You are on page 1of 21

Klasifikasi Belanja Daerah

KLASIFIKASI BELANJA
DAERAH

Ai
Ainur R
Rofiq,
fi SKSKom, SE
SE, MM

Kursus Keuangan Daerah (KKD) 2007


Departemen Keuangan RI – Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Curriculum Vitae
Nama : Ainur Rofiq
Alamat : Bukit Cemara Tidar F3/6 Malang
Telp./Fax. 0341-574983
HP 08123382933
HP.
Pendidikan : S1-Teknik Informatika
S1-Manajemen
S2-Manajemen Spesialisai
Akuntansi Manajemen
Pekerjaan : Dosen FE Unibraw
Dosen PPAk FE Unibraw
Peneliti di Lembaga Manajemen,
PPAB dan LPEM FE Unibraw
Pengalaman
Penelitian : Potensi PAD, Produk Unggulan,
Klasifikasi Belanja Daerah, Sistem
Informasi, Perencanaan
Pembangunan, Pemetaan UKM, dll.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 1


Klasifikasi Belanja Daerah

Mengapa
perlu
KLASIFIKASI
BELANJA?

Dasar Hukum
ƒ Undang-
Undangg-Undangg No. 32/2004 tentang
g
Pemerintahan Daerah
ƒ Undang
Undang--Undang No. 33/2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah
ƒ Peraturan Pemerintah RI No. 58/2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
ƒ Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13/2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 2


Klasifikasi Belanja Daerah

Belanja
Daerah

Pengeluaran
Daerah

Pembiayaan
Daerah

Pengeluaran Daerah

Pengeluaran Daerah
adalah uang yang
keluar dari kas daerah

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 3


Klasifikasi Belanja Daerah

Belanja Daerah
Merupakan
p pperkiraan beban
pengeluaran daerah yang
dialokasikan secara adil dan
merata agar relatif dapat dinikmati
oleh seluruh kelompok masyarakat
tanpa diskriminasi
diskriminasi, khususnya
dalam pemberian pelayanan umum

Pembiayaan Daerah
Pengeluaran
g yyang
g akan diterima kembali
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 4


Klasifikasi Belanja Daerah

Penganggaran
pengeluaran harus
didukung dengan adanya
kepastian tersedianya
penerimaan dalam jumlah
yang cukup

Struktur APBD
• Pendapatan
p daerah;;
• Belanja daerah; dan
• Pembiayaan daerah.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 5


Klasifikasi Belanja Daerah

• Struktur APBD diklasifikasikan menurut


urusan pemerintahan daerah dan organisasi yang
bertanggung
gg g jjawab melaksanakan urusan
pemerintahan tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
• Klasifikasi APBD menurut urusan
pemerintahan dan organisasi dapat disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan.

Rincian Belanja Daerah


• Urusan • Kelompok
pemerintahan • Jenis
daerah
• Obyek
• Organisasi
• Rincian obyek
• Program belanja
• Kegiatan

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 6


Klasifikasi Belanja Daerah

Fungsi Belanja Daerah


Belanja daerah dipergunakan dalam rangka
mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan provinsi atau
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan
pilihan dan urusan yang penanganannya dalam
b i atau bidang
bagian bid tertentu yang dapat
d dilaksanakan
dil k k
bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah
atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang-
perundang-undangan.

Belanja penyelenggaraan urusan wajib


diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam upaya memenuhi
kewajiban daerah yang diwujudkan dalam
bentuk peningkatan pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum yang layak serta
mengembangkan sistem jaminan sosial

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 7


Klasifikasi Belanja Daerah

Peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat
diwujudkan melalui
prestasi kerja dalam
pencapaian standar
pelayanan minimal sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan

Klasifikasi
Belanja
Urusan
Pemerintahan

Belanja Belanja
Urusan
U Urusan
Wajib Pilihan

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 8


Klasifikasi Belanja Daerah

Klasifikasi Belanja Urusan Wajib


• Pendidikan; • Tenaga kerja;
• Kesehatan; • Koperasi dan usaha kecil dan
• Pekerjaan umum; menengah;
• Perumahan rakyat; • Penanaman modal;
• Penataan ruang; • Kebudayaan;
• Perencanaan pembangunan; • Pemuda dan olah raga;
• Perhubungan; • Kesatuan bangsa dan politik
• Lingkungan hidup; dalam negeri;
• Pertanahan; • Pemerintahan umum;
• Kependudukan dan catatan • Kepegawaian;
sipil;
i il • Pemberdayaan masyarakat dan
• Pemberdayaan perempuan; desa;
• Keluarga berencana dan • Statistik;
keluarga sejahtera; • Arsip; dan
• Sosial; • Komunikasi dan informatika.

