardware harus dapat berfungsi
dengan sempurna dan tidak cacat.
28
h. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti
yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang
ditunjukan dalam gambar. Plafond gypsum board dipasang dengan
sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar
minimal berjarak 300 mm.
i. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
j. Sambungan plafond gypsum board diberi compound dengan sebelumnya
diberi paper tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas
sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum board hilang.
k. Setelah plafond gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit
harus rata, lurus waterpas dan antara unit-unit gypsum board tidak
terlihat bergelombang dan sambungan.
8. PEKERJAAN WALLPAPER
8.1. Lingkup Pekerjaan
Definisi pekerjaan wallpaper adalah pengadaan bahan dan pemasangan
wallpaper serta tenaga kerja komplit beserta alat-alat pendukungnya.
Penggunaan :
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh ruangan yang dikerjakan sesuai
yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas/MK
29
Cara pengeleman harus memakai rol atau kwas yang bersih atau
mengikuti cara atau aturan yang sudah disyaratkan dari pabrik.
Wallpaper harus dipasang sesuai dengan urutan lotnya.
Sambungan lajur wallpaper satu dengan lajur berikutnya harus sejajar
tegak lurus, bersih dari bekas lem serta tidak nampak sambungannya.
Persediaan wallpaper harus selalu diperhitungkan menurut lotnya
untuk mendapatkan bidang pasang wall paper dengan lot yang sama.
Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasangan wall paper harus
bersih dan terhindar dari debu yang berlebihan.
30
10. PEKERJAAN FINISHING PU
10.1 Lingkup Pekerjaan
Digunakan pada semua finishing kayu pintu/jendela, panel-panel atau bagian-
bagian sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar kerja untuk pelaksanaan.
10.2 Persyaratan Bahan
a. Wood Fillen Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain
yang setara
b. Thinner dengan kualitas no.1
c. Warna dan PU adalah ditentukan dalam table/skema material yang
ditunjukan oleh Perencana.
d. Tingkat tiap dari PU adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).
e. Kontraktor wajib membuat contoh/sample PU diatas material yang akan
dipakai dalam proyek ini sesuai dengan acuan warna yang ada di
Perencana. Diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana
dan Pemberi Tugas.
10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. PU harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dalam pekerjaan
ini dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang betul-betul
ahli dan berpengalaman.
b. Sebelum pekerjaan finishing melamic/polyurethane dimulai harus dipastikan
bahwa tersedia ventilasi/sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan
dicat.
c. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus
digosok dengan amplas, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali
sehingga benar-benar halus permukaannya.
d. Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat
kayu pada lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.
e. Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-PU dibersihkan dari debu,
minyak dan kotoran yang mungkin melekat disitu.
f. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya
seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang
tidak rata pada permukaan kayu tersebut.
g. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus
ditutup dengan wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai
pori-pori tertutup sempurna.
h. Setelah bersih permukaan kayu/plywood diberi Stain (pewarna), dengan
menggunakan Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah
kurang lebih 30 detik mengering. Warna akan ditentukan kemudian oleh
Perencana.
i. Setelah itu diberi Base Coat/Cat dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan
minimal 2 lapis cat dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas
sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
j. Lapisan pertama Top-Coat/Cat diulaskan dengan rata sampai dengan
sempurna dan diamplas sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke-2
dan yang terakhir lapis ke-3 adalah finished tidak pelu diamplas.
31
k. Hasil pekerjaan PU kayu harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata
dan jelas menunjukan serat kayunya serta tidak cacat.
l. Setelah pekerjaan PU selesai harus dijaga terhadap kemungkinan
kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.
m. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekejaan atau material lain yang dekat
dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen, dan sebagainya
dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung.
1.1.2. Produk
Bahan utama : Kayu solid, plywood, dan kaca.
Bahan pengikat : Paku tembak, sekrup, baut dan Lem
Bahan finishing : Melamic, laminate, sticker.
