You are on page 1of 8

Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR TANAH SEBAGAI SUMBER AIR MINUM


PADA SKALA RUMAH TANGGA

Awaluddin. N*
Disampaikan Pada Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP UII 17-18 Desember 2007
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”

ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia
dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan
hidupnya. Air yan g digunak an untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi
sta ndar kua litas air bers ih. Ku alitas air bersih dapa t ditinja u dari seg i fisik,
kimia, mikr obiolog i dan radioak tif. Namun kualita s air yang baik ini tidak
selamanya ters edia di alam sehingga dipe rlukan upaya perbaik an, baik itu
secara sederhana maup un modern. Jika air yan g digunak an be lum
memenuhi sta ndar kua lita s air bersih, akibatnya akan menimbu lkan masalah
lain yang dapa t menimbulkan kerugia n bagi peng guna nya.
Belakangan ini timbul masalah yang sangat krusial yaitu sulit untuk
mendapatkan air bersih. Banyak sumber air yang biasa dipakai tidak sebagus dulu
lagi. Penyebab susahnya mendapat air bersih adalah adanya pencemaran air
yang disebabkan oleh limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.
Selain itu, adanya pembangunan dan penjarahan hutan merupakan penyebab
berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan karena banyak bercampur
dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran sungai. Akibatnya, air bersih
terkadang menjadi “barang langka”.
Ada beragam cara untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya
dengan aplikasi Teknologi yang tepat guna dimana yang dapat menghasilkan air
dengan kuaitas baik, menguntungkan dan mudah digunakan. Teknologi yang
digunakan meliputi pengolahan pengolahan air yang dilakukan meliputi
pengolahan secara fisik (filtrasi), pengolahan kimia (adsorbsi) serta desinfeksi
menggunakan UV. Mahasiswa sebagai agent of change, agent of technology dan
social control mempunyai tanggung jawab moral untuk mengaktualisasikan ilmu
yang telah didapatkan kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya teknologi
ini dapat membantu mengatasi masalah air yang ada di masyarakat.

*
Kelompok Rancang Bangun Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-UII
Kepala Bidang Eksternal Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FTSP-UII

Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”


Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

PENDAHULUAN lingkungan daerah di sekitar depot dan hasil


laboratorium uji kualitas air isi ulang tersebut.
Tubuh manusia tersusun dari jutaan sel dan Beberapa persyaratan air minum yang layak
hampir keseluruhan sel tersebut mengandung minum baik dari segi fisika, kimia, maupun
senyawa air (H 2O). Menurut penelitian, hampir biologinya antara lain sebagai berikut :
67% dari berat tubuh manusia terdiri dari air.
Manfaat air bagi tubuh manusia adalah membantu A. Persyaratan Fisika
proses pencernaan, mengatur proses Air minum harus memenuhi standar uji fisik
metabolisme, mengangkut zat-zat makanan dan (fisika), antara lain derajat kekeruhan, bau, rasa,
menjaga keseimbangan suhu tubuh. Menurut jumlah zat padat terlarut, suhu, dan warnanya.
dokter dan para ahli kesehatan, tubuh Syarat fisik air yang layak minum sebagai berikut :
membutuhkan air untuk dikonsumsi sebanyak 2,5
liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya. Kekeruhan
Apabila jumlah air yang dikonsumsi kurang dari Kualitas air yang baik adalah jernih (bening)
jumlah ideal, tubuh akan mengalami kekurangan dan tidak keruh. Batas maksimal kekeruhan air
cairan (dehidrasi) yang menyebabkan tubuh layak minum menurut PERMENKES RI Nomor
mudah lemas, capek dan mengalami gangguan 416 Tahun 1990 adalah 5 skala NTU. Kekeruhan
kesehatan. air disebabkan oleh partikel-partikel yang
tersuspensi di dalam air yang menyebabkan air
Standar Baku Kualitas Air Minum terlihat keruh, kotor, bahkan berlumpur. Bahan-
Standar baku kualitas air minum merupakan bahan yang menyebabkan air keruh antara lain
parameter yang digunakan untuk menentukan tanah liat, pasir dan lumpur. Air keruh bukan
kualitas air minum. Dengan standar tersebut, berarti tidak dapat diminum atau berbahaya bagi
dapat diketahui kualitas air minum layak atau kesehatan. Namun, dari segi estetika, air keruh
tidak untuk diminum. Standar baku kualitas air tidak layak atau tidak wajar untuk diminum.
minum harus memenuhi kualitas secara fisik,
kimia dan biologi : Tidak Berbau dan Rasanya Tawar
 Standar fisik menetapkan batasan Air yang kualitasnya baik adalah tidak berbau
tentang sifat fisik air. dan memiliki rasa tawar. Bau dan rasa air
 Standar kimia menetapkan tentang merupakan dua hal yang mempengaruhi kualitas
batasan kandungan sifat dan bahan kimia air. Bau dan rasa dapat dirasakan langsung oleh
yang terkandung di dalam air minum yang indra penciuman dan pengecap. Biasanya, bau
masih diperbolehkan dan tidak berbahaya dan rasa saling berhubungan. Air yang berbau
untuk dikonsumsi. busuk memiliki rasa kurang (tidak) enak. Dilihat
 Standar biologi menetapkan ada atau dari segi estetika, air berbau busuk tidak layak
tidaknya mikroorganisme patogen dan dikonsumsi. Bau busuk merupakan sebuah
nonpatogen yang terkandung atau hidup indikasi bahwa telah atau sedang terjadi proses
di dalam air minum. pembusukan (dekomposisi) bahan-bahan organik
 Secara kasat mata, mungkin kita akan oleh mikroorganisme di dalam air. Selain itu, bau
menganggap air terlihat jernih, tidak dan rasa dapat disebabkan oleh senyawa fenol
berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang terdapat di dalam air.
layak diminum. Sebaliknya, anda jangan
terlalu gegabah dan menganggap air Jumlah Padatan Terapung
tersebut sudah layak diminum sbelum Perlu diperhatikan, air yang baik dan layak
mengetahui kandungan bahan kimia dan untuk diminum tidak mengandung padatan
mikrobiologinya. terapung dalam jumlah yang melebihi batas
Dengan demikian, paling tidak anda dapat maksimal yang diperbolehkan (1000 mg/l).
mengetahui syarat air yang layak dan aman Padatan yang terlarut di dalam air berupa bahan-
diminum serta lebih selektif saat mengkonsumsi bahan kimia anorganik dan gas-gas yang terlarut.
air minum. Untuk lebih amannya, saat Air yang mengandung jumlah padatan melebihi
mengkonsumsi air minum, sebainya air tersebut batas menyebabkan rasa yang tidak enak,
berasal dari perusahaan air minum yang telah menyebabkan mual, penyebab serangan jantung
mendapatkan lisensi dari pemerintah. Apabila (cardiacdisease), dan tixaemia pada wanita hamil.
anda dihadapkan pada pilihan untuk
mengonsumsi air minum dari depot isi ulang, Suhu Normal
sebaiknya Anda perlu memperhatikan
kualitas,cara, kebersihan pengolahan, dan lokasi Air yang baik mempunyai temperatur normal,
sumber airnya. Selain itu, perhatikan juga 8º dari suhu kamar (27ºC). Suhu air yang melebihi
batas normal menunjukkan indikasi terdapat
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang


cukup besar (misalnya, fenol atau belerang) atu Tingkat Kesadahan
sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik Kesadahan air disebabkan adanya kation (ion
2+
oleh mikroorganisme. Jadi, apabila kondisi air positif) logam dengan valensi dua, seperti Ca ,
2+ 2+ 2+ 2+
seperti itu sebaiknya tidak diminum. Mn , Sr , Fe , dan Mg . Secara umum, kation
yang sering menyebabkan air sadah adalah
2+ 2+
Warna kation Ca dan Mg . Kation ini dapat membentuk
Warna pada air disebabkan oleh adanya kerak apabila bereaksi dengan air sabun.
bahan kimia atau mikroorganik (plankton) yang Sebenarnya, tidak ada pengaruh derajat
terlarut di dalam air. Warna yang disebabkan kesadahan bagi kesehatan tubuh. Namun,
bahan-bahan kimia disebut apparent color yang kesadahan air dapat menyebabkan sabun atau
berbahaya bagi tubuh manusia. Warna yang deterjen tidak bekerja dengan baik (tidak
disebabkan oleh mikroorganisme disebut true berbusa). Berdasarkan PERMENKES RI Nomor
color yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Air 416 Tahun 1990, derajat kesadahan (CaCO3 )
yang layak dikonsumsi harus jernih dan tidak maksimum air yang layak minum adalah 500 mg
berwarna. PERMENKES RI Nomor 416 Tahun per liter.
1990 menyatakan bahwa batas maksimal warna
air yang layak minum adalah 15 skala TCU. C. Persyaratan Biologi
Bahan baku air minum harus memenuhi
B. Persyaratan Kimia beberapa syarat biologi sebagai berikut :
Standar baku kimia air layak minum meliputi Tidak Mengandung Organisme Patogen
batasan derajat keasaman, tingkat kesadahan, Organisme patogen berbahaya bagi
dan kandungan bahan kimia organik maupun kesehatan manusia. Beberapa mikroorganisme
anorganik pada air. Persyaratan kimia sebgai patogen yang terdapat pada air berasal dari
batasan air layak minum sebagai berikut: golongan bakteri, protozoa, dan virus penyebab
penyakit.
Derajat Keasaman (pH)  Bakteri Salmonella typhi, Sighella
pH menunjukkan derajat keasaman suatu dysentia, Salmonella paratyphi, dan
larutan. Air yang baik adalah air yang bersifat Leptospira.
netral (PH = 7). Air dengan pH kurang dari 7  Golongan protozoa seperti Entoniseba
dikatakan air bersifat asam, sedangkan air histolyca dan Amebic dysentry.
dengan pH di atas 7 bersifat basa. Menurut  Virus Infectus hepatitis merupakan
PERMENKES RI Nomor 416 Tahun 1990, batas penyebab hepatitis.
pH minimum dan maksimum air layak minum Tidak Mengandung Mikroorganisme
berkisar 6,5-8,5. Khusus untuk air hujan, pH Nonpatogen
minimumnya adalah 5,5. Tinggi rendahnya pH air Mikroorganisme nonpatogen merupakan jenis
dapat mempengaruhi rasa air. Maksudnya, air mikroorganisme yang tidak berbahaya bagi
dengan pH kurang dari 7 akan terasa asam di kesehatan tubuh. Namun, dapat menimbulkan
lidah dan terasa pahit apabila pH melebihi 7. bau dan rasa yang tidak enak, lendir dan kerak
pada pipa. Beberapa mikroorganisme nonpatogen
Kandungan Bahan Kimia Organik yang berada di dalam air sebagai berikut:
Air yang baik memiliki kandungan bahan  Beberapa jenis bakteri, antara lain
kimia organik dalam jumlah yang tidak melebihi Actinomycetes (Moldlikose bacteria),
batas yang ditetapkan. Dalam jumlah tertentu, Bakteri coli (Coliform bacteria), Fecal
tubuh membutuhkan air yang mengandung bahan streptococci, dan Bakteri Besi (Iron
kimia organik. Namun, apabila jumlah bahan Bacteria).
kimia organik yang terkandung melebihi batas  Sejenis ganggang atau Algae yang hidup
dapat menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal itu di air kotor menimbulkan bau dan rasa
terjadi karena bahan kimia organik yang melebihi tidak enak pada air.
batas ambang dapat terurai jadi racun berbahaya.  Cacing yang hidup bebas di dalam air
Bahan kimia organik tersebut antara lain NH 4, (free living worms).
2-
H2 S, SO 4 , dan NO3 . D. Standar Mutu Air Minum Menurut
PERMENKES RI
Kandungan Bahan Kimia Anorganik Standar baku kualitas air minum di Indonesia
Kandungan bahan kimia anorganik pada air ditetapkan oleh sebuah Peraturan Menteri
layak minum tidak melebihi jumlah yang telah Kesehatan Republik Indonesia Nomor
ditentukan. Bahan-bahan kimia yang termasuk 416/MENKES/PER/IX1990 tertanggal 30
bahan kimia anorganik antara lain garam dan ion- september 1990 yang berisi tentang syarat-syarat
ion logam (Fe, Al, Cr, Mg, Ca, Cl, K, Pb, Hg, Zn). air layak minum. Peraturan tersebut telah
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

