Professional Documents
Culture Documents
a. Pimpinan
Pimpinan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh empat kepala bagian, yaitu :
1) Bagian Tanaman.
2) Bagian Pabrikasi.
3) Bagian Teknik.
4) Bagian Tata Usaha dan Keuangan.
Pimpinan di bawah pengawasan langsung dan dengan persetujuan direksi melakukan
manajemen PG. Kebon Agung meliputi :
1) Melaksanakan tata cara kerja dan prosedur yang disetujui direksi.
2) Membuat dan melaksanakan rencana kegiatan yang terperinci dengan bekerja sama dengan
paara kepala bagian.
3) Melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari berbagai bagiann dalam pabrik.
4) Memelihara dan memperhatikan mutu dan pelaksanaan tiap pekerjaan.
5) Meninjau secara teratur pelaksanaan pekerjaan di tiap bagian dan memberikan bimbingan
serta petunjuk di dalam pelaksanaan pekerjaan.
tetap kampaye
Pimpinan 1 - - 1
TUK 8 65 200 273
Tanaman 6 140 248 394
Teknik 9 35 98 142
Pabrikasi 13 30 175 218
Garase 5 30 17 52
Keamanan 6 25 30 61
Transportasi 12 14 80 106
Tebangan - - 386 386
1) Upah Bulanan
Untuk karyawan yang berstatus sebagai tenaga kerja bulanan, gaji yang diberikan
berdasarkan golongan masing – masing pekerja. Adapun golongan yang dimaksud antara
lain seperti
2) Sistem Upah Harian
Untuk tenaga kerja harian, upah yangg diberikan berdasarkan kehadiran karyawan.
1. Pimpinan
2. Manajer Tanaman
3. Manajer TUK
4. Manajer Teknik
5. Bagian Tanaman
6. Bagian TUK
7. Bagian Teknik
8. Bagian Pabrikasi
9. Keamanan
10.
11.
12.
13.
14.
e. Kesejahteraan karyawan.
Kesejahteraan Yang diberikan kepada karyawan PG Kebon Agung Malang adalah.
1) Tunjangan Hari Raya.
2) Tunjangan Kesehatan
3) Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja
4) Tunjangan Natura
5) Asuransi
1) Mesin krepyek/carrier : mesin yang berfungsi untuk membawa tebu ke mesin pemotong
tebu (cane cutter)
2) Mesin turbin berfungsi untuk menggerakkkan mesin pemotong
3) Ketel uap untuk menguapkan air sebagai pengerak turbin
4) Heater yaitu mesin pemanas nira untuk mencapai suhu tertentu.
5) Devektor berfungsi uuntuk meningkatkan kadar keasaman pencampuran bahan pembantu
yaitu berupa susu kapur.
Keuangan Perusahaan
a.Sumber Dana .
Sumber dana Pabrik Gula Kebon Agung Malang ditentukan dan berasal dari Direksi.Sedangkan
pencairan keuangan diaksanakan oleh Bank Bumi Daya (BBD) setempat yang telah nendapat
persetujuan dari Direksi.
b. Penggunaan Dana
Dana digunakan untuk aktivitas perusahaan yang di dalamnya termasuk proses produksi yaitu
mulai dari penyediaan bahan baku sampai penjualan barang jadi dan juga digunakan untuk
membayaar gaji karyawan serta untuk keperluan yang lain. Penggunaan dana pada pabrik Gula
Kebon Agung Malang berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang
dilakukan setiap tahun.
1) Mencapai target perusahaan pada tingkat yang diharapkan dari segi kualitas maupun
kuantitas. Untuk mencapai target produksi ini terlebih dahulu harus menciptakan kelancaran
proses produksi, baik yang menyangkut bahan baku, mesin – mesin maupun tenaga kerja.
2) Menjaga kelancaran proses produksi.
Kelancaran proses produksi pada perusahaan mendapat perhatian yang cukup besar, pihak
perusahaan harus senantiasa menjaga kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi
guna menghindari hambatan – hambatan yang tidak diingginkan seperti kemancetan bahan
baku, kerusakan mesin dan lain – lain.
