You are on page 1of 5

Udin Dalang Berdalang......

Judulnya Perang Belum Tiba Rakyat Sudah Gelisah......


Tak tek tok tak tek tok.....pletak pletek....!!

Woiiiiy.....rakyatku sekalian....ini tita sang raja datanglah kemari dan dengarkan semua rakyat
Pintu Wesi,....rakyat Pintu Wesi yang agung, raja hingga saat ini belum memutuskan perang,
raja tengah berdiskusi dengan raja Murdadi musuh negara kita itu.....

Wooooy....woooy....manusia perkasa pencocok tanam tenanglah tenang kalian akan damai


tak kan dibuat sengsara, bercocock tanamlah kalian seperti biasanya....!!

Bagi semua nelayan2ku yang agung, kalian melautlah jangan takut perang belum terjadi.....!!

*begitulah titah raja yang diamanatkan kepada Si Chalik Pewarta Negara Pintu Wesi....

Tak tak tak tek tok...pletak pletok....!!

Kduduk kduduk kduduk....!! suara kuda perdana menteri tiba di Istana Pintu Wesi, lapor
baginda....!!

“Ada apa gerangan hey perdanaku...!”kata Sang Raja Galang Raga...

“Begini baginda, para perampok bersenjata lengkap telah memusnahkan dan menjarah
seluruh perkampungan nelayan sebelah timur, keterangan didapat mereka adalah para
perampok gabungan dari negara kita dengan negara musuh.....mereka mengambil semua
kekayaan kita dan membawanya ke suatu tempat yang saat ini belum kita pastikan.....” kata
perdana menteri.

_Belum sudah masalah satu timbul masalah lain, negara pintu wesi tengah dirundung duka
berselimut kehancuran....._
Pletak pletak pletok....!!

Dalam kekalutan itu sang raja bermusyawarah dengan semua elemen istana....

Jreng jreng jreng......kdendong....!!

Diputuskanlah beberapa urutan penyelesaian yang bijak oleh sesepuh negara....

Diantaranya pencitraan yang baik bagi rakyat agar tidak was-was, penyelesaian masalah
dalam negara, penyelesaian masalah perampokan, penyelesaian masalah peperangan dan
batas wilayah.....

_____

‘’Ha ha ha ha, mereka kalang kabut semua hahaha....Pintu Wesi katanya hebat itu keder
juga....begitu juga dengan Murdadi yang katanya tangguh itu takluk juga atas kekacauan ini
hahahhahhaha....’’kata pimpinan perampok Ben Chong Sam Chong.

____Dalam penceklik masalah ini apa yang akan diperbuat dan apa yang akan terjadi, perang
dulukah atau penanganan dalam negara?....

Sepuh Hiro, pimpinan sepuh pun tak bisa berbuat banyak....

_____

“Hahahhhahahhha, ambil semua barang2 rampasan itu, bawa anak2 gadis


itu....cepat....!!!’’kata Ben Chong tatkala merampok lagi di sebelah utara tak jauh dari istana
raja.....

Rakyat sudah membahana kalang kabut kocar kacir, rumah penduduk dibakar, harta diambil
anak2 gadis dibawa kekapal.......
Swiiiiing.......swiiiiiiing.....!! “stop....!!” kata perdana menteri tatkala memimpin latihan
perang sewaktu ada prajurit melapor....

“Lapor perdana menteri.....sebelah utara tak jauh dari istana telah terjadi
perampokan....!!’’kata prajurit.

“Bangsaaaaaaaaaaaaaat....!!’’kata perdana menteri....

Wus wus wus......wuuuuuuus......

Angin bertiup juga kencang menandakan gejolak alam telah tiba....banjir dan gempa dinegara
Pintu Wesi...rumah penduduk banyak hancur, sawah lahan pertanian dan binatang ternak
habis....

Apa ini adalah tragedi, hukuman, isyarat, atau sebagai cobaan...?

___Belum selesai masalah satu timbul masalah lainnya......____

Pletak pletok...!!

“Woyyyy......rakyatku semua, ini titah raja bersabarlah atas semua musibah ini, kita sedang
berusaha menangani masalah demi masalah yang terjadi....” si chalik Pewarta Negara
berbicara lagi.

Dalam kekalutan negara itu rakyat berharap ada perubahan terjadi dan penitipan atas hidup
mereka pada raja dan segenap pemerintahannya...tetapi sang raja dan pemerintahannya
ternyata tak mampu atau sedang berusaha, atau sedang tidur....semua tanpa ada kepastian....!!

Dalam hal ini siapa yang bertanggung jawab, atau siapa yang dapat diandalkan...? ternyata
tidak ada jawaban pasti sama sekali....semua bisu....semua takluk akan takdir kehancuran.....
Satu hal yang dapat diambil adalah setiap diri mampu mengatasi masalahnya sendiri, tidak
mengandalkan orang lain, dan penitik beratan terhadap masalah yang ada adalah pada
pemerintahannya yang musti dengan cepat tepat dan tangguh mengatasi masalah yang ada....

Raja terlalu banyak hidup di istana tak tau-tau kebakaran, banjir, perampokan, penindasan
merajalela tak jauh dari kediamannya.....

Hanya mampu berkoar-koar saja.....

Rakyat telah berpegang keamanan pada pemerintahannya tapi pemerintah diam karena buntu
akal dan penerapannya, mungkin terlalu banyak orang yang tak bermutu didalamnya atau
mereka telah cukup banyak harta atau telah kenyang terhadap semua persoalan yang ada....

Dalam hal ini rakyat sebagian ada yang pintar berbicara dan angkat mulut lebar-lebar....

“wooooooyy.....raja kami yang mulia....kami datang ke istana menuntut kedamaian dan


keadilan yang kami titipkan pada kalian, sini datanglah menghadap kami.....” suara rakyat
suara tuhan....

Kami ingin segera mengakhiri semua masalah ini tolong bebaskan kami dari ketidak
percayaan ini pada kalian, segeralah bertindak.....!!! suara tadi menggema menggetarkan
dinding-dinding istana Pintu Wesi....

Harapan kami jangan berlama-lama membuat kekhawatiran kami hidup dalam hati kami,
hentikan segera.....!!! suara rakyat memecahkan keheningan penjuru istana....

Kalo tidak didesak mereka mana tau dan bekerja lamban sekali, apalagi rakyat Cuma berdiam
diri saja tak ambil pusing.....
“Biaklah, segera kami laksanakan dan kami butuh bantuan semua pihak....!!” raja Pintu Wesi
angkat bicara....

______

Ternyata, penyelesaian semua masalah itu tak cukup dengan pemerintah saja, semua aspek
berwenang harus terlibat dan harus melibatkan diri bukan mengandalkan dan saling tuding
menuding....

Ini contoh negara yang bermasalah tak pernah damai....

Tidak ada kepastian yang ada hanyalah omong kosong dan peraturan saja penerapannya
NOL....

Demikianlah dalang udin berdalang mengisahkan kisah yang tak jauh dari kehidupan kita
sehari-hari. Ambil hikmah dari semua yang baiknya dan hilangkan yang buruk mengotori
hidup kita ini....

____SEKIAN, TERIMA KASIH____

Fahrudin, SKM/http://www.fahrudinfani@yahoo.com/www.scribd.com/sjuhairia.

You might also like