You are on page 1of 22

Berdasarkan struktur organisasi yang ada pada PT. PG.

Kebon Agung Malang, berikut adalah


tugas dan wewenang dari masing – masing bagian :

a. Pimpinan
Pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu :
1) Bagian Tanaman.
2) Bagian Pabrikasi.
3) Bagian Teknik.
4) Bagian Tata Usaha dan Keuangan.
Pimpinan di bawah pengawasan langsung dan dengan persetujuan direksi melakukan
manajemen PG. Kebon Agung meliputi :
1) Melaksanakan tata cara kerja dan prosedur yang disetujui direksi.
2) Membuat dan melaksanakan rencana kegiatan yang terperinci dengan bekerja sama dengan
paara kepala bagian.
3) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari berbagai bagiann dalam pabrik.
4) Memelihara dan memperhatikan mutu dan pelaksanaan tiap pekerjaan.
5) Meninjau secara teratur pelaksanaan pekerjaan di tiap bagian dan memberikan bimbingan
serta petunjuk di dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Manager bagian tata usaha dan keuangan


Di dalam menjalankan tugasnya manger bagian tata usaha dan keuangan dibantu oleh seksi
seksi, adapun tugas dari Manager bagian tata usaha dan keuangan berikut :
1) Dibawah bimbingan dan pengawasan dengan pesetujuan pimpinan dapat melaksanakan
perencanaan, pengadaan dan penggunaan sisa modal, bahan dari barang serta
melampirkan dan melaksanakan administrasi di PG. Kebon Agung secara cepat dan
tepat.
2) Merencanakan dan mengkoordinasi anggaran belanja baik
3) Memeriksa kebutuhan modal kerja dan rencan bulanan.
4) Membuat laporan yang akurat mengenai penggunaan persediaan modal kerja, gula,
bahan , alat yang berada di bagian TUK dan seluruh bagian.
5) Mengawasi verifikasi bon utang dari seluruh bagian
6) Mengawasi dan mengatur pengadaan dari penggunaan alat alat kerja untuk bagian TUK
dan bagian lainnya.
7) Merencanakan rotasi dan mutasi bawahan
8) Memberi instruksi kerja dan wajib mengawasi tata tertib karyawan di bagian TUK.
9) Menerima, memeriksas dan menandatangani surat yang masuk.
10) Bimbingn pegawai dalammelaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
11) Menjaga suasana dan kekompakan kerja yang menyenangkan di bagian TUK.
c. Kasie EDP (Electronic Data Processing)
Bertugas menyelenggarakan penyediaan data secara rinci yang berhubungan
dengan kerja produksi maupun kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Bertanggung
jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.
d. Kasie Akuntansi
Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap keluar masuknya keuangan,
penyelesaian persoalan pabrik atau perusahaan secara. Bertanggung jawab kepada
manager bagian tata usaha dan keuangan.
keseluruhan.
e. Kasie Personalia
Bertugas menyelesaikan teknis kerja yang menyangkut ketenagakerjaan dan
umum,mengkoordinasi kerja bagian administrasi kepegawaian, perhitungan upah dan
keamanan. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha dan keuangan.
keseluruhan.
f. Kasie Logistik
Bertugas terhadap pengadaan barang/bahan yang berkaitan dengan pabriksecara
keseluruhan dan distribusi gula. Bertanggung jawab kepada manager bagian tata usaha
dan keuangan.
g. Kasie Bagian Tanaman
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1) Membuat penanaman tebu dengan teknik yang baik guna menjamin hasil produksi
yang maksimal dengan biaya yang ekonomis.
2) Merumuskan rencana dan strategi peningkatan mutu dan jumlah rakyat untuk
kepentingan petani tebu dan perusahaan.
3) Mengusahakan penebangan dan pengangkutan tebu dengan biaya yang ekonomis
dengan hasil yang maksimal.
4) Mengelola administrasi tanaman mulai dari penggarapan sampaipemeliharaan
tanaman.
5) Bertanggungjawab terhadap pimpinan pabrik.
h. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Utara
Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai
dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Utara. Bertanggungjawab
kepada manager bagian tanaman.
i. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Tengah.
Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai
dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Tengah.
Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.
j. Kasie Bina Wilayah (Binwil) Selatan.
Bertugas merencanakan dan menyelesaikan masalah penenman tebu, yaitu mulai
dari tanaman, pemeliharaan sampai dengann panen di wilayah Tengah.
Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.
k. Kasie Bina Sarana.
Bertugas merencanakan sarana angkutan sehubungan dengan waktu panen untuk
mengangkut tebu. Bertanggung jawab kepada manager bagian tanaman.
l. Kasie Tebang dan Angkutan.
Bertugas merencanakan waktu tebang dan pengangkutan tebu ke pabrik.
Bertanggungjawab kepada manager bagian tanaman.
m. Manager Bagian Teknis.
1) Menjalankan semua rencana reparasi dan pemeliharaaan yang telah disetujui
dengan atasan dengan biaya yang ekonomis.
2) Mengusahakan bekerjanya bengkel besi dan kayu yang baik.
3) Mengusahakan terpeliharanya jembatan dan jalan untuk kelancaran pengangkutan
tebu.
4) Membantu rencana reparasi dan memelihara semua mesin dan peralatan pabrik.
5) Mengusakan bekerjanya ketel, pembangkit tenaga listrik, instalasi air minum
untuk menjamin kontinuitas pengadaan uap, listrik dan air yang baik.
6) Membantu pemeliharaan kendaraan bermotor serta menjalankan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan.
7) Betanggungjawab kepada pimpinan pabrik.
n. Koordinator Gilingan Tengah.
Bertugas mengadakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin – mesin yang
berada pada stasiun giling dan stasiun persiapan tebu. Bertanggung jawab kepada
manager bagian teknik.
o. Koordinator Listrik Instrumen.
Bertugas menyelenggarakan reparasi dan pemeliharaan terhadap mesin – mesin yang
berada pada stasiun pemurnian, penguapan, pemasukan, pendinginan dan pengaturan.
Bertanggungjawab kepada manager bagian teknik.
p. Koordinator Ketel, Putaran dan Besali.
Bertugas menyelenggarakan persiapan peralatan pada stasiun ketel apabila
saatnya digunakan. Bertanggungjawab kepada manajer bagian teknik.
q. Koordinator grease, remise, bangunan taihan, PMK

