Professional Documents
Culture Documents
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan darah yang menunjukkan 140/90mmHg
(mililiter air raksa). Cenderung diturunkan dalam keluarga dan lebih terjadi pada orang tua.
Keadaan ini tidak dapat disembuhkan secara total namun dapat dikontrol kondisinya agar tetap
stabil.
Gejala hipertensi biasanya tidak terlalu kelihatan namun jika sudah tinggi akan menyebabkan
pusing, lemas dan bisa pingsan. Sebaiknya untuk memeriksakan diri ke dokter secara kontinyu
setiap 6 bulan sekali agar dapat dilakukan deteksi lebih dini.
Dalam penggunaan saat ini, kata "hipertensi" biasanya merujuk ke sistemik (hipertensi arterial).
Sedangkan jenis lain adalah pulmonary hipertensi yang melibatkan sirkulasi paru-paru.
Bila tekanan darah sisitol lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastol kurang
dari 90 mmHg dinamakan Isolated systole hipertension
Patofisiologi Hipertensi
• Pusing paroksimal
• Berkeringat
• Takikardia
• Palpitasi
• Merokok
• Obesitas (BMI lebih dari sama dengan 30)
• Immobilitas (kurang gerak)
• Dislipidemia (kadar lemak/kolesterol dalam darah yang tinggi)
• Diabetes melitus
• Mikroalbuminuria (terdapat albumin dalam urin) atau perkiraan GFR kurang dari 60
ml/menit
• Umur (lebih dari 55 tahun untuk laki-laki, lebih dari 65 tahun untuk perempuan)
• Riwayat keluarga
• Hindari pola makan yang tinggi akan garam, lemak, gorengan dan berminyak.
• Hindari kebiasaan mengkonsumsi alkohol, obat-obatan dan merokok.
• Jaga berat badan tetap ideal, jika kegemukan, kurangi berat badan.
• Lakukan olahraga ringan untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh.
• Bagi yang memiliki keturunan hipertensi, lebih baik periksakan kedokter, tekanan darah
anda agar dapat ditangani secara dini.
• Bagi yang obesitas, turunkan berat badan
• Diet garam (kurang dari 2.4 g/hari)
• Kurangi konsumsi lemak
• Tidak merokok, kurangi kopi, alkohol
• Istirahat cukup
• Olahraga teratur