Bahan pelengkap : Rel Laci, engsel, kunci, handle
Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya
harus sesuai dengan spesifikasi.
d. Metode :
semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik mungkin, dalam
ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga adar tidak terkena cuaca /
32
udara langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik
sebelum maupun sesudah terpasang.
b. Metode :
pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari
logam / “iron mongery” pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu
sehingga tercapai kerapihan dan ketepatan yang setinggi-tingginya.
c. Bahan perekat :
perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi
kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture
agar kuat dan kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak
meninggalkan noda (terutama bila dispesifikasikan bahwa permukaan kayu
diberi “clear / transparent finish”).
b. Engsel :
Type soft closing (tidak menimbulkan bunyi bila ditutup) digunakan
produk;
Hafele, Vogel, Blum atau setara.
c. Kunci :
Silinder dengan master key digunakan produk Hafele, Vogel, Blum atau
setara.
d. Handle laci/pintu cabinet :
Produk Mitra Buana, Vogel, Hafelle.
Glides untu kaki meja/kursi/sofa/credenza : berbahan plastic atau karet
keras harus berasal dari sumber yang disetujui Perencana / Konsultan
Pengawas (MK) dan dianggap memenuhi persyaratan penggunaan
setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya,
Pemasangan rel laci, engsel, handle dan kunci dll, harus kuat dan tepat,
sehingga mudah digunakan dan mudah dibuka tutup.
33
b. Pembersihan :
setelah penyetalan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,
Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun
kotoran
bekas tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik
dan
sempurna.
34
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Outlet Daya dipasang pada dinding partisi dan lantai . dalam pemasangan
outlet daya harus dipasang sejajar dari Data dan Telephone.untuk semua
outlet pemasangan hendak nya dikordinasikan letak dan ketinggiannya.
Pemasangan outlet Daya harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis
tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan
dengan rekomendasi dari produk yang dipilih.
Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku dengan
ukuran minimal 600 x 400 x 400 mm (free standing) atau plat besi yang
berbentuk (wall mounted).
35
Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan ketebalan
sebagai berikut :
Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini
harus benar-benar 900. Plat penutup kerangka panel harus disekrup dengan
rapi yang dilengkapi cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini
harus dapat dilepas-lepas.
Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat dilepas-
lepas dan harus disiapkan lubang serta Compression Cable Glad untuk setiap
incoming dan outgoing feeder.
Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus tersembunyi
serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type Spagnolet dengan tungkai
penguat bawah dan atas dari bahan yang dilapisi vernikel. Kontraktor/Sub
Kontraktor/Panel harus dilengkapi “master key” yang bisa membuka seluruh
panel yang terpasang.
Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi cat dasar dan
dilapisi dengan powder coating warna abu-abu atau warna yang dipilih oleh
Pemberi Tugas melelui Konsultan Pengawas (MK) . Kontraktor sebelum
pekerjaan pengecatan dilaksanakan harus terlebih dahulu menyerahkan
contoh warna dan metode pelaksanaan pada Konsultan Pengawas (MK)
untuk dimintakan persetujuan.
Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai indek protection (IP)
557, sedangkan untuk dalam bangunan IP 540 sesuai standard yang
dipersyaratkan.
Ukuran panel diusahakan standard ukuran panel dan disediakan ruang cukup
apabila terdapat penambahan peralatan.
36
Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang
diketanahkan (grounding) dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk
dudukan ujung kabel pentanahan sehingga pada saat pintu panel dibuka
dalam keadaan aktif kemungkinan adanya muatan kapasitif dapat dihindari.
Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/label/sign plates
mengenai nama beban atau kelompok beban dicatu daya listriknya. Petunjuk
tersebut berupa diagram system satu garis dan label ini harus terbuat dari
plat aluminium atau sesuai standar DIN 4070.
Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm dibawah
ambang atas panel atau disesuaikan dengan kebutuhan harus disediakan
tempat untuk pemasangan lampu indicator, fuse dan lat-alat ukur. Bagian
tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu panel dan kedudukannya
menetap (fixed).
Busbar dan Terminal Penyambungan
Panel harus sesuai untuk system 3 phasa, 4 kawat dan mempunyai 5 busbar
dimana busbar pentanahan terpisah. Kecuali panel untuk ruang operasi yang
dilengkapi dengan “trafo Isolasi”. Kontraktor harus melaksanakan seperti
gambar rancangan atau jika ada hal yang bertentangan dengan system agar
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas (MK) untuk mendapatkan
persetujuan.
Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan perak. Galvanisasi ini,
termasuk pula bagian-bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu
kabel dan peralatan bantu lainnya.
Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel) pada busbar
dan terminal penyambungan harus menggunakan sepatu kabel.
Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang oleh isolator
dengan baik, sehingga mampu menahan electro mechanical force akibat arus
hubungan singkat tersebar yang mungkin terjadi.
