Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL
TAHUN 2010
Dosen Pembimbing:
Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah mati, selalu berubah dan memiliki
trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga sekarang, orang tidak pernah bosan
mengikuti perkembangan fashion. Perempuan, sebagai pengguna dan pecinta fashion
terbesar, cenderung memiliki anggapan bahwa fashion dapat menunjukan identitas
diri, style, dan menambah kepercayaan diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat
usaha fashion selalu menjanjikan. Di Yogayakarta sendiri merupakan kota pelajar,
sebagian besar adalah pendatang, baik belajar ataupun bekerja. Karena itu kami sangat
yakin usaha ini memiliki kelebihan dari segi konsumen yang selalu berpikiran modern
dan up-date. Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan
fashion yang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli. Persaingan dunia fashion yang
terbilang ketat, menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus
membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion bukan
hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan juga
harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.
Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu jenis sepatu fashion yang kembali
diminati oleh konsumen adalah sepatu lukis. Hal ini ditandai dengan banyaknya
masyarakat yang menggunakan sepatu bercorak atau berlukiskan gambar-gambar
favorit mereka. Sepatu bukan hanya digunakan dalam acara formal melainkan dipakai
untuk santai dan bergaya, dan bisa juga sebagai ajang untuk menuangkan kreativitas
kita dalam sebuah kanfas yang dapat dinikmati dan bermanfaat. Selain itu muncul pula
mode-mode sepatu-sepatu bernuansa seni dan tradisional yang diubah sedemikian
rupa sehingga menjadi tren baru yang menarik. Fenomena itulah yang menarik minat
penulis untuk mengembangkan usaha fashion terutama sepatu lukis dengan model
yang menarik dan tidak ketinggalan zaman.
2. Kretif
3. Inovasi
4. Pantang menyerah
Pemegang saham:
Ika Mitayani Rp 1.000.000,00
Arif Sahutama Rp 1.000.000,00
TOTAL Rp 2.000.000,00
Bahan baku mudah didapat dari produsen ataupun distributor bisa eceran ataupun
grosir, jadi tidak ada hambatan yang berarti dalam suplai barang.
2.2.3 ADVERTAISING
Pemasaran yang kami lakukan Melalui personal selling, brosur, pamflet, Webs.
(Facebook) dan Mouth to Mouth. Sampai saat ini media yang dilakukan sangat
efektif.
Sasaran dari pemasaran berdasarkan segmentasi pasar untuk sepatu ditujukan pada
remaja yang membutuhkan fashion, dimana semua kalangan ingin selalu terlihat
menarik dan tidak ketinggalan zaman. Karena itu kami berusaha membidik remaja
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kemudian fashion ditujukan kepada
kalangan anak muda mulai dari SMP, SMA sampai pada Mahasiswa karena dalam
usia tersebut adalah masa kebutuhan akan style amat cukup berarti dalam
pergaulan sehari-harinya.
Target kami dimulai dari kota Yogyakarta karena pada saat ini kami berdomisili di
kota ini setelah itu kami akan mengembangkannya ke kota – kota sekitar
Yogyakarta.
Penempatan posisi kami dalam benak konsumen belum terlalu melekat karena
walau sudah berdiri sejak 2008 namun kami masih baru dan hanya berjalan secara
Continue. Dan untuk sekarang kami baru gencarkan lagi karena sempat vakum
beberapa bulan karena terhambat masalah pendanaan dan ujian-ujian di
Universitas kami.
Perkiraan jumlah dan nilai: berdasarkan survei dan pengalaman yan telah penulis
lakukan, usaha sapatu lukis mempunyai penghasilan yang tidak menentu namun
jika dirata-rata setiap harinya para produksi hanya dapat menghasilkan paling
banyak 3 sampai 5 buah saja dan perolehan laba bersih untuk setiap satu buah
produksinya hanya sekitar Rp 20.000,00 sampai Rp. 30.000,00 saja.
Rata-rata permintaan: pada dasarnya usaha ini bersifat tidak menentu dalam
penghasilan atau keuntungan yang didapat, maka si penulis sudah menggambarkan
di atas. Kami melakukan produksi untuk setiap unitnya sesuai dengan permintaan,
untuk setiap harinya memproduksi 5 buah maka dalam satu bulan dapat
memproduksi 150 buah pasang sepatu lukis.
Produk per tahun: untuk sepatu lukis jika diasumsikan setiap bulannya dapat
memproduksi sebanyak 150 buah pasang sepatu, maka dalam satu tahun dapat
memproduksi sebesar 1800 buah pasang sepatu lukis.
(SWOT ANALYSIS)
Dalam sebuah konsep bisnis diperlukan adanya SWOT Analysis, demikian juga pada
pengembangan bisnis “SEPATU LUKIS” ini. Berikut analisis dari bisnis tersebut ;
a. Strength (S)
Harga bersaing
b. Weaknesess (W)
c. Oportunity (O)
Pangsa pasar masih terbuka dan prosprk pemasaran sangat mudah karena
setiap individu atau konsumen membutuhkan sepatu sebagai kelengkapan
berpakaian.
d. Threat (T)
Adanya member bagi pelanggan untuk potongan harga khusus atau discoun
5%
Adanya kerjasama antara pedagang sepatu di pasar dan sistem pembelian secara
grosir atau sesuai dengan pesanan.
Penulis belajar dari para senior atau outlet-outlet yang sudah ada dan selalu
mengasah kreativitas, mencari sesuatu yang baru, inovatif dan menarik bagi
konsumen sehingga dapat menambah laba yang maksimal.
STRATEGI PRODUKSI
Penulis akan melakukan strategi memperoleh penjualan untuk CORAT-CORET SHOP jika
diasumsikan setiap bulannya dapat memproduksi sebanyak 150 unit maka dalam satu tahun
dapat memproduksi sebesar 1800 unit dimana dalam setiap harinya dapat memperoleh laba
sebesar Rp 20.000.00 maka dalam satu tahun dapat menghasilkan laba Rp.7.200.000.00 dengan
catatan permintaan sama rata setiap harinya karena pada dunia kenyataannya yang telah
dialami oleh penulis tidak selamnya pesanan bersifat rata terkadang over load terkadang
kekurangan.
DISUSUN OLEH:
IKA MITAYANI (20080420106)
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI