You are on page 1of 78

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)PEKERJAAN

PEMBUATAN STUDIO VICON DIRJEN DIKTI MINI STUDIO


DALAM RANGKA PELAKSANAAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PERGURUAN TINGGI
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TAHUN ANGGARAN 2009

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

PASAL 1
PIHAK-PIHAK YANG BERSANGKUTAN

1. Pemberi Tugas, adalah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan


Infrastruktur Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 760/A.A3/KU/2009
tanggal 6 Maret 2009.

2. Panitia, adalah Panitia Pengadaan Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti
Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.

3. Peserta Pengadaan adalah Badan Usaha/Perusahaan yang memiliki Kualifikasi


pada Bidang/Sub Bidang, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Telah Mendaftar dan Mengambil Dokumen Pengadaan Pekerjaan Pembuatan
Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Insfrastruktur Perguruan
Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.
b. Bersedia dan sanggup mengikuti persyaratan sebagaimana diatur dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/Dokumen Pengadaan ini.

1
4. Penyedia Barang/Jasa, adalah Badan Hukum (Badan Usaha/Perusahaan) Pihak
yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh Pengguna Barang/Jasa (Pemberi Tugas)
sebagai Pelaksana Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Insfrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, melalui Proses Pelelangan dan
telah mendapat Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari Pengguna
Barang/Jasa (Pemberi Tugas).

5. Panitia Pemeriksa dan Penerima Hasil Pelaksanaan Pengadaan, adalah


Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang yang diangkat berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun Anggaran 2009.

PASAL 2
LINGKUP, LOKASI PENYERAHAN PEKERJAAN DAN SUMBER DANA

1. Lingkup dan Lokasi Pekerjaan


Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon
Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam rangka
Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Insfrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun
Anggaran 2009.

Lokasi Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan adalah Gedung D Lantai 10


Komplek Depdiknas Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan Jakarta Pusat.

2. Sumber Dana
Sumber Dana dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan sesuai dengan Petunjuk
Operasional Kegiatan DIPA (POK DIPA) Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009.

PASAL 3
DOKUMEN PENGADAAN

1. Dokumen Pengadaan Terdiri dari :


a. Dokumen Kualifikasi.
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berikut Spesifikasi Teknis.
c. Daftar Uraian Pekerjaan (BQ).
d. Berita Acara Penjelasan berikut semua Addendum yang dikeluarkan oleh
Panitia Pengadaan.

2. Penjelasan Kelengkapan Dokumen


a. Dokumen Pengadaan tersebut merupakan satu kesatuan yang harus diikuti
oleh Penyedia Barang/Jasa.
b. Dalam hal menyangkut kualitas yang diikuti adalah yang memiliki kualitas
lebih tinggi.

2
PASAL 4
DOKUMEN KONTRAK

Dokumen Kontrak terdiri dari :

1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).


2. Berita Acara Pemberian Penjelasan (Aanwijzing).
3. Surat Penawaran Harga beserta Lampiran-lampirannya.
4. Daftar Uraian Pekerjaan (BQ).
5. Brosur-brosur.
6. Jaminan Penawaran.
7. Berita Acara Pemasukan, Pembukaan, Evaluasi dan Klarifikasi Penawaran Harga.
8. Surat Persetujuan Penetapan Pemenang.
9. Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
10. Jaminan Pelaksanaan.
11. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak).
12. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
13. Jadwal Waktu Pelaksanaan.

PASAL 5
KETENTUAN PENAWARAN

1. Penyusunan Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran dibuat dalam Rangkap 3 (Tiga), terdiri 1 (Satu) Asli dan
2 (Dua) Rangkap Copy.
b. Pada sisi sudut kanan atas ditulis kata-kata “Asli” untuk Dokumen Penawaran
yang asli dan kata-kata “Copy” untuk Dokumen Penawaran yang berupa
copy-an.

2. Surat Penawaran

a. Surat Penawaran Harga dibuat di atas kertas berkop Surat Perusahaan dan
harus diketik rapi tidak boleh di tip-ex, jelas/terang.
b. Surat penawaran harga asli dibubuhi materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
yang dibubuhi tanggal, bulan, tahun, cap perusahaan dan dilintasi tanda
tangan pimpinan/direktur perusahaan serta mencantumkan masa berlakunya
penawaran yaitu 30 (tiga puluh) hari kalender.
c. Ditandatangani oleh pimpinan/direktur atau penerima kuasa dari
pimpinan/direktur yang namanya tercantum dalam akte pendirian/perubahan
atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat
yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili.
d. Penulisan harga dengan angka dan bilangan dalam huruf harus sesuai dan
jelas (terbaca), apabila terjadi perbedaan antara angka dengan huruf, maka
yang dipakai adalah huruf.

3
3. Kelengkapan Dokumen Penawaran

a. Dokumen Administrasi meliputi :


1). Surat Pengantar Penawaran dibuat di atas kertas berkop surat Badan
Usaha/Perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal, bulan, tahun dan ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur
Badan Usaha /Perusahaan yang namanya tercantum dalam Akta
Pendirian dan Perubahannya serta di cap Badan Usaha/Perusahaan
tanpa menyebutkan harga.
2). Fotocopy Akte Pendirian perusahaan beserta perubahannya.
3). Fotocopy Surat Ijin Usaha Alat Peralatan Audio Visual/ Multimedia
/Film/Teknologi Informasi-Sistem Integrator yang masih berlaku.
4). Fotocopy Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sesuai dan masih
berlaku.
5). Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku.
6). Fotocopy Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku sebagai
alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.
7). Struktur Organisasi Perusahaan dan Personalianya, ditandatangani
oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan
8). Fotocopy Sertifikat Tenaga Ahli yang telah dilegalisir oleh Asosiasi
(khusus Pekerjaan Interior).
9). Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan NPKP yang masih
berlaku.
10). Fotocopy bukti pembayaran Pajak Tahun Terakhir (SPT PPh) Pasal 29
masa berlaku Tahun 2008.
11). Fotocopy laporan pajak bulanan, PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23
atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir (Juli, Agustus
dan September 2009).
12). Fotocopy surat keterangan bebas fiskal (tax clearence) masa berlaku
Tahun 2008 yang dikeluarkan Tahun 2009.
13). Fotocopy Jaminan Penawaran Harga, dari Bank Pemerintah atau Bank
Umum (tidak termasuk BPR), Jaminan Penawaran Asli dimasukkan
kedalam amplop besar tetapi tidak dijilid.
14). Melampirkan Foto copy Surat Keterangan Tidak Pailit yang dikeluarkan
oleh Pengadilan Tata Niaga, Tahun 2009.
15). Pakta Integritas yang sudah ditandatangani oleh Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan serta dicap perusahaan.
16). Surat Pernyataan Minat dibuat di atas kertas kop perusahaan dibubuhi
tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
dan dicap perusahaan.
17). Isian Formulir Penilaian Kualifikasi, bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu
rupiah) dibubuhi tanggal, ditandatangani oleh Direktur
Utama/Pimpinan perusahaan dan dicap perusahaan.

4
18). Surat Pernyataan Tunduk Kepada Keppres 80 Tahun 2003 beserta
Perubahannya, dan bersedia dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black
List) apabila mengundurkan diri sebelum habis masa berlaku
penawaran, diatas kertas berkop Badan Usaha/Perusahaan Asli,
bermaterai Rp. 6.000,- dan diberi tanggal, bulan, tahun sesuai dengan
tanggal SPH.
19). Surat Pernyataan bahwa Pemilik atau Pemimpin Perusahaan
tidak/bukan berstatus pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI,dibuat di atas
kertas kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
dibubuhi tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan dan di cap perusahaan.
20). Surat Pernyataan berkinerja baik dan tidak masuk dalam daftar hitam
atau daftar sangsi di suatu instansi Pemerintah, dibuat di atas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
dan dicap perusahaan.
21). Surat Pernyataan bahwa Perusahaan tersebut sanggup tidak mengikuti
Pengadaan di lingkungan Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut apabila menyalahi Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak), dibuat di atas kertas kop perusahaan
bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi tanggal,
ditandatangani oleh Direktur Utama/ Pimpinan Perusahaan dan dicap
perusahaan.
22). Surat Pernyataan bahwa keikutsertaannya dalam Pengadaan ini tidak
bertentangan dengan kepentingan tugasnya (conflict of interest)
dibuat di atas kertas kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam
ribu rupiah) dibubuhi tanggal, ditandatangani oleh Direktur
Utama/Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan.
23). Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan apabila
ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan, dibuat kertas kop perusahaan
bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi tanggal,
ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan dan dicap
perusahaan.
24). Surat Pernyataan Tidak Akan Menuntut Ganti Rugi, apabila Pengadaan
dinyatakan gagal karena tidak tersedianya dana, dibuat diatas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal, ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
dan dicap perusahaan.
25). Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen yang menyatakan bahwa data-
data di dalam dokumen penawaran adalah benar, dibuat di atas kertas
kop perusahaan bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) dibubuhi
tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan
serta dicap perusahaan.

5
b. Dokumen Teknis :
1). Metode Pelaksanaan Pekerjaan mengacu pada RKS.
2). Kesesuaian terhadap Spesifikasi Teknis.
3). Melampirkan brosur asli dari merk produk yang ditawarkan serta
sertifikat ISO dari produk tersebut.
4). Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/Time Schedule + Curva S
5). Struktur Organisasi Pelaksanaan Lapangan.
6). Daftar Personil yang bertugas berikut Tenaga Ahli dan pendukungnya.
7). Surat Keterangan Garansi dan Jaminan Layanan Purna Jual.
8). Melampirkan surat dukungan dari distributor atau principle dari merk
produk yang ditawarkan.
9). Pengalaman Perusahaan untuk pekerjaan sejenis.

c. Dokumen Harga :
1). Surat Penawaran Harga Asli bermaterai Rp. 6.000,- dibuat di atas kertas
berkop perusahaan asli, distempel perusahaan serta diberi tanggal,
bulan, tahun sesuai dengan tanggal SPH.
2). Ditandatangani oleh Pimpinan/Direktur Utama atau penerima kuasa dari
Pimpinan/Direktur Utama yang namanya tercantum dalam akte
pendirian/perubahan atau kepala cabang perusahaan yang diangkat
oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama
adalah yang berhak mewakilinya.
3). Menyebutkan besaran harga yang ditawarkan.
4). Harga Penawaran dalam mata uang rupiah dan harus dinyatakan dalam
angka dan huruf, dengan ketentuan jumlah yang tertera dalam angka
harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf. Jika tidak sesuai
maka yang dipakai adalah nilai yang ditulis dengan huruf.
5). Perincian Penawaran Harga dibuat di atas kertas berkop perusahaan asli
ditandatangani direktur perusahaan, distempel perusahaan serta diberi
tanggal, bulan, tahun sesuai dengan tanggal SPH (harga dasar
rekapitulasi ditambah PPN 10%), dibulatkan kebawah (keribuan rupiah).
6) Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
7) Harga Satuan, Upah dan Bahan.
8). Penawaran Harga Pekerjaan ini berlaku/mengikat selama 30 (Tiga
puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Surat Penawaran.

4. Harga Penawaran
Harga Penawaran yang ditawarkan harus sudah termasuk Upah Kerja, Biaya
Pengiriman, Pemasangan, Uji Coba, dan Jasa Perusahaan serta Pajak-pajak yang
sesuai dengan pekerjaan yang dituangkan dalam Dokumen Pengadaan ini.

6
5. Cara Penyampaian Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran dimasukkan ke dalam kotak penawaran yang telah
disediakan dengan disaksikan oleh Panitia, dengan menggunakan Metode Dua
Sampul.

Sampul Pertama berisi kelengkapan data Administrasi dan Teknis yang


disyaratkan dan pada sampul tertulis “Data Administrasi dan Teknis”.

Sampul Kedua berisi Data Perhitungan Biaya Penawaran dan pada sampul ditulis
“Data Harga Penawaran”.
Sampul Pertama dan Kedua dimasukkan ke dalam 1 (Satu) Sampul disebut sampul
penutup kemudian dilem dan tidak boleh ada coretan.

6. Penawaran ditujukan kepada :


Panitia Pengadaan
Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Dalam Rangka Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Tahun Anggaran 2009,
Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 8,
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan,
Jakarta 10270

7. Surat Penawaran Tidak Sah jika :


a. Terlambat dimasukkan dari waktu yang telah ditetapkan.
b. Pada saat pembukaan, salah satu persyaratan administrasi tidak terpenuhi
atau tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan di dalam dokumen
lelang.
c. Surat penawaran tidak ditandatangani oleh pimpinan/direktur utama atau
penerima kuasa dari direktur utama yang namanya tidak tercantum dalam
Akte Pendirian atau Perubahannya atau Kepala Cabang Perusahaan yang
diangkat oleh Kantor Pusat atau Pejabat yang menurut perjanjian kerjasama
berhak mewakili asosiasi sampai berakhirnya waktu pembukaan Surat
Penawaran Harga.
d. Jaminan penawaran tidak mencantumkan masa berlaku penawaran atau
kurun waktu kurang dari yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan.
e. Jaminan penawaran tidak dikeluarkan oleh Bank Pemerintah atau Bank
Umum.
f. Besar jaminan penawaran kurang dari nilai nominal yang dipersyaratkan
dalam dokumen pengadaan.

7
OE Rp 1.998.167.000

PASAL 6
JAMINAN PENAWARAN

1. Badan Usaha/Perusahaan yang mengajukan penawaran wajib menyerahkan


Jaminan Penawaran yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah atau Bank Umum
(tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) sebesar Rp. 59.000.000.00,- (Lima
Puluh Sembilan juta rupiah).

2. Besar Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf.

3. Jaminan Penawaran akan dikembalikan setelah ditandatanganinya kontrak dan


menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan.

4. Jaminan Penawaran akan dicairkan untuk disetor ke Kas Negara apabila Rekanan
mengundurkan diri.

5. Masa berlaku Jaminan Penawaran ditetapkan selama 30 (Tiga puluh) Hari


Kalender, terhitung sejak Tanggal Pemasukan Penawaran, apabila perlu dapat
diperpanjang.

6. Surat Jaminan Penawaran ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009, Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 11, Jl. Jend.
Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270.

7. Nama Peserta Pengadaan sama dengan nama yang tercantum dalam Surat
Jaminan penawaran.

8. Nama Pengguna Barang/Jasa yang menerima jaminan penawaran sama/sesuai


dengan nama pengguna barang/jasa yang mengadakan Pengadaan.

9. Pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan.

10 Surat Jaminan Penawaran asli dimasukkan kedalam amplop besar tetapi tidak
dijilid.

8
PASAL 7
JAMINAN PELAKSANAAN

1. Bentuk surat Jaminan Pelaksanaan harus terdiri dari Nama dan Alamat Pemberi
Tugas, Badan Usaha/Perusahaan yang ditunjuk, dan pihak penjamin, Nama
Pekerjaan, besar jumlah jaminan pelaksanaan dalam angka dan huruf, kewajiban
pihak penjamin untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan dengan segera kepada
Pemberi Tugas sesuai dengan Ketentuan dalam Jaminan Pelaksanaan, masa
berlaku Jaminan Pelaksanaan mengacu pada Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata khususnya Pasal 1831 dan 1832, dan ditandatangani oleh penjamin.

2. Badan Usaha/Perusahaan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan, sebelum


menandatangani Kontrak harus Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan berupa
Jaminan dari Bank Pemerintah atau Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan
Rakyat) sebesar 5% (Lima prosen) dari Nilai Kontrak yang dibulatkan ke atas.

3. Jaminan Pelaksanaan harus diusahakan pada waktu/sebelum ditandatanganinya


Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (kontrak).

4. Jaminan pelaksanaan harus mempunyai masa berlaku sejak tanggal


dikeluarkannya Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sampai dengan
selesainya seluruh pekerjaan sesuai kontrak (Serah Terima Pekerjaan) dan dapat
diperpanjang apabila diperlukan.

5. Jaminan Pelaksanaan menjadi milik negara dengan memperhitungkan prestasi


yang telah dihasilkan oleh penyedia barang/jasa, apabila :

a. Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan pekerjaan pada waktu yang telah


ditetapkan.
b. Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak.
PASAL 8
PENGAMBILAN DOKUMEN PENGADAAN

Kepada Calon Penyedia Barang/Jasa (Badan Usaha/Perusahaan) dapat memperoleh


Dokumen Pengadaan pada :

Tanggal : Kamis 15 Oktober 2009 – Senin 26 Oktober 2009


Pukul : 10.00 WIB s.d 14.00 WIB
Tempat : Bagian Umum Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi
Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 8,
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan – Jakarta 10270.

PASAL 9
PENJELASAN PEKERJAAN

1. Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) akan diselenggarakan pada :

Hari : Selasa
Tanggal : 20 September 2009
Waktu : Pukul 13.00 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Sidang Ditjen Dikti Lt. 9 Gedung D Komplek Depdiknas

9
Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan, Jakarta 10270.

2. Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing) ditandatangani oleh Panitia


Pengadaan/Pengadaan dan minimal 2 orang wakil dari Peserta Pengadaan.

