You are on page 1of 8

Khutbah Idul Fitri 1431 H

Berbenah Menuju Masyarakat


Bersih dan Beradab

Oleh: H. Agus Jaya Abdul Kholid, Lc. M.Hum

Pengasuh Pondok Pesantren Al Ittifaqiah


Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan
Hp. 081367472006

Disampaikan di Masjid .....


Di Karang Endah Muara Enim Sumatera Selatan

1
‫السالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‬

‫ احلمد هلل ال ذي أرسل‬،‫ اهلل أكرب وهلل احلم د‬، ‫ م رات) ال إله إال اهلل واهلل أكرب‬9( ‫اهلل أكرب‬
‫ أشهد أن ال إله إال اهلل وحده ال شريك‬، ‫رسوله باهلدى ودين احلق ليظهره على الدين كله‬
، ‫ نش هد أنك قد أديت األمانة وبلغت الرس الة‬،‫ وأش هد أن حمم دا عب ده ورس وله‬، ‫له‬
‫ ليلها‬، ‫ وتركتنا على احملج ة البيض اء‬، ‫ وجاهدت يف بيل اهلل حق جه اده‬، ‫ونصحت األمة‬
‫ اللهم صل وس لم على س يدنا حممد وعلى آله وص حبه‬، ‫كنهارها ال يزيغ عنها إال هالك‬
‫ أص يكم وإي اي بتق وى اهلل وطاعته يف كل وقت و حني‬،‫ فيا أيها املس لمون‬، ‫أمجعني وبعد‬
‫ين ءَ َامنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َواَل مَتُوتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم‬ ِ َّ
َ ‫ { يَاأَيُّ َها الذ‬: ‫ فقال تعاىل‬.‫لعلكم تفلحون‬
)102( .‫ آل عمران‬.}‫ُم ْسلِ ُمون‬

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd…


Saudaraku Kaum Muslimin rahimakumullah…
Ada perasaan harap dan gembira yang melekat dalam benak kita,
ada perasaan senang dan suka cita yang merasuk ke dalam dada, ada
perasaan lega dan bahagia yang menyusup dalam jiwa, karena setelah
selesainya bulan Ramadhan ini, insya Allah kita dikembalikan kepada
jati diri yang bersih tanpa noda, tanpa nista dan dosa sama seperti saat
kita baru dilahirkan dari rahim ibu kita dulu, menjadi fitri (suci) kembali.
Namun pada sisi lain, kita merasa kehilangan, tiada perpisahan
yang lebih mengharukan dari pada perpisahan dengan Ramadhan. Kita
merasa sedih atas berlalunya bulan Ramadhan; sedih karena dengan
berlalunya bulan Ramadhan berarti kita akan kembali kepada kehidupan
yang biasa, dan kita tidak mengetahui apakah kita akan bersua kembali
dengan bulan Ramadhan nan mulia pada tahun mendatang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd…


Saudara-saudaraku yang diberkahi Allah swt.
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Di dalamnya kita
semua dihantarkan secara perlahan menuju titik fitrah. Titik penciptaan

2
kita yang bersih dan suci. Kata fitrah yang salah satu artinya adalah
menciptakan. Allah Sang Pencipta tidak pernah bermaksud buruk ketika
pertama kali menciptakan manusia. Karena itu tidak mungkin manusia
mencapai kesempurnaan dirinya tanpa kembali ke titik asal
diciptakannya. Itulah titik di mana manusia benar-benar menjadi
manusia. Bukan manusia yang penuh lumuran dosa dan kekejaman.
Bukan manusia yang dipenuhi gelimang kemaksiatan dan kedzaliman.
Allah swt. menurunkan Al Qur’an untuk menjadi pedoman agar
manusia tetap komitmen dengan kemanusiaannya. Yaitu manusia yang
saling mencintai karena Allah, saling memperbaiki menuju keimanan
sejati, saling tolong menolong menuju peradaban yang kokoh, saling
membantu dalam kebaikan bukan saling membantu dalam dosa dan
kemungkaran.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd…


Saudaraku Kaum Muslimin rahimakumullah…
Semua kita mencita-citakan masyarakat yang bersih dan Negara
yang bersih. Itulah yang kita kenal dengan masyarakat Madani. Tetapi
itu semua hanyalah mimpi tanpa adanya pribadi yang bersih. Karena itu
Allah swt. sejak dini menyerukan lahirnya pribadi dan rumah tangga
yang bersih. Allah berfirman:

