You are on page 1of 10

DAMPAK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ( PLTA)

TERHADAP LINGKUNGAN DAN MAHLUK HIDUP

Putu Hendera Wahyudi (0904405004)


Dewa Putu Wahyu Sanjaya (0904405005)
IB. Pramanabawa (0904405005)
Jurusan Teknik Elektro, Teknik Universitas Udayana

ABSTRACT
Wind power has long been utilized in our homeland since hundreds maybe thousands of
years ago, specifically to move the sailboat until now, and the more we are seeing now used
in fish ponds on the beach to drive the propeller to run water pumps.
Energy is an important part in public life, because almost all human activity always requires
energy. To enlighten, household appliances to move the electrical energy needed to move the
required fuel. Most of the energy used in Indonesia comes from fossil energy in the form of
crude oil and natural gas. Dependence on fossil fuels has at least three serious threats,
namely:
1. Depletion of petroleum reserves.
2. Increase / rate of price volatility due to greater demand from oil production.
3. Greenhouse gas pollution (especially CO2) caused by burning fossil fuels.

Key words:
energy, wind, technology, ecology.

PENDAHULUAN sebagai sulih tenaga manusia dalam bidang


1. Latar Belakang pertanian dan manufaktur, maka kini dengan
Pemanfaatan energi angin teknologi dan bahan yang baru, manusia
sebenarnya bukan barang baru bagi umat membuat turbin angin untuk
manusia. Semenjak 2000 tahun lalu membangkitkan energi listrik yang bersih,
teknologi pemanfaatan sumber daya angin baik untuk penerangan, sumber panas atau
dan air sudah dikenal manusia dalam bentuk tenaga pembangkit untuk alat-alat rumah
kincir angin (wind mills). Selain ramah tangga. Kebanyakan turbin semacam itu
lingkungan, sumber energi ini juga selalu dioperasikan di lahan khusus yang disebut
tersedia setiap waktu dan memiliki masa “ladang angin” (wind farm). Energi angin
depan bisnis yang menguntungkan. Pada menjadi salah satu alternatif yang banyak
masa awal perkembangannya, teknologi dipilih dan sekaligus berfungsi mengurangi
energi angin lebih banyak dimanfaatkan emisi gas karbondioksida (CO2) yang
dihasilkan oleh perangkat sumber energi
sebelumnya. Pembangkit listrik tenaga angin Kadar CO2 saat ini disebut sebagai
juga tidak menghasilkan emisi yang berarti. yang tertinggi selama 125 tahun belakangan,
Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik efek buruk CO2 terhadap pemanasan global
dengan batubara, emisi karbon dioksida telah disepakati hampir oleh semua
pembangkit listrik tenaga angin ini hanya kalangan. Hal ini menimbulkan ancaman
seperseratusnya saja. serius bagi kehidupan makhluk hidup di
Di samping karbon dioksida, muka bumi. Oleh karena itu, pengembangan
pembangkit listrik tenaga angin dan implementasi bahan bakar terbarukan
menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen yang ramah lingkungan perlu mendapatkan
oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit perhatian serius dari berbagai negara.
jika dibandingkan dengan pembangkit listrik
dengan menggunakan batubara ataupun gas.
Namun begitu, pembangkit listrik
tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah
lingkungan, terdapat beberapa masalah yang
terjadi akibat penggunaan sumber energi
angin sebagai pembangkit listrik,
diantaranya adalah dampak visual, derau
suara, beberapa masalah ekologi, dan
keindahan.
Sebagian besar energi yang Gambar 1. PLTA
digunakan di Indonesia berasal dari energi
fosil yang berbentuk minyak bumi dan gas 2. Tinjauan Pustaka
bumi. Ketergantungan terhadap bahan bakar Pembangkit listrik adalah suatu
fosil setidaknya memiliki tiga ancaman rangkaian alat atau mesin yang merubah