Circuit Breaker
Circuit breaker yang digunakan dari jenis MCB, MCCB, ACB, yang dilengkapi
dengan thermal overcurrent release dan electromagnetic overcurrent release
yang rating ampere tripnya dari type adjustable.
37
switch dan lainnya harus menggunakan dudukan plat. Pemasangan
komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan
terlepas oleh gangguan mekanis.
Jika di dalam gambar rancangan dinyatakan ada spare, maka spare tersebut
harus langsung terpasang secara lengkap atau sesuai dengan keterangan
gambara rancangan.
Amphere meter yang dipasang pada panel utama selain mempunyai pointer
(jarum petunjuk) untuk menunjukan besarnya arus listrik yang ada dilengkapi
juga dengan pointer lain yang berfungsi sebagai “maximum Demand
Indicator”.
Tipe Panel
Berdasarkan cara penggunaannya dan pemasangannya, panel-panel
tegangan rendah di klasifikasikan dari type wall mounting.
Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok
dengan lokasi sesuai gambar rancangan. Pemasangan panel pada dinding
harus diperkuat dengan baut tanam (anchor bolt) sehingga tidak akan rusak
oleh gangguan mekanis.
Gambar skema rangkaian listrik dibuat dengan baik, dilaminasi plastic dan
ditempelkan pada pintu luar panel bagian dalam.
38
1.5. Persyaratan Pekerjaan Kabel Tegangan Rendah
1.5.1. Ketentuan Umum
Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
Kabel daya,Instalasi daya, dan Instalasi penerangan,
Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik tegangan rendah
yang digunakan minimal harus sesuai dengan gambar rancangan.
Kabel listrik yang digunakan mempunyai rated voltage sebesar 600 Volt/100
Volt.
Tahapan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus
bocor yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 m panjang kabel.
Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan dadurat (seperti
lift dan lain-lain seperti yang ditunjukan di dalam gambar perencanaan)
kabel-kabel yang digunakan adalah kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai
dengan fungsi dan lokasi pemasangannya seperti table di bawah ini :
39
Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis, ukuran luas
penampang, rating tegangan kerja dan standard yang digunakan.
Kabel harus diatur rapi dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan
lepas atau rusak oleh gangguan-gangguan mekanis.
Pembelokan kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga jari-jari
pembelokan tidak boleh kurang dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau
harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat kabel.
Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press, ukuran
sesuai dengan ukuran luas penampang kabel sera dililit dengan “excelsior
tape” dan difinish dengan bahan isolasi ciut panas yang sesuai.
Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya dan instalasi
penerangan tidak diperkenankan kecuali pencabangan pada kabel instalasi
daya dan instalasi penerangan. Penyambungan kabel untuk pencabangan
harus dilakukan di dalam junction box atau doos sesuai dengan persyaratan.
Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukan merk pabrik pembuat,
standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencanaan Interior atau keinginan Pemberi
Tugas.Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
Tata letak saklar harus sesuai dengan gambar rancangan dan dikoordinasikan
dengan Perencana Interior atau atas keinginan Pemberi Tugas
melalui/sepengetahuan Konsultan Pengawas (MK).
40
1.7. Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi
Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipasang jenis PVC high impact dengan ketebalan minimum 2 mm.
dipasang di Tray kabel ukuran 100x300mm diatas plafon dan di dalam lantai dengan
kedalaman maksimal 40mm.
Untuk instalasi work station dipakai floor duct dengan ukuran 40x750mm
Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1.5 kali dari
total diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum sebesar ¾”. Oleh
karena itu, Kontraktor sebelum memasang conduit harus rekonfirmasi dahulu
terhadap kabel yang akan dilindunginya.
Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan
dengan cara dicat finish dengan warna yang bebeda sebagai berikut :
Instalasi listrik : warna hitam,
Instalasi fire alarm : warna merah,
Instalasi tata suara : warna putih,
Instalasi telepon : warna kuning.
Conduit untuk instalasi listrik harus minimum 50cm dari pipa air panas.
Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus disebabkan minimum
sebanyak 120 % dari jumlah kabel yang akan dilewatinya atau minimum mempunyai
satu buah sparing lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.
41
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke mesin-mesin atau beban-beban yang
lain.
Pembelokan instalasi
Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam gambar perencanaan.
Penyambungan flexible conduit dengan conduit lainnya harus dilakukan di
dalam doos penyambungan.
Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total
diameter luar kabel yang dilindunginya.
Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi pompa-
pompa atau peralatan yang dispan di luar bangunan yang kemungkinan akan
mendapatkan gangguan mekanis harus menggunakan flexible dengan bahan
metal tahan karat.
42
Ketentuan-ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL 2000, SPLN dan
standard-standard lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.
1.10.2. Pemasangan
Harus diperhatikan kekuatan penyambungannya ,dan harus
dikordinasikan dengan Perencana.baik grounding untuk grounding
Panel SDP atau panel UPS.
43
2.5. Test Commissioning
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan Test Commissioning dengan tahapan
sebagai berikut :
Pengecekan instalasi yang terpasang di setiap lantai dari sub TBT sampai titik
outlet yang berada pada tiap meja kerja untuk tahanan isolasi (merger) dan
fungsi jaringan sesuai gambara rancangan.
Setiap langkah pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan
Pengawas (MK).
Konduktor kabel instalasi telepon mempunyai inti solid yang terbuat dari
bahan tembaga yang dilapisi perak pelindung induksi medan magnit.
44
2.6.4. Outlet Telepon
Outlet telepon dipasang pada dinding dengan ketinggian pemasangan
30 cm dari permukaan lantai atau mengikuti ketentuan dalam gambar
rancangan. Jika dalam gambar dan spesifikasi teknis terdapat informasi
yang bertentangan, Kontraktor agar menghubungi Konsultan Pengawas
(MK) untuk mendapatkan persetujuan dan solusi pemasangan.
Outlet telepon dipasang pada dinding partisi ,dibawah top meja work station
dan lantai . Outlet Data harus disejajarkan dari outlet daya dan telephone.
45
Pemasangan outlet Data harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis
tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan
dengan rekomendasi dari produk yang dipilih.
Pekerjaan ini hanya penarikan instalasi kabel dan terminasi ke HUB tiap lantai
saja,dan dalam pelaksanaannya harus dikordinasikan dengan pihak terkait
4.2. Instalasi
Yang termasuk kedalam pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan wiring tata
suara lengkap dengan conduitnya (Accessories) Ceiling Speaker existing.
46
Yang termasuk kedalam pekerjaan ini meliputi relokasi ceiling speaker, dan
peralatan bantu lainnya untuk kesempurnaan sistem tata suara seperti yang
dipersyaratkan dalam gambar rancangan dan persyaratan teknis ini.
4.4. Instalasi
Kabel instalasi untuk speaker dipergunakan kabel NYMHY yang dilengkapi PVC
insulated dengan jumlah inti dan luas penampang kabel seperti tercantum di
dalam gambar rancangan.
Kabel yang digunakan untuk attenuator dihubungkan sedemikian rupa sehingga
sistem dapat bekerja dengan baik dan benar.
Kabel instalasi yang digunakan dimasukan dalam conduit atau sparing dan
setiap pipa hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.
Jika pemasangan kabel ini pararel dengan kabel daya listrik, maka harus
mempunyai jarak minimum 30 cM.
47
Peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan
secara jelas dan terinci di dalam gambar rancangan dan persyaratan teknis.
48
Pekerjaan meliputi relokasi peralatan yang diperlukan berikut pemasangan sesuai
gambar sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Relokasi pemasangan sistem instalasi pemipaan sprinkler, mengikuti instalasi
existing .
7.2 Persyaratan Peralatan dan Bahan
7.2.1. Pemipaan
Bahan yang digunakan dalam sistem pemipaan secara umum harus
mengikuti segala ketentuan yang tercantum pada pasal 1.1.2 dan segala sesuatu
yang tercantum pada national fire codes artikel, NFPA 24-1990 seperti disebut
terdahulu.
Pipa, fitting dan segala peralatan bantu sistem pemipaan harus dipasang sesuai
dengan gambar rancangan.
49
l. Ketentuan/persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan bantu,
dan yang lainnya telah diuraikan pada pasal terdahulu.
Dalam pekerjaan ini akan dibangun fasilitas video conference yang meliputi
Ruang Utama Video Conference dan Ruang Lecture. Peralatan pendukung
diletakkan dalam Ruang Kontrol.
f. Perbaikan akustik ruangan yang meliputi Plafond, dinding dan lantai. Plafond
memakai bahan yang meredam suara, demikian juga dinding memakai bahan
yang meredam suara seperti rockwoll atau gordyn tebal untuk bagian
berjendela kaca, lantai memakai karpet tebal.
g. Perbaikan penerangan ruangan sehingga ditiap titik (kuat cahaya merata) pada
ruangan minimal mendapatkan penerangan 700 lumen.