‫َّاس َواحْلِ َج َارةُ َعلَْي َها َماَل ئِ َك ةٌ ِغاَل ٌظ ِش َداد‬ ِ ِ َّ


ُ ُ‫ين ءَ َامنُ وا قُوا أَْن ُف َس ُك ْم َوأ َْهلي ُك ْم نَ ًارا َوق‬
ُ ‫ود َها الن‬ َ ‫يَاأَيُّ َها الذ‬
(6:‫صو َن اللَّهَ َما أ ََمَر ُه ْم َو َي ْف َعلُو َن َما يُ ْؤ َم ُرو َن(التحرمي‬ُ ‫اَل َي ْع‬

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu


dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At
Tahrim: 6)
Mari kita perhatikan, betapa Allah swt. telah memberikan langkah-
langkah praktis bagaimana menuju masayarakat yang baik. Yaitu
dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Sebab hanya kedua unsur inilah

3
pilar pokok sebuah masyarakat dan Negara. Pribadi yang menjaga
dirinya dan keluarganya dari api neraka adalah pribadi yang bersih.
Bersih dari dosa-dosa kepada Allah swt.
Dari Ramadhan kita belajar, Sungguh sejarah telah mencatat
bahwa kejadian-kejadian besar yang menjadi motivator lahirnya
semangat juang patriotisme, pengabdian dan kepahlawanan telah terjadi
dalam bulan Ramadhan, diantaranya Turunnya al-Qur’an yang menjadi
gerbang ilmu pengetahuan (QS: al-Alaq: 1), Kemenangan pada perang
Badar (QS: Ali Imran: 123), dan Fath Makkah (QS: al-Fath: 1) yang
mendobrak kedzoliman menuju keadilan, dan lailatul Qadr (QS: al-Qadr:
1) yang menegaskan persamaan hak dalam ibadah tanpa memandang
jabatan, status sosial, warna kulit dan suku bangsa.
Demikian juga dari puasa setidaknya ada 4 pelajaran penting
yang harus dipertahankan dalam hidup sehari-hari oleh setiap pribadi
beriman, sehingga dengannya kelak akan lahir masyarakat yang bersih:
Pertama, puasa secara khusus adalah tidak makan dan minum
mulai terbit fajar siddiq sampai tenggelamnya matahari, hal ini
merupakan pendidikan Allah swt terhadap hamba-hambanya agar
mereka merasakan lapar dan dahaga sehingga lahir kepedulian sosial
terhadap masayarakat yang kurang/tidak mampu yang bukan hanya
lapar dan dahaga hanya pada hari ini, tetapi telah mengalaminya
selama bertahun-tahun.
Kepedulian sosial ini hendaklah mengetuk hati kita untuk
sejenak melayangkan pendangan ke arah saudara-saudara kita para
fuqoro dan orang-orang miskin, mereka yang menjadikan trotoar-trotoar
jalanan, emperan-emperan toko dan jembatan-jembatan penyeberangan
sebagai tempat mencari sesuap nasi, seteguk air, dengan segala
kekurangan fisik yang mereka miliki, mereka yang menjadikan kolong-
kolong jembatan kumuh sebagai istana peristirahatan dari penat,
berteduh dari kekejaman dan ketidakadilan. Bagi mereka, idul fitri tidak
dirayakan dengan mengenakan pakaian-pakaian baru, tidak dengan
masakan-masakan lezat, tidak pula dengan hati gembira, mereka sambut
Idul Fitri dengan sedih, muram, sendu dan pilu serta hati duka karena tak
memiliki apa-apa, marilah juga kita tengok anak-anak yang kini telah
menjadi yatim piatu, tak ada ayah tak ada ibu, karena diri tinggal
sebatang kara, mereka tidak mempunyai baju baru pemberian ibu, tak

4
ada celana pemeberian ayah, tak ada sepatu hadiah paman, dengan hati
pilu diiringi tetesan air mata mereka saksikan anak-anak yang lain
bersuka ria, bersenda gurau dengan keluarga, dengan perasaan sedihhh ..
pediih … sendu dan pilu, dengan hati teriris-iris dengan air mata
berlinang, mereka saksikan orang lain berhari raya. Dengan derai air
mata mereka berkata : kepada siapa kami akan mengadu, ayah bunda
nun jauh di sana, di bawah gundukan yang masih merah, terbaring
beralas tanah, pamanpun telah pergi tak akan kembali, tak ada lagi
keluarga karena hidup memang tinggal sebatang kara.
melalui hari yang mulia ini kita kenang sejenak, kita renungkan
nasib anak-anak yatim piatu tersebut, mari kita tanya hati nurani kita
masing-masing, bagaimana rasanya jika yang ditinggal ayah dan ibu itu
terjadi pada kita, atau terjadi terhadap putra putri kita, tak berdosakah
kita jika kita hanya menutup mata menyaksikan keadaan ini, anak-anak
yatim piatu tersebut terapung-apung dalam gelombang kesedihan dan
tengelam dalam lautan derai air mata tidak termasukkah kita golongan
orang-orang yang dicap Allah swt sebagai orang-orang yang
mendustakan agama ?.