Bertanggung jawab terhadap bekerjanya ketel, pembangkit tenaga listrik,


instalasi, dan air untuk menjamin kontinuitas penyediaan uap, listrik, instalasi dan air.
Bertanggung jawab manger bagian teknik.
e. Manager bagian pabrik

1) Membuat rencana kegiatan produksi.


2) Melaksanakan rencana produksi yang telah disetujui.
3) Mengawasi pengolahan tebu untuk memperoleh gula yang maksimal dan pembungkusan gula
yang ekonomis.
4) Menetapkan kecepatan gilingan dan menjamin pengerahan tebu yang optimal.
5) Mengawasi penimbangan tebu dan pemeriksaan hasil tebangan serta supplay tebu gilingan.
6) Melakukan analisis untuk pengawasan mutu dan menjamin mutu produksi yang dihaasilkan.
7) Mengusahakan administrasi untuk pealporan bagian produksi.
8) Bertanggungjawab kepada pimpinan pabrik
f. Kasie Timbangan dan Sinder Timbangan.
Bertugas menyelenggarakan pengawasan terhadap peralatan timbangan harian lepas dan
timbangan tetap portable. Bertanggung jawab manger bagian pabrikasi.
g. Kasie Umum Chemiker
Bertugas menyelenggarakan pengadaan bahan kimia, alat produksi serta pengoperasian
timbangan truk. Bertanggung jawab kepada manager bagian pabrikasi.
h. Kasie Maintenance
Bertugas dan bertanggungjawab terhadap bekerjanya peralatan dan pemeliharaan alat
laboratorium dan alat perusahaan. Berrtanggungjawab kepada manager pabrikasi.
5. Personalia
a. Jumlah Karyawan
Adapun jumlah seluruh tenaga kerja PG. Kebon Agung Malang dari tiap – tiap bagian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2
Macam dan Jumlah Karyawan dari tiap – tiap bagian tahun 2008.

bagian Karyawan staf Karyawan non staf jumlah

tetap kampaye

Pimpinan 1 - - 1
TUK 8 65 200 273
Tanaman 6 140 248 394
Teknik 9 35 98 142
Pabrikasi 13 30 175 218
Garase 5 30 17 52
Keamanan 6 25 30 61
Transportasi 12 14 80 106
Tebangan - - 386 386

60 339 1.234 1.633

Sumber data : Pabrik Gula Kebon Agung Malang, 2009.


b. Jam Kerja
Adapun pembagian jam kerja secara garis besar adalah sebagai berikut :

1) Hari Senin sampai dengan Kamis


Jam kerja : 07.00 - 16.00
Jam istirahat : 11.30 – 12.30
2) Hari Jum’at
Jam kerja : 07.00 - 16.00
Jam istirahat : 11.00 – 12.30
3) Hari Sabtu
Jam kerja : 07.00 - 13.00

c. Upah dan Sistem Penggajian


Adapun upah dan sistem penggajian yang diberlakukan pada PG. Kebon Agung diuraikan
sebagai berikut :

1) Upah Bulanan
Untuk karyawan yang berstatus sebagai tenaga kerja bulanan, gaji yang diberikan
berdasarkan golongan masing – masing pekerja. Adapun golongan yang dimaksud antara
lain seperti
2) Sistem Upah Harian
Untuk tenaga kerja harian, upah yangg diberikan berdasarkan kehadiran karyawan.

d. Kualitas karyawan dilihat dari pendidikan.


