Professional Documents
Culture Documents
kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya
tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila
sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela
sayap itu melukaimu…”
_ini yang setiap kali pengen dilakuin,,tapi mereka ga pernah berpikir sama seperti itu_\
<tapi kini,
aku mrasakn lbh dr spasang mrpati it,
d tmpt t'indh yg pnh ku tw,
ad drimu yg sll tsyum u.ku>
^mgkn in yg ku rasa
perih yg mempes0na
luka yg indah
ak tk mw tp ttp brthan^
Merelakan bukan berarti tidak memikirkan, juga bukan berarti berhenti memberi
perhatian
Merelakan berarti tetap menyimpan kenangan, tapi tidak terus menerus larut dalam
ksedihan
Merelakan berarti ikut merasakan bahagia, namun ketika orang yang kita relakan tidak
menemukan kebahagiaan kita lah orang yang paling merasakan kesedihan
Merelakan membuat kita bersyukur atas segala kenangan baik suka maupun duka, baik
tawa maupun tangis
Merelakan berarti menerima segala perubahan yang terjadi dan menghadapinya dengan
tulus
Merelakan membuat kita mengerti bahwa semua yang kita miliki adalah fatamorgana,
karena hanya Allah lah Sang Pemilik semesta alam
Merelakan membuat kita semakin kuat, membuat kita semakin dewasa, dan menyadari
akan ketidakkekalan kehidupan duniawi
Merelakan adalah membebaskan hati, membebaskan jiwa ; membebaskan diri dari segala
problematika
Merelakan membuka jalan menuju impian baru, lembaran baru, kisah baru dengan
"optimisme baru"
semangat...... ^^