PASAL 10
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Pemasukan Dokumen Penawaran paling lambat dilaksanakan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 27 Oktober 2009
Waktu : Pukul s.d. 12.00 WIB
Tempat : Ruang Sidang Ditjen Dikti Lt. 8 Gedung D Komplek Depdiknas
Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan - Jakarta 10270.

a.. Surat penawaran yang terlambat dimasukkan, sesuai dengan Hari dan
Tanggal serta Jam yang telah ditentukan di atas akan ditolak dan Peserta
Pengadaan dianggap mengundurkan diri.

b. Keputusan sah atau tidaknya suatu penawaran berada sepenuhnya di tangan


Panitia Pengadaan/Pengadaan.

2. Pembukaan Surat Penawaran dilaksanakan pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 27 Oktober 2009
Pukul : 13.30 s.d. 15.00 WIB
Tempat : Ruang Sidang Ditjen Dikti Lt. 3 Gedung D Komplek Depdiknas
Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan - Jakarta 10270.

a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan oleh Panitia dan disaksikan oleh


seluruh anggota rapat yang hadir.

b. Keputusan mengenai Hasil Pembukaan dan Penilaian Penawaran


dilaksanakan oleh Panitia. Keputusan ini tidak dapat diganggu gugat serta
tidak diadakan surat menyurat.

c. Berita Acara Pemasukan dan Pembukaan Surat Penawaran ditandatangani


oleh Panitia dan 2 orang Wakil dari Peserta Pengadaan yang hadir.

d. Penarikan diri sebagai Peserta Pengadaan hanya dapat dilakukan sebelum


Pemasukan Dokumen Penawaran, atau selambat-lambatnya sebelum
pembukaan surat penawaran.

e. Penarikan diri setelah ada keputusan Pemenangan Pengadaan


mengakibatkan Jaminan Penawaran menjadi milik negara dan calon penyedia
barang/jasa diberikan sanksi Administratif dimasukkan dalam Daftar Hitam
(black list).

10
PASAL 11
PENILAIAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Dasar Penilaian :
a. Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, serta perubahannya dengan Perpres Nomor 8 Tahun
2006 Juncto Nomor 95 Tahun 2007.
b. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan
DIPA (POK-DIPA) Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Tahun Anggaran 2009, beserta Revisinya.
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berikut Spesifikasi Teknis.
d. Harga Perkiraan Sendiri/Owners Estimate (HPS/OE).

2. Metode Evaluasi/Penilaian Dokumen Penawaran

Evaluasi/penilaian dilakukan dengan menggunakan metode Sistem Nilai (Merit


Point System), urutan proses evaluasi/penilaian dengan sistem ini adalah sebagai
berikut :

a. Evaluasi Dokumentasi Administrasi

1). Evaluasi administrasi dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi


syarat pada pembukaan penawaran.
2). Evaluasi administrasi dilakukan terhadap dokumen penawaran yang
masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsahan syarat administrasi.
Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak
dikurangi atau ditambah).
3). Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi
syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi.

b. Evaluasi Dokumen Teknis dan Harga

1). Sistem nilai menggunakan pendekatan/metode kuantitatif, yaitu dengan


memberikan nilai angka terhadap unsur-unsur teknis dan harga, yang
dinilai sesusi dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
2). Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap penawaran-penawaran
yang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, dengan
memberikan penilaian (skor) terhadap unsur-unsur teknis dan/atau
harga penawaran.

11
3). Nilai ambang batas lulus (passing grade) yang dipersyaratkan untuk
dokumen teknis adalah sebesar 70 (tujuh puluh) dengan persyaratan
nilai spesifikasi alat tidak boleh 0 (nol).
4). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Panitia Pengadaan membuat daftar
urutan penawaran, yang dimulai dari urutan penawaran yang
memperoleh nilai tertinggi.

c. Klarifikasi
Apabila dalam evaluasi administrasi, tehnik dan harga ada hal-hal yang
meragukan, maka panitia dapat melakukan klarifikasi.

3. Pembuktian Kualifikasi
Terhadap Peserta Pengadaan yang akan diusulkan sebagai pemenang dapat
dilakukan verifikasi dan validasi terhadap semua data dan informasi yang ada
dalam Formulir Isian Kualifikasi dengan meminta rekaman atau Asli Dokumen
yang sah dan bila perlu dilakukan konfirmasi dengan instansi terkait.

Apabila dalam pembuktian kualifikasi ditemukan hal-hal yang tidak benar/palsu,


maka calon Penyedia Barang/Jasa tersebut dinyatakan gugur dengan sendirinya
dan dikenai sanksi admnistrasi yaitu dimasukkan dalam Daftar Hitam Perusahaan
dalam Jangka Waktu 2 (Dua) Tahun dan sanksi perdata sesuai dengan Ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

4. Kriteria Penilaian :

a. Kriteria Penilaian Dokumen Teknis dan Harga :


1). Metode Pelaksanaan Pekerjaan mengacu pada RKS.
2). Kesesuaian terhadap Spesifikasi Teknik.
3). Melampirkan brosur asli dari merk produk yang ditawarkan serta
sertifikat ISO dari produk tersebut.
4). Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/Time Schedule.
5). Struktur Organisasi Pelaksanaan Lapangan.
6). Daftar Personil yang bertugas berikut Tenaga Ahli dan pendukungnya.
7). Surat garansi dan jaminan layanan purna jual.
8). Melampirkan surat dukungan dari distributor atau principle dari merk
produk yang ditawarkan.
9). Pengalaman Perusahaan untuk pekerjaan sejenis.
10). Harga Penawaran tidak melampaui Pagu Anggaran.
11). Harga Penawaran responsif.
12). Harga Penawaran wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
13). Menguntungkan bagi Negara.

b. Penilaian Sistem Nilai (Merit Point System) :

1). Untuk dokumen teknis secara keseluruhan diberi bobot 80.


2). Untuk harga penawaran terendah, benar dan terkoreksi secara
keseluruhan akan diberi bobot 20.

12
3). Tata cara penilaian adalah sebagai berikut :

No Unsur Yang Dinilai Bobot Ketentuan Cara Evaluasi


.

1). Teknis 20 Metode Pelaksanaan Pekerjaan


a). Logis 20
b). Tidak logis 5
c). Tidak ada 0

30 Spesifikasi Alat
a). Spek alat memenuhi yang diminta 30
b). Spek alat di bawah yang diminta 0

5 Brosur + Sertifikat ISO


a). Ada asli cap perusahaan 5
b). Ada copy/scanning cap perusahaan 3
c). Tidak ada 0

5 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan+Curva S


a). Lebih cepat dari yang diminta 5
b). Sesuai yang diminta 4
c). Lebih lambat yang diminta 1

5 Struktur Organisasi Lapangan


a). Ada 5
b). Tidak ada 0

10 Tenaga Ahli
a). Ada 10
b). Tidak ada 0

5 Garansi & Jaminan Layanan Purna Jual


a). Ada 5
b). Tidak ada 0

5 Surat Dukungan Distributor/Principle


a). Ada 5
b). Tidak ada 0

15 Pengalaman untuk Pekerjaan Sejenis


a). Ada 15
b). Tidak ada 5

2). Harga 20 (HPR / HE) X 20


a). HPR : Harga paling rendah 20
b). HE : Harga yang dievaluasi

PASAL 12
PELELANGAN GAGAL DAN PELELANGAN ULANG

Pengadaan dinyatakan gagal apabila :

13
1. Penyedia barang/jasa yang tercantum dalam daftar calon peserta Pengadaan
kurang dari 3 (Tiga).

2. Doklumen penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga);

3. Dari Dokumen Penawaran yang masuk setelah diteliti kelengkapannya oleh Panitia
Pengadaan, tidak ada yang memenuhi syarat atau yang dinyatakan sah.

4. Dokumen Penawaran di atas Pagu Dana yang tersedia.

5. Calon Pemenang Pengadaan urutan I, II dan III mengundurkan diri dan tidak
bersedia ditunjuk;

6. Apabila terjadi keadaan sebagaimana tersebut dalam butir 1 s.d 5 maka Panitia
Pengadaan diharuskan mengadakan Pengadaan Ulang.

PASAL 13
PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN

1. Penetapan Pemenang Pengadaan didasarkan atas :

a. Ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam Keppres RI No. 80 Tahun


2003 beserta Lampiran-lampirannya serta Perubahannya dengan Perpres RI
Nomor 8 Tahun 2006 Juncto No. 95 Tahun 2007.
b. Laporan dan Usul Penetapan Pemenang Pengadaan dari Panitia Pengadaan/
Pengadaan.
c. Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis yang ditentukan
dalam Dokumen Pengadaan.
d. Calon Penyedia Barang/Jasa yang memiliki nilai akumulasi tertinggi antara
nilai teknis dan nilai penawaran harga akan diusulkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk ditetapkan sebagai pemenang pelelangan.

2. Pengumuman Pemenang Pelelangan akan diumumkan setelah mendapat


Persetujuan Penetapan Pemenang Pelelangan dari Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 14
SANGGAHAN

1. Kepada peserta Pengadaan yang berkeberatan atas Penetapan Pemenang


Pengadaan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis,
selambat-lambatnya dalam waktu 5 (Lima) Hari Kerja setelah Pengumuman
Pemenang Pengadaan.
2. Sanggahan dapat diajukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, dengan tembusan kepada :
a. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas.
b. Inspektur Jenderal Depdiknas.
c. Sekretaris Ditjen Pendidikan Tinggi Depdiknas;

14
d. Ketua Panitia Pengadaan.

3. Sanggahan diajukan apabila telah terjadi penyimpangan prosedur yang


merugikan negara dan/atau masyarakat, seperti :
a. Panitia Pengadaan/Pelaksanaan dan/atau Pejabat yang berwenang
menyalahgunakan wewenangnya.
b. Pelaksanaan Pengadaan telah menyimpang dari Ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
c. Terjadi praktek KKN diantara peserta Pengadaan dan/atau dengan Anggota
Panitia/Pejabat yang berwenang.
d. Terdapat rekayasa pihak-pihak tertentu yang mengakibatkan Pengadaan
tidak adil, tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat.

PASAL 15
HARGA/NILAI KONTRAK PEKERJAAN

Harga/Nilai Kontrak Pekerjaan adalah Jumlah Harga Penawaran yang telah disepakati
oleh Pemberi Tugas dan Penyedia Barang/Jasa yang sudah termasuk seluruh pajak dan
kewajiban lain yang harus dibayarkan oleh Penyedia Barang/Jasa.

PASAL 16
RESIKO DAN KEAMANAN

1. Segala resiko kebakaran, pencurian dan lain-lain di tempat pekerjaan atas segala
bahan, alat-alat dan lain-lain menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2. Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan Pengamanan di tempat pekerjaan


selama pekerjaan berlangsung.

BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

PASAL 17
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

15
1. Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini
Studio dalam rangka Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) ini selama 25 (Dua puluh lima) Hari Kalender terhitung sejak tanggal
dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

2. Pelaksanaan Pekerjaan harus dimulai selambat-lambatnya 7 (Tujuh) Hari Kerja


setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan oleh Pemberi Tugas dan
telah diterima oleh Pelaksana Pekerjaan.

3. Jika 7 (Tujuh) Hari setelah waktu yang telah ditentukan pekerjaan belum juga
dimulai/dilaksanakan, maka Penyedia barang/Jasa akan menerima Surat Teguran
Pertama dari Pemberi Tugas.

4. Apabila 7 (tujuh) hari berikutnya pekerjaan belum juga dimulai/dilaksanakan,


maka Penyedia Barang/Jasa akan menerima surat teguran kedua, bila pada hari
ke-delapan pekerjaan belum juga dimulai/dilaksanakan, Pejabat Pembuat
Komitmen mempunyai kekuatan penuh untuk membatalkan pelaksanaan
pekerjaan tanpa ada tuntutan apapun dari Penyedia Barang/Jasa yang telah
ditunjuk.

5. Apabila pekerjaan telah berjalan tetapi berdasarkan hasil pemeriksaan sangat


menyimpang dari Kontrak/Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka
pemutusan kontrak secara sepihak akan dilakukan agar tidak merugikan pada
Pemberi Tugas.

6. Pemutusan kontrak secara sepihak itu dilakukan setelah 3 (tiga) kali teguran
selang 3 (tiga) hari tanpa ada penjelasan. Semua biaya/kerugian akibat
pemutusan hubungan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pengguna Barang/Jasa secara sepihak mempunyai kekuasaan penuh
membatalkan surat penunjukan pelaksanaan pekerjaan yang telah dikeluarkan.

PASAL 18
PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK

1. Permintaan perpanjangan waktu yang disebabkan oleh kelalaian Pelaksana


Pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan sehingga mengakibatkan kelambatan
penyelesaian pekerjaan seperti tersebut di atas, tidak dapat dipenuhi.

2. Apabila permintaan perpanjangan waktu dalam batas-batas yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan, dengan alasan yang rasional maka akan
dipertimbangkan oleh Pemberi Tugas.
3. Pengunduran waktu karena adanya keadaan kahar dengan keterangan dari
instansi yang berwenang.

16
4 Permohonan perpanjangan waktu diajukan secara tertulis paling lambat 7 (tujuh)
Hari Kalender sebelum waktu penyerahan pekerjaan, dengan disertai alasan-
alasannya;

5. Perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan hanya akan diberikan 1 (Satu) Kali


Perpanjangan.

PASAL 19
JANGKA WAKTU MASA PEMELIHARAAN & GARANSI

Jangka waktu masa pemeliharaan pekerjaan tersebut ditetapkan selama 6 (Enam)


bulan atau 180 Hari Kalender untuk ruangan dan minimal 1 (satu) tahun garansi untuk
peralatan setelah diadakan Serah Terima Pekerjaan.

PASAL 20
SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA,
KONTRAK DAN SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

1. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) diterbitkan setelah masa


sanggah berakhir.

2. Ikatan antara Pengguna Barang/Jasa dan Pelaksana Pekerjaan sebagai yang


menerima tugas untuk melaksanakan pekerjaan tersebut berupa Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) dan ditandatangani kedua belah pihak antara
Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa di atas materai Rp. 6.000,-
serta dibuat rangkap 6 setelah penyedia Barang/Jasa menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan sebesar 5% (Lima prosen) dari Jumlah Harga/Nilai Kontrak.

3. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan setelah selesai Penandatanganan


Kontrak Kedua Belah Pihak antara Pengguna Barang/Jasa dan penyedia
barang/jasa di atas materai Rp. 6.000,-, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
dikeluarkannya SPMK Penyedia Barang/Jasa harus sudah mulai bekerja.

4. Biaya yang timbul akibat dibuatnya Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan


(Kontrak), termasuk biaya materai, pajak-pajak dan biaya lain dalam bentuk
apapun yang berlaku saat penandatanganan kontrak maupun yang berlaku
sesudahnya saat pelaksanaan pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.

PASAL 21
PENGIRIMAN DAN PENYERAHAN BARANG

1. Barang-barang diserahkan tepat pada waktunya dan dalam keadaan baru, baik,
utuh dan tanpa cacat, berfungsi sebagaimana mestinya.

17
2. Barang diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen tersebut Pasal 2 angka 1,
sampai ke tempat yang telah ditetapkan di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Komplek Depdiknas Gedung D Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan -
Jakarta 10270, dalam batas waktu seperti yang dimaksud dalam pasal 17 Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini.

3. Dalam pelaksanaan pengiriman barang, Penyedia Barang/Jasa harus membuat


Surat Jalan atas barang-barang yang ketempat Pengguna Barang/Jasa.

4. Pemeriksaan dilakukan oleh Panitia Pemeriksa dan Penerima Hasil Pelaksanaan


Pekerjaan di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Barang-barang yang
sesuai dan memenuhi Syarat Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), akan
dibuat Berita Acara Serah Terima Barang, yang akan menjadi dokumen untuk
pembayaran.

5. Untuk barang-barang yang kurang lengkap, cacat dan tidak memenuhi syarat
teknis, tidak akan diterima, dan Rekanan harus segera mengambil barangnya
untuk diganti dengan barang yang memenuhi syarat sesuai dengan Spesifikasi
Teknis, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).

PASAL 22
PEMBAYARAN

1. Pembayaran pertama sebesar 95 % (Sembilan puluh lima prosen) dari Jumlah


Harga/Nilai Kontrak dibayarkan setelah Penyedia Barang/Jasa dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik, sesuai dengan RKS dan Spesifikasi Teknis
yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap I.

2. Pembayaran Kedua sebesar 5 % (Lima prosen) dari Jumlah Harga/Nilai Kontrak


dibayar setelah Penyedia Barang/Jasa dapat menyelesaikan masa pemeliharaan
pekerjaan dengan baik, sesuai dengan RKS dan Spesifikasi Teknis yang
dinyatakan dalam suatu Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap II;

3. Pembayaran Pekerjaan ini berdasarkan ketentuan serta peraturan yang berlaku


dan menjadi beban dari dana yang tercantum dalam DIPA Kegiatan
Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Tahun 2009, melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) Jakarta III, ditransfer ke…………………….melalui No. Rekening
………………….