Mengenai kualitas karyawan dilihat dari pendidikan pada PG. Kebon Agung Malang
dapat dilihat pada tabel seperti di bawah ini :
Tabel 3
Tingkat Pendidikan Karyawan
PT. PG. Kebon Agung Malang
Tahun 2008

NO Jabatan Jumlah Karyawan Pendidikan

1. Pimpinan
2. Manajer Tanaman
3. Manajer TUK
4. Manajer Teknik
5. Bagian Tanaman
6. Bagian TUK
7. Bagian Teknik
8. Bagian Pabrikasi
9. Keamanan
10.
11.
12.
13.
14.
e. Kesejahteraan karyawan.
Kesejahteraan Yang diberikan kepada karyawan PG Kebon Agung Malang adalah.
1) Tunjangan Hari Raya.
2) Tunjangan Kesehatan
3) Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja
4) Tunjangan Natura
5) Asuransi

6. Produksi dan Hasil Produksi


a. Pemakaian Bahan
1) Bahan baku
Kuatitas bahan baku sangat menentukan mutu produk yang dihasilkan. Oleh
karenanya bahan baku adalah : tebu segar, tebu manis dan tebu tua yang sesuai
standar waktu penentuan.
2) Bahan pembantu
Bahan pembantu yang dibutuhkan yaitu air, susu kapur, belerang (sulfur), asam fospat,
caustic soda, Pb Asetat, Pb Oksida, kapur oxida dan flocculant.

b. Pemakaaian peralatan dan mesin


Peralatan yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yaitu :

1) Mesin krepyek/carrier : mesin yang berfungsi untuk membawa tebu ke mesin pemotong
tebu (cane cutter)
2) Mesin turbin berfungsi untuk menggerakkkan mesin pemotong
3) Ketel uap untuk menguapkan air sebagai pengerak turbin
4) Heater yaitu mesin pemanas nira untuk mencapai suhu tertentu.
5) Devektor berfungsi uuntuk meningkatkan kadar keasaman pencampuran bahan pembantu
yaitu berupa susu kapur.

Keuangan Perusahaan
a.Sumber Dana .

Sumber dana Pabrik Gula Kebon Agung Malang ditentukan dan berasal dari Direksi.Sedangkan
pencairan keuangan diaksanakan oleh Bank Bumi Daya (BBD) setempat yang telah nendapat
persetujuan dari Direksi.
b. Penggunaan Dana
Dana digunakan untuk aktivitas perusahaan yang di dalamnya termasuk proses produksi yaitu
mulai dari penyediaan bahan baku sampai penjualan barang jadi dan juga digunakan untuk
membayaar gaji karyawan serta untuk keperluan yang lain. Penggunaan dana pada pabrik Gula
Kebon Agung Malang berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang
dilakukan setiap tahun.

9. Tujuan jangka Pendek


Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk kepentingan
tertentu dalam jangka waktu yang relatif pendek yaitu untuk jangka waktu satu tahun. Tujuan
jangka pendek adalah dasar dan penunjang bagi tujuan jangka panjang perusahaan. Adapun
tujuan jangka pendek perusahaan adalah sebagai berikut:

1) Mencapai target perusahaan pada tingkat yang diharapkan dari segi kualitas maupun
kuantitas. Untuk mencapai target produksi ini terlebih dahulu harus menciptakan kelancaran
proses produksi, baik yang menyangkut bahan baku, mesin – mesin maupun tenaga kerja.
2) Menjaga kelancaran proses produksi.
Kelancaran proses produksi pada perusahaan mendapat perhatian yang cukup besar, pihak
perusahaan harus senantiasa menjaga kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi
guna menghindari hambatan – hambatan yang tidak diingginkan seperti kemancetan bahan
baku, kerusakan mesin dan lain – lain.

3) Meningkatkan produksi kerja karyawan.

Peningkatan produktifitas karyawan sangat berkaitan erat dengan besar kecilnya keuangan
yang akan di peroleh oleh perusahaan dengan produktifitas yang tinggi maka akan dapat
menimngkatkan hasil produksi dan tentunya akan dapat mencapai target yang diharapkan
sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya.
b. Tujuan Jangka Panjang.

Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang akan dicapai untuk masa mendatang dengan
rentang waktu lebih dari satu tahun. Tujuan jangka panjang ini juga merupakan ketentuan dari
tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang ini sangat bergantung dari keberhasilan tujuan
jangka pendek. Adapun tujuan jangka panjang pada perusahaan ini adalah sebagai berikkut :

1) Memperoleh laba yang optimal


Dalam aktivitas sehari - hari setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai
suatu keuntungan yang sebesar – besarnya. Hal ini dapat di wujudkan bila tingkat laba
perusahaan dari tahun ke tahun dicapai dengan menekan biaya operasional perusahaan
seminimal mungkin.