disesuaikan dengan srandar yang ditetapkan baik, tapi dari segi kuantitas kurang cukup dan
WHO. tergantung pada musim.
 Air tanah dalam
KARAKTERISTIK AIR TANAH Air tanah dalam terdapat setelah lapisan rapat air
Air tanah secara normal akan bebas dari yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak
kekeruhan dan organisme patogen. Apabila air semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini
berasal dari aquifer yang mengandung zat harus digunakan bor untuk memasukkan pipa
organik, kandungan oksigen akan terurai dan kedalamnya biasanya antar 100-300m.
kandungan karbon dioksida akan menjadi tinggi,  Mata air
air akan menjadi korosif. Pada kandungan zat Mata air adalah air tanah yang keluar dengan
organik didalam aquifer tinggi, kandungan oksigen sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang
akan habis terurai. Air yang tidak mengandung berasal dari tanah dalam, hamper tidak
oksigen (anaerobik) akan melarutkan besi, terpengaruh oleh musim dan kualitas atau
mangan dan logam berta dalam air tanah ( kuantitas.
Sanropie, Sumini dkk, 1984)
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR TANAH
Air tanah, memiliki karakter-karakter tertentu MENJADI AIR MINUM PADA SKALA RUMAH
dan berbeda satu dengan yang lainnya. TANGGA
Sedangkan air permukaan kualitasnya sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan perilaku Teknologi pengolahan air tanah melaui beberapa
manusia serta sanitasi sekitarnya. Sumber air tahapan yaitu :
tanah biasanya tidak bersih sempurna, tetapi Aerasi
mengandung senyawa pencemar, apakah air Aerasi merupakan istilah lain dari tranfer gas
tersebut kelihatan jernih atau keruh. Semua air dengan penyempitan makna, lebih dikhususkan
yang akan di gunakan sebagai air bersih oleh pada transfer gas (khususnya oksigen) dari fase
manusia, harus dibersihkan dan dimurnikan gas ke fase cair. Fungsi utama aerasi dalam
melalui sistem pengolahan air yang benar ( pengolahan air adalah melarutkan oksigen ke
Sanropie, Sumini dkk, 1984). dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen
Menurut tempatnya, air dapat berada terlarut dalam air, dalam campuran tersuspensi
dipermukaan tanah selanjutnya air ini disebut air lumpur aktif dalam bioreaktor dan melepaskan
permukaan dan dapat pula berada di dalam kandungan gas-gas yang terlarut dalam air, serta
tanah, dan selanjutnya air ini disebut air tanah. Air membantu pengadukan air.
hujan yang jatuh ditanah sebagian meresap Pada alat pengolahan air tanah ini digunakan tray
kedalam tanah dan sebagian lain dapat aerator. Yaitu aerator yang disusun secara
menggenang di permukaan tanah, hal ini bertingkat.
tergantung kepada kondisi tanah. Air hujan Tujuan transfer gas dalam pengolahan air adalah
membawa serta mikroorganisme – organisme :
yang senantiasa berhamparan di udara, lebih –  Untuk mengurangi konsentrasi bahan
lebih di udara yang mengatasi tanah berdebu. penyebab rasa dan bau, seperti hidrogen
Setiba di tanah, air menjadi lebih tercemar lagi sulfida dan beberapa senyawa organik,
karena sisa-sisa mahluk hidup (sampah), kotoran dengan jalan penguapan atau oksidasi.
dari hewan maupun manusia, dan mungkin juga  Untuk mengoksidasi besi dan mangan.
kotoran yang berasal dari pabrik-pabrik (Sanropie,  Mengurangi rasa dan bau
Sumini dkk, 1984). Air tanah di bagi menjadi 3  Untuk melarutkan gas ke dalam air
macam yaitu: (seperti penambahan oksigen ke dalam
 Air tanah dangkal air tanah dan penambahan karbon
Terjadinya karena ada proses peresapan air dioksida setelah pelunakan air).
permukaan tanah. Karena lapisan tanah Filtrasi
mempunyai unsur – unsur kimia tertentu, maka Secara umum filtrasi adalah proses yang
lapisan tanah di sini berfungsi sebagai saringan. digunakan pada pengolahan air bersih untuk
Disamping penyaringan, pengotoran juga masih memisahkan bahan pengotor (partikulat) yang
terus berlangsung terutama pada muka air yang terdapat dalam air. Pada prosesnya air merembes
dekat dengan tanah. Setelah menemukan lapisan dan melewati media filter sehingga akan
rapat air, air akan terkumpul sehinggga terakumulasi pada permukaan filter dan terkumpul
dinamakan air tanah dangkal. Dimana air tanah ini sepanjang kedalaman media yang dilewatinya.
dimanfaatkan sebagai sumber air bersih atau air Filter juga mempunyai kemampuan untuk
minum melalui sumur-sumur dangkal. Air tanah memisahkan partikulat semua ukuran termasuk di
dangkal ini didapat pada kedalaman 15 meter. Air dalamnya lagae, virus, asbestos dan koloid-koloid
tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak tanah.
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