50
10. Ruang Lecture
Ruang Lecturer adalah ruangan yang telah dilengkapi dengan peralatan sehingga
dapat digunakan untuk penyelenggaraan pengajaran baik secara langsung (live)
atau direkam. Fitur-fitur yang dimiliki Ruang Lecture meliputi:
Ruang Lecture:
a. External Camera
b. Desk Microphone
c. Telepromter
PASAL 30
SPESIFIKASI
51
1. Ruang Utama Video Conference, Ruang Kontrol & Ruang Lecturer
1.1. Video Conference Codec:
1.1.1. Input video Camera: composite/S-video minimum 2x, pan and tilt
control via Visca/RS-232; VGA (HD-15) 1x (feature included: share data
easily from a PC); Input video player: composite 1x. Tanpa melibatkan
external video mixer.
1.1.2. Mengontrol pan/tilt camera melalui remote control codec
1.1.3. VGA input Resolution: XGA (1024 x 768), SVGA (800 x 600), VGA
(640 x 480) for or Content on 2nd VGA Displays
1.1.4. Output video: a)Main display, b)Second display, c)3 rd output as
main/2nd display, d)Video recorder.
1.1.5. Second output video display untuk menampilkan konten dari
komputer lokal atau gambar dari camera lokal.
1.1.6. Protocol: H.261, Annex D; H.263+ Annexes: F, I, J, L, N, T;
H.263++ Annexes: W; H.264; ITU 60-fps full screen – Pro-Motion. ITU:
H.221 communications; H.224/H.281 far-end camera control; Annex Q
standard for FECC in H.323 calls; H.225, H.245, H.241, H.331; H.239
People+Content; H.231 in multipoint calls; H.243 MCU password; H.233,
H.234, H.235V3 encryption standards; Bonding, Mode 1
1.1.7. Bandwidth IP conference: H.323 upto 2 Mbps, SIP upto 2 Mbps
1.1.8. People and content suported
1.1.9. External Infrared Remote control Receiver
1.1.10. Video Format: PAL
53
1.5. LCD Projector
1.5.1. XGA native
1.5.2. Minimum 3000 lumen
1.5.3. Video source input: Graphic/VGA (HD-15), s-video(mini DIN),
composite (compatible with 1st and 2nd codec output monitor)
1.5.4. DLP Technology
Video Output:
1.9.14. Number/signal type: 1 RGBHV, RGBS, RGsB, or component video; 1
S-video; 1 composite video (NTSC 15.75 kHz, 525 lines; or PAL,
15.5 kHz, 625 lines)
54
1.9.15. Connectors 5 BNC female: RGBHV/RGBS/RGsB/ component
video ; 1x 4-pin mini DIN female: S-video ; 1x BNC female: NTSC/PAL
composite video
1.9.16. Minimum/maximum levels : 0.0V to 1.0V p-p
1.9.17. Impedance: 75 ohms
Sync
1.9.18. Input type: Autodetect RGBHV, RGBS, RGsB
1.9.19. Output type: RGBHV, RGBS, RGsB
1.9.20. Standards : NTSC 3.58, PAL
1.9.21. Input level : 1.5V to 5.0V p-p
1.9.22. Output level : TTL: 5.0V p-p
1.9.23. Input impedance : 75 ohms
1.9.24. Output impedance : 75 ohms
1.9.25. Max input voltage : 5.0V p-p
1.9.26. Polarity : Negative
1.9.27. Setara Extron VSC500
1.12. Telepromter
1.12.1. 19" LCD with VGA inputs
1.12.2. Includes distribution-amp, 25' cables, EZPrompt software &
controller
1.12.3. 15"x12" True Beamsplitter mirrors with 60x40 anit-reflecta Coating
is an industry best
1.12.4. Mirrors are vertically adjustable and can be tilted for any individual
needs
1.12.5. Monitors are placed on the floor an are protected by metal housing
1.12.6. Housings "nest together" for easy portability
1.12.7. Viewable Size 19 inch
1.12.8. Brightness minimum 250 NTS
1.12.9. Signal Input XVGA
1.12.10. Resolution 1024 x 768
55
1.12.11. Input Connector 15-pin D-Type
56
The user is able to select Component, Composite or Y/C video with
unbalanced audio according to the application.
1.17.4. Color Processor
The color processor adjusts the input analog or digital source; adjustment
parameters of Chroma, Contrast, Brightness and Hue are available to the
user.