2) Menjaga kelancaran aktivitas perusahaan

Setiap perusahaan pada dasarnya akan senantiasa menjaga kelancaran aktivitas serta
menjaga kelangsungan hidupnya. Di samping menjaga kelancaran aktivitas produksinya,
perusahaan harus juga benar – benar memperhatikan unsur manusia sebagai tenaga kerja
agar dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien.

3) Mengadakan perluasan usaha (ekspansi)

Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan produk yang dihasilkan maka
kegiatan – kegiatan produksi akan semakin bertambah. Hal ini tentunya akan
membutuhkan tambahan tenaga kerja dan lain sebagainya.

2.3.9. Manajemen Tenaga Kerja.

Tenaga kerja adalah orang yang sangant berperan dalam pelaksanaan suatu proses
produksi. Peran tenaga kerja adalah sebagai operator yang mengoperasikan mesin – mesin
produksi untuk mengolah bahan baku meniadi bahan jadi (Prawirosentono, 1997).

Manajemen tenaga kerja adlah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan pada pengadaan, pengemasan potensi, integrasi, dan pemeliharaan organisasi –
organisasi untuk tujuan menunnjang organisasi dan individu sosial (Flippo, 1996).
Klasifikasi tenaga kerja menurut Swastha (1997) di dalam suatu pabrik yang melaksanakan
proses produksi pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Tenaga kerja langsung


Merupakan tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang
dialami, yaitu mulai bahan baku sampai menjadi produk yang diinginkan.
2. Tenaga kerja tidak langsung
Merupakan tenaga kerja yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

Baik tenaga kerja lansung maupun tenaga kerja tidak langsung membutuhkan pembagian
pekerjaan yang merupakan penjabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang dalam organisasi
bertanggungjawab dalam melaksanakan seperangkat aktifitas tertentu dan bukan keseluruhan
tugas (Swastha, 1997).

2.3.9.1. Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja berarti membuat suatu perkiraan secara sisitematis mengenai
permintaaan dan pengadaaan tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang sehingga bagian
personalia dapat menyediakan tenga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut (Gomes,
1995).

Menurut Mathis dan John (2001), perencanaan tenga kerja merupakan rencana jangkka panjanga.
Contohnya dalam perencanaan tenagan kerja suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi
orang – orang pada tugasnya untukjangka panjang tidak hanya untuk enam bulan ke depan atau
bahkan hanya untuk tahun depan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat muncul
kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian dan
perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organnisasi tersebut.

2.3.9.2. Pelatihan dan pengembangan

Pelatihan adalah
Pembahasan CUy

1. Klasifikasi tenaga Kerja

Pada perusahaan pt. pg kebonagung ini pekerja di bagi menjadi beberapa kelompok kerja.
Pengklasifikasian inn bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas tugas yang harus
dilakukan oleh masing – masing tenaga kerja agar sesuai dengan job description (uraian kerja)
yang berada pada perusahaan. Berikut ini klasifikasi tenaga kerja di PG. KebonAgung :

a. Tenaga Kerja Tetap


Pekerja tetap merupakan pekerja yang sifat hubungan kerjanya dengan perusahaan
memiliki batas waktu yang telah ditentukan yaitu bekerja sampai usia 55 tahun. Tenaga
kerja tetap ini wajib hadir setiap haari kerja dan melaksanakan tugas dan wewenangnya
baik pada masa giling maupun pada waktu luar masa giling, kecuali bila berhalangan
dengan alasan yang sah sesuai ketentuan yang berlaku. Sampai pada tahun 2010 ini
jumlah karyawan tetap di PG. Kebon Agung Malang sebanyak………………………..
b. Tenaga Kerja Tidak Tetap
Tenaga kerja tidak tetap adalah pekerja yang sifat hubungan kerjanya untuk jangka waktu
tertentu dan dibayar secara harian, bulanan, atau borongan sesuai dengan kesepakatan.

Tenaga kerja tidak tetap di PG. Kebon Agung dibagi menjadi :

1) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman, terdiri atas 3 bagian, yaitu :


a) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman
Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tanaman adalah pekerja yang
melakukan pekerjaan – pekerjaan untuk persiapan tanaman dan pemeliharaan tebu
sampai siap tebang dengan mendapat upah secara bulanan, harian ataupun borongan.
b) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan
Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman (Borongan) Tebangan
adalah pekerja atau karyawan yang melaksanakan pekerjaan untuk persiapan tebang
sampai tebu diangkat diatas alat pengangkut dengan upah secara bulanan, harian ataupun
borongan.
c) Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain – Lain
Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Tidak Tetap Musiman Lain – Lain adalah pekerja
yang bekerja di sekitar emplasemen yang tidak mempunyai hubungan lansung dengan
penggilingan tebu yang meliputi pembersih rapak atau tebu antara rail dengan
emplasemen, penjaga emplasemen, tenaga administrasi untukkepentingan TRI, yaitu
pekerjaan dalam pabrik yang meliputi borongan angkut gula, sortir karung, mengebal
ampas