Proses filtrasi ini terjadi dengan melewatkan air Karbon aktif menghilangkan lebih banyak bahan
baku melalui media berporos tertentu. Media pencemar dari air dari pada karbon biasa.
saringan ini meliputi media filtrasi dan media Sistem pengolahan karbon aktif untuk rumah
penyangga. tangga sangat mudah. Penyaring karbon aktif
Filtrasi pada alat ini menggunakan campuran yang digunakan untuk pengolahan air rumah
pasir silika dan zeolith dengan perbandingan tangga mengandungr karbon aktif granula dan
ketebalan media 60:40 untuk zelith dan silca powdered block karbon. Walaupun keduanya
Zeolite digunakan untuk penjernihan air baik efektif, sebuah penelitian membandingkan bahwa
untuk system penyaringan ukuran besar maupun sebuah system penyaringan karbon aktif dengan
system penyaringan ukuran kecil. Zeolite juga karbon aktif granular lebih efektif menghilangkan
baik untuk pasir dan karbon aktif berdasarkan klorin, rasa dan bahan organic terhalogenasi.
pada kapasitas perubahan kationnya yang tinggi. Desain dari penyaring karbon aktif harus
Pasir dan karbon aktif tidak sama dengan zeolite memastikan bahwa penyaring telah cukup dalam
untuk kapasitas perubahan kation. sehingga bahan pencemar akan terserap ke
Zeolite juga dapat menyerap metal berat, bau, dalam system karbon aktif pada saat mengambil
kopi, darah, cat, sampah radioaktif, arsenic, dan air untuk dipindahkan melalui penyaring.
bahan – bahan beracun lain yang dapat Kedalaman penyaring tergantung pada laju
ditemukan di air. Zeolite juga dapat menyerap aliran dari air yang melewati penyaring. Semakin
beberapa bagian gas seperti formaldehyde, lambat laju aliran, semakin baik untuk
kloroform, dan karbon monoksida. Partikel zeolit menghilangkan bahan pencemar. Karakteristik
juga berperan sebagai bibit untuk menumbuhkan fisik dan kimia dari air juga akan mempengaruhi
flok bakteri dengan menambah pergerakan kerja system. Keasaman dan suhu juga dapat
bakteri tiap volume unit. menjadi sangat penting. Keasaman yang lebih
Keuntungan menggunakan zeolit dalam system tinggi dan suhu air yang lebih rendah dapat
penyaringan fisik, antara lain : meningkatkan kerja dari system penyaring karbon
 Dapat membuat air yang berada dalam aktif.
kondisi pH asam menjadi lebih netral
berdasarkan kapasitas perubahan Desinfeksi
kationnya yang besar. Air lewat melalui suatu pipa bersih untuk
 Menambah laju aliran secara gravitasi dipanaskan dengan sinar Ultra Violet (UV). Sinar
dan sistem pengatur tekanan apabila Ultra Violet (UV) dapat secara efektif
dibandingkan dengan system penyaring menghancurkan virus dan bakteri. Sistem UV ini
yang menggunakan media pasir/antrasit. tergantung pada jumlah energi yang diserap
 Kapasitas penyaringan dapat bertambah sehingga dapat menghancurkan organisme yang
tanpa adanya penambahan biaya. terdapat pada air tersebut. Jika energi tidak cukup
 Kapasitas pengangkutan yang lebih besar tinggi, maka material organisme genetik tidak
pada permukaan wilayah yang besar dapat dihancurkan.
menghasilkan kapasitas yang lebih besar Keuntungan menggunakan UV meliputi :
juga.  Tidak beracun atau tidak berbahaya
 Zeolit dapat berfungsi sebagai perisai  Menghancurkan zat pencemar organik.
penyaringan fisik untuk bakteri pathogen  Menghilangkan bau atau rasa pada air.
(bakteri dan spora).  Memerlukan waktu kontak yang singkat
(memerlukan waktu beberapa menit).
Adsorbsi  Meningkatkan kualitas air karena
Peresapan dari kebanyakan bahan pencemar gangguan zat pencemar organik.
dihasilkan dari penggabungan alasan 1 dan 2 di  Dapat mematikan mikroorganisme
atas. Banyak bahan organik, seperti bahan pathogenic.
terklorinasi maupun yang tidak terklorinasi,  Tidak mempengaruhi mineral di dalam air.
bensin, dan pestisida dapat terserap oleh karbon Kerugian-Kerugian dari menggunakan UV meliputi
aktif. Karbon aktif juga efektif untuk :
menghilangkan klorin dan pada umumnya juga  UV radiasi tidak cocok untuk air dengan
efektif untuk menghilangkan beberapa bagian dari kadar suspended solids tinggi, kekeruhan,
bahan metal berat. Metal yang berwujud molekul warna, atau bahan organik terlarut. Bahan
organik juga dapat dihilangkan oleh karbon aktif. ini dapat bereaksi dengan UV radiasi, dan
Fluoride, khlor, nitrat, kesadahan (kalsium dan mengurangi performance desinfeksi.
magnesium) dan kebanyakan ion besi tidak dapat Tingkat kekeruhan tinggi dapat
dihilangkan oleh karbon aktif pada banyak tingkat menyulitkan sinar radiasi menembus air
yang signifikan. Penting dicatat bahwa karbon dan pathogen.
tidak sama bergunanya dengan karbon aktif.
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

