Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2010
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Wonosobo
Wadaslintang : 1 Juli 2010
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite Sekolah Kepala SMP Negeri 1 Wadaslintang
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Wonosobo
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, kami telah dapat menyusun Kurikulum SMP Negeri 1
Wadaslintang tahun Pelajaran 2010 / 2011.
Kami menyadari bahwa perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan sangatlah
cepat, sehingga memerlukan upaya penyesuaian setiap saat. Sejalan dengan dinamika
pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, budaya, dan tuntutan
dunia kerja di era global, maka selalu diadakan penyesuaian pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan di kemudian hari.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 (UU 20/2003)
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
(PP. 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan Mengamanatkan setiap satuan
pendidikan untuk membuat KTSP sebagai pengembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Selain itu, penyusunan KTSP mengakomodasi penerapan MBS yang sudah
mulai dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan
penyusunan KTSP memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
B. Landasan
Landasan penyusuanan KTSP adalah sebagai berikut :
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
5. Permendiknas No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan No. 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Permendiknas No. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas No. 24
Tahun 2006.
7. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolan Pendidikan.
8. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
9. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana.
10. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, serta Panduan
Penyusunan KTSP yang disusun BNSP.
A. Tujuan Pendidikan :
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan dasar mengacu pada tujuan
umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
2. Misi Sekolah :
a.Menumbuhkan semangat untuk beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing, khusus yang beragama Islam melaksanakan
ibadah Sholat dzuhur berjama’ah yang terjadwal dan melaksanakan PHBI.
b. Menumbuhkan semangat siswa untuk
memenuhi ketertiban dan kedisiplinan dalam sekolah secara optimal.
c.Melaksanakan Pembelajaran dan bimbingan dengan intensif untuk mencapai
ketuntasan belajar dan daya serap yang tinggi.
d. Menumbuhkan semangat gemar berolah
raga dengan berlatih secara intensif kepada semua warga sekolah.
e.Menumbuhkan cinta seni sekaligus mampu berkarya dan berkreasi serta
berprestasi dibidang seni dan budaya.
f. Meningkatkan keterampilan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. Tujuan Sekolah
a. Pada akhir tahun pelajaran 2011 / 2012 :
a. 95% peserta didik beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. 98 % peserta didik menanamkan nilai kesopanan dan kedisiplinan.
c. Peningkatan Skor rata-rata semua mata pelajaran dari 0,1 menjadi 0,5.
d. Seni Juara 1 Tk. Kabupaten
e. Tim Bola Volly menjadi juara tingkat Kabupaten.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan
(SKL).
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen, yakni komponen mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika; dan
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Komponen muatan lokal dan pengemabangan diri merupakan bagian integral dari
struktur kurikulum.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun, yakni mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL dan SK dan KD mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum ini memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel Struktur Kurikulum.
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang
ada. Substansi muatan lokal telah ditentukan oleh sekolah.
c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
e. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Sekolah dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit, persiapan 5 menit.
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK
d. Bahasa Inggris
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
e. Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
h. Seni Budaya
Meliputi: Seni Rupa, dan Seni Musik
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya
nasional
2. Muatan Lokal
Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah dan Surat
Keputusan Bupati tentang penetapan Mulok sebagai berikut:
Bahasa Daerah (Jawa) sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya
(Jawa) masyarakat setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra.
b. Kepramukaan
1) sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi
2) melatih siswa agar terampil dan mandiri
3) melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) mengembangkan jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
5) mengembangkan sikap kerjasama
6) melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan tepat.
1) Alokasi Waktu
Kelas VII dan kelas VIII dialokasikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit), 5
menit persiapan.
Kelas IX diberi kegiatan bimbingan belajar secara intensif untuk persiapan UN
2) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah
dan orang tua dalam bentuk kualitatif.
Kategori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
Jumlah jam
Satu jam pemb ta Minggu efektif Waktu pemb.
Kls pembelajaran per
pka /menit per thn ajaran /jam per th
minggu
VII 40 36 35 1260
VIII 40 36 35 1260
IX 40 36 35 1260
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) di sekolah tidak sama tergantung masing-masing
mata pelajaran, adapun Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) di sekolah ini adalah
sebagai berikut:
No Mata Pelajaran Kl 7 Kl 8 Kl 9
1 Pendidikan Agama Islam 70 72 70
2 Pendidikan Kewarganegaraan 66 68 70
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 67 70 68
4 Bahasa Inggris 61 61 61
5 Matematika 62 62 62
6 Ilmu Pengetahuan Alam 66 66 66
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 66 66 66
8 Seni Budaya 70 70 70
9 Pendidikan Jasmani 70 70 70
10 TIK 65 68 68
11 Bahasa Jawa 66 66 70
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai ketuntasan belajar
masing-masing mata pelajaran harus mengikuti program perbaikan (remedial) sampai
mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar untuk masing-masing mata pelajaran dapat mengikuti program
pengayaan (enrichment).