4. Pembayaran hanya dapat dilaksanakan apabila disertai kelengkapan bukti bebas


masalah atau lunas pembayaran antara Pelaksana Pekerjaan dengan pihak ketiga
apabila ada.

PASAL 23
UANG MUKA

18
1. Apabila diperlukan dapat diberikan Uang Muka maksimum sebesar 20% (Dua
puluh prosen) dari Nilai Kontrak.

2. Uang muka diberikan setelah Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Jaminan Uang


Muka sebesar uang muka yang diminta dari Bank Pemerintah atau Bank Umum
(tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat).

PASAL 24
SANKSI DAN DENDA

1. Pengunduran diri setelah memasukkan Dokumen Penawaran akan berakibat


Dokumen Penawaran tidak bisa diambil/dikembalikan.

2. Apabila terjadi Keterlambatan dalam Penyerahan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan,


maka Pelaksana Pekerjaan dikenakan Denda sebesar 1 0/00 (Satu permil) dari
Jumlah Harga/Nilai Pekerjaan untuk setiap Hari Keterlambatan dengan Denda
Maksimum sebesar 5% (Lima prosen) dari Jumlah Harga/Nilai SPMK/Kontrak
Pekerjaan seluruhnya yang akan disetorkan ke Kas Negara.
3. Apabila …
3. Apabila Pelaksana Pekerjaan telah dikenakan Denda Maksimum dan Pekerjaan
belum juga selesai, maka setelah diberikan peringatan sebanyak 3 (tiga) kali
secara berturut-turut dan Pelaksana Pekerjaan tetap tidak mengindahkannya,
maka Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Perguruan Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional berhak Membatalkan/Memutuskan Surat Perjanjian
Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) secara
sepihak dengan akibat Pelaksana Pekerjaan/Perusahaan tersebut akan
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam (Black List).

PASAL 25
RESIKO KENAIKAN HARGA DAN “KEADAAN KAHAR”

1. Didalam pelaksanaan pekerjaan ini, segala resiko kenaikan harga serta


kelambatan waktu penyelesaian pekerjaan adalah menjadi tanggung jawab dan
beban Pelaksana Pekerjaan.

2. Keadaan Kahar adalah suatu akibat dari kejadian di luar kemampuan pihak
Pelaksana Pekerjaan baik langsung ataupun tidak langsung, antara lain : gempa
bumi, topan, petir, kebakaran, sabotase, huru-hara, tindakan pemerintah dalam
bidang moneter dll.

19
3. Atas kejadian/akibat tersebut pada butir 2 (Dua) di atas, Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan untuk melaporkan/ mengajukan persoalan tersebut kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam jangka waktu paling
lambat 3 X 24 jam, secara tertulis, disertai surat pengesahan dari Instansi yang
berwenang. Jika waktu ini dilampaui tanpa alasan yang rasional maka Pelaksana
Pekerjaan akan kehilangan hak untuk mengklaim atas kejadian-kejadian yang
bisa dikatagorikan sebagai keadaan kahar.

PASAL 26
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Segala perselisihan yang timbul dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan ini akan diselesaikan secara musyawarah antara Pejabat
Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Penyedia Barang/Jasa. Apabila
musyawarah tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut, maka masing-masing
pihak akan memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

PASAL 27
PEMUTUSAN KONTRAK

1. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Surat


Perintah Mulai Kerja (SPMK) serta Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka
Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan
Tinggi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi mempunyai hak dan
wewenang untuk Pemutusan Kontrak secara sepihak tanpa melalui prosedur
pengadilan dan harus dapat diterima oleh Penyedia Barang/Jasa yang
bersangkutan.

2. Apabila pekerjaan telah berjalan tetapi berdasarkan hasil pemeriksaan sangat


menyimpang dari Kontrak/Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka
Pemutusan Kontrak secara sepihak akan dilakukan agar tidak merugikan pada
Pemberi Tugas.

3. Pemutusan kontrak secara sepihak itu dilakukan setelah 3 (Tiga) Kali Teguran
selang 3 (Tiga) Hari tanpa ada penjelasan. Semua Biaya/Kerugian akibat
pemutusan hubungan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pemberi Tugas secara sepihak mempunyai kekuasaan penuh membatalkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) yang telah dikeluarkan.

20
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS

PASAL 28
LINGKUP PEKERJAAN

Dalam proyek ini kontraktor akan melakukan pekerjaan-pekerjaan:


1. Renovasi Ruangan
Guna memenuhi syarat sebagai ruang Video Conference maka dilakukan renovasi
ruangan yang meliputi:
a. Pekerjaan Interior Finishing
b. Penyediaan Furniture
c. Pekerjaan Mekanikal dan Eletrikal

2. Menyediakan peralatan
Peralatan yang harus disediakan dalam pekerjaan ini meliputi:
a. Peralatan Video Conference
b. Peralatan Audio
c. Peralatan efek video
d. Peralatan Simultaneous Translation
e. Peralatan Video Streaming
f. Peralatan TI pendukung

3. Instalasi
Lingkup instalasi meliputi:
a. Instalasi semua peralatan
b. Mengintegrasikan semua peralatan menjadi sebuah sistem video
conference terpadu

4. Pengujian
Pengujian dimulai dengan uji fungsi tiap-tiap peralatan sebelum pengujian
terintegasi. Semua fitur diuji dan pengujian dilakukan dengan
mengkombinasikan/menggabungkan fitur-fitur yang ada.
Semua tahapan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan secara terjadwal.
Tahapan yang harus dilaksanakan antara lain:
a. Perancangan dan perencanaan
b. Design Review Meeting (DRM)
c. Koordinasi dan Pelaksanaan
d. Pengawasan dan Pelaporan
e. Pengujian/Testing (Load Test, Acceptance Test, dsb)
f. Dokumentasi (Konfigurasi, Setup, as build drawing, dsb)

21
PASAL 29
PENJELASAN TEKNIS

Dalam pekerjaan ini akan dibangun fasilitas video conference yang meliputi Ruang
Utama Video Conference dan Ruang Lecture. Peralatan pendukung diletakkan dalam
Ruang Kontrol.

A. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR FINISHING

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

1.1. Pekerjaan Pembongkaran


1.1.1. Pekerjaan Pembongkaran
a. Sebelum mulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan
harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas (MK) dan pihak terkait (Pengelola Gedung) guna
pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b. Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum mulai
pekerjaan.

1.1.2. Pemeriksaan Tempat Kerja


Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan
dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses
pelaksanaan pekerjaan pembongkaran. Persetujuan ijin mulai
pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi
lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan
Pemberi Tugas.

1.1.3. Pengamanan / pemutusan jalur-jalur Instalasi


Amankan jalur-jalur air, listrik, gas, Air Conditioner (AC) atau instalasi
lain dengan menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau
disyaratkan oleh Konsultan Pengawas, Pemilik Bangunan (Pengelola
Gedung) dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1.1.4. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-
alat yang mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan agar
dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara
pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak dibongkar atau
kesiapan-kesiapan pekerjaanya.
c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi
tanggung jawab pelaksana pembongkaran/kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus
segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).

22
e. Semua bongkaran berupa barang yang
masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat digunakan kembali,
disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui
oleh Konsultan Pengawas/MK dengan disertai daftar/list item
barang-barang tersebut.
1.2. Pekerjaan Pengamanan
1.2.1. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang
kantor/peralatan di lokasi proyek, maka kontraktor wajib
mengamankan/melindungi barang-barang tersebut dari akibat
pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang dipakai adalah berupa
plastik lembaran atau karton kardus atau material lain yang disetujui
Konsultan Pengawas/MK.

1.2.2. Pemasangan alat Bantu Scalf Holding atau bekisting atau tangga harus
dipasang secara hati-hati.

1.2.3. Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau
panel partisi pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang
diijinkan/disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK.

1.3. Pemindahan Barang-barang


Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas/MK.

1.4. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk
menyamakan persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar
perencanaan dengan ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh
kontraktor untuk penentuan ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar
kondisi sebenarnya di lokasi proyek. Hasil marking tersebut harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK dan Perencana.

2. PEKERJAAN DINDING PARTISI

2.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum dan
dinding panel plywood, termasuk pemasangan rangka sesuai yang disebutkan /
ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

2.2. Persyaratan Bahan


2.2.1. Rangka
Rangka vertical dan horizontal adalah Bahan Besi Hollow (40 x 40)
dengan ke tebalan 0,6 mm .Bahan yang dipakai harus dari barang yang
masih utuh dan di finish zincromate.

2.2.2. Penutup partisi


a. Digunakan gypsum board yang bermutu baik produk JAYA BOARD
tebal = 12 mm.
b. Digunakan plywood yang bermutu baik dengan tebal 18 mm, atau
sesuai gambar rancangan.

23
2.2.3. Bahan penutup sambungan partisi : Compound atau bahan plester ex
UB400 atau produk lain yang setara. Paper tape yang berpori/berlubang
dan bergaris tengah, serta Corner Bead berbahan metal, yaitu untuk
menutup bagian sudut dinding partisi.
2.2.4. Semua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK,
Perencana dan Pemberi Tugas.

2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.3.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
- Juga terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan
dengan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan partisi gypsum,
diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasi M & E pada dinding
- Pekerjaan Kusen, pintu, partisi kaca dan lain sebagainya yang
terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
2.3.2. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
2.3.3. Sebelum pemasangan rangka hollow, dibuat tanda/marking terlebih
dahulu di atas bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk
diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.
2.3.4. Modul rangka vertical adalah setiap berjarak per as = 60 cm.
2.3.5. Rangka vertical harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila
dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai
yang ditunjukan dalam gambar.
2.3.6. Bahan penutup partisi adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukan
dalam gambar. Gypsum board dipasang dengan sekrup khusus, dengan
menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-masing
sekrup sejajar minimal berjarak 300 mm.
2.3.7. Kepala sekrup yang terlihat diberi compound agar tertutup dan
diamplas
2.3.8. Sambungan partisi gypsum board diberi compound dengan sebelumnya
diber paper tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas
sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum board hilang.
2.3.9. Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindungi oleh material
lain, diberi corner bead dan dicompound dan diamplas dengan baik.
2.3.10. Setelah panel gypsum board dipasang, bidang permukaan partisi harus
rata, lurus dan siku, dan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat
bergelombang dan sambungan. Kecuali bila dinyatakan lain, misal :
permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang
ditunjukan dalam gambar.
2.3.11. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi gypsum, dilakukan
dengan menggunakan waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama
Konsultan Pengawas/MK.

24
3. PEKERJAAN PINTU

3.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan pemasangan kusen solid sungkai dan daun pintu meliputi seluruh
detail yang dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.

3.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan kusen solid sungkai, finish cat duco
b. Ukuran kusen 4x8cm.
c. Bahan-bahan penutup daun pintu/jendela adalah:
- Panel penutup daun pintu adalah plywood 9 mm finish Melamic. Diberi
edging kayu solid di sekeliling daun pintu.
- Rangka dalam adalah kayu solid Kamper Samarinda mutu baik, kering
dan sudah di oven. Kadar kelembaban 13 %
d. Clear glass frameless 6 mm
e. Kesemua bahan di atas harus disetujui Konsultan Pengawas/MK, Perencana
dan Pemberi Tugas.
f. Accessories daun pintu/jendela lihat di pasal pekerjaan hardware.

3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan ( ukuran dan lubang-
lubang ), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,


dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

c. Semua ukuran harus sesuai dengan ukuran gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di
luar tempat pekerjaan / pemasangan.
d. Kusen yang terpasang harus sesuai dengan petunjuk gambar dan
diperhatikan ukuran, bentuk profil, tipe kusen dan arah pembukaan pintu
e. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan
tipe pintu yang akan terpasang.
f. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kusen-kusen harus lurus dan siku,
sehingga mekanisme pembukaan pintu bekerja dengan sempurna.
g. Setelah kusen dan daun pintu/jendela dipasang, antara kusen dan daun
pintu tidak terjadi gap/jarak yang besar, maksimal toleransi adalah 2 mm.
h. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran
dari pelaksanaan pekerjaan lain.
i. Sekeliling daun pintu diberi edging kayu solid, dengan ketebalan sesuai
dengan gambar detail.
j. pintu yang sudah benar-benar rata dan tidak melengkung kecuali disebutkan
lain dalam gambar rencana.

25
4. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFON.

4.1. Lingkup Pekerjaan


Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada berbagai
material untuk maksud-maksud pelindungan, pemberian warna.
Penggunaan :
- Untuk plafon baru.
- Untuk dinding ruang-ruang yang ditunjukan dalam gambar kerja.

4.2. Persyaratan Bahan


a. Bahan yang digunakan adalah Emulsion Wall paint ex ICI Dulux – Brilliant
White 2290.
b. Standard dari bahan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan tidak
dibenarkan merubah standar dengan jalan mencampur dan mencairkan
yang tidak sesuai dengan instruksi pabrik atau tanpa ijin dari Konsultan
Pengawas.
c. Kontraktor diwajibkan membuat mock up cat yang akan dipakai pada
semua penggunaanya, yaitu pada bidang yang lebih besar di salah satu
ruangan proyek. Dan harus diajukan dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok Danplamur wall putty 550-
1967 merk Danapaint.
b. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak
ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Konsultan
Pengawas/MK.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang
rata.
d. Sesudah plamur kering diamplas dengan amplas besi no. 00, kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding
dicat dengan menggunakan Roller
e. Lapisan pengecat dinding dalam terdiri dari 3 (tiga) lapis atau sampai
benar-benar rata tidak berbayang.
f. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding dan plafon merupakan bidang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.

5. PEKERJAAN KACA
5.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan
rincian pekerjaan seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi
dan dengan tata cara penanganan pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan
teknis pelaksanaan dokumen teknis.

5.2. Persyaratan Bahan

26
Bahan yang dipakai adalah :
- Kaca lembaran bening (Clear Float glass), t= 6 mm
- Produksi ex local PT. MULIA GLASS atau PT ASAHIMAS.
- Silicon sealant GE glaze N 10 clear.
- Ketebalan masing-masing kaca adalah sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar rencana.

5.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Batas toleransi :
Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan dan
cacat mengikuti pada standard industri Indonesia .
b. Sebagian besar kaca untuk partisi dan pintu dibuat atau diberi sticker
sandblasted seperti tertera pada gambar rancangan.
c. Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat/tidak
goyang dan dijamin kerapihannya.
d. Pertemuan atau sambungan setiap kaca, memakai silicon sealant dengan
warna ditentukan kemudian. Atau warna tersebut diajukan terlebih dahulu
ke Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas untuk disetujui.
e. Hasil pemasangan kaca (khusus kaca bening/clear) yang sudah selesai dan
sudah diterima oleh Konsultan Pengawas/MK diberi tanda agar tidak
ditabrak oleh pekerja atau orang lain.

6. PEKERJAAN HARDWARE / IRON MONGERIES


6.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan yang berhubungan dengan semua daun pintu
dan furniture yang akan dipasang dalam proyek ini dan ditunjukan dalam
table/door schedule serta gambar keja untuk konstruksi.

6.2. Persyaratan Bahan


Bahan, tipe dan merk yang digunakan pada proyek ini ditunjukan oleh table
atau door schedule.
Semua hardware yang akan digunakan harus diajukan dulu dan dimintakan
persetujuannya ke Konsultan Pengawas/MK, Perencana dan Pemberi Tugas.

6.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


6.3.1. Tenaga
Pekerjaan ini harus dilakukan / dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli yang
betul-betul berpengalaman dan menguasai teknologi pemasangan, serta
mempunyai keahlian khusus dalam pekerjaanya.

6.3.2. Pelaksanaan
a. Hardware harus terpasang dengan baik, sempurna, kokoh dan siku,
sesuai dengan yang disyaratkan dan disetujui Konsultan Pengawas.
Termasuk pemasangan kunci dan alat-alat bantu yang
digunakannya.
b. Seluruh pemasangan hardware dilaksanakan di lokasi pekerjaan,
dengan mempergunakan peralatan lengkap sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
c. Semua sistem mekanis dari hardware harus dapat bekerja dengan
baik dan sempurna.

27
d. Kontraktor harus menjaga hardware yang sudah selesai
dilaksanakan, sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan kerusakan.
e. Hasil pekerjaan pemasangan hardware harus dapat berfungsi
dengan sempurna dan tidak cacat.

7. PEKERJAAN PLAFON GYPSUM BOARD


7.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond, termasuk pemasangan
rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas/MK.

7.2. Persyaratan Bahan


a. Rangka
Rangka utama hollow 4 x 4 cm dengan modul 120x120cm dan rangka
sekunder 2 x 4 cm dengan modul 60x60 cm, tebal pelat besi hollow
minimal 0.4 mm dan diberi meni. Penggantung kawat baja galvanized
dengan adjuster, dengan jarak 120 cm selang-seling.
b. Penutup langit-langit.
Digunakan gypsum board yang bermutu baik produk Jaya Board tebal = 9
mm.
Calciboard 6mm ex. Jayaboard untuk toilet.
c. Bahan penutup sambungan plafond : compound atau bahan plester ex
UB400 atau produk lain yang setara. Dan paper tape yang
berpori/berlubang dan bergaris tengah.
d. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK,
Perencana dan Pemberi Tugas.