 Sinar UV tidak efektif terhadap zat Tabung filter berfungsi sebagai tempat
pencemar mengandung banyak bahan- dari media penyaring. Tabung dapat
kimia organik, klor, asbes dan lain lain. dibuat menggunakan ember besar,
 Memerlukan listrik untuk beroperasi. setelah itu diisi dengan media
Dalam situasi keadaan darurat ketika filter,dengan perbandingan 60:40 untuk
listrik mati, maka alat tersebut tidak akan zeolith dan silica.
bekerja.
 UV umumnya digunakan sebagai
pemurnian akhir pada sistem filtrasi. Jika
ingin mengurangi zat pencemar seperti
virus dan bakteri, maka masih perlu
menggunakan suatu karbon untuk
menyaring atau dengan sistem osmosis
sebagai tambahan terhadap UV.

PEMBUATAN ALAT
Proses pembuatan alat ini sibagi menjadi tiga Gambar.3 tabung filter
tahapan yaitu :
 Pembuatan rangka  Pembuatan tabung desinfeksi
Rangka dibuat untuk menahan beban dari Tabung desinfeksi menggunakan paralon
tray aerator dan juga filter, rangka dapat PVC dg diameter 4inch, lampu germicidal
dibuat menggunakan tulangan besi atau UV 35 watt, dan pipa kaca
plat besi.