2) Tenaga Kerja Kampanye


Yang dimaksud tenaga kerja kampanye adalah pekerja yang melakukan pekerjaan –
pekerjaan dari permulaaan tebu diangkut melaui timbangan sampai ke gilingan pekerja –
pekerja disekitar emplasemen dan dalam pekrjaan ini ada hubungannya secara langsung
dengan pabrik dan upah secara bulanan, harian ataupun borongan. Jumlah tenaga kerja
kampanye sampai bulan Agustus 2010 ini berjumlah…….

3) Tenaga Kerja Harian Lepas


Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Harian Lepas adalah pekerja yang melakukkan
ubungan kerja untuk melakukan pekerjaan yang bersifat insidental menurut kebutuhan
perusahaan dengan mendapat imbalan upah yang diperhitungkan oleh hari –hari pekerja
bekerja dengan memperhitungkan kelaziman yang ada dalam llingkungan perusahaan.

4) Tenaga Kerja Borongan Lain – lain.


Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Borongan Lain – lain. Adalah pekerja yang melakukan
pekerjaan yang bersifat borongan denngan dasar upah borongan lain – lain untuk prestasi
normal dalam 7 jam sehari dan terdaftar di perusahaan.
5) Tenaga Kerja Honorer
Yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Honorer adalah pekerja yang ditempatkan di bagian
pabrikasi dikkontrak berdasarkan waktu tertentu dan dikerjakan sesuai jam kerja namun
dibayar berdasarkan upah honorer.
Dapat dilihat dalam pengklasifikasian tenaga kerja di PT. PG. Kebonagung sudah cukup baik
dan efektif karena adanya job description dari tipa pekerja yang sudah jelas tidask ada pekerjaan
yang tumpang tindih. Oleh karena itu setiap pekerja mempunyai tugas dan tanggungjawab
sendiri sendiri dan tidak boleh mencamouri tugas dan tanggungjawab dari pekerja lain karena
akan menimbulkan kekacauan dan ketidak seimbangan dalamm pekerjaan.

4.10.1.2. Waktu kerja dan kegiatan Proses Produksi

Perencanaan tenaga kerja juga menyangkut kegiatan perencanaan waktu kerja yang dilakukan
tenaga kerja itu sendiri. Kegiatan penggerakan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan dapat
berjalan baik, dimana penetapan jam kerja bagi karyawan menjadi efektif untuk memotivasi
karyaawan agar bekerja secar disiplin.

Kegiatan pada masa giling 2010 dimulai pada bulan Juni sampai akhir bulan desember, dimana
perusahaan bekerja secara kontinyu atau selama 24jam/haari sampai tidak terdapat lagi tebu yang
digiling. Pelaksanaan jam kerja diatur dengan membagi tenaga kerja menjadi tiga kelompok/
shift, yaitu kelompok A, B dan C. Masing- masing shiftf bekerja bergantuiann selama 7 hari,
baik pagi, siang maupun malam, yaitu :

Shift pagi : 05.00 – 13.00

Shift siang : 13.00-21.00

Shift malam : 21.00-05.00

Kegiatan luar masa giling berlangsung antara bulan januari sampai bulan Mei di mana kegiatan
produksi tidak berlangsung. Pada masa kegiatan ini perusahaan hanya berpusat, idak ada
pembagian kerja, sehingga seluruh pekerja bekerja pada:

Hari senin-kamis : 07.00-14.30 WIB (jam Istirahat 11.30 – 12.30 WIB)

Hari jum’at : 07.00-11.00 WIB (jam Istirahat 12.30 – 13.00 WIB)

Hari sabtu : 07.30 -12.30


Pekerjaan yang dilakukan diluaar kerja dan di haari libur dinyatakan sebagai jam kerja lembur
untuk semua karyawan. Kerja lembur tersebut dilaksanakan berdasarkan surat perintah kerja
elembur yang dibuat oleh pihak yang berwenang.