Peningkatan produktifitas karyawan sangat berkaitan erat dengan besar kecilnya keuangan
yang akan di peroleh oleh perusahaan dengan produktifitas yang tinggi maka akan dapat
menimngkatkan hasil produksi dan tentunya akan dapat mencapai target yang diharapkan
sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya.
b. Tujuan Jangka Panjang.
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang akan dicapai untuk masa mendatang dengan
rentang waktu lebih dari satu tahun. Tujuan jangka panjang ini juga merupakan ketentuan dari
tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang ini sangat bergantung dari keberhasilan tujuan
jangka pendek. Adapun tujuan jangka panjang pada perusahaan ini adalah sebagai berikkut :
Setiap perusahaan pada dasarnya akan senantiasa menjaga kelancaran aktivitas serta
menjaga kelangsungan hidupnya. Di samping menjaga kelancaran aktivitas produksinya,
perusahaan harus juga benar – benar memperhatikan unsur manusia sebagai tenaga kerja
agar dapat berproduksi dengan lebih efektif dan efisien.
Dengan semakin meningkatnya jumlah permintaan akan produk yang dihasilkan maka
kegiatan – kegiatan produksi akan semakin bertambah. Hal ini tentunya akan
membutuhkan tambahan tenaga kerja dan lain sebagainya.
Tenaga kerja adalah orang yang sangant berperan dalam pelaksanaan suatu proses
produksi. Peran tenaga kerja adalah sebagai operator yang mengoperasikan mesin – mesin
produksi untuk mengolah bahan baku meniadi bahan jadi (Prawirosentono, 1997).
Baik tenaga kerja lansung maupun tenaga kerja tidak langsung membutuhkan pembagian
pekerjaan yang merupakan penjabaran tugas pekerjaan sehingga setiap orang dalam organisasi
bertanggungjawab dalam melaksanakan seperangkat aktifitas tertentu dan bukan keseluruhan
tugas (Swastha, 1997).
Perencanaan tenaga kerja berarti membuat suatu perkiraan secara sisitematis mengenai
permintaaan dan pengadaaan tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang sehingga bagian
personalia dapat menyediakan tenga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut (Gomes,
1995).
Menurut Mathis dan John (2001), perencanaan tenga kerja merupakan rencana jangkka panjanga.
Contohnya dalam perencanaan tenagan kerja suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi
orang – orang pada tugasnya untukjangka panjang tidak hanya untuk enam bulan ke depan atau
bahkan hanya untuk tahun depan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat muncul
kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan, pengurangan pengoperasian dan
perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi organnisasi tersebut.
Pelatihan adalah
Pembahasan CUy
Pada perusahaan pt. pg kebonagung ini pekerja di bagi menjadi beberapa kelompok kerja.
Pengklasifikasian inn bertujuan untuk mempermudah dan memperjelas tugas yang harus
dilakukan oleh masing – masing tenaga kerja agar sesuai dengan job description (uraian kerja)
yang berada pada perusahaan. Berikut ini klasifikasi tenaga kerja di PG. KebonAgung :
Perencanaan tenaga kerja juga menyangkut kegiatan perencanaan waktu kerja yang dilakukan
tenaga kerja itu sendiri. Kegiatan penggerakan tenaga kerja yang dilakukan perusahaan dapat
berjalan baik, dimana penetapan jam kerja bagi karyawan menjadi efektif untuk memotivasi
karyaawan agar bekerja secar disiplin.