serius, yakni: energi mekanikal untuk menghasilkan energi
1. Menipisnya cadangan minyak bumi. listrik, biasanya rangkaian alat itu terdiri
2. Kenaikan / ketidakstabilan harga dari turbin dan generator listrik. Turbin
akibat laju permintaan yang lebih adalah sebuah mesin berputar yang
besar dari produksi minyak. mengambil energi dari aliran fluida. Turbin
3. Polusi gas rumah kaca (terutama tersederhana memiliki satu bagian yang
CO2) akibat pembakaran bahan bergerak, “asembli rotor-blade“. Fluid yang
bakar fosil.
bergerak bekerja kepada baling-baling untuk untuk memutar rotor pada generator
memutar mereka dan menyalurkan energi ke dibagian belakang turbin angin, sehingga
rotor. Contoh turbin awal adalah kincir akan menghasilkan energi listrik. Energi
angin dan roda air. Fungsi dari turbin adalah Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam
untuk memutar rotordari generator listrik, baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
sehingga dari putaran rotor itu dihasilkanlah
energi listrik. Listrik yang dihasilkan, 3. Tujuan Penelitian
dinaikkan dulu voltasenya menjadi 150 KV Mengetahui dampak pembangunan
sampai dengan 500 KV melalui trafo step Pembangkit Listrik Tenaga Angin bagi
up. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk ekologi sekitarnya.
mengurangi kerugian akibat hambatan pada
kawat penghantar sela proses transmisi, 4. Metode
dengan tegangan yang ekstra tinggi maka Data yang digunakan dalam laporan
arus yang mengalir pada kawat penghantar ini bersumber dari sumber-sumber yang
menjadi kecil. Tegangan yang sudah dapat dipercaya dan dapat
dinaikkan kemudian ditransmisikan melalui dipertanggungjawabkan kebenarannya
jaringan Saluran Udara Ekstra Tinggi seperti halnya sumber-sumber yang berasal
(SUTET) ke Gardu Induk (GI), untuk dari buku-buku referensi dan dari internet.
diturunkan voltasenya menjadi tegangan Data-data yang dipakai dalam penyusunan
menengah 20 KV,kemudian tegangan laporan ini berupa data sekunder, yaitu data
menengah disalurkan melalui Jaringan yang didapat dengan membaca literatur-
Tegangan Menengah (JTM),ke Trafo-trafo literatur yang berkaitan dengan tema
distribusi.di trafo-trafo distribusi voltasenya pembahasan
diturunkan dari 20 KV menjadi 220 volt dari
trafo-trafo distribusi disalurkan melalui PEMBAHASAN
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Keuntungan utama dari penggunaan
kepelanggan listrik. pembangkit listrik tenaga angin secara
Dan angin adalah salah satu bentuk prinsipnya adalah disebabkan karena
energi yang tersedia di alam, Pembangkit sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan eksploitasi sumber energi ini tidak akan
energi angin menjadi energi listrik dengan membuat sumber daya angin yang
menggunakan turbin angin atau kincir angin. berkurang seperti halnya penggunaan bahan
Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin
yang memutar turbin angin, diteruskan dapat berkontribusi dalam ketahanan energi
dunia di masa depan. Tenaga angin juga untuk keperluan skala rumah tangga, ladang-
merupakan sumber energi yang ramah ladang dan kebun, peternakan, perusahaan
lingkungan, dimana penggunaannya tidak kecil dan juga untuk telekomunikasi. Sistim
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi turbin angin kecil ini bisa dipergunakan
yang berarti ke lingkungan. secara mandiri di luar sistim jaringan listrik,
Emisi karbon ke lingkungan dalam dan ini biasa dikenal dengan sebutan
sumber listrik tenaga angin diperoleh dari aplikasi mandiri (stand-alone) atau luar-
proses manufaktur komponen serta proses jaringan (off-grid). Contohnya, sistim
pengerjaannya di tempat yang akan pembangkit kombinasi angin-disel luar-