4.10.2. penilaian dan pembinaan tenaga kerja


Pg. kebonagung memiliki prinsip bahw asetiap tenaga kerja berhak diberi kesempatan yang sama
unutk mendapatkan pembinaan keahlian dan keterampilan untuk memajukkan keahlian tenaga
kerja secara rutin melakukan pembinaan tenaga kerja dengan melakukan pelatihan – pelatihan,
dimana dalam hal inin perusahaan melakukan kerjasama dengan balai penelitian gula (BPG).
Untuk meningkatkan motivasi dari tenaga kerja maka PG. Kebonagung melakukan penilaian
terhadap tenaga kerja dengan kompensasi promosi jabatan bagio tenaga kerja berprestasi. Faktor
– faaktor yang meliputi kriteria dalam mempertimbangkan kenaikkan jabatan dalah sebagai
berikut :
1) Prestasi, yaitu hasil kerja selama masa penilaian serta pada saat diusulkan tenaga kerja
tersebut berprestasi baik.
2) Potensi yaitu kemungkinan untuk diberi tugas dan tanggungjawab yang lebih besar.
3) Kompetensi, yaitu mencakup pengetahuan, keterampilan serta sikap dan perilaku yang
dipersyaratkan dalam jabatan.
4) Tersedia formasi dalam jabatan/pangkat yang lebih tinggi.

4.10.3. Pemutusan hubungan Kerja

PG. kebonagung dapat melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai denganketentuan yang
berlaku. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

1) Meniggal dunia
2) Berakhirnya masa kerja sesuai dalam perjanjian kerja.
3) Sakit yang berkepanjangan lebih dari 12 bulan.
4) Tenaga kerja tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk bekerja (medically Unfit)
yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Ssampai saat ini, jika teanaga kerja yang bekerja di pg.kebonagung masih layak dipekerjakkan
maka akan terus dipekerjakan sampai menjelang masa pensiun.
4.10.4. kesehatan dan keselamatan kerja

kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kepentingan bersama. Oleh karema itu, karyawan
dan pimpinan wajib mentaati petunjuk keselamatan kerja serta menjaga kebersihan lingkungan
tempat kerja untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. Pihak PG. Kebon Agung menjamin
kesehatan pekerja dengan memberikan susu pada saat dinas dan memberikann fasilitas – fasilitas
antara lain :

a. Perlindungan Keselamatan Kerja


1. Penerapan lampu yang cukup dan memasang penangkal petir pada bagian bangunan
yang tinggi.
2. Menyediakan perlengkapan kerja dan alat pelinduung diri seperti masker, sarung
tangan, sepatu karet, helm pengaman, kacamata las.
3. Letak peralatan kerja diatur sedemikian rupa sehingga pekerja merasa aman dan
nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
b. Kesejahteraan Karyawan
1. Mendirikan poliklinik, sarana olahraga dan kesenian.
2. Pemberian tunjangan dan santunan sosial.

4.10.5. Kompensasi

Kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau immbalan yang diberikan
kepada karyawan dan timbul daari yang dikerjakan karyawan itu. Adanya kompensasi ini
sebagai wujud penghargaan perusahaan atas kinerja karyawan. Pemberian kompensasi yang adil
dan benar akan memberikan motivasi serta kepuasan bagi para karyawan . bila kepuasan
karyawan inii terwujud maka timbul sikap – sikap positif dari karyawan yang dapat diindikasi
dari naiknya produktifitas aatau prestasi kerja karyawan.

Pabrik gula kebon agung malang adalah perusahaan yang peduli terhadap karyawannya.
Hali ini disebabkan karena pihak manjemen pabrik gula keboon agung beranggapan bahwa
kompensasi menjadi salah satu motivator karyawan agar mampu bekerja dengan baik.
Kompensasi yang diberikan oleh PG. Kebon Agung sebagai wujud kepedulian dan kewajiban
perusahaan berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
1. Kompensasi Finansial
a. Dasar Pemberian Upah Tenaga Kerja
Pemberian upah kepada tenega kerja di PG. Kebon Agung diberikan berdasarkan
beberapa dasar pertimbangan, yaitu :
 Upah dapat memenuhi kebutuhan hidup pekerja untuk dapat hidup secara layak .
 Adanya premi yang diberikan kepada pekerja dapat memberikan motivasi kerja.
 Penghargaan atau kenaikan upah bagi tenaga kerja yang berprestasi dalam kerja.
 Kemampuan perusahaan untuk membayar tenaga kerja.
 Tingkat upah yang berlaku dalam hal ini disesuaikan dengan nilai Upah Minimum
Regional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
b. Sistem Upah
Di PG. Kebon Agung Malang ini menganut sistem upah premi, yaitu sistem upah
gabungan dari sistem upah berdasarkan waktu dan berdasarkan borongan. Hal ini
dikarenakan kecepata kerja ditentukan oleh mesin sehingga standar pelaksanaan
pekerjaan sulit ditentukan. Selain upaha dasar, pekerja juga mendapat premi khusus jika
bekerja pada saat – saat tertentu, misalnya saat lembur.
Sistem pengupahan keryawan yang diberikan oleh PG. Kebon Agung Malang
didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Menteri Pertanian dengan Menteri Tenaga Kerja beserta peraturan – peraturan
penyempurnaannya. Ketentuan mengenai besaarnya upah sesuai dengan kesepakatan
bersama antara Direksi PT. Kebon Agung dengan Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja
Pertanian dan Perkebunan-Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PG. Kebon Agung
(PUK SPPP-FSPSI PG KBA)
Sistem upah yang ada di PG. Kebon Agung bersifat transparan, di mana dapat
terlihat adanya skala upah berdasarkan golongan. Oleh karena bersifat transparan maka
antara pihak pimpinan dengan tenaga kerja tidak ada perasaan curiga bahwa mereka akan
dicurangi.
c. Perincian Upah Tenaga Kerja
Perusahaan memberikan kompensasi/imbalan jasa atas hasil kerja pekerjaan
denagn maksud untuk meningkatkan motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja para
pekerjanya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.
PG. Kebon Agung memberikan upah tenaga kerja berdasarkan pada skala upah
sesuai dengan golongannya, yaitu golongan I sampai VIII. Menurut Ruky (2001), skala
upah adalah rangkaian hirarki angka – angka patokan upah yang berurutan untuk setiap
jabatan atau pekerjaan yang berurutan dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Bagi Pabrik Gula Kebon Agung, penentuan skala upah ini berdasarkan pada
faktor yang dianggap vital yaitu berdasarkan pada harga gula saat itu. Apabila harga gula
naik maka besaarnyanilai upah pokok pada skala upah akan naik. Akan tetapi apabila
harga gula turun maka besarnya nilai upah pokok pada skala upah tetap atau tidak
mengalami penurunan.
Skala upah tenaga kerja di Pabrik Gula Kebon Agung ditunjukkan pada Tabel 5.
Dalam tabel ini kita bisa liahat bahwa angka I sampai VIII menunjukkan golongan dari
tenaga kerja sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja
sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja tersebut mulai
dari perertama dia bekerja.