Kegiatan pada masa giling 2010 dimulai pada bulan Juni sampai akhir bulan desember, dimana
perusahaan bekerja secara kontinyu atau selama 24jam/haari sampai tidak terdapat lagi tebu yang
digiling. Pelaksanaan jam kerja diatur dengan membagi tenaga kerja menjadi tiga kelompok/
shift, yaitu kelompok A, B dan C. Masing- masing shiftf bekerja bergantuiann selama 7 hari,
baik pagi, siang maupun malam, yaitu :
Kegiatan luar masa giling berlangsung antara bulan januari sampai bulan Mei di mana kegiatan
produksi tidak berlangsung. Pada masa kegiatan ini perusahaan hanya berpusat, idak ada
pembagian kerja, sehingga seluruh pekerja bekerja pada:
PG. kebonagung dapat melakukan pemutusan hubungan kerja sesuai denganketentuan yang
berlaku. Pemutusan hubungan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1) Meniggal dunia
2) Berakhirnya masa kerja sesuai dalam perjanjian kerja.
3) Sakit yang berkepanjangan lebih dari 12 bulan.
4) Tenaga kerja tidak mempunyai kemampuan yang cukup untuk bekerja (medically Unfit)
yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
Ssampai saat ini, jika teanaga kerja yang bekerja di pg.kebonagung masih layak dipekerjakkan
maka akan terus dipekerjakan sampai menjelang masa pensiun.
4.10.4. kesehatan dan keselamatan kerja
kesehatan dan keselamatan kerja merupakan kepentingan bersama. Oleh karema itu, karyawan
dan pimpinan wajib mentaati petunjuk keselamatan kerja serta menjaga kebersihan lingkungan
tempat kerja untuk mencegah timbulnya kecelakaan kerja. Pihak PG. Kebon Agung menjamin
kesehatan pekerja dengan memberikan susu pada saat dinas dan memberikann fasilitas – fasilitas
antara lain :
4.10.5. Kompensasi
Kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau immbalan yang diberikan
kepada karyawan dan timbul daari yang dikerjakan karyawan itu. Adanya kompensasi ini
sebagai wujud penghargaan perusahaan atas kinerja karyawan. Pemberian kompensasi yang adil
dan benar akan memberikan motivasi serta kepuasan bagi para karyawan . bila kepuasan
karyawan inii terwujud maka timbul sikap – sikap positif dari karyawan yang dapat diindikasi
dari naiknya produktifitas aatau prestasi kerja karyawan.
Pabrik gula kebon agung malang adalah perusahaan yang peduli terhadap karyawannya.
Hali ini disebabkan karena pihak manjemen pabrik gula keboon agung beranggapan bahwa
kompensasi menjadi salah satu motivator karyawan agar mampu bekerja dengan baik.
Kompensasi yang diberikan oleh PG. Kebon Agung sebagai wujud kepedulian dan kewajiban
perusahaan berupa kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.
1. Kompensasi Finansial
a. Dasar Pemberian Upah Tenaga Kerja
Pemberian upah kepada tenega kerja di PG. Kebon Agung diberikan berdasarkan
beberapa dasar pertimbangan, yaitu :
Upah dapat memenuhi kebutuhan hidup pekerja untuk dapat hidup secara layak .
Adanya premi yang diberikan kepada pekerja dapat memberikan motivasi kerja.
Penghargaan atau kenaikan upah bagi tenaga kerja yang berprestasi dalam kerja.
Kemampuan perusahaan untuk membayar tenaga kerja.
Tingkat upah yang berlaku dalam hal ini disesuaikan dengan nilai Upah Minimum
Regional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
b. Sistem Upah
Di PG. Kebon Agung Malang ini menganut sistem upah premi, yaitu sistem upah
gabungan dari sistem upah berdasarkan waktu dan berdasarkan borongan. Hal ini
dikarenakan kecepata kerja ditentukan oleh mesin sehingga standar pelaksanaan
pekerjaan sulit ditentukan. Selain upaha dasar, pekerja juga mendapat premi khusus jika
bekerja pada saat – saat tertentu, misalnya saat lembur.
