Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN
PKMP
Diusulkan oleh :
a.n. Rektor
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan Dosen Pembimbing
3. Batasan Masalah
Masalah yang berkenaan dengan penelitian ini sangat banyak dan
kompleks, begitu juga dengan komponen yang terlibat didalamnya. Namun karena
adanya faktor keterbatasan penulis, maka penulis membatasi masalah penelitian
sebagai berikut.
a. Setiap digester berisi 6 liter limbah cair tapioka yang ditambah dengan kotoran
sapi perah dengan perlakuan 0 kg, 2kg, 3kg, dan 6kg.
b. Limbah cair industri tapioka yang dipakai untuk penelitian ini adalah limbah
yang sudah ditampung pada bak penampungan limbah selama 3 hari yang
diperoleh dari industri tapioka di Pagak, Kabupaten Malang.
c. Limbah kotoran sapi perah adalah limbah segar yang sudah satu hari keluar dari
tubuh sapi yang diperoleh dari peternakan sapi perah di Batu Malang.
d. Masalah yang dikaji adalah pengaruh penambahan kotoran ternak sapi perah ke
dalam limbah cair tapioka terhadap penghasilan biogas .
D.TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi pengaruh penambahan kotoran ternak sapi perah ke dalam
limbah cair tapioka terhadap penghasilan biogas.
2. Mengidentifikasi efisiensi biogas yang dihasilkan dari limbah cair tapioka
dengan penambahan kotoran ternak sapi perah.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Setelah terlaksananya penelitian pengembangan ini diharapkan dapat
tercipta produk berupa biogas yang berasal dari limbah cair industri tapioka yang
nantinya dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti gas elpiji.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan dari penelitian pengembangan biogas limbah cair tapioka ini,
antara lain:
1. Memberikan inspirasi serta solusi hemat kepada
masyarakat tentang manfaat limbah industri tapioka sebagai bahan alternatif
pembuatan biogas pengganti elpiji.
2. Memberikan inspirasi kepada industri tapioka untuk
memanfaatkan limbah industri tapioka sebagai bahan alternatif pembuatan
biogas pengganti elpiji.
3. Mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh limbah cair industri tapioka serta limbah peternakan sapi perah.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Industri Tapioka
Tapioka adalah tepung dengan bahan baku singkong dan merupakan salah
satu bahan untuk keperluan industri makanan, farmasi, tekstil, perekat, dan lain-
lain (Joomla, 2005). Menurut Wahyuadi (1996), teknologi pembuatan tepung
tapioka pada industri rumah tangga seperti tertera pada Gambar 2.1.
Singkong Dikupas Dicuci Limbah cair
Diparut
Diendapkan
Limbah cair
Produk
tapioka Digiling Dikeringkan
3. Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Sumber
energi biogas adalah bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Biogas yang selama ini telah dikembangkan terutama berasal dari kotoran ternak
seperti sapi, kerbau, babi, kuda, dan limbah industri tahu. Menurut Musanif
(2003), komponen yang terdapat dalam biogas yang berasal dari kotoran ternak
berkisar 60 % CH4 (metana), 38 % CO2, 2 % N2 , O2 , H2 , dan H2S. Sedangkan
menurut Pindo (2007), biogas yang berasal dari limbah cair industri tahu
mengandung CH4 54%-70%, CO2 27%-45%, O2 1%-4%, N2 0,5%-3%, CO 1%,
dan sisanya adalah H2S.
Secara ekonomis biogas dari kotoran ternak lebih menguntungkan
daripada hanya dimanfaatkan menjadi pupuk. Contoh daerah yang telah
mengembangkan biogas dari kotoran ternak adalah Kota Batu, Jawa Timur.
Masyarakat Kota Batu yang berternak seperti sapi mulai membuat instalasi untuk
menghasilkan biogas. Instalasi yang digunakan untuk pembuatan biogas dari
kotoran ternak sangat mudah dan sederhana. Bahan yang digunakan hanya plastik
untuk reaktor biogas dan penampungan gas, selang, dan rangkaian kompor
(Musanif dkk, 2003).