Tabel img 2104


Nilai – nilai yang terdapat pada skala upah tersebut merupakan nilai upah pokok
yang telah ditetapkan oleh pihak PG. Kebon Agung sendiri. Pada Tabel 5 di atas
menunjukkan bahwa upah tenaga kerja paling rendah adalah Rp 375.000,-. Nilai
tersebutmasih berada di bawah standar UMR tahun 2004 sebesar RP 575.675,- maupun
UMR Kabupaten Malang untuk tahun 2007 ini sebesar Rp. 743.250,-. Nilai upah ini
masih bisa beerubah karena masih ditambah lagi dengan komponen upah yang lain
sehingga upah yang diterima oleh tenaga kerja menjadi bertambah sehingga berada di
atas UMR Kabupaten Malang baik pada tahun 2004 maupun 2007.
Begitu pula dengan nilai upah pokok yang berada pada golongan dan tingkat yang
berbeda. Nilai pada skala ini bisa berubah tergantung bagaimana kondisi harga gula saat
itu. Jika harga gula naik maka nilai skala upah juga bisa naik.
Penetapan golonganpada skala upah berdasarkan atas besaarnya tangung jawab,
resiko pekerjaan dan keahlian. Dasar yang digunakan untuk menempatkan seseorang
pada suatu jabatan adalah pendidikan, pengalaman, prestasi kerja, kemampuan dan
keahlian dalam bekerja. Bagi pekerja yang ingin mengalami kenaikkan pangkat atau
jabatan dengankenaikkan upahnya maka pekerja tersebut harus memenuhi syarat antara
lain prestasi kerja yang selalu baik, melakukan tugas, pekerjaan dan tanggungjawab
dengan baik, jujur rajin serta bertingkah laku baik dan dari waktu ke waktu menunjukkan
loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
Adapun komponen upah yang diterima oleh tenaga kerja tetap adalah :
a. Pendapatan
Pendapatan yang diterima oleh tenaga kerja tetap PG Kebon Agung ditetapkan
berdasarkan golongan dalam skala upah yang ada di perusahaan. Semakin tinggi
golongan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh.
b. Tunjangn Jabatan
Tunjangan yang diberikan pada semua tenaga kerja sebesar 20% dari upah per bulan. Hal
ini tentu saja memberi keuntungan bagi sebagian besar pekerja.
c. Premi Kerja Berat
Nilai premi yang diberikan kepada tenaga kerja sebesar 7,5% dari upah per bulan dan
diberikan kepada semua tenaga kerja tetap yang tersebar di semua bagian. Perusahaan
memiliki maksud dan tujuan untuk meningkatkan produktifitas kerjanya. Namun
pemberian ini akan lebih efisien jika diberikan kepada tenaga kerja yang memang
pekerjaannya mengandung resiko yang cukup tinggi dan rawan kecelakaan.
d. Uang Cuti
Nilsi uang cuti ini diberikan kepada semua tenaga kerja sebesar 40% dari upah per bulan
dan diberikan pada akhir masa giling, bukan pada setiap bulan, dengan total uang cuti
yang diperoleh sebesar lamanya masa giling berjalan.
e. Upah Kerja Lembur
Upah ini diberikan pada tenaga kerja tetap yang bekerja di luar jam kerja dan pada hari
libur berdasarkan surat perintah lembur yang dibuat oleh atasan yang berwenang.
Jika suatu pekerjaan tidak selesai sesuia waktu yang dijadwal maka perusahaan mempunyai
kebijakan untuk melakukan kerja lembur pada tenaga kerja yang bersangkutan dan mereka akan
mendapat upah yang dibayar bersamaan dengan upah yang diterima tiap bulannya. Biasanya
kerja lembur ini terjadi di bagian produksi. Perhitungan upah lembur tenaga kerja tetap adalah
sebagai berikut :