B. Kriteria Kelulusan
Berdasarkan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus jika:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan mengikuti Ujian
b. Lulus Ujian Sekolah baik tertulis maupun praktek untuk kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kriteria :
b. Nilai minimal 5,75
c. Nilai rata-rata seluruh mata pelajaran minimal 6,00
d. Memperoleh nilai minimal 75 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata
pelajaran:
1) agama dan akhlak mulia
2) kewarganegaraan dan kepribadian
3) estetika
4) jasmani, olahraga dan kesehatan
C. Solusi penanganan anak – anak yang belum naik kelas dan lulus
Solusi Penanganan peserta didik yang tidak lulus
1. Mengundang orang tua untuk konsultasi.
2. Mengundang anak untuk pembimbingan baik oleh wali kelas maupun guru
BK setelah pengumuman
3. Pembimbingan rutin oleh wali klas dan guru BK
4. Pembimbingan oleh guru mata pelajaran dengan tambahan jam pelajaran
kusus pada mata peajaran yng belummemenuhi standar lulus
Semester I
1 Juli 2010 3 14 8 1
2 Agustus 2010 2 14 3 1
3 September 2010 2 14 2 10
4 Oktober 2010 2 20 6
5 November 2010 4 25 1
6 Desember 2010 2 9 1 12
JML 15 96 6 12 3 12 2 10
Semester II
1 Januari 2011 4 24 1
2 Februari 2011 4 22 2
3 Maret 2011 5 22 1
4 April 2011 3 18 6 1
5 Mei 2011 4 21 1
6 Juni 2011 2 8 2 9
7 Juli 2011 - - - 8
JML 22 115 6 8 - 17
Keterangan :
BAB V
PENUTUP
Tiada gading yang tak retak demikian juga dalam penyusunan Kurikulum SMP
Negeri 1 Wadaslintang Tahun Pelajaran 2010 / 2011 ini. Untuk itu beberapa kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi sempurnanya.
Kesimpulan
1. Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang disusun sebagai pedoman kerja semua
personil sekolah dan pihak yang terkait.
2. Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang dikembangkan secara profesional untuk
menciptakan kondisi pendidikan yang demokratis.
3. Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang memberikan acuan sistem pendidikan
yang berlangsung agar arah proses pendidikan jelas pada kompetensi yang
ditetapkan.
4. Pendidik dan peserta didik sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan di
SMP Negeri 1 Wadaslintang
Saran-saran
1. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami Standar Isi, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Penilaian, Standar Sarana Prasarana, dan Standar Pengelolaan SMP Negeri 1
Wadaslintang
2. Pendidik dan tenaga kependidikan memahami tugas pokok dan fungsinya.
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 1 WADASLINTANG
Jalan Raya Wadaslintang No. 5, Telp. 0286 5803588, 0286 5820990
WADASLINTANG 56365
TENTANG
PENETAPAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM SMP NEGERI 1 WADASLINTANG
Membaca : Surat Menteri Pendidikan Nasional tanggal 13 Februari 2007 Nomor 33 / MPN / SE / 2007 Perihal
Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
Menimbang : 1. Bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
2. Bahwa dalam rangka pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekolah
dan Komite Sekolah perlu mendapat pembekalan, bimbingan teknis, pemantauan dan evaluasi.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam nomor 1 dan 2, perlu
menetapkan Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang.
TENTANG
PEMBERLAKUAN KURIKULUM SMP NEGERI 1 WADASLINTANG
Membaca : Surat Menteri Pendidikan Nasional tanggal 13 Februari 2007 Nomor 33 / MPN / SE / 2007
Perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
Menimbang : 1. Bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
2. Bahwa dalam rangka pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sekolah dan Komite Sekolah perlu mendapat pembekalan, bimbingan teknis, pemantauan
dan evaluasi.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam nomor 1 dan 2, perlu
menetapkan Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang.
Menetapkan : MEMUTUSKAN
Pertama : Kurikulum SMP Negeri 1 Wadaslintang Tahun Pelajaran 2010 / 2011 ini berlaku dari tanggal 12
Juli 2010 sampai dengan tanggal 11 Juli 2011 .
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya keputusan ini dibebankan pada anggaran
pendapatan dan belanja sekolah SMP Negeri 1 Wadaslintang.
Ketiga : Apabila ada hal-hal yang belum sesuai dengan peraturan perundangan yang muncul akan
dibetulkan sebagaimana mestinya
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan..
Ditetapkan di : Wadaslintang
Pada tanggal : 12 Juli 2010
Kesiapan
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata
Siap Tidak
1. Fungsi Perencanaan
KTSP
1. Faktor Internal
1.1. Komite Sekolah Mendukung Mendukung V
2 Fungsi Pelaksanaan
KTSP
1. Faktor Internal
1.1. Komite Sekolah Mendukung Mendukung V
1.2. Pendidik Mengajar sesuai Belum semua guru V
dengan latar berpendidikan S. 1
belakang pendidikan dan mengajar sesuai
dan jenjang S. 1 dengan latar belakang
pendidikannya
3 Fungsi Evaluasi
Pelaksanaan KTSP
1. Faktor Internal
1.1. Komite sekolah Mendukung Mendukung V
1.2. Pengawas Sekolah Mendukung Mendukung V
1.3. Sarana dan Mendukung Belum Mendukung V
Prasarana secara optimal
1.4. Biaya Terpenuhi Belum sepenuhnya V
terpenuhi
2. Faktor Eksternal
2.1. Dinas Pendidikan Mendukung Mendukung V
Kota / Kab.
2.2. Dewan Mendukung Mendukung V
Pendidikan
2.3. Lingkungan Mendukung Belum sepenuhnya V
Masyarakat mendukung
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 1 WADASLINTANG
Jalan Raya Wadaslintang No. 5, Telp. 0286 5803588, 0286 5820990
WADASLINTANG 56365
TENTANG
PEMBAGIAN TUGAS DALAM KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
ATAU BIMBINGAN, TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
SEMESTER 1 (SATU)
Menimbang : 1. Bahwa Proses belajar mengajar merupakan inti proses penyelenggaraan pendidikan
pada satuan pendidikan.
2. Dalam rangka memperlancar pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di SMP Negeri
1 Wadaslintang perlu menetapkan pembagian Tugas Guru.
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Mengingat : Nasional
5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah Pertama
6. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Rapat Dinas SMP Negeri 1 Wadaslintang tanggal 17 Juni 2010 tentang pembagian tugas
guru.
MEMUTUSKAN
Memperhatikan :
Pembagian tugas guru dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar atau Bimbingan dan
Konseling pada tahun seperti tersebut pada lampiran 1 ( satu ) dalam keputusan ini.
Menugaskan guru untuk melaksanakan tugas Bimbingan
Masing-masing guru melaporkan pelaksanaan tugasnya secara tertulis dan berkala kepada
Pertama : Kepala Sekolah.
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran yang
sesuai.
Kedua : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan pembetulan sebagaimana
Ketiga : mestinya.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keempat :
Kelima :
Keenam :
Ditetapkan di : Wadaslintang
Pada tanggal : 12 Juli 2010
Ruslin, S.Pd.M.M
NIP. 19640311 198803 1 015
Tembusan :
4. Kepala Kantor dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah
5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo
6. Untuk yang bersangkutan
Lampiran SK Nomor : 423,5 / 280.a / 2010
A. PEMBAGIAN TUGAS TATAP MUKA Tanggal : 12 Juli 2010
Jam
No Jenis
.
Nama / NIP Gol / Ruang
Guru
Mapel / Tugas Tambahan Tugas Ket
Kls VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Tambahan
RUSLIN, S.Pd., M.M. Pembina, IV / a - Tatap Muka Mapel Matematika 10
Guru
1 19640311 198803 1 015 - Kepala Sekolah 18 28
Mapel
11 SRI PURWANTI, S.Pd Pembina, IV / a Guru - Tatap Muka Mapel IPA Fisika 3 21 24
19711229 199702 2 002
Mapel
PUJI RAHAYU, S.Pd Penata Tk. I, III / d - Tatap Muka Mapel IPA Biologi 12 14
Guru
17 19731025 199903 2 003 26
Mapel
RIRIN DWI WAHYUNINGSIH, SE Penata Muda, III / a Guru - Tatap Muka Mapel IPS 8
23 19750903 200801 2 005 Mapel - Tatap Muka Mapel TIK 12 20
24 M. HUSNUL YAQIN, S.Pd.I Penata Muda, III / a Guru - Tatap Muka Mapel PAI 12 8 20
Mapel
19800503 200903 1 003
- Tatap Muka Mapel Bahasa
TRI RIYANTO, S.Pd Penata Muda, III / a 5 20
Indonesia
Guru
25 19820528 200903 1 006 25
Mapel
TRI RAHAYU, S.Pd Penata Muda, III / a - Tatap Muka Mapel Bahasa Jawa 8 14
Guru
26 19800529 201001 2 010 22
Mapel
1 PRIYO SANYOTO Kepala Tata Usaha - Melaksanakan pelayanan administrasi kegiatan belajar
NIP. 19600424 198610 1 003 mengajar di sekolah yang meliputi : administrasi
kesekretariatan, kesiswaan, perlengkapan dan inventaris,
keuangan, kepegawaian dan ketenagaan, perpustakaan,
laboratorium, keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kerindangan, kekeluargaan, dan kurikulum
10 ELIS SUNARTO Staf Administrasi - Petugas Kebersihan Lingkungan Sekolah Kelas VII
NIP. – - Petugas Bel
- Minuman Personil