didirikan pembangkit listrik tenaga angin. jaringan di daerah terpencil seperti Alaska,
Namun dalam operasinya membangkitkan terbukti mampu meningkatkan kehandalan
listrik, secara praktis pembangkit listrik sistim dan sekaligus menurunkan ongkos
tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi bahan bakar.
yang berarti. Jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan batubara, emisi
karbon dioksida pembangkit listrik tenaga
angin ini hanya seperseratusnya saja.
Disamping karbon dioksida, pembangkit
listrik tenaga angin menghasilkan sulfur
dioksida, nitrogen oksida, polutan atmosfir
yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan menggunakan
batubara ataupun gas.
Dalam penggunaannya pembangkit
listrik tenaga angin di mata masyarakat,
Contoh sebuah turbin angin kecil yang
masyarakat Amerika Serikat mempunyai
bisa
sumber-sumber angin banyak dijumpai di
dipergunakan secara mandiri di luar
sebagian besar wilayahnya, baik dengan
sistim jaringan untuk keperluan skala
potensi sedang hingga besar. Hal ini
rumah tangga
menyebabkan tenaga angin menjadi sebuah
pemasok tenaga listrik potensial dan layak
untuk berbagai keperluan. Bahkan turbin
Sementara itu, kategori turbin angin besar
angin kecil misalnya, yang berkapasitas di
(utility-scale) memiliki rentang kapasitas
bawah 100 kW, sudah dapat digunakan
antara 100 kW hingga 1~2 MW. Gabungan di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep,
dari puluhan hingga ratusan turbin besar ini Jawa Timur. Turbin angin berdiameter rotor
dapat dihubungkan dengan sistim jaringan 4 meter dengan 6 buah daun aluminium ini
listrik untuk membentuk suatu ladang turbin mampu menghasilkan daya hingga 1 kW
angin yang mampu mensuplai energi listrik dengan tiang penopang setinggi 8 meter.
untuk sebuah komunitas/daerah yang lebih
Latar belakang sosial dan teknis
besar/luas. Banyak perusahaan penyedia
pembuatan turbin angin ini antara lain:
sumber energi melihat bahwa ladang turbin
angin ini telah menjelma menjadi sebuah 1) Pulau Sapeken sangat kecil, bahkan
pembangkit energi bersih (clean power) lebih kecil dari kampus ITS (luas
yang ramah lingkungan. Sehingga tidak areal ITS 180 hektar), namun
mengherankan bila saat ini jumlah ladang penduduknya cukup padat.
angin di USA makin bertambah dengan Keberadaan listrik disana sangat
cepatnya. Dengan demikian, selain memprihatinkan. Listrik hanya
tenaga angin telah mampu berkontribusi dinyalakan dari jam 17.00 hingga
dalam menciptakan lingkungan yang lebih 06.00. Kalau kena black out, tidak
baik dengan menghasilkan jenis energi- ada listrik sama sekali disana.
bersih, juga potensial untuk turut
2) Sapeken termasuk pulau terpencil,
memperkuat ekonomi dengan menciptakan
untuk mencapainya harus
lapangan kerja baru dalam lingkup bidang
menggunakan kapal perintis yang
energi angin ini. Di samping itu
hanya beroperasi sepuluh hari
keberadaannya akan makin memperkuat
sekali. Hal ini menyebabkan
ketahanan energi dengan menyediakan
pasokan bahan bakar termasuk
sumber energi domestik yang handal dan
solar pun langka sehingga harganya
mandiri.
menjadi sangat mahal. Keberadaan
Dan di Indonesia penggunaan diesel yang dimiliki beberapa
pembangkit listrik tenaga angin di awali. penduduknya juga tak banyak
Sebuah pilot project sederhana bertemakan membantu karena harga solar yang
renewable energy telah dimulai oleh kolega mahal.
penulis di ITS, Ridho Hantoro ST., MT.,
3) Karena posisinya yang berbatasan
hingga memenangkan Brits Award for
dengan laut, kecepatan angin di
Poverty Alleviation 2006. Proyek ini adalah
pembuatan turbin angin pembangkit listrik
pulau ini sangat kencang yakni
sekitar 4-5 meter per detik.