Sistem pengupahan keryawan yang diberikan oleh PG. Kebon Agung Malang
didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Menteri Pertanian dengan Menteri Tenaga Kerja beserta peraturan – peraturan
penyempurnaannya. Ketentuan mengenai besaarnya upah sesuai dengan kesepakatan
bersama antara Direksi PT. Kebon Agung dengan Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja
Pertanian dan Perkebunan-Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PG. Kebon Agung
(PUK SPPP-FSPSI PG KBA)
Sistem upah yang ada di PG. Kebon Agung bersifat transparan, di mana dapat
terlihat adanya skala upah berdasarkan golongan. Oleh karena bersifat transparan maka
antara pihak pimpinan dengan tenaga kerja tidak ada perasaan curiga bahwa mereka akan
dicurangi.
c. Perincian Upah Tenaga Kerja
Perusahaan memberikan kompensasi/imbalan jasa atas hasil kerja pekerjaan
denagn maksud untuk meningkatkan motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja para
pekerjanya sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja.
PG. Kebon Agung memberikan upah tenaga kerja berdasarkan pada skala upah
sesuai dengan golongannya, yaitu golongan I sampai VIII. Menurut Ruky (2001), skala
upah adalah rangkaian hirarki angka – angka patokan upah yang berurutan untuk setiap
jabatan atau pekerjaan yang berurutan dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Bagi Pabrik Gula Kebon Agung, penentuan skala upah ini berdasarkan pada
faktor yang dianggap vital yaitu berdasarkan pada harga gula saat itu. Apabila harga gula
naik maka besaarnyanilai upah pokok pada skala upah akan naik. Akan tetapi apabila
harga gula turun maka besarnya nilai upah pokok pada skala upah tetap atau tidak
mengalami penurunan.
Skala upah tenaga kerja di Pabrik Gula Kebon Agung ditunjukkan pada Tabel 5.
Dalam tabel ini kita bisa liahat bahwa angka I sampai VIII menunjukkan golongan dari
tenaga kerja sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja
sedangkan angka 0 sampai 25 menunjukkan masa kerja dari tenaga kerja tersebut mulai
dari perertama dia bekerja.
1
Rumus : ¿ x 100 % x upah per bulan
173
Secara terperinci, pelaksanaan lembur dan perhitungan jam lembur dijelaskan sebagai berikut :
Pelaksanaan Lembur
1. Lembur teratur, yaitu lembura yang diadakan karena sifat pekerjaanya membutuhkan
lebih dari jam kerja yang berlaku dan bersifat tetap dengan dilakukan secara beregu/shift
8 jam per hari.
2. Lembur Insidentik, yaitu lembur yang diadakan karena pekerjaannya perlu segera
diselesaikan dalam waktu tertentu, tetapi jam kerja yang berlaku tidak mencukupi.
Perhitungan jam Lembur beregu/shift
1. Regu pagi : lebih daari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu
2. Regu Siang : lebih dari 6,5 jam sehari dan 37,5 jam seminggu
3. Regu Malam : lebih 6 jam sehari dan 35 jam seminggu
Kegiatan kerja lembur ini biasanya terjadi pada stasiun giling, stasiun putaran dan stasiun ketel.
Dengan adanya kegiatan ini, meskipun terjadi overlap dengan penambahan 1 jam kerja yang
telah disepakati bersama , maka yang pada awalnya tidak dapat selesai ternyata dapat
diselesaikan tepat waktu sehingga kemunduran jadwal tidak akan terjadi dan kegiatan
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Nilai tunjangan di atas bisa dikatakan maasih sangat terlalu kecil karena
biaya…..
Tunjangan Kematian
Setiap tenaga kerja mendapatsantunan kematian ddengan ketentuan sebagai berikut :
Tenaga kerja tetap yang meninggal dunia diberikan bantuan biaya pemakaman sebesar
satu bulan upah atau minimalRp. 1.000.000,- uang duka sebesar tiga bulan upah, upah
pada bulan yang sedang berjalan, sokongan sebesar tiga bulan upah dan uang jasa yang
besaarnya menurut masa aktif kerja serta gula 30 kg.
Keluarga tertanggung yang meninggal dunia, bantuan biaya pemakaman sebesar Rp.
1.000.000,-.
Jika tenaga kerja yang meninggal dunia karena menjalankan tugasnya maka kepada ahli
warisnya diberikan dua kali bantuan biaya pemakaman, dua kali uang duka dan dua kali
uang jasa.