7.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih
dengan baik bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/MK.
c. Pemasangan rangka plafond besi hollow disesuaikan dengan kondisi
ruangan dan dengan pola yang ditunjukan /disebutkan dalam gambar
dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang
dipasangnya.
d. Modul pemasangan rangka metal hollow adalah 600 x 600 mm.
e. Rangka penggantung bisa menggunakan rood galvanized dengan adjuster
dan digantung ke pelat dak beton di fisher dan sekrup atau dengan paku
tembak dyna bolt.
f. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak
cembung, kaku dan kuat kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan
merupakan bidang miring/tegak sesuai yang ditunjukan dalam gambar.
g. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka
harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang.

28
h. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti
yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang
ditunjukan dalam gambar. Plafond gypsum board dipasang dengan
sekrup khusus dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar
minimal berjarak 300 mm.
i. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melendut.
j. Sambungan plafond gypsum board diberi compound dengan sebelumnya
diberi paper tape khusus gypsum. Setelah compound kering, diamplas
sampai rata dan garis sambungan setiap unit gypsum board hilang.
k. Setelah plafond gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit
harus rata, lurus waterpas dan antara unit-unit gypsum board tidak
terlihat bergelombang dan sambungan.

8. PEKERJAAN WALLPAPER
8.1. Lingkup Pekerjaan
Definisi pekerjaan wallpaper adalah pengadaan bahan dan pemasangan
wallpaper serta tenaga kerja komplit beserta alat-alat pendukungnya.
Penggunaan :
Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh ruangan yang dikerjakan sesuai
yang disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas/MK

8.2. Persyaratan Bahan


a. Wallpaper yang digunakan adalah Fabric back Vinyl Wall covering, White
color ex.Bravo #18217, dan Grey color ex.Bravo #16035.
b. Bahan Perekat sesuai dengan yang direkomendasi dari pabrik pembuat atau
lem “Metylan” dan lem Rackol putih.
c. Semua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK,
Perencana dan Pemberi Tugas.

8.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Pemeriksaan lokasi/bidang yang akan dipasang harus dilakukan sebelum
pekerjaan pemasangan dilakukan. Permukaan bidang yang akan dipasang
wallpaper harus benar-benar rata, halus, kering, hasil akhir yang didapat
tidak boleh bergelombang.
b. Bila dalam pemeriksaan ditemukan bidang yang tidak memenuhi syarat
untuk dipasang wallpaper kontraktor harus memperbaikinya sehingga
memenuhi syarat untuk dilakukan pemasangan wallpaper.
c. Pemasangan:
 Cara penyiapan perekat harus diaduk dulu dengan air hingga rata dan
cukup pekat.
- Pengadukan harus dilakukan dengan pelan dan teratur sehingga
tidak berbuih.
- Atau mengikuti peraturan yang disyaratkan dari pabrik pembuat
perekat.
 Adonan lem yang sudah jadi/siap dipakai harus segera digunakan,
adonan lem yang sudah lewat dari 72 jam tidak direkomendasi untuk
dipakai.

29
 Cara pengeleman harus memakai rol atau kwas yang bersih atau
mengikuti cara atau aturan yang sudah disyaratkan dari pabrik.
 Wallpaper harus dipasang sesuai dengan urutan lotnya.
 Sambungan lajur wallpaper satu dengan lajur berikutnya harus sejajar
tegak lurus, bersih dari bekas lem serta tidak nampak sambungannya.
 Persediaan wallpaper harus selalu diperhitungkan menurut lotnya
untuk mendapatkan bidang pasang wall paper dengan lot yang sama.
 Kondisi ruangan sebelum dan sesudah pemasangan wall paper harus
bersih dan terhindar dari debu yang berlebihan.

9. PEKERJAAN LANTAI KARPET

9.1 Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai karpet tile sesuai yang
disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas/MK.

9.2 Persyaratan Bahan


Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh area lantai karpet tile sesuai yang
disebutkan / ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas/MK.
Karpet digunakan adalah jenis tile ukuran 50 x 50 cm.

9.3 Syarat-syarat pelaksanaan


a. Pelaksana harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan
dimulai
b. Permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata, bersih dan bebas dari
cacat.
c. Pelaksana harus memberitahukan secara tertulis kepada direksi lapangan
bila keadaan lapangan tidak memuaskan untuk penyelesaian pekerjaan
secara sempurna. Pekerjaan tidak boleh dimulai bila kerusakan /
kekurangannya belum diselesaikan.
d. Permukaan dasar lantai karpet (leveling screed) harus cukup halus, rata
dan datar.
e. Pemasangan karpet harus dilaksanakan sendiri oleh suppliernya, sebagai
orang yang ahli di dalam bidang tersebut.
f. Setiap pertemuan lantai karpet dengan material lain, harus diberi list
pancing dari profil stainless steel atau material lain sesuai dengan yang
ditunjukan dalam gambar detail rencana.
g. Hasil pemasangan karpet harus rata, kuat, tidak menggelembung dan
bebas noda akibat pekerjaan lain. Sambungan-sambungan yang terjadi
harus rapi dan tidak terlihat.
h. Setelah pemasangan, seluruh karpet harus dibersihkan dengan alat vacuum
dan siap untuk dipakai. Apabila masih ada pekerjaan lain di lokasi yang
sudah dipasang karpet, harus diberi pelindung/proteksi agar tidak rusak
dan kotor. Pelaksana/kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan-
kerusakan yang terjadi sebelum berita serah terima dilakukan.
i. Untuk setiap jenis dan warna dari bahan-bahan lunak disediakan sisa
minimal sebesar 5 % untuk cadangan penggantian apabila ada kerusakan
dan diserahkan kepada pihak Pemberi Tugas.

30
10. PEKERJAAN FINISHING PU
10.1 Lingkup Pekerjaan
Digunakan pada semua finishing kayu pintu/jendela, panel-panel atau bagian-
bagian sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar kerja untuk pelaksanaan.
10.2 Persyaratan Bahan
a. Wood Fillen Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain
yang setara
b. Thinner dengan kualitas no.1
c. Warna dan PU adalah ditentukan dalam table/skema material yang
ditunjukan oleh Perencana.
d. Tingkat tiap dari PU adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).
e. Kontraktor wajib membuat contoh/sample PU diatas material yang akan
dipakai dalam proyek ini sesuai dengan acuan warna yang ada di
Perencana. Diajukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/MK, Perencana
dan Pemberi Tugas.
10.3 Syarat-syarat Pelaksanaan
a. PU harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang terampil dalam pekerjaan
ini dan pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang betul-betul
ahli dan berpengalaman.
b. Sebelum pekerjaan finishing melamic/polyurethane dimulai harus dipastikan
bahwa tersedia ventilasi/sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan
dicat.
c. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus
digosok dengan amplas, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali
sehingga benar-benar halus permukaannya.
d. Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat
kayu pada lembaran veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.
e. Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-PU dibersihkan dari debu,
minyak dan kotoran yang mungkin melekat disitu.
f. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya
seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang
tidak rata pada permukaan kayu tersebut.
g. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus
ditutup dengan wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai
pori-pori tertutup sempurna.
h. Setelah bersih permukaan kayu/plywood diberi Stain (pewarna), dengan
menggunakan Spray gun atau kuas, dan diratakan dengan kain bal setelah
kurang lebih 30 detik mengering. Warna akan ditentukan kemudian oleh
Perencana.
i. Setelah itu diberi Base Coat/Cat dasar atau sanding sealer. Dibutuhkan
minimal 2 lapis cat dasar setiap lapisan, dan setiap lapisan harus diamplas
sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.
j. Lapisan pertama Top-Coat/Cat diulaskan dengan rata sampai dengan
sempurna dan diamplas sempurna, kemudian ulaskan top coat lapis ke-2
dan yang terakhir lapis ke-3 adalah finished tidak pelu diamplas.

31
k. Hasil pekerjaan PU kayu harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata
dan jelas menunjukan serat kayunya serta tidak cacat.
l. Setelah pekerjaan PU selesai harus dijaga terhadap kemungkinan
kerusakan terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.
m. Lindungi pekerjaan ini dan juga pekejaan atau material lain yang dekat
dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen, dan sebagainya
dengan cara menutup/melindungi bagian tersebut selama pekerjaan
pengecatan berlangsung.

B. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FURNITURE

1. PEKERJAAN CUSTOM MADE FURNITURE


1.1. Persyaratan umum
1.1.1. Batasan
Lingkup Kerja : penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk
membuat custom made furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera
dalam gambar desain.

1.1.2. Produk
Bahan utama : Kayu solid, plywood, dan kaca.
Bahan pengikat : Paku tembak, sekrup, baut dan Lem
Bahan finishing : Melamic, laminate, sticker.
Bahan pelengkap : Rel Laci, engsel, kunci, handle
Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya
harus sesuai dengan spesifikasi.

1.2. Syarat Pelaksanaan


1.2.1. Kayu padat, plywood, dan kaca.
a. Persyaratan :
Kayu padat/Solid yang dipakai adalah Sungkai. Ukuran-ukuran yang tertera
pada gambar desain adalah ukuran jadi artinya ukuran kayu sesudah diserut
dan diproses atau diberi finishing.

b. Kualitas / mutu kayu :


kayu yang digunakan harus memiliki kualitas / mutu yang sesuai standard
yang ada dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

c. Pola serat kayu :


harus memperhatikan pola dan harus sesuai dengan desain dan pola yang
tertera pada gambar desain, serta sesuai dengan contoh warna pada material
colour board. Pengerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya (machinal) sehingga
menghasilkan permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan
menghasilkan daerah-daerah permukaan yang rapi.

d. Metode :
semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik mungkin, dalam
ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga adar tidak terkena cuaca /

32
udara langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik
sebelum maupun sesudah terpasang.

1.2.2. Alat Pengikat & Bahan Perekat Meja


a. Alat pengikat :
sediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur, paku
tembak, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini
harus tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang
konstruksi furniture agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar
pemukaannya tidak retak.

b. Metode :
pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari
logam / “iron mongery” pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu
sehingga tercapai kerapihan dan ketepatan yang setinggi-tingginya.

c. Bahan perekat :
perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi
kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture
agar kuat dan kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak
meninggalkan noda (terutama bila dispesifikasikan bahwa permukaan kayu
diberi “clear / transparent finish”).

1.2.3. Bahan Pelengkap / Hardware


a. Rel laci :
Type Tandem for wooden drawer (tersembunyi dibawah laci) digunakan
produk;Hafele, Vogel, Blum atau setara.

b. Engsel :
Type soft closing (tidak menimbulkan bunyi bila ditutup) digunakan
produk;
Hafele, Vogel, Blum atau setara.
c. Kunci :
Silinder dengan master key digunakan produk Hafele, Vogel, Blum atau
setara.
d. Handle laci/pintu cabinet :
Produk Mitra Buana, Vogel, Hafelle.
Glides untu kaki meja/kursi/sofa/credenza : berbahan plastic atau karet
keras harus berasal dari sumber yang disetujui Perencana / Konsultan
Pengawas (MK) dan dianggap memenuhi persyaratan penggunaan
setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya,

Pemasangan rel laci, engsel, handle dan kunci dll, harus kuat dan tepat,
sehingga mudah digunakan dan mudah dibuka tutup.

1.2.4. Penyesuaian dan Pembersihan


a. Penyesuaian :
sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian/
penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat.

33
b. Pembersihan :
setelah penyetalan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,
Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun
kotoran

bekas tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik
dan
sempurna.

1.3. Syarat Pemeliharaan


a. Perbaikan :
Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.
b. Pengamanan :
harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang
mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture. Pelaksana bertanggung
jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture, sebelum
dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.
c. Finishing ulang :
adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek / site akan mempengaruhi
kadar kelembabandan finishing dari furniture. Apabila setelah ditempatkan di
site diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh
Pelaksana.

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

1. PEKERJAAN INSTALASI/SISTEM ELEKTRIKAL


1.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan semua material,
peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan,
commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi
listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjuk dalam
gambar-gambar rancangan listrik. Dalam pekerjaan ini harus termasuk
sertifikat keaslian produk pabrik dari peralatan yang akan dipakai, jaminan
garansi, petunjuk operasi dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini tidak mungkin disebutkan secara terinci di
dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan
fungsi dan operasi sistem distribusi listrik.

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan


baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang setara dalam gambar-gambar
perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan

34
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan
yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Panel-panel Daya Tegangan rendah.


Pekerjaan ini meliputi Pengadaan panel penerangan, stop kontak normal dan
Panel UPS . sesuai dengan gambar perencana, termasuk seluruh peralatan
bantu lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem distribusi daya listrik.

Kabel-kabel Feeder Daya Tegangan Rendah


Pekerjaan ini meliputi kabel utama dari SDP ke Panel daya (existing) dan dari
Panel UPS Ke MDP UPS di lantai 28 ( existing )

1.2. Instalasi Daya


Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan untuk
menghubungkan panel-panel daya dengan outlet-outlet daya di work station.
dalam hal pelaksanaan kontraktor harus memperhatikan titik-titik dimana
kabel-kabel harus keluar dari partisi menuju outlet-outlet layout adanya kabel
–kabel yang terlihat

1.3. Outlet Daya


Outlet daya ( Normal dan Ups) dipasang pada dinding dengan ketinggian
pemasangan 30 cm dari permukaan lantai ,adapun Service Box dipasang
dilantai dengan memperhatikan letak posisi layout interior, atau mengikuti
ketentuan dalam gambar rancangan. Jika dalam gambar dan spesifikasi
teknis terdapat informasi yang bertentangan, Kontraktor agar menghubungi
Konsultan Pengawas (MK) untuk mendapatkan persetujuan dan solusi
pemasangan.

Outlet Daya dipasang pada dinding partisi dan lantai . dalam pemasangan
outlet daya harus dipasang sejajar dari Data dan Telephone.untuk semua
outlet pemasangan hendak nya dikordinasikan letak dan ketinggiannya.

Pemasangan outlet Daya harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis
tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan
dengan rekomendasi dari produk yang dipilih.

1.4. Persyaratan Pekerjaan Panel Tegangan Rendah


Konstruksi Box Panel
Yang melaksanakan pembuatan panel harus Sub Kontraktor panel (panel
maker) yang telah berpengalaman dalam pembuatan / pabrikasi panel
dengan menunjukan bukti sertifikat yang telah diakui oleh badan terikat
dalam hal ini PLN dan mempunyai workshop yang terkait dengan pabrikasi
panel.

Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku dengan
ukuran minimal 600 x 400 x 400 mm (free standing) atau plat besi yang
berbentuk (wall mounted).

35
Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan ketebalan
sebagai berikut :

Panel Dinding Pintu


SDP, SDP 20 mm 3,0 mm
LP, PP 1,6 mm 2,0 mm

Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini
harus benar-benar 900. Plat penutup kerangka panel harus disekrup dengan
rapi yang dilengkapi cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini
harus dapat dilepas-lepas.

Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat dilepas-
lepas dan harus disiapkan lubang serta Compression Cable Glad untuk setiap
incoming dan outgoing feeder.

Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan memuat lubang-lubang


ventilasi yang cukup. Lubang ventilasi ini harus dibuat dengan cara punch
dan rapi. Pada bagian dalam terdiri dari dinding yang diberi ventilasi harus
dilengkapi tambahan dinding yang diberi lubang punch, hal ini untuk menjaga
masuknya benda-benda/binatang yang bertegangan dari peralatan panel.

Antara badan panel tempat dudukan peralatan listrik yang bertegangan


dengan pintu panel harus dilengkapi dengan dinding pengaman pelindung
peralatan listrik dengan material yang sama, sehingga pada saat pintu panel
dibuka yang tampak hanya tuas-tuas peralatan listrik, sedangkan
jaringan/montase kabel terlindung oleh dinding pengaman tersebut.

Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus tersembunyi
serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type Spagnolet dengan tungkai
penguat bawah dan atas dari bahan yang dilapisi vernikel. Kontraktor/Sub
Kontraktor/Panel harus dilengkapi “master key” yang bisa membuka seluruh
panel yang terpasang.

Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi cat dasar dan
dilapisi dengan powder coating warna abu-abu atau warna yang dipilih oleh
Pemberi Tugas melelui Konsultan Pengawas (MK) . Kontraktor sebelum
pekerjaan pengecatan dilaksanakan harus terlebih dahulu menyerahkan
contoh warna dan metode pelaksanaan pada Konsultan Pengawas (MK)
untuk dimintakan persetujuan.

Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai indek protection (IP)
557, sedangkan untuk dalam bangunan IP 540 sesuai standard yang
dipersyaratkan.