(ITS Online, 2006)

Uji coba terhadap Turbin angin


dengan komponen local content ini mencatat
tegangan
keluaran sebesar 70 Volt, dengan daya yang
dihasilkan berkisar 0,7 hingga 1 kW. Energi
Gambar 2. PLTA mengganggu keindahan
listrik dari turbin ini sudah dapat dipakai
Namun begitu, pembangkit listrik
untuk penerangan jalan di sekitar
tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah
Kecamatan. Permintaan pemasangan turbin
lingkungan, terdapat beberapa masalah yang
angin serupa sudah mulai muncul dari
terjadi akibat penggunaan sumber energi
masyarakat sekitar.
angin sebagai pembangkit listrik,

Menurut Indonesian Naval Hydro- diantaranya adalah dampak visual, derau

Oceanographic Office, Indonesia memiliki suara, beberapa masalah ekologi, dan

sekitar 17.508 pulau dan pada kenyataannya keindahan.

operasional PLN tidak sanggup untuk Efek lain akibat penggunaan turbin

membiayai angin adalah terjadinya derau frekuensi

pemasangan listrik hingga ke pulau-pulau rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin

terpencil seperti ini, maka teknologi dengan frekuensi konstan lebih mengganggu

sederhana seperti ini tentu sangat relevan daripada suara angin pada ranting pohon.

untuk dikembangkan dan digalakkan. Selain derau dari sudu-sudu turbin,

Edukasi pada masyarakat tentang penggunaan gearbox serta generator dapat

pemahaman bahwa angin juga bisa menyebabkan derau suara mekanis dan juga

menghasilkan energi listrik perlu dipahami derau suara listrik. Derau mekanik yang

sebagai suatu kebutuhan urgen yang harus terjadi disebabkan oleh operasi mekanis

segera direalisasikan secara intensif, elemen-elemen yang berada dalam nacelle

bertahap dan berkelanjutan. atau rumah pembangkit listrik tenaga angin.


Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat
juga menyebabkan interferensi
elektromagnetik, mengganggu penerimaan
sinyal televisi atau transmisi gelombang Pengaruh ekologi yang terjadi dari
mikro untuk perkomunikasian. penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
Penentuan ketinggian dari turbin terhadap populasi burung dan kelelawar.
angin dilakukan dengan menganalisa data Burung dan kelelawar dapat terluka atau
turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-
aerodinamis merupakan fungsi dari banyak sudu yang sedang berputar. Namun dampak
faktor seperti desain sudu, kecepatan ini masih lebih kecil jika dibandingkan
perputaran, kecepatan angin, turbulensi dengan kematian burung-burung akibat
aliran masuk. Derau aerodinamis merupakan kendaraan, saluran transmisi listrik dan
masalah lingkungan, oleh karena itu aktivitas manusia lainnya yang melibatkan
kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di pembakaran bahan bakar fosil. Dalam
bawah 70 m/s. Beberapa ilmuwan beberapa studi yang telah dilakukan, adanya
berpendapat bahwa penggunaan skala besar pembangkit listrik tenaga angin ini dapat
dari pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu migrasi populasi burung dan
merubah iklim lokal maupun global karena kelelawar. Pembangunan pembangkit angin
menggunakan energi kinetik angin dan pada lahan yang bertanah kurang bagus juga
mengubah turbulensi udara pada daerah dapat menyebabkan rusaknya lahan di
atmosfir. daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki
masalah tersendiri yang dapat mengganggu
pelaut dan kapal-kapal yang berlayar.
Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga
angin dapat mengganggu permukaan dasar
laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi
di lepas pantai adalah terganggunya
kehidupan bawah laut. Efek negatifnya
dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana
terjadinya polusi yang bertanggung jawab
atas berkurangnya stok ikan di daerah
pemasangan turbin angin. Studi baru-baru
Gambar 3. Pembatasan tinggi dan ini menemukan bahwa ladang pembangkit
kecepatan putaran rotor PLTA listrik tenaga angin lepas pantai menambah
80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah
yang dapat mengganggu komunikasi ikan
paus dan kemungkinan distribusi predator
laut. Namun begitu, ladang angin lepas
pantai diharapkan dapat menjadi tempat
pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru.
Karena memancing dan berlayar di daerah
sekitar ladang angin dilarang, maka spesies
ikan dapat terjaga akibat adanya
pemancingan berlebih di laut.
Hal ini telah melanggar peraturan
daerah, dimana dampaknya akan ekologi
serta lingkungan melanggar peraturan
Undang – Undang No.23 tahun 1997,
tentang : pengelolaan lingkungan hidup pada
Pasal 1 No. 14, yang berbunyi Perusakan
lingkungan hidup adalah tindakan yang Kebakaran pada turbin angin dapat

