You are on page 1of 2

Budaya

Lebih Cepat, Lebih Baik?


”Mengapa harus tiga tahun kalau dua tahun saja bisa selesai?”

U
ngkapan diatas merupakan taraf cerdas, memiliki kreativitas di atas Pasal 12 ayat 1 ’Setiap peserta didik
suatu bentuk gambaran awal rata-rata, untuk dapat menyelesaikan pada setiap satuan pendidikan
mengenai akselerasi suatu pro- program pendidikan sesuai dengan berhak:… (b) mendapatkan pelayanan
gram percepatan. Pendidikan kecepatan belajar mereka. pendidikan sesuai dengan bakat, minat
merupakan salah satu pilar terpenting Akselerasi pendidikan baik di tingkat dan kemampuannya; (f) menyelesaikan
dalam menentukan kualitas manusia. pendidikan dasar maupun menengah program pendidikan sesuai dengan
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu kebijakan yang kecepatan belajar masing-masing dan
merupakan mandat yang harus dikeluarkan Depdiknas, yang tertuang tidak menyimpang dari ketentuan batas
dilakukan bangsa Indonesia sesuai dalam Undang-undang Nomor 2 tahun waktu yang ditetapkan’.
dengan salah satu tujuan negara Indo- 1989 tentang Sistem Pendidikan Sistem akselerasi menggunakan
nesia yaitu mencerdaskan kehidupan Nasional, yang kemudian diganti kurikulum yang dipadatkan dari 6 se-
bangsa. dengan Undang-undang Nomor 20 mester selama 3 tahun menjadi 6 se-
Tahun 2003, antara lain Pasal 5 ayat 4 mester dalam jangka waktu 2 tahun.
Terobosan baru dunia pendidikan ’Warga negara yang memiliki potensi ”Dalam akselerasi setiap empat bulan
Dunia pendidikan selalu mengalami kecerdasan dan bakat istimewa berhak siswa akan diuji untuk kenaikan tingkat”
perubahan, baik dari sistem hingga memperoleh pendidikan khusus’ dan ungkap Yohanes selaku koordinator
aplikatifnya. Sekolah dianggap sebagai
tempat untuk mendapatkan pendidikan
formal. Di dunia sekolah terdiri atas
berbagai komponen yang bermacam-
macam. Dengan kondisi yang
heterogen tersebut sekolah dipandang
perlu memberikan layanan kepada
siswa yang memiliki kemampuan
kecerdasan bakat yang luar biasa
dalam bentuk perlakuan pendidikan
pengajaran diatas rata-rata.
Pengembangan potensi tersebut
memerlukan strategi yang sistematik
dan terarah kepada siswanya sehingga
lebih memperhatikan bakat dan minat.
Terobosan baru di dunia pendidikan
yaitu akselerasi pendidikan dimana
dengan sistem tersebut akan diberikan
pelayanan pendidikan bagi anak
berkemampuan dan berkecerdasan luar
biasa dalam bentuk Program Khusus
(kelas khusus) dalam waktu yang lebih
cepat dibandingkan sekolah reguler.
Program Percepatan Belajar adalah
salah satu program layanan pendidikan
khusus bagi peserta didik yang oleh
guru telah diidentifikasi memiliki
prestasi sangat memuaskan, dan oleh
psikolog telah diidentifikasi memiliki
kemampuan intelektual umum pada