Gambar.4 tabung UV

CARA KERJA ALAT


Cara kerja portable water treatment yaitu
dengan mengalirkan air ke tray aerasi melalui
pancuran yang berasal dari kran air. Pada proses
Gambar.1 Rangka Unit Pengolahan Air ini terjadi reaksi antara oksigen dengan kation-
2+ 2+
kation (Fe ) dan Mangan (Mn ) yang akan
+
 Pembuatan tray aerator membentuk senyawa oksida 4Fe(OH3 ) + 8H
+
Tray aerator dapat dibuat dari bahan dan 2MnO 2 + 4H .
alumunium agar tidak berkarat, bentuk Reaksi pada saat proses aerasi :
 2+
tray berupa sirkular dengan lubang orifce 4Fe + O2 + 10H2 O  4Fe(OH 3) +
+
dibawahnya, efektifitas dari tray sangat 8H
tergantung dari banyaknya oksigen yang  2+ +
2Mn + O2 + 2H2 O  2MnO2 + 4H
terkontak dengan air, oleh karena itu jarak Setelah melalui tray dengan tiga tingkat, air
antar tray, luas tray dan jumlah orifice akan disaring oleh media filter pada unit filtrasi.
menjadi sangat penting. Disini akan terjadi proses filtrasi dan adsorbsi
dimana akan terjadi penyerapan kandungan
bahan organik,bau,rasa dan padatan terlarut dari
air. Selanjutnya air akan dialirkan menuju tabung
desinfeksi dengan melalui penyinaran/pemanasan
sinar UV kemudian keluar melalui keran. Air pun
Gambar.2 tray aerator siap digunakan sebagai air baku air minum. Untuk
pengaturan air masuk dan keluar dapat
 Pembuatan tabung filter menggunakan keran.
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