menimbulkan perubahan langsung atau tidak terjadi dan akan sangat sulit untuk

langsung terhadap sifat fisik dan atau dipadamkan akibat tingginya posisi api

hayatinya yang mengakibatkan lingkungan sehingga dibiarkan begitu saja hingga

hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan

pembangunan berkelanjutan. asap beracun dan juga dapat menyebabkan

Selain itu derau yang dihasilkan oleh kebakaran berantai yang membakar habis

Pembangkit Listrik Tenaga Angin sangat ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah

berisik, tentu hal ini juga sangat terjadi pada Taman Nasional Australia

bertentangan dengan Keputusan Menteri dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran

Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat

1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan, menyebabkan terjadinya polusi daerah

yaitu: setempat, dalam beberapa kasus dapat


mengkontaminasi air minum.
Meskipun dampak-dampak
lingkungan ini menjadi ancaman dalam
pembangunan pembangkit listrik tenaga
angin, namun jika dibandingkan dengan
penggunaan energi fosil, dampaknya masih
jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan
energi angin dalam kelistrikan telah turut listrik, diantaranya adalah dampak
serta dalam mengurangi emisi gas buang. visual, derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.
4. Beberapa ilmuwan berpendapat
bahwa penggunaan skala besar dari
pembangkit listrik tenaga angin
dapat merubah iklim lokal maupun
global karena menggunakan energi
kinetik angin dan mengubah
turbulensi udara pada daerah
atmosfir.
5. Pengaruh ekologi yang terjadi dari
BAB III penggunaan pembangkit tenaga
Simpulan dan Saran angin adalah terhadap populasi
 dari wacana diatas adalah: burung dan kelelawar. Burung dan
1. Penggunaan Tenaga Angin sebagai kelelawar dapat terluka atau bahkan
pembangkit listrik dioperasikan di mati akibat terbang melewati sudu-
lahan khusus yang disebut “ladang sudu yang sedang berputar.
angin” (wind farm). 6. ladang pembangkit listrik tenaga
2. Energi angin menjadi salah satu angin lepas pantai menambah 80 –
alternatif yang banyak dipilih dan 110 dB kepada noise frekuensi
sekaligus berfungsi mengurangi rendah yang dapat mengganggu
emisi gas karbondioksida (CO2) komunikasi ikan paus dan
yang dihasilkan oleh perangkat kemungkinan distribusi predator
sumber energi Jika dibandingkan laut. Namun begitu, ladang angin
dengan pembangkit listrik dengan lepas pantai diharapkan dapat
batubara, emisi karbon dioksida menjadi tempat pertumbuhan bibit-
pembangkit listrik tenaga angin ini bibit ikan yang baru. Karena
hanya seperseratusnya saja. memancing dan berlayar di daerah
3. Pembangkit listrik tenaga angin ini sekitar ladang angin dilarang, maka
tidak sepenuhnya ramah lingkungan, spesies ikan dapat terjaga akibat
terdapat beberapa masalah yang adanya pemancingan berlebih di laut.
terjadi akibat penggunaan sumber
energi angin sebagai pembangkit  Saran yang dapat di petik adalah :
1. Dalam penggunaan atau
pembangunan pembangkit tenaga DAFTAR PUSTAKA
listrik harus melihat dulu dampak
yang akan di sebabkan baik itu (a) Greenpeace, 2000, North Sea Offshore
dampak visual, derau suara, masalah Wind – A Powerhouse for Europe,
ekologi, dan keindahan, hal ini harus Technical Possibilities and Ecological
dilihat karena akan berakibat untuk Considerations Study, Greenpeace
proses kehidupan kita nantinya. (b) BSH, 2007. Standard: Konstruktive
Ausführung von Offshore-
Windenergieanlagen Herausgegeben
vom Bundesamt für Seeschifffahrt und
Hydrographie (BSH)
http://www.bsh.de/de/Produkte/Buecher/
Standards_Windenergie/7005.pdf
(c) Breeze, Paul., Power Generation
Technologies, Newnes, Great   Britain,
2005.

You might also like