Ukuran panel diusahakan standard ukuran panel dan disediakan ruang cukup
apabila terdapat penambahan peralatan.

36
Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang
diketanahkan (grounding) dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk
dudukan ujung kabel pentanahan sehingga pada saat pintu panel dibuka
dalam keadaan aktif kemungkinan adanya muatan kapasitif dapat dihindari.

Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/label/sign plates
mengenai nama beban atau kelompok beban dicatu daya listriknya. Petunjuk
tersebut berupa diagram system satu garis dan label ini harus terbuat dari
plat aluminium atau sesuai standar DIN 4070.
Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm dibawah
ambang atas panel atau disesuaikan dengan kebutuhan harus disediakan
tempat untuk pemasangan lampu indicator, fuse dan lat-alat ukur. Bagian
tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu panel dan kedudukannya
menetap (fixed).
Busbar dan Terminal Penyambungan

Panel harus sesuai untuk system 3 phasa, 4 kawat dan mempunyai 5 busbar
dimana busbar pentanahan terpisah. Kecuali panel untuk ruang operasi yang
dilengkapi dengan “trafo Isolasi”. Kontraktor harus melaksanakan seperti
gambar rancangan atau jika ada hal yang bertentangan dengan system agar
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas (MK) untuk mendapatkan
persetujuan.

Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan perak. Galvanisasi ini,
termasuk pula bagian-bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu
kabel dan peralatan bantu lainnya.

Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel) pada busbar
dan terminal penyambungan harus menggunakan sepatu kabel.

Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang oleh isolator
dengan baik, sehingga mampu menahan electro mechanical force akibat arus
hubungan singkat tersebar yang mungkin terjadi.

Circuit Breaker
Circuit breaker yang digunakan dari jenis MCB, MCCB, ACB, yang dilengkapi
dengan thermal overcurrent release dan electromagnetic overcurrent release
yang rating ampere tripnya dari type adjustable.

Breaking capacity dan rating CB yang digunakan harus sebesar yang


tercantum dalam gambar rancangan.

Tipe Circuit Breaker yang digunakan adalah :


Icu = Ics (arus kumulatif = arus short circuit)
≤ 32 amphere tipe MCB
40 ≥ sampai dengan 63 amphere tipe MCCB Fixed
≤ 80 amphere tipe MCCB Adjustable.

Pemasangan MCB harus menggunakan Omega Rail sedangkan pemasangan


MCCB dan komponen-komponen lain, seperti magnetic contractor, time

37
switch dan lainnya harus menggunakan dudukan plat. Pemasangan
komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan
terlepas oleh gangguan mekanis.

Jika di dalam gambar rancangan dinyatakan ada spare, maka spare tersebut
harus langsung terpasang secara lengkap atau sesuai dengan keterangan
gambara rancangan.

Semua circuit breaker harus diberi label/signplate yang terbuat dari


aluminium mengenai nama beban atau kelompok beban yang dicatu daya
listriknya. Label itu harus terbuat dari plat aluminium atau sesuai standard
DIN 4070.
Alat Ukur/Indikator
Panel-panel dilengkapi dengan alat-alat ukur, seperti :
Volt meter, Amphere meter, selector switch
Indicator lamp & mini fuse
Tidak semua panel dilengkapi dengan peralatan seperti diatas, melainkan
harus disesuaikan dengan gambar rancangan.

Volt meter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7


(tujuh) posisi :
Kali phasa terhadap netral
Kali phasa terhadap phasa
Posisi off

Amphere meter yang dipasang pada panel utama selain mempunyai pointer
(jarum petunjuk) untuk menunjukan besarnya arus listrik yang ada dilengkapi
juga dengan pointer lain yang berfungsi sebagai “maximum Demand
Indicator”.

Lampu indicator yang digunakan adalah :


Warna hijau untuk phasa R,
Warna kuning untuk phasa S,
Warna merah untuk phasa T
Lampu-lampu indicator harus diproteksi dengan menggunakan mini fuse.

Tipe Panel
Berdasarkan cara penggunaannya dan pemasangannya, panel-panel
tegangan rendah di klasifikasikan dari type wall mounting.
Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok
dengan lokasi sesuai gambar rancangan. Pemasangan panel pada dinding
harus diperkuat dengan baut tanam (anchor bolt) sehingga tidak akan rusak
oleh gangguan mekanis.

Gambar Skema rangkaian Listrik


Panel harus dilengkapi dengan gambar skema rangkain listrik, lengkap
dengan keterangan mengenai bagian instalasi yang diatur oleh panel
tersebut.

Gambar skema rangkaian listrik dibuat dengan baik, dilaminasi plastic dan
ditempelkan pada pintu luar panel bagian dalam.

38
1.5. Persyaratan Pekerjaan Kabel Tegangan Rendah
1.5.1. Ketentuan Umum
Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
Kabel daya,Instalasi daya, dan Instalasi penerangan,

Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang menghubungkan


antara panel satu dengan panel (MDP ke SDP) dan yang lainnya termasuk
peralatan bantu yang dibutuhkan.

Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yang menghubungkan


panel-panel daya dengan beban-beban stop kontak,

Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel yang


menghubungkan antara panel-panel penerangan dengan fixture-fixture lampu
penerangan buatan. Didalam instalasi penerangan ini harus sudah termasuk
semua jenis/tipe saklar, conduit, sparing, doos untuk
saklar/penyambungan/pencabangan, metal flexible conduit dan peralatan-
peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan system
instalasi penerangan buatan.

1.5.2. Jenis Kabel


Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard SII dan SPLN
autau standard-standard lain yang diakui di Negara Republik Indonesia serta
mendapat rekomendasi dari LMK.

Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik tegangan rendah
yang digunakan minimal harus sesuai dengan gambar rancangan.

Kabel listrik yang digunakan mempunyai rated voltage sebesar 600 Volt/100
Volt.

Tahapan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus
bocor yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 m panjang kabel.

Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan dadurat (seperti
lift dan lain-lain seperti yang ditunjukan di dalam gambar perencanaan)
kabel-kabel yang digunakan adalah kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai
dengan fungsi dan lokasi pemasangannya seperti table di bawah ini :

N Pemakaian Jenis Kabel


o
1 Ins. Penerangan dalam bangunan NYA/NYM
2 Ins. Penerangan luar bangunan NYY/NYFGbY

39
Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis, ukuran luas
penampang, rating tegangan kerja dan standard yang digunakan.

1.5.3. Persyaratan Pemasangan


Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus memenuhi peraturan PLN
dan PUIL 2000 atau peraturan lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.

Kabel harus diatur rapi dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan
lepas atau rusak oleh gangguan-gangguan mekanis.
Pembelokan kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga jari-jari
pembelokan tidak boleh kurang dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau
harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat kabel.

Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press, ukuran
sesuai dengan ukuran luas penampang kabel sera dililit dengan “excelsior
tape” dan difinish dengan bahan isolasi ciut panas yang sesuai.

Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya dan instalasi
penerangan tidak diperkenankan kecuali pencabangan pada kabel instalasi
daya dan instalasi penerangan. Penyambungan kabel untuk pencabangan
harus dilakukan di dalam junction box atau doos sesuai dengan persyaratan.

Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu yang sesuai


dan tidak boleh melebihi strength dan stress maximum yang
direcomendasikan oleh pabrik pembuat kabel.
Tata letak outlet daya sesuai dengan gambar rancangan dan harus
dikoordinasikan dengan tata letak furnitures/peralatan.

1.6. Saklar Lampu Penerangan


Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN, SII dan VDE/DIN atau
standard-standard lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.

Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :


Taring tegangan : 250 Volt
Rating arus : minimal 10 A
Tipe : recessed

Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukan merk pabrik pembuat,
standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.

Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencanaan Interior atau keinginan Pemberi
Tugas.Pemasangan saklar harus menggunakan doos.

Tata letak saklar harus sesuai dengan gambar rancangan dan dikoordinasikan
dengan Perencana Interior atau atas keinginan Pemberi Tugas
melalui/sepengetahuan Konsultan Pengawas (MK).

40
1.7. Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi
Pipa Conduit
Pipa conduit yang dipasang jenis PVC high impact dengan ketebalan minimum 2 mm.
dipasang di Tray kabel ukuran 100x300mm diatas plafon dan di dalam lantai dengan
kedalaman maksimal 40mm.
Untuk instalasi work station dipakai floor duct dengan ukuran 40x750mm

Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1.5 kali dari
total diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum sebesar ¾”. Oleh
karena itu, Kontraktor sebelum memasang conduit harus rekonfirmasi dahulu
terhadap kabel yang akan dilindunginya.

Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan
dengan cara dicat finish dengan warna yang bebeda sebagai berikut :
Instalasi listrik : warna hitam,
Instalasi fire alarm : warna merah,
Instalasi tata suara : warna putih,
Instalasi telepon : warna kuning.

Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya,


instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu, pemasangannya harus
dilakukan serapi mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan finishing arsitektur
atas koordinasi Konsultan Pengawas (MK).
Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan dengan adanya
penggunaan jalur untuk utilities lain yang sudah terpasang ,seperti instalasi
komunikasi, fire alarm, sound system, ducting AC dan lain-lain sehingga tersusun
rapi, kokoh dan tidak saling mempengaruhi/menggangu.
Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar rancangan diperkirakan tidak mungkin lagi
untuk dilaksanakan, maka Kontraktor wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan
mudah dan tidak menggangu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan
persyaratan.
Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit
di atas plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang
flexible conduit. Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan cara
klem.
Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1 (satu) kabel
berinti banyak atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk
kabel daya maupun untuk kabel lain.

Conduit untuk instalasi listrik harus minimum 50cm dari pipa air panas.
Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus disebabkan minimum
sebanyak 120 % dari jumlah kabel yang akan dilewatinya atau minimum mempunyai
satu buah sparing lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.

1.8. Flexible Conduit


Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke titik-titk lampu.

41
Yang ke luar dari conduit dan masuk ke mesin-mesin atau beban-beban yang
lain.
Pembelokan instalasi
Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam gambar perencanaan.
Penyambungan flexible conduit dengan conduit lainnya harus dilakukan di
dalam doos penyambungan.
Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total
diameter luar kabel yang dilindunginya.
Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
Khusus flexible conduit yang dipergunakan untuk pelindung instalasi pompa-
pompa atau peralatan yang dispan di luar bangunan yang kemungkinan akan
mendapatkan gangguan mekanis harus menggunakan flexible dengan bahan
metal tahan karat.

1.9. Armature Lampu


Armature-armature lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk dan
penampilan sesuai dengan gambar rancangan. Dan kontraktor sebelum
melaksanakan pekerjaan harus menyerahkan contoh armature setiap tipe
yang akan dipasang lengkap dengan komponennya untuk dimintakan
persetujuan dari Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas (MK).
Armatur-armatur lampu menggunakan produk local dengan standard
kualitas yang baik dan mempunyai workshop untuk pabrikasi pekerjaan
terkait.
Armatur-armatur lampu yang dibuat dari plat baja harus mempunyai
ketebalan plat minimal 0,7 mm, dicat dasar dengan meni tahan karat dan
finish cat bakar.
Pemilihan warna cat ditentukan oleh Perencana Arsitektur/Interior/atas
permintaan Pemberi Tugas melalui sepengetahuan Konsultan Pengawas
(MK).
Armatur lampu untuk lampu TL, PL/PLC, PLE harus dilengkapi dengan
komponen-komponen lampu berupa ballast jenis low loss, starter dan
kapasitor dengan kualitas terbaik.
Pemasangan armature harus dipasng dengan baik dan kokoh sehingga
tidak mudah terlepas oleh gangguan mekanis. Cara pemasangan lampu
harus sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

1.10. Sistem Pembumian Untuk Pengaman


1.10.1. Ketentuan Umum
Yang dimaksud dengan sistem pembunian untuk pengaman adalah
pembumian dari bahan-bahan peralatan listrik atau benda-benda
disekitar instalasi listrik yang bersifat konduktif dimana pada
keadaan normal benda-benda tersebut tidak bertegangan, tetapi
dalam keadaan gangguan seperti hubungan singkat phasa ke badan
peralatan kemungkinan benda-benda tersebut menjadi
bertegangan.

Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan/keselamatan


manusia dari bahaya tegangan sentuh pada terjadinya gangguan.
Semua badan atau benda-benda di sekitar peralatan yang bersifat
konduktif harus dihubungkan dengan sistem pembumian ini.

42
Ketentuan-ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL 2000, SPLN dan
standard-standard lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.

1.10.2. Pemasangan
Harus diperhatikan kekuatan penyambungannya ,dan harus
dikordinasikan dengan Perencana.baik grounding untuk grounding
Panel SDP atau panel UPS.

2. PEKERJAAN INSTALASI TELEPHONE

2.1. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini termasuk semua material peralatan tenaga kerja dan
lainnya untuk pemasangan, test commissioning untuk seluruh sistem
komunikasi telepon seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti
ditunjukan di dalam gambar rancangan.
Di dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara
terperinci di dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi
dan operasi sistem komunikasi telepon.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan
dan spesifikasi teknis ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pada ini,
merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.

2.2. Instalasi telepon


Pengadaan kabel instalasi yang menghubungkan antara terminal box telepon
(TBT) dengan TBT (telkom), kabel instalasi yang menghubungkan TBT dengan
outlet telepon termasuk outlet telepon, serta condiut/sparing pelindung kabel
instalasi yang menuju setiap meja kerja.
Pemasangan kabel instalasi disesuaikan dengan pemakaian dalam bangunan
(tipe ITC). Kabel instalasi harus mampu menyalurkan komunikasi telepon, dan
fungsi intercom dengan baik.

2.3. Boxes Panel


Pengadaan TBT, kualitas dan material TBT harus sama dengan panel listrik,
untuk itu diharapkan agar pengadaan TBT diambil dari merk yang sama atau
atas persetujuan Konsultan Pengawas (MK).

2.4. Peralatan Bantu


Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut
tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan
persyaratan teknis.

43
2.5. Test Commissioning
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan Test Commissioning dengan tahapan
sebagai berikut :
Pengecekan instalasi yang terpasang di setiap lantai dari sub TBT sampai titik
outlet yang berada pada tiap meja kerja untuk tahanan isolasi (merger) dan
fungsi jaringan sesuai gambara rancangan.
Setiap langkah pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan
Pengawas (MK).

2.6. Kemampuan Operasi


2.6.1. Sistem Komunikasi
Pemasangan jaringan instalasi, yang menuju meja kerja terhubung
secara langsung dari MDPT ke outlet telepon yang berada di setiap
meja kerja.
Komunikasi dari luar ke dalam
Komunikasi dari luar ke dalam harus terhubung langsung, sedangkan
yang melalui PABX harus dapat diprogram untuk dapat dihubungi
langsung atau tidak dapat dihubungi langsung dari luar kecuali melalui
operator.

2.6.2. Terminal Box Telepon (TBT)


Terminal Box Telepon terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum
2mm, konstruksi las, dicat dengan meni tahankarat dan cat finish.
Dalam pabrikasi harus mempunyai kesamaan dengan pabrikasi panel
listrik.
Kontraktor harus mengkonsultasikan dengan perencana
arsitektur/interior atau atas persetujuan Pemberi Tugas melalui
Konsultan Pengawas (MK) dalam penentuan warna cat.
Kapasitas terminal box disesuaikan dengan gambar perencanaan.
Dilengkapi dengan pintu, handle, kunci (harus dilengkapi dengan mater
key) dan dipasang flush mounting pada dinding TBT.
Penyambungan kabel instalasi telepon dalam TBT dilakukan dengan
menggunakan terminal penyambungan dari jenis sambungan jepit.

2.6.3. Kabel Instalasi


Kabel instalasi telepon menggunakan kabel berukuran 4 x 0,6 mm2
dengan merk sesuai standard yang telah diakui/lolos uji dari lembaga
yang terkait.

Konduktor kabel instalasi telepon mempunyai inti solid yang terbuat dari
bahan tembaga yang dilapisi perak pelindung induksi medan magnit.

Pipa-pipa pelindung kabel instalasi telepon harus dibedakan dari pipa-


pipa pelindung kabel untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara
menandai dengan cat finish berwarna hijau atas persetujuan Konsultan
Pengawas (MK).

Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit,


sparing, rak kabel dan lainnya sama dengan persyaratan penunjang
untuk instalasi sistem catu daya listrik dan penerangan.

44
2.6.4. Outlet Telepon
Outlet telepon dipasang pada dinding dengan ketinggian pemasangan
30 cm dari permukaan lantai atau mengikuti ketentuan dalam gambar
rancangan. Jika dalam gambar dan spesifikasi teknis terdapat informasi
yang bertentangan, Kontraktor agar menghubungi Konsultan Pengawas
(MK) untuk mendapatkan persetujuan dan solusi pemasangan.

Outlet telepon dipasang pada dinding partisi,dibawah top meja work


station dan lantai . outlet telepon harus disejajarkan dari outlet daya
dan outlet data computer.