membunuh bakteri. Secara umum, bakteri dan


kuman akan mati pada suhu 100ºC atau setara
dengan air mendidih.
Bahan dan alat yang digunakan mudah
diperoleh di toko besi, toko kimia atau toko
khusus yang menjual media penjernih air. Cara
membuatnya cukup mudah, hanya diperlukan
kemauan dan keuletan. Waktu yang dibutuhkan
untuk membuatnya juga tidak begitu lama, hanya
diperlukan waktu dua sampai tiga hari. Dalam
pemeliharaannya pun dinilai sangat mudah dan
lebih ekonomis. Bentuk alat penjernih air ini tidak
memerlukan banyak makan tempat. Selain itu,
tidak harus diletakkan di dekat kamar mandi.
Proses pencucian kotorannya sangat mudah.
Kualitas hasil penjernihannya tidak diragukan lagi,
air yang dihasilkan seperti air baku air minum.
Jika membuat alat penjernih air sendiri, kita
dapat menghemat lebih dari 50%. Bagi yang ingin
Gambar.5 Unit pengolahan air minum berwirausaha, terbuka peluang membuka usaha
dibidang ini. Peluang ini akan semakin besar jika
kita tinggal di daerah yang mengalami masalah air
MAINTENANCE ALAT keruh, berbau, mengandung kadar besi dan
Penggunaan dan pemeliharaan alat sangat mangan. Hanya memerlukan latihan tanpa kenal
lah mudah, pada tray aerator perlu dibersihkan putus asa untuk dapat menghasilkan karya yang
jika terdapat sampah-sampah yang dapat dapat bersaing di pasaran.
menyumbat lubang orifice, proses pembersihan
unit dapat dilakukan dengan metode backwash KESIMPULAN
yaitu dengan mengalirkan balik air dari outlet Air bersih merupakan bahan pokok yang
menuju inlet, sehingga media filter akan sangat dibuthkan oleh mahkluk hidup, seiring
terekspansi dan kotoran-kotoran akan ikut keluar, dengan masalah lingkungan yang terjadi saat
penggantian media diperlukan jika efektifitas ini,maka perlu adanya suatu inovasi teknologi
media telah menurun, dapat diindikasikan dengan dalam pengolahan air.
menurunnya kualitas air di outlet. Teknologi pengolahan air tanah menjadi air
minum mengunakan gabungan pengolahan
MANFAAT DAN KEUNTUNGAN secara fisik dan kimia. Pengolahan air dengan
Kebutuhan air minum bagi masyarakat yang aerasi dan penjernihan air dengan media pasir
tinggal di daerah yang airnya bermasalah, zeolit, silika dan karbon aktif dan penyinarana
biasanya dipenuhi dengan membeli air kemasan. dengan UV dapat menjadi suatu pilihan yang
Cara seperti ini tidak lagi efisien karena tepat.
pengeluaran keluarga menjadi bertambah. Alat pengolahan ini sangat cocok di
Bayangkan saja, untuk satu jirigen air bersih aplikasikan di dalam rumah tangga, karena tepat
harganya dapat mencapai Rp1.000 - Rp2.000, guna, pengoperasian yang mudah,murah dan
sedangkan untuk air mineral yang layak untuk memberi nilai ekonomis.
diminum dapat mencapai Rp7.000-Rp10.000, per
galon. SARAN
Air sumur yang banyak mengandung besi Teknologi pengolahan air tanah ini masih
(Fe) dan mangan (Mn),berwarna kuning dan memiliki banyak kekurangan, diantaranya debit
berbau sering di jumpai di masyarakat. Teknik yang dihasilkan masih kecil. Dan bentuk dari alat
pengolahan air dengan aerasi dan penjernihan masih besar dan berat sehingga tidak mudah
air dengan media pasir zeolit, silika dan karbon untuk dipindahkan. Oleh karena itu perlu
aktif terbukti mampu mengatasi masalah tersebut. pengembangan lanjutan dari alat ini agar
Pasir zeolit efektif unruk mengurangi kadar besi efektifitas dari alat ini akan menjadi lebih baik.
dan mangan serta logam lainnya yang terlarut di
dalam air. Karbon aktif dan silika berfungsi untuk DAFTAR PUSTAKA
menghilangkan bau, warna, bahan kimia, logam
berat dan pengotor organik lainnya. Alamsyah, Sujana. 2006. Merakit Sendiri Alat
Pada proses penyinaran ultraviolet Penjernih Air Untuk Rumah Tangga. Kawan
merupakan pemanasan cara sederhana untuk Pustaka: Jakarta.
Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”
Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007
Teknologi Pengolahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga

Effendi,H. , 2003, Telaah Kualitas Air , Penerbit


Kanisisus , Yogyakarta
Guide, Neb. 2004. Drinking Water Treatment:
Emergency Procedures. University of
Nebraska Lincoln:
www.ianrpubs.unl.edu/epublic/live/g1494/bu
ild/g1494.pdf
Marangoly. B. 1994. Aeration.
http://www.rpi.edu/dept/chem-eng/Biotech-
Environ/AERATION/aeration.htm
Michigan State University Extension. 1997. Home
Water Treatment Using Activated Carbon.
Michigan State University:
web1.msue.msu.edu/msue/imp/modwq/wq2
39201.html
NDSU. 1992. Treatment Systems for Household
Water Supplies.
www.ag.ndsu.edu/pubs/h2oqual/watsys/ae1
029w.htm
Reynolds, Tom D, 1982, Unit Operations and
Process in Environmental Engineering,
Texas A&M University, Brooks/Cole
Engineering Division, Monterey, California,
USA
Sutrisno, dan Suciati., 1987, Teknologi
Penyediaan Air Bersih., Penerbit Rineka
Cipta Karya, Jakarta
WHO. 2002. Emergency Treatment of Drinking
Water at point-of-use.
www.who.org.mv/LinkFiles/Reports_emerge
ncy_treatment_of_drinking_water.pdf

Seminar ”Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi”


Pekan Apresiasi Mahasiswa LEM-FTSP Universitas islam indonesia 17-18 Desember 2007

You might also like