Klasifikasi Belanja Urusan Pilihan


• Pertanian;
• K h
Kehutanan;
• Energi dan sumber daya mineral;
• Pariwisata;
• Kelautan dan perikanan;
• g g ;
Perdagangan;
• Perindustrian; dan
• Transmigrasi

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 9


Klasifikasi Belanja Daerah

Belanja menurut urusan pemerintahan


yang penanganannya dalam bagian atau
bidang tertentu yang dapat dilaksanakan
bersama antara pemerintah dan
pemerintah daerah yang ditetapkan
dengan ketentuan perundang-undangan
dijabarkan dalam bentuk program dan
kegiatan
g yyang
g diklasifikasikan menurut
urusan wajib dan urusan pilihan

Klasifikasi belanja menurut fungsi yang


digunakan untuk tujuan keselarasan dan
keterpaduan pengelolaan keuangan negara
• Pelayanan
e aya a umum;
u u ;
• Ketertiban dan ketentraman;
• Ekonomi;
• Lingkungan hidup;
• Perumahan dan fasilitas umum;
• Kesehatan;
• Pariwisata dan budaya;
• Pendidikan; dan
• Perlindungan sosial

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 10


Klasifikasi Belanja Daerah

Klasifikasi belanja menurut organisasi


disesuaikan dengan susunan organisasi
pada masing-masing
masing masing pemerintah daerah

Klasifikasi belanja menurut program


dan kegiatan disesuaikan dengan
urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.

Belanja
Tidak
Langsung
g g

Kelompok
Belanja

Belanja
Langsung

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 11


Klasifikasi Belanja Daerah

Belanja Tidak Langsung vs Belanja Langsung

Belanja
j Tidak Langsung
g g merupakan
p belanja
j
yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan
Belanja Langsung merupakan belanja yang
di
dianggarkan
k terkait
t k it secara langsung
l dengan
d
pelaksanaan program dan kegiatan

BELANJA TIDAK LANGSUNG


• Belanja
j p pegawai;
g
• Bunga;
• Subsidi;
• Hibah;
• Bantuan sosial;
• B l j b
Belanja bagii b
basil;
il
• Bantuan keuangan; dan
• Belanja tidak terduga.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 12


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Pegawai (1)


• Belanja pegawai merupakan belanja
k
kompensasi,i dalam
d l bentuk
b t k gajiji dan
d tunjangan,
t j
serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada
pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
• Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan
anggota DPRD serta gaji dan tunjangan kepala
daerah dan wakil kepala daerah serta
penghasilan dan penerimaan lainnya yang
ditetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan

• Belanja Pegawai (2)


• Pemerintah daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada pegawai negeri sipil berdasarkan
pertimbangan
ti b yang obyektif
b ktif dengan
d memperhatikan
h tik
kemampuan keuangan daerah dan memperoleh
persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Tambahan penghasilan diberikan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban
kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerja atau
kelangkaan profesi atau prestasi kerja.
• Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang dibebani
pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai
melampaui beban kerja normal.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 13


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Pegawai (3)


• Tambahan p penghasilan
g berdasarkan tempat
p
bertugas diberikan kepada pegawai negeri sipil
yang dalam melaksanakan tugasnya berada di
daerah memiliki tingkat kesulitan tinggi dan
daerah terpencil.
• Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi
kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
dalam melaksanakan tugasnya berada pada
lingkungan kerja yang memiliki resiko tinggi.

• Belanja Pegawai (4)


• Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan
profesi sebagaimana diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang dalam mengemban tugas
memiliki ketrampilan khusus dan langka.
• Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi
kerja diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
dalam melaksanakan tugasnya
g y dinilai
mempunyai prestasi kerja.
• Kriteria pemberian tambahan penghasilan
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 14


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Bunga
Belanja bunga digunakan untuk
menganggarkan pembayaran bunga
utang yang dihitung atas kewajiban
pokok utang (principal outstanding)
berdasarkan perjanjian pinjaman jangka
pendek,
d k jangka
j k menengah, h dan
d jangka
j k
panjang.