3-1 ‫ املاعون‬.‫أرأيت الذى يكذب بالدين فذلك الذى يدع اليتيم وال حيض على طعام املسكني‬
“Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama, mereka
adalah orang-orang yang menelantarkan anak-anak yatim dan tidak
memberi makan orang-orang miskin”.
Jangan saudara-saudaraku, jangan biarkan mereka, mari kita raih
tangan mereka, kita angkat mereka dari jurang yang mengungkung
mereka, mari kita tempatkan mereka dalam khazanah sanubari kita.
Rasulullah saw bersabda :

.‫ وأشار النيب بأصابعيه‬.‫أنا وكافل اليتامى كهتني ىف اجلنة‬


“Aku bersama orang-orang yang memelihara anak-anak yatim
dalam surga, (sembari beliau menggerakkan jari telunjuk dan jari
tengahnya).

5
Kedua, berpantang makan dan minum selama sehari penuh
melatih kita untuk tidak konsumtif, bukan justru sebaliknya ketika
masuk bulan puasa prilaku hidup konsumtif semakin meningkat.
Ketiga, larangan beraktifitas ”kotor” mengisyaratkan bahwa
puasa dipenuhi dengan etika-moral dan sosial dalam menjunjung tinggi
kemanusiaan. Sehingga seseorang yang melanggar larangan ini akan
mendapatkan ”punishment” (memilih diantara) membebaskan budak,
berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan enam puluh
orang miskin yang merupakan perwujudan dari etika moral dan
kepedulian sosial.
Keempat, saat berpuasa makanan dan minuman yang selama ini
(diluar puasa) halal menjadi haram. Pesan yang terkandung dalam
perubahan status makanan ini saat puasa adalah harta yang ada pada
kita, bukanlah sepenuhnya milik kita, sebagian dari harta tersebut adalah
hak fakir dan miskin. Allah swt berfirman:
ِ ‫لسائِ ِل والْمحر‬
)19 : ‫وم (الذاريات‬ ِ ِ‫هِل‬ ‫يِف‬
ُ ْ َ َ َّ ‫َو أ َْم َوا ْم َح ٌّق ل‬
”Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”. (QS: Adz-
Dzariyaat: 19).
Disamping itu perubahan status makanan ini juga menanamkan
pesan kehati-hatian, sehingga seorang yang berpuasa tidak menjadi
”omnivora” (pemakan segala) yang tidak lagi memperhatikan unsur-
unsur yang boleh dimakan, yaitu pertama, status makanan yang
dimakannya, halal atau haram. Kedua, thoyyiba, (baik, bergizi dan layak
dimakan) sehingga kayu, aspal, dan tanah, serta manusiapun menjadi
santapan lezat.
Semangat puasa Ramadan ini seharusnya ditangkap umat Islam
sehingga nilai-nilai dari syariat agama yang mulia ini bisa berfungsi
sebagai kontrol dalam kehidupan. Rasullah saw bersabda :
‫الدين نصيحة‬
”agama (Islam) adalah nasehat”.
Maksud hadits ini adalah, agama merupakan instrumen untuk senantiasa
hidup di jalan yang benar, proses introspeksi dan evaluasi diri.

6
Allah swt berfirman:
)14 : ‫ك َح ِسيبًا (أإلسراء‬ َ ‫ك َك َفى بَِن ْف ِس‬
َ ‫ك الَْي ْو َم َعلَْي‬ َ َ‫ا ْقَرأْ كِتَاب‬
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadapmu" (QS: al-Isra: 14).
Agama mengatur kehidupan manusia agar kemanusiaannya tetap
terjaga di saat berinteraksi antar sesama manusia, sesama makhluk hidup
dan dengan lingkungannya.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar walillahi al-hamd.


Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah swt.
Sudah sangat jelas bahwa tidak mungkin individu yang kotor,
hidup di alam dosa, akan melahirkan masyarakat yang baik. Karena itu
jalan satu-satunya untuk membangun masyarakat madani, yaitu
masyarakat yang bersih dan beradab, penuh dengan nuansa tolong-
menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan serta jauh dari kerjasama
dalam keburukan dan dosa, adalah hanya dengan kembali kepada fitrah.
Kembali bersungguh-sungguh mentaati Allah dan mengagungkanNya.
Kembali meramaikan masjid, bersahabat dengan Al Qur’an,
mengendalikan nafsu dari dosa-dosa, tundukkan syetan, hidupkan
malam dengan qiyamullail, seperti suasana selama Ramadhan.
Ramadhan adalah contoh kehidupan hakiki dan kepribadian
hakiki seorang muslim sejati. Itulah rahasia mengapa Allah swt.
menjadikan amalan-amalan Ramadhan sebagai tangga menuju taqwa:
la’allakum tattaquun? Itu tidak lain karena dari ramadhan akan lahir
kesadaran maksimal seorang muslim sebagai hamba Allah. Kesadaran
yang menebarkan kasih sayang kepada seluruh manusia, menyelamatkan
mereka dari kedzaliman dan aniaya, mengajak mereka kembali kepada
Allah, karena itulah fitrah manusia yang hakiki.

، ‫ ونفعين وإياكم مبا فيه من اآليات والذكر احلكيم‬، ‫بارك اهلل يل ولكم يف القرآن العظيم‬
.… ‫أقول قويل هذا فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم‬

7
‫‪Khutbah II‬‬

‫اهلل أكرب (‪7‬م رات) ال إله إال اهلل واهلل أكرب ‪ ،‬اهلل أكرب وهلل احلمد ‪ ،‬احلمد هلل حنم ده‬ ‫‪‬‬

‫ونس تعينه ونس تغفره ونع وذ باهلل من ش رور أنفس نا ‪ ،‬ومن س يئات أعمالنا ‪ ،‬من يهد اهلل‬
‫فال مضل له ‪ ،‬ومن يضلل فال هادي له ‪ ،‬أشهد أن ال إله إال اهلل وأشهد أن حممدا عبده‬
‫ورسوله ‪ ،‬أشهد أن الإله إال اهلل وحده ال شريك له‪ .‬وأشهد أن حممدا عبده وسروله ‪.‬‬
‫اللهم صل على حممد وعلى آله وص حبه أمجعني‪ .‬وبعد ‪ ،‬فيا أيها املس لمون‪ ،‬أص يكم‬
‫َّ ِ‬
‫وإي اي بتق وى اهلل وطاعته يف كل وقت لعلكم تفلح ون‪ .‬ق ال تع اىل ‪ { :‬يَاأَيُّ َها الذ َ‬
‫ين‬
‫ني(التوبة ‪)119 :‬‬‫ءامنوا َّات ُقوا اللَّه و ُكونُوا مع َّ ِ ِ‬
‫الصادق َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬ ‫َ َُ‬

‫***‬

‫إن اهلل ومالئكته يصلون على النيب يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما‪ .‬اللهم‬ ‫‪‬‬

‫صل على حممد يف األولني وصل على حممد يف اآلخ رين‪ .‬اللهم اغفر لنا ذنوبنا وكفر عنا‬
‫س يئات وتوفنا مع األب رار ‪ .‬اللهم إنا نس ألك من اخلري كله عاجله وآجله ما علمنا منه‬
‫وم امل نعلم ونعوذبك من الشر كله عاجله وآجله ما علمنا منه وما مل نعلم‪ .‬اللهم اغفر‬
‫لنا وإلخواننا الذين سبقونا باإلميان وال جتعل يف قلوبنا غال للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف‬
‫رحيم‪ .‬اللهم اغفر للمس لمني واملس لمات واملؤم نني واملؤمن ات األحي اء منهم واألم وات‬
‫إنك غفور رحيم‪.‬‬

‫عب اد اهلل إن اهلل ي أمركم بالع دل واإلحس ان وإيت اء ذي الق رىب وينهى عن الفحش اء واملنكر والبغي‬
‫يعظكم لعلكم تذكرون‪ ،‬فاذكروا اهلل يذكركم ولذكر اهلل أكرب …‬

‫د‪ .‬تقبل اهلل منا‬ ‫اهلل أكرب ‪ ،‬اهلل أكرب ‪ ،‬اهلل أكرب ‪ ،‬ال إله إال اهلل واهلل أكرب ‪ ،‬اهلل أكرب وهلل احلم‬
‫ومنكم وكل عام وأنتم خبري ‪،‬‬

‫والسالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‪.‬‬

‫‪8‬‬

You might also like