1.17.5. Audio Level
The audio output level is adjustable via front panel controls and
input levels can be monitored by LED meters.
1.17.6. Smart DV
Smart DV is an included option that lets you use your DAC 15 to
connect an analog monitor while you are transferring a DV-25
signal from a recorder or camera into a computer.
1.17.7. Input: Composite Video, 1 Vpp @ 75 ohms, on a BNC connector
Component Video, Y R-Y B-Y, on three BNC connectors
Y/C (S-Video), @ 75 ohms, on a 4-Pin connector
Unbalanced Stereo Audio, on two RCA connectors
DV (IEEE-1394) A/V, @ 25 Mbps, on a 6-Pin connector
1.17.8. Output: Composite Video, 1 Vpp @ 75 ohms, on a BNC connector
Component Video, Y R-Y B-Y, on three BNC connectors
Y/C (S-Video), @ 75 ohms, on a 4-Pin connector
Unbalanced Stereo Audio, on two RCA connectors
DV (IEEE-1394) A/V, @ 25 Mbps, on a 6-Pin connector
Black Burst, @ 75 ohms, on a BNC connector
1.17.9. Conversion: Bi-Directional conversion from SDI, Component, Composite or Y/C
Video with Unbalanced stereo audio to DV (IEEE-1394) A/V media
1.17.10. Control Front Panel:
Analog Video (YUV, Y/C, Composite)
DV Enable or Disable
12 Bit Audio Encoding
16 Bit Audio Encoding
Color Correct (NTSC only)
Contrast Level
Brightness Level
Hue Phase (NTSC only)
Left Audio Output Level
Right Audio Output Level
Balanced or Unbalanced Audio
SDI Video
1.17.11. Rear Panel Dip Switches:
NTSC for Mac OS
NTSC Win 2000
NTSC Win XP
NTSC Win 98 SE or 2000B
PAL Mac OS
PAL Win 2000
PAL Win XP
PAL Win 98 SE or 2000B
DV Encode or Decode
7.5 IRE or 0 IRE
57
Video: CVBS, S-Video, YUV input
Audio: RCA (Phono)-Unbalanced (Stereo)
1.18.2. Output
Video: CVBS, S(Y/C), YUV, Black Burst output
Audio: RCA (Phono)-Unbalanced (Stereo)
1.18.3. Video Processing
Component 8-bit, 4:2:2, Y: 13.5MHz
Frame Synchronization Full Frame TBC
Frequency Response (S input) 4.5 MHz +/-3dB
DG, DP +/- 3%, 3°
S/N Ratio >50 dB
1.18.4. Video Correction:
Brightness +/- 10%
Contrast +/- 3dB
Color +3/-10dB
Tint +/- 10° (NTSC, CVBS and S-Video (Y/C) input only)
1.18.5. Audio level calibration:
S/N Ratio >60dB
THD <0.1%
Analog Bandwidth 20Hz~20kHz, +/- 3dB
1.21. Server
1.21.1. Processor: 4x Quad core minimum 2.4 GHz
1.21.2. Memory: 8 GB ECC
58
1.21.3. Disk bay: minimum 6 bay, SAS and SATA disk, hot swap
1.21.4. Disk installed 3 x SAS disk @300 GB
1.21.5. Network port: 2x ports 1 Gbps
1.21.6. Rackmount
1.26. Kabel Video, connector and accessories for chromakey system and Mixer
Semua interkoneksi yang diperlukan untuk sistem video dilengkapi dengan
sistem interkoneksi yang berkwalitas
1.29. Loudspeakers
1.29.1. Frequency range: 60 Hz to 16 kHz (-10 dB) or better
1.29.2. 150 watts continuous program power capacity
1.29.3. 92 dB sensitivity (1W/1m)
1.29.4. 8 ohms nominal impedance
1.29.5. Two way
1.29.6. High-Impact Polystyrene (HIPS) enclosure
1.29.7. Wall mount
60
1.30.13. Applications Speeches, Lectures, Houses of Worship, Mount on
Podiums, Lecturnes, etc.