1
Rumus : ¿ x 100 % x upah per bulan
173

Secara terperinci, pelaksanaan lembur dan perhitungan jam lembur dijelaskan sebagai berikut :

 Pelaksanaan Lembur
1. Lembur teratur, yaitu lembura yang diadakan karena sifat pekerjaanya membutuhkan
lebih dari jam kerja yang berlaku dan bersifat tetap dengan dilakukan secara beregu/shift
8 jam per hari.
2. Lembur Insidentik, yaitu lembur yang diadakan karena pekerjaannya perlu segera
diselesaikan dalam waktu tertentu, tetapi jam kerja yang berlaku tidak mencukupi.
 Perhitungan jam Lembur beregu/shift
1. Regu pagi : lebih daari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu
2. Regu Siang : lebih dari 6,5 jam sehari dan 37,5 jam seminggu
3. Regu Malam : lebih 6 jam sehari dan 35 jam seminggu

Kegiatan kerja lembur ini biasanya terjadi pada stasiun giling, stasiun putaran dan stasiun ketel.
Dengan adanya kegiatan ini, meskipun terjadi overlap dengan penambahan 1 jam kerja yang
telah disepakati bersama , maka yang pada awalnya tidak dapat selesai ternyata dapat
diselesaikan tepat waktu sehingga kemunduran jadwal tidak akan terjadi dan kegiatan
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2) Insentif Tenaga Kerja Tetap


Menurut Hariandja (2002) insentif diberikan sebagai bentuk pembayaran
langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain sharing dan
diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktifitas
atau penghematan biaya.
Ada 2 tipe insentif yang diberlakukan di Pabrik guls Kebon Agung yaitu Insentif
Material dan Insentif Non Material.
1. Insentif Material
Insentif ini dapat dikategorikan sebagai :
a. Insentif Dalam Bentuk Uang
Insentif dalam bentuk uang merupakan unsur – unsur balas jasa dimana nilai
rupiah langsung bagi karyawan individual dapat dengan mudah diketahui.

Bentuk tunjanggan yang diberikan PG. Kebon Agung adalah :

 Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR)


Kebutuhan hidup menjelang hari raya cenderung meningkat dan tunjangan
ini dimaksudkan sebagai hiburan bagi tenaga kerja dalam menikmati hari
raya keagamaan. Di PG. Kebon Agung ini pemberian THR didasarkan
pada Peraturan Menteri Tenaga Kerjayaitu sebesar satu bulann upah.
Menurut Ruky (2001), tunjangan ini diberikan berdasarkan kebiasaan dan
bersifat normatif,yang arrtinya bahwadalammemberikan tunjangan ini
perusahaan tidak boleh mengaitkan dengan prestasi individu ataupun
produktifitas dan kinerja perusahaan.
 Tunjangan Sewa Rumah sertaTunjangan Listrik, air dan bahan bakar.
Tenaga kerja yang tidak menempati rumah dinas diberikan tunjangan sewa
rumah serta tunjangan listrik, air dan bahan bakar. Besarnya tunjangan ini
ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Pertanian No. KU
440/367/Mentan/X1995 tanggal 9 Oktober 1995beserta ketentuan
penyempurnaannya seperti pada tabel 6.

Nilai tunjangan di atas bisa dikatakan maasih sangat terlalu kecil karena
biaya…..
Tunjangan Kematian
Setiap tenaga kerja mendapatsantunan kematian ddengan ketentuan sebagai berikut :
 Tenaga kerja tetap yang meninggal dunia diberikan bantuan biaya pemakaman sebesar
satu bulan upah atau minimalRp. 1.000.000,- uang duka sebesar tiga bulan upah, upah
pada bulan yang sedang berjalan, sokongan sebesar tiga bulan upah dan uang jasa yang
besaarnya menurut masa aktif kerja serta gula 30 kg.
 Keluarga tertanggung yang meninggal dunia, bantuan biaya pemakaman sebesar Rp.
1.000.000,-.
 Jika tenaga kerja yang meninggal dunia karena menjalankan tugasnya maka kepada ahli
warisnya diberikan dua kali bantuan biaya pemakaman, dua kali uang duka dan dua kali
uang jasa.

You might also like