Pembuatan biogas dari limbah cair industri tahu mirip dengan pembuatan
biogas dari kotoran ternak. Limbah cair tahu yang dihasilkan dari proses
pembuatan tahu dimasukkan ke dalam digester permanen dan dibiarkan selama 30
hari sampai dihasilkan gas berupa metana. Gas dengan tekanan tinggi yang ada di
ruang penyimpanan gas dapat digunakan untuk pembakaran karena mempunyai
kandungan CH4 (metana) melebihi 50%. Untuk produksi tahu dengan kapasitas
kedelai 700 kg/hari dihasilkan tidak kurang dari 10,5 liter biogas. Sebanyak 1,2-
2,0 liter biogas per hari dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan 1 rumah
tangga dengan 4-5 orang anggota (Pindo, 2007).
Biogas dapat digunakan sebagai elpiji dan pembangkit listrik sehingga
dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Manfaat energi
biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah yang
dipergunakan untuk memasak (Musanif, 2003). Menurut Febriyanti (2004),
produksi biogas sebagai energi alternatif mempunyai keunggulan, yaitu: (1)
biogas termasuk gas yang mudah terbakar dan bersifat hampir sama seperti gas
alam, (2) biogas termasuk produksi gas yang tidak berbahaya, sehingga
menguntungkan bagi teknologi lingkungan dalam hal penanganan limbah organik,
(3) memiliki titik nyala yang tinggi dan tidak menghasilkan senyawaan menguap
yang dapat meledak, (4) mudah didegradasi oleh mikroorganisme pengurai, (5)
daya racun emisi biogas bersifat lemah, (6) bersifat aman bagi lingkungan.
Menurut Simamora, dkk (2006), proses pembuatan biogas dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
1. Kondisi anaerob
Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh mikroorganisme
anaerob
2. Bahan baku isian
Bahan baku isian berupa bahan organik seperti limbah industri peternakan,
tahu, kelapa sawit, sagu, tebu, dan sebagainya.
3. Imbangan C/N
Imbangan karbon (C) dan nitrogen (N) yang terkandung dalam bahan organik
sangat menentukan kehidupan dan aktivitas mikroorganisme. Imbangan C/N
yang optimum bagi mikroorganisme pengurai adalah 25-30.
4. Derajad keasaman (pH)
Derajad keasaman yang optimum bagi kehidupan mikroorganisme adalah 6,5
– 7,7.
5. Suhu
Produksi biogas akan menurun secara cepat akibat perubahan suhu yang
mendadak di dalam instalasi pengolah biogas. Upaya praktis untuk
menstabilkan suhu adalah dengan menempatkan instalasi biogas di dalam
tanah.
6. Starter
Starter merupakan mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat
proses penguraian bahan organik hingga menjadi biogas.
3. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini digunakan beberapa instrumen, antara lain:
a.Alat:
Tabung digester, tabung penampung gas, termometer, barometer, bak, gelas
ukur, klep/kran, korek api, perangkat listrik (lampu dan jerigen).
b. Bahan:
Limbah cair tapioka dan kotoran sapi perah.
4. Prosedur Kerja
Untuk melaksanakan penelitian pengembangan biogas limbah cair
tapioka, perlu dilakukan beberapa tahapan, yakni pembuatan digester,
pencampuran limbah cair tapioka dengan kotoran ternak sapi perah, pengukuran
rasio C/N, proses penghasilan biogas, pengujian biogas dengan nyala api hingga
analisis data.
a. Pembuatan Digester
Digester merupakan alat penghasil biogas yang dibuat dari bahan seng,
dengan spesifikasi ukuran masing-masing tabung sebagai berikut:
1). Digester / Tabung pencerna
a). diameter (d) = 20 cm
b). tinggi (t) = 21 cm
c). luas permukaan (L) = πr2= 314 cm2
d). volume (V) = L x t = 6594 cm2 = 6,6 liter
e). diameter pipa penyalur = 6 mm
2). Tabung penampung gas
a) diameter (d) = 10 cm
b) tinggi (t) = 21 cm
c) luas permukaan (L) = πr2 = 78,5 cm2
d) volume (V) = L x t = 1648,5 cm2 = 1,6 liter
e) diameter pipa penyalur = 6 mm
Secara lengkap gambar alat penghasil biogas yang akan digunakan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Keterangan
(A). Digester /tangki pencerna
(B). Tangki penampung gas
(C). Gelas ukur (untuk mengukur volume air yang tuumpah dari tabung B, karena
tekanan dari biogas)
(1). Slurry (campuran limbah cair industri tapioka dengan kotoran ternak sapi
perah)
(2). Pengaduk slurry yang berfungsi sebagai pemecah kerak yang terbentuk di
permukaan slurry.