56 | EDISI L FEBRUARI 2007 | CANOPY


Budaya

akselerasi SLTP N 1 Malang. tiga kemampuan dasar, yaitu aspek nal intelegence) yang ditunjukkan oleh
Proses yang dilalui oleh seseorang kognitif, afektif, dan psikomotorik. nilai IQ (intelegence Quotien) dianggap
memang tidak bisa diukur berdasarkan Ketiga aspek tersebut merupakan sebagai faktor utama yang menentukan
waktu. Kecerdasan sering sebuah kesatuan yang tidak dapat prestasi belajar di sekolah. Namun
dipertanyakan tetapi bukan lagi dipisah-pisahkan. Antara aspek yang banyak anak yang kecerdasannya di
kecerdasan yang dipertanyakan dalam satu dengan aspek lainnya saling atas rata-rata, tetapi prestasi belajarnya
akselerasi. Karena memang hal itu telah berkaitan. Dengan demikian, tidak baik dan anak-anak yang
diakui seperti yang diungkapkan keberhasilan pendidikan akan tercapai kecerdasannya hanya rata-rata tetapi
Yohanes hanya orang-orang yang jika ketiga aspek tersebut dapat mampu berprestasi dengan baik di
mampu dan mau dalam kelas diaplikasikan oleh guru secara sekolah. Keberhasilan seseorang dalam
akselerasi. Yang diinginkan ialah bukan seimbang dalam proses belajar hidup lebih ditentukan oleh tingkat
hanya kemampuan seseorang dalam mengajar. kecerdasan emosional daripada
mata pelajaran tertentu, tetapi juga Siswa yang diterima sebagai kecerdasan rasionalnya.
kreativitas, talenta dan kemampuan peserta program percepatan belajar Kecerdasan emosional dapat dilatih
praktikal dalam berbagai bidang, adalah siswa yang memenuhi syarat. dan dapat dimanfaatkan untuk
termasuk sosial dan bisnis. Namun Pertama, persyaratan akademis yang meningkatkan prestasi belajar karena
proses belajar dalam akselerasi apakah diperoleh dari skor rata-rata nilai rapor, kecerdasan emosional terbentuk
memberikan ruang untuk berproses nilai ujian nasional, serta tes karena adanya keselarasan pikiran dan
dengan kondisi waktu yang relatif kemampuan akademis dengan nilai perasaan. Penelitian di Amerika Serikat
sempit. sekurang-kurangnya 8,00. Persyaratan menunjukkan bahwa tingkat
Seringkali dalam menentukan Psikologis, yang diperoleh dari hasil kecerdasan emosional yang tinggi
kemampuan seseorang, berdasarkan pemeriksaan psikologis meliputi tes berhubungan dengan nilai yang baik
penilaian terhadap mata pelajaran kemampuan intelektual umum, tes pada mata pelajaran English Basic
tertentu. Sedangkan kondisi penilaian kreativitas dan keterikatan pada tugas. Writing. Penelitian di Indonesia
sendiri belum mampu mencerminkan Peserta yang lulus tes psikologi adalah menunjukkan bahwa tingkat
kondisi pemikiran seseorang. Dalam mereka yang memiliki kemampuan kecerdasan emosional tidak
penilaian ada banyak faktor yang intelektual umum dengan kategori berhubungan dengan prestasi belajar
mempengaruhi, dengan mendapatkan jenius (IQ > 140) atau mereka yang secara keseluruhan. Hanya tingkat
nilai A belum tentu mencerminkan memiliki kemampuan intelektual umum kecerdasan rasional dan aspek
kemampuan seseorang. Para guru dengan kategori cerdas (IQ > 125). pengendalian diri dari kecerdasan
sering bertahan pada gambaran men- ”Siswa kelas aksel hanya diambil dari emosional yang berperan secara
tal bahwa siswa potensial adalah siswa tes psikologi dengan nilai > 130 ” signifikan dengan prestasi belajar.
yang memiliki penalaran logis sangat ungkap Yohanes. Hal inilah yang belum diberikan
baik, pemahaman yang cepat dan Program akselerasi ini nantinya dalam sistem pembelajaran akselerasi.
keingintahuan intelektual dengan akan membedakan dengan kelas Karena dalam aplikasinya siswa lebih
kombinasi peringkat di sekolahnya baik. reguler. Dimana kelas akan dimodifikasi banyak belajar sendiri dari modul-modul
Namun apakah akselerasi ini sedemikian rupa sehingga siswa akan yang telah diberikan oleh pihak sekolah
memberikan hal itu karena seakan tar- mampu menyelesaikan pendidikannya yang dibuat secara khusus untuk
get yang diinginkan dalam program lebih cepat dibandingkan kelas reguler. menunjang pembelajaran.
akselerasi hanyalah percepatan tanpa ”Secara psikologis siswa kelas
meninjau sebuah proses. akselerasi akan merasa dirinya supe-
rior” jelas Drs. M. Kamilun Muhtadin
Adanya Pembedaan Msi. pakar pendidikan. Hal ini jelas
Secara konseptual, program terjadi karena siswa aksel lebih cepat
akselerasi ini cukup bagus relevansinya dalam menerima pelajaran dengan
dalam pengembangan bakat dan tingkat kecerdasan tingginya
kecerdasan anak, yaitu memberikan dibandingkan dengan kelas reguler.
perhatian yang lebih kepada anak didik Kecenderungan kecerdasan secara
yang memiliki bakat istimewa dan intelektual yang ada di dalam
kecerdasan yang luar biasa, sehingga masyarakat dapat ditangkap dan di
Ratih
mereka bisa mengembangkan ilmu terjemahkan dalam sistem pendidikan
pengetahuannya secara luas. Yang ini. Sedangkan dampak krisis moral
menjadi pertanyaannya ialah apakah yang juga di sebabkan oleh sekolah
dengan sistem ini mampu menjawab ternyata belum dapat ditangkap dan
kebutuhan pendidikan saat ini? diatasi. Padahal tujuan pendidikan kita
Pada tataran praksisnya, program juga membentuk manusia-manusia
akselerasi memiliki kelemahan yang yang seutuhnya. Kemana arah sisitem
sangat signifikan. Akselerasi cenderung pendidikan kita.
berorientasi pada tingkatan kognitif
saja. Belum mengatakan bahwa tujuan Hubungan IQ dan EQ
pendidikan adalah mengembangkan Tingkat kecerdasan rasional (ratio-

CANOPY | EDISI L FEBRUARI 2007 | 57

You might also like