1.30.14. Programmable On/Off switch (Push on Push off or Push to talk, etc)
Receiver:
1.31.10. 2 x Tuner Included
1.31.11. Power Requirement 12 - 18 VDC
1.31.12. Power Consumption 250 mA (12 VDC when operating with two
tuner modules)
1.31.13. Receiving Frequency 690 - 870 MHz, UHF
1.31.14. Channel Selectable 16 Channels
1.31.15. Mixing Input -20 dB, 10k Ω, unbalanced, phone jack
1.31.16. Antenna Input 75 Ω, BNC, 9 VDC, 30 mA
1.31.17. (phantom powering for optional YW-4500 dipole antenna)
1.31.18. Antenna Output 75 Ω, BNC (Gain 0 dB)
1.31.19. Indicator ANT A/B, Audio (peak), Power
1.31.20. Audio Output Mixing/Channel 1 (selectable):
1.31.20.1.-20 dB (+6 dB Max.), 600 Ω, unbalanced, phone jack
1.31.20.2.-14 dB (+12 dB Max.), 600 Ω, balanced, XLR-3-31 type
connecter
1.31.21. Channel 2: -20 dB (+6 dB Max.), unbalanced, 600 Ω, phone jack
61
1.33.1. Manageble switch
1.33.2. Protocols: • IEEE 802.1Q VLAN • IEEE 802.1D Spanning Tree
Protocol
1.33.3. 24 ports 10/100 Mbps with 2 ports 10/100/1000 Mbps
1.34. Rack
1.34.1. Closed 19 inch Rack
1.34.2. Size: 42 U
1.34.3. Acrylic Glass at front door
1.36. UPS
1.36.1. Capacity: 10 KVA
1.36.2. 220/230 V Output
1.36.3. 15 mnt Backup time
1.36.4. Battery included
1.36.5. Rackmount
1.37. AC
1.37.1. Type: AC Split
1.37.2. Capacity: 1.5 PK
1.37.3. Auto start
1.39. Installation
Jasa Instalasi semua peralatan termasuk semua test yang dilakukan
62
PASAL 31
VOLUME PEKERJAAN DALAM PENAWARAN HARGA TOTAL
1. Umum
1.1. Penawaran harga bersifat lunsum. Semua peralatan/solusi yang ditawarkan sudah
termasuk biaya-biaya, termasuk biaya instalasi, bea masuk bila ada, namun diluar
PPN.
1.2. Semua yang diserah-terimakan berfungsi dengan baik sesuai fungsinya masih-
masing maupun dalam sistem Video Conference lengkap.
1.3. Daftar peralatan esensial yang harus ada tertera dalam daftar (terlampir).
PASAL 32
PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk melaksanakan Pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 26 angka 1 Dokumen ini,
Penyedia Barang/Jasa wajib mentaati dan patuh terhadap Petunjuk/Pengarahan
Panitia dan Pejabat Pembuat Komitmen.
PASAL 33
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 34
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) ini,
akan dijelaskan lebih lanjut dalam Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang akan di
tuangkan dalam Berita Acara dan tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan
Pekerjaan ini.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : September 2009
Panitia Pengadaan
Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Tahun Anggaran 2009
Ketua,
63
Yudi Harianto
NIP. 132058057
Disetujui/Disahkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Drs. Bahrun, MM
NIP. 131 466 600
Lampiran II
Kepada Yth.
Panitia Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 8
Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan – Jakarta 10270
Perihal : Penawaran Harga Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
Nama : …………………………
Jabatan : …………………………
64
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) beserta lampirannya, untuk
Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Tahun Anggaran 2009.
65
Dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
Nomor : …………………
Tanggal : …………………
2. Mengajukan Penawaran Harga Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini
Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun
Anggaran 2009, sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berikut
Spesifikasi Teknis dengan Total Harga Penawaran sebesar Rp.
……………………...,- (…………………………………), dengan Perincian seperti tersebut
dalam Lampiran Surat Penawaran ini.
5. Penawaran ini berlaku dan mengikat secara sah dalam waktu 60 (Enam puluh) Hari
Kalender terhitung sejak tanggal Surat penawaran ini.
7. Akan tunduk dan patuh pada Ketentuan-ketentuan dalam KEPPRES Nomor 80 Tahun
2003 berikut Perubahan-perubahan dan Lampiran-lampirannya serta tanpa kecuali
segala syarat-syarat yang telah ditentukan Panitia dalam Pengadaan ini.
Demikian Surat Penawaran ini dan atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
PT/CV. ……………..
- Materai Rp. 6.000,-
- Tanda tangan diatas materai
- Cap perusahaan diatas materai
- Tanggal pada materai
Nama Jelas
Jabatan
66
Lampiran III
Contoh Format Perincian Penawaran Harga
No Nama Barang dan Spesifkasi Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
1.