Pemasangan outlet telepon harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas


oleh gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan
spesifikasi teknis tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara
pemasangannya disesuaikan dengan rekomendasi dari produk yang
dipilih.

3. PEKERJAAN INSTALASI DATA

3.1. Lingkup Pekerjaan


disebutkan secara jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan
persyaratan teknis.

3.2. Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material peralatan, tanaga
kerja dan lain-lain untuk emasangan, pengetesan, untuk seluruh sistem
jaringan Komunikasi Data (Komputer) seperti dipersyaratkan di dalam buku
ini dan seperti ditunjukan di dalam gambar rancangan.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan,
dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan
pada spesifiksi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi
bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud :

3.3. Outlet Data


Outlet Data dipasang pada dinding partisi dan lantai dengan ketinggian
pemasangan 30 cm dari permukaan lantai dan pemasangan di box outlet
pada meja kerja atau mengikuti ketentuan dalam gambar rancangan. Jika
dalam gambar dan spesifikasi teknis terdapat informasi yang bertentangan,
Kontraktor agar menghubungi DIREKSI PENGAWAS/MK untuk mendapatkan
persetujuan dan solusi pemasangan.

Outlet telepon dipasang pada dinding partisi ,dibawah top meja work station
dan lantai . Outlet Data harus disejajarkan dari outlet daya dan telephone.

45
Pemasangan outlet Data harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis
tidak menjelaskan secara rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan
dengan rekomendasi dari produk yang dipilih.

Pekerjaan ini hanya penarikan instalasi kabel dan terminasi ke HUB tiap lantai
saja,dan dalam pelaksanaannya harus dikordinasikan dengan pihak terkait

3.4. Sistem Jaringan Instalasi


Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan jaringan instalasi komunikasi data
secara terpisah yang masing-masing jaringan instalasi penggunaan kabel
data 8 x 0,6 mm dilengkapi dengan conduit PVC high impact seperti yang
ditunjukan pada gambar rancangan beserta peralatan pendukungnya.

3.5. Perlengkapan Bantu (Accessories)


Peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
kesempurnaan instalasi yang harus disediakan oleh Kontraktor tanpa
mengakibatkan adanya tambahan biaya meskipun peralatan tersebut tidak
disebutkan secara jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan
persyaratan teknis.

3.6. Test Commissioning


Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan
tahapan sebagai berikut :
Pengecekan instalasi secara baik yang terpasang di setiap lantai Area shaft
sampai titik instalasi data yang berada pada tiap ruangan untuk tahanan
isolasi (merger ≥ 600 kΩ) dan fungsi jaringan sesuai gambar rancangan.

Pengecekan instalasi dari yang dirancanakan akan ditempatkan terminal


hubung elektonik (HUB) ke meni HUB (lokaL peralatan utama server akan
dipasang) dengan metoda yang sama seperti tersebut di atas.

Pengecekan menyeluruh secara lengkap untuk kepentingan operasional


seperti ditunjukan dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis ini. Setiap
tahapan pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan
Perencana/MK.

4. PEKERJAAN RELOKASI CEILING SPEAKER

4.1. Lingkup Pekerjaan


Hanya merelokasi ceiling speaker dan volume control existing sesuai
pengaturan reflected ceiling.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud :
Pekerjaan hanya merelokasi ceiling speaker existing yang ada.
Pekerjaan ini menggunakan sentral existing

4.2. Instalasi
Yang termasuk kedalam pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan wiring tata
suara lengkap dengan conduitnya (Accessories) Ceiling Speaker existing.

46
Yang termasuk kedalam pekerjaan ini meliputi relokasi ceiling speaker, dan
peralatan bantu lainnya untuk kesempurnaan sistem tata suara seperti yang
dipersyaratkan dalam gambar rancangan dan persyaratan teknis ini.

4.3. Test Commissioning


Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan tahapan
sebagai berikut :
Pengecekan instalasi yang terpasang di setiap lantai dari sub TBT sampai titik
instalasi speaker yang berada pada setiap ruangan untuk tahanan isolasi
(merger ≥ 400 kΩ) dan fungsi jaringan sesuai gambar rancangan.
Setiap tahapan pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan
Pengawas/MK.

4.4. Instalasi
Kabel instalasi untuk speaker dipergunakan kabel NYMHY yang dilengkapi PVC
insulated dengan jumlah inti dan luas penampang kabel seperti tercantum di
dalam gambar rancangan.
Kabel yang digunakan untuk attenuator dihubungkan sedemikian rupa sehingga
sistem dapat bekerja dengan baik dan benar.
Kabel instalasi yang digunakan dimasukan dalam conduit atau sparing dan
setiap pipa hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.
Jika pemasangan kabel ini pararel dengan kabel daya listrik, maka harus
mempunyai jarak minimum 30 cM.

Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit dan lain-lain


sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem daya listrik dan
penerangan

5. PEKERJAAN RELOKASI FIRE ALARM


5.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini hanya merelokasi sytem yang sudah ada sesuai dengan
reflected ceiling sesuai gambar.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
Item pekerjaan ini meliputi pekerjaan jaringan instalasi dengan kelengkapan
titik-titik deteksi sesuai gambar reflected ceiling.

5.2. Test Commissioning


Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan tahapan
sebagai berikut :
Pengecekan instalasi yang terpasang di setiap lantai dari sub TBF (Terminal
Box Fire) sampai titik instalasi detector yang terelokasi. tahanan isolasi (merger
≥ 400 kΩ) dan fungsi jaringan sesuai gambar .
Setiap langkah pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan
Pengawas/MK

5.3. Instalasi Sistem


Pekerjaan ini meliputi jaringan instalasi lengkap dengan conduit, sparing, doos
terminal untuk fixture unit, pencabangan dan penyambungan serta peralatan
bantu lainnya.

47
Peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan
secara jelas dan terinci di dalam gambar rancangan dan persyaratan teknis.

6. PEKERJAAN RELOKASI SISTEM PENGHAWAAN


6.1. Lingkup Pekerjaan
lingkup pekerjaan meliputi relokasi dan penambahan diffuser ,linier diffuser dan
return air grill , dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai
dengan ketentuan pada spesifikasi. Bila ternyata terdapat perbedaan antara
spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis
yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan Saluran Udara Fresh Air untuk setiap ruang
yang kurang mendapat pendinginan. dengan zone area seperti gambar
perencanaan.
b. Merelokasi diffuser ,return dan linier diffuser existing sesuai reflected
ceiling pada gambar.
c. Peralatan bantu/pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan
kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas
atau terinci di dalam Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis
d. Pekerjaan balancing, testing commissioning terhadap seluruh sistem
sehingga dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya.
e. Pekerjaan Ducting Saluran Udara

6.2. Persyaratan Bahan


Planum Box (BjLS)
Flexible ducting dengan ukuran sesuai flexible existing (8”).

6.3. Pemasangan Saluran Udara


Segala yang tercantum pada gambar adalah gambar perencanaan dan bukan
merupakan gambar untuk pelaksanaan seperti definisi gambar yang dijelaskan
di depan.
Kontraktor harus memperhitungkan adanya jalur-jalur instalasi lain pada
daerah jalur saluran udara terutama jalur pemipaan dan fixture penerangan.
aliran udara shingga tidak menyebabkan turbulensi pada aliran udara

7. PEKERJAAN RELOKASI SPRINKLER EKSISTING


7.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor hanya melaksanakan relokasi sprinkler existing serta penambahan
dibeberapa titik yang dianggap kurang memadai ,yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar perencanaan, dimana
bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal
ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

48
Pekerjaan meliputi relokasi peralatan yang diperlukan berikut pemasangan sesuai
gambar sehingga sistem dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Relokasi pemasangan sistem instalasi pemipaan sprinkler, mengikuti instalasi
existing .
7.2 Persyaratan Peralatan dan Bahan
7.2.1. Pemipaan
Bahan yang digunakan dalam sistem pemipaan secara umum harus
mengikuti segala ketentuan yang tercantum pada pasal 1.1.2 dan segala sesuatu
yang tercantum pada national fire codes artikel, NFPA 24-1990 seperti disebut
terdahulu.
Pipa, fitting dan segala peralatan bantu sistem pemipaan harus dipasang sesuai
dengan gambar rancangan.

Peralatan bantu dan pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan


kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau
terinci di dalam gambar rancangan dan prsyaratan teknis.
Test dan commissioning seluruh sistem hingga beralan dengan baik dan
sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.

a. Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang tercantum


pada pasal terdahulu dan segala sesuatu yang tercantum dalam buku
pedoman plambing indonesia
b. Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada DIREKSI untuk
periksa dan disetujui, selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum
pembuatan dan pemasangan.
c. Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke arah
katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/turun harus
benar-benar tegak.
d. Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan
kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.
e. Pelaksanaan pemasangan/penyambung pipa dengan fitting-fitting/alat bantu
harus menggunakan bahan dengan standard ukuran/merk yang sama dan
Kontraktor agar memperhatikan petunjuk/ketentuan/persyaratan
penyambungan dengan baik.
f. Belokan harus menggunakan long radius elbow, penggunaan short elbow,
standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak diperkenankan.
g. Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki tahanan
aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali yang
dipersyaratkan pada buku ini.
h. Pada belokan dari ipa datar ke pipa tegak lurus harus dipasang alat
pemgumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
i. Semua alat ukur harys dalam batas ukur yang baik dan mempunyai ketelitian
yang sewajarnya untuk pengukuran.
j. Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menuup setiap ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lainnya, dengan
dop/blind flange untuk pipa baja dan copper, pemanasan press untuk pipa
PVC.
k. Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan udara
kempa (compressed air). Untuk jangka waktu yang cukup lama, agar
kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipadapat terbuang
sama sekali.

49
l. Ketentuan/persyaratan teknis tentang instalasi pemipaan, peralatan bantu,
dan yang lainnya telah diuraikan pada pasal terdahulu.

7.3 Pengujian Instalasi Pemipaan


a. Pengujian dilakukan selama 2 x 24 jam, tanpa terjadinya penurunan
tekanan.
b. Apabila terjadi penurunan tekanan, maka kontraktor harus mencari
sebab-sebabnya dan melakukan penggantian bila keadaan mengharuskan.
c. Perbaikan yang bersifatnya sementara tidak diijinkan.

Dalam pekerjaan ini akan dibangun fasilitas video conference yang meliputi
Ruang Utama Video Conference dan Ruang Lecture. Peralatan pendukung
diletakkan dalam Ruang Kontrol.

9. Ruang Utama Video Conference


Ruang Utama Video Conference adalah ruangan yang telah dilengkapi dengan
peralatan sehingga memenuhi syarat teknis untuk penyelenggaraan Video
conference. Fitur-fitur yang dimiliki Ruang Utama Video Conference meliputi:
a. Memiliki 2 kamera untuk pengambilan dari dua sudut pengambilan yang
berbeda
b. Memiliki kemampuan menayangkan sumber video lain selain kamera seperti
disebut pada butir a. diatas. Sumber video tersebut meliputi:
i. VGA port dari komputer (dengan interface HD-15)
ii. Video player berupa DVD player, mp4 player dan Videotape player
(dengan interface s-video)
iii. Document camera (dengan interface s-video)
c. Memiliki dua LCD proyektor dan dua layar yang akan menampilkan mitra
video conference disalah satu layar dan tampilan diruang sendiri di layar yang
lain.
d. Memiliki fasilitas penterjemahan simultan untuk peserta lokal yang ingin
mengikutinya melalui bahasa berbeda dari bahasa yang dipakai dalam video
conference tersebut (Diadakan dalam paket pengadaan terpisah)
e. Memiliki mikrofon yang memadai untuk peserta conference. Juga tersedia dua
mikrofon wireless (lihat volume pekerjaan dibawah).

Renovasi ruangan yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas


meliputi antara lain:

f. Perbaikan akustik ruangan yang meliputi Plafond, dinding dan lantai. Plafond
memakai bahan yang meredam suara, demikian juga dinding memakai bahan
yang meredam suara seperti rockwoll atau gordyn tebal untuk bagian
berjendela kaca, lantai memakai karpet tebal.
g. Perbaikan penerangan ruangan sehingga ditiap titik (kuat cahaya merata) pada
ruangan minimal mendapatkan penerangan 700 lumen.

50
10. Ruang Lecture
Ruang Lecturer adalah ruangan yang telah dilengkapi dengan peralatan sehingga
dapat digunakan untuk penyelenggaraan pengajaran baik secara langsung (live)
atau direkam. Fitur-fitur yang dimiliki Ruang Lecture meliputi:

a. Dilengkapi fasilitas untuk memproduksi video dengan memakai sistem


chroma keying
b. Tersedia Smart board (pengadaannya bukan dalam paket lelang ini)
c. Syarat-syarat ruangannya sama dengan Ruang Utama Video Conference.
d. Memakai satu camera (camera tsb. khusus untuk ruangan ini saja)
e. Memanfaatkan video conference codec dan video mixer yang sama dengan
ruang utama video confrence.

11. Ruang Kontrol


Ruang Kontrol adalah ruangan untuk meletakkan peralatan dan
mengatur/mengoperasikan peralatan. Pada ruangan ini berada peralatan-peralatan
yang menjalankan fungsi:
a. Codec untuk video conference
b. Mendukung jaringan komputer
c. Server dan sistem video streaming (Diadakan dalam paket pengadaan
terpisah)
d. Media duplikator
e. Pendukung daya listrik atau UPS
f. Dan peralatan pendukung lain

12. Penempatan Peralatan


Penempatan Peralatan Selain peralatan yang diletakkan di Ruang Kontrol,
peletakan peralatan lain:
Ruang Utama Video Conference:
a. External Camera
b. Document Camera
c. LCD Projector
d. Projection screen
e. Loudspeaker
f. Desk Microphone
g. Wireless Mic

Ruang Lecture:
a. External Camera
b. Desk Microphone
c. Telepromter

PASAL 30
SPESIFIKASI

51
1. Ruang Utama Video Conference, Ruang Kontrol & Ruang Lecturer
1.1. Video Conference Codec:
1.1.1. Input video Camera: composite/S-video minimum 2x, pan and tilt
control via Visca/RS-232; VGA (HD-15) 1x (feature included: share data
easily from a PC); Input video player: composite 1x. Tanpa melibatkan
external video mixer.
1.1.2. Mengontrol pan/tilt camera melalui remote control codec
1.1.3. VGA input Resolution: XGA (1024 x 768), SVGA (800 x 600), VGA
(640 x 480) for or Content on 2nd VGA Displays
1.1.4. Output video: a)Main display, b)Second display, c)3 rd output as
main/2nd display, d)Video recorder.
1.1.5. Second output video display untuk menampilkan konten dari
komputer lokal atau gambar dari camera lokal.
1.1.6. Protocol: H.261, Annex D; H.263+ Annexes: F, I, J, L, N, T;
H.263++ Annexes: W; H.264; ITU 60-fps full screen – Pro-Motion. ITU:
H.221 communications; H.224/H.281 far-end camera control; Annex Q
standard for FECC in H.323 calls; H.225, H.245, H.241, H.331; H.239
People+Content; H.231 in multipoint calls; H.243 MCU password; H.233,
H.234, H.235V3 encryption standards; Bonding, Mode 1
1.1.7. Bandwidth IP conference: H.323 upto 2 Mbps, SIP upto 2 Mbps
1.1.8. People and content suported
1.1.9. External Infrared Remote control Receiver
1.1.10. Video Format: PAL

1.2. External Camera 1:


1.2.1. Signal System - PAL
1.2.2. Effective Pixels - 768 (H) x 494 (V)
1.2.3. Horizontal Resolution - 470 TV lines (wide end)
1.2.4. Synchronization - INT
1.2.5. Angle of View (H) - 2.7° (tele end) - 48° (wide end)
1.2.6. Min. object distance - 10mm (wide end), 800mm (tele end)
1.2.7. Pan/Tilt - Pan: +/- 170° (max. speed: 100°/s) Tilt: -30° to + 90°
(max. speed: 90°/s)
1.2.8. Minimum Illumination - 1 lux, F1.4
1.2.9. Image Range - 100 - 100,000 lux
1.2.10. S/N Ratio - More than 50dB
1.2.11. Shutter Speed - 1/1 - 1/10,000 sec
1.2.12. Gain - Auto/Manual (-3 ~ 28dB, 2 dB step)
1.2.13. White Balance - Auto/ATW/Indoor/Outdoor/One push WB/Manual
WB
1.2.14. Position Preset - 6 Positions
1.2.15. Analog Output composite - VBS (pin jack), Y/C (4 pin MiniDIN/s-
video)
1.2.16. Camera Control - RS-232C / RS-422 VISCA (protocol) compatible
with video conference codec

1.3. External Camera 2:


52
1.3.1. Professional Video Camera
1.3.2. Pickup Devide : 3xCCD 1/3" Progressive Scan
1.1.1.
1.3.3. Camera lens suitable for ”Dual Colour Light Ring & Retro Reflective
Cloth”
1.1.2.
1.3.4. Optical Zoom minimum 10 x
1.1.3.
1.3.5. Variable Shutter speed 1/25 – 1/1000 sec
1.1.4.
1.3.6. OUTPUT SIGNAL: Composite video PAL, S-video PAL
1.1.5.
1.3.7. TERMINALS: Composite output RCA jack, S-video mini DIN
1.1.6.
1.3.8. Camera Tripod with wheels included
1.1.7.

