You are on page 1of 2

C.

Penyebaran Berita Proklamasi Melalui Berita Radio,Pamfle, dan Selebaran

Syahrudin seorang wartawan kantor berita Domei sejak pagi hari pada 17 Agustus 1945 telah
memperoleh salinan naskah Proklamasi dan menyampaikannya kepada Bagian Radio Domei, Waidan
B. Penelewen. Kemudian ia memerintahkan F.Wuz seorang petugas telekomunikasi untuk menyiarkan
segera berita Proklamasi 3 kali berturut-turut. Sejak 1946 pemancar RRI Yogyakarta berasil
menyiarkan The Voice Of Free Indonesia yang disiarkan oleh Molly Warne.
Meskipun sudah ratusan stensilan dicetak stensilan itu masih belum cukup. oleh karena itu Subarjo
yang bekerja di Balai Pustaka dimintai bantuan untuk mencetak stensilan yang lebih banyak. Demikian
B.M Diah diminta supaya menggunakan percetakan Asia Raya untuk mencetak ratusan ribu eksemplar
naskah Proklamasi.

E. Dukungan Dari Berbagai Daerah Berupa Dukungan Spontan Dan Tindakan Heroik Dari Berbagai
Daerah

1. Rapat Kaksasa Di Lapangan Ikada


Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 ternyata menimbulkan masalah baru karena Belanda
tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia. Hal itu mendorong para pemuda Jakarta yang tergabung
dalam komite Van Aksi Menteng 31 untuk mengerahkan masa ke Lapangan Ikada. Pada 19 September
1945 Masa berbondong-bondong membanjiri Lapangan Ikada untuk menggelar rapat Kaksasa. Dalam
rapat itu presiden meminta kepercayaan dan dukungan rakyat kepada pemerintah RI dengan cara
mematui perintah-perintahnya dan tunduk pada disiplin.

2. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuono IX (5 September 1945)


Dimassa penjajahan Hindia-Belanda kesultanan Yogyakarta merupakan salah satu pecahan kesultanan
Mataram berdasarkan perjanjian Gianti 1757 dan perjanjian Salatiga.
Kendati wilayahnya kecil, Kesultaan Yogyakarta memiliki andil yang cukup besar dalam kecah
perjuangan Bangsa. Bahkan Belanda tetap menghormati Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat tatkala
berita Proklamasi Kemerdekaan mulai tersebar ke Tanah Air. Sri Sultan Hamengkubuono IX dengan
spontan menyatakan bergabung dengan RI. Dukungan tersebut diumumkan pada 5 September 1945.

3. Tindakan Heroik Diberbagai Daerah

1) Tindakan Heroik DI Surabaya


Di Surabaya selama Bulan September terjadi perebutan senjata di gudang Mejiu Don Busco, perebutan
markas-markas Jepang dan perebutan pabrik-pabrik yang tersebar di seluruh kota. Pada 1 Oktober 1945
Kenoeitai (Polisi Rahasia) yang dianggap kekejaman Jepang di serbu rakyat. Pada 25 Oktober 1945 2
perwira utusan Brigjen Mallaby menemui Gubernur Surjo dan memaksa Gubernur menghadap
kekapalSekutu yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Keadaan inilah yang membakar pecahnya
perang 10 November 1945 di Surabaya, yang sekarang ini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

2) Tindakan Heroik Di Kalimantan


Di Kalimantan dukungan Proklamasi Kemerdekaan dilakukan dengan berdemokrasi, pengibaran
Bendera Merah-Putih dan mengadakan rapat-rapat. Pada 14 November 1945 dengan beraninya sekitar
8000 orang berkumpul di komplek NICA dengan mengarak Bendera Merah-Putih.

3) Tindakan Heroik DI Yogyakarta


DI Yogyakarta perebutan kekuasaan dimulai pada 26 September 1945. Mereka memaksa Jepang untuk
menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia. Pada 26 September 1945 KNI Yogyakarta
mengumumkan berdirinya pemerintah RI di Indonesia. Pada 1 Oktober malam, BKR dan kepolisia
menyerbu Tongsi Otsuka Butai yang berada di kota baru. Malam itu juga Otsuka Butai menyerah.

4) Tindakan Heroik Di Semarang


Di Semarang antara 15-20 Oktober 1945 pecah pertempuran Lima Hari. Insiden ini, bermula dari
gugurnya Dr. Karyadi yang sedang memeriksa keadaan air minum di Candi yang sedang diisu telah
meracuni Jepang.

5) Tindakan Heroik Di Makasar


Para pemuda mendukung Gubernur Sulawesi Dr. Sam Ratulangi dengan merebut gedung-gedung Vital
dari tangi polisi. Di Gorontalo para pemuda berhasil merebut senjata dari markas-markas Jepang pada
13 Sepember 1945. Di Sumbawa pada Desember 1945 berusaha merebut markas-markas Jepang. Pada
13 Desember 1945 secara serentak para pemuda melakukan penyerangan terhadap Jepang.

6) Tindakan Heroik Di Aceh


Di Aceh pada 6 Oktober 1945 para pemuda dan took masyarakat membentuk Angkatan Pemuda
Indonesia (API) 6 Hri kemudian Jepang melarang berdirinya organisasi tersebut. Pimpinan pemuda
menolah dan timbullah pertempuran. Para pemuda mengambil alih kanto-kantor pemerintsh Jepang,
melucuti senjatanya dan mengibarkan Bendera Merah-Putih.

7) Tindakan Heroik Di Palembang


Di Palembang pada 8 Oktober 1945 Dr.A.K.Gani memimpin rakyat mengadakan upacar pengibarab
Bendera Merah-Putih. Perekutan kekuasaan di Plembnag dilakukan tanpa Insiden. Pihak Jepang
berusaha menghindari pertempuran.

You might also like