(3). Termometer
(4). Lubang tempat pemasangan slurry
(5). Pipa penyalur biogas
(6). Kran /klep
(7). Lubang untuk memasukkan air ke dalam tangki penampung biogas
(8). Pipa untuk saluran air yang tumpah dari tabung B ke gelas ukur C
(9). Barometer (alat pengukur tekanan gas)
d. Penghasilan Biogas
1) Memasukkan slurry masing-masing perlakuan ke dalam digester dan
menutup dengan rapat sampai kedap udara.
2) Menutup klep penghubung tangki A dan tangki B.
3) Mengisi tangki penampung gas (tangki B) dengan air sampai penuh.
4) Menjaga suhu pada kisaran 320C-350C dengan cara memberi lampu di
bawah tabung digester.
5) Membiarkan sampai 1 bulan (diaduk setiap 2 hari sekali).
6) Membuka klep setelah 1 bulan dan mengukur volume air yang keluar dari
tangki penampung gas dengan menggunakan gelas ukur.
e. Pengujian Biogas
Biogas yang dihasilkan diuji mengetahui waktu menyala gas. Caranya
adalah dengan membuka klep pipa penyalur gas yang telah disumbat dengan
saringan dari tembaga sehingga gas dapat keluar sedikit demi sedikit, yang
selanjutnya menyulutkan api pada ujung pipa penyalur.
f. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui pengukuran
volume biogas yang diukur dari volume air yang keluar dari tangki penampung
gas, serta menghitung waktu menyala gas yang telah dihasilkan. Data hasil
pengamatan tersebut dimasukkan ke dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.1 Model tabel rekaman data volume dan waktu menyala gas.
Perlakuan Ulangan Volume gas yang Waktu menyala gas
dihasilkan (ml) (menit)
0% 1
2
3
4
5
20 % 1
2
3
4
5
30 % 1
2
3
4
5
50 % 1
2
3
4
5
7. Analisis Data
Data berupa volume biogas (ml) dan waktu api dapat terus menyala
(menit) diuji dengan menggunakan Uji BNT agar kedua data tersebut dapat
dikombinasikan secara efektif dan efisien.
I. Jadwal Kegiatan Program
No Jenis Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4
1. Pembuatan
proposal √ √
2. Observasi
Lapangan √
3. Pembelian alat-alat
penelitian √
4. Pembuatan
digester dan tangki √
penampung gaas
5. Pengambilan
limbah cair tapioka √
dan kotoran sapi
perah
6. Uji lab rasio C/N
√
7. Pembuatan biogas
√ √ √
8. Mengukur volume √
biogas
9. Menguji biogas
dengan nyala api √
10. Analisis data √ √
11. Laporan akhir √ √
L. Biaya
No. Keterangan Perkiraan
Biaya (Rp)
1. Tahap Persiapan Kegiatan
a. Observasi lokasi perusahaan tapioka 100.000
b. Observasi lokasi peternakan sapi 100.000
perah
c. Pembelian alat-alat penelitian 280.000
1. Seng 4 lembar @ Rp. 70.000,00 60.000
2. Besi 2 lonjor @ Rp. 30.000,00 300.000
3. Termometer 20 buah @ Rp. 15.000,00 800.000
4. Barometer 20 buah @ Rp. 40.000,00 80.000
5. Pipa kecil 10 meter @ Rp. 8.000,00 500.000
6. Gelas ukur 1 liter 20 buah @ Rp. 25.000,00 400.000
7. Perangkat listrik(lampu) 20set @ Rp. 20.000,00 30.000
8. Bak 2 buah @ Rp. 15.000,00 200.000
9. Jerigen 20 liter 10 buah @ Rp.20.000,00 2.850.000
Jumlah
2.