2.
3.
4.
50.
Jumlah
PPN 10%
Total
Jakarta, ..............................2009
PT/CV. ……………..
- Materai Rp. 6.000,-
- Tanda tangan diatas materai
- Cap perusahaan diatas materai
- Tanggal pada materai
Nama Jelas
Jabatan
67
Lampiran IV
Formulir
1.a
Nama : …………………….
Jabatan : …………………….
Bertindak untuk: …………………….
dan atas nama
Alamat : …………………….
Telepon/Fax : …………………….
Email : …………………....
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, Tahun Anggaran 2009,
maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti Proses Pengadaan Alat Kedokteran Gigi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional sampai selesai.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Jakarta, …………………200……..
…………………………..
Nama Jelas……………..
Jabatan
Lampiran V
Formulir 1.b
68
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dalam rangka Pengadaan Pembuatan Studio Vicon
Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Tahun Anggaran 2009, dengan ini menyatakan bahwa saya:
2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam
proses pengadaan ini;
3. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan, dan professional
dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil
kerja terbaik mulai dari penyiapan penawaran, pelaksanaan, dan penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini;
4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia
dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Jakarta, …………….200…….
1. Pengguna Barang/Jasa : Amsar, SH, MM ..............................................
2. Panitia/Pejabat Pengadaan :
c. M. Ifdhal ………………..
f. Nizam ………………..
g. T. Basaruddin ………………..
j. Edi S ………………..
2. Penyedia Barang/Jasa :
69
Lampiran VI
Formulir 1.c
70
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
------------------------------------------
Nama : …………………..
Jabatan : …………………..
Bertindak untuk : …………………..
dan atas nama
Alamat : …………………..
Telepon/Fax : …………………..
Email : …………………..
1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akta Perusahaan
No:………., Tanggal ……………. Notaris; ……………………….
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan
kondite professional saya;
A. Data Administrasi
1. Umum
1. Nama (PT/CV/Firma/ :
Koperasi/Perorangan)
2. Status (PT/CV/Firma/ : Pusat Cabang
Koperasi/Perorangan)
3. Alamat (PT/CV/Firma/ :
Koperasi/Perorangan)
71
4. Alamat Kantor Pusat :
No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :
B. Ijin Usaha
No. IUJK/SIUP/SIUI/TDP* : Tanggal :
Masa berlaku ijin usaha :
Instansi pemberi ijin usaha :
* Pilih yang
sesuai
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
D
Pengurus
.
Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan
Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan
72
E. Data Keuangan
2. Pajak
Nomor Pokok Wajib
1. :
Pajak
2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun
terakhir Nomor/Tanggal :
3. Laporan bulanan PPH/PPN
tiga bulan terakhir
Nomor/
Tanggal :
3. Neraca …..
(dalam rib
AKTIVA PASIVA
IV
I. Aktiva Lancar : Rp. Utang jangka pendek
.
Kas : Rp. Utang dagang : Rp.
Bank : Rp. Utang pajak : Rp.
Piutang *) : Rp. Utang lainnya : Rp.
73
Persediaan Barang : Rp. Jumlah (d)
Pekerjaan dalam proses : Rp.
Jumlah (a) Rp.
V. Utang jangka panjang (e)
II. Aktiva Tetap : Rp.
Peralatan dan Mesin : Rp.
VI
Inventaris : Rp. Kekayaan bersih
.
Gedung-gedung : Rp. (a+b+c)-(d+e)
Jumlah (b) Rp.
III
Aktiva Lainnya (c) : Rp.
.
Jakarta, …
PT/CV…
Direktur U
Perusahaa
Materai Rp.
Nama jela
Jabatan
F. Data Personalia
Pengalaman
Tgl /bln / thn Jabatan dalam
No. Nama Pendidikan Kerja Profesi/keahli
lahir "Proyek"
(tahun)
1 2 3 4 5 6 7
74
Nama Jelas
1 2 3 4 5 6
75
Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat pemilikan harus dapat ditunjukan pada waktu
H. Data Pengalaman Perusahaan (nilai 3 paket tertinggi pengalaman bidang/subbidang yang sesuai)
1 2 3 4 5 6 7
76
1 2 3 4 5 6 7
J. Modal kerja
Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai :
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan
77
tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua)
tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
……………….,…………200…….
PT/CV. ……………..
Nama Jelas.
Jabatan
78