1.4. Document Camera:


1.4.1. For A4-size horizontal original, with two illumination lamp
1.4.2. Image output: Analog RGB (XGA) / composite / S-Video
Optics:
1.4.3. Lens configuration: 8 groups 10 elements (zoom) + 1 group 2
element (close-up)
1.4.4. F number, focal length: F1.8 ~ F2.8, f=5.4mm ~ 64.8mm
1.4.5. Zoom: 12x, Power Zoom
1.4.6. Focus mode: Auto / manual / one-shot
1.4.7. Focal range: Within 65mm in height from the document table
1.4.8. Iris system: Automatic Iris servo system
Imaging:
1.4.9. Number of pixels: Full : 1077x788, Effective minimum: 1034x779,
Used: 1024x768
1.4.10. Frame rate: minimum15 fps
1.4.11. Scanning system:Progressive scanning system
1.4.12. Imaging Area:[31.5x23.7mm] ~ [306x230mm] on the document
table
1.4.13. White balance:Auto / manual
1.4.14. Electric shutter speed:1/15 ~ 1/10000 sec
Imaging Signal:
1.4.15. Analog RGB output:XGA (1024x768)
1.4.16. Composite / S-Video: PAL
Illumination:
1.4.17. Two Illumination lamps
1.4.18. Terminals:
1.4.19. Mini HD-15:Analog RGB output
1.4.20. RCA x 1:Composite output
1.4.21. S terminal (mini DIN4):S-Video output

53
1.5. LCD Projector
1.5.1. XGA native
1.5.2. Minimum 3000 lumen
1.5.3. Video source input: Graphic/VGA (HD-15), s-video(mini DIN),
composite (compatible with 1st and 2nd codec output monitor)
1.5.4. DLP Technology

1.6. Partable Cromakey Screen


1.6.1. Reversible Blue/Green for Chroma Key
1.6.2. Ukuran 8’ x 8’ (2,4 m x 2,4 m)

1.7. Projection Screens


1.7.1. Motorized screen, dipasang pada dinding ruang video conference
1.7.2. Tombol pengaturan naik dan turunnya screen diletakkan di dinding
1.7.3. Ukuran diagonal 84” aspect ratio 4:3

1.8. VGA Computer Signal Extender/distribution


1.8.1. Extend VGA signal minimum 20 m
1.8.2. Compatible with VGA-QXGA resolutions
1.8.3. Output : 2 port vga (HD-15)
1.8.4. HD-15 Interface

1.9. Scan Converter


Video Input:
1.9.1. Number/signal type: 1 RGBHV, RGBS, RGsB with 1 buffered loop-
through
1.9.2. Connectors 1x 15-pin HD for input, 1x 15-pin HD for loop-
through
1.9.3. Minimum/maximum levels: 0V to 2.0V p-p with no offset at unity
gain
1.9.4. Impedance: 75 ohms
1.9.5. Horizontal frequency: Autoscan 24 kHz to 100 kHz
1.9.6. Vertical frequency: Autoscan 50 Hz to 120 Hz
1.9.7. Resolution range: Autoscan 560 x 384 to 1600 X 1200
1.9.8. Maximum DC offset : 2.0
1.9.9. Encoder: 10 bit digital
1.9.10. Digital sampling: 24 bit, 8 bits per color
1.9.11. Colors: 16.8 million
1.9.12. Vertical filtering: 4 levels (selectable)
1.9.13. Encoder filtering: 4 levels

Video Output:
1.9.14. Number/signal type: 1 RGBHV, RGBS, RGsB, or component video; 1
S-video; 1 composite video (NTSC 15.75 kHz, 525 lines; or PAL,
15.5 kHz, 625 lines)

54
1.9.15. Connectors 5 BNC female: RGBHV/RGBS/RGsB/ component
video ; 1x 4-pin mini DIN female: S-video ; 1x BNC female: NTSC/PAL
composite video
1.9.16. Minimum/maximum levels : 0.0V to 1.0V p-p
1.9.17. Impedance: 75 ohms
Sync
1.9.18. Input type: Autodetect RGBHV, RGBS, RGsB
1.9.19. Output type: RGBHV, RGBS, RGsB
1.9.20. Standards : NTSC 3.58, PAL
1.9.21. Input level : 1.5V to 5.0V p-p
1.9.22. Output level : TTL: 5.0V p-p
1.9.23. Input impedance : 75 ohms
1.9.24. Output impedance : 75 ohms
1.9.25. Max input voltage : 5.0V p-p
1.9.26. Polarity : Negative
1.9.27. Setara Extron VSC500

1.10. Lecturer Monitor


1.10.1. LCD Display
1.10.2. Screen size 32 inch minimum
1.10.3. Video system: PAL
1.10.4. Minimum resolutin 1366 x 768
1.10.5. Maximum Response time8ms
1.10.6. Contrast Ratio better than 15,000 : 1
1.10.7. Video input: HD-15 1x , miniDIN S-video 1x.

1.11. VGA Splitter


1.11.1. One video input to 4 video output
1.11.2. Support upto 250 MHz bandwidth
1.11.3. Compatible with VGA-UXGA resolutions
1.11.4. Input/Outpu tinterface : vga (HD-15)
1.11.5. Long distance transmission - up to 65m

1.12. Telepromter
1.12.1. 19" LCD with VGA inputs
1.12.2. Includes distribution-amp, 25' cables, EZPrompt software &
controller
1.12.3. 15"x12" True Beamsplitter mirrors with 60x40 anit-reflecta Coating
is an industry best
1.12.4. Mirrors are vertically adjustable and can be tilted for any individual
needs
1.12.5. Monitors are placed on the floor an are protected by metal housing
1.12.6. Housings "nest together" for easy portability
1.12.7. Viewable Size 19 inch
1.12.8. Brightness minimum 250 NTS
1.12.9. Signal Input XVGA
1.12.10. Resolution 1024 x 768

55
1.12.11. Input Connector 15-pin D-Type

1.13. Kabel Video Conference, connector and accessories


1.13.1. Semua interkoneksi yang diperlukan untuk sistem video conference
dilengkapi dengan sistem interkoneksi yang berkwalitas

1.14. Video Mixer


1.14.1. Digital & analog input/output
1.14.2. 4 Video input
1.14.3. Chomakey functions
1.14.4. Video Input: DV (iLINK/IEEE-1394), Component, S-video (Y/C),
Composite
1.14.5. Video Output: DV (iLINK/IEEE-1394), Component, S-video (Y/C), Composite

1.15. Chroma Keyer


1.15.1. PAL system
1.15.2. 2 camcorder inputs for foreground and 1 background input
1.15.3. Key out background colour selectable (blue, green or black)
1.15.4. Key out level adjustable to reduce the shadow after keying
1.15.5. S (Y/C) and Composite Video input and output
1.15.6. Window adjustable to fit in different sizes of background screen
1.15.7. Built in shrink function (reduce white or black colour edge on
subject)
1.15.8. Built in colour processor, brightness, contrast, colour and tint
adjustable
1.15.9. Built in TBC
1.15.10. RS-232 interface for control from other RS-232 devices
1.15.11. GPI trigger interface for switching two different camera foreground
sources
1.15.12. Setara Data Video DVK-100

1.16. Dual Colour Light Ring & Retro Reflective Cloth


1.16.1. LED lights effective range 10 meters
1.16.2. Dual Colour LED - Green & Blue
1.16.3. LED light ring lens size 72 mm
1.16.4. Additional stepping rings suitable for external camera
1.16.5. Retro-Reflective cloth 2.5 meter x 3 meters
1.16.6. Perfect light return up to 75° of axis
1.16.7. Variable brightness power supply included

1.17. Video DAC


1.17.1. Bi-Directional
This device possesses the capability of converting Analog signals to DV and
DV signals to SDI and Analog.
1.17.2. Multi-Standard
The DAC will process and convert video signals in the PAL or NTSC television
standard.
1.17.3. Analog Video Selection

56
The user is able to select Component, Composite or Y/C video with
unbalanced audio according to the application.
1.17.4. Color Processor
The color processor adjusts the input analog or digital source; adjustment
parameters of Chroma, Contrast, Brightness and Hue are available to the
user.
1.17.5. Audio Level
The audio output level is adjustable via front panel controls and
input levels can be monitored by LED meters.
1.17.6. Smart DV
Smart DV is an included option that lets you use your DAC 15 to
connect an analog monitor while you are transferring a DV-25
signal from a recorder or camera into a computer.
1.17.7. Input: Composite Video, 1 Vpp @ 75 ohms, on a BNC connector
Component Video, Y R-Y B-Y, on three BNC connectors
Y/C (S-Video), @ 75 ohms, on a 4-Pin connector
Unbalanced Stereo Audio, on two RCA connectors
DV (IEEE-1394) A/V, @ 25 Mbps, on a 6-Pin connector
1.17.8. Output: Composite Video, 1 Vpp @ 75 ohms, on a BNC connector
Component Video, Y R-Y B-Y, on three BNC connectors
Y/C (S-Video), @ 75 ohms, on a 4-Pin connector
Unbalanced Stereo Audio, on two RCA connectors
DV (IEEE-1394) A/V, @ 25 Mbps, on a 6-Pin connector
Black Burst, @ 75 ohms, on a BNC connector
1.17.9. Conversion: Bi-Directional conversion from SDI, Component, Composite or Y/C
Video with Unbalanced stereo audio to DV (IEEE-1394) A/V media
1.17.10. Control Front Panel:
Analog Video (YUV, Y/C, Composite)
DV Enable or Disable
12 Bit Audio Encoding
16 Bit Audio Encoding
Color Correct (NTSC only)
Contrast Level
Brightness Level
Hue Phase (NTSC only)
Left Audio Output Level
Right Audio Output Level
Balanced or Unbalanced Audio
SDI Video
1.17.11. Rear Panel Dip Switches:
NTSC for Mac OS
NTSC Win 2000
NTSC Win XP
NTSC Win 98 SE or 2000B
PAL Mac OS
PAL Win 2000
PAL Win XP
PAL Win 98 SE or 2000B
DV Encode or Decode
7.5 IRE or 0 IRE

1.18. PAL - NTSC converter


1.18.1. Input

57
Video: CVBS, S-Video, YUV input
Audio: RCA (Phono)-Unbalanced (Stereo)
1.18.2. Output
Video: CVBS, S(Y/C), YUV, Black Burst output
Audio: RCA (Phono)-Unbalanced (Stereo)
1.18.3. Video Processing
Component 8-bit, 4:2:2, Y: 13.5MHz
Frame Synchronization Full Frame TBC
Frequency Response (S input) 4.5 MHz +/-3dB
DG, DP +/- 3%, 3°
S/N Ratio >50 dB
1.18.4. Video Correction:
Brightness +/- 10%
Contrast +/- 3dB
Color +3/-10dB
Tint +/- 10° (NTSC, CVBS and S-Video (Y/C) input only)
1.18.5. Audio level calibration:
S/N Ratio >60dB
THD <0.1%
Analog Bandwidth 20Hz~20kHz, +/- 3dB

1.19. Video Recorder


1.19.1. Recording Media: Hard Disk
1.19.2. Video Format: .DV via analog and digital input (IEEE-1394); M2T
via digital input
1.19.3. Built in .DV to .AVI converter
1.19.4. Video System: PAL and NTSC
1.19.5. Media Capacity: Minimum 240GB internal HDD
1.19.6. Video Input/output Interface: Component, S-video, Composite and
DV (IEEE-1394)
1.19.7. Full VTR playback functionality.
1.19.8. Drag and Drop file transfer to PC or MAC via IEEE-1394 from
recorder; remove drive caddy and connect to PC or MAC for Drag and
Drop file transfer
1.19.9. Rackmount

1.20. Video Storage


1.20.1. IP- SAN (IP – Storage area Network) or NAS
1.20.2. SATA disk, 12 bays, hot plug
1.20.3. RAID 0, 1, 5, 6, 10
1.20.4. Minimum 12 TB
1.20.5. Interface port: Gigabit Ethernet full duplex
1.20.6. Compatible with Linux OS

1.21. Server
1.21.1. Processor: 4x Quad core minimum 2.4 GHz
1.21.2. Memory: 8 GB ECC

58
1.21.3. Disk bay: minimum 6 bay, SAS and SATA disk, hot swap
1.21.4. Disk installed 3 x SAS disk @300 GB
1.21.5. Network port: 2x ports 1 Gbps
1.21.6. Rackmount

1.22. Video Duplicator


1.22.1. Sata DVD Duplicators use SATA burner
1.22.2. Burn upto 5 DVD’s at a time
1.22.3. Supports most media format:DVD+/-R, DVD+/-RW, DVD+/-R Dual
Layer, CD-R, CD-RW blank media standards
1.22.4. 8x write speed
1.22.5. No computer required

1.23. Console desk


1.23.1. Console desk untuk semua peralatan mixing dan editing video yaitu
Mixer dan LCD video monitor
1.23.2. Console berada diluar rack 19 inch
1.23.3. Console ini tempat dimana operator bekerja mengendalikan
jalannya conference

1.24. LCD video monitor 4” x 4


1.24.1. LCD Display 4" TFT LCD active matrix, resolution 480 x 234
1.24.2. Aspect Ratio 4:3
1.24.3. Brightness (luminance) 250 NITs
1.24.4. Video Input 1.0 Vpp,75 Ohm
1.24.5. Video Output Loopthrough with 75 Ohm self terminated
1.24.6. Video System NTSC/PAL auto recognition
1.24.7. Tally Indication Threecolor
1.24.8. Tally LED indicators
1.24.9. Rackmountable

1.25. Personal Computer


i. Processor : core 2 Quad/Core-i7 minimum 2.8 GHz
ii. Memory: 4 GB
iii. VGA chipset from NVIDIA atau ATI, Video memory 512 MB
iv. Monitor : LCD minimum 17 inch
v. Ports:
Video out: S-Video dan HD-15/DVI
vi. Drive: DVD R/W
vii. Network interface: Ethernet 10/100/1000 Mbps
viii. Keyboad & Optical Mouse
ix. Windows Vista Pro OEM

1.26. Kabel Video, connector and accessories for chromakey system and Mixer
Semua interkoneksi yang diperlukan untuk sistem video dilengkapi dengan
sistem interkoneksi yang berkwalitas

1.27. Audio Conference System


59
1.27.1. Audio Mixer Function
1.27.2. Distributed Echo Cancellation on every mic input
1.27.3. Noise cancellation on each mic/line input
1.27.4. Full-duplex sound enables participants to speak and listen at the
same time without cutting in and out
1.27.5. First-mic priority eliminates hollow “tunnel” sound by activating only
the microphone closest to the person speaking
1.27.6. Minimum eight microphone and four line inputs
1.27.7. Minimum eight outputs
1.27.8. 20 Hz-20 kHz bandwidth for full-range audio response
1.27.9. Automatic level control and automatic gain control
1.27.10. Individual input filters on each mic inputs;
1.27.11. Independent processing blocks
1.27.12. Feature: Controllable via Video Codec
1.27.13. Rackmount

1.28. Audio Amplifier


1.28.1. Power Amplifier
1.28.2. 2 Channel
1.28.3. Power output: minimum 150 Watt RMS per channel at 8 Ohm
1.28.4. Frequency Response: ±0.3dB 20Hz-20kHz
1.28.5. THD: 0.05%
1.28.6. Rackmount

1.29. Loudspeakers
1.29.1. Frequency range: 60 Hz to 16 kHz (-10 dB) or better
1.29.2. 150 watts continuous program power capacity
1.29.3. 92 dB sensitivity (1W/1m)
1.29.4. 8 ohms nominal impedance
1.29.5. Two way
1.29.6. High-Impact Polystyrene (HIPS) enclosure
1.29.7. Wall mount

1.30. Desk Microphones


1.30.1. Type: Desktop Gooseneck Microphone
1.30.2. Transducer: Condenser 
1.30.3. Polar Pattern(s): Cardioid 
1.30.4. Frequency Response: 50 Hz to 17 kHz 
1.30.5. Dynamic Range (Typical): 94 dB, (@ 1 kW Load) 
1.30.6. Signal to Noise Ratio: 65.0 dB (Referenced @ 94 dB SPL) 
1.30.7. Max Input Sound Level (SPL): 123.0 dB (1 kHz @ 1% THD, 1 kW
Load) 
1.30.8. Power Requirement: Phantom, (11 to 52v, DC) 
1.30.9. Output Impedance: 150 Ohms, (180 Ohms Actual @ 1 kHz) 
1.30.10. Mute Switch Attenuation: 50.0 dB minimum (push on push off)
1.30.11. Output Connector : XLR-3M Type 
1.30.12. Low Frequency Roll-Off: None 