Tahap Pelaksanaan 500.000
a. Pembuatan digester 20 set @ Rp. 25.000,00 500.000
b. Biaya pengambilan limbah cair tapioka 400.000
c. Biaya pengambilan kotoran sapi perah 1.440.000
d. Uji lab rasio C/N 12 sampel @ Rp. 120.000,00 2.840.000
Jumlah
3.
Tahap Pelaporan 150.000
a. Penyusunan laporan 160.000
b. Penggandaan laporan 310.000
Jumlah 6.000.000
Total Biaya
M. Daftar Pustaka
Simamora, Suhut. 2006. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak dan
Gas dari Kotoran Ternak. Depok: PT. AgroMedia Pustaka.
Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap :
Balqis, S.Pd, M.Si
2. Golongan/pangkat :
Asisten Ahli/IIIb
3. NIP : 132207676
4. Jabatan :
Lektor
5. Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 21
April 1971
6. Jenis Kelamin : Perempuan
7. Alamat rumah : Jl. Asahan 3
Malang
8. Telp : (0341)
491579/ 08123319683
9. Fakultas/jurusan/Fakultas :
MIPA/Biologi/Universitas Negeri Malang
10. Pendidikan Terakhir : Magister
Biologi ITB Bandung
11. Bidang keahlian :
Fisiologi Tumbuhan
12. Pengalaman dalam bidang yang mendukung:
a. Pembimbing LKTM bidang IPA tingkat wilayah C Tahun 2006
b. Pembimbing LKTM bidang IPA tingkat wilayah C Tahun 2007
c. Pembimbing PKMP bidang MIPA Biologi tahun pendanaan 2007.
Malang, 13 Maret 2008
LAMPIRAN 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Kelompok
1. Nama Lengkap : Tito Nur Afandi
2. NIM : 904342473344
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Nganjuk, 13 Juni 1986
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat rumah : Jl. Simpang Bogor No.28 Malang
6. Telp : 085230134143
7. Fakultas/jurusan/Fakultas : MIPA/Biologi/Universitas Negeri Malang
8. Pendidikan Terakhir : SMA
9. Pengalaman terakhir : Himpunan Mahasiswa Biologi UM
LKTM IPA Wil. C Thn 2007
Malang, 13 Maret 2008
LAMPIRAN 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota Kelompok
1. Nama Lengkap :
Grieny Nuradi Atmida
2. NIM :
904342474612
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Trenggalek,
24 April 1986
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat rumah : Jl Simpang
Bogor No.28 Malang
6. Telp :
081334959091
7. Fakultas/jurusan/Fakultas :
MIPA/Biologi/Universitas Negeri Malang
8. Pendidikan Terakhir : SMA
9. Pengalaman Terakhir : Ketua
Himpunan Mahasiswa Biologi UM
Presiden Mahasiswa Universitas Negeri
Malang 2007/2008
LAMPIRAN 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota Kelompok
1. Nama Lengkap : Magdalena Putri Nugrahani
2. NIM : 304342473338
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Malang, 12 Februari 1986
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat rumah : Jl Simpang Bogor No.28 Malang
6. Telp : 085649705338
7. Fakultas/jurusan/Fakultas : MIPA/Biologi/Universitas Negeri Malang
8. Pendidikan Terakhir : SMA
9. Pengalaman Terakhir : Himpunan Mahasiswa Biologi UM
LSM Rhizopora Malang
PIMNAS XX 2007, Lampung
LAMPIRAN 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Anggota Kelompok
1. Nama Lengkap : Adzimatnur Muslihasari
2. NIM : 305342481439
3. Tempat dan Tanggal Lahir : Blitar, 4 Juni 1987
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat rumah : Jl Simpang Bogor No.28 Malang
6. Telp : 08133303850
7. Fakultas/jurusan/Fakultas : MIPA/Biologi/Universitas Negeri Malang
8. Pendidikan Terakhir : SMA
9. Pengalaman Terakhir : Himpunan Mahasiswa Biologi UM
Adzimatur Muslihasari
NIM 305342481439