• Belanja Subsidi (1)


• Belanja subsidi digunakan untuk
g gg
menganggarkan bantuan biaya
y pproduksi kepada
p
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual
produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau
oleh masyarakat banyak.
• Perusahaan/lembaga tertentu adalah
perusahaan/lembaga yang menghasilkan produk
atau jasa pelayanan umum masyarakat.
• P
Perusahaan/lembaga
h /l b penerima
i belanja
b l j subsidi
b idi
harus terlebih dahulu dilakukan audit sesuai
dengan ketentuan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 15


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Subsidi (2)


• Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD,, ppenerima subsidi wajib
j menyampaikan
y p
laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
subsidi kepada kepala daerah.
• Belanja subsidi dianggarkan sesuai dengan
keperluan perusahaan/lembaga penerima subsidi
dalam peraturan daerah tentang APBD yang
peraturan pelaksanaannya lebih lanjut
dituangkan dalam peraturan kepala daerah
daerah.

• Belanja Hibah (1)


• Belanja hibah digunakan untuk menganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau
jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya,
dan kelompok masyarakat/ perorangan yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
• Pemberian hibah dalam bentuk uang dapat dianggarkan
apabila pemerintah daerah telah memenuhi seluruh
kebutuhan belanja urusan wajib guna memenuhi standar
pelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
• Pemberian hibah dalam bentuk barang dapat dilakukan
apabila barang tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis
bagi pemerintah daerah yang bersangkutan tetapi
bermanfaat bagi pemerintah atau pemerintah daerah
lainnya dan/atau kelompok masyarakat/perorangan.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 16


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Hibah (2)


• Pemberian hibah dalam bentuk jasa dapat
dianggarkan apabila pemerintah daerah telah
memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan
wajib guna memenuhi standar pelayanan
minimum yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
• Pemberian hibah dalam bentuk uang g atau dalam
bentuk barang atau jasa dapat diberikan kepada
pemerintah daerah tertentu sepanjang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.

• Bantuan Sosial
ƒ Bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat
masyarakat.
ƒ Bantuan sosial diberikan tidak secara terus
menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif
dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
ƒ Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen
keadilan dan pemerataan dalam upaya peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, bantuan
dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabila
pemerintah daerah telah memenuhi seiuruh kebutuhan
belanja urusan wajib guna terpenuhinya standar
pelayanan minimum yang ditetapkan dalam peraturan
perundang--undangan.
perundang
ƒ Bantuan kepada partai politik diberikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
perundang-undangan.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 17


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Bagi Hasil


Belanja
j bagi
g hasil digunakan
g untuk
menganggarkan dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan provinsi kepada
kabupaten/kota atau pendapatan
kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau
pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada
pemerintah daerah lainnya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

• Bantuan Keuangan
• Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan
keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada
kabupaten/kota pemerintah desa
kabupaten/kota, desa, dan kepada pemerintah daerah
Iainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah
desa dan pemerintah daerah Iainnya dalam rangka pemerataan
dan/atau peningkatan kemampuan keuangan.
• Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah
daerah/pemerintah desa penerima bantuan.
• Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan dan
pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah
pemberi
b i bantuan.
b t
• Pemberi bantuan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan
dana pendamping dalam APBD atau anggaran pendapatan dan
belanja desa penerima bantuan.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 18


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Tidak Terduga


• Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk kegiatan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti
ti penanggulangan
l bencana
b alam
l dand bencana
b
sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
• Kegiatan yang bersifat tidak biasa yaitu untuk tanggap
darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap
stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi
terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat di daerah.
• Pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-
tahun sebelumnya yang telah ditutup harus didukung
dengan bukti-bukti yang sah.

BELANJA LANGSUNG
• Belanja
j ppegawai;
g ;
• Belanja barang dan jasa; dan
• Belanja modal.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 19


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Pegawai
Belanja
j pegawai
p g dalam hal ini untuk
pengeluaran honorarium/upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan
pemerintahan daerah.

• Belanja Barang dan Jasa


• Belanja barang dan jasa digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang
dari 12 (duabelas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah.
• Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa
mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa
kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor,
cetak/penggandaan, sewa rumah/gedung/gudang/parkir, sewa
sarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan
peralatan kantor,, makanan dan minuman,, pakaian
p p dinas dan
atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari
tertentu, perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan
pemulangan pegawai.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 20


Klasifikasi Belanja Daerah

• Belanja Modal
• Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai
manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.
• Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap
berwujud yang dianggarkan dalam belanja modal hanya
sebesar harga beli/bangun aset.
• Belanja honorarium panitia pengadaan dan administrasi
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset
yang dianggarkan pada belanja modal dianggarkan pada
belanja pegawai dan/atau belanja barang dan jasa.

Ainur Rofiq--KKD Depkeu-FE Unibraw 21

You might also like