60
1.30.13. Applications  Speeches, Lectures, Houses of Worship, Mount on
Podiums, Lecturnes, etc. 
1.30.14. Programmable On/Off switch (Push on Push off or Push to talk, etc)

1.31. Wireles Microphones (1 Receiver ; 2 Microphones)


Microphone:
1.31.1. Transmitting Frequency: 690 - 870 MHz, UHF
1.31.2. Transducer:  Condenser 
1.31.3. Application: Speech
1.31.4. Polar Pattern(s):  Cardioid 
1.31.5. Channel Selectable: 16 Channels
1.31.6. Maximum Input Level: 125 dB SPL
1.31.7. Audio Frequency Response: 200 - 12000 Hz
1.31.8. Low battery indication
1.31.9. Battery Life > 10 hours

Receiver:
1.31.10. 2 x Tuner Included
1.31.11. Power Requirement 12 - 18 VDC
1.31.12. Power Consumption 250 mA (12 VDC when operating with two
tuner modules)
1.31.13. Receiving Frequency 690 - 870 MHz, UHF
1.31.14. Channel Selectable 16 Channels
1.31.15. Mixing Input -20 dB, 10k Ω, unbalanced, phone jack
1.31.16. Antenna Input 75 Ω, BNC, 9 VDC, 30 mA
1.31.17. (phantom powering for optional YW-4500 dipole antenna)
1.31.18. Antenna Output 75 Ω, BNC (Gain 0 dB)
1.31.19. Indicator ANT A/B, Audio (peak), Power
1.31.20. Audio Output Mixing/Channel 1 (selectable):
1.31.20.1.-20 dB (+6 dB Max.), 600 Ω, unbalanced, phone jack
1.31.20.2.-14 dB (+12 dB Max.), 600 Ω, balanced, XLR-3-31 type
connecter
1.31.21. Channel 2: -20 dB (+6 dB Max.), unbalanced, 600 Ω, phone jack

1.31.22. S/N Ratio Over 102 dB (A-weighted, balanced output)


1.31.23. Harmonic Distortion Under 1%
1.31.24. Frequency Response 50 - 18,000 Hz, +/-3 dB
1.31.25. Accessories (included) Rod antenna: 2

1.32. Kabel audio, connector and accessories


1.32.1. Semua interkoneksi yang diperlukan mulai dari Microphone hingga
Loudspeaker dilengkapi dengan sistem interkoneksi yang berkwalitas
1.32.2. XLR connector female untuk desk microphone diletakkan di bawah
setiap meja conference secara rapi
1.32.3. Informasi yang lebih rinci lihat gambar rencana

1.33. Network Switch

61
1.33.1. Manageble switch
1.33.2. Protocols: • IEEE 802.1Q VLAN • IEEE 802.1D Spanning Tree
Protocol
1.33.3. 24 ports 10/100 Mbps with 2 ports 10/100/1000 Mbps

1.34. Rack
1.34.1. Closed 19 inch Rack
1.34.2. Size: 42 U
1.34.3. Acrylic Glass at front door

1.35. Network Cabling


1.35.1. Melengkapi semua interkoneksi Ethernet untuk peralatan dalam list.
1.35.2. Interkoneksi tersebut termasuk Uplink dari Switch ke DataCenter
Dikti dilantai lain.
1.35.3. Sebagai media mempergunakan kabel Cat 6

1.36. UPS
1.36.1. Capacity: 10 KVA
1.36.2. 220/230 V Output
1.36.3. 15 mnt Backup time
1.36.4. Battery included
1.36.5. Rackmount

1.37. AC
1.37.1. Type: AC Split
1.37.2. Capacity: 1.5 PK
1.37.3. Auto start

1.38. Electrical Cabling and accessories


1.38.1. Instalasi listrik terpasang sudah termasuk Panel Listrik kecil dan
semua kabel termasuk asesorinya
1.38.2. Sumber listrik diambil dari panel terdekat pada lantai yang sama
1.38.3. Rack 19 inch dilengkapi minimum 20 outlet listrik. Semua outlet
listrik dengan jenis CEE 7/4 German, lengkap dengan ground
1.38.4. Peralatan yang tidak berada diruang kontrol seperti Video Camera,
LCD Projector dan Screen dilengkapi dengan outlet listrik secara rapi.
1.38.5. Ruang kontrol dilengkapi sejumlah outlet listrik yang tersebar disisi-
sisi ruangan, lihat pekerjaan interior.
1.38.6. Meja conference dilengkapi dengan outlet listrik, lihat pekerjaan
interior . Dipasang sedemikian rupa sehingga tidak merusak estetika.

1.39. Installation
Jasa Instalasi semua peralatan termasuk semua test yang dilakukan

62
PASAL 31
VOLUME PEKERJAAN DALAM PENAWARAN HARGA TOTAL

1. Umum
1.1. Penawaran harga bersifat lunsum. Semua peralatan/solusi yang ditawarkan sudah
termasuk biaya-biaya, termasuk biaya instalasi, bea masuk bila ada, namun diluar
PPN.
1.2. Semua yang diserah-terimakan berfungsi dengan baik sesuai fungsinya masih-
masing maupun dalam sistem Video Conference lengkap.
1.3. Daftar peralatan esensial yang harus ada tertera dalam daftar (terlampir).

PASAL 32
PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Untuk melaksanakan Pekerjaan yang dimaksud dalam Pasal 26 angka 1 Dokumen ini,
Penyedia Barang/Jasa wajib mentaati dan patuh terhadap Petunjuk/Pengarahan
Panitia dan Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 33
PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penyedia Barang/Jasa tidak dibenarkan melaksanakan Pekerjaan menyimpang dari


yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) dan Spesifikasi
Teknis serta petunjuk Pemberi Tugas.

PASAL 34
PENUTUP

Hal-hal yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) ini,
akan dijelaskan lebih lanjut dalam Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang akan di
tuangkan dalam Berita Acara dan tidak terpisahkan dari Dokumen Pengadaan
Pekerjaan ini.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : September 2009

Panitia Pengadaan
Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Tahun Anggaran 2009
Ketua,

63
Yudi Harianto
NIP. 132058057

Disetujui/Disahkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Perguruan Tinggi

Drs. Bahrun, MM
NIP. 131 466 600

Lampiran II

Contoh Format Surat Penawaran Harga

Kop Surat Perusahaan/Badan Usaha

Nomor : …………………. Jakarta, ………………… 2009


Lampiran : ………………….

Kepada Yth.
Panitia Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 8
Jl. Jend. Sudirman, Pintu I Senayan – Jakarta 10270

Perihal : Penawaran Harga Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………
Jabatan : …………………………

Sebagai Direktur sesuai dengan Akte Pendirian Badan Usaha/Perusahaan Nomor :


………………………., Notaris ……………………

Dengan ini menyatakan :

1. Telah mempelajari dan memahami segala isi Dokumen Pengadaan/Pelelangan dan

64
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) beserta lampirannya, untuk
Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Tahun Anggaran 2009.

Yang Penjelasan Pekerjaannya diadakan :

Pada Hari/Tanggal : Selasa, 20 Oktober 2009


Bertempat di : Ruang Sidang Ditjen Dikti
Komplek Depdiknas Gedung D Lt. 9
Jl. Jend. Sudirman Pintu I, Senayan – Jakarta.

65
Dengan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

Nomor : …………………
Tanggal : …………………

2. Mengajukan Penawaran Harga Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini
Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun
Anggaran 2009, sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berikut
Spesifikasi Teknis dengan Total Harga Penawaran sebesar Rp.
……………………...,- (…………………………………), dengan Perincian seperti tersebut
dalam Lampiran Surat Penawaran ini.

3. Total Penawaran Harga pada butir 2, sudah termasuk Biaya


Pengangkutan/Pengiriman ke tempat Pengguna Barang/Jasa serta Pajak-pajak sesuai
dengan peraturan berlaku.

4. Apabila Penawaran ini diluluskan, kami sanggup melaksanakan Pekerjaan Pengadaan


Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Tahun Anggaran 2009, selama .......
(…………………………) Hari Kalender terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan.

5. Penawaran ini berlaku dan mengikat secara sah dalam waktu 60 (Enam puluh) Hari
Kalender terhitung sejak tanggal Surat penawaran ini.

6. Menyerahkan Jaminan Penawaran sebesar Rp. ……………………,- (………………………….)


sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

7. Akan tunduk dan patuh pada Ketentuan-ketentuan dalam KEPPRES Nomor 80 Tahun
2003 berikut Perubahan-perubahan dan Lampiran-lampirannya serta tanpa kecuali
segala syarat-syarat yang telah ditentukan Panitia dalam Pengadaan ini.

Demikian Surat Penawaran ini dan atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Jakarta, ………………………….. 2009

PT/CV. ……………..
- Materai Rp. 6.000,-
- Tanda tangan diatas materai
- Cap perusahaan diatas materai
- Tanggal pada materai

Nama Jelas
Jabatan

66
Lampiran III
Contoh Format Perincian Penawaran Harga

Kop Surat Perusahaan/Badan Usaha

Lampiran Surat Penawaran Harga


Nomor :
Tanggal :

Perincian Penawaran Harga


Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
------------------------------------------

No Nama Barang dan Spesifkasi Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga
1.

2.

3.

4.

50.

Jumlah
PPN 10%
Total

Jakarta, ..............................2009

PT/CV. ……………..
- Materai Rp. 6.000,-
- Tanda tangan diatas materai
- Cap perusahaan diatas materai
- Tanggal pada materai

Nama Jelas
Jabatan

67
Lampiran IV
Formulir
1.a

Kop Surat Perusahaan/Badan Usaha

SURAT PERNYATAAN MINAT


UNTUK MENGIKUTI PELELANGAN
PENGADAAN PEMBUATAN STUDIO VICON DIRJEN DIKTI MINI STUDIO
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
TAHUN ANGGARAN 2009

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………….
Jabatan : …………………….
Bertindak untuk: …………………….
dan atas nama
Alamat : …………………….
Telepon/Fax : …………………….
Email : …………………....

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah mengetahui pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, Tahun Anggaran 2009,
maka dengan ini saya menyatakan berminat untuk mengikuti Proses Pengadaan Alat Kedokteran Gigi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional sampai selesai.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.

Jakarta, …………………200……..
…………………………..

Nama Jelas……………..
Jabatan

Lampiran V

Formulir 1.b

Kop Surat Perusahaan/Badan Usaha

68
PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dalam rangka Pengadaan Pembuatan Studio Vicon
Dirjen Dikti Mini Studio Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Tahun Anggaran 2009, dengan ini menyatakan bahwa saya:

1. Tidak akan melakukan praktek KKN;

2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam
proses pengadaan ini;

3. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih, transparan, dan professional
dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil
kerja terbaik mulai dari penyiapan penawaran, pelaksanaan, dan penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini;

4. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia
dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, …………….200…….
1. Pengguna Barang/Jasa : Amsar, SH, MM ..............................................

2. Panitia/Pejabat Pengadaan :

a. Sri Sujanti, ………………..

b. Yudi Harianto ………………..

c. M. Ifdhal ………………..

d. Siti Faizah Romawi ………………..

e. Eko Sutopo ………………..

f. Nizam ………………..

g. T. Basaruddin ………………..

h. Basuki Suhardiman ………………..

i. Bambang Prastowo ….……………

j. Edi S ………………..

k. Max Akihary ………………..

2. Penyedia Barang/Jasa :

……………..….… (tanda tangan), ……………….. (nama jelas)

69
Lampiran VI

Formulir 1.c

Kop Surat Perusahaan/Badan Usaha

Formulir Isian Penilaian Kualifikasi

Pelelangan Umum Pascakualifikasi


Pengadaan Pembuatan Studio Vicon Dirjen Dikti Mini Studio

70
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun Anggaran 2009
------------------------------------------

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………..
Jabatan : …………………..
Bertindak untuk : …………………..
dan atas nama
Alamat : …………………..
Telepon/Fax : …………………..
Email : …………………..

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan Akta Perusahaan
No:………., Tanggal ……………. Notaris; ……………………….

2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam pengawasan pengadilan;

3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang berkaitan dengan
kondite professional saya;

4. Data-data saya /perusahaan saya adalah sebagai berikut :

A. Data Administrasi

1. Umum

               
1. Nama (PT/CV/Firma/ :  
  Koperasi/Perorangan)  
   
               
2. Status (PT/CV/Firma/ :   Pusat   Cabang
  Koperasi/Perorangan)  
               
   
3. Alamat (PT/CV/Firma/ :  
  Koperasi/Perorangan)  
   

71
               
4. Alamat Kantor Pusat :  
  No. Telepon :  
  No. Fax :  
  E-Mail :  
               

B. Ijin Usaha

               
No. IUJK/SIUP/SIUI/TDP* : Tanggal :  
Masa berlaku ijin usaha :  
Instansi pemberi ijin usaha :  
               
* Pilih yang
sesuai

C. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

               
1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/Koperasi  
  a. Nomor Akta :  
  b. Tanggal :  
  c. Nama Notaris :  
   
               
2. Akta Perubahan Terakhir  
  a. Nomor Akta :  
  b. Tanggal :  
  c. Nama Notaris :  
               

D
Pengurus
.

1. Komisaris (untuk PT)

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan
         
         
       
         
         

2. Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan

72
         
       
         
       
         
         

E. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Persero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. KTP Alamat Persentase


           
         
           
       
           
         
           
           
           

2. Pajak

           
Nomor Pokok Wajib
1. :  
Pajak
   
2. Bukti Pelunasan Pajak Tahun  
  terakhir Nomor/Tanggal :  
   
3. Laporan bulanan PPH/PPN  
tiga bulan terakhir
   
Nomor/
  Tanggal :  
           

3. Neraca …..

3. Neraca Perusahaan Terakhir Per Tanggal………Bulan………..Tahun……..

(dalam rib

AKTIVA PASIVA
     
IV
I. Aktiva Lancar : Rp.   Utang jangka pendek
.
  Kas : Rp.     Utang dagang : Rp.
  Bank : Rp.     Utang pajak : Rp.
  Piutang *) : Rp.     Utang lainnya : Rp.

73
  Persediaan Barang : Rp.     Jumlah (d)
  Pekerjaan dalam proses : Rp.    
  Jumlah (a) Rp.  
    V. Utang jangka panjang (e)
II. Aktiva Tetap : Rp.    
  Peralatan dan Mesin : Rp.    
VI
  Inventaris : Rp.   Kekayaan bersih
.
  Gedung-gedung : Rp.     (a+b+c)-(d+e)
  Jumlah (b) Rp.  
     
III
Aktiva Lainnya (c) : Rp.  
.
     

  Jumlah Rp.   Jumlah

Jakarta, …
PT/CV…
Direktur U
Perusahaa

Materai Rp.

Nama jela
Jabatan

F. Data Personalia

1. Tenaga ahli/teknis yang diperlukan (prinsipnya hanya untuk jasa pemborongan)

Pengalaman
Tgl /bln / thn Jabatan dalam
No. Nama Pendidikan Kerja Profesi/keahli
lahir "Proyek"
(tahun)
1 2 3 4 5 6 7
             
             
             
             
             
             
             

74
             
             
             
             

Direktur Utama/Penanggung Jawa

Nama Jelas

G. Data Peralatan / Perlengkapan (prinsipnya hanya untuk jasa pemborong)

Jabatan dalam Pengalaman Kerja


No. Nama Tgl/bln/thn lahir Pendidikan Profes
"Proyek" (tahun)

1 2 3 4 5 6
             
             
             
             
             
             
             
             

75
             
             
             

Catatan : Bila diperlukan dapat dibuat rincian tersendiri untuk setiap jenis dan bukti-bukti surat pemilikan harus dapat ditunjukan pada waktu

H. Data Pengalaman Perusahaan (nilai 3 paket tertinggi pengalaman bidang/subbidang yang sesuai)

Pemberi Tugas / Pengguna Jasa Kontrak


Nama Paket Bidang / Sub Bidang
No. Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan
Nama Alamat / Telepon No / Tanggal

1 2 3 4 5 6 7
             
             
             
             

76
             
             
               

I. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan ( hanya untuk jasa pemborongan)

Pemberi Tugas / Pengguna Jasa Kontrak


No. Bidang Pekerjaan Sub Bidang Pekerjaan Lokasi
Nama Alamat / Telepon No / Tanggal

1 2 3 4 5 6 7
               
               
               
               
               
               
               
               

J. Modal kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank :

Nomor :
Tanggal :
Nama Bank :
Nilai :

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Apabila dikemudian hari, ditemui bahwa data/dokumen yang kami sampaikan

77
tidak benar dan ada pemalsuan, maka kami bersedia dikenakan sanksi administrasi
yaitu dimasukkan dalam daftar hitam perusahaan dalam jangka waktu selama 2 (dua)
tahun dan sanksi perdata dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

……………….,…………200…….
PT/CV. ……………..

- Materai Rp. 6.000,-


- Tanda tangan diatas materai
- Cap perusahaan diatas materai
- Tanggal pada materai

Nama Jelas.
Jabatan

78

You might also like